IFRS 3
KOMBINASI BISNIS
Disusun oleh :
Rio Prahartadi
Mayang Prastiwi
Duma Yenny Krisnawati Sitohang
KOMBINASI BISNIS
A. PENDAHULUAN
ini semakin ketat dan menuntut perusahaan untuk selalu mengembangkan strategi
perusahaan untuk dapat bertahan atau bahkan berkembang lebih besar. Salah satu usaha
untuk menjadi perusahaan-perusahaan yang besar dan kuat adalah melalui ekspansi
(Swandari yang dikutip Widjanarko. 2009). Ekspansi perusahaan ada dua macam yaitu
internal dan eksternal. Ekspansi Internal terjadi pada saat divisi-divisi yang ada pada
perusahaan tumbuh secara normal melalui capital budgeting. Sedangkan ekspansi eksternal
terjadi pada saat bergabung dengan perusahaan lain. Merger dan akuisisi merupakan upaya
(Widjanarko. 2009).
HM Sampoerna yang diakuisisi sahamnya sebesar 49% oleh Philip Morris Int. mergernya
Bank Niaga dan Lippo Bank yang sekarang berganti nama menjadi CIMB Niaga.
Konsolidasi yang dilakukan oleh Bank Bumi Daya. Bank Bapindo. Bank Dagang Negara.
dan Bank Exim keempat bank tersebut melakukan konsolidasi yang sekarang berubah
Merger dan akuisisi adalah salah satu alternatif strategi pertumbuhan melalui jalur
eksternal untuk mencapai tujuan perusahaan. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tujuan dari
merger dan akuisisi adalah untuk membangun keunggulan kompetitif perusahaan jangka
panjang yang pada gilirannya dapat meningkatkan nilai perusahaan atau memaksimumkan
PSAK No. 22 (Revisi 2010) merupakan standar akuntansi keuangan yang diadopsi dari
IAS No. 22 tentang “Business Combinations”. Dengan mulai berlakunya IFRS No. 3 sejak 31
Maret 2004. semua transaksi penggabungan usaha harus diperlakukan sebagai akuisisi dan
harus dibukukan dengan metode pembelian dimana semua aset dan liabilitas dicatat dengan
dibahas dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 22 yang telah direvisi
pada tahun 2010. Transaksi kombinasi bisnis menurut PSAK 22 revisi tahun 2010 terjadi
ketika suatu entitas memperoleh pengendalian atas entitas lain yang berupa bisnis. Di sini
keuangan dan operasi suatu entitas demi memperoleh manfaat dari aktivitas entitas
tersebut. Kombinasi bisnis melibatkan 2 pihak. yakni entitas pengakuisisi dan entitas yang
entitas yang diakuisisi dalam transaksi kombinasi bisnis. Sebaliknya. entitas yang
diakuisisi. atau disebut juga entitas target. merupakan entitas yang dalam transaksi
kombinasi bisnis dikendalikan oleh entitas lain (entitas pengakuisisi). PSAK 22 revisi
tahun 2010 cenderung menggunakan istilah entitas dibanding perusahaan. Entitas dapat
diartikan sebagai badan yang terpisah dari pemiliknya. Entitas selain bisa berupa
perusahaan yang memiliki badan hukum. dapat pula tidak berbentuk badan hukum
sepanjang merupakan sebuah aktivita usaha atau bisnis. Golrida Karyawati (2:2011).
Kombinasi Bisnis. merupakan pengadopsian dari Standar Akuntansi Internasional.
yakni International Financial Reporting Standard (IFRS) 3 tahun 2008. IFRS 3 pada
awalnya terbit tahun 2004 sebagai pengganti dari International Accounting Standard (IAS)
22. Hasil kerja sama dewan standar akuntansi internasional atau International Accounting
Standard Board (IASB) dengan dewan standar Amerika - dalam hal ini Financial
Accounting Standard Board (FASB) - sebagai bagian dari upaya konvergensi standar
tahun 2004 sehingga terbitlah IFRS 3 tahun 2008. Indonesia mulai mengadopsi standar
akuntansi internasional itu sejak tahun 1994. Pada tahun 1994 terbit PSAK 22 mengenai
Penggabungan Usaha sebagai hasil adopsi dari International Accounting Standard (IAS).
