Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH SEMINAR AKUNTANSI KEUANGAN

TOPIK 6 “PSAK 1 : PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN”

Disusun Oleh :

Ari Santoso 19023000120

Vika Sari Kusbiyanto 19023000121

Dinda Sintya Dewi 19023000122

Program Studi S1 Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Merdeka Malang

Tahun Ajaran 2022


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat dan rahmat serta karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini
yang berjudul “PSAK 1 : Penyajian Laporan Keuangan” sebagai tugas mata kuliah
Seminar Akuntansi Keuangan. Makalah ini dapat selesai tentunya dengan berbagai
pemahaman dan beberapa bantuan dari berbagai pihak. Dan tak lupa pula penulis
ingin mengucapkan rasa terimakasih kepada ibu Dr. Prihat Assih, SE., M.Si., Ak.,
CSRS. selaku dosen mata kuliah Seminar Akuntansi Keuangan atas bimbingannya
dalam perkuliahan dan telah banyak membantu penulis dalam proses perkuliahan.
Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih dalam penyusunan makalah ini.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan


makalah ini. Oleh karena itu, kami berharap para pembaca dapat memberikan saran
serta kritik untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.

Akhir kata kami mengucapkan terima kasih dan semoga dapat memberikan
manfaat.

Malang, 14 September 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................................1
1. Latar Belakang.......................................................................................................................1
2. Rumusan Masalah................................................................................................................1
3. Tujuan......................................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................................2
1. Laporan Keuangan...............................................................................................................2
2. Penyajian Laporan Keuangan menurut PSAK 1............................................................2
A. Identifikasi Laporan Keuangan..................................................................................3
B. Jenis dan Bentuk Penyajian Laporan Keuangan Menurut PSAK 1.................3
3. Amandemen PSAK 1 Tahun 2019.....................................................................................8
4. Perbedaan PSAK 1 (2009), PSAK 1 (2013) dan IFRS....................................................9
5. Dampak Penerapan............................................................................................................11
BAB III PENUTUP............................................................................................................................14
1. Kesimpulan..........................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................15

ii
BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Akuntansi merupakan suatu sistem dengan input data atau informasi berupa
transaksi atau bukti dan output berupa informasi laporan keuangan yang
bermanfaat bagi pihak internal dan eksternal. Proses akuntansi meliputi identifikasi,
pencatatan, penggolongan dan pengikhtisaran sehingga menghasilkan laporan
keuangan.
Menurut Kieso & Weygant (2000) Akuntansi keuangan adalah proses
penyusunan laporan keuangan perusahaan secara menyeluruh yang akan
digunakan oleh pengguna laporan keuangan dari pihak internal maupun eksternal
perusahaan. Dalam hal ini, Dewan Standar Ikatan Akuntan Indonesia atau DSAK IAI
memiliki kewenangan untuk menerbitkan atau membuat Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan (PSAK). PSAK berguna untuk membantu pengguna laporan
keuangan lebih mudah dalam memahami laporan keuangan perusahaannya.
Dengan begitu, mereka akan dipermudah saat akan melakukan Analisa perubahan
keuangan perusahaan, sehingga akan lebih mudah untuk dibandingkan dengan
yang sebelumnya.
Penyajian menggunakan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK),
terdapat entitas-entitas penting dalam sebuah laporan keuangan yang sering
digunakan seperti kas, laba, rugi, dan sebagainya. hal- hal tersebut tentunya
sangat berguna bagi pengguna untuk mengukur performa sebuah perusahaan dari
keuangannya.
Kerangka dasar menurut PSAK menyajikan konsep yang mendasari
penyusunan dan penyajian laporan keuangan bagi para penggunanya. PSAK
adalah standar yang digunakan untuk pelaporan keuangan di Indonesia. Menurut
PSAK No. 1 laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi
keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas.

2. Rumusan Masalah

a. Apa pengertian dan tujuan laporan keuangan?


b. Bagaimana penyajian laporan keuangan menurut PSAK 1?
c. Apa perbedaan laporan keuangan menurut PSAK 1 sebelum di revisi tahun
2009, PSAK 1 setelah di revisi tahun 2013 dan IFRS?

3. Tujuan

a. Untuk mengetahui laporan keuangan menurut PSAK 1


b. Untuk mengetahui penyajian kaporan keuangan menurut PSAK 1

1
c. Untuk mengetahui perbedaan laporan keuangan menurut PSAK 1 sebelum di
revisi tahun 2009, PSAK 1 setelah di revisi tahun 2013 dan IFRS?

