KOMBINASI BISNIS
Disusun Oleh
Anggota kelompok 5 :
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan
rahmat, taufik dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat
pada waktunya. Adapun judul dari makalah ini adalah “KOMBINASI BISNIS”.
Kami jauh dari kata sempurna, oleh karena itu, keterbatasan waktu dan
kemampuan kami selaku penulis, maka kritik dan saran yang membangun senantiasa
kami harapkan. Semoga makalah ini dapat berguna bagi kita semua
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................................iii
BAB I : PENDAHULUAN...........................................................................................2
3.1 Pembahasan....................................................................................................5
3.1.1. Pengertian.....................................................................................................5
3.1.2 Tujuan............................................................................................................6
3.2 Hasil..............................................................................................................11
BAB V : Penutup.........................................................................................................16
4.1 kesimpulan....................................................................................................16
4.2 Saran.............................................................................................................16
Daftar pustaka..............................................................................................................17
BAB I : PENDAHULUAN
B. Pajak Penghasilan
C. Akuntansi Pajak
3.1 Pembahasan
3.1.1. Pengertian
Berdasarkan PSAK 22 (tahun 2010) Kombinasi Bisnis yang
sebelumnya diatur melalui PSAK 22 (tahun 1994) berubah menjadi
Akuntansi Penggabungan Usaha. Kombinasi bisnis/penggabungan usaha
adalah suatu transaksi atau peristiwa lain di mana pihak pengakuisisi
memperoleh pengendalian atas satu atau lebih bisnis. Kriteria-kriteria yang
termasuk pihak pengakuisisi, antara lain:
1) Merupakan entitas yang mengalihkan kas atau aset lainnya atau
menimbulkan liabilitas.
2) Entitas yang bergabung yang pemiliknya merupakan kelompok usaha
yang mempertahankan atau memperoleh porsi terbesar atas hak suara
pada entitas hasil penggabungan.
3) Entitas yang bergabung yang pemilik tunggal atau kelompok pemilik
terorganisasi dari entitas tersebut memiliki kepentingan suara
minoritas terbesar dalam entitas hasil penggabungan.
4) Entitas yang bergabung yang pemiliknya mempunyai kemampuan
untuk memilih atau menunjuk atau mengganti mayoritas anggota organ
pengatur entitas hasil penggabungan.
5) Entitas yang bergabung di mana manajemen (sebelumnya)
mendominasi manajemen entitas hasil penggabungan.
6) Entitas yang bergabung yang membayar premium di atas nilai wajar
sebelum kombinasi bisnis dari kepentingan ekuitas entitas yang
lainnya bergabung.
3.1.2 Tujuan
Tabel 1.
Neraca dengan Asumsi Metode by Purchase
Neraca PT Dia
Per 31 Maret 1997
Kewajiban
hutang usaha Rp 60.000.000,00 Rp 60.000.000,00
wesel bayar Rp 150.000.000,00 Rp 135.000.000,00
kewajiban lain-lain Rp 40.000.000,00 Rp 45.000.000,00
Kas Rp 50.000.000 -
Piutang Rp 140.000.000 -
Persediaan Rp 250.000.000 -
Tanah Rp 100.000.000 -
Bangunan Rp 500.000.000 -
Peralatan Rp 350.000.000 -
Hak paten Rp 50.000.000 -
Goodwill Rp 200.000.000 -
Hutang usaha - Rp 60.000.000
Wesel bayar - Rp 135.000.000
Kewajiban lain-lain - Rp 45.000.000
Investasi pada PT Dia - Rp 1.400.000.000
Goodwill sebesar Rp 200.000.000 merupakan selisih antara nilai
wajar aktiva dan nilai perolehan suatu aktiva dalam hal ini selisih antara Rp
1.400.000.000 dan Rp 1.200.000.000. Sesuai dengan prinsip akuntansi
goodwill yang timbul sebesar Rp 200.000.000 ini nantinya harus
diamortisasi.
Tabel 2.
Neraca Saldo dengan Asumsi metode Pooling of Interest
4.1 kesimpulan
Kombinasi bisnis/penggabungan usaha adalah suatu transaksi atau
peristiwa lain di mana pihak pengakuisisi memperoleh pengendalian atas satu
atau lebih bisnis. Kombinasi bisnis memiliki beberapa alasan melakukan
penggabungan usaha yaitu : penghematan biaya, pengurangan resiko,
mengurangi penundaan beroperasinya perusahaan, menghindari pengambilalihan
oleh perusahaan lainnya, memperoleh asset tidak berwujud dan alasan lainnya.
Kombinasi bisnis memiliki bentuk-bentuk yang mana terbagi 2 jenis yaitu
dari segi usaha yang bergabung ( horizontal, vertical dan konglomerasi) dan segi
kejadian hokum ( konsolidasi dan merger). Dan metode yang digunakan dalam
kombinasi bisnis adalah metode pembelian (by purchase) dan penggabungan
kepemilikan (pooling of interest) dimana metode ini memliki dampak baik dalam
akuntansi dan perpajakan.
Namun dalam ketentuan perpajakan, metode by purchase lah yang
digunakan karena jika menggunkan pooling of interenst tidak ada objek pajaknya.
Sedangkan dalam akuntansi perusahaan bebas memilih metode mana yang
digunakan.
4.2 Saran