Oleh :
Kelompok Ganjil
Manajemen Pemasaran C
1. I Putu Santiana (01)
2. Made Yudasmini (03)
3. Khoirul Aji Prasetyo (05)
4. I Wayan Yudis Ambara (07)
5. Kadek Riska Samudra (09)
6. I Gusti Agung Arimbawa (13)
7. Cokorda Istri Handayani (15)
8. I Wayan Shindu Adi Parditya (17)
9. Ni Made Dwi Widya Kencana Wati (19)
10. Ni Luh Kade Ayu Dwi Ariningsih (21)
11. Ni Putu Gita Krisnayanti Nataran (23)
12. Ni Wayan Suardani (25)
13. Cokorda Gede Ariska Mayun Jayantara (27)
14. Ni Kadek Ita Riyanti (29)
15. Ni Putu Ayu Dewi Fivianty (31)
16. I Kadek Kriss Adi Giri Putra (33)
FAKULTAS EKONOMI
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatnya
sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa penulis juga
Dan harapan penulis semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu penulis sangat
Penulis
i
DAFTAR ISI
COVER
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
DAFTAR PUSTAKA
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
kegiatan operasi perbankan oleh pemerintah adalah pinjaman luar negeri yang
membengkak lebih dari tiga kali lipat akibat nilai tukar rupiah terhadap dollar
naik secara drastis. Disamping itu, penyaluran kredit yang dilakukan oleh
bank yang ditutup atau dibekukan diberikan kepada industri terkait yang
yang berindikasi KKN tidak hanya dilakukan oleh perbankan swasta, tetapi
1
penggabungan tersebut, akhir Februari 1998, pemerintah telah
Bumi Daya (BBD), Bank Dagang Negara (BDN), Bank Ekspor Impor
2
BAB II
PEMBAHASAN
merger memiliki paling tidak 50% saham dan perusahaan yang di-merger
atau saham di perusahaan yang baru (Brealey, Myers, & Marcus, 1999,
p.598).
Definisi merger yang lain yaitu sebagai penyerapan dari suatu perusahaan
oleh perusahaan yang lain. Dalam hal ini perusahaan yang membeli akan
karyawan pada perusahaan yang terlibat. Karena sebagian besar upaya merger
3
yang sangat menguntungkan dengan perusahaan yang bangkrut untuk
monopoli.
yaitu:
a. Merger Horisontal
perusahaan ini bersaing satu sama lain dalam pasar/industri yang sama. Salah satu
pemasaran dan distribusi, riset dan pengembangan dan fasilitas administrasi. Efek
dari merger horisontal ini adalah semakin terkonsentrasinya struktur pasar pada
industri tersebut.Apabila hanya terdapat sedikit pelaku usaha, maka struktur pasar
bisa mengarah pada bentuk oligopoli, bahkan akan mengarah pada monopoli. ),
misalnya merger antara dua perusahaan roti, merger perusahaan sepatu, merger
4
perusahaan kapas. Contoh PT “A” yang mengusahakan kapas, bergabung dengan
b. Merger Vertikal
tipe ini dilakukan jika perusahaanyang berada pada industri hulu memasuki
merger dengan pemasok. Mergerdan akuisisi vertikalini dibagi dalam dua bentuk
merger dengan peurusahaan mobil. Contoh: PT. A, PT. B, PT. C bergabung, lalu
5
c. Merger Konglomerat
Merger konglomerat adalah merger dua atau lebih perusahaan yang masing-
bisnisnya dengan memasukibidang bisnis yang berbeda sama sekali dengan bisnis
konglomerasi memiliki bidang bisnis yang sangat beragam dalam industri yang
berbeda.
Merger ekstensi pasar adalah merger yang dilakukan oleh dua atau lebih
dan akuisisi ini terutama untuk memperkuat jaringan pemasaran bagi produk
pasar. Strategi ini dilakukan untuk mengakses pasar luar negeri dengan cepat
tanpa harus membangun fasilitas produksi dari awaldi negara yang akan dimasuki.
Merger dan akuisisi ekstensi pasar dilakukan untuk mengatasi keterbatasan ekspor
luar negeri.
6
e. Merger Ekstensi Produk
Merger ekstensi produk adalah merger yang dilakukan oleh duaatau lebih
akan menjangkau konsumen yang lebih luas. Merger dan akuisisi ini dilakukan
merger, yaitu:
akuisisi. Perusahaan tidak memiliki resiko adanya produk baru. Selain itu,
2) Sinergi
7
bisnis yang sama karena fungsi dan tenaga kerja yang berlebihan dapat
dihilangkan.
