Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH TEORI DAN PERANCANGAN KONTRAK

TEORI-TEORI KONTRAK
Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Teori Dan Perancangan Kontrak yang Diampu Oleh:
Bapak Dr. Suryadi, M.H.

Disusun Oleh:

ISMANULLAH : 180574201099
HOSSE MILENNIO : 180574201012
RISWANDA OKTAVIANTI : 180574201009
SYARIFAH SITI NUR KHATIJAH : 180574201120
YOSI RAHMADANI : 180574201042

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
TAHUN
2020
KATA PENGANTAR

Bissmillahirrahmanirrahim
Alhamdulillahhirabbilalamin. Puji syukur kehadirat allah swt yang telah memberikan
rahmat, karunia, dan kesehatan lahir dan bathin, serta hidayah-Nya kepada penulis sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Makalah Teori-Teori Kontrak
Shalawat serta salam semoga senantiasa di limpahkan kepada nabi Muhammad SAW,
keluarganya, sahabatnya, dan kepada kita umatnya semoga kita mendapat syafaatnya di hari
kiamat nanti. Semoga selalu dalam lindungan Allah SWT.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas kuliah dalam mata kuliah Teori Dan Perancangan
Kontrak di ampu oleh Pak Dr. Suryadi,M.H. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam
penyusunan makalah ini tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, dalam kesepatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang tulus kepada pihak
yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Penulis telah berusaha semaksimal mungkin dalam menyelesaikan makalah ini atas
segala kerendahan hati, penulis menerima kritik dan saran yang dapat menjadikan makalah
ini menjadi lebih baik.
Penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak.
Semoga Allah melimpahkan ilmu, berkah dan hidayah serta rahmatnya kepada kita semua
aminn.

Tanjungpinang, 29 September 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Judul ……………………………………………………………………………..…………… i
Kata Pengantar ……………………………………………………………………………… ii
Daftar Isi ……………………………………………………………………………………. iii

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar
Belakang ……………………………………………………….…………………. 1
1.2. Rumusan
Masalah ……………………………………………………………………… 2
1.3. Tujuan
Penulisan Makalah ……………………………………………….…………….. 2

BAB II PEMBAHASAN
2.1. Definisi Kontrak ……………………………………………………………….………..3
2.2. Definisi Perancangan Kontrak …………………………………………......................... 4
2.3. Teori-Teori Kontrak Dalam Hukum Kontrak …………....…………….……………… 5

BAB III PENUTUP

3.1. Kesimpulan ……………………………………………………………………………...9

3.3. Saran …………………………………………………………………………….............9

Daftar Pustaka …………………………………………..…………………………….......10

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Manusia hidup tidaklah bisa hidup sendiri. Manusia selain sebagai makhluk individu
adalah makhluk sosial. Sebagaimana dikemukakan oleh aristoteles, manusia adalah zoon
politicon atau insan politik, dimana manusia hidup berkelompok, mereka saling berinteraksi
dan berkomunikasi satu sama lainnya dalam suatu organisasi yang tersistematisasi dan teratur.
Dalam memenuhi kebutuhan hidupnya yang tidak terbatas sedangkan alat pemenuhan
kebutuhan yang terbatas, manusia melakukan interaksi dalam pemenuhan kebutuhannya,
terlebih dengan adanya globalisasi dimana dunia menjadi tanpa batas (borderless) membuat
perdagangan menjadi sangat terbuka dari suatu negara ke negara lainnya, dari suatu individu di
suatu negara dengan individu di negara lainnya.

Dalam berbagai macam transaksi bisnis, perdagangan atau kegiatan lainnya, baik itu
secara konvensional maupun modern dengan menggunakan sarana internet, ataupun dalam
skala penjualan kecil atau besar, Kontrak menjadi suatu instrumen yang sangat penting. Kontrak
berperan sebagai instrumen yang dapat memberikan perlindungan hukum bagi para pihak yang
melakukan transaksi. Kontrak menjadi suatu instrumen yang memastikan hak dan kewajiban
para pihak tercantum dengan tegas dan disetujui oleh kedua belah pihak.