BAB II PEMBAHASAN

1. Laporan Keuangan

Menurut PSAK No. 1 laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur


dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas. Secara umum laporan
finansial atau laporan keuangan ini berisi pencatatan uang dan transaksi yang terjadi
dalam bisnis, baik transaksi pembelian maupun penjualan dan transaksi lainnya
yang memiliki nilai ekonomi dan moneter.
Laporan keuangan disusun untuk mengetahui kondisi finansial perusahaan
secara keseluruhan. Tujuan dari laporan ini digunakan oleh para stakeholder dan
pengguna informasi akuntansi untuk melakukan evaluasi dan cara pencegahan
dengan tepat dan cepat jika kondisi keuangan bisnis mengalami masalah atau
memerlukan perubahan untuk perkembangan bisnis ke depan. Laporan ini biasanya
dibuat dalam periode tertentu.
Selain tujuan tersebut, adapun fungsi dari laporan keuangan adalah:
a. Untuk evaluasi kondisi perkembangan bisnis.
Dengan menggunakan laporan ini berguna untuk melihat kondisi perkembangan
bisnis. Misalnya, dalam laporan laba rugi, akan terlihat apakah perusahaan
sedang untung atau rugi. Jika dalam laporan tersebut terlalu banyak kerugian,
maka perusahaan sedang mengalami penurunan. Sebaliknya jika dalam laporan
tersebut banyak data profit, maka usaha sedang berkembang. Dengan evaluasi
ini pemimpin mampu menentukan sikap melanjutkan bisnis atau menutupnya
karena kerugian bisnis yang kronis.
b. Untuk menilai kondisi bisnis, apakah perlu modal tambahan.
Dengan mengetahui kondisi bisnis dari laporan keuangan, bisa diputuskan
apakah akan diberi tambahan modal untuk perkembangan bisnis atau bisnis
memerlukan modal tambahan untuk menutupi kerugian yang terjadi.
c. Sebagai laporan pertanggungjawaban kepada stakeholder.
Laporan keuangan ini juga digunakan sebagai pertanggungjawaban perusahaan
kepada berbagai stakeholder, untuk memberi informasi kondisi perusahaan.
Apabila laporan tersebut detail, berarti perusahaan kredibel dan dapat dipercaya
di mata para stakeholder. Sebaliknya perusahaan dengan laporan berantakan
bisa dikatakan sebagai perusahaan yang tidak kredibel dan berpotensi mengalami
masalah kedepannya.

2. Penyajian Laporan Keuangan menurut PSAK 1

2
PSAK 1 tentang Penyajian Laporan Keuangan telah disahkan oleh Dewan
Standar Akuntansi Keuangan pada tanggal 19 Desember 2013. PSAK ini merevisi
PSAK 1 tentang Penyajian Laporan Keuangan yang telah diterbitkan pada tanggal
15 Desember 2009.
A. Identifikasi Laporan Keuangan

Entitas mengidentifikasi secara jelas setiap laporan keuangan dan catatan atau
laporan keuangan. Disamping itu, entitas menyajikan informasi berikut ini secara
jelas dan mengulangnya jika dibutuhkan sehingga dapat dipahami :
1. Nama entitas pembuat laporan keuangan atau identitas lain, dan setiap
perubahan informasi dari akhir periode laporan sebelumnya;
2. Apakah merupakan laporan keuangan satu entitas atau suatu kelompok
entitas;
3. Tanggal akhir periode pelaporan atau periode yang dicakup oleh laporan
keuangan atau catatan atas laporan keuangan;
4. Mata uang pelaporan sebagaimana didefinisikan dalam PSAK 52;
5. Pembulatan yang digunakan dalam penyajian jumlah dalam laporan
keuangan.

