Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI – PENGANTAR


Disusun Untuk Memenuhi Tugas Terstruktur Mata Kuliah Akuntansi Lanjutan
2
Dosen Pengampu: Ridwan Widagdo S.E, M.Si

Disusun Oleh:

Kelompok 2
1. Dwi Paras Ramadhan 2008205083
2. Putri Sulistianti 2008205098
3. Merry Efriyani 2008205102
4. Ira Marwiyah 2008205103

JURUSAN AKUNTANSI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SYEKH NURJATI CIREBON
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Laporan Keuangan
Konsolidasi ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada
mata kuliah Akuntansi Lanjutan 2. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang Laporan Keuangan Konsolidasi bagi para pembaca dan
juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada bapak Ridwan Widagdo S.E, M.Si
selaku dosen pada mata kuliah Akuntansi Lanjutan 2 yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang
kami tekuni. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

Cirebon, 15 Maret 2023

Tim Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... i


DAFTAR ISI ........................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
A. Latar Belakang .......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 1
C. Tujuan........................................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................... 3
A. Pengertian Laporan Keuangan Konsolidasi .............................................. 3
B. Sifat-sifat Laporan Keuangan yang Dikonsolidasikan .............................. 3
C. Masalah-masalah Umum yang Dihadapi dalam Penyusunan Laporan
Konsolidasi................................................................................................ 4
D. Teknik dan Prosedur Konsolidasi ............................................................. 4
BAB III PENUTUP ............................................................................................. 9
Kesimpulan .................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 10

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Laporan Keuangan Konsolidasi merupakan syarat yang diberikan oleh
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) untuk menyajikan posisi
keuangan dan hasil operasi untuk Induk Perusahaan (entitas pengendali) dari satu
atau lebih Anak Perusahaan (entitas yang dikendalikan) seakan-akan entitas-
entitas tersebut merupakan satu entitas perusahaan. Laporan keuangan konsolidasi
ini wajib disusun oleh entitas induk atau pengendali tertinggi dalam suatu
kelompok usaha dimana induk perusahaan memiliki banyak anak perusahaan
bahkan anak perusahaan juga mungkin memiliki anak lain.
Laporan keuangan konsolidasi dibuat berdasarkan peraturan yang
mengharuskan dibuatnya laporan keuangan konsolidasi bagi unit usaha yang
bergabung dan telah memenuhi syarat. Selain adanya peraturan yang
mengharuskan adanya laporan keuangan konsolidasi, hal yang membuat pelaporan
keuangan ini menjadi rumit adalah pemahaman bahwa entitas induk dan anak
adalah berbeda, namun dalam perhitungannya ada akun-akun yang sama yang
harus dieliminasi. Adanya kepentingan non pengendali juga membuat laporan
keuangan konsolidasi lebih rumit dibandingkan laporan keuangan perusahaan
yang berdiri sendiri.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah definisi dari Laporan Keuangan Konsolidasi?
2. Apa sifat-sifat laporan keuangan yang dikonsolidasikan?
3. Apa masalah-masalah yang dihadapi dalam penyusunan laporan konsolidasi?
4. Bagaimana teknik dan prosedur laporan keuangan konsolidasi?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi dari Laporan Keuangan Konsolidasi.
2. Untuk mengetahui sifat-sifat laporan keuangan yang dikonsolidasikan.

1
3. Untuk mengetahui masalah-masalah yang dihadapi dalam penyusunan laporan
konsolidasi.
4. Untuk mengetahui teknik dan prosedur laporan keuangan konsolidasi.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Laporan Keuangan Konsolidasi
Laporan Keuangan Konsolidasi adalah laporan yang menyajikan posisi keuangan
dan hasil operasi untuk induk perusahaan (entitas pengendali) dan satu atau lebih anak
perusahaan (entitas yang dikendalikan) seakan-akan entitas-entitas individual tersebut
merupakan satu entitas atau perusahaan satu perusahaan. Laporan keuangan
konsolidasi diperlukan apabila salah satu perusahaan yang bergabung memiliki kontrol
terhadap perusahaan lain, dan sebaliknya laporan konsolidasi tidak diperlukan apabila
satu perusahaan tidak memiliki kontrol dengan perusahaan lain. Artinya, jika mereka
tidak memiliki kontrol lebih, maka mereka adalah entitas yang terpisah, artinya
masing-masing membuat laporan keuangan yang terpisah, tidak ada kemungkinan
untuk menggabungkan, menambahkan, dan lain-lain.
Adapun maksud dan tujuan laporan keuangan konsolidasi disusun, yaitu agar dapat
memberikan gambaran yang objektif dan sesuai atas keseluruhan posisi aktivitas dari
satu perusahaan (economic entity) yang terdiri atas sejumlah perusahaan yang
berhubungan istimewa, dimana laporan konsolidasi keuangan diharapkan tidak boleh
menyesatkan pihak-pihak yang berkepentingan dan harus didasarkan pada substansi
atas peristiwa ekonomi juga. Dalam PSAK No. 4 Paragraf 4 penyajian laporan
keuangan konsolidasi oleh induk perusahaan bertujuan untuk memberikan informasi
kepada para pemakai laporan keuangan mengenai data keuangan dari suatu kelompok
perusahaan dalam kelompok tersebut merupakan suatu entitas hukum yang terpisah
satu sama lain.
B. Sifat-sifat Laporan Keuangan yang Dikonsolidasikan
Sifat-sifat laporan keuangan yang dikonsolidasikan antara lain terdiri dari:
a. Laporan keuangan konsolidasi adalah model laporan akuntansi untuk
menunjukkan pengaruh ekonomi dari penggabungan dua atau lebih perusahaan
yang tersendiri, yang didasarkan atas pemilikan dan pengendalian bersama
meskipun peleburan secara hukum tidak dilakukan.

