TEORI AKUNTANSI
TENTANG :
Oleh : Kelompok 4
DOSEN PENGAMPU :
NURUL FAUZI,
FAUZI SE.,MM., Ak., CA
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
serta karunia-Nya kepada kita semua. Sehingga kami berhasil menyelesaikan suatu
makalah Teori Akuntansi tentang ”Sejarah Perkembangan Akuntansi” yang
Alhamdulillah tepat pada waktunya.
Akhir kata, kami ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan makalah ini, terutama kepada dosen pembimbing mata kuliah
Sejarah Peradaban Islam. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi segala usaha kita.
Amin.
Pemakalah
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .............................................................................................. i
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ................................................................................................... 9
B. Saran ............................................................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut scot (2012) pada bukunya yang berjudul Financial Accounting
Theory, menjelaskan dengan ringkas sejarah akuntansi dimulai ketika sistem
pembukuan ganda diciptakan oleh Luca Pacio;o pada tahun 1494. Selain menjelaskan
pencatatan ganda (debit-kredit), yang mencatat akun-akun yang memiliki dimensi
fisik atau legal (kas, persediaan, harga pokok persediaan). Sudah mengembangkan
konsep abstrak mengenai pendapatan (income) dan modal (capital) untuk mengatasi
permasalahan pencatatan terkait perbedaan antara harga jual dengan harga pokok
barang yang dijual.
Pada abad ke-18, konsep perusahaan dengan modal bersama (joint stock
company) mulai dikembangkan di Inggris dengan dilandasi konsep keberadaan
permanen, kewajiban terbatas pemegang saham, dan peralihan kepemilikan. Dan pada
abad ke-20 perkembangan akuntansi beralih ke Amerika Serikat. Ekonomi Amerika
Serikat saat itu hanya memerlukan funsi-fungsi akuntansi sederhana, dan profesi
akuntansi bisa dikatakan tidak ada. Saat itu, kebanyakan bisnis berjalan dengan
kepemilikan tunggal.
Menurut Iwan Triwiyono seperti yang dikutip oleh (Harahap 1997, 144)
menjelaskan bahwa temuan mengenai pencatatan dengan sistem buku berpasangan
yang merupakan bangunan dasar akuntansi modern tidak terlepas Dari
berkembangnya ilmu aritmatika, yaitu yang dikembangkan dari persamaan Al Jabar
(sebuah ilmu hasil ijtihad pemikir muslim ternama yaitu Al Jabar), aritmatika dan
temuan angka nol oleh Al Khawarizmi (logaritma) pada abad ke 9 M. Ia menulis
tentang Al Jabr Wa‟l Mughabalah atau yang lebih dikenal dengan aljabar atau
Algebra, yang telah menjadi dasar kesamaan akuntansi. Dari sisi budaya, Bangsa
Arab waktu itu pun sudah memiliki administrasi yang cukup maju, praktik
pembukuan telah menggunakan buku besar umum, jurnal umum, buku kas, laporan
periodik dan penutupan buku.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Sejarah Perkembangan Akuntansi di Dunia ?
2. Bagaimana Sejarah Perkembangan Akuntansi di Indonesia ?
3. Bagaimana Sejarah IAI dan Standar Akuntansi Indonesia ?
1
4. Bagaimana Sejarah Perkembangan Akuntansi dalam Islam ?
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Sejarah Perkembangan Akuntansi di Dunia.
2. Untuk Mengetahui Sejarah Perkembangan Akuntansi di Indonesia.
3. Untuk Mengetahui Sejarah IAI dan Standar Akuntasi Indonesia.
4. Untuk Mengetahui Sejarah Perkembangan Akuntansi dalam Islam.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
ilmu auditing semakin cepat dan audit dilakukan atas catatan
pembukuan dan laporan.
Tahun 1900 : Di USA mulai diperkenalkan sertifikasi profesi yang dilakukan
melalui ujian yang dilakukan secara nasional. Kemudian dalam periode
ini juga akuntansi juga dianggap dapat memberikan laporan tentang
pajak. Cost accounting dikenal termasuk laporan dan statistik biaya
dan produksi.
Tahun 1925 : Banyak perkembangan yang terjad pada tahun ini antara lain sebagai
berikut :
1. Mulai dikenal akuntansi pemerintahan dan pengawasan dana
pemerintahan.
2. Teknik-teknik analisis biaya juga mulai diperkenalkan.
3. Laporan keuangan mulai diseragamkan.
4. Norma pemeriksaan akuntansi juga mulai dirumuskan.
5. Sistem akuntansi yang manual neralih ke sistem EDP dengan mulai
dikenalnya Punch Card Record.
