Disusun Oleh :
Kelompok 10
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah banyak
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Manajemen
Pembuatan makalah ini di buat dengan sesimple mungkin, dengan bahasa yang mudah di
mengerti. Makalah ini membahas tentang Daya Tarik Merger, Pelajaran Merger Di Negara Lain,
Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Ibu Yenny Verawati,SE.,M.Si selaku
dosen mata kuliah Manajemen Perbankan. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada seluruh
Segala upaya telah dilakukan untuk menyempurnakan makalah ini. Namun bukan
mustahil dalam makalah ini masih terdapat kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, kami
mengharapkan saran dan komentar yang relevan yang dapat dijadikan masukan dalam
menyempurnakan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................ i
BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................... 1
BAB 3 PENUTUP……………………………………………………………………. 14
3.1 Kesimpulan………………………………………………………………... 14
3.2 Saran………………………………………………………………………. 15
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………. 17
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam pengertian yang paling dasar, Merger bank merupakan istilah yang merujuk
kepada kegiatan penggabungan dua bank atau lebih. Penggabungan ini tetap
dengan atau tanpa likuidasi. Kekayaan salah satu bank-yang tidak dihilangkan-menjadi
Lebih jauh, merger merupakan salah satu bentuk ekspansi eksternal perusahaan
dengan cara menggabungkan dua perusahaan atau lebih. Selanjutnya, hanya satu nama
perusahaan yang tetap berdiri, sementara perusahaan yang lain bubar atas dasar
hukum.
Mengenai apa itu merger bank, kita dapat merujuk ke pengertian merger bank
yang dipaparkan beberapa ahli. Misalnya pengertian merger bank dari Abdul
Moin. Merger Bank menurut Abdul Moin ialah penggabungan dua perusahaan atau
lebih yang kemudian menjadi hanya satu perusahaan yang tetap hidup sebagai badan
1
Demikian pengertian apa itu merger bank. Pada intinya, merger bank adalah
penggabungan dua perusahaan bank menjadi satu merek. Tujuan utama dari merger
bank disebutkan untuk memaksimalkan potensi dan melayani proyek-proyek besar atau
kegiatan ekonomi yang lebih besar di suatu daerah atau negara. Bila merger bank
terjadi antar bank daerah, tentunya perluasan kegiatan ekonomi difokuskan ke daerah
tersebut. Akan tetapi, bila terjadi merger bank yang berskala nasional, tentunya target
utama dari merger ini ialah pengembangan proyek ekonomi dalam skala nasional.
1.3 Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Merger adalah penggabungan dua atau lebih perusahaan melalui sebuah kesepakatan.
Dari penggabungan ini terbentuk bisnis baru dari hasil merger. Penggabungan perusahaan
tersebut dilakukan dengan transfer kepemilikan. Bisa dilakukan dengan serah-terima saham
atau dibayar tunai. Sederhananya, pemilik perusahaan menyerahkan saham dan mengeluarkan
saham baru atas nama bisnis yang baru. Setelah perusahaan saling merger, umumnya
diperlukan branding terhadap perusahaan yang baru. Perusahaan baru mempunyai aset
sumber daya yang ada menjadi semakin ekonomis, yang pada gilirannya profitabilitas
perbankkan meningkat.
3
2.1.1 Jenis-Jenis Merger
Secara umum, proses merger dapat dikelompokkan ke dalam empat jenis. Adapun jenis-
1. MergerHorizontal
Ini adalah proses merger yang menggabungkan dua perusahaan atau lebih dimana jenis
usahanya masih sama. Misalnya, merger perusahaan antara perusahaan roti, merger
2. MergerVertikal
Ini adalah proses merger yang meleburkan beberapa perusahaan yang saling
berhubungan, misalnya dalam alur produksi yang berurutan. Contoh, perusahaan ban
3. Konglomerat
menghasilkan produk yang tidak ada kaitanya satu sama lainnya. Misalnya perusahaan
perusahaan makanan merger dengan perusahaan mobil. Tujuan dari konglomerat adalah
untuk meningkatkan pertumbuhan badan usaha dengan cara saling bertukar saham
4. Merger Kon Generik Ini adalah proses merger yang menggabungkan dua perusahaan
atau lebih dimana bentuk usahanya masih berhubungan namun berbeda produk.
4
2.1.2 Tujuan Merger
1. Pertumbuhan atau Diversifikasi Suatu perusahaan dapat melakukan merger atau akuisisi
bila ingin bertumbuh lebih cepat, baik ukuran, pasar saham, maupun diversifikasi usaha.
