Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH MANJEMAN PERBANKAN

“Manajemen Merger Perbankan”

Dosen Pengampu :Tiksnayana Vipraprastha,SE.,MM

Disusun Oleh :
Kelompok III
SDM F Malam

1. Nama : Ni Luh Yuni Wulandari


NIM : 2002612010648 (16)

2. Nama : Putu Rahajeng Sukma Dewi


NIM : 2002612010661 (21)

3. Nama : I Wayan Putra Yasa


NIM : 2002612010671 (25)

4. Nama : Wayan Ega Prada Winata


NIM : 2002612010673 (26)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
TAHUN AJARAN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmatnya kepada kami sehingga tugas Makalah yang berjudul “Manajemen
Merger Perbankan” telah terselesaikan dengan tepat waktu. Makalah ini dibuat
untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Manajeman Perbankan yang
diampu oleh Bapak Tiksnayana Vipraprastha,SE.,MM

Ucapan terima kasih kami ucapkan kepada pihak-pihak yang telah


membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada Dosen kami
yang telah memberikan tugas dan petunjuk guna penyelesaian makalah ini.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Untuk
itu kami mengharapkan adanya saran, masukan maupun kritikan yang
membangun guna melengkapi kekurangan makalah ini dan kami mengucapkan
terima kasih.

Denpasar, 12 April 2023

Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam pengertian yang paling dasar, Merger bank merupakan istilah yang
merujuk kepada kegiatan penggabungan dua bank atau lebih. Penggabungan
ini tetap mempertahankan berdirinya salah satu bank dan membubarkan bank-
bank lainnya dengan atau tanpa likuidasi. Kekayaan salah satu bank-yang
tidak dihilangkan menjadi aset milik perusahaan yang melakukan merger.
Lebih jauh, merger merupakan salah satu bentuk ekspansi eksternal
perusahaan dengan cara menggabungkan dua perusahaan atau lebih.
Selanjutnya, hanya satu nama perusahaan yang tetap berdiri, sementara
perusahaan yang lain bubar atas dasar hukum. Proses merger dapat
disederhanakan sebagai perusahaan A mergerdengan Perusahaan B akan
menjadi Perusahaan A berdasarkan keputusan sah secara hukum.
Mengenai apa itu merger bank, kita dapat merujuk ke pengertian merger
bank yang dipaparkan beberapa ahli. Misalnya pengertian merger bank dari
Abdul Moin. Merger Bank menurut Abdul Moin ialah penggabungan dua
perusahaan atau lebih yang kemudian menjadi hanya satu perusahaan yang
tetap hidup sebagai badanhukum. Sementara perusahaan lain yang menerima
merger harus menghentikan aktivitasnya. Kemudian kewajiban perusahaan
dan aset perusahaan diambil atau menjadi hak milik perusahaan yang
mengambil alih.
Demikian pengertian apa itu merger bank. Pada intinya, merger bank
adalah penggabungan dua perusahaan bank menjadi satu merek. Tujuan utama
dari merger bank disebutkan untuk memaksimalkan potensi dan melayani
proyek-proyek besar atau kegiatan ekonomi yang lebih besar di suatu daerah
atau negara. Bila merger bankterjadi antar bank daerah, tentunya perluasan
kegiatan ekonomi difokuskan ke daerah tersebut. Akan tetapi, bila terjadi
merger bank yang berskala nasional, tentunya targetutama dari merger ini
ialah pengembangan proyek ekonomi dalam skala nasional.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa saja daya tarik merger?
2. Bagaimana pelajaran merger di negara lain?
3. Bagaimana perkembangan merger bank di Indonesia?
4. Apa kasus merger Bank Mandiri?

