Anda di halaman 1dari 36

MAKALAH

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI


Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Akuntansi Keuangan Lanjutan I
Dosen Pengampu : Dr. H. Haris Resmawan, S.E., M,AK, M,H. M,Ikom,CA, Ak.

Disusun Oleh :
Kelompok 1
Ananda Zeni Mayriani 205029
Anggita Awalina 205199
Meyra Amanda Lupita 205030

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI TRIDHARMA


PROGRAM STUDI AKUNTANSI
TAHUN AJARAN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayahNya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas dosen pada mata kuliah “Akuntansi Keuangan Lanjutan I” yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai
dengan bidang studi yang kami tekuni.

Kami juga mengucapkan terimakasih kepada ;

Bapak Dr. H. Haris Resmawan, S.E., M,AK, M,H. M,Ikom,CA, Ak. selaku
dosen mata kuliah “Akuntansi Keuangan Lanjutan I” yang telah memberikan tugas
ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang
studi yang kami tekuni.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah
ini.Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

Bandung, 15 April 2023

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... i


DAFTAR ISI .................................................................................................................... ii
BAB I ................................................................................................................................1
PENDAHULUAN ............................................................................................................1
1.1. Latar Belakang .................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah ............................................................................................2
1.3. Tujuan ....................................................................................................................2
BAB II ...............................................................................................................................4
PEMBAHASAN ...............................................................................................................4
2.1. Pengertian Laporan Konsolidasi ..........................................................................4
2.2. Syarat untuk Menyusun Laporan Keuangan Konsolidasi .................................4
2.3. Fungsi dari Laporan Keuangan Konsolidasi ......................................................5
2.4. Kekurangan dari Laporan Keuangan Konsolidasi.............................................6
2.5. Konsep dan Standar dari Laporan Keuangan Konsolidasi ...............................7
2.6. Prosedur Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi .....................................8
2.7. Metode Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi........................................9
2.8. Cara Membuat Laporan Keuangan Konsolidasi ..............................................10
2.9. Struktur Pembuatan Laporan Konsolidasi .......................................................10
2.10. Pengertian Entitas Anak Dan Entitas Induk...................................................11
2.11. Kegunaan Laporan Keuangan Konsolidasi.....................................................12
2.12. prosedur Konsolidasi ........................................................................................12
2.13. Perbedaan Laporan Keuangan Konsolidasi ....................................................15
2.14. Manfaat Laporan Keuangan Konsolidasi .......................................................16
2.15.Prinsip Kerja Laporan Keuangan Konsolidasi ................................................18
2.16. Pentingnya Laporan Keuangan Konsolidasi ...................................................18
2.17. Hal yang perlu diperhatikan sebelum membuat laporan keuangan
Konsolidasi .................................................................................................................19
2.18. Contoh Laporan Keuangan Konsolidasi .........................................................20
2.19. Menyiapkan Laporan Keuangan Konsolidasi.................................................21

ii
2.20. Tips Membuat Laporan Keuangan Konsolidasi .............................................21
2.21. Alasan Dilakukan Konsolidasi .........................................................................22
2.22. Lebih Detail Tentang Laporan Konsolidasi ....................................................23
2.23. Sistem Akuntansi Laporan Konsolidasi ..........................................................24
BAB III ...........................................................................................................................28
KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................................................28
3.1 Kesimpulan ...........................................................................................................28
3.2 Saran .....................................................................................................................29
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................31

iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Penggabungan unit bisnis banyak dilakukan saat ini baik dalam bentuk
joint venture, akuisisi, maupun merger. Hal ini dilatar belakangi oleh
kemudahan teknologi, perjanjian perdagangan bebas, dan motif mencari
keuntungan. Aktivitas penggabungan bisnis tersebut tidak hanya
berdampak pada kegiatan produksi atau pemasarannya saja, melainkan
semua aspek termasuk aspek keuangannya. Pencatatan keuangan perusahaan
yang telah berkonsolidasi tidak sama dengan perusahaan yang hanya berdiri
sendiri. Pencatatan keuangan perusahaan yang telah berkonsolidasi menjadi
lebih rumit dibandingkan dengan perusahaan yang berdiri sendiri. Dalam
pencatatan keuangan konsolidasi, dikenal entitas induk (yang mengendalikan)
dan entitas anak (yang dikendalikan).

Laporan keuangan konsolidasi dibuat berdasarkan peraturan yang


mengharuskan dibuatnya laporan keuangan konsolidasi bagi unit usaha
yang bergabung dan telah memenuhi syarat. Selain adanya peraturan
yang mengharuskan adanya laporan keuangan konsolidasi, hal yang
membuat pelaporan keuangan ini menjadi rumit adalah pemahaman bahwa
entitas induk dan anak adalah berbeda, namun dalam perhitungannya ada akun-
akun yang sama yang harus dieliminasi. Adanya kepentingan
nonpengendali juga membuat laporan keuangan konsolidasi lebih rumit
dibandingkan laporan keuangan perusahaan yang berdiri sendiri. Pada
makalah ini selanjutnya akan dijelaskan lebih detail mengenai apa itu pelaporan
keuangan konsolidasi, gabungan usaha yang seperti apa yang harus
mengadakan laporan keuangan konsolidasi, serta cara perhitungan
laporan keuangan konsolidasi.

1
1.2.Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari laporan keuangan konsolidasi dan tersendiri?
2. Apa pengertian entitas induk dan entitas anak?
3. Bagaimana ruang lingkup laporan keuangan konsolidasi?
4. Bagaimana prosedur dan teknik konsolidasi?

1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari laporan keuangan konsolidasi dan
tersendiri.
2. Untuk mengetahui pengertian entitas induk dan entitas anak.
3. Untuk mengetahui Bagaimana ruang lingkup laporan keuangan konsolidasi?
4. Untuk mengetahui Bagaimana prosedur dan teknik konsolidasi?

2
3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Laporan Konsolidasi


laporan keuangan konsolidasi merupakan laporan keuangan yang menyusun
semua informasi mengenai keuangan pada induk dan anak perusahaan. Di
dalam laporang keuangan ini terdapat laporan mengenai penghasilan, beban,
aset, liabilitas, arus kas entitas induk dan anak yang disajikan sebagai bentuk
entitas ekonomi tunggal. Laporan keuangan konsolidasi ini wajib dibuat oleh
induk perusahaan sebagai pengendali tertinggi dalam suatu perusahaan. Dalam
pembuatannya, laporan keuangan ini dibuat berdasarkan peraturan yang
mengharuskan untuk dibuatnya laporan keuangan konsolidasi. Selain itu,
pembuatannya juga cukup rumit karena harus menjelaskan bahwa entitas induk
dan anak perusahaan adalah suatu hal yang berbeda. Namun, dalam
perhitungannya ada beberapa akun-akun yang sama harus dieliminasi.

2.2. Syarat untuk Menyusun Laporan Keuangan Konsolidasi


Dilihat dari pengertian di atas, tidak semua perusahaan dapat menyusun
laporan keuangan konsolidasi. Ada beberapa kriteria yang dianggap
diperbolehkan untuk menyusun laporan keuangan ini.