2. Meningkatkan Dana Perusahaan yang ingin melakukan ekspansi internal pasti akan
likuiditas tinggi.
3. Menciptakan Sinergi Salah satu tujuan melakukan merger adalah untuk mencapai suatu
sinergi, yaitu menghasilkan tingkat skala ekonomi. Sinergi akan terlihat jelas saat
perusahaan melakukan peleburan dengan bisnis yang bentuk usahanya sama karena
4. Pertimbangan Pajak Pengeluaran untuk pajak bisa saja mengakibatkan kerugian bagi
suatu perusahaan. Perusahaan yang mengalami kerugian pajak dapat meleburkan diri
Dalam hal ini perusahaan yang melakukan akuisisi akan menaikkan kombinasi
untuk berkembang karena kurangnya keterampilan dalam hal manajemen dan teknologi.
Agar dapat mengatasi masalah tersebut, suatu perusahaan dapat bergabung dengan
5
6. Melindungi Diri Dari Pengambilalihan Setiap perusahaan berpotensi menjadi target
dan membiayai pengambilalihannya dengan hutang, karena beban hutang ini maka
kewajiban perusahaan menjadi terlalu besar untuk ditanggung oleh bidding firm yang
berminat.
berpeluang untuk memiliki likuiditas yang lebih besar. Ketika perusahaan lebih besar,
maka pasar saham akan lebih luas dan lebih mudah didapatkan sehingga lebih likuid
Menurut (Koch & Mac Donald, 2000: 902) Jawaban dari pertanyaan tersebut adalah
keuntungan penghematan skala dan ruang (economies of scala & scope) yang diharapkan
diperoleh berupa:
menghasilkan manfaat melalui penjualan produk dalam jumlah dan variasi yang lebih
Pengurangan biaya tetap yang diperlukan untuk identifikasi merek, distribusi aneka
macam produk dan jasa, dan kebutuhan pengeluaran yang besar untuk membiayai
6
Meningkatkan levearge operasional yang dihasilkan dengan cara berbagai biaya
Mengurangi risiko penghasilan, yang bisa memperbesar nilai suatu waralaba dengan
Caranya adalah dengan membandingkan nilai pasar perusahaan sebelum merger. Jika
nilai pasar perusahaan setelah merger lebih besar daripada nilai pasar sebelum dilakukan
merger, maka dapat dikatakan bahwa merger meningkat nilai, dan sebaliknya. Nilai sebuah
bank dapat tercipta melalui dua cara. Pertama, setelah melakukan merger, bank dapat lebih
mampu menciptakan pendapatan (atau aliran kas) yang lebih besar daripada sebelum merger.
7
2. Meningkatkan Pangsa Pasar
Identifikasi merek
Pengurangan pesaing
Akses yang lebih mudah pada pasar dengan pertumbuhan yang lebih cepat
modal
8
6. Leverage Keuangan dan Operasional
Pada tahun 1997 perbankan mengalami gejolak yang disebabkan oleh krisis moneter,
sehingga banyak bank harus dilikuidasi. Kondisi demikian menjadikan banyak bank yang
harus melakukan merger atau konsolidasi. Merger beberapa bank BUMN, misalnya (1) Bank
Ekspor-Impor (Bak Eksim), (2) Bank Pembangunan Indonesia (Bappindo), (3) Bank Bumi
Daya (BBD), (4) Bank Dagang Negara (BDN), yang bergabung resmi 2 Oktober 1998
menjadi Bank Mandiri menunjukkan bahwa Pemerintah Indonesia sebagai pemilik bermaksud
Pada tahun 2000an, Pemerintah mendorong Bank Umum untuk merger daripada harus
dilikuidasi. Sementara bank kecil dan bank lokal (BPR) secara umum mampu bertahan,
meskipun banyak diantaranya yang melakukan merger sebagai salah satu solusi untuk
memperkuat bank.
1. PT Bank Woori Saudara dengan PT Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk
Pada 23 Januari 2015, PT Bank Woori Indonesia melakukan merger dengan PT Bank
Himpunan Saudara 1906 Tbk, dan mencatat perolehan laba bersih sebesar Rp 100,87 miliar
atau tumbuh 63% (year on year) per Maret 2015. Penggabungan entitas juga menyebabkan
9
struktur pemilikan berubah. Sebelumnya, Bank Woori Indonesia dan induknya, Woori Bank
Korea telah mengakuisisi 33% saham Bank Saudara. Alhasil, setelah merger komposisi saham
mayoritas dipegang oleh Woori Bank Korea sebesar 74,02%. Sementara itu, Arifin
Pada 29 Juni 2018, PT Sejahtera Anugrahjaya Tbk (SRAJ) atau Mayapada Hospital
melakukan merger dengan PT Bogor Medical Center. Proses merger ini membuat Harga
saham SRAJ pada perdagangan Selasa (13/03/2018) melonjak 28,72% menjadi Rp 242 per
saham.
