Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH


Disusun untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah : Akuntansi Pemerintahan
Dosen Pengampu : Dr. Nina Yusnita Yamin, SE., M.Si., Ak.

Oleh Kelompok IV :
1. Febrianti (C30118181)
2. Ni Made Setia Antika Dewi(C30118206)
3. Nuryuliana (C30118208)
4. Rihadatul Nur Aisi (C30118227)
5. Mirna Devanti (C30118232)
6. Arbaini (C30118233)
7. Gompita Sari (C30118236)
8. Florensia Junita Ika (C30118237)
9. Rizkiyana (C30118511)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS TADULAKO

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Laporan
Keuangan Pemerintah ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari Ibu
Dr. Nina Yusnita Yamin, SE., M.Si., Ak. pada Mata Kuliah Akuntansi Pemerintahan. Selain
itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang jenis – jenis laporan
keuangan pemerintah bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr. Nina Yusnita Yamin, SE., M.Si.,
Ak., selaku Dosen Mata Kuliah Akuntansi Pemerintahan yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang
penulis ampu.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini.

Penulis menyadari, makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun sangat diharapkan oleh penulis demi kesempurnaan makalah ini.

Palu, 11 Oktober 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

SAMPUL............................................................................................................................ i

KATA PENGANTAR........................................................................................................ ii

DAFTAR ISI....................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................... 1

A. Latar Belakang.................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah............................................................................................. 1
C. Tujuan Pembahasan.......................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................... 2

A. KETERKAITAN KOMPONEN LAPORAN LAPORAN PELAKSANAAN


ANGGARAN....................................................................................................
2
B. LAPORAN REALISASI ANGGARAN.......................................................... 3
C. LAPORAN PERUBAHAN SALDO ANGGARAN LEBIH (LP-SAL).......... 5
D. LAPORAN ARUS KAS (LAK)....................................................................... 7

BAB III PENUTUP............................................................................................................ 15

A. KESIMPULAN................................................................................................. 15
B. SARAN............................................................................................................. 15

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................... 16

iii
iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi yang
memberikan gambaran tentang keadaan posisi keuangan, hasil yang diterima, serta
perubahan dalam posisi keuangan suatu perusahaan. Laporan keuangan juga
merupakan kesimpulan dari pencatatan transaksi yang dilakukan oleh suatu instansi.
Laporan keuangan adalah media yang paling penting untuk menilai kondisi ekonomi
dan prestasi manajemen.
Setiap instansi memiliki tujuan khusus yang hendak dicapai. Kinerja instansi
tercermin dari laporan keuangan yang disusun setiap tahun. Informasi yang disajikan
dalam laporan keuangan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan informasi yang
menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan. Direktorat
Akuntansi dan Laporan Keuangan memiliki kewajiban untuk menyelenggarakan
akuntansi dan menyusun laporan keuangan pemerintah pusat.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana keterkaitan komponen laporan pelaksanaan anggaran ?
2. Apa fungsi dan komponen LRA ?
3. Apa fungsi dan komponen LP-SAL ?
4. Apa fungsi dan komponen LAK ?
C. Tujuan Pembahasan
Adapun tujuan pembahasan dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui keterkaitan komponen laporan pelaksanaan anggaran
2. Untuk mengetahui fungsi dan komponen LRA
3. Untuk mengetahui fungsi dan komponen LP-SAL
4. Untuk mengetahui fungsi dan komponen LAK.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. KETERKAITAN KOMPONEN LAPORAN LAPORAN PELAKSANAAN


