Disusun Oleh :
Tim 1
1. Kevin Christanto / 11510149
2. Rizki Mahdian / 11510070
3. Indah Ayu Lestari / 11510162
4. Siti Anisa / 11510163
5. Budi Setiawan / 13530172
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmatnya yang
telah diberika kepada kami sehingga dapat menyelesaikan makalah berjudul Sejarah
Perkembangan Akuntansi yang merupakan salah satu tugas dari mata kuliah Teori Akuntasi
pada semester tujuh.
Dalam makalah ini kami membahas mengenai Sejarah Perkembangan Akuntansi dan
dalam menyelesaikan makalah ini kami telah banyak mendapat bantuan dan masukan dari
berbagai pihak.
Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,
namun demikian telah memberikan manfaat bagi kami. Akhir kata dari kami berharap
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Kritik dan saran yang bersifat membangun
akan kami terima dengan senang hati.
DAFTAR ISI
17
18
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Apabila kita menelusuri asal mula sejarah sains akuntansi yang penting ini,
secara alamiah kita akan menganggap bahwa penemuan pertama akuntansi adalah
oleh para pedagang dan tidak ada orang yang memiliki klaim yang lebih utama
daripada bangsa Arabia, Bangsa Mesir, yang selama berabad tahun menguasai
perdagangan dunia, menurunkan gagasan pertama entang perdagangan dari hubungan
mereka dengan orang-orang jujur ini dan konsekuensinya mereka harus menerima
bentuk pertama dari perakuntanan, yang dalam cara perdagangan alamiah,
dikomunikasikan kepada semua kota Mediterania. Ketika kekaisaran barat diserang
oleh Bangsa Barbar, dan semua negara yang telah disusunnya, mengambil
kesempatan untuk menyatakan kemerdekaan dan segera Italia, yang pernah jadi pusat
dunia, menjadi pusat perdagangan, yang merupakan puing puing kekaisaran timur
oleh Turki, yang tidak pernah dimasuki oleh orang-orang yang berbakat atauaturanaturan seni perdagangan, bukan merupakan penyumbang kecil. Bisnis pertukaran,
yang oleh Sombart dikaitkan dengan semua kota-kota perdagangan Eropa,
memperkenalkan metode pencatatan akun, dengan cara berpasangan, ang saat
sekarang, memperoleh nama pembukuan Italia. Luca Pacioli, seorang rahib Francisan,
secara umum diasosiasikan dengan pengenalan pembukuan berpasangan. Dia
menyatakan bahwa tujuan pembukuan adalah untuk member informasi yang tepat
waktu bagi para pedagang mengenai aset dan kewajibannya. Debit (adebeo) dan
kredit (kredito) digunakan untuk melakukan opencatatan secara berpasangan. Dia
mengatakan, semua pencatatan harus dilakukan secara berpasangan, yaitu bahwa,
jika anda membuat seseorang sebagai kreditor, anda harus membuat orang lain
sebagai debitor. Tiga buku digunakan: memorandum, jurnal dan buku besar. Pada saat
yang saama dikarenakan durasi kongsi bisnis yang pendek Pacioli menyarankan
penghitungan periodik dan penutupan buku.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimanakah Sejarah Perkembangan Akuntansi?
2. Bagaimanakah Akuntansi dan Double Entry?
1
BAB II
METODOLOGI PENELITIAN
A. Alat Pengumpulan Data
1. Metode Yang Digunakan
2
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, suatu
metode yang dapat memberikan gambaran suatu fenomena atau gejala dari suatu
keadaan tertentu baik berupa keadilan sosial, sikap, pendapat, maupun cara yang
meliputi berbagai aspek. Dengan metode deskriptif ini juga bisa diketahui perbedaan
perbedaan dan dapat menemukan sebab akibat.
2. Pendekatan penelitian
Dalam penelitian, pendekatan penelitian yang kami gunakan adalah
pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif mengutamakan kualitas data. Oleh karena
itu, dalam penelitian kualitatif tidak digunakan analisis statistika.
B. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penulisan makalah ini , untuk mendapatkan data dan informasi yang
diperlukan, kami menggunakan metode studi pustaka. Metode studi pustaka dan
literatur ini dilakukan dengan cara mendapatkan data atau informasi tertulis yang
bersumber dari buku buku, koran, dan berbagai artikel di internet yang menurut kami
dapat mendukung makalah ini.
BAB III
PEMBAHASAN
A. SEJARAH PERKEMBANGAN AKUNTANSI
3
industri
ini,
akuntansi
ikut
berkembang
secara
cepat
mengikuti
perkembangan industri.
B. AKUNTANSI DAN DOUBLE ENTRY
Akuntansi yang ada saat ini merupakan hasil dari perkembangan sistim
pembukuan berpasangan. Berbagai usaha telah dilakukan untuk mengidentifikasi
4
tempat dan waktu lahirnya sistim pembukuan berpasangan tersebut. Sebagian besar
para ahli mengakui bahwa sistim pencatatan sebenarnya telah ada dalam berbagai
peradapan sejak kurang lebih 3000 SM. Diantara peradapan tersebut adalah peradapan
kaldea, babilonia, asiria, dan samaria yang merupakan pembentuk sistim
pemerintahan pertama didunia. Begitu juga dengan peradapan mesir, china, yunani
dll. Praktek organisasi yang berkembang saat itu adalah adanya celah tempat
berputarnya seluruh mesin keuangan dan departemen di china, diperkenalkannya
sistim akuntansi pertanggungjawaban yang luas di yunani, dan adanya kewajiban bagi
pembayar pajak untuk membuat laporan posisi keuangan di Roma. Adanya berbagai
peradapan tersebut diatas, umumnya disebabkan oleh telah ditemukannya sistim
penulisan, pengenalan angka arab dan sistim desimal. Kemudian juga disebabkan oleh
adanya penyebaran pengetahuan aljabar, bahan-bahan penulisan yang murah dan
adanya medium pertukaran yang baku. Berdasarkan perkembangan tersebut, C
Littleton menyimpulkan terdapat 7 faktor lahirnya pembukuan yang sistimatik.
Ketujuh faktor tersebut adalah:
seni menulis
aritmetika
kekayaan pribadi
uang
kredit
perniagaan dan
modal.
Luca Pacioli seperti telah disebutkan diatas bukanlah seorang pakar akuntansi,
melainkan seorang rahib Franciscan yang menekuni bidang matematika. Namun
namanya lebih dikenal sebagai orang pertama yang memperkenalkan sistim
pembukuan berpasangan lewat bukunya yang berjudul: Summa de arithmetica
geomeria, proportioni et proportionalita. Dalam buku tersebut dia merefleksikan
praktek yang terjadi di Venesia dan terkenal dengan nama metode venesia/Italia. Dia
menyatakan bahwa tujuan pembukuan adalah untuk member informasi yang tepat
waktu bagi para pedagang mengenai asset dan kewajibannya. Dia mengatakan bahwa
semua pencatatan harus dilakukan secara berpasangan yang artinya bahwa jika anda
menjadikan debitor seseorang, maka anda harus menjadikan kreditor orang lainnya.
Inilah yang dimaksudkan dengan berpasangan tersebut.
Praktik Akuntansi dan Sejarah Metode Pencatatan Double Entry
de Arithmatica,
Geometrica,
Proportioni
et
akuntansi
pemerintahan,
serta
pengawasan
dana
pemerintah;
b) Laporan keuangan mulai diseragamkan;
c) Norma pemeriksaaan akuntan juga mulai dirumuskan; dan
d) Sistem akuntansi yang manual beralih ke sistem EDP dengan mulai
usaha-usaha
menemukan
dan
menyempurnakan
kekurangan-
kekurangannya;
b) Sistem informasi semakin canggih yang mencakup perkembangan modelmodel organisasi, perencanaan organisasi, teori pengambilan keputusan, dan
analisis cost benefit;
c) Metode permintaan yang menggunakan computer dalam teori cybernetics;
d) Total system review yang merupakan metode pemeriksaan efektif mulai
dikenal; dan
e) Social accounting manjadi isu yang membahas pencatatan setiap transaksi
perusahaan yang mempengaruhi lingkungan masyarakat.