sebagai penyatuan dua atau lebih perusahaan yang terpisah menjadi satu entitas ekonomi
karena satu perusahaan menyatu dengan (uniting with) perusahaan lain. atau memperoleh
kendali (control) atas aset dan perusahaan lain. Golrida Karyawati (2:2011)
kendali bisnis (misalnya akuisisi atau merger). Kombinasi bisnis tersebut dicatat dengan
menggunakan “metode akuisisi” yang umumnya membutuhkan aset yang diperoleh dan
kewajiban diasumsikan diukur pada nilai wajarnya pada tanggal akuisisi. Tanggal
kombinasi bisnis mungkin merupakan tanggal akuisisi atau tanggal ketika pihak
pengakuisisi secara hukum mengalihkan imbalan. memperoleh aset. dan mengambil alih
liabilitas/kewajiban pihak yang diakuisisi. atau juga disebut tanggal penutupan. Akan
tetapi. pihak pengakuisisi mungkin saja memperoleh pengendalian pada tanggal sebelum
bisnis:
a) mengakui dan mengukur dalam laporan keuangannya aset dan liabilitas yang diperoleh.
dan bunga apa pun pada pihak yang diakuisisi yang dipegang oleh pihak lain;
b) mengakui dan mengukur goodwill yang diperoleh dalam kombinasi bisnis atau
laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan efek keuangan dari kombinasi bisnis.
a) bahwa pihak pengakuisisi mengukur biaya perolehan pada nilai wajar imbalan yang
dibayarkan;
b) mengalokasikan biaya tersebut untuk aset dan liabilitas teridentifikasi yang diakuisisi
d) mengakui setiap kelebihan dari aset dan liabilitas yang diperoleh atas imbalan yang
Secara umum. tujuan dari kombinasi bisnis adalah meningkatkan profitabilitas dan
1. Penghematan biaya
Dengan kombinasi bisnis. berbagai biaya bisa dihemat. Diantaranya biaya gaji berbagai
manajer. biaya penelitian produk baru (produk tersebut sudah ada di perusahaan yang
2. Mengurangi risiko
Membeli perusahaan yang sudah mempunyai berbagai macam produk. dan juga
Membeli perusahaan yang sudah mempunyai berbagai macam fasilitas dan sudah
memenuhi berbagai macam aturan pemerintah. akan lebih cepat dibandingkan dengan
Salah satu cara untuk menghindari pengambilalihan oleh perusahaan lain adalah
Salah satu alasan untuk melakukan kombinasi bisnis adalah untuk memperoleh aset
tidak berwujud yang dimiliki oleh perusahaan yang diakuisisi seperti hak paten. hak
6. Alasan-alasan lain
perusahaan-perusahaan lain.
B. RUANG LINGKUP
IFRS 3 harus diterapkan ketika akuntansi untuk kombinasi bisnis. tetapi tidak berlaku
untuk:
a. Akuntansi untuk pembentukan perusahaan joint venture dalam laporan keuangan dari
b. Perolehan aset atau kelompok aset yang bukan merupakan aset. Dalam kasus tersebut
individual yang diakuisisi (termasuk aset-aset yang memenuhi definisi dan kriteria
pengakuan untuk. aset tidak berwujud dalam IAS 3a Intangible Asets) dan kewajiban.
Biaya group dialokasikan untuk aset dan kewajiban yang dapat diidentifikasi secara
individual atas dasar nilai wajar relative pada tanggal pembelian. Seperti transaksi atas
Dalam ruang lingkup disebutkan bahwa tidak diterapkan untuk akuisisi aset atau
kelompok aset yang bukan merupakan suatu bisnis. Di sini menggunakan istilah “akuisisi
aset”. dimana dalam hal ini pihak yang diakuisisi tidak memenuhi definisi suatu bisnis.
maka akuisisi tersebut merupakan transaksi akuisisi aset atau kelompok aset.