3
b. Dalam menyusun neraca konsolidasi untuk perusahaan induk dan anak,
perusahaan anak ini dipandang seakan-akan sebagai cabang; aktiva dan
kewajiban masing-masing perusahaan anak digabungkan dengan aktiva dan
kewajiban perusahaan induk; pos-pos silang yang tidak mempunyai arti
penting apabila kesatuan usaha bersangkutan dipandang sebagai kesatuan
usaha tunggal harus dihapuskan.
c. Neraca perusahaan induk yang melaporkan saham perusahaan anak sebagai
investasi, dan neraca perusahaan anak yang melaporkan kepentingan yang
dipegang oleh perusahaan induk sebagai modal saham.
C. Masalah-masalah Umum yang Dihadapi dalam Penyusunan Laporan
Konsolidasi
Ada beberapa masalah umum yang senantiasa timbul di dalam rangka penyusunan
neraca konsolidasi. Masalah-masalah tersebut antara lain timbul dan dipengaruhi oleh:
1. Periode dimana laporan/neraca konsolidasi tersebut disusun.
Misalnya : penyusunan neraca konsolidasi sesaat setelah terjadi pemilikan
saham-saham, berbeda dengan neraca konsolidasi yang disusun satu tahun
(periode) kemudian berhubung telah terjadinya perubahan-perubahan didalam
pos-pos neraca.
2. Jumlah saham yang dimiliki oleh perusahaan induk, dan harga perolehan
(pengorbanan) yang telah dikeluarkan untuk memperoleh saham tersebut.
Misalnya : penyusunan neraca konsolidasi dimana saham-saham dibeli dengan
harga diatas nilai bukunya berbeda dengan penyusunan neraca konsolidasi
apabila saham-saham di peroleh dengan harga yang sama dan kurang dari nilai
bukunya.
D. Teknik dan Prosedur Konsolidasi
Prosedur konsolidasi diatur dalam PSAK No. 4 (Paragraf 8, 21 & 23) antara lain
dinyatakan bahwa dalam menyusun laporan keuangan konsolidasi, laporan keuangan
induk perusahaan (parent company) dan anak perusahaan (subsidary company)

4
digabungkan satu persatu dengan menggabungkan unsur-unsur yang sejenis dari
aktiva, kewajiban, ekuitas, pendapatan dan beban.
Adapun prosedur penyusunan laporan keuangan konsolidasi, yaitu :
1. Mempersiapkan kertas kerja penyusunan laporan keuangan konsolidasi.
2. Memasukkan laporan keuangan, meliputi laporan laba rugi, laporan laba
ditahan, dan neraca masing-masing perusahaan induk dan anak pada kolomnya
masing-masing.
3. Jika ada kesalahan-kesalahan pada laporan keuangan induk atau anak (seperti
koreksi terhadap pencatatan investasi dengan metode biaya dikonversi ke
metode ekuitas) perlu dibuatkan jurnal penyesuaian (diposting ke buku besar
perusahaan induk atau anak).
4. Memasukkan jurnal eliminasi dalam kertas kerja, seperti :
 Mengeliminasi laba atau rugi antar perusahaan (laba atau rugi anak yang
telah diakui dalam laporan laba-rugi perusahaan induk).
 Mengeliminasi dividen anak perusahaan yang telah dicatat pada saat
perusahaan induk menerima dividen dari anak perusahaan.
5. Mengeliminasi akun resiprokal lainnya (seperti hutang, piutang, pembelian
dan penjualan antar perusahaan).
6. Menjumlahkan akun-akun pada kedua laporan keuangan untuk akun-akun
yang tidak resiprokal pada kolom laporan konsolidasi.
7. Menjumlahkan akun-akun pada kedua laporan keuangan ditambah dan
dikurangi akun-akun dalam kolom jurnal eliminasi.

Dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi antara induk perusahaan dan


anak perusahaan dapat digunakan 3 (tiga) metode, yaitu :
1. Metode Ekuitas (Equity Method)
Konsep dasar dari metode ekuitas pada dasarnya memandang investasi induk
perusahaan terhadap anak perusahaan sebagai sesuatu penyertaan modal sehingga jika

5
aktiva bersih anak perusahaan berubah karena kegiatan operasionalnya, secara
otomatis akan menyebabkan perubahan pada nilai investasi induk perusahaan. Data
pencatatan investasi saham pada anak perusahaan dengan metode ekuitas, didasarkan
pada suatu anggapan investasi pada anak perusahaan sejajar dan sama dengan investasi
pada perusahaan-perusahaan cabangnya.
Alasan diterapkannya metode ekuitas juga didasarkan atas suatu fakta bahwa
induk perusahaan dan anak perusahaan merupakan bagian-bagian dari satu kesatuan
usaha, seperti halnya hubungan antara kantor pusat dan cabang-cabangnya. Oleh sebab
itu perusahaan-perusahaan yang terjadi didalam hak-hak pemegang saham pada anak
perusahaan harus diakui dan dicatat oleh induk perusahaan, untuk dapat mengikuti dan
melaporkan posisi keuangan dan perkembangan usahanya secara lengkap. Nilai
investasi induk perusahaan terhadap perusahaan akan meningkat jika anak perusahaan
memperoleh laba bersih dan akan menurun atau berkurang nilainya, jika anak
perusahaan menderita kerugian. Beberapa perkiraan account yang perlu diperhatikan:
a. Perkiraan “Investasi Saham Dalam Anak Perusahaan”, akan berubah jumlahnya
apabila anak perusahaan melaporkan adanya laba rugi atau pembagian dividen.
b. Perkiraan “Piutang Dividen Anak Perusahaan”, timbul karena perusahaan
mengumumkan dividen namun belum dibayar. Perkiraan ini harus dihapuskan
apabila telah dibayar tunai (kas).
c. Perkiraan “Laba Yang Ditahan (Retained Earning) Induk Perusahaan”, akan
berubah jumlahnya apabila anak perusahaan melaporkan adanya laba atau rugi.
Selain itu akan berubah juga karena adanya laba atau rugi milik induk
perusahaan sendiri.
Perkiraan-perkiraan diatas, dalam kertas kerja (Worksheet) penyusunan laporan
keuangan konsolidasi harus sudah menunjukkan saldo akhir pada laporan
keuangan konsolidasi, artinya sudah diperhitungkan perubahan jumlahnya.
2. Metode Ekuitas Tidak Lengkap

6
Jika metode ekuitas diterapkan secara benar, laba bersih konsilidasi, dan saldo laba
perusahaan induk adalah sama dengan saldo laba konsilidasi. Persamaan jumlah laba
dan saldo laba perusahaan induk dan konsolidasi ini tidak selalu ada. Persamaan
tersebut tidak ada jika metode ekuitas diterapkan tidak secara benar, atau jika akuntansi
metode biaya digunakan untuk investasi perusahaan anak.
Contohnya, perusahaan induk dalam menerapkan akuntansi metode ekuitas
mungkin mengamortisasikan perbedaan antara investasi dan nilai buku yang diperoleh
pada buku terpisah perusahaan induk, atau mungkin tidak mengeliminasi laba atau rugi
antar-perusahaan. Kelalaian-kelalaian seperti itu menyebabkan tidak lengkapnya
penerapan akuntansi metode ekuitas. Kesalahan-kesalahan lain dalam penerapan
metode ekuitas menyebabkan salah saji yang serupa dalam laba dan saldo laba
perusahaan induk.
Masalah yang timbul dari salahnya penerapan metode ekuitas atau menggunakan
metode biaya untuk investasi perusahaan anak mungkin tidak seserius yang terlihat.
Hal ini dikarenakan akuntan harus menyiapkan laporan keuangan konsolidasi yang
benar dengan mengabaikan bagaimana perusahaan induk mempertanggungjawabkan
investasinya pada perusahaan anak. Tidak ada pelanggaran terhadap prinsip akuntansi
yang berlaku umum sepanjang laporan keuangan konsolidasi yang disiapkan bagi
pemegang saham benar dan perusahaan induk/investor tidak menerbitkan laporan
keuangan yang telah diaudit yang lain. Tetap digunakannya metode biaya atau metode
ekuitas tidak lengkap oleh beberapa perusahaan didasarkan pada asumsi bahwa
penerbitan laporan keuangan konsolidasi hanya sebagai laporan keuangan yang
disiapkan bagi para pemegang saham dari entitas utama.
3. Metode Harga Perolehan (Cost Method)
Pada metode biaya, yang dipakai untuk mencatat investasi saham-saham anak
perusahaan, maka hanya dividen atas saham-saham tersebut (yang telah dibagikan oleh
anak perusahaan) yang diakui sebagai pendapatan (revenue) oleh induk perusahaan.
Sebaiknya laba atau rugi atas pemilikan modal (saham) hanya timbul apabila sebagian
atau seluruh jumlah saham yang dimiliki tersebut dijual.

