Diajukan sebagai
Tugas Mata Kuliah Analisa Laporan Keuangan Berbasis PSAK
Oleh :
Putri Indriati
NIM 18230038
Dosen Pengampu :
Elsa Meirina
2020
Kata Pengantar
Assalamualaikum wr.wb
Alhamdulillah. Puji syukur kehadirat Allah SWT senantiasa kita ucapkan. Atas
karunia-Nya berupa nikmat iman dan kesehatan ini akhirnya penulis bisa
menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa shawalat serta salam tercurahkan bagi
Baginda Agung Rasulullah SAW yang syafaatnya akan kita nantikan
kelak.Makalah berjudul “sejarah dan perkembangan akuntansi dan standar
akuntansi”.Adapun penulisan makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata
kuliah Analisa Laporan Keuangan Berbasis PSAK. Penulis mengucapkan terima
kasih kepada pihak yang telah mendukung serta membantu penyelesaian makalah.
Harapannya, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
pembaca.Dengan kerendahan hati, penulis memohon maaf apabila ada
ketidaksesuaian kalimat dan kesalahan. Meskipun demikian, penulis terbuka pada
kritik dan saran dari pembaca demi kesempurnaan makalah.
Wassalamualaikum wr.wb
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Belanda datang ke Indonesia kurang lebih akhir abad ke-16 dengan tujuan
untuk berdagang. Kemudian mereka membentuk perserikatan Maskapai Belanda
yang dikenal dengan nama Vereenigde Oost Indische Compagnie (VOC) yang
didirikan pada tahun 1602. VOC membuka cabangnya di Batavia pada tahun 1619
dan akhir abad ke-18 VOC mengalami kemunduran dan akhirnya dibubarkan pada
31 Desember 1799. Dalam kurun waktu itu, VOC memperoleh hak monopoli
perdagangan rempah-rempah di Indonesia, dan sejak saat itu Belanda telah
melakukan pencatatan atas mutasi transaksi keuangannya.
Sehubungan dengan itu, Ans Saribanon (1980) mengemukakan bahwa
menurut Stible dan Stroomberg, bukti autentik mengenai catatan pembukuan di
Indonesia paling tidak sudah ada menjelang pertengahan abad ke-17. Hal itu
ditunjukan dengan adanya sebuah instruksi Gubernur Jenderal VOC pada tahun
1642 yang mengharuskan dilakukan pengurusan pembukuan atas penerimaan
uang, pinjaman-pinjaman, dan jumlah uang yang diperlukan untuk pengeluaran
(eksploitasi) garnisun-garnisun dan galangan kapal yang ada di Batavia dan
Surabaya.
Setelah VOC bubar pada tahun 1799, kekuasaannya diambil alih oleh
Kerajaan Belanda. Zaman penjajahan Belanda dimulai tahun 1800-1942 yang
catatan pembukuannya menekankan pada mekanisme debet dan kredit yang antara
lain dijumpai pada pembukuan Amphioen Socyteit (bergerak dalam usaha
peredaran morfin) di Batavia.
Pada abad ke-19 banyak perusahaan Belanda yang didirikan atau membuka
cabang di Indonesia. Catatan pembukuannya merupakan modifikasi sitem
Venesia-Italia, dan tidak dijumpai adanya pemikiran konseptual untuk
mengembangkan sistem pencatatan tersebut karena kondisinya sangat
menekankan pada prakti-praktik dagang yang semata-mata untuk kepentingan
perusahaan Belanda.
Pada tahun 1955, Indonesia pun belum mempunyai undang-undang resmi
untuk peraturan tentang standar keuangan. Pada tahun 1974, Indonesia mulai
mengikuti standar Akuntansi Amerika yang dibuat oleh IAI yang disebut dengan
Prinsip Akuntansi Indonesia (PAI). Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) adalah
organisasi profesi akuntan yang juga merupakan badan yang menyusun standar
akuntansi di Indonesia. Organisasi profesi ini terus berusaha menanggapi
perkembangan akuntansi keuangan yang terjadi baik tingkat nasional, regional
maupun global, khususnya yang mempengaruhi dunia usaha dan profesi akuntansi
sendiri. Perkembangan akuntansi keuangan sejak berdirinya IAI pada tahun 1957
hingga kini perkembangan standar akuntansi ini dilakukan secara terus menerus.
Awal sejarah adanya standar akuntansi keuangan di Indonesia adalah ketika
menjelang diadakannya pasar modal aktif di Indonesia tahun 1973. Pada tahun
1973 terbentuk Panitia Penghimpunan Bahan-bahan dan Struktur GAAP dan
GAAS. Pada tahun tersebut juga dibentuk Komite Prinsip Akuntansi Indonesia
(Komite PAI) yang bertugas menyusun standar keuangan. Ini merupakan masa
awal IAI menerapkan system standar akuntansi di Indonesia yang dituangkan di
dalam buku berjudul “Prinsip Akuntansi Indonesia (PAI).” Komite PAI telah
bertugas selama empat periode kepengurusan IAI sejak tahun 1974 hingga 1994
dengan susunan personel yang selalu diperbarui. Selanjutnya, pada periode
kepengurusan IAI tahun 1994-1998 nama Komite PAI diubah menjadi Komite
Standar Akuntansi Keuangan (Komite SAK), kemudian pada kongres VIII,
tanggal 23-24 September 1998 di Jakarta, Komite SAK diubah menjadi Dewan
Standar Akuntansi Keuangan untuk masa bakti 1998-2000 dan diberikan otonomi
untuk menyusun dan mengesahkan PSAK.