ANGGARAN
Laporan Realisasi Anggaran (LRA) menyediakan informasi mengenai
anggaran dan realisasi pendapatan-LRA, belanja, transfer, surplus/defisit-LRA, dan
pembiayaan dari suatu entitas pelaporan. Informasi tersebut berguna bagi para
pengguna laporan dalam mengevaluasi keputusan mengenai alokasi sumber-sumber
daya ekonomi, akuntabilitas dan ketaatan entitas pelaporan terhadap anggaran karena
menyediakan informasi-informasi sebagai berikut:
Informasi mengenai sumber, alokasi, dan penggunaan sumber daya ekonomi;
Informasi mengenai realisasi anggaran secara menyeluruh yang berguna dalam
mengevaluasi kinerja pemerintah dalam hal efisiensi dan efektivitas penggunaan
anggaran.
LRA menyediakan informasi yang berguna dalam memprediksi sumber daya
ekonomi yang akan diterima untuk mendanai kegiatan pemerintah pusat dan daerah
dalam periode mendatang dengan cara menyajikan laporan secara komparatif. Selain
itu, LRA juga dapat menyediakan informasi kepada para pengguna laporan keuangan
pemerintah tentang indikasi perolehan dan penggunaan sumber daya ekonomi dalam
penyelenggaraan fungsi pemerintahan, sehingga dapat menilai apakah suatu
kegiatan/program telah dilaksanakan secara efisien, efektif, dan hemat, sesuai dengan
anggarannya (APBN/APBD), dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Setiap komponen dalam LRA dijelaskan lebih lanjut dalam Catatan atas
Laporan Keuangan. Penjelasan tersebut memuat hal-hal yang mempengaruhi
pelaksanaan anggaran seperti kebijakan fiskal dan moneter, sebab-sebab terjadinya
perbedaan yang material antara anggaran dan realisasinya, serta daftar-daftar yang
merinci lebih lanjut atas angka-angka yang dianggap perlu untuk dijelaskan. Namun
dari segi struktur, LRA Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah
Kabupaten/Kota memiliki struktur yang berbeda. Perbedaan ini lebih diakibatkan
karena adanya perbedaan sumber pendapatan pada pemerintah pusat, Pemerintah
Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota.
Penyusunan dan penyajian LRA didasarkan pada akuntansi anggaran,
akuntansi pendapatan-LRA, akuntansi belanja, akuntansi surplus/ defisit, akuntansi

2
pembiayaan dan akuntansi sisa lebih/kurang pembiayaan anggaran (SiLPA/SiKPA),
yang mana berdasar pada basis kas.
1. Akuntansi Anggaran
Salah satu perbedaan utama akuntansi pemerintahan dengan akuntansi
perusahaan komersial terletak pada akuntansi anggaran. Dalam pemerintahan,
pencatatan telah dimulai pada saat anggaran (APBN/APBD) disahkan dan
dialokasikan.
Akuntansi anggaran merupakan teknik pertanggungjawaban dan
pengendalian manajemen yang digunakan untuk membantu pengelolaan
pendapatan, belanja, transfer, dan pembiayaan. Akuntansi anggaran
diselenggarakan sesuai dengan struktur anggaran yang terdiri dari anggaran
pendapatan, belanja, dan pembiayaan.
Anggaran pendapatan meliputi estimasi pendapatan yang dijabarkan
menjadi alokasi estimasi pendapatan. Anggaran belanja terdiri dari apropriasi
yang dijabarkan menjadi otorisasi kredit anggaran (allotment). Anggaran
pembiayaan terdiri dari penerimaan pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan.

B. LAPORAN REALISASI ANGGARAN


Anggaran merupakan pedoman tindakan yang akan dilaksanakan pemerintah
meliputi rencana pendapatan, belanja, transfer dan pembiayaan yang diukur dalam
satuan rupiah yang disusun menurut klasifikasi tertentu secara sistematis untuk satu
periode. Sedangkan realisasi anggaran merupakan suatu serangkaian aktivitas dalam
menggunakan sumber daya ekonomi yang dikelola. Laporan realisasi anggaran yang
selanjutnya disebut dengan LRA merupakan laporan yang menyajikan ikhtisar
sumber, alokasi, dan pemakaian sumber daya ekonomi yang dikelola, serta
menggambarkan perbandingan antara anggaran dan realisasinya dalam suatu periode
pelaporan yang terdiri atas unsur pendapatan dan belanja.
Laporan realisasi anggaran mengungkapkan kegiatan keuangan pemerintah
pusat atau daerah yang menunjukkan ketaatan terhadap anggaran APBN atau APBD.
APBN (Anggaran Pendapatan Belanja Negara) merupakan rencana keuangan tahunan
pemerintahan negara yang disetujui oleh DPR. Sedangkan APBD (Anggaran
Pendapatan Belanja Daerah) merupakan rencana keuanagn tahunan pemerintahan
daerah yang disetujui oleh DPRD. Laporan realisasi anggaran menggambarkan
perbandingan antara anggaran dengan realisasinya dalam satu periode pelaporan.
3
Secara umum laporan realisasi anggaran disusun dan disajikan dengan basis
kas. Basis kas merupakan basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan
peristiwa lainnya pada saat transaksi dan peristiwa itu terjadi, saat kas atau setara kas
diterima atau dibayarkan. Laporan realisasi anggaran yang disusun dalam laporan
keuangan akan dijelaskan secara rinci dalam suatu catatan atas laporan keuangan.
Penjelasan tersebut akan memuat informasi-informasi yang mempengaruhi
pelaksanaan anggaran seperti kebijakan fiskal dan moneter, sebab-sebab terjadinya
perbedaan yang material antara anggaran dan realisasinya, serta daftar-daftar yang
merinci lebih lanjut angka-angka yang perlu diberikan penjelasan lebih lanjut.
Dalam penyajian laporan realisasi anggaran terdapat unsur-unsur yang harus
dipenuhi, antara lain adalah :
1. Pendapatan – LRA
2. Belanja
3. Transfer
4. Surplus / Defisit – LRA
5. Pembiayaan
6. Sisa Lebih / Kurang Pembiayaan Anggaran

1. Manfaat Realisasi Informasi Anggaran


Dalam laporan realisasi anggaran akan menyediakan informasi mengenai
realisasi pendapatan-LRA, belanja, transfer, surplus/defisit-LRA dan pembiayaan
dari suatu entitas pelaporan yang masing-masing diperbandingkan dengan
anggarannya. Melalui informasi yang dihasilkannya akan membantu para
pengguna laporan keuangan dalam menentukan proses pengambilan keputusan
selanjutnya, serta mengevaluasi keputusan mengenai alokasi seumber-sumber
daya ekonomi dan akuntabilitas publik.
Dengan laporan LRA tersebut, dapat diperoleh informasi yang
menunjukkan ketaatan entitas pelaporan terhadap anggaran dengan :
a. penyediaan informasi mengenai sumber, alokaso dan penggunaan sumber
daya ekonomi
b. penyediaan informasi mengenai realisasi anggaran secara menyeluruh yang
berguna dalam mengevaluasi kinerja pemerintah dalam hal efisiensi dan
efektivitas penggunaan anggaran.

4
Dalam laporan realisasi anggaran akan diperoleh informasi yang berguna
untuk memprediksi sumber daya ekonomi yang akan diterima dalam periode
mendatang yang akan digunakan untuk mendanai kegiatan pemerintah pusat dan
daerah. Laporan realisasi anggaran tersebut dapat menyediakan informasi kepada
para pengguna laporan tentang indikasi perolehan dan penggunaan sumber daya
ekonomi yang telah dilaksanakan secara efisien, efektif dan hemat, sesuai dengan
anggaran serta sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2. Struktur Laporan Realisasi Anggaran


Laporan realisasi anggaran menyajikan informasi yang masing-masing
diperbandingkan dengan anggarannya dalam satu periode.
Dalam laporan realisasi anggaran harus diidentifikasikan secara jelas dan diulang
pada setiap halaman laporan, informasi yang harus disajikan meliputi :
a. nama entitas pelaporan atau sarana identifikasi lainnya
b. cakupan entitas pelaporan
c. periode pelaporan
d. mata uang pelaporan
e. satuan angka yang digunakan

3. Unsur-Unsur Dalam Laporan Realisasi Anggaran


Laporan realisasi anggaran disajikan sedemikian rupa sehingga
menonjolkan berbagai unsur pendapatan, belanja, transfer, surplus/defisit, serta
pembiayaan yang diperlukan untuk penyajian yang wajar. Dalam laporan realisasi
anggaran ini akan dibandingkan antara anggaran dan realisasi pendapatan-LRA,
nelanja, transfer, surplus/defisit-LRA serta pembiayaannya.

C. LAPORAN PERUBAHAN SALDO ANGGARAN LEBIH (LP-SAL)


Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih (SAL) menyajikan
informasikenaikan atau penurunan SAL tahun pelaporan dibandingkan dengantahun
sebelumnya. Laporan Perubahan SAL hanya disajikan oleh Bendahara Umum
Negaradan entitas pelaporan yang menyusun laporan keuangan konsolidasi. Manfaat
Menyajikan informasi kenaikan atau penurunan SAL tahun pelaporan dibandingkan
dengan tahun sebelumnya Struktur dan Isi Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih
menyajikan secara komparatif dengan periode sebelumnya pos-pos berikut:
5
a) Saldo Anggaran Lebih awal.
b) Penggunaan Saldo Anggaran Lebih.
c) Sisa Lebih/Kurang Pembiayaan Anggaran tahun berjalan
d) Koreksi Kesalahan Pembukuan tahun Sebelumnya
e) Saldo Anggaran Lebih Akhir.

2. Saldo Anggaran Lebih


Dalam pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)
dapat terjadi keadaan yang menyebabkan sisa lebih pembiayaan anggaran dan sisa
kurang pembiayaan anggaran. Saldo Anggaran Lebih ini merupakan akumulasi
sisa lebih pembiayaan anggaran dan sisa kurang pembiayaan anggaran. Saldo
anggaran lebih mirip dengan laba ditahan pada perusahaan swasta.
Saldo Anggaran Lebih (SAL) adalah akumulasi Sisa Lebih Pembiayaan
Anggaran (SiLPA) /Sisa Kurang Pembiayaan Anggaran (SiKPA) tahun anggaran
yang lalu dan tahun anggaran yang bersangkutan setelah ditutup,
ditambah/dikurangi dengan koreksi pembukuan. SAL diperoleh dengan terlebih
dahulu memperhitungkan Surplus/Defisit dan SiLPA/SiKPA. Surplus/Defisit
tersebut diperoleh dari realisasi Pendapatan Negara dan Hibah dikurangi realisasi
Belanja Negara selama 1 (satu) periode pelaporan.
SiLPA/SiKPA diperoleh dari Surplus/Defisit ditambah realisasi
Pembiayaan Bersih selama 1 (satu) periode pelaporan. SAL akhir periode
pelaporan diperoleh dari SAL awal periode pelaporan ditambah SiLPA/SiKPA
ditambah atau dikurangi Koreksi Pembukuan SAL dan dikurangi penggunaan
SAL selama 1 (satu) periode pelaporan.

3. Penyimpanan Dana Saldo Anggaran Lebih (SAL)


Pada akhir tahun anggaran dana SAL yang diperoleh berdasarkan
perhitungan yang telah dilakukan disimpan oleh :
a) Bendahara Umum Negara dalam bentuk Rekening Milik Bendahara
Umum Negara.
b) Bendahara Pengeluaran dalam bentuk uang persediaan.
c) Bendahara satuan kerja Badan Layanan Umum dalam bentuk Rekening
Kas Badan Layanan Umum, kas tunai (cash on hand).

6
4. Penggunaan dan Pengelolaan SAL
SAL diutamakan untuk digunakan dalam rangka membiayai defisit APBN
tahun anggaran berjalan. Penggunaan SAL dilaksanakan sesuai Undang-Undang
mengenai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. SAL dilaporkan dalam
Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih Pemerintah Pusat dalam Laporan
Keuangan Pemerintah Pusat. SAL sebagaimana merupakan bagian dari ekuitas
dana dalam Neraca Laporan Keuangan Pemerintah Pusat.
SAL yang dilaporkan dalam Laporan Keuangan Pemerintah Pusat dapat
terjadi selisih/perbedaan antara angka SAL menurut buku dan angka SAL menurut
fisik. Apabila terjadi selisih/ perbedaan angka SAL maka Direktur Jenderal
Perbendaharaan selaku Kuasa Bendahara Umum Negara Pusat melakukan
penelitian penyebab terjadinya selisih/perbedaan angka SAL untukmenetapkan
langkah penanganan yang diperlukan. Hasil penelitian yang telah dilakukan
dilaporkan kepada Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara paling
lambat sebelum diajukannya Rancangan Undang-Undang yang mengatur
mengenai pertanggungjawaban atas pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara tahun anggaran berkenaan.

D. LAPORAN ARUS KAS (LAK)


SAL diutamakan untuk digunakan dalam rangka membiayai defisit APBN
tahun anggaran berjalan. Penggunaan SAL dilaksanakan sesuai Undang-Undang
mengenai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. SAL dilaporkan dalam Laporan
Perubahan Saldo Anggaran Lebih Pemerintah Pusat dalam Laporan Keuangan
Pemerintah Pusat. SAL sebagaimana merupakan bagian dari ekuitas dana dalam
Neraca Laporan Keuangan Pemerintah Pusat.
SAL yang dilaporkan dalam Laporan Keuangan Pemerintah Pusat dapat
terjadi selisih/perbedaan antara angka SAL menurut buku dan angka SAL menurut
fisik. Apabila terjadi selisih/ perbedaan angka SAL maka Direktur Jenderal
Perbendaharaan selaku Kuasa Bendahara Umum Negara Pusat melakukan penelitian
penyebab terjadinya selisih/perbedaan angka SAL untukmenetapkan langkah
penanganan yang diperlukan. Hasil penelitian yang telah dilakukan dilaporkan kepada
Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara paling lambat sebelum
diajukannya Rancangan Undang-Undang yang mengatur mengenai pertanggung

7
jawaban atas pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara tahun anggaran
berkenaan.

1. Manfaat Informasi Arus Kas


Laporan arus kas bermanfaat untuk berbagai kepentingan. Informasi arus
masuk dan keluar dalam laporan arus kas berguna untuk melihat transaksi kas di
masa lalu dan memprediksi arus kas di masa yang akan datang. Dalam paragraf 5,
6 dan 7 Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan (PSAP) Nomor 03
mengungkapkan bahwa Laporan arus kas berguna:
a) Sebagai indikator jumlah arus kas di masa yang akan datang, serta berguna
untuk menilai kecermatan atas taksiran arus kas yang telah dibuat
sebelumnya.
b) Sebagai alat pertanggungjawaban arus kas masuk dan arus kas keluar selama
periode pelaporan.
c) Memberikan informasi yang bermanfaat bagi para pengguna laporan dalam
mengevaluasi perubahan kekayaan bersih/ekuitas dana suatu entitas
pelaporan dan struktur keuangan pemerintah (termasuk likuiditas dan
solvabilitas).
Realisasi arus kas dapat dijadikan sebagai indikator arus kas di masa yang
akan datang. Kejadian yang akan datang dapat diperkirakan dari realisasi yang
terjadi saat ini. Perkiraan atau prediksi ini akan lebih baik kalau didasarkan pada
data masa lalu lebih dari satu. Data lebih dari satu ini dapat disusun dalam bentuk
analisis kecenderungan (trend) untuk mendapatkan perkiraan yang lebih tepat.
Arus kas dapat digunakan dalam analisis trend untuk memperkirakan arus
kas di masa yang akan datang. Arus kas merupakan transaksi penting dalam
pemerintahan. Arus kas keluar dan masuk merupakan prediksi sebelum terjadi.
Sebuah laporan arus kas menunjukkan realisasi arus kas yang diprediksi
sebelumnya. Oleh karena itu, laporan arus kas yang disusun dapat dijadikan untuk
menilai kecermatan taksiran yang telah dibuat sebelumnya.

2. Kas Dan Setara Kas


Kas dan setara kas harus disajikan dalam laporan arus kas. Selanjutnya
setara kas pemerintah ditujukan untuk memenuhi kebutuhan kas jangka pendek
atau untuk tujuan lainnya. Untuk memenuhi persyaratan setara kas, investasi
8
jangka pendek harus segera dapat diubah menjadi kas dalam jumlah yang dapat
diketahui tanpa ada resiko perubahan nilai yang signifikan. Oleh karena itu, suatu
investasi disebut setara kas kalau invesetasi dimaksud mempunyai masa jatuh
tempo 3 (tiga) bulan atau kurang dari tanggal perolehannya.
Mutasi antar pos-pos kas dan setara kas tidak diinformasikan dalam
laporan keuangan karena kegiatan tersebut merupakan bagian dari manajemen kas
dan bukan merupakan bagian aktivitas operasi, investasi, pendanaan dan
transitoris.

3. Entitas Pelaporan Arus Kas


Entitas pelaporan adalah unit pemerintahan yang terdiri dari saru atau lebih
entitas akuntansi yang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan wajib
menyampaikan laporan pertanggung jawaban berupa laporan keuangan. Entitas
pelaporan dimaksud terdiri dari:
a) Pemerintah pusat
b) Pemerintah daerah
c) Masing-masing kementerian negara atau lembaga di lingkungan
pemerintah pusat, dan
d) Satuan organisasi di lingkungan pemerintah pusat/daerah atau organisasi
lainnya, jika menurut peraturan perundang-undangan satuan organisasi
dimaksud wajib menyajikan laporan keuangan.
Entitas pelaporan yang wajib menyusun dan menyajikan laporan arus kas
adalah unit organisasi yang mempunyai tugas perbendaharaan umum. Unit
organisasi yang mempunyai fungsi perbendaharaan umum adalah unit yang
ditetapkan sebagai bendaharawan umum negara/daerah dan/atau kuasa
bendaharawan umum negara/daerah.

4. Penyajian Laporan Arus Kas


Laporan arus kas adalah bagian dari laporan finansial yang menyajikan
laporan informasi penerimaan dan pengeluaran kas selama periode tertentu yang
diklasifikasikan berdasarkan aktivitas operasi, investasi, pendanaan dan
transitoris. Klasifikasi arus kas menurut aktivitas operasi, investasi, pendanaan
dan transitoris memberikan informasi yang memungkinkan para pengguna laporan
untuk menilai pengaruh dari aktivitas tersebut dari posisi kas dan setara kas
9
pemerintah. Informasi tersebut juga dapat digunakan untuk mengevaluasi
hubungan antar aktivitas operasi, investasi, pendanaan dan transitoris.
Satu transaksi tertentu dapat mempengaruhi arus kas dari beberapa
aktivitas, misalnya transaksi pelunasan utang yang terdiri dari pelunasan pokok
utang dan bunga utang. Pembayaran pokok utang akan diklasifikasikan ke dalam
aktivitas pendanaan sedangkan pembayaran bunga utang pada umumnya akan
diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi kecuali bunga yang dikapitalisasi akan
diklasifikasikan ke dalam aktivitas investasi.

5. Jenis Aktivitas Dalam Laporan Arus


Adapun jenis-jenis aktivitas dalam laporan arus kas adalah sebagai berikut:
a) Aktivitas operasi adalah aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas yang
ditujukan untuk kegiatan operasional pemerintah selama satu periode
akuntansi. Arus kas bersih aktivitas operasi merupakan indikator yang
menunjukkan kemampuan operasi pemerintah dalam menghasilkan kas
yang cukup untuk membiayai aktivitas operasionalnya di masa yang akan
datang tanpa mengandalkan sumber pendanaan dari luar.
b) Aktivitas investasi adalah aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas yang
ditujukan untuk perolehan dan pelepasan aset tetap serta investasi lainnya
yang tidak termasuk dalam setara kas. Arus kas dari aktivitas investasi
mencerminkan penerimaan dan oengeluaran kas bruto dalam rangka
perolehan dan pelepasan sumber daya ekonomi yang bertujuan untuk
meningkatkan dan mendukung pelayanan pemerintah kepada masyarakat
di masa yang akan datang.
c) Aktivitas pendanaan adalah aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas
yang berhubungan dengan pemberian piutang jangka panjang dan/atau
pelunasan utang jangka panjang yang mengakibatkan perubahan dalam
jumlah dan komposisi piutang jangka panjang dan utang jangka panjang.
Arus kas dari aktivitas pendanaan mencerminkan penerimaan dan
pengeluaran kas yang berhubungan dengan perolehan atau pemberian
pinjaman jangka panjang.
d) Aktivitas transitor adalah aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas yang
tidak termasuk dalam operasi, investasi, dan pendanaan. Arus kas dari
aktivitas transitor mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas bruto
10
yang tidak mempengaruhi pendapatan, beban, dan pendanaan pemerintah.
Arus kas dari aktivitas transitor antara lain transaksi perhitungan fihak
ketiga (PFK), pemberian/penerimaan kembali uang persediaan kepada/dari
bendahara pengeluaran, serta kiriman uang.

6. Pelaporan Arus Kas Dari Operasi, Investasi, Pendanaan dan Transitoris


Entitas pelaporan melaporkan secara terpisah kelompok utama penerimaan
dan pengeluaran kas bruto dari aktivitas operasi, investasi, pendanaan dan
transitoris kecuali yang tersebut dalam paragraf 40. Entitas pelaporan dapat
menyajikan arus kas dari aktivitas operasi dengan cara:
a) Metode langsung, metode ini mengungkapkan pengelompokan utama
penerimaan dan pengeluaran kas bruto.
b) Metode tidak langsung
Dalam metode ini surplus atau defisit disesuaikan dengan transaksi-
transaksi operasional nonkas, penangguhan (deferral) atau pengakuan (accrual)
penerimaan kas atau pembayaran yang lalu/yang akan datang, serta unsur
penerimaan dan pengeluaran dalam bentuk kas yang berkaitan dengan aktivitas
investasi dan pendanaan.
Entitas pelaporan pemerintah pusat/daerah sebaiknya menggunakan
metode langsung dalam melaporkan arus kas dari aktivitas operasi. Keuntungan
penggunaan metode langsung adalah sebagai berikut :
a) Menyediakan informasi yang lebih baik untuk mengestimasikan arus kas
di masa yang akan datang.
b) Lebih mudah dipahami oleh pengguna laporan
c) Data tentang kelompok penerimaan dan pengeluaran kas bruto dapat
langsung diperoleh dari catatan akuntansi

7. Pelaporan Arus Kas Atas Dasar Arus Kas Bersih


Arus kas yang timbul dari aktivitas operasi dapat dilaporkan atas dasar arus kas
bersih dalam hal :
a) Penerimaan dan pengeluaran kas untuk kepentingan penerima manfaat
(beneficiaries) arus kas tersebut lebih mencerminkan aktivitas pihak lain
daripada aktivitas pemerintah. Salah satu contohnya adalah hasil
kerjasama operasional.
11
b) Penerimaan dan pengeluaran kas untuk transaksi-transaksi yang
perputarannya cepat, volume transaksinya banyak, dan jangka waktunya
singkat.

8. Arus Kas Mata Uang Asing


Arus kas yang timbul dari transaksi mata uang asing harus dibukukan
dengan menggunakan mata uang rupiah dengan menjabarkan mata uang asing
tersebut ke dalam mata uang rupiah berdasarkan pada tanggal transaksi. Arus kas
yang timbul dari entitas pelaporan di luar negeri harus dijabarkan ke dalam mata
uang rupiah berdasarkan kurs pada tanggal transaksi. Keuntungan dan kerugian
yang belum direalisasikan akibat kurs mata uang asing tidak akan mempengaruhi
arus kas.

9. Bunga dan Bagian Laba


Arus kas dari tansaksi penerimaan pendapatan bungan dan pengeluaran
beban untuk pembayaran bunga pinjaman serta penerimaan pendapatan dari
bagian laba perusahaan negara/daerah harus diungkapkan secara terpisah. Setiap
akun yang terkait dengan transaksi tersebut harus diklasifikasikan ke dalam
aktivitas operasi secara konsisten dari tahun ke tahun.
Jumlah penerimaan pendapatan bunga yang dilaporkan dalam arus kas
aktivitas operasi adalah jumlah kas yang benar-benar diterima dari pendapatan
bunga pada periode akuntansi yang bersangkutan. Jumlah pengeluaran beban
pembayaran bunga utang yang dilaporkan dalam arus kas aktivitas operasi adalah
jumlah pengeluaran kas untuk pembayaran bunga dalam periode akuntansi yang
bersangkutan.
Jumlah penerimaan pendapatan dari bagian laba perusahaan negara/daerah
yang dilaporkan dalam arus kas aktivitas operasi adalah jumlah kas yang benar-
benar diterima dari bagian laba perusahaan negara/daerah dalam periode akuntansi
yang bersangkutan.

12
10. Perolehan dan Pelepasan Investasi Pemerintah Dalam Perusahaan
Negara/Daerah/Kemitraan dan Unit Operasi Lainnya
Pencatatan investasi pada perusahaan negara/daerah dan kemitraan dapat
dilakukan dengan menggunakan dua metode yaitu metode ekuitas dan metode
biaya. Investasi pemerintah dalam perusahaan negara/daerah dan kemitraan
dicatat sebesar nilai kas yang dikeluarkan. Entitas melaporkan pengeluaran
investasi jangka panjang dalam perusahaan negara/daerah dan kemitraan dalam
arus kas aktivitas investasi.
Arus kas yang berasal dari perolehan dan pelepasan perusahaan
negara/daerah dan unit operasi lainnya harus disajikan secara terpisah dalam
aktivitas investasi. Entitas mengungkapkan seluruh perolehan dan pelepasan
perusahaan negara/daerah dan unit operasi lainnya selama satu periode. Hal-hal
yang diungkapkan adalah :
a) Jumlah harga pembelian atau pelepasan.
b) Bagian dari harga pembelian atau pelepasan yang dibayarkan dengan kas
atau setara kas.
c) Jumlah kas dan setara kas pada perusahaan negara/daerah dan unit operasi
lainnya yang diperoleh atau dilepas.
d) Jumlah aset dan utang selain kas dan setara kas yang diakui oleh
perusahaan negara/daerah dan unit operasi lainnya yang diperoleh atau
dilepas.
Penyajian terpisah arus kas dan perusahaan negara/daerahdan unit operasi
lainnya sebagai suatu perkiraan tersendiri akan membantu untuk membedakan
arus kas tersebut dari arus kas yang berasal dari aktivitas operasi, investasi,
pendanaan dan transitoris. Arus kas masuk dari pelepasan tersebut tidak
dikurangkan dengan perolehan investasi lainnya
Aset dan utang selain kas dan setara kas dari perusahaan negara/daerah
dan unit operasi lainnya yang diperoleh atau dilepaskan perlu diungkapkan hanya
jika transaksi tersebut telah diakui sebelumnya sebagai aset atau utang oleh
perusahaan negara/daerah fan unit operasi lainnya.

13
11. Transaksi Bukan Kas
Transaksi operasi, investasi, dan pendanaan yang tidak mengakibatkan
penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas dilaporkan dalam Laporan Arus
Kas. Transaksi tersebut harus diungkapkan dalam Catatan Atas Laporan
Keuangan. Pengecualian transaksi bukan kas dari Laporan Arus Kas karena
transaksi bukan kas tersebut tidak mempengaruhi kas periode yang bersangkutan.
Contoh transaksi bukan kas yang tidak mempengaruhi laporan arus kas adalah
perolehan aset melalui pertukaran atau hibah.

14
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
laporan keuangan merupakan laporan yang terstruktur mengenai posisi
keuangan dan transaksi-transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas. Tujuan umum
laporan keuangan adalah : menyajikan informasi, mengenai posisi keuangan, realisasi
anggaran, saldo anggaran lebih, arus kas, hasil operasi, dan perubahan ekuitas suatu
entitas yang bermanfaat bagi para pengguna dalam membuat dan mengevaluasi
keputusan mengenai alokasi sumber daya.
Laporan keuangan terdiri dari: laporan pelaksanaan anggaran (budgetary
reports) dan laporan finansial.

B. SARAN
Demikian makalah yang dapat penulis susun, mudah - mudahan bisa
bermanfaat untuk pembelajaran kedepannya. penulis berharap ada perbaikan lebih
terhadap isi dan konten dari makalah ini.

15
DAFTAR PUSTAKA

Impian Melati, 2011. PSAP 02 Laporan Realisasi Anggaran. http://nova-melati-


impian.blogspot.com/2011/10/psap-02-laporan-realisasi-anggaran.html. Diakses tanggal 11
Oktober 2020

Hero Course, 2020. Makalah Audit Siklus Pengeluaran.


https://www.coursehero.com/file/29357845/LAPORAN-PERUBAHAN-SALDO-
ANGGARAN-LEBIH. Diakses tanggal 10 Oktober 2020

Sibukkerjatugas, 2011. Laporan Arus Kas Pemerintah.


https://sibukkerjatugas.wordpress.com/2011/12/16/laporan-arus-kas-pemerintah/. Diakses
tanggal 11 Oktober 2020

Kab. Banjar BPKAD, 2018. Laporan Realisasi Anggaran Berbasis KAS.


https://bpkad.banjarkab.go.id/index.php/2018/01/23/laporan-realisasi-anggaran-berbasis-kas/.
Diakses tanggal 11 Oktober 2020

16
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH
PADA DINAS BINA MARGA DAN SUMBER DAYA AIR KABUPATEN
PELALAWAN
OLEH : UMI RIYANTI

Penelitian ini dilakukan pada Dinas Bina Marga dan sumber Daya Air Kabupaten
Pelalawan yang merupakan suatu instansi pemerintah daerah yang melaksanakan sebagian
urusan Pemerintah di bidang pembangunan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui apakah
laporan keuangan Pemerintah pada Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kabupaten
Pelalawan sudah sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2005 dan Peraturan
Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006.
Ada beberapa masalah yang ditemui dalam penelitian ini antara lain : dalam
mempertanggungjawabkan keuangannya tidak sesuai dengan Peraturan Pemerintah yang
berlaku, jumlah penerimaan lebih kecil dari pada pengeluaran dan realisasi terhadap nilai
kontrak serta kinerja Pemerintah Daerah. Metode yang penulis gunakan untuk
mengumpulkan data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah dengan metode studi
kepustakaan dan penelitian lapangan dengan pejabat yang terkait, setelah itu data yang telah
dikumpulkan dianalisis secara deskriptif yaitu membandingakan keadaan yang sebenarnya
terjadi dengan teori-teori yang relevan, guna memperoleh hasil penelitian untuk masalah
yang ditemui terkait dengan pelaksanaan pelaporan keuangan pemerintah pada Dinas Bina
Marga dan Sumber Daya Air Kabupaten Pelalawan.
Dari analisis data yang dilakukan oleh penulis pada masalah yang ditemui dalam
penelitian ini, diperoleh hasil bahwa laporan keuangan pemerintah pada Dinas Bina Marga
dan Sumber Daya Air Kabupaten Pelalawan belum sesuai dengan Peraturan Pemerintah No.
24 Tahun 2005 dan Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006. Sehingga dari hasil
penelitian tersebut, penulis mencoba memberikan masukan, solusi serta saran-saran bagi
Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kabupaten Pelalawan agar dimasa yang akan
datang diharapkan sistem keuangan pemerintah daerah akan lebih baik serta sesuai dengan
Undang-Undang yang berlaku.

https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=https://core.ac.uk/download/pdf/300819013.pdf&ved=

17
2ahUKEwjSpb6U1q7sAhVLOSsKHamACHEQFjACegQIAhAB&usg=AOvVaw3c
MlqCezranQt4f0m-Ha_E

18

Anda mungkin juga menyukai