Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

TUGAS WAJIB UJIAN AKHIR SEMESTER


AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN 1
“INALUM MERUGIKAN PASCA AKUISISI PT RFEEPORT INDONESIA”

KELOMPOK 2
1. AMELIA WULANDARI ( 18230004 )
2. FITRIANI ( 18230015 )
3. MUHAMMAD HANIF PRAMUDIA ( 18230026 )
4. PUTRI INDRIATI ( 18230038 )
5. SITI AMINAH ( 18230049 )
6. ZEKY SEPRIADI ( 18230061 )
7. NELDI WARMAN ( 19231015 )

Dosen
Muhammad Rivandi S.E.,M.Si

PROGRAM STUDI JURUSAN AKUNTANSI


SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI KEUANGAN DAN PERBANKAN DAN
PEMBANGUNAN
PADANG
2020
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam. Shalawat serta salam tidak lupa kami
ucapkan untuk junjungan kita yakni Nabi besar Muhammad SAW. kami juga bersyukur kepada
Allah SWT yang telah memberikan Taufik dan Hidayah-Nya sehingga dapat menyelesaikan
pembuatan makalah atau paper ini dengan judul “INALUM MERUGIKAN PASCA
AKUISISI PT RFEEPORT INDONESIA” tepat pada waktunya.
Makalah atau paper sederhana ini kami buat untuk memenuhi salah satu tugas wajib
UAS mata kuliah Akuntansi Keuangan Lanjutan 1. Kami berharap makalah atau paper ini dapat
memberikan manfaat kepada pembaca dan utamanya kepada kelompok kami sendiri. Kami
menyadari bahwa makalah ini banyak kekurangan karena keterbatasan kemampuan. Oleh karena
itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca atau bapak dosen yang bersifat
membangun untuk kesempurnaan makalah atau paper ini.

Painan, 16 Desember 2020

penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang

B. Rumusan masalah

C. Tujuan

D. Manfaat
BAB II TEORI
A. Pengertian Akuisisi
B. Tujuan Akuisisi
C. Manfaat Akuisisi
D. Klasifikasi Akuisisi

BAB III PEMBAHASAN


A. Profil Perusahaan
B. Permasalahan
1. Ringkasan Masalah
2. Penyebab Permasalahan
3. Factor-Faktor Yang Menjadi Penyebab Permasalahan..
4. Dampak Permasalahan
5. Solusi Terhadap Permasalahan
BAB IV PENUTUPAN
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Isinya berupa :
- Penjelasan tentang topic yang akandibahas
Nusantara yang juga sebutan dari Tanah Air Indonesia dikenal dengan kekayaannya yang
melimpah ruah.
Bahkan, limpahan Indonesia tersebut diibaratkan sebagai ratna mutu manikam yang memiliki arti
bermacam-macam permata.
Kekayaan Indonesia itu pun berasal dari aneka ragam sektor, mulai dari melimpahnya perairan
Indonesia, banyaknya sumber energi baik fosil ataupun energi terbarukan, hingga sektor
pertambangan.
Sebagai informasi, Inalum secara resmi mengakuisisi PTFI pada akhir 2018. Sejumlah pihak
mempertanyakan manfaat dan pemasukan keuntungan yang Inalum peroleh pada 2021
mendatang saat PFTI membagikan dividennya.
Hal tersebut membuat operasional diperkirakan tidak dalam kondisi normal yang berimbas pada
produksi yang menurun.

Akan tetapi, PTFI yang mengelola tambang dengan deposit emas terbesar di dunia itu akan
mendapatkan laba bersih pada 2023-2041 senilai lebih dari 2 miliar dollar AS per tahun setelah
tambang bawah tanah beroperasi dengan normal.
“Karena Inalum memiliki persentase saham 51,2 persen, maka pada rentang waktu tersebut
Inalum akan mendapatkan laba bersih sedikitnya 18 miliar dolar AS,
Aktivitas tambang terbuka Grasberg, PT Freeport Indonesia di Papua.Tambang terbuka Grasberg
(kawasan puncak) yang menjadi andalan selama ini akan ditutup pada , potensi yang mulai
ditambang dari deposito bawah tanah masih akan berproduksi hingga 2041. Tahun 2041 adalah
masa berakhirnya seluruh kontrak (dan masa perpanjangan) Freeport di kawasan ini.
“Inalum mengeluarkan biaya 3,85 miliar dollar AS untuk mendapatkan potensi laba bersih 18
miliar dollar AS dan kontrol manajemen. Lalu, apanya yang dirugikan dari langkah korporasi
tersebut?
“Indonesia memiliki cadangan mineral berlimpah berupa emas, tembaga, nikel, dan batubara.
Namun, yang mengontrol pasar nikel, bauksit, tembaga, dan batubara justru bukan perusahaan
BUMN, melainkan perusahaan-perusahaan asing dan grup lokal besar,” katanya.