Berikut ini adalah beberapa syarat untuk cara menyusun laporan


keuangan jenis konsolidasi:

1. Perusahaan yang berhak untuk menyusun laporan ini adalah induk


perusahaan yang dianggap sebagai penguasa tertinggi dalam suatu
perusahaan antara induk dan anak perusahaan.

2. Induk perusahaan juga harus memiliki saham terhadap anak perusahaan


kurang lebih sebesar 50%.

3. Jika ternyata kepemilikan saham pada induk perusahaan kurang dari 50%
maka induk perusahaan tetap berhak untuk menyusun laporan keuangan

4
konsolidasi dengan satu syarat bahwa induk perusahaan tersebut
mempunyai kendala penuh terhadap anak perusahaan.

4. Apabila sebuah perusahaan tidak memiliki ketiga syarat di atas maka lebih
baik setiap perusahaan baik induk maupun anak perusahaan membuat
laporan keuangan mandiri saja.

2.3. Fungsi dari Laporan Keuangan Konsolidasi


Secara umum laporan keuangan memiliki fungsi untuk mengevaluasi kinerja
dari perusahaan serta dapat digunakan sebagai bahan acuan untuk investor
menilai kredibilitas suatu perusahaan.

Akan tetapi, pada laporan keuangan konsolidasi memiliki fungsi lain yang
membedakannya dari laporan keuangan biasa atau mandiri. Berikut ini adalah
fungsi atau manfaat lain dari laporan ini dibandingkan dengan laporan
keuangan mandiri:

1. Lebih Efisien

Karena laporan keuangan ini menggabungkan laporan keuangan antara induk


dan anak perusahaan, bisa dikatakan bahwa laporan keuangan konsolidasi
memiliki tingkat efisien yang lebih tinggi dibandingkan dengan laporan
keuangan mandiri.

2. Dapat Digunakan untuk Membuat Keputusan Jangka Panjang

Sesuai dengan fungsi laporan keuangan secara umum yang menjelaskan bahwa
laporan keuangan memiliki fungsi untuk mengevaluasi kinerja dari
perusahaan, laporan keuangan jenis konsolidasi juga memiliki fungsi tersebut.

Akan tetapi, dalam laporan keuangan ini juga berfungsi untuk meninjau kinerja
dan perkembangan dari anak perusahaan yang dapat mempengaruhi
perkembangan dari induk perusahaan dalam jangka waktu yang cukup panjang
ke depannya.

5
3. Memberikan Informasi Secara Total

Dalam laporan keuangan konsolidasi terdapat gambaran laporan keuangan


secara total yang berasal dari gabungan seluruh sumber daya perusahaan di
bawah kendali induk perusahaan kepada para kreditor, pemegang saham serta
penyedia dana lainnya.

4. Memberikan Informasi Update

Laporan konsolidasi ini juga dapat memberikan informasi secara update bagi
manajemen induk perusahaan mengenai laporan keuangan dari anak
perusahaan lainnya.

2.4. Kekurangan dari Laporan Keuangan Konsolidasi


Meskipun memiliki beberapa fungsi yang menguntungkan bagi perusahaan,
seperti yang disebutkan di atas, laporan keuangan jenis ini juga memiliki
beberapa kekurangan yang bisa jadi bahan pertimbangan untuk perusahaan
sebelum membuatnya.

Berikut ini adalah informasi mengenai kekurangan dari laporan keuangan


konsolidasi:

1. Tidak Semua Laporan Diungkapkan

Meskipun merupakan laporan yang berasal dari gabungan antara induk dan
anak perusahaan, ada beberapa hasil pengoperasian dan laporan keuangan
yang dimasukkan tidak diungkapkan. Oleh karena itu, posisi atau kinerja dari
satu perusahaan atau lebih dapat disembunyikan dari perusahaan lainnya.

2. Tidak Semua Saldo Laba Tersedia

Dalam laporan ini tidak semua saldo laba dari induk perusahaan tersedia. Hal
ini dikarenakan sebagian dari laporan laba atas induk perusahaan yang didapat
dari anak perusahaan tidak masuk di dalamnya.

6
Begitu pula dengan aset perusahaan. Tidak semua aset yang dimiliki
dicantumkan, apalagi aset anak perusahaan yang sudah digunakan untuk
pembagian dividen dengan induk perusahaan.

3. Tidak Dapat Mewakili Perusahaan Manapun

Karena rasio-rasio keuangan yang berdasarkan dari contoh laporan


keuangan digabung menjadi satu dalam laporan keuangan konsolidasi maka
rasio-rasio tersebut tidak dapat dikatakan mewakili perusahaan manapun yang
telah dikonsolidasi termasuk oleh induk perusahaan.

4. Tidak Dapat Digunakan untuk Perbandingan

Karena akun-akun yang sama dari setiap perusahaan berbeda digabungkan


menjadi satu laporan maka akun-akun tersebut tidak dapat diperbandingkan
seluruhnya. Contohnya saja panjang siklus operasi dari setiap perusahaan yang
berbeda memiliki banyak variasi sehingga piutang dari beberapa periode yang
sama akhirnya diklasifikasikan secara berbeda.

5. Catatan Laporan Keuangan Cukup Banyak

Sering kali adanya informasi tambahan dari setiap perusahaan diperlukan


untuk penyajian wajar. Akan tetapi, tambahan-tambahan informasi tersebut
dapat menyebabkan catatan dari laporan keuangan menjadi sangat banyak.

2.5. Konsep dan Standar dari Laporan Keuangan Konsolidasi


Laporan keuangan jenis konsolidasi sendiri juga memiliki beberapa konsep
dan standar yang ditetapkan dalam pembuatannya. Berikut ini adalah informasi
selengkapnya:

1. Pandangan Tradisional Tentang Pengendalian

Secara umum, pengendalian mengenai laporan keuangan ditentukan dengan


mayoritas suara umum. Sedangkan dalam laporan konsolidasi, pengendalian
ditentukan melalui proporsi saham yang dimiliki secara langsung atau juga
tidak langsung dari perusahaan tersebut.

7
2. Pengendalian Tidak Langsung

Dalam pandangan tradisional terdapat dua pengendalian, yaitu pengendalian


langsung dan tidak langsung. Pengendalian langsung terjadi apabila suatu
perusahaan memiliki kepemilikan mayoritas saham biasa dibandingkan
perusahaan lainnya.

Sedangkan pengendalian tidak langsung terjadi jika suatu perusahaan dimiliki


oleh satu perusahaan atau lebih yang semuanya dalam pengendalian bersama.

Dengan adanya laporan keuangan konsolidasi, perusahaan dapat memberikan


laporan yang sumber daya perusahaan yang jelas dari hasil gabungan dengan
di bawah kendali dari induk perusahaan kepada seluruh penyedia dana, seperti
pemegang saham dan kreditor.

3. Kemampuan Untuk Memiliki Pengendalian

Meskipun memiliki saham lebih dari 50%, ada kalanya anak perusahaan tidak
dapat memiliki kendali atas segala hal dalam keadaan tertentu.

Sama halnya apabila anak perusahaan ada di negara lain dan aturan dari negara
tersebut memberikan batasan terhadap anak perusahaan untuk mengambil laba
atau juga aset yang dimiliki dari induk perusahaan.