Pada 1984, komite PAI membuat sebuah revisi standar akuntansi dengan
cara lebih mendasar jika dibandingkan PAI 1973 dan mengkodifikasikan ke dalam
sebuah buku berjudul “Prinsip Akuntansi Indonesia 1984”. Prinsip tersebut
memiliki tujuan untuk membuat suatu kesesuaian terhadap ketentuan akuntansi
yang dapat diterapkan di dalam dunia bisnis.
Pada 1994, IAI telah melakukan berbagai langkah harmonisasi menggunakan
standar akuntansi internasional di dalam proses pengembangan standar akuntansi
dan melakukan revisi total pada PAI 1984 dan sejak itu mengeluarkan serial
standar keuangan yang diberi nama Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang
diterbitken sejak 1 Oktober 1994. Standar Akuntansi Keuangan (SAK) ditetapkan
sebagai standar akuntansi yang baku di Indoneisa. Perkembangan standar
akuntansi ketiga ini ditujukan untuk memenuhi kebutuhan dunia usaha dan profesi
akuntansi dalam rangka mengikuti dan mengantisipasi perkembangan
internasional. Banyak standar yang dikeluarkan itu sesuai atau sama dengan
standar akuntansi internasional yang dikeluarkan oleh IASC.
Sekarang ini ada dua PSAK yang dikeluarkan oleh 2 Dewan Standar Akuntansi
Keuangan, yaitu:
1. PSAK Konvensional
2. PSAK Syariah
Digunakan oleh entitas yang melakukan transaksi syariah baik entitas lembaga
syariah maupun non lembaga syariah. Pengembangan dengan model PSAK umum
namun berbasis syariah dengan acuan fatwa MUI. PSAK ini tentu akan terus
bertambah dan revisi sesuai kebutuhan perkembangan bisnis dan profesi akuntan.
Setelah terjadi sebuah perubahan harmonisasi menjadi adaptasi, selanjutnya
dilakukan adopsi guna terjadi konvergensi terhadap Internasional Financil
Standards (IFRS). Adopsi dilakukan secara penuh dengan tujuan tercapainya
konvergensi terhadap IFRS sehingga standar akuntansi keuangan dapat
terlaksanakan lebih baik di masa selanjutnya.
Di dalam proses berkembangnya standar akuntansi keuangan, terjadi
beberapa revisi yang dilakukan secara kontinyu, yaitu baik penyusunan ataupun
penambahan dari standar itu sendiri.sejak tahun 1994, telah dilakukan sekitar
enam kali revisi hingga tahun 2007. Di dalam revisi tersebut, ditambahkan
sejumlah standar, yaitu KDPPLK Syariah, 5 PSAK revisi, dan 6 PSAK baru. Saat
ini terdapat 2 KDPPLK, 7 ISAK dan 62 PSAK.
Sejak tahun 1994 hingga 2004, ada perubahan Kiblat dari US GAAP ke
IFRS, hal ini ditunjukkan Sejak tahun 1994, telah menjadi kebijakan dari Komite
Standar Akuntansi Keuangan untuk menggunakan International Accounting
Standards sebagai dasar untuk membangun standar akuntansi keuangan Indonesia.
Dan pada tahun 1995, IAI melakukan revisi besar untuk menerapkan standar-
standar akuntansi baru, yang kebanyakan konsisten dengan IAS. Beberapa standar
diadopsi dari US GAAP dan lainnya dibuat sendiri.
Merupakan konvergensi IFRS Tahap 1, Sejak tahun 1995 sampai tahun 2010,
buku Standar Akuntansi Keuangan (SAK) terus direvisi secara
berkesinambungan, baik berupa penyempurnaan maupun penambahan standar
baru. Proses revisi dilakukan sebanyak enam kali yakni pada tanggal 1 Oktober
1995, 1 Juni 1999, 1 April 2002, 1 Oktober 2004, 1 Juni 2006, 1 September 2007,
dan versi 1 Juli 2009. Pada tahun 2006 dalam kongres IAI X di Jakarta ditetapkan
bahwa konvergensi penuh IFRS akan diselesaikan pada tahun 2008. Target ketika
itu adalah taat penuh dengan semua standar IFRS pada tahun 2008. Namun dalam
perjalanannya ternyata tidak mudah. Sampai akhir tahun 2008 jumlah IFRS yang
diadopsi baru mencapai 10 standar IFRS dari total 33 standar (terjadi pada periode
2006-2008).