Oleh karena itu, kontrak diharapkan dapat menjadi instrumen hukum yang membantu
mencegah timbulnya sengketa di antara para pihak yang berkontrak. Dan dalam hal Kontrak,
tidak lepas dari Perancangan kontrak yang merupakan suatu aktivitas untuk mengatur dan
merencanakan struktur (susunan), keterkaitan (anatomi) dan isi kontrak (substansi) yang dibuat
oleh para pihak. Serta perancangan kontak memerlukan teori-teori kontrak yang akan dijelaskan
Penulis dalam makalah ini.

1
1.2. RUMUSAN MASALAH

 Apa Definisi Dari Kontrak?


 Apa Definisi Dari Perancangan Kontrak?
 Bagaimana Penjelasan Teori-Teori Kontrak Dalam Hukum Kontrak

1.3..TUJUAN PENULISAN MAKALAH

 Tujuan ini dilakukan agar mengetahui sejauh mana pengetahuan mahasiswa/i mengenai
Penjelasan definisi dari Kontrak dan Perancangan Kontrak, serta memahami Teori-Teori
Dalam Hukum Kontrak.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. DEFINISI KONTRAK

Kontrak pada hakekatnya adalah hubungan tukar menukar atau saling memberi yang
dibuat secara lisan atau tertulis diantara dua orang atau lebih, berisikan paling tidak satu janji dan
diakui secara hukum sehingga dapat dilaksanakan. Definisi tersebut bahwasanya mencerminkan
beberapa elemen penting dalam kontrak, yaitu sebuah perjanjian lisan atau tertulis yang dibuat
oleh 2 (dua) orang atau lebih, hubungan tukar menukar atau saling memberi, paling tidak
terdapat 1 (satu) janji, dapat dilaksanakan). Dimana pengertian tersebut menegaskan
bahwasanya kontrak tidaklah mutlak dalam bentuk tertulis tetapi bisa berbentuk lisan. Dalam
kehidupan sehari-hari secara tidak sadar setiap orang sering melakukan kontrak secara lisan
maupun tertulis.

Di Indonesia, kontrak diatur dalam Buku III Kitab Undang-Undang Hukum Perdata
(KUHPerdata). Pasal 1233 dan 1234 KUHPer menyebutkan bahwa Perikatan, lahir karena
suatu persetujuan atau karena undang-undang; Perikatan ditujukan untuk memberikan
sesuatu, untuk berbuat sesuatu, atau untuk tidak berbuat sesuatu. Pada Pasal 1313 KUHPer,
ada perikatan yang lahir dari kontrak atau perjanjian. Perjanjian menurut pasal ini adalah suatu
perbuatan di mana satu orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satu orang lain atau
lebih. Berdasarkan KUPer Indonesia, perbuatan hukum membuat kontrak merupakan
bagian dari perikatan yang lahir karena persetujuan atau undang-undang. Perikatan yang lahir
dari persetujuan atau kontrak dapat dibuat oleh 1 (satu) orang atau lebih. Hal ini menunjukkan
bahwa kontrak/perjanjian di Indonesia dapat dibuat oleh 1 (satu) orang saja, contohnya
Perjanjian Hibah. tidak semua negara mengakui adanya perjanjian/kontrak yang dibuat oleh 1
(satu) orang saja.

3
Dari beberapa pengertian kontrak/perjanjian diatas dapat tim Penulis simpulkan
bahwa kontrak adalah suatu hubungan hukum antara 2 (dua) orang atau lebih, dibuat
untuk tujuan tertentu (misalnya jual beli tanah, kontrak bisnis garmen, dan lainnya),
berdasarkan persetujuan/kesepakatan, memuat prestasi dan hak dari para pihak yang
berkontrak. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, kontrak ada yang lisan dan tertulis.