B. Jenis dan Bentuk Penyajian Laporan Keuangan Menurut PSAK 1

Secara umum, ada lima laporan keuangan yang bisa disusun, yaitu :
1. Laporan Posisi Keuangan

Adalah laporan keuangan yang menunjukkan posisi keuangan


perusahaan pada tanggal tertentu. Arti dari posisi keuangan dimaksud adalah
posisi jumlah dan jenis aktiva (harta) dan pasiva (kewajiban dan ekuitas)
suatu perusahaan. Neraca memiliki dua bentuk penyajian : a) bentuk rekening
(account form) atau skontro, dalam bentuk ini aktiva ditempatkan di sebeblah
kiri dan pasiva ditempatkan di sebelah kanan, b) bentuk laporan (report form)
atau staffel, dalam bentuk ini aktiva ditempatkan di bagian atas sedangkan
pasiva ditempatkan di bawah aktiva secara vertikal.

Informasi yang Disajikan dalam Laporan Posisi Keuangan

1. aset tetap
2. properti investasi
3. aset tidak berwujud
4. aset keuangan
5. investasi dengan menggunakan metode ekuitas
6. aset biolojik;
7. persediaan
8. piutang dagang dan piutang lainnya
9. kas dan setara kas

3
10. total aset yang diklasifikasikan sebagai aset yang dimiliki untuk dijual dan
aset yang termasuk dalam kelompok lepasan yang diklasifikasikan sebagai
yang dimiliki untuk dijual sesuai dengan PSAK 58
11. utang dagang dan terutang lainnya
12. kewajiban diestimasi
13. liabilitas keuangan
14. liabilitas dan aset untuk pajak kini sebagaimana didefinisikan dalam PSAK
46
15. liabilitas dan aset pajak tangguhan, sebagaimana didefinisikan dalam PSAK
46
16. liabilitas yang termasuk dalam kelompok yang dilepaskan yang
diklasifikasikan sebagai yang dimiliki untuk dijual sesuai dengan PSAK 58
17. kepentingan non-pengendali, disajikan sebagai bagian dari ekuitas; dan
18. modal saham dan cadangan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas
induk.

Ketika entitas menyajikan aset lancar dan tidak lancar dan liabilitas
jangka pendek dan jangka panjang sebagai klasifikasi yang terpisah dalam
laporan posisi keuangan, maka aset (liabilitas) pajak tangguhan tidak boleh
diklasifikasikan sebagai aset lancar (liabilitas jangka pendek).
2. Laporan Laba Rugi & Laba Rugi Komprehensif

Adalah laporan yang menggambarkan hasil usaha perusahaan dalam


suatu periode tertentu. Dalam laporan laba rugi ini tergambar jumlah
pendapatan dan sumber-sumber pendapatan yang diperoleh, laporan laba
rugi memiliki dua bentuk penyajian (Fraser dan Ormiston, 2004) yaitu:

1. format satu tahap (single step format) mengumpulkan pendapatan-


pendapatan dalam satu kelompok kemudian dipotong dengan beban untuk
mencapai laba bersih,
2. format fase berjenjang (multiple step format) yang menyajikan laba berjenjang
(laba kotor, laba usaha, dan laba sebelum pajak) sebelum sampai ke laba
bersih untuk periode berjalan.

Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain (laporan penghasilan


komprehensif) menyajikan, sebagai tambahan atas bagian laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain:

a. laba rugi
b. total penghasilan komprehensif lain
c. penghasilan komprehensif untuk periode berjalan, menjadi total laba rugi
dan penghasilan komprehensif lain.

Jika entitas menyajikan laporan laba rugi terpisah, entitas tidak menyajikan
bagian laba rugi dalam laporan yang menyajikan penghasilan komprehensif.

4
Entitas menyajikan pos-pos berikut, tambahan atas bagian laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain, sebagai alokasi dari laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain untuk periode berjalan:

a. laba rugi untuk periode yang dapat diatribusikan kepada:


- kepentingan nonpengendali; dan
- pemilik entitas induk.
b. penghasilan komprehensif untuk periode yang dapat diatribusikan kepada:
- kepentingan nonpengendali; dan
- pemilik entitas induk.

Jika entitas menyajikan laba rugi dalam suatu laporan terpisah, entitas
menyajikan a. dalam laporan tersebut.