Akuisisi
Akuisisi terjadi ketika suatu perusahaan memperoleh aset produktif dari suatu entitas
Merger
dengan jalan mengambil alih satu atau lebih perusahaan yang lain. Setelah terjadi
Konsolidasi
Konsolidasi terjadi ketika sebuah perusahaan baru dibentuk untuk mengambil alih
aset-aset dan operasi dari dua atau lebih entitas usaha yang terpisah dan akhirnya entitas
Ruang Lingkup Seluruh kombinasi bisnis. kecuali: Seluruh kombinasi bisnis. kecuali:
Under common control Under common control
Pembentukan ventura bersama Pembentukan ventura bersama
Akuisisi aset atau kelompok
aset yang bukan merupakan
bagian dari bisnis
Catatan :
Catatan :
IFRS No. 3 tidak lagi mengijinkan
IAS No. 22 dan PSAK No. 22
penggunaan metode penyatuan
memberikan ijin atas penggunaan
kepemilikan dan mensyaratkan
metode pembelian dan penyatuan
bahwa semua penggabungan usaha
kepemilikan serta menetapkan
harus dicatat dengan menggunakan
syarat-syarat penggunaan metode
metode akuisisi.
tersebut. Metode penyatuan
kepemilikan digunakan apabila sulit
sekali mengidentifikasi perusahaan
pengakuisisi dan terjadi pembagian
risiko serta manfaat secara seimbang
antara pemegang saham perusahaan
yang menggabungkan diri.
Pengukuran dan Pengukuran aset dan liabilitas: Pengukuran aset dan liabilitas:
Akuisisi Panduan nilai wajar tersendiri Nilai wajar dan mengacu ke
Bertahap SAK lain
neto teridentifikasi)
Catatan:
Goodwill negatif merupakan selisih
lebih antara bagian pengakuisisi atas
nilai wajar aset bersih dan biaya
perolehan anak perusahaan yang
diakuisisi.
Kepentingan Berdasarkan nilai tercatat aset neto Berdasarkan nilai wajar. atau
Nonpengendali berdasarkan proporsi aset neto
teridentifikasi
Entitas harus menentukan apakah suatu transaksi atau peristiwa lain adalah
kombinasi bisnis dengan menerapkan definisi dalam IFRS ini. yang mensyaratkan bahwa
aset yang diperoleh dan kewajiban yang diasumsikan merupakan bisnis. Jika aset yang
diperoleh bukan bisnis. pelaporan entitas harus memperhitungkan transaksi atau peristiwa
Suatu pihak yang membeli dapat memperoleh kendali atas suatu pihak yang
menjual dalam berbagai cara. Kombinasi bisnis melibatkan pihak pengakuisisi dan entitas
target. Pihak pengakuisisi merupakan pihak yang memperoleh kendali atas aset neto dan
operasi pihak yang diakuisisi. Pengendalian atas pihak yang diakuisisi mungkin diperoleh
a) dengan mengalihkan kas. setara kas. atau aset lainnya (termasuk aset neto yang
pihak yang mengalihkan kas atau aset lainnya. atau memiliki liabilitas atas kombinasi
bisnis. Kas atau aset lainnya akan diberikan atau dialihkan (liabilitas) kepada pemilik atau
pengendali entitas target sebelumnya. Dalam kasus kombinasi bisnis dilakukan dengan
pengakuisisi dalam suatu transaksi akuisisi. Jika terjadi hal semacam itu. PSAK 22 revisi
pengakuisisi. yakni:
a) ukuran pihak pengakuisisi (dinyatakan dengan laba. aset. atau pendapatan) lebih besar
b) jika kombinasi bisnis melibatkan lebih dari dua pihak. maka pengakuisisi biasanya
merupakan pihak yang berinisiatif melakukan kombinasi bisnis. dan ukurannya lebih
c) entitas baru yang dibentuk sebagai hasil dari kombinasi bisnis tidak selalu merupakan
pihak pengakuisisi. Jika entitas baru dibentuk untuk menerbitkan kepentingan ekuitas
dalam rangka kombinasi bisnis. maka salah satu entitas yang bergabung merupakan
adalah bahwa kombinasi bisnis bisa saja terjadi walaupun tidak terjadi pembelian.
Pengakuan dan pengukuran aset. yang dapat diidentifikasi. yang dibeli dan liabilitas
dan
pembelian
Pihak pembeli adalah ekuitas yang memperoleh kendali atas bisnis dari pihak penjual.
Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri. Kendali adalah daya untuk mengelola
aktifitas keuangan dan operasional dengan demikian memperoleh manfaat dari aktifitas
tersebut.