2.2. DEFINISI PERANCANGAN KONTRAK

Perancangan Kontrak atau dikenal dengan istilah Contract drafting dalam bahasa
Inggris, bahwasanya terdapat 3 (tiga) istilah yang berhubungan dengan perancangan yaitu
rancangan, merancang dan perancangan. Terkait dengan istilah Perancangan Kontrak,
terdapat berbagai definisi yang diberikan oleh berbagai sarjana Hukum terhadap istilah tersebut,
yaitu;

a. Menurut H. Salim HS, H. Abdullah dan Wiwiek Wahyuningsih, bahwasanya Perancangan


kontrak dapat diartikan sebagai suatu proses atau cara untuk merancang kontrak.
b. Menurut Ricardo Simanjuntak, bahwasanya Perancangan kontrak adalah langkah atau upaya
untuk menuangkan seluruh bentuk rangkaian hak dan kewajiban yang diharapkan disepakati
atau telah disepakati oleh para pihak berkontrak dalam dokumen tertulis (akta) baik notarial
maupun di bawah tangan.

Dan perancangan kontrak merupakan proses atau cara merancang kontrak. Merancang
kontrak sebagaimana untuk mengatur dan merencanakan struktur, anatomi, dan substansi kontrak
yang dibuat oleh para pihak. Struktur kontrak adalah susunan dari kontrak yang akan dibuat atau
dirancang oleh para pihak. Anatomi kontrak adalah berkaitan dengan letak dan hubungan antara
bagian-bagian yang satu dengan bagian yang lainnya. Substansi kontrak merupakan isi yang
akan dituangkan dalam kontrak yang akan dirancang oleh para pihak. Serta Substansi kontrak
ada yang dinegosiasi oleh para pihak dan ada yang telah ditentukan secara sepihak oleh salah
satu pihak, Kontrak semacam ini disebut dengan kontrak baku (standard contract).

4
2.3. TEORI-TEORI DALAM HUKUM KONTRAK

 Teori Kepentingan (UtilitarianismeTheory) dari Jeremy Bentham

Kebebasan berkontrak adalah refleksi dari perkembangan paham pasar bebas yang
dipelopori oleh Adam Smith. Adam Smith dengan teori ekonomi klasiknya mendasari
pemikirannya pada ajaran hukum alam, hal yang sama menjadi dasar pemikiran Jeremy Bentham
yang dikenal dengan utilitarianisme. Utilatarianism dan teori klasik ekonomi laissez faire,
dianggap saling melengkapi dan sama-sama menghidupkan pemikiran liberlis individualistis.
Jeremy Bentham dalam bukunya “Introduction to the Morals and Legislation” berpendapat
bahwasanya hukum bertujuan untuk mewujudkan semata-mata apa yang berfaedah bagi orang.
Menurut Teori Utilitis, tujuan hukum ialah menjamin adanya kebahagian sebesar-besarnya pada
orang sebanyak-banyaknya. Kepastian melalui hukum bagi perseorangan merupakan tujuan
utama dari pada hukum. Dalam hal ini pendapat Bentham dititik beratkan pada hal-hal yang
berfaedah dan bersifat umum.

Peraturan-peraturan yang timbul dari norma hukum (kaedah hukum), dibuat oleh
penguasa Negara, isinya mengikat setiap orang dan pelaksanaannya dapat dipertahankan dengan
segala paksaan oleh alat-alat Negara. Keistimewaan dari norma hukum justru terletak dalam
sifatnya yang memaksa, dengan sanksinya berupa ancaman hukuman. Bahwasanya undang-
undang adalah keputusan kehendak dari satu pihak; perjanjian, keputusan kehendak dari dua
pihak; dengan kata lain, bahwa orang terikat pada perjanjian berdasar atas kehendaknya sendiri,
pada undang-undang terlepas dari kehendaknya.

 Teori Kedaulatan Hukum dari Krabbe

Krabbe mengatakan bahwasanya kekuasan hukum yang harus kami cari dari dalam reaksi
perasaan hukum, dimana kekuasaan hukum itu tidak terletak diluar manusia tetapi didalam
manusia. Hukum berdaulat yaitu diatas segala sesuatu, termasuk Negara. Oleh karena itu
menurut Krabbe, Negara yang baik adalah Negara hukum (rechtstaat), tiap tindakan Negara
harus dapat dipertanggung jawabkan kepada hukum.