“Kalau diprediksi merugi, mana mungkin investor asing mau memberikan pendanaan 4 miliar
dollar AS ke Inalum untuk akusisi PTFI tanpa jaminan aset serta saham Inalum dan anak usaha
lainnya. Kalau lembaga finansial ternama dunia saja percaya akan kemampuan Inalum, kenapa
orang Indonesia sendiri yang tidak percaya.

- Permasalahan yang terjadi pada topic yang dibahas pada perusahan


Sektor yang terakhir disebut akhir-akhir ini mengenai akuisisi Indonesia lewat PT Inalum
(Persero) atas perusahaan pertambangan PT Freeport Indonesia (PTFI) sebanyak 51,2
persen.Sejak akuisisi PTFI sebanyak 51,2 persen, Indonesia tak hanya akan mendapat kan
keuntungan finansial.
Lebih jauhnya, Indonesia juga memiliki kontrol manajemen yang meliputi pengaruh signifikan
dalam penentuan dividen, anggaran dasar, direksi, serta komisaris.
Rampungnya akusisi PTFI juga berdampak pada berubahnya operasional PTFI dari Kontrak
Karya (KK) menjadi berdasarkan Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK).
"Sewaktu beroperasi melalui KK, kedudukan PTFI setara dengan Pemerintah Indonesia dan
bahkan KK berlaku layaknya sebuah undang-undang. Dengan beralihnya KK menjadi IUPK,
maka status PTFI saat ini berada di bawah pemerintah
Dengan begitu, melalui akuisisi ini Indonesia justru diuntungkan karena selain akan
mendapatkan keuntungan finansial, Indonesia juga memiliki pengaruh yang siginifikan atas
PTFI.

- Kenapa saudara tertarik mengangkat topic tersebut


Karena topic tersebut bersangkutan dengan tugas kelompok kami dan sesuai kesepakatan,
topic ini yang akan kami bahas.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan permasalahan yang akan dibahas di BAB 3

Dari permasalahan yang dibahas diatas,maka dapat ditarik pertanyaan : " Kenapa Inalum
merugi pasca akuisisi PT. Freeport Indonesia".
1.3 Tujuan
makalah ini dibahas memiliki tujuan untuk mengetahui alasan mengapa Inalum merugi pasca
akuisisi PT. Freeport Indonesia.

1.4 Manfaat

Kegunaan dari makalah ini adalah untuk mengetahui peristiwa yang terjadi terhadap Inalum yang
merugi pasca akuisisi PT. Freeport Indonesia serta dapat menjadi referensi

BAB II
LANDASAN TEORI

A. PENGERTIAN AKUISISI (ACQUISITION)


Secara umum, pengertian akuisisi adalah pengakuan terhadap suatu perusahaan, baik
organisasi publik maupun organisasi privat yang dilakukan oleh perusahaan pengakuisisi. Ada
juga yang menyebutkan bahwa pengertian akuisisi adalah pengambilalihan (takeover) atas
kepemilikan saham atau aset suatu perusahaan (acquiree) oleh perusahan lainnya (acquirer).
Ada banyak alasan mengapa suatu perusahaan diakuisisi oleh perusahaan lain.
Selain motif ekonomi (keuntungan), alasan dilakukannya akuisisi terhadap suatu perusahaan
adalah untuk mempercepat pertumbuhan unit usaha tanpa harus membangun sendiri dari awal.
Agar lebih memahami apa itu akuisisi, maka kita dapat merujuk pada pendapat beberapa
ahli berikut ini:
1. P.S Sudarsanan
Menurut P.S Sudarsanan (1999), pengertian akuisisi adalah suatu perjanjian, di
mana sebuah perusahaan membeli aset atau saham perusahaan lain, dan para
pemegang saham dari perusahaan lain menjadi sasaran akuisisi akan berhenti menjadi
pemilik perusahaan.

