Anda di halaman 1dari 14

Safety Riding Sesuai Undang-

Undang Nomor 22 Tahun 2009

KKN UNDIP TIM II TAHUN 2019


DESA TARUMAN
KECAMATAN KLAMBU
KABUPATEN GROBOGAN
CONTOH
KLASIFIKASI PELANGGARAN YG DAPAT DITINDAK
DENGAN MENGGUNAKAN TILANG (ACARA CEPAT)
BERDASARKAN ANCAMAN HUKUMAN

PELANGGARAN denda RP.100.000,00


RINGAN RP.250.000,00
27 PASAL

51 PSL denda RP.500.000,00


PELANGGARAN
SEDANG
20 PASAL
RP.750.000,00

PELANGGARAN
BERAT denda RP.1.000.000,00
4 PASAL RP.3.000.000,00
PENGERTIAN

Safety Riding adalah tata cara berkendara yang aman


dan nyaman juga baik bagi pengendara itu sendiri
maupun terhadap pengendara lain. Karena kecelakaan
tidak dapat dicegah, hanya bisa diminimalisir dan
safety ridding juga berfungsi untuk meminimalisir
cidera pada saat terjadi kecelakaan.
POINT DALAM SAFETY RIDING

 Kelengkapan kendaraan bermotor standar.


 Kaca spion wajib ada 2 buah di kiri dan kanan.
 Lampu depan, lampu rem, riting kiri-kanan, klakson
yang berfungsi.
 STNK dan SIM selalu siap atau tidak expired.
 Plat Nomor depan belakang
 Memakai perlengkapan Safety Riding yang
relatif paling aman apabila tanpa disengaja terjebak
dalam situasi terburuk
 Mematuhi peraturan lalu lintas. Paham rambu-
rambu lalu lintas.
 Hindari berkendara agresif. Sabar dan sopan dalam
berkendara. Timbulkan simpati/kekaguman
pemakai jalan lain terhadap prilaku berkendara kita.
Tidak gampang terprovokasi dengan pemakai jalan
lain, tidak arogan.
SARUNG TANGAN

 Sebaiknya memiliki lapisan yang dapat menutupi


kedua belah tangan dan bahan yang dapat menyerap
keringat serta tidak licin saat memegang grip/handle
motor. disarankan yang ada pelindung
kerasnyaatauhard protector, berlaku untuk rider dan
penumpang
JAKET

Sebaiknya mampu melindungi seluruh bagian tubuh baik


dari terpaan angin maupun efek negatif kala terjadi benturan
baik kecil maupun besar.
Selain itu usahakan untuk menggunakan jaket yang berwarna
cerah atau terang, hal ini untuk membuat pandangan
pengemudi kendaraan lain menjadi fokus terhadap
keberadaan kita khususnya jika kita berkendara di malam
hari.
HELM

Rider disarankan mengunakan Helm Full Face


sedangkan untuk penumpang di harapkan
mengunakan minimal Helm Open Face.sebaiknya
mampu memberikan proteksi lebih kepada kepala,
poin inilah yang selalu dilewatkan oleh tipikal bikers
pengguna helm catok atau helm proyek dan sejenisnya
Budaya Keselamatan di Jalan

Posisi berkendara yang salah


Budaya Keselamatan di Jalan

Posisi berkendara yang benar


PEMERIKSAAN

1. Bahan Bakar: Cukup untuk menempuh tujuan dan tidak ada


kebocoran
2. Oli Mesin : Kondisi terisi, level maks dan tidak ada rembes dan bocor
3. Rantai dan Ban : Perhatikan jarak main bebas rantai ± 2 s/d 3,5 cm
dan tekanan ban ± 29 Psi
4. Mesin dan Kopling : Mesin stasioner baik, tidak pincang dan tidak
bocor. Kopling harus memiliki jarak freeplay ujung tangkai 1 s/d 2 cm
5. Kemudi, Baterai dan Kaca Spion : Pergerakan stang kemudi tidak
berat dan lancar ; Kaca Spion diatur 2/3 pandangan bebas kebelakang
dan 1/3 terlihat tubuh pengendara : Batarei mampu menghidupkan
stater elektrik, lampu – lampu dan klakson
BERUBAH JALUR

 Nyalakan lampu sein 3 Detik sebelum berubah jalur


 Nyalakan lampu sein 30 Meter sebelum berbelok
 Pastikan Kondisi Sekitar jangan hanya melihat
Spion, Tengok kebelakang untuk memastikan aman
 Berilah Tanda Gerakan tubuh saat berbelok/
berubah jalur

Anda mungkin juga menyukai