Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

SEJARAH DAN PERKEMBANGAN AKUNTANSI

Disusun oleh : Mega Latip (2020103058)

Mata Kuliah : Teori Akuntansi I

Dosen Pengampu : Nurwati, S.Sos., M.Ak.

PRODI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI
MULIA PRATAMA
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmatNya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang Sistem Informasi
Eksekutif ini.

Makalah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak
sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu saya menyampaikan banyak
terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka saya
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata saya berharap semoga makalah sejarah dan perkembangan akuntansi ini dapat
memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Bekasi, 2 Oktober 2022


PENDAHULUAN

Akuntansi Indonesia mengalami pasang surut perkembangan. Ada berbagaifaktor yang

mempengaruhi perkembangan akuntansi di Indonesia. Faktor tersebutantara lain lingkungan

politik dan ekonomi serta organisasi profesi.Seperti diketahui Indonesia telah mengalami

perubahan dalam lingkungan politik dengan ditandai pergantian kepemimpin yang memiliki

karakter berbeda.Perbedaan karakter kepemimpinan ini pada akhirnya akan mempengaruhi

modelekonomi Negara serta mempengaruhi praktik akuntansi.Secara singkat pada makalah ini

mencoba membahas perkembangan praktik akuntansi di Indonesia. Pembahasan pertama dimulai

dengan mengambarkan sejarah perkembangan akuntansi si Indonesia. Pada bagian berikutnya

akan dibahas perkembangan organisasi profesi akuntansi, dan penyususnan standar akuntansi

diIndonesia.
SEJARAH DAN PERKEMBANGAN TEORI AKUNTANSI

a. Sejarah Awal Akuntansi

Berbagai usaha telah dilakukan untuk mengidentifikasi tempat dan waktu lahirnya
system pembukuan berpasangan. Ada berbagai scenario yang dihasilkan oleh usahausah
tersebut. Sebagian besar scenario tersebut mengakui bahwa system pencatatan telah ada
dalam berbagai peradaban sejak kurang lebih tahun 3000 BC. Diantaranya adalah peradaban
Kaldea-Babilonia, Astria, dan Samaria, yang merupakan pembentuk system pemerintah
pertama di dunia, pembentuk system bahasa tulisan tertua membentuk “poros tempat
berputarnya seluruh mesin keuangan dan departemen”, perdaban China, dengan akuntansi
pemerintahan yang memainkan peran kunci dan canggih selama Dinasti Chao (1122-256
BC) peradaban Yunani, dimana Zenon, manajer serta Appolonius , memperkenalkan system
akuntansi pertanggung jawaban yang luas pada tahun 256 BC, dan peradaban Roma, dengan
hukum yang menentukan bahwa pembayar pajak harus membuat laporan posisi keuangan,
dan dengan hak sipil yang tergantung pada tingkat kekayaan yang dinyatakan warga negara.
Adanya bentuk-bentuk pembukuan pada jaman kuno tersebut berkaitan dengan berbagai
factor diantaranya penemuan system penulisan, pengenalan angka arab dan system decimal,
penyebaran pengetahuan aljabar, adanya bahan-bahan penulisan yang murah, meningkatnya
literasi (kemelehurufan) dan adanya medium pertukaran yang baku. A Litleton menyebutkan
tujuh prakondisi dan timbulnya pembukuan yang sistimatis :

1. Seni menulis. Karena pembukuan pertama-tama adalah suatu pencatatan.

2. Arimetika. Karena aspek-aspek mekanis pembukuan terdiri dari serangkaian komputasi


sederhana.

3. Kekayaan Pribadi. Karena pembukuan hanya berkaitan dengan pencatatan fakta tentang
kekayaan, dan hak atas kekayaan.

4. Uang. Yaitu (perantara dalam perekonomian), karena pembukuan tidak diperlukan kecuali
transaksi dalam kekayaan dan hak atas kekayaan dapat direduksi ke dalam denominator
umum ini.
5. Kredit. Yaitu (transaksi yang belum selesai), karena dorongan untuk membuat catatan
tidak begitu kuat jika semua transaksi pertukaran telah selesai pada saat kejadian.

6. Perniagaan. Karena pertukaran yang hanya bersifat local tidak cukup memberi tekanan
(volume usaha) untuk mendorong orang mengkoordinasikan gagasan yang berbeda-beda
ke dalam suatu system.

