Anda di halaman 1dari 4

EFEKTIVITAS MARKETING MIX

Kotler dan Armstrong.

Menurut kotler dan Armstrong (1997:48), pengertian marketing mix adalah perangkat
alat pemasaran taktis yang dapat dikendalikan, produk, harga, distribusi, dan promosi yang
dipadukan oleh perusahaan untuk menghasilkan respons yang diinginkan dalam target market.

Beberapa tujuan marketing mix diantaranya adalah:

1. Periklanan (Advertising)

Periklanan merupakan salah satu kegiatan penting dalam marketing mix. Tujuan utama dari
periklanan ini adalah untuk memberikan informasi tentang produk (barang/ jasa) kepada target
konsumen dan untuk meningkatkan penjualan.

2. Promosi Penjualan (Sales Promotion)

Ini adalah kumpulan berbagai alat intensif yang dirancang untuk mendorong pembelian suatu
barang/ jasa. Kegiatan inti sebagian besar berjangka pendek dan tidak dilakukan secara berulang.

Tujuan sales promotion ini adalah untuk meningkatkan penjualan. Kegiatan ini bisa dilakukan
dengan cara pemberian diskon, pengadaan kontes, pemberian kupon atau sampel produk.

3. Pemasaran Langsung (Direct Marketing)

Direct marketing adalah sistem pemasaran interaktif yang menggunakan satu atau lebih media
iklan untuk menghasilkan tanggapan dan atau transaksi yang dapat diukur pada suatu lokasi.
Tujuan direct marketing adalah untuk mengkomunikasikan produk atau jasa secara langsung
kepada konsumen yang dianggap target market potensial.
Konsep Marketing Mix

Dalam perkembangan keadaan pasar yang sudah sangat dinamis saat ini menyebabkan
konsep 4 P tersebut dirasa sudah kurang efekif. Oleh karena itu banyak pengamat yang merasa
perlu ditambahkannya poin lain dalam konsep tersebut. Hingga dipopulerkanlah istilah
Marketing Mix atau Marketing 7 P.

1. Aspek Produk (Product)

Yang dimaksud dengan produk adalah hal yang kita jual dalam bisnis meliputi barang atau jasa
yang memiliki nilai guna dan dibutuhkan oleh konsumen. Kunci utama dari sebuah produk yakni
barang atau jasa tersebut harus dapat memenuhi kebutuhan atau keinginan konsumen.

Selain itu, diperlukan juga nilai lebih dibanding produk lain agar produk kita lebih mudah
diterima konsumen.

2. Aspek Harga (Price)

Harga merupakan uang yang harus diberikan konsumen untuk mendapatkan barang atau jasa
yang dijual. Harga menjadi aspek yang sangat penting karena umumnya konsumen menjadikan
harga sebagai pertimbangan utama sebelum membeli.

Mengingat sifatnya yang sangat fleksibel, ada baiknya Anda selalu mengikuti dinamika pasar
agar bisa menetapkan harga pada level yang tepat. Dimana harga tetap bisa diterima masyarakat
namun juga tetap menghasilkan keuntungan.

3. Aspek Tempat (Place)

Tempat usaha merupakan lokasi dimana kita akan melakukan proses jual beli. Bagi usaha
konvensional aspek ini memang sangat penting. Anda harus memperhatikan apakah lokasi
tersebut cukup strategis dan mudah dikunjungi konsumen.
Namun dengan makin berkembangnya bisnis modern seperti bisnis online, kini pengertian aspek
tempat kian beragam disesusaikan dengan media yang digunakan.

4. Aspek Promosi (Promotion)

Promosi adalah kegiatan bisnis yang mempunyai tujuan agar konsumen bisa lebih mengenal dan
tertarik dengan produk bisnis Anda. Dalam kegiatan ini, Anda harus mampu mengubah presepsi
konsumen menjadi positif mengenai bisnis kita.

Untuk melakukannya banyak sekali teknik promosi baik secara manual lewat face to face
promotion hingga promosi online yang kini semakin pesat berkembang.

5. Aspek Proses (Process)

Dalam bisnis, proses dapat diartikan sebagai langkah-langkah yang dilakukan antara penjual dan
konsumen. Di dalamnya meliputi pelayanan serta proses transaksi. Berikan pengalaman
pelayanan yang memuaskan bagi konsumen lewat berbagai teknik agar merekapun merasa puas.

6. Aspek Orang (People)

Yang termasuk dalam aspek ini tentu saja bukan hanya konsumen namun semua SDM yang
terlibat termasuk pekerja atau tim bisnis. Hal ini sangat penting diperhatikan mengingat semau
orang tentunya mempunyai kecenderungan yang berbeda dalam dunia bisnis.

Memberikan perhatian yang baik pada orang yang terlibat dalam bisnis Anda, merupakan
langkah awal yang sangat baik.

7. Aspek Bukti Fisik (Physical Evidence)

Physical evidence merupakan semua yang berbentuk peralatan atau perangkat yang digunakan
untuk mendukung berjalannya bisnis kita. Utamanya untuk bisnis skala besar, maka tentunya
saja membutuhkan semakin banyak peralatan dan semakin kompleks pula fungsi serta
penggunaannya.
Efektivitas Marketing Mix dalam masa kehidupan produk
Tahapan-tahapan dalam konsep product life cycle mendapatkan perhatian
khusus dari
marketing mix yang digunakan, karena tidak setiap produk mengalami keselurahn proses
tersebut dan masa kehidupan produk akan mempengaruhi penjualan dan laba.
Setiap masa kehidupan produk memiliki kombinasi urutan prioritas marketing mix yang
perlu dilakukan :

1. Tahap perkenalan : kualitas produk, advertensi, harga, pelayanan


2. Tahap kedewasaan : harga, kualitas produk dan pelayanan
3. Tahap kejenuhan : packaging, advertensi, kualitas produk & pelayanan, harga
4. Tahap penurunan : advertensi, pelayanan, kualitas produk, packaging & harga

Model Linear Efek Marketing Mix


1. Marketing mix mempunyai konstanta pengaruh terhadap penjualan
2. Masing-masing marketing mix berpengaruh secara independen dengan tidak
diperhitungkanadanya multikoloniaritas dan atokorelasi
3. Biaya per unit untuk masing-masing marketing mix adalah tetap.
Q=k–pP+aA+dD+rR
Q = penjualan
k = konstsnta
p,a, d, r = koefisien masing-masing marketing mix
P, A, D, R = marketing mix (price, advertising, service dan
kualitas produk)

Anda mungkin juga menyukai