1.3 Tujuan Penelitian


1. Untuk mengetahui daya tarik merger.
2. Untuk mengetahui pelajaran merger di negara lain.
3. Untuk mengetahui perkembangan merger di bank Indonesia.
4. Untuk mengetahui kasus yang terjadi pada merger Bank Mandiri.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Daya Tarik Merger


Merger adalah penggabungan dua atau lebih perusahaan melalui sebuah
kesepakatan. Dari penggabungan ini terbentuk bisnis baru dari hasil merger.
Penggabungan perusahaan tersebut dilakukan dengan transfer kepemilikan.
Bisa dilakukan dengan serah-terima saham atau dibayar tunai. Sederhananya,
pemilik perusahaan menyerahkan saham dan mengeluarkan saham baru atas
nama bisnis yang baru. Setelah perusahaan saling merger, umumnya
diperlukan branding terhadap perusahaan yang baru. Perusahaan baru
mempunyai aset gabungan, kompetensi lebih mumpuni, dan lebih menguasai
pangsa pasar.

Daya tarik merger, ada tiga :


1. Merger berarti meningkatkan skala ekonomi (economies of scala). Artinya
penggunaan sumber daya yang ada menjadi semakin ekonomis, yang pada
gilirannya profitabilitas perbankkan meningkat.
2. Meningkatkan efisiensi dengan memungkinkan menutup cabang bank
yang saling berdekatan dan menghilangkan duplikasi lainnya.
3. Mengurangi persaingan. Singkatnya, konsekuensi terbaik dari merger
adalah sinergi kekuatan antara dua bank yang bergabung.

2.1.1 Jenis – Jenis Merger


Secara umum, proses merger dapat dikelompokkan ke dalam empat
jenis. Adapun jenis- jenis merger adalah sebagai berikut:
1. Merger Horizontal
Ini adalah proses merger yang menggabungkan dua perusahaan atau lebih
dimana jenis usahanya masih sama. Misalnya, merger perusahaan antara
perusahaan roti, merger antara perusahaan jasa keuangan, dan lain-lain.
2. MergerVertikal
Ini adalah proses merger yang meleburkan beberapa perusahaan yang
saling berhubungan, misalnya dalam alur produksi yang berurutan.
Contoh, perusahaan ban merger dengan perusahaan mobil.
3. Konglomerat
Ini adalah proses merger yang menggabungkan beberapa perusahaan
yang menghasilkan produk yang tidak ada kaitanya satu sama lainnya.
Misalnya perusahaan perusahaan makanan merger dengan perusahaan
mobil. Tujuan dari konglomerat adalah untuk meningkatkan
pertumbuhan badan usaha dengan cara saling bertukar saham antara
perusahaan yang dileburkan.
4. Merger Kon Generik
Ini adalah proses merger yang menggabungkan dua perusahaanatau lebih
dimana bentuk usahanya masih berhubungan namun berbeda produk.
Misalnya, merger antara Bank dengan perusahaan pembiayaan.

2.1.2 Tujuan Merger


Adapun beberapa tujuan merger adalah sebagai berikut:
1. Pertumbuhan atau Diversifikasi Suatu perusahaan dapat melakukan
merger atau akuisisi bila ingin bertumbuh lebih cepat, baik ukuran, pasar
saham, maupun diversifikasi usaha.
2. Meningkatkan Dana Perusahaan yang ingin melakukan ekspansi internal
pasti akan membutuhkan dana. Kebutuhan dana tersebut dapat diperoleh
dengan melakukan ekspansi eksternal, yaitu menggabungkan diri dengan
perusahaan yang mempunyai likuiditas tinggi.
3. Menciptakan Sinergi Salah satu tujuan melakukan merger adalah untuk
mencapai suatu sinergi, yaitu menghasilkan tingkat skala ekonomi.
Sinergi akan terlihat jelas saat perusahaan melakukan peleburan dengan
bisnis yang bentuk usahanya sama karena dapat melakukan efisiensi
terhadap tenaga kerja dan fungsinya.
4. Pertimbangan Pajak Pengeluaran untuk pajak bisa saja mengakibatkan
kerugian bagi suatu perusahaan. Perusahaan yang mengalami kerugian
pajak dapat meleburkan diri dengan perusahaan yang menghasilkan laba
untuk memanfaatkan kerugian pajak. Dalam hal ini perusahaan yang
melakukan akuisisi akan menaikkan kombinasi pendapatan sesudah pajak
dengan mengurangi pendapatan sebelum pajak dari perusahaan yang
telah diakuisisi.
5. Meningkatkan Keterampilan Perusahaan Suatu perusahaan dapat
mengalami kesulitan untuk berkembang karena kurangnya keterampilan
dalam hal manajemen dan teknologi. Agar dapat mengatasi masalah
tersebut, suatu perusahaan dapat bergabung dengan perusahaan lainnya
yang memiliki manajemen dan teknologi yang mumpuni.
6. Melindungi Diri Dari Pengambil alihan Setiap perusahaan berpotensi
menjadi target pengambil alihan yang tidak bersahabat. Pelaku merger
mengakuisisi perusahaan lain,dan membiayai pengambil alihannya
dengan hutang, karena beban hutang ini maka kewajiban perusahaan
menjadi terlalu besar untuk ditanggung oleh bidding firm yang berminat.
7. Meningkatkan Likuiditas Pemilik Setiap perusahaan yang melakukan
merger berpeluang untuk memiliki likuiditas yang lebih besar. Ketika
perusahaan lebih besar,maka pasar saham akan lebih luas dan lebih
mudah didapatkan sehingga lebih likuid ketimbang perusahaan kecil.