7. Modal. Karena tanpa modal perniagaan akan tidak berarti dan kredit akan tidak mungkin.

Masing–masing peradaban kuno yang disebutkan di atas mencakup prasyarat tersebut,


sehingga mendorong kehadiran berbagai bentuk pembukuan. Yang masih terhilang adalah
scenario tentang sejarah akuntansi dari informasi yang terisolasi dalam risalat pembukuan
yang mula-mula. Salah satu skenario yang masuk akal adalah sebagai berikut:

Apabila kita akan menelusuri asal mula sejarah sains (akuntansi) yang penting ini, secara
alamiah kita akan menganggap bahwa penemuan pertama akuntansi adalah oleh para
pedagang, dan tidak ada orang yang memiliki klaim yang lebih utama daripada bangsa
Arabia, Bangsa Mesir, yang selama beberapa abad menguasai perdagangan dunia,
menurunkan gagasan pertama tentang perdagangan dari hubungan mereka dengan orang-
orang yang jujur ini, dan konsekuensinya mereka harus menerima bentuk pertama dari
perakuntanan, yang dalam cara perdagangan yang alamiah, dikomunikasikan kepada semua
kota Mediterania. Ketika kekaisaran barat diserang oleh bangsa Barbar, dan semua Negara
yang telah disusunnya, mengambil kesempatan untuk menyatakan kemerdekaan, perniagaan
segera hilang setelah kemerdekaan, dan segera Italia yang pernah menjadi pusat dunia,
menjadi pusat perdagangan, yang merupakan puing-puing kekaisaran timur oleh Turki, yang
tidak pernah dimasuki oleh orang-orang yang berbakat atau aturaan-aturan seni
perdagangan, bukan merupakan penyumbang kecil. Bisnis pertukaran, yang oleh Lombard
dikaitkan dengan kota-kota perdagangan Eropa, memperkenalkan metode pencataan akun,
dengan cara berpasangan, yang saat sekarang memperoleh nama pembukuan Italia.

Pembukuan Italia ini menjadi berhasil baik seiring dengan perkembangan perdagangan
Republik Italia dan penggunaan metode berpasangan dalam abad keempat belas. Buku
pertama tentang pembukuan berpasangan muncul pada tahun 1340 oleh Massari dari Genoa,
Pembukuan berpasangan ini mendahului Paciolo kurang lebih dua ratus tahun Raumond de
Rover menggambarkan perkembangan awal akuntansi di Italia sebagai berikut:

Pencapaian besar pedagan-pedagang Italia, kira-kuira antara 1250 dan 1400, adalah
menggabungkan elemen-elemen yang beragam menjadi suatu system klasifikasi yang
terintegrasi di mana lacinya di sebut akun dan semua transaksi dimasukkan dengan prinsip
berpasangan. Namun, tidak dapat diasumsikan bahwa keseimbangan pembukuan merupakan
tujuan utama akuntansi abad pertengahan. Sebalinya, paling tidak di Italia, pedagang-
pedagang telah mulai menggunakan akuntansi sebagai alat pengendalain manajemen sejak
1400. Mereka belumlah semaju kita sekarang ini, bahkan masih jauh dari mewujudkan
potensi-potensi pembukuan berpasangan. Namun, mereka telah memulai dengan
mengembangakn dasar-dasar akuntansi biaya (cost), dengan memperkenalkan pembalikan
dan penyesuaian-penyesuaian yang lain, seperti akrual (accruals) dan tangguhan (deferred),
dan dengan memberi perhatian pada audit neraca. Hanya dalam analisis laporan keuangan
saja pedagang-pedagang pada masa itu membuat kemajuan kecil. Adalah, wajar untuk
menyebut bentuk dasar akuntansi berpasangan yang belum sempurna telah ada dalam
peradaban Inca Kuno dalam tahun 1577.

b. Kontribusi Luca Pacioli

Luca Pacioli, seorang rahib Franciscan, secara umum diasosiasikan dengan pengenalan
pembukuan berpasangan. Pada tahun 1494 dia mempublikasikan buku, “Summa de
Arithmetica Geomeria, Proportioni et Proportionalita yang didalamnya mencakup dua bab
(de Computis et Scripturis) yang menggambarkan pembukuan berpasangan. Risalahnya
merefleksikan praktik yang terjadi di Venesia pada saat itu yang dikenal dengan “Metode
Venesia” atau Metode Italia”. Sehingga dia tidak menemukan pembukuan berpasangan,
tetapi menggambarkan sesuatu yang ada dalam praktik pada saat itu. Dia menyatakan bahwa
tujuan pembukuan adalah untuk memberi informasi yang tepat waktu bagi para pedagang
mengenai asset dan kewajibannya. Debit (adebeo) dan Kredit (credito) digunakan untuk
melakukan pencatatan secara berpasangan. Dia mengatakan , “Semua pencatatan , harus
dilakukan secara berpasangan, yaitu bahwa jika anda membuat seseorang sebagai kreditor.
Tiga buku digunakan memorandum, jurnal dan buku besar. Catatan bersifat diskripti. Pacioli
menyarankan bahwa “tidak hanya nama pembeli atau penjual dan penjelasan mengenai
berat, ukuran, dan harga barang yang dicatat, tetapi syarat pembayaran juga ditunjukkan
“dan” jika kas diterima atau dibayarkan, catatannya mencantumkan jenis mata uang dan
nilai konversinya. Pada saat yang sama dikarenakan durasi kongsi bisnis yang pendek.
Pacioli menyarankan penghitungan profit periodik dan penutupan buku. (Adalah baik untuk
menutup buku setiap tahun, khususnya jika anada dalam kerja sama dengan orang lain.
Akuntansi membuat kerjasama berlangsung lama). Pengalihan bahasan buku Pacioli dalam
berbagai bahasa, merupakan penyumbang bagi penyebaran popularitas metode Italia.