Dari revisi tahun 1994 IAI juga telah memutuskan untuk melakukan
harmonisasi standar PSAK kepada International Financial Reporting
Standard (IFRS). Selanjutnya harmonisasi tersebut diubah menjadi adopsi dan
terakhir adopsi tersebut ditujukan dalam bentuk konvergensi
terhadap International Financial Reporting Standard. Program konvergensi
terhadap IFRS tersebut dilakukan oleh IAI dengan melakukan adopsi penuh
terhadap standar internasional (IFRS dan IAS).
Salah satu bentuk revisi standar IAI yang berbentuk adopsi standar
international menuju konvergensi dengan IFRS tersebut dilakukan dengan revisi
terakhir yang dilakukan pada tahun 2007. Revisi pada tahun 2007 tersebut
merupakan bagian dari rencana jangka panjang IAI yaitu menuju konvergensi
dengan IFRS sepenuhnya pada tahun 2012.
Skema menuju konvergensi penuh dengan IFRS pada tahun 2012 dapat dijabarkan
sebagai berikut:
1. Pada akhir 2010 diharapkan seluruh IFRS sudah diadopsi dalam PSAK;
2. Tahun 2011 merupakan tahun penyiapan seluruh infrastruktur pendukung
untuk implementasi PSAK yang sudah mengadopsi seluruh IFRS;
3. Tahun 2012 merupakan tahun implementasi dimana PSAK yang berbasis
IFRS wajib diterapkan oleh perusahaan-perusahaan yang memiliki
akuntabilitas publik.
Revisi tahun 2007 yang merupakan bagian dari rencana jangka panjang IAI
tersebut menghasilkan revisi 5 PSAK yang merupakan revisi yang ditujukan
untuk konvergensi PSAK dan IFRS serta reformat beberapa PSAK lain dan
penerbitan PSAK baru. PSAK baru yang diterbitkan oleh IAI tersebut merupakan
PSAK yang mengatur mengenai transaksi keuangan dan pencatatannya secara
syariah. PSAK yang direvisi dan ditujukan dalam rangka tujuan konvergensi
PSAK terhadap IFRS adalah:
1. PSAK 16 tentang Properti Investasi
2. PSAK 16 tentang Aset Tetap
3. PSAK 30 tentang Sewa
4. PSAK 50 tentang Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan
5. PSAK 55 tentang Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran
PSAK-PSAK hasil revisi tahun 2007 tersebut dikumpulkan dalam buku yang
disebut dengan Standar Akuntansi Keuangan per 1 September 2007 dan mulai
berlaku sejak tanggal 1 Januari 2008.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan makalah dapat disimpulkan bahwa berdasarkan
penelitian yang telah dilakukan oleh sejumlah ilmuwan akuntansi diketahui bahwa
praktik akuntansi sudah ada sejak manusia melakukan kegiatan sosial ekonomi
dan mengalami perkembangan seiring dengan perkembangan peradaban dan
kebudayaan manusia. Sedangkan, perkembangan praktik dan ilmu akuntansi di
Indonesia dipengaruhi oleh pola Belanda dan Amerika Serikat. Hal ini
ditunjukkan dengan pengadopsian prinsip-prinsip akuntansi dari negara tersebut
yang dilakukan di Indonesia. Namun pada saat ini, harmonisasi standar akuntansi
internasional telah dilakukan oleh sebagian besar negara di dunia termasuk di
Indonesia.
Pemerintah Belanda memperkenalkan sistem pembukuan berpasasangan
kepada Indonesia pada abad ke-17. Sistem ini disebut juga sistem continental atau
tata buku, yang sebenarnya tidaklah sama dengan akuntansi. Tata buku
menyangkut kegiatan-kegiatan yang bersifat konstruktif dari proses pencatatan,
peringkasan, penggolongan, dan aktivitas lain yang bertujuan menciptakan
informasi akuntansi berdasarkan pada data. Sedangkan akuntansi menyangkut
kegiatan-kegiatan yang bersifrat konstruktif dan analitikal seperti kegiatan analisis
dan interpretasi berdasarkan informasi akuntansi.
3.2 Saran
Karena semakin sedikitnya pengetahuan mengenai sejarah dan perkembangan
akuntansi, penulis menyarankan kepada pembaca dan pada umumnya mahasiswa
agar dapat menjadikan makalah ini sebagai referensi untuk meningkatkan
wawasan keilmuan khususnya tentang akuntansi dan mengumpulkan lebih banyak
lagi referensi untuk sumber bacaan.
DAFTAR PUSTAKA
Makruf, S. (2017, Januari 3). Sejarah Akuntansi di Indonesia dan Dunia serta
Perkembanganya. Dipetik Oktober 23, 2018, dari Akuntansi Lengkap:
http://www.akuntansilengkap.com/akuntansi/lengkap-sejarah-akuntansi-
di-indonesia-dan-dunia-serta-perkembanganya/
https://asil4dworld.wordpress.com/2009/05/28/perubahan-standar-akuntansi-di-
indonesia-sampai-dengan-tahun-2008/
http://criticalperspectivesonaccounting.com/wp-content/uploads/2014/06/paper-
cpa-069.pdf
http://yopipazzo.blogspot.com/2014/05/standar-akuntansi-keuangan-dan.html