Informasi yang Disajikan dalam Bagian Laba Rugi atau Laporan Laba Rugi

Sebagai tambahan atas pos-pos yang disyaratkan oleh PSAK/ISAK lainnya,


bagian laba rugi atau laporan laba rugi mencakup pos-pos yang menyajikan
jumlah berikut untuk periode:

a. pendapatan
b. biaya keuangan
c. bagian laba rugi dari entitas asosiasi dan joint ventures yang dicatat dengan
menggunakan metodeekuitas
d. beban pajak
e. jumlah tunggal untuk total operasi yang dihentikan

Informasi yang Disajikan dalam Bagian Penghasilan Komprehesif Lain

Bagian penghasilan komprehensif lain menyajikan pos-pos untuk jumlah


penghasilan komprehensif lain dalam periode berjalan, diklasifikasikan
berdasarkan sifat (termasuk bagian penghasilan komprehensif lain dari entitas
asosiasi dan ventura bersama yang dicatat menggunakan metode ekuitas) dan
dikelompokkan, sesuai dengan PSAK/ISAK lainnya:

a. tidak akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi; dan


b. tidak akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi ketika kondisi tertentu
terpenuhi.

Penghasilan Komprehensif Lain Selama Periode

Entitas mengungkapkan jumlah pajak penghasilan terkait dengan setiap


komponen dari pendapatan komprehensif lain, termasuk penyesuaian
reklasifikasi, baik dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
atau catatan atas laporan keuangan. Entitas dapat menyajikan komponen
pendapatan komprehensif lain:

a. jumlah neto dari dampak pajak terkait, atau

5
b. jumlah sebelum dampak pajak terkait disertai dengan total pajak
penghasilan yang terkait dengan pos tersebut.

Informasi yang Disajikan dalam Laporan Laba Rugi Dan Penghasilan


Komprehensif Lain atau Catatan atas Laporan Keuangan

Ketika pos-pos pendapatan atau beban bernilai material, maka entitas


mengungkapkan sifat dan jumlahnya secara terpisah. Keadaan yang
menyebabkan pengungkapan secara terpisah atas pos-pos pendapatan dan
beban adalah sebagai berikut:

a. penurunan nilai persediaan menjadi nilai realisasi neto atau penurunan nilai
aset tetap menjadi jumlah yang dapat dipulihkan kembali, sebagaimana
pemulihan atas penurunan tersebut
b. restrukturisasi atas aktivitas-aktivitas suatu entitas dan untuk setiap laibilitas
diestimasi atas biaya restrukturisasi
c. pelepasan aset tetap
d. pelepasan investasi
e. operasi yang dihentikan
f. penyelesaian litigasi
g. pembalikan laibilitas diestimasi lain.

3. Laporan Arus Kas

Adalah laporan yang menunjukkan semua aspek yang berkaitan


dengan kegiatan perusahaan, baik yang berpengaruh langsung atau tidak
langsung terhadap kas. Laporan arus kas terdiri atas arus kas masuk dan
arus kas keluar selama periode tertentu.

Laporan ini akan sangat bermanfaat saat akan mengevaluasi struktur


keuangan (likuiditas dan solvabilitas), serta aktiva bersih perusahaan. Tak
hanya itu, dengan laporan arus kas bisa memanfaatkannya sebagai strategi
adaptif menghadapi perubahan keadaan dan peluang.

4. Laporan Perubahan Ekuitas

Adalah laporan yang berisi jumlah dan jenis modal yang dimiliki pada
saat ini. Kemudian laporan ini juga menjelaskan perubahan modal dan sebab-
sebab terjadinya perubahan modal di suatu perusahaan. Tujuan dibuatnya
laporan perubahan ekuitas adalah memberi laporan mengenai perubahan
modal kerja dan membuat ikhtisar dari investasi dan dana yang dihasilkan di
dalam suatu periode serta aktiva pembayaran.

Informasi yang disajikan dalam laporan perubahan ekuitas, sebagai berikut:

a. Total penghasilan komprehensif selama periode berjalan, yang


menunjukkan secara terpisah jumlah total yang dapat diatribusikan kepada
pemilik entitas induk dan kepada kepentingan nonpengendali;

6
b. Untuk setiap komponen, dampak penerapan retrospektif atau penyajian
kembali secara retrospektif sesuai dengan PSAK 25;
c. Untuk setiap kompoenen ekuitas, rekonsiliasi antara jumlah tercatat pada
awal dan akhir periode, secara terpisah mengungkapkan masing-masing
perubahan yang timbul dari:
 Laba rugi
 Penghasilan komprehensif lain
d. Transaksi dengan pemilik dalam kapasistasnya sebagai pemilik, yang
menunjukkan secara terpisah kontribusi dari dan distribusi kepada pemiliki
dan perubahan hak kepemilikan pada entitas anak yang tidak
menyebabkan hilangnya pengendalian.
5. Catatan atas Laporan Keuangan

Yaitu laporan yang memberikan informasi apabila adalah laporan


keuangan yang memerlukan penjelasan tertentu. Catatan ini juga membantu
menjelaskan penyimpangan atau anggapan tidak konsisten dalam metodologi
akun dari tahun ke tahun.

