Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

METODE PURCHASE
DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SALAH SATU TUGAS AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN 1
Dosen : MEKO NANDA TEJAKESUMA, S.E., M.AK.

DISUSUN OLEH :
Adelia Ana Bella (1613120001)
Novia Purnamasari (1613120012)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS INSAN CENDEKIA MANDIRI
BANDUNG
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena dengan rahmat dan hidayah-Nya
telah diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Akuntansi Keuangan
Lanjutan 1 ini dapat terselesaikan.
Adapun tujuan dari penyelesaian makalah yang berjudul “Metode Purchase” ini adalah
sebagai pemenuhan tugas yang diberikan demi tercapainya pembelajaran yang telah
direncanakan. Isi dari makalah ini diambil dari berbagai sumber yang ada dan dikemas serta
dikembangkan sedemikian rupa sehingga makalah ini bisa terselesaikan dengan baik dan
penulis menyadari masih banyak kekurangan yang terdapat dalam makalah ini.
Demikian penulis sampaikan, besar harapan makalah ini dapat bermanfaat dan digunakan
sebaik-baiknya. Penulis menyadari keterbatasan yang penyusun miliki. Untuk itu, penulis
mengharapkan dan menerima segala kritik dan saran yang membangun demi perbaikan dan
penyempurnaan makalah ini.
Bandung, 19 November 2022

Tim Penyusun

i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar .................................................................................................................... i

Daftar Isi .............................................................................................................................. ii

BAB 1 PENDAHULUAN .................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ..................................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................ 1

1.2 Tujuan ................................................................................................................. 1

BAB 2 PEMBAHASAN ...................................................................................................... 2

2.1 Pengertian Penggabungan Usaha.......................................................................... 2

2.2 Alasan Melakukan Penggabungan Usaha ............................................................ 2

2.3 Sifat Penggabungan Usaha ................................................................................... 3

2.4 Metode Pembelian (purchase) .............................................................................. 3

BAB 3 PENUTUP................................................................................................................ 6

3.1 Kesimpulan.......................................................................................................... 6

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................................7

ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penggabungan usaha (business combination) terjadi jika dua atau lebih usaha yang
terpisah bersama-sama menjadi satu entitas ekonomis. Ada beberapa sebab yang
dijadikan sebagai alasan oleh perusahaan dalam melakukan penggabungan usaha yaitu
manfaat biaya, risiko lebih rendah, penundaan operasi lebih sedikit, mencegah
pengambilalihan, akusisi harta tidak berwujud dan alasan-alasan lainnya. Ada dua metode
yang bisa digunakan dalam penggabungan usaha yaitu metode pembelian dan metode
penyatuan kepentingan. Metode pembelian didasarkan pada asumsi bahwa penggabungan
usaha merupakan suatu transaksi dimana suatu entitas memperoleh aktiva bersih dari
perusahaan-perusahaan lain yang bergabung.

Pada metode penyatuan kepentingan, diasumsikan bahwa kepemilikan perusahaan-


perusahaan yang bergabung adalah satu kesatuan secara relatif tetap tidak berubah pada
entitas akuntansi yang baru, selanjutnya pada metode penyatuan kepentingan aktiva dan
kewajiban dari perusahaan-perusahaan yang bergabung dimasukkan dalam entitas
gabungan sebesar nilai bukunya. Apabila penggabungan yang dilakukan dengan
menggunakan metode purchase, maka selisih antara nilai wajar (market value) dan nilai
buku (book value) aktiva adalah penghasilan yang merupakan objek pajak.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian dari penggabungan usaha?
2. Apa alasan untuk melakukan penggabungan usaha ?
3. Apa saja metode pencatatan dalam penggabungan usaha?
4. Bagimana metode pembelian itu (purchase)?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian penggabungan usaha.
2. Untuk mengetahui alasan dilakukannya penggabungan usahanya.
3. Untuk mengetahui metode pencatatan dalam penggabungan usaha.
4. Untuk mengetahui metode penyatuan kepentingan (pooling of interest).

1
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Penggabungan Usaha

Berdasarkan pernyataan standar akuntansi keuangan (PSAK) No.22 paragraf 08 tahun


1999:”Penggabungan usaha (business combination) adalah pernyataan dua atau lebih
perusahaan yang terpisah menjadi satu entitas ekonomi karena satu perusahaan menyatu
dengan (uniting wiith) perusahaan lain atau memperoleh kendali (control) atas aktiva dan
operasi perusahaan lain”

Sedangkan menurut Hadori Yunus (1981 : 224), pengertiannya adalah sebagai berikut:
”Penggabungan badan usaha adalah usaha untuk menggabungkan suatu perusahaan dengan
satu atau lebih perusahaan lain ke dalam satu kesatuan ekonomis.”