D. SEJARAH AKUNTANSI DI INDONESIA
Di Indonesia, akuntansi mulai diterapkan sejak 1642, tetapi jejak yang jelas baru
ditemui pada pembukuan Amphion Society yang berdiri di Jakarta sejak tahun 1747.
Perkembangan akuntansi yang mencolok baru muncul setelah undang-undang
mangenai tanam paksa dihapuskan tahun 1870. Dengan dihapuskannya tanam paksa,
kaum pengusaha Belanda banyak bermunculan di Indonesia untuk menanamkan
modalnya. Sistem yang dianut oleh pengusaha Belanda ini adalah seperti yang
diajarkan oleh Luca Pacioli.
a) Zaman Penjajahan Belanda
Pada Zaman penjajahan Belanda, perusahaan-perusahaan di Indonesia
menggunakan tata buku. Akuntansi tidak sama dengan tata buku walaupun
asalnya sama-sama dari pembukuan berpasangan. Akuntansi sangat luas ruang
lingkupnya, diantaranya teknik pembukuan. Setelah tahun 1960, akuntansi
cara Amerika (Anglo-Saxon) mulai diperkenalkan di Indonesia. Jadi, sistem
pembukuan yang dipakai di Indonesia berubah dari sistem Eropa (Kontinental)
ke sistem Amerika (Anglo-Saxon).
Fungsi pemeriksaan (auditing) mulai dikenalkan di Indonesia tahun
1907, yaitu sejak seorang anggota NIVA, Van Schagen, menyusun dan
mengontrol pembukuan perusaan. Pengiriman Van Schagen ini merupakan
cikal bakal dibukanya Jawatan Akuntan Negara (GAD Government
Accountant Dients) yang resmi didirikan pada tahun 1915. Akuntan public
Soemardjo dari belanda pada tahun 1956. Jumlah akuntan yang sangat minim tersebut
terus diupayakan jumlahnya dari tahun ketahun. Usaha tersebut akhirnya berhasil
meluluskan beberapa akuntan yang tamat dalam negeri seperti Basuki Siddharta,
Hendra Darmawan, Tan Tong Djoe, dan Go Tie Siem. Mereka-mereka inilah akuntan
pertama yang lulus di Indonesia pada tahun 1957an. Keempat mereka ini bersama
Prof. Soemardjo mengambil inisiatif untuk mendirikan organisasi akuntan khusus
untuk bangsa Indonesia saja, dengan alasan bahwa mereka ini tidak mungkin menjadi
anggota organisasi akuntan milik belanda yang dinamakan dengan NIVA (Nederlands
Institu Institut Van Accountans) atau VAGA (Vereniging Academisch Gevormd
Accountants). Mereka juga berfikir bahwa tidak mungkin kedua organisasi akuntan
milik belanda ini akan mau memikirkan perkembangan akuntansi di Indonesia. Inilah
yang melatarbelakangi mereka untuk mendirikan organisasi akuntan di Indonesia.
Pada hari kamis, 17 Oktober 1957 kelima akuntan tadi mengadakan pertemuan di aula
Universitas Indonesia (UI), dan sepakat untuk mendirikan perkumpulan akuntan
Indonesia. Setelah mengalami beberapa hambatan teknis, akhirnya terbentuk juga
organisasi profesi akuntan yang diberi nama Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) pada
tanggal 23 desember 1957.
Organisasi ini diberi nama Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dengan pendiri
lima orang akuntan Indonesia. Profesi akuntan mulai berkembang dengan pesat sejak
PANITIA PENGHIMPUN BAHAN-BAHAN
tahun 1967. Pada tahun itu juga dikeluarkannya undang-undang modal asing yang
DAN STRUKTUR DARI PADA GAAP & GAAS
kemudian disusul dengan undang-undang penanaman modal dalam negeri tahun 1968
TAHUN 1973
yang merupakan pendorong berkembangnya profesi akuntansi. Setelah krisis ekonomi
Indonesia tahun 1997, peran profesi akuntan diakui semakin signifikan mengingat
profesi ini memiliki peranan strategis di dalam menciptakan iklim transparansi di
Indonesia.