Struktur Catatan atas Laporan Keuangan:

a. Menyajikan informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan


kebijakan akuntani tertentu yang digunkan sesuai paragraph 115-122
PSAK 1
b. Mengungkapkan informasi yang disyaratkan SAK yang tidak disajikan di
bagian manapun dalam laporan keuangan
c. Memberikan informasi yang tidak disajikan di bagian manapun dalam
laporan keuangan, tetapi informasi tersebut relevan untuk memahami
laporan keuangan.

Entitas biasanya menyajikan catatan atas laporan keuangan dengan urutan


sebagai berikut, untuk membantu pengguna memahami dan membandingkan
dengan laporan keuangan entitas lainnya:

a. Pernyataan kepatuhan terhadap SAK


b. Ringkasan kebijakan akuntansi siginifikan yang diterapkan
c. Informasi tambahan untuk pos-pos yang disajikan dalam laporan
perubahan posisi keuangan dan laporan laba rugi komprehensif, laporan
laba rugi terpisah (jika disajikain), laporan perubahan ekuitas dan laporan
arus kas, sesuai dengan urutan penyajian laporan dan penyajian masing-
masing pos
d. Pengungkapan lainnya, temasuk:
 Liabilitas kontijensi dan komitmen kontraktual yang belum diakui
 Pengungkapan informasi nonkeuangan, seperti tujuan manajemen
risiko keuangan dan entitas. (PSAK 31)

Pengungkapan Kebijakan Akuntansi

7
Entitas mengungkapkan dalam ringkasan kebijakan akuntansi siginifikan:

a. Dasar pengukurn yang digunakan dalam menyusun laporan keuangan;


b. Kebijakan akuntansi lainnya yang diterapkan yang relevan untuk
memahami lapoan keuangan.

Modal

Entitas mengungkapkan informasi yang memungkinkan pengguna


laporan keuangan untuk mengevaluasi tujuan, kebijakan dan proses entitas
dalam mengelola permodalannya. Dengan mengungkapkan hal-hal berikut:

a. Informasi kualitatif tentang tujuan, kebijakan dan proses entitas dalam


mengelola permodalannya.
b. Ringkasan data kuantitatif tentang aa yang diaturnya sebagai modal.
c. Setiap perubahan (a) dan (b) dari periode sebelumnya.
d. Apakah Selma periode entitas mematuhi setiap persyaratan permodalan
eksternal.
e. Ketika entitas tidak mematuhi persyaratan permodalan eksternal tersebut,
konsekuensi dari ketidkapatuhan tersebut.

Instrumen Keuangan Puttable yang Diklasifikasikan sebagai Ekuitas

Instrumen keuangan yang memberi hak kepada pemegangnya


untuk menjual instrument itu kembali pada penerbitnya baik secara kas atau
dengan asset keuangan lainnya (puttable financial instrument) yang
diklasifikasi sebagai instrument ekuitas diungkapkan (jika tidak diungkapkan
dimanapun):

a. Ikhtisar data kuantitatif mengenai jumlah yang diklasifikasikan sebagai


ekuitas
b. Tujuan, kebijakan dan proses pengelolaan kewajiban untuk membeli
kembali atau menarik instrument tersebut jika dipersyaratkan oleh
pemegang instrument, termasuk setiap perubahan dari periode
sebelumnya
c. Prakiraan arus kas keluar pada saat pembelian kembali atau penarikan
instrument tersebut
d. Informasi tentang bagaimana penentuan prakiraan arus kas keluar pada
saat pembelian kembali atau penarikan intsrumen.

Pengungkapan Lain

Entitas mengungkapkan di dalam catatan atas laporan keuangan:

a. Jumlah dividen yang diusulkan sebelum tanggal penyelesaian laporan


keuangan tetapi tidak diakui sebagai distribusi kepada pemilik selama
periode serta jumlah dividen per lembar sahamnya
b. Jumlah dividen preferen kumulatif yang tidak diakui.