Dari definisi di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa penggabungan usaha merupakan
usaha pengembangan atau perluasan perusahaan dengan cara menyatukan perusahaan
dengan satu atau lebih perusahaan lain menjadi satu kesatuan ekonomi.

Bentuk-bentuk penggabungan badan usaha dapat dibedakan ke dalam berbagai


macam bentuk yaitu :

1. Dari segi jenis usaha : penggabungan horizontal, penggabungan vertikal,


penggabungan konglomerasi.
2. Dari segi kejadian hukumnya : merger dan konsolidasi

Kadang-kadang suatu penggabungan usaha dapat mengakibatkannya terjadinya legal


merger. Suatu legal merger biasanya merupakan merger dua badan usaha melalui
salah satu cara berikut :

 Aktiva dan kewajiban dari suatu perusahaan dialihkan ke perusahaan lain dan
perusahaan yang melakukan pengalihan tersebut dibubarkan, atau
 Aktiva dan kewajiban dari dua atau lebih perusahaan dialihkan ke perusahaan
baru dan kedua perusahaan yang melakukan pengalihan tersebut dibubarkan
(PSAK No. 22)

2.2 Alasan Melakukan Penggabungan Usaha

Penggabungan usaha (business combination) atau yang biasa dikenal dengan sebutan
konsolidasi , merger merupakan salah satu bentuk tindakan restrukturisasi yang paling -
sering dipakai, dibanding dengan tindakan - indakan yang lainnya. Floyd A. Beams dan
Amir Abadi Jusuf ( 1998:2-3) didalam buku Akuntansi Keuangan Lanjutan di Indonesia
mengungkapkan bahwa terdapat beberapa alasanmuncul sehingga beberapa perusahaan
untuk mengambil tindakan untuk melakukan penggabungan usaha yaitu :
2
- Manfaat biaya (Cost Advantange). Acapkali lebih murah bagi perusahaan untuk
memperoleh fasilitas yang dibutuhkan melalui penggabungan dibandingkan
melalui pengembangan, terutama pada keadaan inflasi.

- Risiko Lebih Rendah (Lower Risk). Membeli lini produk dan pasar yang telah
didirikan biasanya lebih besar risikonya dibandingkan dengan mengembangkan
produk baru dan pasarnya. Penggabungan usaha kurang berisiko terutama ketika
tujuannya adalah diversifikasi.

- Penundaan Operasi Lebih Sedikit (Fewer Operating Delays). Fasilitas-fasilitas


pabrik yang diperoleh melalui penggabungan usaha dapat diharapkan untuk segera
beroperasi. Sedangkan apabila membangun fasilitas perusahaan yang baru akan
menimbulkan masalah yang baru juga misalnya perlunya izin pemerintah.

- Mencegah Pengambilalihan (Avoidance of Takeovers). Beberapa perusahaan


bergabung untuk mencegah pengambilalihan diantara mereka.

- Akuisisi Harta Tidak Berwujud (Acquisition of Intangible Assets). Penggabungan


usaha melibatkan penggabungan sumber daya tidak berwujud maupun berwujud.
Akusisi atas hak paten, hak atas mineral, database pelanggan, atau keahlian
manajemen mungkin menjadi faktor utama yang memotivasi suatu penggabungan
usaha.

- Alasan-alasan lain. Selain untuk perluasan, perusahaan-perusahaan mungkin


memilih penggabungan usaha untuk memperoleh manfaat dari segi pajak.