7
Pada metode biaya bagian dividen yang dibagikan oleh anak perusahaan dicatat
pada sisi debit dalam rekening “Piutang Dividen (Kas)”, dengan rekening lawan kredit
“Penghasilan Dividen”.
Beberapa hal yang harus diperhatikan pada Metode Biaya:
a. Perkiraan investasi saham pada anak perusahaan, tidak mengalami perubahan
jumlahnya. Perubahan modal anak perusahaan akibat adanya laba, rugi atau
pembagian dividen tidak mempengaruhi perkiraan investasi saham pada anak
perusahaan, atau induk perusahaan tidak menyesuaikan investasinya.
b. Laba atau rugi dari anak perusahaan baru diakui oleh induk perusahaan sebesar
persentasi (%) kepemilikannya pada saat disusun neraca konsolidasi melalui
perkiraan “Laba yang ditahan (Retained Earning) untuk induk perusahaan”
perkiraan ini hanya tampak pada worksheet penyusunan neraca konsolidasi.
c. Penghapusan (eliminasi) terhadap perkiraan-perkiraan Modal Saham, Agio
Saham dan Retained Earning anak perusahaan hanya didasarkan pada jumlah
awal/saldo awal tahun atau saldo awal pada saat kepemilikan.
d. Metode biaya berdasarkan pada asumsi bahwa investasi induk terhadap anak
perusahaan merupakan bagian dari aktiva.
e. Nilai investasi harus selalu tetap, karena akan ditampakkan dalam neraca
sebesar harga perolehannya saja.
f. Perubahan nilai aktiva bersih anak perusahaan sebagai konsekuensi dari
kegiatan operasionalnya tidak akan mempengaruhi besarnya nilai investasi
tersebut.

8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Laporan Keuangan Konsolidasi adalah laporan yang menyajikan posisi keuangan
dan hasil operasi untuk induk perusahaan (entitas pengendali) dan satu atau lebih anak
perusahaan (entitas yang dikendalikan) seakan-akan entitas-entitas individual tersebut
merupakan satu entitas atau perusahaan satu perusahaan.
Tujuan laporan keuangan konsolidasi disusun, yaitu agar dapat memberikan
gambaran yang objektif dan sesuai atas keseluruhan posisi aktivitas dari satu
perusahaan (economic entity) yang terdiri atas sejumlah perusahaan yang berhubungan
istimewa, dimana laporan konsolidasi keuangan diharapkan tidak boleh menyesatkan
pihak-pihak yang berkepentingan dan harus didasarkan pada substansi atas peristiwa
ekonomi juga.
Masalah umum yang timbul di dalam rangka penyusunan neraca konsolidasi.
Masalah-masalah tersebut antara lain timbul dan dipengaruhi oleh :
1. Periode dimana laporan/neraca konsolidasi tersebut disusun.
2. Jumlah saham yang dimiliki oleh perusahaan induk, dan harga perolehan
(pengorbanan) yang telah dikeluarkan untuk memperoleh saham tersebut.
3. Dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi antara induk perusahaan dan
anak perusahaan dapat digunakan 3 (tiga) metode, yaitu :
1) Metode Ekuitas (Equity Method)
2) Metode Ekuitas Tidak Lengkap
3) Metode Harga Perolehan (Cost Method)

9
DAFTAR PUSTAKA
Batsyeba, E. W. (2013). Pengaruh Konvergensi IFRS Terhadap Liabilitas Dan
Pengaruhnya Terhadap Laporan Konsolidasi. Jurnal Akuntansi Unesa, 2(1).
Himawan, S. (2010). Penyusunan laporan keuangan konsolidasi PT. istana
kemakmuran motor dan anak perusahaan sesuai dengan prinsip akuntansi yang
berlaku umum (Doctoral dissertation, Universitas Tarumanagara).
Immanuela, I. (2009). Adopsi Penuh dan Harmonisasi Standar Akuntansi
Internasional.Jurnal Ilmiah widya warta, 33(1), 69-75.
Indonesia, I. A. (2002). Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan
Keuangan. Standar Akuntansi Keuangan.

10

Anda mungkin juga menyukai