8
Entitas mengungkapkan hal-hal berikut ini, jika tidak diungkapkan di bagian
manapun dalam informasi yang dipublikasikan bersama dengan laporan
keuangan:

a. Domisli dan bentuk huku, negara tempat pendirian, alamat kantor pusat
entitas (loaski utama/kegiatan usaha, jika berbeda dari lokasi kantor)
b. Keterangan mengenai sifat operasi dan kegiatan utama
c. Nama entitas induk dan nama entitas induk terakhir dalam kelompok
usaha.

3. Amandemen PSAK 1 Tahun 2019

Pada awal tahun 2019, Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) IAI
resmi mengesahkan Amandemen PSAK 1 Penyajian Laporan Keuangan tentang
definisi material. IAI atau Ikatan Akuntan Indonesia sebagai organisasi yang
menaungi akuntan di Indonesia bekerja agar terus aktif melaksanakan proses
konvergensi Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang mengacu pada International
Financial Reporting Standards (IFRS). Amandemen yang disahkan tersebut
menyebutkan bahwa DE Amandemen PSAK 1 mengklarifikasi definisi material yang
bertujuan untuk menyelaraskan definisi yang digunakan dalam kerangka konseptual
dan beberapa PSAK yang relevan.

4. Perbedaan PSAK 1 (2009), PSAK 1 (2013) dan IFRS

a. Perbedaan PSAK 1 (2009) dengan PSAK 1 (2013)

Perihal PSAK 1 (2009) PSAK 1 (2013)


Judul Laporan Laporan Laba Rugi Laporan Laba Rugi dan
Komprehensif Penghasilan Komprehensif
Lain
Definisi Memberikan definisi mengenai: Tidak memberikan definisi
Laba Rugi mengenai:
Pemilik Laba Rugi
Penyesuaian Reklasifikasi Pemilik
Total Laba Rugi Komprehensif Penyesuaian Reklasifikasi
Total Laba Rugi Komprehensif
Komponen Komponen Laporan Keuangan Komponen Laporan Keuangan
Laporan Lengkap: Lengkap:
Keuangan 1. Laporan posisi keuangan 1. Laporan posisi keuangan
2. Laporan laba rugi 2. Laporan laba rugi dan
komprehensif lain penghasilan komprehensif
3. Laporan perubahan ekuitas lain
4. Laporan arus kas 3. Laporan perubahan ekuitas
5. Catatan atas laporan 4. Laporan arus kas

9
keuangan 5. Catatan atas laporan
keuangan
6. Informasi komparatif
Informasi Tidak terdapat pengaturn Menambakan persyaratan
Komparatif mengenai hal tersebut penyajian dan pengungkapan:
1. Informasi komparatif
minimum
2. Informasi komparatif
tambahan
Penyajian Disajikan dalam kelompok Disajikan berdasarkan
penghasilan penghasilan komprehensif lain kelompok:
komprehensif 1. Pos-pos yang akan
lain direklasifikasikan ke laba
rugi
2. Pos-pos yang tidak akan
direklasifikasi ke laba rugi

b. Perbedaan dengan IFRS

ED PSAK PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan mengadopsi IAS 1 Presentation


of Financial Statement per 1 Januari 2013, kecuali:

1. IAS 1 paragraf 2 yang menjadi PSAK 1 paragraf 2 tentang ruang lingkup


dengan penambahan kalimat yang menyatakan bahwa PSAK 1 tidak berlaku
untuk entitas syariah, karena penyajian laporan keuangan syariah diatur dalam
PSAK 101: Penyajian Laporan Keuangan Syariah.
2. IAS 1 paragraf 5 yang menjadi PSAK 1 paragraf 05 tentang ruang lingkup
dengan menghilangkan kemungkinan penerapan bagi entitas sector public
karena pelaporan keuangan entitas sector public diatur dalam standar
akuntansi pemerintah bukan Standar Akuntansi Keuangan.
3. IAS 1 paragraf 7 yang menjadi PSAK 1 paragraf 07 tentang definisi Standar
Akuntansi Keuangan dengan menambahkan peraturan regulator pasar modal
untuk entitas yang berada di bawah pengawasannya, karena untuk sinkronisasi
dengan peraturan perundang-undangan di pasar modal.
4. IAS 1 paragraf 10 yang menjadi PSAK 1 paragraf 11 dengan menghilangkan
kalimat yang memperkenankan entitas menggunakan judul lain untuk
komponen laporan keuangan, agar menciptakan keseragaman untuk judul
komponen laporan keuangan.
5. Tambahan di paragraph 16 tentang tanggung jawab atas laporan keuangan,
karena peraturan perundang-undangan tidak mengatur pihak yang
bertanggungjawab atas laporan keuangan untuk semua entitas, tetapi hanya
untuk sebagian entias.
6. IAS 1 paragraf 19-22 tentang penerapan penyimpangan dari suatu Standar
Akuntansi Keuangan tidak diadopsi, karena tidak sesuai dengan konteks di
Indonesia. Pengaturan IAS 1 paragraf 23-24 diadopsi menjadi PSAK 1 paragraf
21-22 mengenai pengungkapannya, tetapi dengan menghilangkan kalimat “but