2.3 Metode Pencatatan dalam Penggabungan Usaha

Penggabungan badan-badan usaha tersebut dapat dipengaruhi oleh metode akuntansi


yang diterapkan untuk mencatat akuisisi dan merger. Berdasarkan pendapat Beams
(2002:6), ada dua macam metode akuntansi yang dikembangkan di Amerika Serikat dan
kemudian dipakai di Indonesia yaitu:

1. Pooling of interest method (Metode Penyatuan Kepemilikan).


2. Purchase method (Metode Pembelian).

2.4 Metode Pembelian (purchase)

3
Penggabungan badan usaha dikatakan atas dasar pembelian apabila penggabungan
badan usaha tersebut berakibat para pemilik perusahaan yang bergabung tidak ikut
berpartisipasi secara substansial di dalam perusahaan tunggal yang dibentuk. Selanjutnya
apabila suatu kombinasi usaha dianggap suatu “pembelian” maka harta kekayaan yang
diperoleh dalam transaksi penggabungan harus dicatat dalam buku-buku usaha yang
memperolehnya atas dasar harga perolehan yang diukur dengan uang. Singkatnya metode
pembelian didasarkan pada asumsi bahwa penggabungan usaha merupakan suatu
transaksi dimana suatu entitas memperoleh aktiva bersih dari perusahaan-perusahaan lain
yang bergabung.

Ilustrasi berikut ini akan memberikan gambaran jelas mengenai penggabungan badan
usaha secara merger atas dasar “pembelian” PT A memperoleh aktiva bersih PT B
melalui penggabungan dengan metode pembelian atau by purchase. Berikut ini adalah
neraca dari PT B.

Neraca dengan metode purchase

Neraca PT B
Per 31 Maret 2017

Nilai buku Nilai wajar


Aktiva
Kas Rp 50.000.000 Rp 50.000.000
Piutang bersih 150.000.000 140.000.000
Persediaan 200.000.000 250.000.000
Tanah 50.000.000 100.000.000
Bangunan-bersih 300.000.000 500.000.000
Peralatan-bersih 250.000.000 350.000.000
Hak paten - 50.000.000

Total aktiva Rp 1.000.000.000 Rp 1.440.000.000


Kewajiban
Hutang usaha 60.000.000 60.000.000
Wesel bayar 150.000.000 135.000.000
Kewajiban lain-lain 40.000.000 45.000.000

Total kewajiban Rp 250.000.000 Rp 240.000.000


Aktiva bersih Rp 750.000.000 Rp 1.200.000.000

4
PT A membayar Rp 400.000.000 tunai dan menerbitkan 50.000 lembar saham biasa
dengan nilai nominal Rp 10.000, nilai pasar Rp 20.000 per saham untuk memperoleh aktiva
bersih PT Dia. Ayat jurnal untuk mencatat penggabungan usaha pada buku PT Aku adalah
sebagai berikut :
Investasi pada PT A Rp 1.400.000.000 -
Kas - Rp 400.000.000
Saham-biasa - Rp 500.000.000
Tambahan modal disetor - Rp 500.000.000

Untuk mencatat penerbitan 50.000 lembar saham biasa nominal Rp. 10.000 ditambah dengan
kas Rp 400.000.000 dalam penggabungan usaha dengan metode pembelian atas PT B adalah
Kas Rp 50.000.000 -
Piutang bersih Rp 140.000.000 -
Persediaan Rp 250.000.000 -
Tanah Rp 100.000.000 -
Bangunan Rp 500.000.000 -
Peralatan Rp 350.000.000 -
Hak paten Rp 50.000.000 -
Goodwill Rp 200.000.000 -
Hutang usaha - Rp 60.000.000
Wesel bayar - Rp 135.000.000
Kewajiban lain-lain - Rp 45.000.000
Investasi pada PT B - Rp 1.400.000.000

Goodwill sebesar Rp 200.000.000 merupakan selisih antara nilai wajar aktiva dan nilai
perolehan suatu aktiva dalam hal ini selisih antara Rp 1.400.000.000 dan Rp 1.200.000.000.
Sesuai dengan prinsip akuntansi goodwill yang timbul sebesar Rp 200.000.000 ini nantinya
harus diamortisasi.

5
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Penggabungan usaha adalah usaha untuk menggabungkan suatu perusahaan dengan


satu atau lebih perusahaan lain ke dalam satu kesatuan ekonomis. Dalam akuntansi ada
dua metode pencatatan yang dipakai yaitu metode by purchase dan pooling of interest.
Metode by purchase, harta kekayaan yang diperoleh oleh suatu badan usaha yang
melakukan pengambilan tersebut dicatat dan diakui sebesar nilai pasarnya. Hal ini
mendorong perlunya pengakuan atas aktiva tak berwujud atau goodwill, yang merupakan
selisih lebih antara biaya perolehan dan bagian (interest) diidentifikasi pada tanggal
transaksi.

6
DAFTAR PUSTAKA

https://media.neliti.com/media/publications (diakses pada tanggal 19 November 2022)

Anda mungkin juga menyukai