2.2 Pelajaran Merger di Negara Lain


2.2.1 Mengapa Skala Perbankan Menjadi Penting?
Menurut (Koch & Mac Donald, 2000: 902) Jawaban dari
pertanyaan tersebut adalah keuntungan penghematan skala dan ruang
(economies of scala & scope) yang diharapkan diperoleh berupa:
 Skala, keanekaragaman produk (product diversity), identifikasi merek
yang dapat menghasilkan manfaat melalui penjualan produk dalam
jumlah dan variasi yang lebih banyak kepada pelanggan.
 Pengurangan biaya tetap yang diperlukan untuk identifikasi merek,
distribusi aneka macam produk dan jasa, dan kebutuhan pengeluaran
yang besar untuk membiaya teknologi yang diperlukan.
 Meningkatkan levearge operasional yang dihasilkan dengan cara
berbagai biaya overhead dari sumber operasional dan pendapatan yang
lebih besar.
 Mengurangi risiko penghasilan, yang bisa memperbesar nilai suatu
waralaba dengan cara menciptakan produk-produk dan sumber
pendapatan yang lebih variatif.
2.2.2 Bagaimana Merger Meningkatkan “Nilai”?
Caranya adalah dengan membandingkan nilai pasar perusahaan
sebelum merger. Jika nilai pasar perusahaan setelah merger lebih besar
daripada nilai pasar sebelum dilakukan merger, maka dapat dikatakan
bahwa merger meningkat nilai, dan sebaliknya. Nilai sebuah bank dapat
tercipta melalui dua cara. Pertama, setelah melakukan merger, bank dapat
lebih mampu menciptakan pendapatan (atau aliran kas) yang lebih besar
daripada sebelum merger. Sumber-sumber pendapatan potensial, dalam
praktek, sangat bervariasi dan meliputi:
1. Skala Ekonomis (Penghematan Biaya)
 Konsolidasi dalam pemrosesan data dan operasi
 Konsolidasi, diversifikasi, dan perampingan bagian investasi dan
sekuritas portofolio.
 Konsolidasi bagian kredit, termasuk dokumentasi dan persiapan
kredit.
 Konsolidasi penilaian kredit dan audit operasi.
 Konsolidasi sistem antarcabang, termasuk penggunaan internet.
 Skala ekonomis yang lain.
2. Meningkatkan Pangsa Pasar
 Identifikasi merek
 Peningkatan pengaruh politis dan kekuatan pasar (market power)
 Pengurangan pesaing
3. Perbaikan Lini Produk
 Memperkuat dan meningkatkan diversifikasi lini produk
 Peningkatan pemasaran dan atau distribusi produk
4. Masuk ke dalam Pasar Baru yang Menarik
 Memasuki pasar baru yang berkembang/tumbuh
 Akses yang lebih mudah pada pasar dengan pertumbuhan yang lebih
cepat
5. Peningkatan Kemampuan Manajerial dan Peningkatan Leverage
Keuangan
 Meningkatkan keuntungan melalui kredit dan perbaikan kualitas
kredit
 Menjadikan alternatif dalam pembayaran deviden
 Peningkatan financial coverage, pembeli jarang membayar premium
untuk kelebihan modal.
6. Leverage Keuangan dan Operasional
 Ekspansi ke usaha bisnis lain dan mencapai tambahan leverage
operasional
 Biaya tetap teknologi didistribusikan ke customer base yang lebih
besar

