Anda di halaman 1dari 6

TUGAS HUKUM KEPAILITAN

ANALISIS PUTUSAN NOMOR 05/PKPU/2006/PN.NIAGA.JKT.PST. JO. NOMOR


13/PAILIT/2006/PN.NIAGA.JKT.PST

DISUSUN OLEH:

1. DINA NOORDIANI (11010116120101)


2. VINAKA WIRADIKHAPUTRI (11010116120105)
3. NADYA SARAS SAFITRI (11010116120106)
4. INTAN RIFKA AULIANI (11010116120118)
5. WULAN PURNAMASARI (11010116140328)

S1 ILMU HUKUM

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS DIPONEGORO

2019
PEMOHON : PT BNI Persero Tbk

TERMOHON : PT. Indah Raya Plywood Industries

KRONOLOGI :

Permasalahan ini dimulai ketika PT. Indah Raya Widya Plywood Industries
mengajukan permohonan kredit kepada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk pengajuan
permohonan kredit tersebut itupun disetujui oleh PT. BNI (persero) Tbk, dimana bentuk
pinjaman kredit terbagi dalam 2 bentuk mata uang, yaitu hutang dalam bentuk rupiah dan US
Dollar. Perjanjian kredit dalam bentuk rupiah pertama kali dibuat pada tanggal 3 Februari
1994 dengan fasilitas pinjaman maksimal sebesar Rp. 2.300.000.000,- dan telah diubah dalam
perjanjian kredit terakhir yaitu pada tanggal 28 Juli 2000.

Perjanjian kredit dalam bentuk US Dollar dilakukan pada tanggal 24 Desember 1987
dengan fasilitas pinjaman maksimum sebesar Rp. 4.200.000.000,- dan terakhir diubah
didalam perjanjian kredit tanggal 5 April 1993. Perjanjian ini kemudian diswitching
(dialihkan) menjadi fasilitas offshore loan dalam mata uang US Dollar yang kemudian
dituangkan ke dalam perjanjian kredit tanggal 12 Oktober 1993 dengan fasilitas pinjaman
maksimum sebesar US $ 1.990.000,00 dan terakhir diubah dalam perjanjian kredit tanggal
25 Maret 1998. Kemudian berdasar Surat Bank BNI No. KPS/3/117/R tertanggal 13 Maret
1998, diputuskan melakukan perubahan cabang penyelenggara rekening yang semula ada pada
PT. BNI (Persero) Tbk Kantor Cabang Singapore menjadi PT BNI (Persero) Tbk Kantor
Cabang Grand Cayma Island. Oleh karenanya perjanjian kredit dalam bentuk US Dollar
tersebut didudukan lagi dalam perjanjian yang terakhir diubah dalam perjanjian kredit
tertanggal 28 Juli 2000.

Berdasarkan pada perjanjian tersebut di atas, jatuh tempo utang PT. Indah Raya
Plywood Industries terhadap PT. BNI (Persero) Tbk jatuh pada tanggal 29 Desember 2000,
dan termohon tidak juga melunasi hutangnya tersebut. Untuk menjaga kelangsungan usaha
pemohon, dengan iktikad baik pemohon melakukan beberapa kali negoisasi, namun hal ini
tidak ditanggapi oleh pihak termohon. Sampai dengan tanggal 31 Oktober 2005, utang
termohon menjadi sebesar :

Hutang dalam bentuk rupiah

1) Hutang pokok = Rp. 2.270.000.000


2) Bunga = Rp. 118.512.149
3) Denda = Rp. 500.089

Total hutang = Rp. 2.389.012.238 (Hutang dalam bentuk US Dollar)