2.6. Prosedur Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi


Ada beberapa prosedur yang digunakan untuk menyusun sebuah laporan
keuangan konsolidasi. Berikut ini adalah prosedur-prosedur yang digunakan:

1. Mengeliminasi Semua Rekening Timbal Balik

Eliminasi ini dilakukan dengan melalui sebuah jurnal eliminasi untuk


mengeliminasi rekening-rekening yang memiliki sifat timbal balik atau
rekening tersebut ternyata memiliki transaksi yang sama dan dicatat oleh induk
dan anak perusahaan.

2. Menyusun Kertas Kerja

8
Kertas Kerja ini digunakan untuk mempermudah penyusunan pada laporan
keuangan. Dalam prosedur penyusunan yang digunakan ada dua dasar yang
dipakai, yakni neraca saldo individual dan laporan keuangan individual.

2.7. Metode Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi


Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk menyusun sebuah laporan
keuangan konsolidasi. Berikut ini adalah tiga metode yang dapat kamu
gunakan:

1. Metode Ekuitas

Metode ekuitas memiliki konsep dasar yang dimana memandang sebuah


investasi sebagai pernyataan modal yang dilakukan oleh induk perusahaan
kepada anak perusahaan. Dengan begitu, aktiva bersih pada anak perusahaan
menjadi berubah karena kegiatan dari operasionalnya.

Dalam metode ini, investasi pada anak perusahaan dianggap setara dan sejajar
dengan investasi pada setiap perusahaan cabang lainnya. Metode ekuitas ini
juga memiliki alasan dalam penyusunannya, yaitu adanya suatu fakta bahwa
induk dan anak perusahaan merupakan bagian dari satu kesatuan.

Oleh karena itu, perubahan-perubahan yang bisa saja terjadi pada hak-hak dari
pemegang saham anak perusahaan harus bisa diakui dan dicatat pada induk
perusahaan supaya nantinya dapat digunakan untuk mengikuti dan melaporkan
posisi keuangan serta perkembangannya secara lengkap.

2. Metode Ekuitas Tidak Lengkap

Jika pada metode ekuitas tidak lengkap dapat diterapkan secara benar maka
saldo laba dan laba bersih dari induk perusahaan akan sama dengan saldo dan
laba bersih dari konsolidasi.

Persamaan jumlah saldo dan laba bersih antara induk perusahaan dan
konsolidasi tidak selalu ada. Hal ini dikarenakan penerapan metode ekuitas
yang kurang benar. Masalah yang timbul dari penerapan metode ekuitas yang
kurang benar ini tidak begitu serius dari yang terlihat. Hal ini dapat diatasi

9
dengan menyiapkan laporan keuangan konsolidasi dengan mengabaikan
tanggung jawab dari induk perusahaan mengenai investasi terhadap anak
perusahaan.Hal ini tidak termasuk dalam sebuah pelanggaran selama laporan
keuangan yang telah disiapkan oleh induk perusahaan maupun investor tidak
menerbitkan laporan keuangan lainnya.

Metode ekuitas tidak lengkap ini digunakan oleh beberapa perusahaan


berdasarkan laporan keuangan jenis ini hanya dianggap sebagai laporan
keuangan yang disiapkan untuk pemegan saham.

3. Metode Biaya

Metode biaya ini digunakan untuk mencatat investasi pada saham-saham dari
anak perusahaan. Oleh karena itu, dividen dari saham-saham tersebut nantinya
yang hanya diakui sebagai pendapatan oleh induk perusahaan.

2.8. Cara Membuat Laporan Keuangan Konsolidasi


Sama seperti membuat laporan keuangan mandiri, unsur-unsur untuk membuat
laporan keuangan konsolidasi juga sama. Berikut ini adalah unsur-unsur yang
digunakan untuk membuat laporan keuangan jenis ini:

1. Laporan laba rugi konsolidasi.

2. Laporan neraca konsolidasi.

3. Laporan laba ditahan konsolidasi.

4. Laporan arus kas konsolidasi.

Keempat laporan tersebut dibuat dengan cara yang sama seperti laporan
keuangan mandiri, hanya saja pada belakang namanya ditambahkan dengan
kata konsolidasi.

2.9. Struktur Pembuatan Laporan Konsolidasi


Dalam menyusun sebuah laporan konsolidasi terdapat langkah-langkah
terstruktur yang dapat memudahkan kamu dalam membuatnya. Berikut ini
adalah informasi selengkapnya:

10
1. Periksa terlebih dahulu laporan keuangan baik dari induk perusahaan
maupun anak perusahaan. Dalam hal ini, kamu harus sangat teliti dan
berhati-hati agar dapat menemukan kesalahan dalam pencatatan. Dengan
begitu, setiap kesalahan dapat secara langsung dilakukan koreksi dan
penyesuaian segera.

2. Kemudian kamu harus menyesuaikan setiap laporan yang ada untuk


mengeliminasi laba rugi atau juga transaksi yang sama dari setiap
perusahaan baik dari induk perusahaan maupun anak perusahaan.

3. Eliminasi setiap penghasilan dan juga dividen dari anak perusahaan


kemudian kembalikan saldo pada akun investasi anak perusahaan menjadi
saldo pada awal periode.

4. Buat penyesuaian untuk membuat sebuah catatan dari kepentingan non


pengendali pada laba dan juga dividen atas anak perusahaan.

5. Kemudian laporan yang ada pada bagian anak perusahaan, eliminasi saldo
resiprokal investment yang sebelumnya ada pada laporan keuangan induk
perusahaan.

6. Lalu, jangan lupa juga untuk mengeliminasi ekuitas yang sebelumnya ada
pada laporan keuangan dari anak perusahaan.

7. Jika terdapat selisih-selisih pada nilai wajar, lakukanlah amortisasi dan


alokasi.
Kemudian lakukanlah juga eliminasi kepada saldo-saldo resiprokal lainnya,
seperti pendapatan dan bebas, utang piutang dan lainnya.

2.10. Pengertian Entitas Anak Dan Entitas Induk


Entitas anak adalah suatu entitas, termasuk entitas bukan perseroan terbatas
seperti persekutuan yang dikendalikan oleh entitas lain. Entitas induk adalah
suatu entitas yang mempunyai satu atau lebih entitas anak. Pengendalian
adalah kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional suatu
entitas untuk memperoleh manfaat dari aktivitas entitas tersebut.

11
Pengendalian dianggap ada apabila entitas induk memiliki secara langsung
atau tidak langsung melalui entitas anak lebih dari setengah kekuasaan suara
suatu entitas, kecuali dalam keadaan yang jarang dapat ditunjukkan secara
jelas bahwa kepemilikan tersebut tidak diikuti dengan
pengendalian. Pelatihan ini bertujuan agar peserta dapat memahami dalam
penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk
sekelompok entitas yang berada dalam pengendalian suatu entitas induk.

2.11 Kegunaan Laporan Keuangan Konsolidasi

Laporan keuangan konsolidasi sering kali merupakan satu – satunya cara


untuk mendapatkan gambaran yang jelas dari total sumberdaya perusahaan hasil
gabungan yang berada dibawah kendali induk perusahaan dan hasil pengelolaan
sumberdaya tersebut. Ketika anak perusahaan menghasilkan laba, laba tersebut
akan diakui oleh induk perusahaan, dan sebaliknya induk perusahaan tidak dapat
menghindari kerugian dari anak perusahaan yang tidak menghasilkan keuntungan.
Dengan melihat laporan keuangan konsolidasi pemilik dan pemilik potensial lebih
mampu untuk menentukan efisiensi dari manajemen dalam memanfaatkan
sumberdaya yang berada dalam kendalinya.