Sejarah Perumusan Standar Akuntan di Indonesia
BADAN PERUMUS
STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN
1973-2002
Panitia Kerja:
Soebagjo
Moh Usman
Djafar Mahfoed
Dewan
Penasehat:
Basuki
Siddharta
Utomo
Radius Josodirdjo
Prawiro
Th.
M.
Tuanakotta
Joesoef Soejoed
AM
Husein
S.
Hadibroto
10
Israwan
Djokobirowo
Soemantri
B. Soenasto
Harun Kartawisastra
Gandhi
Soemardjo Tjitrosidojo
Soedarsono
JABATAN
KETUA
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
B. Tahun 1984-1986
NAMA
1. Wahjudi Prakarsa
2. Hans Kartikahadi
3. Katjep K. Abdoelkadir
4. Hein Surjaatmadja
5. Soebagjo
6. B. Hutapea
7. Malimar
JABATAN
KETUA
SEKRETARIS
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
C. Tahun 1986-1990
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
NAMA
Hans Kartikahadi
Jusuf Halim
Suryanti (5 Februari 1988 s/d 6 Oktober 1988)
Soebagjo (s/d 9 Juni 1988)
IPG Ary Suta (sejak 9 Juni 1988)
Malimar (1986 - 1989)
Sunaria Tadjudin (1989 - 1990)
JABATAN
KETUA
SEKRETARIS
SEKRETARIS
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
11
SAMBUNGAN:
NAMA
Hein Surjaatmadja
Katjep K. Abdoelkadir
Wahjudi Prakarsa
I n s y a f ( 1 9 8 6 -1 9 8 9 )
Bambang Heryanto (1989-1990)
M. Ashadi
JABATAN
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
D. Tahun 1990-1994
NAMA
1. Hans Kartikahadi
2. Jusuf Halim
3. Katjep K. Abdoelkadir
4. Wahjudi Prakarsa
5. Hein Suryaatmadja
6. M. Ashadi
7. Jan Hoesada
8. Sobo Sitorus
9. IPG Ary Suta
10. Bambang Heryanto (1990 - 1993)
11. Soewarjono (1990 1992)
12. Istini Siddharta (1990 1992)
13. Mirza Mochtar (1993 1994)
14. Timoty E. Marnandus (1993 1994)
15. Mirawati Sudjono (1993 - 1994)
JABATAN
KETUA
SEKRETARIS
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
12
ANGGOTA
JABATAN
KETUA
WAKIL KETUA
SEKRETARIS
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
13
JABATAN
KETUA
KETUA
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
15
BAB IV
KESIMPULAN / SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan uraian pada bab-bab sebelumnya, maka penulis dapat
menyimpulkan bahwa orang yang pertama kali menulis buku tentang double entry
bookkeeping system adalah Bonedetto Cotrugli dan orang yang pertama kali
menerbitkan buku tentang double entry bookkeeping system adalah Luca Pacioli pada
tahun 1949. Sedangkan di Indonesia, akuntansi mulai diterapkan sejak 1642, tetapi
jejak yang jelas baru ditemui pada pembukuan Amphion Society yang berdiri di
Jakarta sejak tahun 1747.
Akuntansi sangat berhubungan dengan bidang-bidang lain meskipun hal itu
tidak selalu berhubungan, terutama di zaman modern ini yang pertarungan bisnis dan
perkembangan ilmu dan teknologi yang semakin pesat menuntut semua kegiatan
menggunakan ilmu akuntansi meskipun terkadang tidak dilakukan persis sesuai
dengan aturan.
B. SARAN
Penulis mengharapkan kepada semua pihak yang terutama pihak yang terkat
dengan langsung agar dapat menggunakan akuntansi sebagaimana mestinya. Lebih
dari itu, penulis mengharapkan agar tidak melupakan serta dapat mempertahankan
dan mengembangkan akuntansi itu sendiri, terlebih di zaman yang semakin maju ini.
DAFTAR PUSTAKA
Harahap, Sofyan Syafri. 1997. Teori Akuntansi, Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada
16
SUMBER LAIN:
Situs website search engine http://www.google.com//sejarahperkembanganakuntansi
17