1) Hutang Pokok = US $ 1,979,612,85


2) Bunga = US $ 301.674,82
3) IBP = US $ 251.823,45

Total Hutang = US $ 2,533,111,12

Oleh karena sampai dengan tanggal di atas, termohon belum membayar lunas
hutangnya, maka diajukan permohonan pailit yang didaftarkan tanggal 29 Maret 2006. Dari
pengajuan permohonan pailit tersebut, pihak termohon pailit mengajukan permohonan
PKPU tertanggal 28 April 2006 di kepaniteraan Pengadilan Niaga Jakarta Pusat. Atas
permohonan tersebut, dikabulkan PKPU sementara tertanggal 4 Mei 2006. Bahwa setelah
dikabulkan PKPU sementara termohon maka pada tanggal 17 Mei 2006 dilaksanakan rapat
kreditor pertama, dan pada tanggal 24 Mei 2006 dilaksanakan verifikasi utang piutang yang
menghasilkan Daftar Kreditan Sementara. Dari rapat tersebut, pihak termohon melakukan
bantahan terhadap PT. BNI (Persero) Tbk mengenai jumlah piutang yang masih ada
perselisihan, serta penentuan keikutsertaan PT. BNI (Persero) Tbk didalam menentukan
batasan jumlah suara, sehingga menuntut pihak termohon, pelaksanaan rapat pembahasan
atas rencana perdamaian tersebut dianggap tidak sah dan cacat hukum.

Melihat pada laporan Hakim Pengawas tertanggal 16 Juni 2006, dapat diketahui bahwa
pada saat Rapat Pemungutan Suara/Voting atas Rencana Perdamaian Debitor (dalam
PKPU) yang diselenggarakan tanggal 14 Juni 2006, diperoleh hasil bahwa semua kreditor
yang hadir di dalam rapat tersebut, 100% menyatakan menolak rencana perdamaian yang
diajukan oleh debitor. Hak inipun juga turut diamani oleh pihak pengurus melalui
pertimbangan hukumnya. Dengan merujuk pada Pasal 289 Undang-Undang Nomor 37
Tahun 2004, maka hakim pengawas wajib segera melaporkan pada pengadilan yang memeriksa,
menangani dan memutus perkara ini. Pada pasal tersebut dapat dibaca dan diketahui bahwa
apabila rencana perdamaian ditolak maka dalam hal demikian Pengadilan harus menyatakan
debitor pailit setelah pengadilan menerima pemberitahuan penolakan dari Hakim Pengawas.

PUTUSAN PENGADILAN

Terhadap pengajuan Permohonan Pailit tersebut, telah dijatuhkan putusan dengan


putusan Nomor : OS/PKPU/2006/PN.Niaga, Jkt.Pst.Jo Nomor :13/Pailit/2006/PN. Niaga.
Jkt.Pst. Dari putusan Pengadilan Niaga Jakarta Pusat tersebut telah menjatuhkan bahwa
Termohon Pailit (PT. Indah Raya Widya Plywood Industries) pailit dengan segala akibat
hukumnya.

ANALISIS

Syarat substantive untuk mengajukan ke Pengadilan menurut Pasal 2 ayat 1 Undang Undang
Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan:
1) Adanya utang

Adapun jumlah utang Termohon kepada Pemohon yang dihitung sampai dengan tanggal 31
Oktober 2005 yaitu sebesar;

A. Hutang atas pinjaman dalam Rupiah (Rp).

a. Maksimum Hutang Rp. 2.300.000.000; (dua milyar tiga ratus juta rupiah).

b. Hutang pokok Rp. 2.270.000.000- (dua milyar dua ratus tujuh puluh juta rupiah) 2 /
8

c. Bunga Rp. 118.512.149; (seratus delapan betas juta lima ratus dua belas ribu seratus
empat puluh sembilan rupiah).

d. Denda Rp. 500.089,- (lima ratus ribu delapan puluh sembilan rupiah). Total hutang
KMK Rupiah adalah sebesar Rp. 2.389.012.238,- (dua milyar tiga ratus delapan
puluh sembilan juta dua belas ribu dua ratus tiga puluh delapan rupiah).

B. Hutang atas pinjaman dalam Dollar Amerika Serikat (US $)

a. Maksimum Hutang US$. 1,990,000.00 (satu juta sembilan ratus sembilan puluh ribu
dollar Amerika Serikat).

b. Hutang pokok USD. 1,979,612.85 (satu juta sembilan ratus tujuh puluh sembilan
ribu enam ratus dua belas dollar Amerika Serikat delapan puluh lima sen).

c. Bunga USD. 301,674.82 (tiga ratus satu ribu enam ratus tujuh puluh empat dollar
Amerika Serikat delapan puluh dua sen).

d. IBP USD. 251,823.45 (dua ratus lima puluh satu ribu delapan ratus dua puluh tiga
dollar Amerika Serikat empat puluh lima sen). Total hutang KMK US$ adalah
sebesar USD. 2,533,111.12 (dua juta lima ratus tiga puluh tiga ribu seratus sebelas
Dollar Amerika Serikat dua belas sen).

Bahwa dengan demikian telah terbukti adanya utang yang telah jatuh tempo dan dapat
ditagih sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 2 ayat 1 Undang-undang Nomor 37 tahun 2004
tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran utang.

2) Utang telah jatuh tempo

a. Bahwa sampai dengan jatuh tempo utangnya, yaitu tanggal 29 Desember 2000
sebagaimana tersebut Perjanjian Kredit tersebut diatas, Termohon tidak juga
melunasi utang-utangnya kepada Pemohon.
b. Bahkan Pemohon dengan itikad baik demi kelangsungan usaha Termohon telah
melakukan beberapa kali negosiasi yang sangat meringankan Termohon
sebagaimana surat dari Pemohon kepada Termohon :

1. Nomor KKS/4/529/R tanggal 12 May 2005 (Bukti P-5).

2. Nomor KKS/4/519/R tanggal 11 May 2005 (Bukti P-6).

c. Bahwa sampai dengan diajukannya Permohonan ini, Pemohon dengan itikad baik
masih tetap melakukan upaya penyelesaian secara musyawarah dengan mengundang
Termohon sebagaimana surat Pemohon Nomor 596/RP-DF/ XI/05 tanggal 10
Nopember 2005 guna membicarakan penyelesaian utang-utangnya, akan tetapi tetap
juga tidak ada itikad baik dari Termohon untuk menyelesaikan kewajibannya
tersebut (Bukti P-7).

Bahwa dengan demikian telah terbukti adanya utang yang telah jatuh tempo dan dapat
ditagih sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 2 ayat 1 Undang-undang Nomor 37 tahun 2004
tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran utang.

3) Ada 2(dua) atau lebih kreditor

Bahwa selain memiliki utang kepada PEMOHON, TERMOHON juga mempunyai utang
kepada kreditur lain sebagai berikut yaitu:

a. Koperasi Karyawan Bumi Raya yang beralamat di Jalan Abi Kusno Cs Nomor 937
RT. 15 RW. 3 Kelurahan Kemang Agung, Kecamatan Kertapati, Palembang.

b. Bahwa selain itu Termohon juga mempunyai utang kepada para karyawannya, yang
dalam hal ini diwakili oleh Mr. Soki, SH, Cs yang beralamat Jalan Residen A.
Rozak (Patal Pusri Nomor 33 I/B-3 Palembang, selaku kuasa dari para karyawannya
berdasarkan Putusan Panitia Penyelesaian Perselisihan Perburuhan Pusat Nomor
327/3246/72-2/VI/PHK/02-2003 tanggal 26 Februari 2003 juncto Penetapan Ketua
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Nomor 077/2004 Eks tanggal 17 Mei 2004, yang
telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap.

Bahwa oleh sebab itu, Pemohon berhak demi untuk dan atas nama hukum memohon
kepada Ketua Pengadilan Niaga c.q. Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini
agar TERMOHON dinyatakan Pailit (vide Pasal 2 ayat 1 juncto Pasal 8 ayat 4 Undang-undang
Nomor 37 tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang)

4) Debitor tidak membayar lunas sedikitnya 1(satu) hutang

Anda mungkin juga menyukai