6. Akuntansi untuk perpajakan mulai dikenalkan.
Tahun 1950 s/d 1975 :
4
Tahun 1975 : Mulai periode ini akuntan semakin berkembang dan meliputi bidang-
bidang lainnya. Perkembang itu antara lain :
6
negeri Belanda pada tahun 1956. Akuntan-akuntan Indonesia pertama lulusan
dalam negeri adalah Basuki Siddharta, Hendra Darmawan, Tan Tong Djoe, dan
Go Tie’ Siem mereka lulus pada tahun 1957. Keempat akuntan ini bersama Prof.
Soemardjo mengambil prakarsa mendirikan perkumpulan akuntan untuk bangsa
Indonesia saja. Alasannya, mereka tidak mungkin menjadi anggota NIVA
(Netherlands Institute Van Accounting) atau VAGA (Vereniging Academisch
Gevormde Accounting). Mereka menyadari keindinesiaannya dan berpendapat
tidak mungkin kedua lembaga itu akan memikirkan perkembangan dan pembinaan
akuntan Indonesia.
Pada hari Kamis, 17 Oktober 1957, kelima akuntan tadi mengadakan
pertemuan di aula Universitas Indonesia (UI) dan bersepakat untuk mendirikan
perkumpulan akuntan Indonesia. Perkumpulan yang akhirnya diberi nama Ikatan
Akuntan Indonesia (IAI) akhirnya berdiri pada 23 Desember 1957, yaitu pada
pertemuan ketiga yang diadakan di aula UI pada pukul 19.30.
Konsep anggaran dasar IAI yang pertama diselesaikan pada 15 Mei 1958 dan
naskah finalnya selesai pada tanggal 9 Oktober 1958. Menteri Kehakiman
mengesahkannya pada 11 Februari 1959. Namun demikian, tanggal pendirian IAI
diterapkan pada 23 Desember 1957. Ketika itu tujuan IAI adalah :
a. Membimbing perkembangan akuntansu serta mempertinggi mutu pendidikan
akuntan
b. Mempertinggi mutu pekerjaan akuntan.
2. Sejarah SAK
Setidaknya terdapat tiga tonggak dalam pengembangan standar akuntansi
keuangan di Indoensia. Pertama : menjelang diaktifkannya pasar modal di
Indonesia pada tahun 1973. Pada masa itu merupakan pertama kalinya IAI
melakuakn kodifikasi prinsip dan standar akuntansi yang berlaku di Indonesia
dalam sautu buku “Prinsip Akuntansi Indonesia(PAI)”. Kedua : Pada tahun 1984,
pada saat itu komite PAI melakukan revisi secara medasar PAI 1973, dengan
tujuan untuk menyesuaikan ketentuan akuntansi dengan perkembangan dunia
usaha. Ketiga : Tahun 1994, IAI kembali melakukan revisi total terhadap PAI
1984 dan melakukan kodifikasi dalam buku “Standar Akuntansi Keuangan (SAK)
per 1 Oktober 1994”.
7
D. Sejarah Akuntansi dalam Islam
Sejarah membuktikan beberapa sistem pencatatan perdagangan sebenarnya
telah berkembang di Madinah Al Munawarah pada tahun 622 M atau bertepatan
dengan tahun 1 Hijriyah. Petugas yang melakukan pencatatan dan pemriksaan serta
menjaga pencatatan disebut Diwan/Dewan. Dewan ini telah ada pada masa Khalifah
Umar Bin Khatab pada tahun 634 M dengan Baitul Mallnya. Pada tahun 750 M di
Zaman pemerintahan Abbasiyah jurnal di kembangkan lebih sempurna menjadi 12
jurnal khusus di antaranya adalah : Al Jariyah Annafakat (Jurnal Pengeluaran),
Jaridah Al Mal (Jurnal Penerimaan), Jaridah Al Musadarn (Jurnal Dana Sitaan dari
harta petinggi negara), Al Awraj yang mencatat akun-akun khusus atau buku jurnal
pembantu.
Perkembangan akuntansi tidak berhenti pada zaman khalifah, tetapi juga
dikembangkan oleh filsuf antara lain Imam Syafi’i (768-820 M) dengan menjelaskan
fungsi akuntansi sebagai Review Book atau Auditing.
Akuntansi Islam jauh lenih luas dari hanya perhitungan agka, informasi
keuangan atau pertanggung jawaban. Dia menyangkut semua penegakan hukum
sehingga tidak ada pelanggaran hukum baik hukum sipil atau hukum yang berkaitan
dengan hukum ibadah. Kalau ini yang kita anggap sebagai domainnya akuntansi maka
lebih “compatible” dengan sistem akuntansi Ilahiyah dan akuntansi amal yang kita
kenal dalam Al-Qur’an. Atau lebih dekat dengan “Auditor” dalam bahasa akuntansi
kontemporer.