3) Meningkatkan dana
5) Pertimbangan pajak
8
dikarenakan keuntungan dari pajak, tetapi berdasarkan dari tujuan
likuiditas yang lebih besar. Jika perusahaan lebih besar, maka pasar saham
akan lebih luas dan saham lebih mudah diperoleh sehingga lebih likuid
untuk ditanggung oleh bidding firm yang berminat (Gitman, 2003, p.714-
716)
tersebut.
perusahaan
serta
9
penguasaan pasar. Pada sisi lain, pendapatan perusahaan menjadi
biaya iklan hanya satu dengan adanya merger. Cara ini efektif dan
peningkatan.
10
4. kapitalisasi pasar perusahaan mengalami peningkatan bila
dikarenakan
maka
harapan
baiknya
produk
11
perusahaan
yang
12
2.5 Syarat-syarat merger dari perusahaan menurut PP no. 27, tersebut
1. Pre- Deal
Pada fase ini, masalah karyawan yang strategis dan taktis harus selesai
13
tapi juga mengenai pemutusan hubungan kerja (masal) yang mungkin
Fase ini memiliki tempo, tekanan dan permintaan waktu yang luar biasa
besar. Sukses dari suatu integrasi dibentuk disini. Sebuah proses yang
3. Post-Deal
Ini adalah fase saat HR dan fungsi-fungsi lainnya menyerahkan tujuan dari
baik sangat penting untuk menjaga fokus pada pembentukan nilai dan
penyelesaian tugas.
Penilaian dilakukan atas sinergi yang akan diperoleh, dilihat dari sinergi
14
Evaluasi finansial, didasarkan atas: analisis laporan keuangan
perusahaan, berupa neraca dan laba rugi, baik yang berupa on atau off
balance sheet, serta fee based income. Metoda yang digunakan bermacam-
macam, salah satunya menitik beratkan pada cash flow, sebagai berikut:
sejenis
15
7. Krisis manajerial karena ingin mempertahankan semua manajemen
1) Kelebihan Merger
2) Kekurangan Merger
Bank Mandiri yang kini berada di puncak daftar bank dengan aset terbesar
di Indonesia, merupakan hasil merger empat bank BUMN yang kala itu bisa
dikatakan sebagai bank 'bangkrut'. Keempat bank cikap bakal Mandiri itu
adalah :
(Jakarta) pada tahun 1857. Pada tahun 1949 namanya berubah menjadi
16
Escomptobank NV. Selanjutnya, pada tahun 1960 Escomptobank
menjadi Bank Umum Negara pada tahun 1959. Pada tahun 1964,
operasi Bank tersebut. Pada tahun 1965, Bank umum negara digabungkan
ke dalam Bank Negara Indonesia dan berganti nama menjadi Bank Negara
pada tahun 1965 perusahaan ini digabung dengan Bank Negara Indonesia
menjadi Bank Negara Indonesia Unit II. Pada tahun 1968 Bank Negara
Indonesia Unit II dipecah menjadi dua unit, salah satunya adalah Bank
4) Bapindo
17
Bapindo berawal dari Bank Industri Negara (BIN), sebuah Bank
Industri yang didirikan pada tahun1951. Misi Bank Industri Negara adalah
milik negara pada tahun 1960, BIN kemudian digabung dengan Bank
Peleburan keempat bank pelat merah ini tak lepas dari hantaman krisis
melakukan merger empat bank BUMN yang kinerjanya kala itu sudah babak
belur.
Di tengah gejolak krisis moneter yang makin menjadi, pada Februari 1998,
Bapindo, BDN dan BBD menjadi satu bank baru bernama Bank Mandiri.
Rencana merger keempat bank sakit ini menuai banyak protes. Namun
rencana merger ini tetap berjalan lantaran penutupan keempat bank tersebut
bakal menimbulkan kerugian yang lebih besar. Too big to fail. Misalnya, total
18
Tanggal 2 Oktober 1998, keempat bank BUMN resmi dilebur menjadi
secara menyeluruh. Pada saat itu, Bank Mandiri menutup 194 kantor
laba yang terus meningkat dari Rp 1,18 Triliun di tahun 2000 hingga
mencapai Rp 5,3 Triliun di tahun 2004. Selain itu, Bank Mandiri juga
pada 14 Juli 2003 sebesar 20% atau ekuivalen dengan 4 Milliar lembar
saham.
Loan (NPL) net konsolidasi yang meningkat dari 1,60% di tahun 2004
menjadi 15,34% di tahun 2005. Hal ini secara langsung berdampak pada
19
penurunan laba Bank Mandiri secara signifikan dari sebelumnya sebesar
Rp 5,3 Triliun di tahun 2004, menjadi Rp 603 Miliar di tahun 2005 atau
2.050 pada Januari 2005 hingga ke level Rp 1.110 pada November 2005.