saham pengendali AGRS dengan membeli 95,79% atau setara 5,03 miliar dengan harga
pembelian Rp 288/saham, sehingga total transaksi akuisisi mencapai Rp 1,14 triliun. Lalu,
pada akhir Januari 2019, IBK juga merampungkan transaksi pembelian atas 1,17 miliar saham
NAGA dengan harga pembelian 409/saham. Ini berarti total transaksi senilai Rp 478,53
miliar. NAGA kemudian dilebur ke dalam AGRS dengan nama barunya yakni PT Bank IBK
4. PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) dan PT Bank Sumitomo Mistui
Indonesia (SMBCI).
10
Bank terbesar kedua di Jepang, SMBC, resmi memegang kepemilikan atas 97,34%
saham BTPN atau setara 7,93 miliar unit saham pada akhir Januari 2019. Pengambil alihan
tersebut tercatat seiring dengan transaksi penambahan saham sebanyak 3,33 miliar unit atau
sekitar 56,98% pada harga Rp 4.282/saham yang dilaksanakan pada 31 Januari 2019. Ini
berarti total dana yang dikeluarkan SMBC membeli BTPN mencapai Rp 14,26 triliun.
Kemudian, BTPN dilebur bersama PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (SMBCI). Bank baru
hasil merger ini akan menghapus nama Bank Tabungan Pensiunan Nasional menjadi PT Bank
BTPN Tbk. Setelah penggabungan, total aset BTPN mencapai Rp 189,92 triliun saat itu.
5. PT Bank Danamon Tbk (BDMN), PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk (BBNP) dan PT
Bank terbesar asal Jepang, MUFG, resmi menguasai 94,1% atau setara 9,2 miliar unit
saham BDMN pada 29 April 2019. Total transaksi yang tercatat mencapai Rp 52,58 triliun, di
mana ini termasuk nilai transaksi penggabungan BDMN dengan PT Bank Nasional
Parahyangan Tbk (BBNP). Sebelumnya, pada 1 Mei 2019, BDMN dan BBNP telah resmi
melakukan penggabungan usaha, BDMN menjadi surviving entity atau entitas yang
dipertahankan.
DNAR resmi mencatatkan penggabungan usaha dengan BOI pada 15 Juli 2019 setelah
akhirnya mendapat persetujuan dari Bursa Efek Indonesia (BEI). Kedua bank ini sama-sama
dipegang oleh investor Korea, APRO Financial Co. Ltd (APRO) Sama halnya dengan
BDMN, DNAR adalah entitas yang dipertahankan setelah penggabungan usaha. Namun akan
11
dilakukan rebranding nama bank menjadi PT Bank Oke Indonesia Tbk, mengingat "OK
investor APRO
Untuk mengatasi krisis ekonomi regional yang sampai saat ini masih melanda Indonesia
diperlukan pembenahan sektor moneter yang antara lain dengan melalui rekapitalisasi
perbankan. Pendirian PT Bank Mandiri (Persero) yang dilanjutkan merger dengan PT Bank
Bumi Daya (Persero), PT Bank Dagang Negara (Persero), PT Bank Ekspor Impor Indonesia
(Persero) dan PT Bank Pembangunan Indonesia (Persero) merupakan salah satu implementasi
Pendekatan merger seperti ini akan digunakan Pemerintah untuk memperbaiki kinerja bank-
bank lain yang mengalami kesulitan keuangan. Proses untuk melakukan merger dimulai
dengan tahapan persiapan merger yang meliputi inisiasi merger, penetapan tujuan
melaksanakan merger, jenis merger yang akan dipilih dan inventarisasi isu-isu yang timbul.
Tahapan ini merupakan tahapan yang sangat penting karena akan menentukan berhasil
tidaknya rencana merger. Tahapan selanjutnya adalah legal merger yang meliputi
membantu merger, pemilihan partner merger, penetapan kebijakan selama proses merger, dan
penyusunan rencana kerja. Kegagalan suatu merger dapat terjadi karena kesulitan bank
12
peserta merger untuk memenuhi persyaratan merger khususnya dalam menambah modal dan
mengurangi aktiva yang tidak produktif. Tahapan terakhir proses merger adalah operasional
merger dimana tahapan ini dapat menggambarkan keberhasilan suatu proses merger. Tahapan
ini meliputi komunikasi kepada semua pihak tentang merger dan integrasi bank-bank peserta
melaksanakan persiapan dan legal merger. Dalam kasus merger PT Bank Mandiri (Persero)
inisiatif merger datang dari pemerintah dalam hal ini Departemen Keuangan dan Menteri
Negara BUMN sebagai pemegang saham. Tujuan dan jenis merger ditetapkan oleh
merger.