Kreditur jangka panjang dari induk perusahaan juga memperhatikan kegunaan


laporan keuangan konsolidasi karena pengaruh operasional anak perusahaan
terhadap kesehatan keseluruhan perusahaan dan masa depan induk perusahaan,
relevan untuk pengambilan keputusan kreditur. Manajemen induk perusahaan
mempunyai kepentingan yang berkelanjutan untuk informasi terkini baik mengenai
operasi gabungan dari entitas konsolidasi dan juga mengenai perusahaan –
perusahaan individual yang membentuk entitas konsolidasi.

2.12 Prosedur Konsolidasi

Periode Laporan Konsolidasi

Laporan konsolidasi merupakan kewajiban yang ada pada saat pengendalian telah
terjadi. Laporan keuangan konsolidasi disusun atas dasar satu tahun atau 12 bulan,
yakni per 1 Januari – 31 Desember tiap tahun. Apabila akuisisi saham entitas anak

12
terjadi pada awal tahun, maka penyusunan laporan keuangan konsolidasi tidak akan
bermasalah. Akan tetapi bila akuisisi saham entitas anak terjadi bukan di awal atau
di akhir tahun, akan timbul masalah penyusunan laporan keuangan konsolidasi
tidak akan bermasalah. Akan tetapi masalah penyusunan laporan keuangan
konsolidasi pada akhir tahun pertama setelah terjadi hubungan entitas induk-anak,
kerena aturan periode laporan keuangan konsolidasi 1 Januari hingga 31 Desember
tiap tahun.

Kewajiban penyusunan laporan keuangan konsolidasi muncul sejak terjadinya


hubungan entitas induk – entitas anak. Laporan keuangan konsolidasi terdiri dari :

• Laba – rugi konsolidasi


• Neraca konsolidasi
• Laba ditahan konsolidasi
• Arus kas konsolidasi

Pada tanggal akuisisi hanya neraca konsolidasi yang disusun, sementara laba – rugi
entitas anak menjadi hak entitas induk pada periode setelah akuisisi. Laporan laba
– rugi dan laporan konsolidasi entitas anak lainnya dikonsolidasi pada periode
setelah akuisisi.

Transaksi Antar Perusahaan

Laporan konsolidasi menggambarkan kesatuan entitas induk dan anak yang dalam
operasi sehari – harinya adalah entitas terpisah. Pengendalian entitas induk atas
entitas anak menyebabkan operasi entitas anak dipengaruhi oleh entitas induk
dalam banyak hal. Dengan demikian, akan banyak terjadi transaksi bisnis diantara
kedua entitas tersebut. Dalam pembahasan selanjutnya, setiap transaksi yang
dilakukan entita sinduk pada anak atau sebaliknya, atau transaksi yang dilakukan
satu entitas anak dengan entitas anak lain dalam hubungan entitas induk – anak,
disebut dengan transaksi antar perusahaan, demikian pula transaksi utang – piutang
antar perusahaan.

13
Transaksi antar perusahaan menimbulkan keterkaitan akun – akun dalam laporan
keuangan entitas induk dan anak. Transaksi penjualan barang dagang entitas induk
pada anak akan menyebabkan akun “penjualan” entitas induk dan akun
“pembelian” entitas anak saling terkait. Transaksi utang piutang antar perusahaan
menyebabkab akun “utang” dan akun “piutang” saling terkait di antara kedua
entitas. Untuk pembahasan selanjutnya, digunakan istilah “akun antarperusahaan”
atas setiap akun entitas induk dan entitas anak atau akun entitas anak dengan entita
anak lain dalam hubungan induk – anak.

Transaksi antar perusahaan tidak dipandang sebagai transaksi dalam penyusunan


laporan konsolidasi. Laporan konsolidasi memandang entitas induk dan entitas
anak adalah satu, sehingga bila entitas induk melakukan transaksi dengan anak, hal
itu melakukan transaksi dengan diri sendiri. Transaksu antar perusahaan merupakan
transaksi internal dari sudut pandang konsolidasi. Apabila entitas induk menjual
asset kepada entitas anak, maka dari sudut pandang konsolidasi ini sama artinya
dengann entitas induk menjual asset pada diri sendiri, karena entitas induk dan
entitas anak adalah satu. Laporan keuangan konsolidasi tidak mengakui transaksi
seperti ini, dan menganggap penjualan tersebut semata – mata sebagai pemindahan
(transfer) asset saja. Karena itu, dalam penyusunan kertas kerja konsolidasi
transaksi – transaksi seperti ini harus dieliminasi. Konsolidasi hanya mengakui
transaksi dengan pihak – pihak diluar hubungan induk – anak. Entitas lain diluar
entitas induk – anak selanjutnya disebut sebagai pihak eksternal.

Kepentingan Nonpengendali

Sebelumnya telah dijelaskan bahwa laporan konsolidasi akan menjadi kewajiban


suatu entitas tersebut memiliki hak pengendalian dalam entitas lain. Kepemilikan
suara diatas 50% merupakan salah satu ciri adanya pengendalian yang mewajibkan
entitas induk menyusun laporan keuangan konsolidasi. Apabila entitas anak
berbentuk perseoran terbatas (PT), kepemilikan saham menjadi indikasi hak suara.
Kepemilikan 100% saham entitas anak dalam kondisi normal akan memberikan hak
pengendalian penuh bagi entitas induk. Meskipun kepemilikan entitas induk atas
saham biasa entitas anak kurang dri 100%, entitas induk tetap memiliki hak

14
pengendalian atas entitas anak jika terdapat pemilik lain dalam entitas anak yang
harus dinerikan hak nya. Inilah yang disebut dengan kepentingan nonpengendali
yang dilindungi oleh UU No. 40 tahun 2007 menyebut kepentingan nonpengendali
dengan istilah pemilik saham minoritas. Pemilik saham minoritas diberi hak
menjual saham nya dengan harga yang wajar apabila tidak menyetujui
penggabungan, peleburan atau pengambil alihan yang dilakukan.

PSAK 4 Revisi 2009 mendefinisikan kepentingan nonpengendali sebagai ekuitas


entitas anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung
pada entitas induk. Kepentingan nonpengendali akan berubah seiring dengan
perubahan ekuitas anak yang disebabkan pengumuman laba dan deviden oleh
entitas anak. PSAK 4 revisi 2009 mensyaratkan kepentingan nonpengendali atas
laba-rugi entitas anak yang dikonsolidasi. Kepentingan nonpengendali atas asset
neto (ekuitas) terdiri dari :

1. Jumlah kepentingan nonpengendali pada tanggal penggabungan usaha awal.


2. Bagian kepentingan nonpengendali atas perubahan ekuitas sejak tanggal
penggabungan usaha.

Kepentingan nonpengendali disajikan di bagian ekuitas dalam laporan posisi


keuangan konsolidasi, terpisah dari ekuitas pemilik entitas induk.