Memiliki lebih dari setengah daripada kemampuan pemberian hak suara secara
Kemampuan atas lebih daripada setengah hak suara menurut suatu perjanjian
Kemampuan untuk mengelola kebijakan keuangan dan operasi dari entitas menurut
Kemampuan untuk memberikan hak suara yang mayoritas di dalam suatu rapat
Sambil mengevaluasi kendali. keberadaan hak suara potensial yang muncul dari saham
waran. opsi beli saham. hutang atau saham preferen yang dapat dikonversikan menjadi
menerapkan prinsip kendali sebagaimana yang dinyatakan di dalam IAS 27. selanjutnya
tentukan kelompok mana dari pemilik menerima atau menahan porsi terbesar
Bilamana tidak ada kelompok pemegang saham yang mempunyai hak suara
mayoritas. maka tentukanlah kelompok mana yang memiliki hak suara terbesar.
Apabila pihak pembeli adalah entitas yang meggabungkan diri. maka tentukan
Apabila pihak pembeli adalah entitas yang menggabungkan diri, maka nilailah
entitas.
Pihak pembeli biasanya adalah entitas yang menggabungkan diri yang memiliki hak
yang relatif lebih besar, atau kombinasi bisnis entitas yang telah memulai kombinasi.
b. Tanggal akuisisi
Adalah tanggal dimana pihak pembeli secara efektif memperoleh kendali dari pihak
Pihak pembeli melakukan akusisi terhadap aset dan menanggung liabilitas dari
Suatu perjanjian yang memberikan pihak pembeli kendali sebelum. atau sesudah
Pada IFRS 3 mewajibkan penggunaan metode akuisisi. Dalam metode akuisisi, pihak
Semua aset yang dibeli dan liabilitas yang ditanggung atas dasar nilai wajar
2. Nilai wajar dari aset yang dibeli dan liabilitas yang ditanggung.
Pengakuan aset dan liabilitas di dalam suatu transaksi kombinasi bisnis adalah sebagai
berikut:
Keuangan dan memeriksa liabilitas yang tidak muncul dari kombinasi bisnis.
Mengakui aset yang tidak diakui oleh pihak penjual. karena merupakan aset yang
Pihak pembeli tidak mengakui beberapa aset dan liabilitas. Misalnya. pos berikut yang
1. Barang yang diestimasi terjadi untuk meninggalkan suatu aktifitas. akan tetapi
2. Biaya yang terjadi untuk melakukan terminasi atau melakukan relokasi karyawan
Pihak penjual tidak mengakui aset tidak berwujud yang dihasilkan secara internal
seperti merk dagang, daftar pelanggan dan paten. Bilamana pihak penjual membebankan
biaya yang terjadi atas pengembangan aset ini, pihak pembeli, atas suatu kombinasi bisnis,
IFRS 3 mengharuskan bahwa aset tidak berwujud harus dipisahkan dari goodwill
karena akuisisi. Aset tidak berwujud dipisahkan dari goodwill atas dasar kriteria yang
dapat dipisahkan dan kriteria legal dan kontraktual. Aset tidak berwujud dapat diterapkan
e. Liabilitas Kontinjensi
Suatu liabilitas yang mungkin timbul dari peristiwa masa lalu dan yang memiliki
keberadaan hanya akan dikonfirmasi dengan kejadian atau bukan kejadian dari satu
atau lebih peristiwa masa depan yang belum pasti yang tidak keseluruhannya
diakui karena:
1. Tidak memungkinkan bahwa suatu arus kas keluar dari sumber daya yang
atau
2. Jumlah liabilitas yang tidak dapat diukur dengan keandalan yang mencukupi.
Di dalam konteks dari suatu kombinasi bisnis. pihak pembeli diharuskan untuk
kombinasi bisnis per tanggal akuisisi apabila suatu liabilitas sekarang timbul
dari peristiwa masa lalu dan nilai wajarnya dapat diukur secara andal.
Menurut IAS 37, suatu liabilitas sekarang tidak dapat diakui sebagai suatu liabilitas
oleh karena suatu arus kas keluar dari sumber daya ekonomis tidak memungkinkan. atau
jumlah liabilitas tidak dapat diukur secara andal. Suatu liabilitas kontinjensi diakui di
dalam suatu kombinasi bisnis diukur setelah pengakuan awal pada tingkatan yang lebih
tinggi dari
Jumlah yang pada awalnya diakui dikurang dengan amortisasi kumulatif yang
kadaluwarsa. Dalam hal IFRS 3. liabilitas kontinjensi yang timbul dari liabilitas yang
memungkinkan tidak diakui oleh pihak pembeli. Hanya liabilitas kontinjensi yang
Pihak pembeli harus mengukur suatu aset pajak yang ditangguhkan atau liabilitas
yang didasarkan kepada aset yang diakuisisi dan liabilitas yang ditanggung pada
Pihak pembeli harus mengakui suatu aset atau liabilitas pajak yang ditangguhkan
g. Imbalan Kerja
Pihak pembeli juga harus mengukur imbalan kerja dari bisnis yang diakuisisi pada
h. Aset Indemnifikasi
Aset adalah jumlah piutang dari pihak penjual atau pihak ketiga lainnya untuk suatu
liabilitas tertentu bahwa pihak penjual adalah. atau dapat dikenakan pada. Misalnya. pihak
penjual dapat menjamin bahwa jumlah yang tidak dapat ditagih tidak akan melebihi 10%.
Apabila pihak pembeli mengakui liabilitas pihak penjual. maka selanjutnya harus juga
mengakui aset indemnifikasi. Ukuran aset indemnifikasi adalah setara dengan nilai yang
mendasari liabilitas kecuali aset diturunkan nilainya karena dana tidak dapat ditagih.
Pihak pembeli mengevaluasi ketentuan dan kondisi dari sewa guna operasi. di mana
pihak penjual adalah pihak penyewa. Pada tanggal akuisisi. apabila ketentuan adalah
mengakui suatu aset tidak berwujud. Selain daripada itu. pihak pembeli mengakui suatu
liabilitas. asalkan peserta pasar berkeinginan untuk membayar suatu harga untuk ini.
IFRS 3 menjelaskan bahwa pengakuan suatu aset tidak berwujud yang timbul dari
ketentuan pasar yang menguntungkan yang harus dibuktikan dengan kriteria legal-
menguntungkan atau merugikan biasanya akan dapat diambil dalam penilaian wajar dari
Di dalam proses suatu kombinasi bisnis. pihak pembeli dapat membeli kembali hak
yang dihibahkan lebih dini kepada pihak penjual. seperti hak franchise. hak paten atau
lisensi. merek dagang dan lain-lain. Pihak pembeli harus dapat memisahkan aset tidak
berwujud yang dapat dipisahkan dari goodwill. Hak tersebut diakui dan diamortisasi
berbasis saham di mana pihak pembeli harus mengganti dengan penghargaan berbasis
saham miliknya. maka penghargaan yang baru harus diukur dengan menerapkan IFRS 2.
Kadang-kadang pihak pembeli boleh mengambil alih aset tidak lancar yang dikuasai
untuk dijual menurut suatu kombinasi bisnis. Aset tidak lancar yang dikuasai untuk dijual
Setelah diidentifikasi aset yang diakuisisi dan liabilitas yang ditanggung. maka aset dan
c. Dikuasai hingga jatuh tempo yang tergantung kepada maksud dan tujuan manajemen
a. Kontrak sewa guna sebagai sewa guna operasi atau sewa guna pembiayaan; dan
c. Prinsip Pengukuran
Langkah berikutnya adalah untuk menerapkan prinsip pengukuran nilai wajar untuk
Tidak ada pemisahan cadangan penilaian yang diizinkan bagi arus kas yang tidak
pasti. Sambil mengukur nilai wajar aset/liabilitas. elemen yang tidak pasti dari arus
kas harus disesuaikan untuk ruang lingkup penilaian. Entitas tidak harus mengakui
Penilaian aset menurut suatu sewa guna operasi di mana pihak penjual adalah pihak
yang menyewakan. Aset dinilai setelah memperhitungkan jangka waktu sewa dan
nilai pasar terkait. Oleh karena itu. tidak ada aset tidak berwujud yang terpisah
Penilaian aset yang diakuisisi bahwa pihak pembeli tidak berharap untuk
akan menggunakan aset tersebut. Aset tersebut harus dinilai atas dasar nilai wajar
n. Penilaian Goodwill
Goodwill didefinisikan sebagai satu aset yang mewakili manfaat ekonomi masa datang
yang timbul karena pembelian aset lain di dalam suatu kombinasi bisnis yang tidak secara
IFRS 3 mengharuskan pihak pembeli untuk mengakui goodwill pada tanggal akuisisi.