2. Made Sudana
Menurut Made Sudana (2011), pengertian akuisisi adalah penggabungan dua
perusahaan yang mana perusahaan akuisitor membeli sebagian saham perusahaan yang
diakuisisi, sehingga pengendalian manajemen perusahaaan yang diakuisisi berpindah
kepada perusahaan akuisitor, sementara kedua perusahaan masing-masing tetap
beroperasi sebagai suatu badan hukum yang berdiri sendiri.

3. Brealey, Myers, dan Marcus


Menurut Brealey, Myers, & Marcus (1999), pengertian akuisisi adalah
pengambilalihan (takeover) suatu perusahaan dengan membeli saham atau aset
perusahaan tersebut, dan perusahaan yang dibeli tetap ada.

4. Michael A. Hitt
Menurut Michael A. Hitt, pengertian akuisisi adalah memperoleh atau membeli
perusahaan lain dengan cara membeli sebagian besar saham dari perusahaan sasaran.

5. Charles A. Scharf
Menurut Charles A. Scharf, akuisisi adalah suatu transaksi di mana pihak pembeli
(perusahaan) memperoleh sebagian maupun seluruh aset atau usaha dari pihak penjual
(perusahaan), atau seluruh maupun sebagian saham atau sekuritas lain dari pihak
penjual, di mana transaksi tersebut dilakukan berdasarkan kesepkatan antara pihak
pembeli dan pihak penjual.

6. Summer N. Levine
Menurut Summer N. Levine, pengertian akuisisi adalah transaksi yang terjadi
antara dua pihak, di mana pihak pembeli pada akhirnya mendapatkan dan menjadi
pemilik sebagian besar atau seluruh kekayaan dari pihak penjual.

7. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK)


Menurut PSAK No. 22, arti akuisisi adalah pengambilalihan kepemilikan
perusahaan oleh pihak pengakuisisi (acquirer), sehingga mengakibatkan berpindahnya
kendali atas perusahaan yang diambil alih (acquiree) tersebut.

B. TUJUAN AKUISISI

Dalam melakukan akuisisi tentunya ada tujuan yang ingin dicapai oleh pihak-pihak yang
bersangkutan. Secara umum, adapun beberapa tujuan akuisisi adalah sebagai berikut:

1. Menambah Sinergi Perusahaan


Pada umumnya akuisisi dilakukan untuk meningkatkan keuntungan atau nilai
tambah perusahaan yang ikut dalam proses akuisisi, baik akuisitor maupun yang
diakuisisi.

2. Memperluas Pangsa Pasar


Akuisisi juga sering dilakukan karena suatu perusahaan ingin memperluas pangsa
pasarnya karena perusahaan yang diakuisisi telah memiliki pangsa pasar yang cukup
besar.
3. Melindungi Pasar
Persaingan bisnis yang cukup ketat menjadi salah satu alasan dilakukannya
akuisisi. Ketika sebuah perusahaan ingin memperkuat posisi pada market tertentu,
mengakuisisi perusahaan pesaing dianggap dapat melindungi market yang ingin
dikuasai.
4. Mengakuisisi Produk Tertentu
Salah satu cara pengembangan bisnis perusahaan dapat dilakukan dengan
menghasilkan produk baru. Ketika perusahaan lain menghasilkan produk berkualitas
dan dikehendaki, produk tersebut dapat diakuisisi untuk kemudian dikembangkan lagi.
5. Memperkuat Bisnis Utama
Pengambilalihan perusahaan lain yang bergerak di bisnis yang sama pada
akhirnya untuk memperkuat bisnis inti (core bussines) suatu perusahaan sehingga
menjadi lebih kuat dan besar.

C. MANFAAT AKUISISI
Sejalan dengan tujuan akuisisi, setiap perusahaan yang melakukan akuisisi akan
mendapatkan beberapa manfaat. Menurut Bradley T Shapiro (1991:933), manfaat akuisisi adalah
sebagai berikut:
1. Perusahaan akan mengalami tingkat pertumbuhan yang lebih cepat dalam bisnis
sekarang ketimbang melakukan pertumbuhan secara internal.
2. Perusahaan akuisitor dapat mengurangi persaingan bisnis dengan membeli beberapa
badan usaha guna menggabungkan kekuatan pasar dan pembatasan persaingan.
3. Perusahaan akuisitor dapat memasuki pasar baru penjualan dan pemasaran sekarang
yang selama ini belum dapat ditembus.
4. Adanya peningkatan managerial skill, yaitu bantuan manajerial mengelola aset-aset
badan usaha.