2.13 Perbedaan Laporan Keuangan Konsolidasian dengan Laporan Keuangan


Gabungan

Ketika datang ke bisnis dengan anak perusahaan, ada dua cara utama untuk
membuat pernyataan bisnis terpadu – mereka dapat menggabungkannya, atau
mengkonsolidasikannya.

Sebuah laporan keuangan gabungan daftar bersama-sama semua kegiatan


kelompok perusahaan terkait. Meskipun digabungkan, laporan keuangan setiap
entitas terdaftar secara terpisah-setiap anak perusahaan atau grup memiliki tabnya
sendiri.

15
Apa yang dilakukan adalah memberikan kesempatan bagi mereka yang melihat
pernyataan tersebut untuk melihat kinerja organisasi secara keseluruhan, sementara
juga dapat melihat kontribusi masing-masing individu.

Sebaliknya, laporan keuangan konsolidasi menggabungkan jumlah perusahaan


induk dan anak perusahaannya.

Ini memberikan satu gambaran menyeluruh tentang bagaimana kinerja organisasi


secara keseluruhan. Kegiatan usaha anak perusahaan menjadi bagian dari laporan
keuangan induk perusahaan.

2.14 Manfaat Laporan Keuangan Konsolidasi

Laporan konsolidasi adalah laporan yang akan dibutuhkan untuk sejumlah alasan-
alasan yang baik pastinya. Sedangkan untuk beberapa manfaat dari laporan
konsolidasi adalah:

• Gambaran Umum

Laporan konsolidasi adalah laporan yang akan memungkinkan sejumlah investor,


analis keuangan, pemilik bisnis serta beberapa pihak lain yang berkepentingan
untuk mendapatkan berbagai gambaran lengkap terkait perusahaan induk. Sekilas,
beberapa perusahaan sendiri bisa melihat terkait Kesehatan dan keseluruhan
bisnis. Bahkan dapat melihat terkait beberapa anak perusahaan yang akan saling
berdampak pada perusahaan induknya.

• Membantu dalam Mengurangi Dokumen

Membuat laporan konsolidasi juga akan membantu dalam pembuatan laporan


keuangan yang ada di dalam sebuah perusahaan sendiri. Jika nantinya perusahaan
induk memiliki kurang lebih 9 anak perusahaan, maka ada 40 laporan keuangan
mandiri secara terpisah yang harus dibuat. 4 laporan keuangan dasar untuk setiap
anak perusahaan nantinya harus ditambahkan dengan perusahaan induknya.
Hanya dengan menggunakan laporan keuangan saja, maka akan terasa sulit untuk

16
melacak berbagai pencatatan dan mengecek beberapa catatan keuangan
perusahaan.

Bahkan menentukan aktivitas dalam jangka Panjang sendiri bagaimana kinerja


perusahaan di dalam periode tertentu. Laporan konsolidasi adalah laporan yang
nantinya akan membantu untuk memangkas sejumlah tumpukan atas laporan
hanya menjadi 4 laporan saja. Tentunya hal ini akan menghasilkan lebih sedikit
dokumen bahkan lebih sedikit usaha yang akan dikeluarkan untuk menilai
Kesehatan dalam keuangan perusahaan induk.

• Membantu dalam Proses Penyederhanaan

Pembuatan akun laporan konsolidasi ini juga akan membantu dalam


mempersingkat proses transaksi yang akan terjadi baik pada perusahaan utama
atau perusahaan induk dengan anak-anak perusahaannya. Beberapa transaksi ini
tidak dihilangkan hanya saja diproses dengan sedemikian rupa dan prosesnya
disederhanakan agar nantinya bisa dibaca dengan mudah.

• Proses Pembaruan Laporan Konsolidasi

Seiring waktu berjalan, ada beberapa perubahan yang terjadi pada laporan
konsolidasi ini sendiri. Laporan keuangan konsolidasi ini akan memproses
perusahaan induk atau perusahaan utama agar lebih transparan. Alasan ini adalah
sebuah alasan untuk sejumlah perusahaan yang sudah menggunakan laporan
konsolidasi untuk menyembunyikan sejumlah kerugian serta kewajiban yang ada
di anak perusahaan secara khusus. Hal ini dibuat untuk menyembunyikan masalah
keuangan yang ada di dalam sebuah perusahaan. Untuk Dewan Standar Akuntansi
Keuangan dan Dewan Standar Akuntansi Internasional secara berkala pastinya
akan meninjau Kembali terkait definisi dan juga beberapa laporan konsolidasi
adalah agar menjadi lebih berkualitas bahkan lebih mudah untuk digunakan.

17
2.15 Prinsip Kerja Laporan Keuangan Konsolidasi

Pada umumnya, untuk prinsip dari laporan konsolidasi adalah laporan yang
memiliki beberapa bagian yang sama dengan laporan keuangan pada umumnya.
Laporan ini sendiri terdiri dari laporan neraca, laporan laba rugi, laporan
perubahan modal, dan juga laporan arus kas. Di Indonesia sendiri, untuk standar
dari pembuatan laporan keuangan sendiri akan mengikuti Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan atau PSAK.

Untuk cara Menyusun dari laporan konsolidasi adalah dengan meletakkan


beberapa laporan keuangan atas entitas induk perusahaan dan juga entitas anak
perusahaan secara bersamaan pada kertas kerja konsolidasi. Semakin tinggi saham
yang akan diinvestasikan dalam sebuah anak perusahaan, maka akan semakin
leluasa juga kuasa terhadap anak perusahaan itu sendiri. Laporan konsolidasi
adalah laporan yang juga terdiri dari beberapa laporan yang bisa disusun dengan
menggunakan system atau menggunakan cara manual menggunakan Ms. Excel.

2.16 Pentingnya Laporan Keuangan Konsolidasi

Menurut perusahaan utama atau perusahaan induk, selama mempersiapkan


laporan konsolidasi adalah hal yang akan membantu dalam mensejahterakan
dalam laporan keuangan baik untuk induk perusahaan maupun untuk seluruh anak
perusahaannya. Biasanya hal ini akan sering disiapkan dengan menggunakan
beberapa perangkat lunak konsolidasi keuangan yang akan mengambil berbagai
angka-angka keuangan dari masing-masing anak perusahaan dan akan
menggabungkan pada laporan keuangan secara menyeluruh.

Karena untuk masing-masing anak perusahaan sendiri juga akan mempersiapkan


sejumlah laporan keuangan sendiri yang nantinya bisa berdiri sendiri. Laporan
konsolidasi adalah laporan yang bisa menjadi pertimbangan dalam perusahaan
untuk jangka Panjang nantinya. Karena nantinya untuk beberapa anak perusahaan
sendiri juga akan mempersiapkan laporan keuangan yang akan berdiri sendiri.
Laporan konsolidasi adalah laporan yang juga akan memberikan informasi terkait

18
manfaat untuk beberapa pihak. Baik investor, analis keuangan dan lain sebagainya
untuk membantu dalam proses evaluasi Kesehatan dari perusahaan induk atau
perusahaan yang utama.