1) Keseluruhan dari
a. Nilai wajar tanggal akuisisi dari jumlah yang ditransfer
dan
c. Di dalam suatu kombinasi bisnis yang tercapai dalam tahapannya. nilai wajar
2) Jumlah tanggal akuisisi neto dari aset yang dapat diidentifikasi yang diakuisisi dan
Contoh Kasus:
Dalam kasus kombinasi bisnis PT. A dan PT. B , misalkan harga wajar kepentingan non
pengendali merujuk pada harga ekuitas yang di akuisisi PT. A , sehingga total harga wajar
adalah Rp.7 .000.000.000 yang mencerminakan 80 % hrga ekuitas yang diakuisisi ( Rp 5,6
goodwill adalah :
Dalam kasus semacam ini , seluruh goodwill yang terdapat dalam akuisisi adalah
milik pengakuisisi karena harga akuisisi kepentingan non pengendali sebesar Rp. 1,36 M
sama dengan nilai wajar kekayaan yang diakuisisi yakni 20 % x Rp. 6,8 M = Rp 1,36 M .
Sementara itu , harga akuisisi induk sebesar Rp. 5,6 M lebih tinggi Rp 160.000.000 dari
PSAK 19 (revisi 2010) mengenai aset tidak berwuju mengatur akuntansi untuk
goodwill sebagai aset tidak berwujud teridentifikasi yang diperoleh dalam kombinasi bisnis
Nilai wajar dari aset yang ditransfer atau ekuitas yang diterbitkan: dan
Nilai wajar dari liabilitas yang terjadi mengarah ke mantan pemilik dari pihak
penjual. Bilamana aset yang ditransfer sebagai imbalan yang memiliki suatu nilai
wajar yang berbeda dari nilai buku. maka pihak pembeli harus mengukur ulang
nilai wajar aset semacam itu dan mengakui keuntungan atau kerugian di dalam
Goodwill penuh berarti bahwa goodwill diakui di dalam suatu kombinasi bisnis
dalam entitas anak atas dasar nilai wajar atau pihak pembeli dapat mengakui
Mengakui goodwill penuh akan meningkatkan aset neto yang dilaporkan pada
Beban yang dmuncul kepada pihak pengakuisi terkait dengan kombinasi bisnis entitas
tersebut, yang mana biasanya pada suatu kombinasi bisnis termasuk hal-hal berikut:
Imbalan perantara.
Imbalan bagi advisory, legal fee, accounting fee, appraisal dan jasa profesional
pembelian internal.
Biaya pendaftaran dan penerbitan surat hutang dan surat berharga ekuitas.
Beban ini dicatat di dalam periode dimana terjadinya dan jasa yang diterima. Biaya
perolehan tersebut tidak dapat lagi dimasukkan sebagai bagian dari biaya perolehan atas
kombinasi bisnis. Menurut IFRS 3 sebelumnya. biaya perolehan tersebut dapat dimasukkan
sebagai bagian dari penggabungan badan usaha. Biaya untuk menerbitkan hutang atau
surat berharga ekuitas harus diakui sesuai dengan IAS 32 dan IAS 39.
E. PERIODE PENGUKURAN
Periode Pengukuran
Periode pengukuran tidak boleh melebihi satu tahun dari tanggal akuisisi.
Selama periode ini, pihak pembeli dapat menyusun laporan keuangan yang
didasarkan pada informasi yang merupakan profesional dan informasi baru yang
dikumpulkan.
Periode pengukuran berakhir bilamana informasi baru menjadi tersedia dan tidak
Di dalam suatu akuisisi yang terbalik. entitas pihak pembeli yang lebih kecil
Di dalam periode pasca akuisisi. entitas yang lebih besar melakukan pengendalian.
Nilai dari jumlah pembelian adalah nilai wajar dari tambahan saham bahwa entitas
anak legal harus menerbitkan pemegang saham dari entitas induk legal sebelum
Sejak Januari 2008. IASB menerbitkan revisi atas IFRS No. 3. Revisi ini menjadi
acuan PSAK No. 22 (Revisi 2010) untuk menggunakan metode akuisisi dalam metode
penggabungan badan usaha secara merger dan akuisisi atas dasar akuisisi PT Makmur Jaya
memperoleh aset bersih PT. Sentosa Abadi melalui penggabungan dengan metode akuisisi.
Contoh Kasus 1 :
ASET
KEWAJIBAN
saham biasa dengan nilai nominal Rp 10.000. nilai pasar Rp20.000 per saham untuk
memperoleh aset bersih PT Sentosa Abadi. Ayat jurnal untuk mencatat penggabungan
Jurnal:
Debit
Kas Rp800.000.000
Saham-biasa Rp500.000.000
Jurnal:
Kas Rp100.000.000
Persediaan Rp500.000.000
Tanah Rp200.000.000
Bangunan Rp1.000.000.000
Peralatan Rp700.000.000
Goodwill Rp400.000.000
Goodwill sebesar Rp400.000.000 merupakan selisih antara nilai wajar aset dan nilai
perolehan suatu aset. dalam hal ini selisih antara Rp2.800.000.000 dan Rp2.400.000.000.