D. KLASIFIKASI AKUISISI
Secara umum, akuisisi dapat diklasifikasikan ke dalam dua kelompok besar, yaitu
berdasarkan objek akuisisi atau bentuk dasar, dan berdasarkan jenis usahanya. Mengacu pada
pengertian akuisisi di atas, adapun jenis-jenis akuisisi adalah sebagai berikut :
1. Berdasarkan Bentuk Dasar atau Objek Akuisisi
Dalam upaya pengambilalihan perusahaan lain, ada 3 prosedur dasar yang dilakukan
oleh suatu perusahaan, yaitu:
a) Konsolidasi atau Merger
Merger adalah proses penggabungan dua perusahaan atau lebih, dimana
penggabungan tersebut menghasilkan satu nama perusahaan baru.
Konsolidasi adalah penggabungan dua perusahaan atau lebih, dimana semua
perusahaan yang bergabung tersebut hilang dan memunculkan perusahaan
gabungan dengan nama baru.
b) Akuisisi Saham
Akuisisi saham adalah pembelian saham suatu perusahaan, baik secara tunai
maupun menggantinya dengan sekuritas lain. Misalnya obligasi atau saham lain.
c) Akuisisi Aset
Akuisisi aset adalah pembelian aktiva suatu perusahaan dimana tujuannya untuk
menghindarkan perusahaan dari kemungkinan mempunyai pemegang saham
minoritas.

2. Berdasarkan Keterkaitan dengan Jenis Usaha


Sedangkan akuisisi berdasarkan keterkaitan dengan jenis usahanya dapat
dilakukan dengan tiga cara, yaitu:
a) Akuisisi Horizontal
Akuisisi horizontal adalah pengambilalihan perusahaan target yang mempunyai
bidang usaha yang sama sehingga memperbesar pangsa pasar. Dengan kata lain,
akuisisi ini akan membunuh perusahaan pesaing, baik pesaing dalam produksi
maupun pemasaran.

b) Akuisisi Vertikal
Akuisisi vertikal adalah pengambilalihan suatu perusaahaan yang masih dalam satu
mata rantai produksi dimana tujuannya untuk memastikan adanya pasokan dan
penjualan barang.
c) Akuisisi Konglomerat
Akuisisi konglomerat adalah pengambilalihan perusahaan lain yang tidak terkait
dengan perusahaan akuisitor, baik secara horizontal maupun secara vertikal. Tujuan
pengambilalihan ini adalah untuk menunjang perusahaan akuisitor dan
memantapkan kondisi portfolio group perusahaan.

BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Profil Perusahaan
Isinya tentang Profil atau gambaran tentang perusahaan yang dibahas dengan lengkap dan
ringkas, Struktur organisasi, dll
3.2Permasalahan
3.2.1 Ringkasan Permasalahan
Isinya :ceritakan kembali dengan bahasa sendiri dan mudah dipahami dengan Lengkap
dan Ringkas
3.2.2 Penyebab Permasalahan
Isinya : Ceritakan apa yang menjadi penyebab permasalahan itu terjadi, dengan lengkap

3.2.3Faktor – faktor Yang Mempengaruhi Permasalahan


Isinya Menurut anda dari artikel permsalahan tersebut kemukakan faktor –factor apa
saja yang menyebabakan permasalahan tersebut terjadi, baik dari segi internal maupun
External. Jelaskan dengan rinci poin per poin
3.2.4 Dampak Permasalahan
Isinya apa dampak yang terjadi dari permasalahan tersebut, jelaskan dengan detail

3.3 Solusi terhadap permasalahan


Isinya ,anda kemukan dengan detail menurut anda, apa solusi yang dapat anda berikan
dalam menyelesaikan permasalahan yang terjadi. Jelaskan dengan detail
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA
- Sumber buku
- Link artikel
- Tambahan artikel informasi lainnya
LAMPIRAN
a. Isi lampiran Full artikel permasalahan
b. Artikel informasi tambahan

Anda mungkin juga menyukai