2.3 Perkembangan Merger bank Di Indonesia


Pada tahun 1997 perbankan mengalami gejolak yang disebabkan oleh
krisis moneter, sehingga banyak bank harus dilikuidasi. Kondisi demikian
menjadikan banyak bank yangharus melakukan merger atau konsolidasi.
Merger beberapa bank BUMN, misalnya (1) Bank Ekspor-Impor (Bak
Eksim), (2) Bank Pembangunan Indonesia (Bappindo), (3) Bank BumiDaya
(BBD), (4) Bank Dagang Negara (BDN), yang bergabung resmi 2 Oktober
1998 menjadi Bank Mandiri menunjukkan bahwa Pemerintah Indonesia
sebagai pemilik bermaksud (motivasi) memperkuat Bank dan untuk dikelola
secara profesional. Pada tahun 2000an, Pemerintah mendorong Bank Umum
untuk merger daripada harus dilikuidasi. Sementara bank kecil dan bank lokal
(BPR) secara umum mampu bertahan, meskipun banyak diantaranya yang
melakukan merger sebagai salah satu solusi untuk memperkuat bank.
2.3.1 Deretan Mega Merger dari tahun 2015 - 2019
1. PT Bank Woori Saudara dengan PT Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk
Pada 23 Januari 2015, PT Bank Woori Indonesia melakukan merger
dengan PT Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk, dan mencatat perolehan laba
bersih sebesar Rp 100,87 miliar atau tumbuh 63% (year on year) per Maret
2015. Penggabungan entitas juga menyebabkan struktur pemilikan berubah.
Sebelumnya, Bank Woori Indonesia dan induknya, Woori Bank Korea telah
mengakuisisi 33% saham Bank Saudara. Alhasil, setelah merger komposisi
saham mayoritas dipegang oleh Woori Bank Korea sebesar 74,02%.
Sementara itu, Arifin Panigoro memiliki saham sebesar 12,40%.
2. PT Sejahtera Anugrahjaya Tbk (SRAJ) dengan PT Bogor Medical
Center
Pada 29 Juni 2018, PT Sejahtera Anugrahjaya Tbk (SRAJ) atau Mayapada
Hospital melakukan merger dengan PT Bogor Medical Center. Proses merger
ini membuat Hargasaham SRAJ pada perdagangan Selasa (13/03/2018)
melonjak 28,72% menjadi Rp 242 per saham.
3. PT Bank Agris Tbk (AGRS), PT Bank Mitra Niaga Tbk (NAGA)
Pada 15 Januari 2019, dan Industrial Bank of Korea (IBK) resmi menjadi
pemegang saham pengendali AGRS dengan membeli 95,79% atau setara 5,03
miliar dengan harga pembelian Rp 288/saham, sehingga total transaksi
akuisisi mencapai Rp 1,14 triliun. Lalu, pada akhir Januari 2019, IBK juga
merampungkan transaksi pembelian atas 1,17 miliar saham NAGA dengan
harga pembelian 409/saham. Ini berarti total transaksi senilai Rp 478,53miliar.
NAGA kemudian dilebur ke dalam AGRS dengan nama barunya yakni PT
Bank IBK Indonesia Tbk dan rampung pada 31 Juli 2019.
4. PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) dan PT Bank
Sumitomo MistuiIndonesia (SMBCI).
Bank terbesar kedua di Jepang, SMBC, resmi memegang kepemilikan atas
97,34% saham BTPN atau setara 7,93 miliar unit saham pada akhir Januari
2019. Pengambil alihan tersebut tercatat seiring dengan transaksi penambahan
saham sebanyak 3,33 miliar unit atau sekitar 56,98% pada harga Rp 4.282/
saham yang dilaksanakan pada 31 Januari 2019. Ini berarti total dana yang
dikeluarkan SMBC membeli BTPN mencapai Rp 14,26 triliun.Kemudian,
BTPN dilebur bersama PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (SMBCI). Bank
baruhasil merger ini akan menghapus nama Bank Tabungan Pensiunan
Nasional menjadi PT Bank BTPN Tbk. Setelah penggabungan, total aset
BTPN mencapai Rp 189,92 triliun saat itu.
5. PT Bank Danamon Tbk (BDMN), PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
(BBNP) dan PT Mitsubishi UFJ Financial Group Bank (MUFG)
Bank terbesar asal Jepang, MUFG, resmi menguasai 94,1% atau setara 9,2
miliar unit saham BDMN pada 29 April 2019. Total transaksi yang tercatat
mencapai Rp 52,58 triliun, dimana ini termasuk nilai transaksi penggabungan
BDMN dengan PT Bank Nasional Parahyangan Tbk (BBNP). Sebelumnya,
pada 1 Mei 2019, BDMN dan BBNP telah resmi melakukan penggabungan
usaha, BDMN menjadi surviving entity atau entitas yang dipertahankan.
6. PT Bank Dinar Indonesia Tbk (DNAR), PT Bank Oke Indonesia (BOI)
DNAR resmi mencatatkan penggabungan usaha dengan BOI pada 15 Juli
2019 setelah akhirnya mendapat persetujuan dari Bursa Efek Indonesia (BEI).
Kedua bank ini sama-sama dipegang oleh investor Korea, APRO Financial
Co. Ltd (APRO) Sama halnya dengan BDMN, DNAR adalah entitas yang
dipertahankan setelah penggabungan usaha. Namun akan dilakukan
rebranding nama bank menjadi PT Bank Oke Indonesia Tbk, mengingat “OK
Bank” duah menjadi brand image dari APRO. DNAR sebelumnya dudah
diakuisisi oleh investor APRO.