Hal ini sudah cukup kuat untuk menyatakan akuntansi sudah dikenal pada
kejayaan Islam artinya peradaban Islam tidak mungkin memiliki akuntansi.
Permasalahannya adalah pemalsuan sejarah yang dilakukan beberapa oknum di Barat
dan ketidakmampuan ummat muslim untuk menggali khazanah ilmu pengetahuan dan
tekonoliginya sendiri.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Akuntansi dimulai ketika sistem pembukuan ganda diciptakan oleh Luca
Pacio;o pada tahun 1494. Selain menjelaskan pencatatan ganda (debit-kredit), yang
mencatat akun-akun yang memiliki dimensi fisik atau legal (kas, persediaan, harga
pokok persediaan). Sudah mengembangkan konsep abstrak mengenai pendapatan
(income) dan modal (capital) untuk mengatasi permasalahan pencatatan terkait
perbedaan antara harga jual dengan harga pokok barang yang dijual.
Zaman pemerintahan Abbasiyah jurnal di kembangkan lebih sempurna
menjadi 12 jurnal khusus di antaranya adalah : Al Jariyah Annafakat (Jurnal
Pengeluaran), Jaridah Al Mal (Jurnal Penerimaan), Jaridah Al Musadarn (Jurnal
Dana Sitaan dari harta petinggi negara), Al Awraj yang mencatat akun-akun khusus
atau buku jurnal pembantu.
B. Saran
Penulis menyarankan kepada pembaca agar makalah Sistem Pengendalian
Intern ini tidak hanya di baca saja, tetapi juga di pahami dan di terapkan dalam
kehidupan sehari-hari.penulis juga sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca agar makalah yang di buat untuk kedepannya lebih baik
lagi.
9
DAFTAR PUSTAKA
Batubara, Zakaria. 2019. Akuntansi dalam Pandangan Islam. Vol. 3
www.iai.co.id
Pada tahun 1957, peristiwa konfrontasi Irian Barat yang melibatkan Indonesia
dan Belanda, sehingga berakibat pada seluruh pelajar yang berada di Belanda ditarik
dan melanjutkan studinya di berbagai negara. Salah satunya adalah
Amerika.Penanaman Modal Asing (PMA) memberikan dampak positif terhadap
perkembangan akuntansi, khususnya sistem akuntansi Anglo Saxon.
C. Prinip-prinsip akuntansi
Prinsip dasar akuntansi adalah dasar dalam cara melakukan proses akuntansi.
Prinsip ini dibutuhkan untuk membuat laporan keuangan. Prinsip akuntansi tersebut
dibutuhkan untuk mendapatkan hasil objektif dari suatu bentuk permasalahan
keuangan.
Ada beberapa tujuan dari adanya prinsip-prinsip dasar akuntansi, yaitu sebagai
berikut:
1. Adanya aturan yang jelas dalam melakukan proses akuntansi yang benar. Jadi,
setiap akuntan sama-sama membuat laporan keuangan sesuai dengan pedoman
tersebut.
Setidaknya ada 3 informasi proses akuntansi yang perlu diketahui oleh pemilik
perusahaan yaitu sebagai berikut:
1. Informasi Operasi: informasi berupa data mentah yang penting untuk akuntansi
keuangan dan manajemen. Informasi ini contohnya seperti informasi pembelian,
penjualan, dsb.
12
Prinsip yang pertama adalah entitas ekonomi. Apa itu entitas ekonomi?
Entitas adalah badan yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan usaha. Lalu,
apa manfaat prinsip entitas ekonomi bagi akuntansi dan perusahaan?
Jadi, entitas ekonomi adalah informasi ekonomi yang berasal dari
perusahaan. Perusahaan tersebut harus independen atau berdiri sendiri. Laporan
keuangan tersebut tidak boleh digabung dengan keuangan pribadi agar mudah
dikelola baik.
2. Prinsip Biaya Historis (Historical Cost Principle)
Prinsip selanjutnya adalah biaya historis yang dilakukan dengan menulis
semua biaya yang dikeluarkan agar bisa mendapatkan barang. Artinya, prinsip ini
menulis setiap pengeluaran untuk mendapatkan barang yang diinginkan.