2.17 Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Membuat Laporan Keuangan


Konsolidasi

Perhatikan Setiap Akun

menambahkan laporan keuangan perusahaan induk dan anak perusahaan baris


demi baris. Perusahaan induk perlu menambah aset, kewajiban, saham, beban, dan
pendapatan.

Selalu bedakan investasi dan ekuitas perusahaan induk dan anak


perusahaan

Dalam laporan keuangan konsolidasi, ada beberapa hal yang tidak boleh terjadi.
Pertama, investasi induk perusahaan pada anak perusahaan tidak dimasukkan
dalam laporan keuangan konsolidasi. Kedua, berapa pun porsi ekuitas yang
dimiliki perusahaan induk di anak perusahaan tidak akan dimasukkan ke dala m
neraca konsolidasi.

Jika ada transaksi intragrup, saldo, atau pendapatan atau beban, semuanya akan
dihapus dari laporan keuangan konsolidasi. Sambil mengidentifikasi kepentingan
minoritas, ada beberapa hal yang harus diperhatikan.

Pertama, kepentingan non-pengendali untuk anak perusahaan dalam laba rugi


akan diidentifikasi. Dan kedua, kepentingan nonpengendali masing-masing anak
perusahaan harus diidentifikasi secara terpisah dari kepemilikan induk di
dalamnya.

Kepentingan non pengendali harus disebutkan dalam ekuitas neraca konsolidasi,


tetapi harus dilaporkan secara terpisah dari ekuitas pemegang saham dari
perusahaan induk.

19
Pastikan Tanggal Pelaporan yang Sama

Dalam penyusunan laporan konsolidasi, perlu diperhatikan bahwa tanggal


pelaporan laporan keuangan perusahaan induk dan anak perusahaan adalah sama.

Jika periode pelaporan anak perusahaan berbeda dengan perusahaan induk, maka
perlu dilakukan penyesuaian oleh anak perusahaan. Penyesuaian akan dalam hal
transaksi.

Dan juga harus diperhitungkan bahwa perbedaan dalam periode pelaporan antara
perusahaan induk dan anak perusahaan tidak boleh lebih dari tiga bulan.

Sambil menyiapkan laporan konsolidasi, kebijakan akuntansi yang seragam


digunakan dalam membuat laporan ini.

2.18 Contoh Laporan Keuangan Konsolidasi

Untuk lebih memahami pembuatan laporan keuangan konsolidasi, coba


perhatikan contoh kasus berikut:

Sebuah perusahaan induk memiliki tiga anak perusahaan dengan struktur:

• 90% saham di perusahaan Alfa, dan 10% milik publik.


• 40% saham di perusahaan Beta dengan perusahaan induk masih memiliki kendali.
• 20% saham di perusahaan Gama dan perusahaan induk tidak memiliki kendali.

Perusahaan induk akan membuat laporan keuangan konsolidasi dengan


perusahaan Alfa dan Beta. Rumusan perhitungannya adalah sebagai berikut:

• Aset: 100% aset Alfa + 100% aset Beta + 20% aset Gama.
• Liabilitas: 100% liabilitas Alfa + 100% liabilitas Beta.
• Ekuitas: 100% ekuitas Alfa + 100% ekuitas Beta.
• Pendapatan: 100% Alfa + 100% Beta.
• Laba kotor: 100% Alfa + 100% Beta.

20
• Bagian penghasilan (rugi) komprehensif lain dari entitas asosiasi: 20% Gama.
• Laba: 100% Alfa + 100% Beta + 20% Gama.
• Laba pemilik induk perusahaan: 90% Alfa + 40% Beta + 20% Gama.
• KNP (Kepentingan Non Pengendali): 10% Alfa + 60% Beta.

Apabila anak perusahaan memiliki anak perusahaan lainnya atau ‘cucu’


perusahaan induk dan seterusnya, maka semuanya akan dikonsolidasikan. Tetapi,
dengan catatan jika perusahaan induk masih memiliki kendali. Bila tidak memiliki
kendali, cucu perusahaan tersebut tidak perlu ikut dilaporkan juga dalam laporan
konsolidasi.

2.19 Yang Menyiapkan Laporan Keuangan Konsolidasi

Laporan konsolidasi adalah laporan yang akan disusun oleh sejumlah perusahaan
induk yang sudah memiliki satu bahkan lebih anak perusahaan. Sebagai
contohnya sendiri, akan umum untuk perusahaan dalam membeli aset yang lebih
kecil untuk melengkapi bisnis primer dan akan membuat jauh lebih kuat.
Perusahaan yang lebih kecil nantinya akan membantu profitabilitas dalam
perusahaan induk sambil terus beroperasi sebagai entitas yang akan terpisah.

Nantinya, setiap perusahaan wajib untuk menyiapkan laporan konsolidasi sendiri.


Baik neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas dan laporan laba ditahan. Jadi,
laporan konsolidasi adalah laporan yang paling penting dan tidak boleh sampai
dilewatkan pada bagian accounting di dalam sebuah perusahaan.

2.20 Tips Membuat Laporan Keuangan Konsolidasi

Berikut adalah beberapa tips dalam menulis laporan keuangan konsolidasi:

• Simpan catatan yang akurat: Salah satu faktor terpenting dalam laporan keuangan
adalah keakuratan informasinya. Ini mengharuskan penyedia untuk menyimpan
catatan keuangan yang akurat sehingga tidak ada data yang hilang.

21
• Gunakan akuntan: Banyak bisnis menggunakan akuntan profesional untuk
membantu melacak aktivitas keuangan. Seorang akuntan profesional dapat
membantu melacak dan mencatat data keuangan dan memberikan laporan atau
dokumen, seperti laporan keuangan konsolidasi.
• Gunakan laporan lain untuk referensi: Anda dapat mengakses internet
dan menemukan ribuan contoh laporan keuangan konsolidasi untuk memberi
Anda gambaran yang lebih jelas tentang seperti apa seharusnya dokumen tersebut.

2.21 Alasan Dilakukan Konsolidasi

Ada beberapa alasan yang muncul untuk dibuatnya sebuah konsolidasi. Jika
melihat pengertian dari konsolidasi di atas, dapat juga disimpulkan bahwa tujuan
atau alasan dibuatnya konsolidasi adalah untuk meningkatkan efisiensi serta
profitabilitas.

Selain itu, terdapat alasan dan tujuan lain dibuatnya konsolidasi dalam sebuah
bisnis maupun keuangan. Berikut ini adalah informasinya:

1. Mengurangi Resiko

Membeli atau menggabungkan sebuah bisnis dapat meminimalisir resiko


dibandingkan dengan membuat serta memasarkan produk baru. Begitu juga
dengan laporan keuangan. Dengan adanya konsolidasi, hal ini juga dapat
meminimalisir adanya akun-akun keuangan ganda pada induk dan anak
perusahaan.

2. Menghemat Biaya

Dalam kombinasi bisnis, biaya pengeluaran dapat lebih dikurangi sehingga dapat
menghemat biaya perusahaan. Tentu saja hal ini juga sama dengan konsolidasi
keuangan yang tujuannya adalah untuk menghemat pembuatan laporan keuangan.