Tahun 2005 menjadi titik balik bagi Bank Mandiri, dimana Bank
management system.
20
e. Untuk dapat meraih aspirasinya menjadi Regional Champion Bank,
fase:
di masa datang.
rata pasar.
3. Fase ketiga "Shaping the End Game" (2010), yakni fase dimana
konsolidasi yang turun dari sebesar 15,34% di tahun 2005 menjadi 0,62%
di tahun 2010. Selain itu laba bersih Bank Mandiri juga tumbuh sangat
tahun 2010.
21
5 (lima) nilai budaya perusahaan yang disebut "TIPCE" yaitu: kepercayaan
2008, 2009 dan 2010, Bank Mandiri berhasil menempati posisi sebagai
Selain itu, Bank Mandiri juga mendapat apresiasi dari berbagai pihak
Kinerja Bank Mandiri yang terus meningkat ini direspon positif oleh
secara signifikan dari posisi terendah Rp 1.110 per lembar saham pada
tanggal 16 November 2005 menjadi Rp 6.500 per lembar saham pada akhir
tahun 2010. Dalam kurun waktu kurang lebih 5 tahun, nilai kapitalisasi
pasar Bank Mandiri meningkat sekitar 6 kali lipat dari sebelumnya hanya
2) Transformasi Lanjutan
22
mencapai milestone keuangan di tahun 2014, yaitu nilai kapitalisasi pasar
mendekati 16%, ROA mencapai kisaran 2,5% dan ROE mendekati 25%,
namun tetap menjaga kualitas asset yang direfleksikan dari rasio NPL
gross di bawah 4%. Pada tahun 2014, Bank Mandiri ditargetkan mampu
tahun 2010 - 2014 akan difokuskan pada 3 (tiga) area bisnis yaitu:
commercial di Indonesia.
nasabahnya.
dan kartu kredit serta menjadi salah satu pemain utama di micro
banking.
23
Ketiga area fokus tersebut didukung dengan penguatan organisasi dan
telah teruji.
Mandiri Mobile, Internet Banking, SMS Banking dan Call Center 14000.
Bank Mandiri juga didukung 6 pilar bisnis anak perusahaan yang bergerak
24
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Setelah masa krisis moneter yang di jalani oleh Indonesia serta dampak
yang dihadapi oleh Bank Mandiri, muncul strategi alternatif yaitu kebijakan
kolapas serta memperbaiki kinerja Bank Mandiri agar dapat bekerja dan
dengan masalah bisnis, tetapi juga terkait dengan masalah hukum dan undang
Keuntungan utama merger adalah sederhana dan tidak ada boiaya yang
enam cabang di luar negeri. Selain itu, Bank Mandiri mempunyai sekitar
25
Nama Anak Persentase
No Jenis Usaha Kedudukan
Perusahaan Kepemilikan
(BMEL)
Jasa
Mandiri International Kuala
2 Pengiriman 100%
Remittance (MIR) Lumpur
Uang
Perbankan
3 Bank Syariah Mandiri Jakarta 99,99%
Syariah
99,9%
Manajer
8 Mandiri Investasi Jakarta (Mandiri
Investasi
Sekuritas)
Hal ini tentunya dapat menunjukkan pada kita bahwa merger mampu
menjadi solusi terbaik di tengah krisis seperti yang terjadi pada tahun 1998.
26
Selain itu nasabah Bank Mandiri yang terdiri dari berbagai segmen
usaha, nasabah Bank Mandiri bergerak dibidang usaha yang sangat beragam.
Sebagai bagian dari upaya penerapan prudential banking & best-practices risk
business unit.
berhasil mencetak kemajuan yang signifikan dalam melayani Usaha Kecil dan
Menengah (UKM) dan nasabah ritel. Pada akhir 1999, porsi kredit kepada
Desember 2009, porsi kredit kepada nasabah UKM dan mikro telah mencapai
sedangkan porsi kredit kepada nasabah corporate mencakup 43,86% dari total
kredit.
tahap berikutnya dengan merevitalisasi visi dan misi untuk menjadi Lembaga
DAFTAR PUSTAKA
27
https://id.wikipedia.org/wiki/Bank_Mandiri
https://www.bankmandiri.co.id/
http://citramincyza.blogspot.com/2012/04/tugas-akl-1-merger-bank-mandiri.html
https://www.academia.edu/35800455/Study_Kasus_Merger_Bank_Mandiri
28