2.4 Kasus Merger Bank Mandiri


mengatasi krisis ekonomi regional yang sampai saat ini masih melanda
Indonesia diperlukan pembenahan sektor moneter yang antara lain dengan
melalui rekapitalisasi perbankan. Pendirian PT Bank Mandiri (Persero) yang
dilanjutkan merger dengan PT Bank Bumi Daya (Persero), PT Bank Dagang
Negara (Persero), PT Bank Ekspor Impor Indonesia (Persero) dan PT Bank
Pembangunan Indonesia (Persero) merupakan salah satu implementasi
rekapitalisasi perbankan yang diharapkan akan menjadi pilar perbankan
Indonesia. Pendekatan merger seperti ini akan digunakan Pemerintah untuk
memperbaiki kinerja bank- bank lain yang mengalami kesulitan keuangan.
Proses untuk melakukan merger dimulai dengan tahapan persiapan merger
yang meliputi ini siasi merger, penetapan tujuan melaksanakan merger, jenis
merger yang akan dipilih dan inventarisasi isu-isu yang timbul. Tahapan ini
merupakan tahapan yang sangat penting karena akan menentukan berhasil
tidaknya rencana merger. Tahapan selanjutnya adalah legal merger yang
meliputi pembentukan tim merger, pemenuhan persyaratan merger,
penunjukan konsultan untuk membantu merger, pemilihan partner merger,
penetapan kebijakan selama proses merger, dan penyusunan rencana kerja.
Kegagalan suatu merger dapat terjadi karena kesulitan bank peserta merger
untuk memenuhi persyaratan merger khususnya dalam menambah modal dan
mengurangi aktiva yang tidak produktif. Tahapan terakhir proses merger
adalah operasional merger dimana tahapan ini dapat menggambarkan
keberhasilan suatu proses merger. Tahapan ini meliputi komunikasi kepada
semua pihak tentang merger dan integrasi bank-bank pesertamerger (SDM,
operasional, IT dan lain-lain).
Peranan pemegang saham sangat menentukan keberhasilan merger
terutama dalam melaksanakan persiapan dan legal merger. Dalam kasus
merger PT Bank Mandiri (Persero) inisiatif merger datang dari pemerintah
dalam hal ini Departemen Keuangan dan Menteri Negara BUMN sebagai
pemegang saham. Tujuan dan jenis merger ditetapkan oleh pemerintah yang
kemudian ditindak lanjuti oleh managemen masing-masing bank peserta
merger.
Demikian juga halnya tentang pemenuhan modal. Tambahan modal yang
biasanya merupakan kendala utama dalam proses merger disediakan oleh
pemerintah dengan menerbitkan rekap bond. Dalam pelaksanaan operasional
merger PT Bank Mandiri (Persero) memberikan pilihan kepada pegawai
apakah akan ikut bergabung PT Bank Mandiri (Persero) atau mengambil
Program Pensiunan Sukarela (PPS). Pegawai yang ikut bergabung dites ulang