10
the relevant regulatory framework prohibits departure from thr requirement”
dalam IAS 1 paragraf 23.
7. IAS 1 paragraf 54 (f) tentang asset biolojik tidak diadopsi, karena IAs 41
Agriculture belum diadopsi.
8. IAS 1 paragraf 139 yang menjadi PSAK 1 paragraf 139 tentang tanggal efektif
dengan meniadakan penerapan dini, karena penerapan dini hanya dapat
dilakukan dengan tepat jika seluru pengaturan dalam IFRS diadopsi secara
bersamaan menjadi SAK. Adopsi IFRS menjadi SAK di Indonesia dilakukan
secara bertahap.
9. IAS paragraf 139A, 139B, 139C tentang ketentuan transisi tidak diadopsi
karena paragraph tersebut tidak relevan.
10. IAS paragraf 140 tentang penarikan IAS 1 (2003) karena hal tersebut tidak
relevan.

5. Dampak Penerapan

Contoh Penerapan PSAK 1 2013


Ilustrasi Laba Rugi Komprehensif Digabung:

11
Ilustrasi Laba Rugi Komprehensif Dipisah:

12
13
14
BAB III PENUTUP

1. Kesimpulan

Penyajian laporan keuangan merupakan dasar yang sangat penting bagi


sebuah entitas. Secara umum ada 5 laporan keuangan yang dapat disusun yaitu
Laporan Posisi Keuangan, Laporan Laba Rugi, Laporan Arus Kas, Laporan
Perubahan Ekuitas, dan Catatan Atas Laporan Keuangan. Sesuai dengan tujuan
penggunaan laporan keuangan yaitu untuk memberikan informasi yang berguna
dalam pengambilan keputusan ekonomi, juga sebagai hasil pertaanggungjawaban
manajemen atas penggunaan sumber dayanya yang dikemas dalam sebuah
penyajian sehingga mudah untuk dibaca dan dimengerti oleh para pengguna laporan
keuangan.
PSAK 1 telah mengalami beberapa perubahan. PSAK 1 Revisi 2009 mulai
diberlakukan pada tahun 2011, sedangkan revisi yang dibuat pada tahun 2013
diberlakukan mulai Januari 2015. Secara garis besar perubahan PSAK 1 Revisi 2009
ke PSAK 1 Revisi 2013 hanya mengalami beberapa perubahan yaitu mengenai Judul
Laporan, Definisi, Komponen Laporan Keuangan, Informasi Komparatif, dan
Penyajian Penghasilan Komprehensif Lain.
Pada awal tahun 2019, Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) IAI
resmi mengesahkan Amandemen PSAK 1 Penyajian Laporan Keuangan tentang
definisi material. Amandemen yang disahkan tersebut menyebutkan bahwa DE
Amandemen PSAK 1 mengklarifikasi definisi material yang bertujuan untuk
menyelaraskan definisi yang digunakan dalam kerangka konseptual dan beberapa
PSAK yang relevan.

15
DAFTAR PUSTAKA

https://accounting.binus.ac.id/2014/07/11/perbedaan-antara-psak-no-1-tahun-2013-
degnan-psak-no-1-tahun-2009/ diakses pada tanggal 18 September 2022
https://www.jurnal.id/id/blog/format-laporan-keuangan/ diakses pada tanggal 18
September 2022
https://staff.ui.ac.id/system/files/users/martani/material/
psak1penyajianlaporankeuangan.pdf diakses pada tanggal 18 September 2022

16

Anda mungkin juga menyukai