Anda di halaman 1dari 2

Nama : Ummi Nazla Maghfiroh P

Offering : jj
NIM : 180422623061
Matkul : Pengantar Manajemen

1. Pengertian franchisee
franchisee merupakan Suatu bentuk organisasi usaha di mana perusahaan yang sudah
memiliki produk sukses atau jasa (pemilik waralaba) memasuki hubungan kontrak terus
dengan bisnis lain (franchisee) yang beroperasi di bawah nama dagang franchisor dan
biasanya dengan bimbingan franchisor, dengan imbalan biaya.
franchisee adalah hak yang diberikan kepada seorang individu atau kelompok untuk
memasarkan barang suatu perusahaan atau jasa dalam suatu wilayah tertentu atau lokasi.
Beberapa contoh waralaba populer saat ini adalah McDonald’s, Subway, Domino’s Pizza,
dan UPS Store.

2. Pengertian Lisensi
Definisi Lisensi menurut Undang-Undang No 30 tahun 2000 tentang rahasia dagang
yaitu “ izin yang diberikan oleh pemegang hak Rahasia Dagang kepada pihak lain melalui
suatu perjanjian berdasarkan pada pemberian hak (bukan pengalihan hak) untuk menikmati
manfaat ekonomi dari suatu rahasia dagang yang diberi perlindungan dalam jangka waktu
tertentu dan syarat tertentu (Pasal 1 angka 5 Undang undang no 30 tahun 2000).
Definisi Lisensi menurut undang-undang no 31 tahun 2000 tentang disain industry,
yakni ‘ izin yang diberikan oleh pemegang Hak desain Industri kepada pihak lain melalui
suatu perjanjian berdasarkan pada pemberian hak (bukan pengalihan hak) untuk menikmati
manfaat ekonomi dari suatu desain industry yang diberi perlindungan dalam jangka waktu
tertentu dan syarat tertentu (Pasal 1 angka 11 Undang-Undang no 21 tahun 2000).

Perbedaan antara franchisee dengan lisensi,Menurut Utomo Njoto, pakar


Franchising, ada 6 (enam) hal untuk bisa membedakan keduanya :
1. Dari aspek merek; waralaba itu menggunakan merek milik franchisor dan lisensi
menggunakan merek milik lisensor.
2. fokusnya. Waralaba fokusnya pada sistem bisnis. Lisensi lebih fokus pada hak
kekayaan intelektual (HKI).
3. Marketing communication. Nah di waralaba ada unsur yang terpusat. Full
advertising fund dan national level sepending yang berasal dari franchisor. Tapi kalau Lisensi
tidak harus terpusat. Malah sebetulnya mereka tidak berhak mengambil full advertising.
4. Terkait dokumen HKI. Di Indonesia waralaba itu boleh dalam bentuk surat
permohonan pendaftaran merek. Sedangkan untuk lisensi merek itu harus sertifikat merek.
5. Terkait regulasi. Di waralaba ada PP dan Permendag yang mana mengatur harus
ada pendaftaran STPW (Surat Tanda Pendaftaran Waralaba) penerima dan pemberi
waralaba. Di lisensi itu ada UU No. 15 mengenai merek dan lisensinya ada di pasal 43
sampai 49 yang isinya dalam hal lisensi harus ada pencatatan perjanjian lisensi.
6.Masalah sanksi. Di waralaba ada peringatan tertulis tiga kali dan denda paling
banyak Rp 100 juta. Sedangkan di lisensi merek tidak terlalu ketat saat ini karena
Departemen Hukum dan HAM sedang merumuskan PPnya. [1]

Anda mungkin juga menyukai