5
 Teori 3 P

Teori ini didasarkan kepada pemilikiran Scoott J. Burham yang mendasarkan dalam
penyusunan suatu kontrak haruslah dimulai mendasari dengan pemikiran-pemikiran sebagai
berikut:

1. Predictable, bahwasanya dalam perancangan dan analisa kontrak seorang darfter harus dapat
meramalkan atau melakukan prediksi mengenai kemungkinan-kemngkinan apa yang akan
terjadi yang ada kaitannya dengan kontrak yang disusun.
2. Provider, bahwasanya Siap-siap terhadap kemungkinan yang akan terjadi.
3. Protect of Law, bahwasanya perlindungan hukum terhadap kontrak yang telah dirancang dan
dianalisa sehingga dapat melindungi klien atau pelaku bisinis dari kemungkinan kemungkin
terburuk dalam menjalankan bisnis.

 Teori Pendukung

Dalam bagian yang terkenal, Maine mencoba menjelaskan bagaimana hukum berevolusi
selama bertahun-tahun pada masyarakat yang “progresif” yaitu yang modern. Maine menunjukan
bahwasanya pada masyarakat seperti itu hukum begerak “dari satus ke kontrak”. Maksudnya
ialah hubungan hukum dalam masyarakat modern tidak tergantung secara khusus pada kelahiran
atau kasta. hubungan hukum itu tergantung pada perjanjian sukarela. Kontrak adalah perangkat
hukum yang umumnya berkenaan dengan perjanjian sukarela.

Dan jika melihat teori kontrak secara akademis, terdapat berbagai macam teori tentang
kontrak, yang masing-masingnya mencoba menjelaskan berdasarkan pengelompokannya dan
kriterinya masing-masing. Menurut Munir Fuady ada beberapa teori hukum tentang kontrak,
yaitu;

a. Teori-teori berdasarkan Prestasi Kedua Belah Pihak

Teori-teori berdasarkan prestasi kedua belah pihak, menurut Roscoe Pound, sebagaimana
yang dikutib Munir Fuady terdapat berbagai teori kontrak, yaitu:

6
 Teori Hasrat (Will Theory).

Teori hasrat ini menekankan kepada pentingnya “hasrat” (will atau intend) dari pihak
yang memberikan janji. Ukuran dari eksistensi, kekuatan berlaku dan substansi dari suatu
kontrak diukur dari hasrat tersebut. Menurut teori ini yang terpenting dalam suatu kontrak bukan
apa yang dilakukan oleh para pihak dalam kontrak tersebut, akan tetapi apa yang mereka
inginkan.

 Teori Tawar Menawar (Bargaining Theory).

Teori ini merupakan perkembangan dari teori “sama nilai” (equivalent theory) dan sangat
mendapat tempat dalam Negara-negara yang menganut system Common Law. Teori sama nilai
ini mengajarkan bahwa suatu kontrak hanya mengikat sejauh apa yang dineosiasikan (tawar
menawar) dan kemudian disetujui oleh para pihak.

 Teory sama nilai (Equivalent Theory).

Teori ini mengajarkan bahwasanya suatu kontrak baru mengikat jika para pihak dalam
kontrak tersebut memberikan prestasinya yang seimbang atau sama nilai (equivalent).

 Teori kepercayaan merugi (Injurious Reliance Theory).

Teori ini mengajarkan bahwasanya kontrak sudah dianggap ada jika dengan kontrak
yang bersangkutan sudah menimbulkan kepercayaan bagi pihak terhadap siapa janji itu diberikan
sehingga pihak yang menerima janji tersebut karena kepercayaannya itu akan menimbulkan
kerugian jika janji itu tidak terlaksana.

b. Teori-teori berdasarkan Formasi Kontrak.

Dalam ilmu hukum ada empat teori yang mendasar dalam teori formasi kontrak, yaitu:

7
 Teori kontrak defacto.

Kontrak de facto (implied in-fact) merupakan kontrak yang tidak pernah disebutkan
dengan tegas tetapi ada dalam kenyataan, pada prinsipnya dapat diterima sebagai kontrak yang
sempurna.