c. Perkembangan Pembukuan Berpasangan

Metode Italia menyebar keseluruh Eropa pada abad ke enam belas dan tujuhbelas, kemudian
memiliki karakteristik dan perkembangan baru, menjadi model pembukuan berpasangan
yang kita kenal sekarang. Dalam upaya untuk menunjukkan bahwa model berpasangan telah
berkembang dengan cara yang sangat mirip dengan ilmu pengetahuan yang lazim, Cushing
menggambarkan secara garis besar rangkaian tahaphap perkembangan sebagai berikut :

1. Sekitar abad ke enambelas sedikit perubahan dibuat dalam teknik pemubukuan.


Perubahan yang nyata adalah pengenalan jurnal khusus untuk mencatat tipe-tipe
transaksi yang berbeda.

2. Evolusi praktik laporan keuangan periodic terjadi pada abad enambelas dan tujuhbelas.
Pada masa tersebut juga terjadi evolusi personafikasi akun dan transaksi sebagai upaya
untuk membuat aturan debit dan kredit menjadi masuk akal.

3. Penerapan system berpasangan diperluas dalam tipe organisasi lain.


4. Penggunaan akun sediaan yang terpisah untuk tipe barang yang berbeda terjadi dalam
abad ke tujuh belas.

5. Dimulia dengan East India company dalam abad ke tujuhbelas dan pertumbuhan
korporasi yang berkelanjutan setelah revolusi industri, akuntansi memperoleh status yang
lebih baik, dicirikan oleh kebutuhan akan akuntansi kos, dan suatu kepercayaan pada
konsep kesinambungan (continuity), periodisasi (periodicity), dan akrual.

6. Metode perlakuan asset tetap yang dikembangkan sebelum abad ke delapan belas.

• Asset dibawa keperiode pada kos pemerolehan, selain antara pendapatanpembayaran


(revenue) dan penerimaan.
• Akun asset, yang berisi catatan pengeluaran awal dan pengeluaran lain dan
penerimaan (termasuk penerimaan dari penjualan bagian asset) ditutup pada tanggal
neraca dan selisih antara total debit dan total kredit di bawa ke periode berikutnya
sebagai saldo akun.
• Asset dinilai kembali, naik atau turun, pada tanggal neraca, nilai hasil penilaian
kembali dibawa ke periode berikutnya dan perbedaan saldonya(termasuk untung atau
rugi penilaian kembali dibawa ke akun profit dan loss)

7. Sampai dengan awal ke sembilanbelas, depresiasi kekayaan, diperlakukan sebagai


barang dagangan yang tidak terjual. Dalam paruh ke dua dari abad ke sembilan belas,
depresiasi dalam industri kereta api di pandang tidak perlu jika kekayaan tersebut tidak
mengalami kondisi yang memburuk. Meskipun tidak banyak digunakan, Saliero pada
tahun 1915, membuktikan adanya metode depresiasi berikut garis lurus, metode
menurun, sinking fund dan metode anuitas, dan metode kos unit. Hanya setelah tahun
1930-an beban depresiasi menjadi sesuatu yang umum.

8. Akuntansi Kos hadir dalam abad ke sembilanbelas sebagai akibat revolusi industri.
Akuntansi kos dimulai pada perusahaan-perusahaan tekstil abad lima belas.

9. Perkembangan teknik akuntansi untuk pembayaran di muka dan akrual untuk


memungkinkan dilakukan komputasi profit periodic terjadi pada paruh ke dua abad
kesimbilan belas.
10. Perkembangan laporan dana terjadi pada paruh kedua abd kesembilan belas dan abad ke
dua puluh.

11. Pada abad ke duapuluh terjadi perkembangan metode-metode akuntnasi yang


menyangkut isu-isu kompleks, dari masalah komputasi earning perlembar saham,
akuntansi untuk komputasi bisnis, akuntansi untuk inflasi, sewa guna jangka panjang
dan pensiun, sampai maslah akuntansi yang krusial untuk produk baru dari rekayasa
keuangan.

KESIMPULAN

Perkembangan akuntasi di Indonesia mengalami pasang surut, beberapa faktor yang


mempengaruhinya antara lain lingkungan politik dan ekonomi serta organisasi
profesi.Proses pembentukan standar akuntansi atau sering disebut dengan standar setting
process merupakan proses yang cukup pelik oleh karena melibatkan aspek politik, bisnis,
sosial budaya. Aspek politik cukup dominan karena tarikan beberapakepentingan baik pihak
pemerintah, s3asta maupun profesi akuntan itu sendiri.4al inidapat dipahami karena standar
akuntansi yang akan diberlakukan akan mengikatsemua pihak.#ilihat dari aspek bisnis,
standar akuntansi akan berkembang seiring dengan perkembangan dunia bisnis. 8unculnya
transaksi7transaksi bisnis baru yang semakin.

DAFTAR PUSTAKA

Belkaoui, Ahmed Riahi. (2001). Teori Akuntansi. Edisi Keempat. Jakarta: Salemba Empat.

Anda mungkin juga menyukai