Sesuai dengan prinsip akuntansi Goodwill yang timbul sebesar Rp400.000.000 ini nantinya
goodwil harus dikapitalisasi dan diuji untuk penurunan nilai setiap tahunnya.
Contoh Kasus 2:
Biaya akuntan, persahaan penilai , dan pihak inpendent lain yang terlibat akuisisi
Rp200.000.000
Harga akuisisi dibayar dengan menerbitkan saham PT. A sebanyak 2 juta lembar dengan
nilai nomnal Rp 2.000,- dan harga pasar Rp2.800/ Lembar. Saham ini diberikan kepada
pemilik lama 4 juta lembar saham PT. B. Biaya konsultan dan biaya lainnya di bayarkan
per kas atau tunai. Dengan demikian harga perolehanya adalah 4 juta lembar x Rp 1.400,-
per saham = Rp. 5.600.000.000 , yang merupakan nilai investasi pada tanggal 1 Januari
Kas Rp 215.000.000
Misalkan perusahaan mencatat saham dengan biaya Rp 100.000.000 per kas , PT .A akan
Jadi, tambahan modal disetor PT.A berkurang sebesar Rp. 100.000.000 akibat pencatatan
F. PENGUNGKAPAN
pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari
kombinasi bisnis yang terjadi baik selama periode pelaporan saat atau setelah akhir periode
Tanggal akuisisi
diakuisisi
Deskripsi kualitatif faktor yang membentuk goodwill diakui. seperti sinergi yang
Aset tidak berwujud yang tidak memenuhi syarat untuk diakui secara terpisah nilai
wajar akuisisi. tanggal pertimbangan jumlah yang ditransfer dan nilai wajar
Rincian dari kewajiban kontinjensi diakui. jumlah total goodwill yang diharapkan
Rincian tentang transaksi yang diakui secara terpisah dari akuisisi aset dan asumsi
Informasi tentang kombinasi bisnis yang tanggal akuisisi adalah setelah akhir
diakui pada periode pelaporan saat ini yang berhubungan dengan kombinasi bisnis yang
diperlukan untuk memenuhi tujuan tersebut di atas adalah sebagai berikut: Rincian ketika
akuntansi awal untuk kombinasi bisnis belum lengkap untuk aset tertentu. kewajiban.
kepentingan nonpengendali atau item dari pertimbangan (dan jumlah yang diakui dalam
laporan keuangan untuk kombinasi bisnis sehingga telah ditentukan hanya sementara)
tindak lanjut informasi pertimbangan kontijensi. tindak lanjut informasi tentang kewajiban
kontinjensi diakui dalam kombinasi bisnis. rekonsiliasi nilai tercatat goodwill pada awal
dan akhir periode pelaporan.dengan berbagai rincian ditampilkan secara terpisah. jumlah
dan penjelasan dari setiap keuntungan atau kerugian diakui pada periode pelaporan.
Contoh Kasus Pengungkapan Kombinasi Bisnis dalam Laporan Keuangan
Namun demikian, aspek-aspek yang perlu diuangkapkan secara mendetail oleh Perusahaan
mengenai kombinasi bisnis, belum dilakukan secara maksimal oleh Perusahaan, yang mana
Tanggal akuisisi
Persentase kepemilikan saham voting diperoleh. alasan utama untuk kombinasi
diakuisisi
Deskripsi kualitatif faktor yang membentuk goodwill diakui. seperti sinergi yang
Aset tidak berwujud yang tidak memenuhi syarat untuk diakui secara terpisah nilai
wajar akuisisi. tanggal pertimbangan jumlah yang ditransfer dan nilai wajar
Rincian piutang diperoleh. jumlah yang diakui pada tanggal akuisisi untuk setiap
Rincian dari kewajiban kontinjensi diakui. jumlah total goodwill yang diharapkan
Rincian tentang transaksi yang diakui secara terpisah dari akuisisi aset dan asumsi
Informasi tentang kombinasi bisnis yang tanggal akuisisi adalah setelah akhir