 Teori kontrak ekpresif.


Bahwasanya setiap kontrak yang dinyatakan dengan tegas (ekpresif) oleh para pihak baik
dengan tertulis ataupun secara lisan, sejauh memenuhi syarat-syarat syahnya kontrak, dianggap
sebagai ikatan yang sempurna bagi para pihak.

 Teori promissory estoppel.

Bahwasanya disebut juga dengan detrimental reliance, dengan adanya persesuaian


kehendak diantara pihak jika pihak lawan telah melakukan sesuatu sebagai akibat dari tindakan-
tindakan pihak lainnya yang dianggap merupakan tawaran untuk suatu ikatan kontrak.

 Teori kontrak quasi (pura-pura).

Bahwasanya disebut juga quasi contract atau implied in law, dalam hal tertentu apabila
dipenuhi syarat-syarat tertentu, maka hukum dapat dianggap adanya kontrak diantara para pihak
dengan berbagai konsekwensinya, sungguhpun dalam kenyataannya kontrak tersebut tidak
pernah ada.

8
BAB III

PENUTUP

3.1.KESIMPULAN

Kontrak dapat kita pahami sebagai suatu hubungan hukum antara 2 (dua) orang
atau lebih, yang dibuat untuk tujuan tertentu berdasarkan persetujuan/kesepakatan, memuat
prestasi dan hak dari para pihak yang berkontrak. Kontrak juga berperan sebagai instrumen
yang dapat memberikan perlindungan hukum bagi para pihak yang melakukan transaksi.
Mengenai kontrak juga terkandung didalam Pasal 1233 dan 1234 KUHPer yang menyebutkan
bahwa Perikatan, lahir karena suatu persetujuan atau karena undang-undang; Perikatan
ditujukan untuk memberikan sesuatu, untuk berbuat sesuatu, atau untuk tidak berbuat
sesuatu. Dan selain itu juga perlu kita ketahui ialah perancangan kontrak untuk mengatur dan
merencanakan struktur, anatomi, dan substansi kontrak yang dibuat oleh para pihak. Dan juga
dalam mempelajari perancangan kontrak perlu bagi kita mengerti dan tahu akan teori teori dalam
hukum kontrak seperti teori kepentingan,teori kedaulatan,teori 3P,teori pendukung, ataupun teori
teori kontrak yang dilihat secara akademis seperti teori berdasarkan kedua belah pihak dan teori
berdasarkan formasi kontrak.

3.2. SARAN

Pada saat pembuatan makalah Penulis menyadari bahwa banyak sekali kesalahan dan
jauh dari kesempurnaan. Dengan sebuah pedoman yang bisa dipertanggungjawabkan dari
banyaknya sumber, Maka Penulis akan memperbaiki makalah tersebut.Oleh karena itu, penulis
berharap kritik serta sarannya mengenai pembahasan makalah dalam kesimpulan di atas.
Demikianlah Materi pembahasan kali ini ,Semoga makalah ini dapat bermanfaat serta dapat
menambah pengetahuan kita semua.

B. Saran narkoba dengan hukuman yang berat untuk

9
DAFTAR PUSTAKA

A. Buku-Buku

 AK, Syahmin. 2006. Hukum Kontrak Internasional. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.


 HS, Salim, dkk. 2007. Perancangan Kontrak dan Memorandum of Understanding (MoU).
Jakarta: Sinar Grafika.
 Miru, Ahmadi. 2013. Hukum Kontrak dan Perancangan Kontrak. Jakarta: Rajawali Pers.

B. Peraturan Perundang-Undangan

 Rancangan Undang-Undang tentang Kontrak. Jakarta: Elips Project.

C. Sumber Lain
 https://www.academia.edu/37523943/PERANCANGAN_KONTRAK
 https://www.hukumonline.com/berita/baca/hol16550/pedoman-bagi-icontract-drafteri-?
page=3

10

Anda mungkin juga menyukai