Demikian juga halnya tentang pemenuhan modal. Tambahan modal yang biasanya
merupakan kendala utama dalam proses merger disediakan oleh pemerintah dengan
menerbitkan rekap bond. Dalam pelaksanaan operasional merger PT Bank Mandiri (Persero)
memberikan pilihan kepada pegawai apakah akan ikut bergabung PT Bank Mandiri (Persero)
atau mengambil Program Pensiunan Sukarela (PPS). Pegawai yang ikut bergabung dites ulang
untuk mengetahui kompetensi yang bersangkutan untuk menduduki jabatan yang tersedia.
Sistem IT yang digunakan dipilih IT dari salah satu bank yang akan merger yaitu IT PT Bank
Ekspor Impor Indonesia karena dinilai paling sesuai dengan kebutuhan PT Bank Mandiri
(Persero) saat ini dan antisipasi kebutuhan di masa yang akan datang. Penggantian sistem dan
prosedur dilakukan secara bertahap dari satu cabang ke cabang lain (roll out) sampai dengan
semua kantor cabang menggunakan sistem dan prosedur yang sama. Perkembangan kinerja
13
PT Bank Mandiri (Persero) setelah semua proses merger diselesaikan semakin baik dengan
melihat perkembangan keuangan dari tahun 1998 sampai dengan tahun 2001.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
penggabungan dua bank atau lebih. Dimana penggabungan ini tetap mempertahankan
berdirinya salah satu bank dan membubarkan bank-bank lainnya dengan atau tanpa
yang mumpuni
6. Melindungi diri dari pengambil alihan oleh perusahaan yang tidak bersahabat
berpeluang untuk memiliki likuiditas yang lebih besar. Ketika perusahaan lebih besar,
maka pasar saham akan lebih luas dan lebih mudah didapatkan sehingga lebih likuid
3.2 Saran
Demikianlah Makalah yang dapat kami sajikan. Kami sadar makalah ini masih sangat
jauh dari kesempurnaan, mimiliki banyak kekeliruan dan kesalahan. Oleh karena itu kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar dapat dijadikan bahan
15
Daftar Pustaka
https://www.modalrakyat.id/blog/apa-itu-merger
https://www.cnbcindonesia.com/market/20201016151957-17-194937/wow-ini-dia-deretan-
mega-merger-5-tahun-terakhir-di-ri
https://blog.ub.ac.id/fridaysilvana069/2013/05/28/merger-bank-di-indonesia-studi-kasus-
merger-pt-bank-mandiri-persero/
16
Pertanyaan
Jawaban :
2. Ada beberapa alasan bagi suatu bank untuk melakukan merger, konsolidasi dan akuisisi,
antara lain :
- Masalah kesehatan bank, maksudnya apabila bank sudah dinyatakan tidak sehat oleh
Bank Indonesia untuk beberapa periode, maka sebaiknya bank tersebut melakukan
merger dengan bank yang sehat atau dengan melakukan konsolidasi dengan bank yang
sama-sama tidak sehat serta dapat pula diakuisisi oleh bank lain.
17
- Modal yang dimiliki relatif kecil sehingga untuk melakukan ekspansi terlalu sulit.
Dengan adanya penggabungan atau usaha peleburan otomatis lebih mudah untuk
mengembalikan usahanya. Yang jelas setelah melakukan penggabungan modal dari
beberapa bank yang ikut bergabung modal bank baru bertambah besar.
- Manajemen bank yang semerawut atau kurang profesional sehingga perusahaan terus
merugi dan sulit berkembang. Jenis bank ini pun sebaiknya melakukan penggabungan
atau peleburan usaha dengan bank yang lebih profesional.
- Administrasi yang kurang teratur dan masih tradisional, sebaiknya bank melakukan
penggabungan atau peleburan sehingga diharapkan administrasinya menjadi lebih baik.
- Ingin menguasai pasar. Tujuannya tidak diumumkan secara jelas kepada pihak luar
biasanya hanya diketahui oleh mereka yang hendak ikut merger. Dengan adanya
penggabungan dari beberapa bank, maka jumlah cabang dan jumlah nasabah yang
dimiliki bertambah. Tujuan ini juga untuk menghilangkan atau melawan pesaing yang
ada.
18
19