3. Prinsip Kesinambungan Usaha (Going Concern)
Prinsip akuntansi ini menjelaskan bagaimana cara yang perlu dilakukan
untuk membuat usaha selalu berjalan dan berkesinambungan. Prinsip ini
mengedepankan perusahaan agar bisa terus berjalan sehingga perlu melakukan
berbagai cara yang baik. Namun, usaha tersebut bisa dihentikan jika ada hal
khusus yang membuatnya berhenti.
4. Prinsip Pengungkapan Penuh (Full Disclosure)
Penyajian informasi akan lebih dinilai dengan objektif sepenuhnya. Jika
mengacu pada prinsip ini, informasi keuangan yang diberikan harus detail dan
terperinci sehingga akuntan bisa mengambil kebijakan dari laporang yang ada.
Sebaliknya, laporan yang tidak lengkap riskan untuk membuat salah
paham sehingga langkah yang akan diambil kedepannya bisa salah. Laporan
keuangan yang ambigu akan mengundang banyak pertanyaan yang harus
dicarikan jawabannya sehingga ini akan memakan waktu.
5. Prinsip Pengakuan Pendapatan (Revenue Recognition Principle)
Prinsip pengakuan pendapatan membuat kita harus “mengakui” uang yang
masuk tersebut sebagai penghasilan/pendapatan. Misalnya, selama satu bulan
Anda berhasil menjual baju sampai memperoleh Rp 4 juta. Nah, uang tersebut
harus diakui sebagai hasil dari pendapatan.
6. Prinsip Mempertemukan (Matching Principle)
Prinsip dasar akuntansi lainnya adalah matching principle. Dalam prinsip
ini harus ada perbandingan dari pendapatan tersebut dengan biaya
13
pengeluarannya. Prinsip mempertemukan wajib diterapkan di perusahaan karena
bisa mengetahui untung ruginya.
7. Prinsip Periode Akuntansi
Prinsip akuntansi ini berkaitan dengan waktu. Setiap laporan keuangan
yang dibuat harus ditulis dengan terstruktur dalam jangka waktu tertentu.
Misalnya, membuat laporan keuangan satu bulan sekali, 3 bulan sekali, sampai
dengan satu tahun.
8. Prinsip Konsistensi (Consistency Principle)
Prinsip akuntansi selanjutnya yaitu konsistensi. Konsistensi adalah
ketetapan yang dilakukan secara berkelanjutan. Inilah yang juga diterapkan dalam
membuat laporan keuangan. Laporan keuangan harus dibuat dengan format yang
sama dan tidak boleh berubah-ubah.
9. Prinsip Satuan Moneter
Prinsip satuan moneter adalah salah satu prinsip dasar akuntansi yang
mewajibkan semua keuangan harus memakai satuan moneter atau mata uang
tertentu. Hal ini penting agar formatnya menjadi sama semua sehingga
perhitungannya menjadi mudah. Contoh, laporan keuangan dengan memakai
dollar, rupiah, atau yen semua.
10. Prinsip Materialitas
Laporan keuangan yang dibuat adalah pencatatan yang bernilai dan ini
harus diakui. Setiap pencatatan keuangan tersebut tidak terlepas dari nominal dan
material. Jadi, setiap informasi yang diberikan dapat mempengaruhi keputusan
tentang bagaimana cara menjaga nilai tersebut.
D. Akuntansi Internasional
Konsep dari akuntansi komparatif atau akuntansi internasional mengarahkan
akuntansi internasional kepada studi dan pemahaman atas perbedaan-perbedaan
nasional di dalam skuntansi. Hal ini meliputi :
14
Munculnya paradigma baru di dalam akuntansi internasional memperluas
kerangka kerja dan pemikiran untuk memasukkan ide-ide baru dari akuntansi
internasional. Sebagai akibatnya, terbit daftar yang sangat panjang akan konsep-
konsep dan teori-teori akuntansi yang dibuat oleh Amenkhienan untuk memasukkan
hal-hal sebagai berikut :
15
penerimaan pajak yaitu dengan cara bekerjasama dengan pihak manajemen
perusahaan melakukan penggelapan pajak.
16
2. Akuntan Intern (Internal Accountant)
Akuntan intern adalah akuntan yang bekerja dalam suatu perusahaan
atau organisasi. Akuntan intern ini disebut juga akuntan perusahaan atau akuntan
manajemen. Jabatan tersebut yang dapat diduduki mulai dari Staf biasa sampai
dengan Kepala Bagian Akuntansi atau Direktur Keuangan.
4. Akuntan Pendidik
Akuntan pendidik adalah akuntan yang bertugas dalam pendidikan
akuntansi, melakukan penelitian dan pengembangan akuntansi, mengajar, dan
menyusun kurikulum pendidikan akuntansi di perguruan tinggi.
17