22
3. Mengurangi Penundaan Pengoperasian Perusahaan

Ini merupakan salah satu alasan yang cukup relevan untuk konsolidasi bisnis. Hal
ini dikarenakan menggabungkan atau membeli bisnis yang sudah memiliki
fasilitas dan memenuhi segala peraturan pemerintah jauh lebih cepat beroperasi,
dibandingkan dengan mendirikan dan mengembangkan perusahaan baru.

4. Dapat Memperoleh Aset Tidak Berwujud

Alasan dari melakukan konsolidasi bisnis adalah untuk memperoleh aset tidak
berwujud yang telah dimiliki oleh perusahaan lain yang digabungkan. Hal ini
sama saja dengan laporan keuangan konsolidasi yang dimana semua aset dari
setiap perusahaan dapat digabung menjadi satu laporan.

5. Menghindari Pengambilalihan dari Perusahaan Lain

Dengan adanya konsolidasi bisnis perusahaan kamu dapat terhindar dari


pengambilan alih perusahaan lain. Hal ini dikarenakan dalam segi keuangan dan
aset yang kamu punya bisa menjadi lebih stabil dan tidak harus terpaksa diambil
alih oleh perusahaan lain.

6. Alasan-Alasan Lain

Dalam konsolidasi bisnis, terdapat kebanggan lain yang bisa didapat oleh sebuah
perusahaan ketika mereka berhasil bergabung dengan perusahaan besar lainnya.

2.22 Lebih Detail Tentang Laporan Konsolidasi

Pihak yang berhak membuat laporan konsolidasi adalah perusahaan induk.


Kriteria perusahaan induk sendiri adalah kepemilikan saham atas anak
perusahaan sebesar 50%. Apabila saham yang dimiliki kurang dari 50%, maka
harus ada kendali penuh dari perusahaan induk kepada anak perusahaan.

23
Laporan gabungan dapat menjadi alternatif bagi perusahaan yang belum
memenuhi kriteria ini.

Laporan konsolidasi memiliki fungsi yang lebih besar dalam bisnis. Selain
mengetahui dampak yang diberikan perusahaan induk pada anak
perusahaannya dalam jangka panjang, laporan ini juga mampu melihat kinerja
dari setiap anak perusahaannya. Terutama bagi perusahaan yang memiliki
banyak anak perusahaan dengan pengelolaan yang berbeda. Laporan ini juga
akan dibutuhkan oleh pihak luar, seperti investor.

Agar lebih mudah memahaminya, berikut ini adalah contoh laporan konsolidasi
yang dimiliki oleh PT. H sebagai perusahaan jasa di bidang pariwisata dan PT.
M sebagai perusahaan dengan produk suku cadang motor. Jika diperhatikan,
keduanya memiliki laporan keuangan yang sama dengan laporan keuangan
pada perusahaan tunggal. Bedanya angka atau nominal yang disajikan
merupakan hasil penghitungan atau peleburan yang lebih detail antara
perusahaan induk dan anak perusahaannya.

2.23 Sistem Akuntansi Laporan Konsolidasi

a. Umum

Laporan keuangan konsolidasi merupakan laporan keuangan gabungan dari


seluruh laporan keuangan SKPKD dan SKPD menjadi satu laporan keuangan
entitas tunggal yaitu laporan keuangan pemerintah daerah sebagai entitas
laporan.

Proses penyusuanan laporan keuangan konsolidasi ini terdiri atas dua tahap,
yaitu :
1. tahap penyusunan kertas kerja (worksheet) konsolidasi.
2. tahap penyusunan laporan keuangan gabungan pemerintah daerah sebagai
entitas pelaporan.

24
b. Tahap Penyusunan Kertas Kerja Konsolidasi

Aktivitas utama dari penyusunan kertas kerja konsolidasi dibagi kedalam 3


bagian yaitu:

1. menyusun worksheet LRA yaitu dengan cara menggabungkan akunakun


pada kode 4, 5, 6 dari seluruh SKPD dan SKPKD untuk mendapatkan LRA
GABUNGAN;
2. menyusun worksheet LO yaitu dengan cara menggabungkan akunakun pada
kode 7 dan 8 dari seluruh SKPD dan SKPKD untuk mendapatkan LO
GABUNGAN; dan
3. Menyusun worksheet Neraca yaitu dengan cara menggabungkan akunakun
pada kode 1, 2, dan 3 dari seluruh SKPD dan SKPKD untuk mendapatkan
NERACA GABUNGAN.

Namun khusus untuk penggabungan Neraca lebih dulu harus dibuat jurnal
eliminasi, barulah kemudian dibuat NERACA GABUNGAN.

c. Jurnal Eliminasi

Jurnal eliminasi dibuat oleh entitas yang memiliki fungsi konsolidasi. Jurnal
eliminasi dibuat untuk meng-nol-kan RK-PPKD dan RK-SKPD yang merupakan
akun reciprocal yang bersifat sementara di tingkat pemerintah daerah (entitas
pelaporan).

Akun ini akan dieliminasi dengan jurnal eliminasi pada akhir periode, untuk
tujuan penyusunan neraca konsolidasi. Namun jurnal eliminasi ini tidak
dilakukan pemostingan ke buku besar masing-masing akun reciprocal
tersebut, baik di SKPD maupun di PPKD sehingga akun RK-PPKD di neraca SKPD
dan akun RK-SKPD di neraca PPKD tetap hidup. Untuk mengeliminasi akun
reciprocal ini dengan menjurnal RK-PPKD di Debit dan RK-SKPD di Kredit.

d. Jurnal Penutupan

Jurnal penutupan sudah dilakukan di entitas SKPD dan SKPKD ketika menyusun
laporan keuangan masing-masing sehingga pada saat
menggabungkan/mengkonsolidasikan tidak perlu lagi membuat jurnal
penutup.

25
e. Tahap Penyusunan Laporan Keuangan

1. Laporan Realisasi Anggaran (LRA).

Laporan Realisasi Anggaran (LRA) merupakan laporan yang menyajikan


informasi realisasi pendapatan, belanja, transfer, Surplus/defisit-LRA, dan
pembiayaan, yang masing-masing diperbandingkan dengan anggarannya
dalam satu periode. LRA dapat langsung dihasilkan dari LRA konsolidasi
yaitu dengan mengambil data akun-akun kode akun 4 (Pendapatan), 5
(Belanja), dan 6 (Pembiayaan) pada worksheet yang telah di gabungkan.
2. Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih (SAL).

Laporan Perubahan SAL ini merupakan akumulasi SiLPA periode berjalan


dan tahun-tahun sebelumnya. Laporan perubahan SAL baru dapat disusun
setelah LRA selesai. Hal ini karena dalam menyusun laporan perubahan
SAL, kita memerlukan informasi SiLPA/SIKPA tahun berjalan yang ada di
LRA.

3. Laporan Operasional (LO).

Sama halnya dengan LRA, Laporan Operasional (LO) juga dapat langsung
dihasilkan dari LO konsolidasi yaitu dengan mengambil data akun-akun
kode akun 7 (Pendapatan – LO) dan 8 (Beban).

4. Laporan Perubahan Ekuitas (LPE).

Laporan Perubahan Ekuitas menggambarkan pergerakan ekuitas


pemerintah daerah. Laporan Perubahan Ekuitas disusun dengan
menggunakan data Ekuitas Awal dan data perubahan ekuitas periode
berjalan yang salah satunya diperoleh dari Surplus/defisit Laporan
Operasional.