untuk mengetahui kompetensi yang bersangkutan untuk menduduki jabatan
yang tersedia. Sistem IT yang digunakan dipilih IT dari salah satu bank yang
akan merger yaitu IT PT Bank Ekspor Impor Indonesia karena dinilai paling
sesuai dengan kebutuhan PT Bank Mandiri (Persero) saat ini dan antisipasi
kebutuhan di masa yang akan datang. Penggantian sistem dan prosedur
dilakukan secara bertahap dari satu cabang ke cabang lain (roll out) sampai
dengan semua kantor cabang menggunakan sistem dan prosedur yang sama.
Perkembangan kinerja PT Bank Mandiri (Persero) setelah semua proses
merger diselesaikan semakin baik dengan melihat perkembangan keuangan
dari tahun 1998 sampai dengan tahun 2001.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Manajemen merger bank merupakan istilah yang merujuk kepada kegiatan
penggabungan dua bank atau lebih. Dimana penggabungan ini tetap
mempertahankan berdirinya salah satu bank dan membubarkan bank-bank
lainnya dengan atau tanpa likuidasi. Kekayaan salah satu bank-yang tidak
dihilangkan-menjadi aset milik perusahaan yang melakukan merger.
Adapun tujuan perbankan melakukan merger yaitu:
1. Agar bank yang melakukan merger dapat bertumbuh lebih cepat
2. Lalu dana yang dimiliki bank tersebut juga meningkat dikarenakan
penggabungan dari dana bank lainnya yang di merger
3. Selanjutnya yaitu untuk mencapai suatu sinergi, yaitu
menghasilkan tingkat skala ekonomi ekonomi
4. kemudian pengeluaran untuk pajak bisa dikombinasikan sesudah pajak
denganmengurangi pendapatan sebelum pajak dari bank yang diakuisisi
5. Dengan melakukan merger suatu bank bisa meningkatkan
keterampilannyakarena dengan penggabungan tersebut bisa memiliki
manajemen dan teknologiyang mumpuni
6. Melindungi diri dari pengambil alihan oleh perusahaan yang tidak
bersahabatkarena dengan melakukan merger maka kewajiban perusahaan
menjadi terlalu besar untuk diatanggung oleh bidding firm yang berminat
7. Meningkatkan Likuiditas Pemilik Setiap perusahaan yang melakukan
merger berpeluang untuk memiliki likuiditas yang lebih besar. Ketika
perusahaan lebih besar,maka pasar saham akan lebih luas dan lebih mudah
didapatkan sehingga lebih likuidketimbang perusahaan kecil.

3.2 Saran
Demikianlah Makalah yang dapat kami sajikan. Kami sadar makalah ini
masih sangat jauh dari kesempurnaan, mimiliki banyak kekeliruan dan
kesalahan. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun agar dapat dijadikan bahan perbaikan dikemudian hari.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai