Oleh Kelompok IV :
1. Febrianti (C30118181)
2. Ni Made Setia Antika Dewi(C30118206)
3. Nuryuliana (C30118208)
4. Rihadatul Nur Aisi (C30118227)
5. Mirna Devanti (C30118232)
6. Arbaini (C30118233)
7. Gompita Sari (C30118236)
8. Florensia Junita Ika (C30118237)
9. Rizkiyana (C30118511)
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Laporan
Keuangan Pemerintah ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari Ibu
Dr. Nina Yusnita Yamin, SE., M.Si., Ak. pada Mata Kuliah Akuntansi Pemerintahan. Selain
itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang jenis – jenis laporan
keuangan pemerintah bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr. Nina Yusnita Yamin, SE., M.Si.,
Ak., selaku Dosen Mata Kuliah Akuntansi Pemerintahan yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang
penulis ampu.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari, makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun sangat diharapkan oleh penulis demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
SAMPUL............................................................................................................................ i
KATA PENGANTAR........................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................... 1
A. Latar Belakang.................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah............................................................................................. 1
C. Tujuan Pembahasan.......................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................... 2
A. KESIMPULAN................................................................................................. 15
B. SARAN............................................................................................................. 15
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................... 16
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi yang
memberikan gambaran tentang keadaan posisi keuangan, hasil yang diterima, serta
perubahan dalam posisi keuangan suatu perusahaan. Laporan keuangan juga
merupakan kesimpulan dari pencatatan transaksi yang dilakukan oleh suatu instansi.
Laporan keuangan adalah media yang paling penting untuk menilai kondisi ekonomi
dan prestasi manajemen.
Setiap instansi memiliki tujuan khusus yang hendak dicapai. Kinerja instansi
tercermin dari laporan keuangan yang disusun setiap tahun. Informasi yang disajikan
dalam laporan keuangan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan informasi yang
menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan. Direktorat
Akuntansi dan Laporan Keuangan memiliki kewajiban untuk menyelenggarakan
akuntansi dan menyusun laporan keuangan pemerintah pusat.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana keterkaitan komponen laporan pelaksanaan anggaran ?
2. Apa fungsi dan komponen LRA ?
3. Apa fungsi dan komponen LP-SAL ?
4. Apa fungsi dan komponen LAK ?
C. Tujuan Pembahasan
Adapun tujuan pembahasan dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui keterkaitan komponen laporan pelaksanaan anggaran
2. Untuk mengetahui fungsi dan komponen LRA
3. Untuk mengetahui fungsi dan komponen LP-SAL
4. Untuk mengetahui fungsi dan komponen LAK.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
pembiayaan dan akuntansi sisa lebih/kurang pembiayaan anggaran (SiLPA/SiKPA),
yang mana berdasar pada basis kas.
1. Akuntansi Anggaran
Salah satu perbedaan utama akuntansi pemerintahan dengan akuntansi
perusahaan komersial terletak pada akuntansi anggaran. Dalam pemerintahan,
pencatatan telah dimulai pada saat anggaran (APBN/APBD) disahkan dan
dialokasikan.
Akuntansi anggaran merupakan teknik pertanggungjawaban dan
pengendalian manajemen yang digunakan untuk membantu pengelolaan
pendapatan, belanja, transfer, dan pembiayaan. Akuntansi anggaran
diselenggarakan sesuai dengan struktur anggaran yang terdiri dari anggaran
pendapatan, belanja, dan pembiayaan.
Anggaran pendapatan meliputi estimasi pendapatan yang dijabarkan
menjadi alokasi estimasi pendapatan. Anggaran belanja terdiri dari apropriasi
yang dijabarkan menjadi otorisasi kredit anggaran (allotment). Anggaran
pembiayaan terdiri dari penerimaan pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan.
4
Dalam laporan realisasi anggaran akan diperoleh informasi yang berguna
untuk memprediksi sumber daya ekonomi yang akan diterima dalam periode
mendatang yang akan digunakan untuk mendanai kegiatan pemerintah pusat dan
daerah. Laporan realisasi anggaran tersebut dapat menyediakan informasi kepada
para pengguna laporan tentang indikasi perolehan dan penggunaan sumber daya
ekonomi yang telah dilaksanakan secara efisien, efektif dan hemat, sesuai dengan
anggaran serta sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
6
4. Penggunaan dan Pengelolaan SAL
SAL diutamakan untuk digunakan dalam rangka membiayai defisit APBN
tahun anggaran berjalan. Penggunaan SAL dilaksanakan sesuai Undang-Undang
mengenai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. SAL dilaporkan dalam
Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih Pemerintah Pusat dalam Laporan
Keuangan Pemerintah Pusat. SAL sebagaimana merupakan bagian dari ekuitas
dana dalam Neraca Laporan Keuangan Pemerintah Pusat.
SAL yang dilaporkan dalam Laporan Keuangan Pemerintah Pusat dapat
terjadi selisih/perbedaan antara angka SAL menurut buku dan angka SAL menurut
fisik. Apabila terjadi selisih/ perbedaan angka SAL maka Direktur Jenderal
Perbendaharaan selaku Kuasa Bendahara Umum Negara Pusat melakukan
penelitian penyebab terjadinya selisih/perbedaan angka SAL untukmenetapkan
langkah penanganan yang diperlukan. Hasil penelitian yang telah dilakukan
dilaporkan kepada Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara paling
lambat sebelum diajukannya Rancangan Undang-Undang yang mengatur
mengenai pertanggungjawaban atas pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara tahun anggaran berkenaan.
7
jawaban atas pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara tahun anggaran
berkenaan.
12
10. Perolehan dan Pelepasan Investasi Pemerintah Dalam Perusahaan
Negara/Daerah/Kemitraan dan Unit Operasi Lainnya
Pencatatan investasi pada perusahaan negara/daerah dan kemitraan dapat
dilakukan dengan menggunakan dua metode yaitu metode ekuitas dan metode
biaya. Investasi pemerintah dalam perusahaan negara/daerah dan kemitraan
dicatat sebesar nilai kas yang dikeluarkan. Entitas melaporkan pengeluaran
investasi jangka panjang dalam perusahaan negara/daerah dan kemitraan dalam
arus kas aktivitas investasi.
Arus kas yang berasal dari perolehan dan pelepasan perusahaan
negara/daerah dan unit operasi lainnya harus disajikan secara terpisah dalam
aktivitas investasi. Entitas mengungkapkan seluruh perolehan dan pelepasan
perusahaan negara/daerah dan unit operasi lainnya selama satu periode. Hal-hal
yang diungkapkan adalah :
a) Jumlah harga pembelian atau pelepasan.
b) Bagian dari harga pembelian atau pelepasan yang dibayarkan dengan kas
atau setara kas.
c) Jumlah kas dan setara kas pada perusahaan negara/daerah dan unit operasi
lainnya yang diperoleh atau dilepas.
d) Jumlah aset dan utang selain kas dan setara kas yang diakui oleh
perusahaan negara/daerah dan unit operasi lainnya yang diperoleh atau
dilepas.
Penyajian terpisah arus kas dan perusahaan negara/daerahdan unit operasi
lainnya sebagai suatu perkiraan tersendiri akan membantu untuk membedakan
arus kas tersebut dari arus kas yang berasal dari aktivitas operasi, investasi,
pendanaan dan transitoris. Arus kas masuk dari pelepasan tersebut tidak
dikurangkan dengan perolehan investasi lainnya
Aset dan utang selain kas dan setara kas dari perusahaan negara/daerah
dan unit operasi lainnya yang diperoleh atau dilepaskan perlu diungkapkan hanya
jika transaksi tersebut telah diakui sebelumnya sebagai aset atau utang oleh
perusahaan negara/daerah fan unit operasi lainnya.
13
11. Transaksi Bukan Kas
Transaksi operasi, investasi, dan pendanaan yang tidak mengakibatkan
penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas dilaporkan dalam Laporan Arus
Kas. Transaksi tersebut harus diungkapkan dalam Catatan Atas Laporan
Keuangan. Pengecualian transaksi bukan kas dari Laporan Arus Kas karena
transaksi bukan kas tersebut tidak mempengaruhi kas periode yang bersangkutan.
Contoh transaksi bukan kas yang tidak mempengaruhi laporan arus kas adalah
perolehan aset melalui pertukaran atau hibah.
14
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
laporan keuangan merupakan laporan yang terstruktur mengenai posisi
keuangan dan transaksi-transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas. Tujuan umum
laporan keuangan adalah : menyajikan informasi, mengenai posisi keuangan, realisasi
anggaran, saldo anggaran lebih, arus kas, hasil operasi, dan perubahan ekuitas suatu
entitas yang bermanfaat bagi para pengguna dalam membuat dan mengevaluasi
keputusan mengenai alokasi sumber daya.
Laporan keuangan terdiri dari: laporan pelaksanaan anggaran (budgetary
reports) dan laporan finansial.
B. SARAN
Demikian makalah yang dapat penulis susun, mudah - mudahan bisa
bermanfaat untuk pembelajaran kedepannya. penulis berharap ada perbaikan lebih
terhadap isi dan konten dari makalah ini.
15
DAFTAR PUSTAKA
16
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH
PADA DINAS BINA MARGA DAN SUMBER DAYA AIR KABUPATEN
PELALAWAN
OLEH : UMI RIYANTI
Penelitian ini dilakukan pada Dinas Bina Marga dan sumber Daya Air Kabupaten
Pelalawan yang merupakan suatu instansi pemerintah daerah yang melaksanakan sebagian
urusan Pemerintah di bidang pembangunan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui apakah
laporan keuangan Pemerintah pada Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kabupaten
Pelalawan sudah sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2005 dan Peraturan
Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006.
Ada beberapa masalah yang ditemui dalam penelitian ini antara lain : dalam
mempertanggungjawabkan keuangannya tidak sesuai dengan Peraturan Pemerintah yang
berlaku, jumlah penerimaan lebih kecil dari pada pengeluaran dan realisasi terhadap nilai
kontrak serta kinerja Pemerintah Daerah. Metode yang penulis gunakan untuk
mengumpulkan data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah dengan metode studi
kepustakaan dan penelitian lapangan dengan pejabat yang terkait, setelah itu data yang telah
dikumpulkan dianalisis secara deskriptif yaitu membandingakan keadaan yang sebenarnya
terjadi dengan teori-teori yang relevan, guna memperoleh hasil penelitian untuk masalah
yang ditemui terkait dengan pelaksanaan pelaporan keuangan pemerintah pada Dinas Bina
Marga dan Sumber Daya Air Kabupaten Pelalawan.
Dari analisis data yang dilakukan oleh penulis pada masalah yang ditemui dalam
penelitian ini, diperoleh hasil bahwa laporan keuangan pemerintah pada Dinas Bina Marga
dan Sumber Daya Air Kabupaten Pelalawan belum sesuai dengan Peraturan Pemerintah No.
24 Tahun 2005 dan Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006. Sehingga dari hasil
penelitian tersebut, penulis mencoba memberikan masukan, solusi serta saran-saran bagi
Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kabupaten Pelalawan agar dimasa yang akan
datang diharapkan sistem keuangan pemerintah daerah akan lebih baik serta sesuai dengan
Undang-Undang yang berlaku.
https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=https://core.ac.uk/download/pdf/300819013.pdf&ved=
17
2ahUKEwjSpb6U1q7sAhVLOSsKHamACHEQFjACegQIAhAB&usg=AOvVaw3c
MlqCezranQt4f0m-Ha_E
18