5. Neraca.

Laporan keuangan lainnya yang langsung dapat dihasilkan dari Worksheet


konsolidasi adalah Neraca. Neraca dapat disusun dengan mengambil data
akun-akun kode akun 1 (Aset), 2 (Kewajiban) dan 3 (Ekuitas).

26
Ada proses jurnal eliminasi untuk akun reciprocal RK-SKPD dan RK-PPKD.
Sebagai catatan: Dari proses penutupan LO sebelumnya di SKPD dan SPPKD
terbentuk Ekuitas yang sudah meliputi Transaksi Kas dan Akrual. Dari
proses penutupan LRA terbentuk Ekuitas SAL dan proses offset Ekuitas dari
Transaksi Kas. Dengan demikian di dalam akun Ekuitas akan terlihat saldo
Ekuitas SAL dan Ekuitas Akrual murni.

6. Laporan Arus Kas (LAK).

Laporan arus kas menggambarkan aliran kas masuk dan kas keluar yang
terjadi pada pemerintah daerah. Semua transaksi arus kas masuk dan kas
keluar tersebut kemudian diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi,
aktivitas investasi, aktivitas pendanaan, dan aktivitas transitoris. Informasi
tersebut dapat diperoleh dari Buku Besar Kas. Laporan Arus Kas disusun
oleh Bendahara Umum Daerah.

7. Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK).

Catatan atas Laporan Keuangan meliputi penjelasan atau rincian dari angka
yang tertera dalam Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Perubahan SAL,
Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, Neraca, dan Laporan
Arus Kas. Hal-hal yang diungkapkan di dalam Catatan atas Laporan
Keuangan antara lain:

a. Informasi umum tentang Entitas Pelaporan dan Entitas Akuntansi


b. Informasi tentang kebijakan keuangan dan ekonomi makro
c. Ikhtisar pencapaian target keuangan selama tahun pelaporan berikut
kendala dan hambatan yang dihadapi dalam pencapaian target
d. Informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan-
kebijakan akuntansi yang dipilih untuk diterapkan atas transaksi-transaksi
dan kejadian-kejadian penting lainnya
e. Rincian dan penjelasan masing-masing pos yang disajikan pada lembar
muka laporan keuangan
f. Informasi yang diharuskan oleh Pernyataan Standar Akuntansi
Pemerintahan yang belum disajikan dalam lembar muka laporan keuangan
g. Informasi lainnya yang diperlukan untuk penyajian yang wajar, yang
tidak disajikan dalam lembar muka laporan keuangan.

27
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan
Laporan keuangan konsolidasi yaitu suatu laporan keuangan yang menyajikan
informasi tentang posisi keuangan serta operasionalnya bagi perusahaan induk
dan anak. Dalam prinsipnya bentuk laporan konsolidasi dibutuhkan ketika
perusahaan induk memiliki kendali atas anak perusahaan. Sebagai prinsipnya
laporan keuangan memang harus difungsikan atas dasar prosedur konsolidasi
agar memiliki tujuan yang baik. Salah satu manfaatnya yaitu laporan keuangan
konsolidasi ini berkurangnya pembuatan dokumen yang baru. Hal ini
dikarenakan ketika perusahaan induk ternyata memiliki banyak anak
perusahaan, maka laporan keuangan secara mandiri juga akan banyak dilihat.
Laporan keuangan konsolidasi adalah lampiran keuangan suatu kelompok
usaha yang disajikan sebagai suatu entitas ekonomi tunggal. Laporan keuangan
konsolidasi wajib disusun oleh entitas induk atau pengendali tertinggi dalam
suatu kelompok usaha. Laporan keuangan konsolidasi bertujuan memberikan
gambaran keseluruhan mengenai suatu gabungan bisnis. Laporan keuangan
konsolidasi juga bisa dijadikan evaluasi kinerja oleh manager terkait.
Meskipun demikian, laporan keuangan konsolidasi tidak bisa memberikan
gambaran yang detail mengenai satu entitas yang bergabung dalam gabungan
bisnis karena laporan yang ada bersifat keseluruhan. Selain itu, kinerja buruk
dari satu entitas anak perusahaan bisa ditutupi dengan kinerja baik dari entitas
anak perusahaan yang lain.Laporan keuangan konsolidasi biasanya diperlukan
untuk penyajian posisi keuangan dan hasil-hasil operasi dari suatu induk
perusahaan dan anak&anak perusahaannya. Laporan keuangan konsolidasi
bukan hanya merupakan merupakan penjumlahan akun&akunlaporan
keuangan induk perusahaan dan anak perusahaan. Jumlah resiprokal
dieliminasi, dan hanya jumlah & jumlah yang non resiprokal yang digabung
dan dimasukkan dalam laporan konsolidasi Akun investasi pada anak
perusahaan dan ekuitas pemegang saham anak perusahaan dieliminasi dalam

28
penyiapan laporan keuangan konsolidasi karena akun tersebut resiprokal,
keduanya mewakili aktiva bersih anak perusahaan transaksi penjualan,
pemintaman dan leasing antara induk perusahaan dan anak perusahaan
!ugamengakibatkan !umlah&!umlah resiprokal yang harus dieliminasi dalam
proses konsolidasi. Metode penyatuan kepemilikan digunakan untuk
penggabungan dengan cara pertukaran saham jika perusahaan yang bergabung
tetap beroperasi sebagai entitas hukum yang terpisah, perusahaan tersebut
dipertanggungjawabkan sesuai dengan prosedur induk & anak dengan
amandemen berikut ini :
1. Induk perusahaan mencatat investasi pada anak perusahaan pada nilai
bukunya. Saham yang diterbitkan dikreditkan sebesar nilai nominal
saham yang diterbitkan, saldo laba digabung jika memungkinkan, dan
tambahan modal disetor ditambahkan atau dikurangi untuk mencatat
perbedaan antara nilai nominal saham yangditerbitkan dan modal
disetor perusahaan yang bergabung lainnya.
2. Maksimum saldo laba yang dapat digabung dengan saldo laba induk
perusahaansama dengan presentase kepemilikan induk dikalikan
dengan saldo laba anak perusahaan.
3. Penghasilan perusahaan-perusahaan yang bergabung pada tahun
dilaksanakannya penggabungan disatukan seluruhnya.

3.2 Saran
Dengan penulisan makalah ini, penulis berharap mahasiswa dan
masyarakat dapat lebih memahami dan menerapkan pembuatan
laporan keuangan konsolidasi yang baik dan benar sesuai dengan aturan
yang berlaku. Dengan demikian, tidak akan terjadi kerancuan dalam pencatatan
laporan keuangan yang dikonsolidasikan.
Dalam pelaksanaan penyusunan laporan keuangan konsolidasi serta pencatatan
atas laporan keuangan konsolidasi diperlukan ketelitian dalam memasukkan

29
data-data akuntansi agar tidak terjadi selisih terhadap data yang akan
menimbulkan kesalahan yang fatal.

30
DAFTAR PUSTAKA

https://mekari.com/blog/laporan-keuangan-konsolidasi/

http://iaiglobal.or.id/v03/PPL/detail_ppl-152.html

31

Anda mungkin juga menyukai