Tim Penyusun
ii
DAFTAR ISI
BAB I .................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN ............................................................................................... 1
BAB II ................................................................................................................ 3
PEMBAHASAN ................................................................................................. 3
PENUTUP......................................................................................................... 12
A. Kesimpulan............................................................................................. 12
B. Saran ...................................................................................................... 12
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Laporan keuangan merupakan proses akhir dari aktifitas akuntansi pada
sebuah entitas perusahaan maupun entitas nirlaba, laporan keuangan
merupakan unsur penting dari proses akuntansi pertanggungjawaban segala
aktifitas dan kegiatan pelaksana ekonomi pada suatu periode akuntansi yang
berfungsi untuk menggambarkan aktifitas kinerja keuangan pada suatu entitas
pelaporan yang sedang berjalan. Menurut Kasmir (2012: 50), laporan
keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi keuangan entitas usaha
pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu.
1
B. Rumusan Masalah
1. Apa Kerangka Hukum Penyusunan Laporan Keuangan SKPD?
2. Apa Istilah Laporan Keuangan SKPD?
3. Apa Jenis-jenis Laporan Keuangan SKPD?
4. Apa Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan SKPD?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui Kerangka Hukum Penyusunan Laporan Keuangan
SKPD.
2. Untuk Mengetahui Istilah Laporan Keuangan SKPD.
3. Untuk Mengetahui Jenis-jenis Laporan Keuangan SKPD.
4. Untuk Mengetahui Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan
SKPD.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
keuangan yang andal dan dapat dijadikan pijakan dalam pengambilan
keputusan dan diharapkan dapat menjadi acuan, patokan serta standar untuk
diterapkan dalam lingkup pemerintahan, yaitu pemerintah pusat, pemerintah
daerah dan satuan organisasi di lingkungan pemerintah pusat maupun daerah
yang wajib untuk menyajikan laporan keuangan agar lebih terciptanya
akuntabilitas dan transparansi dari pengelolaan keuangan daerah tersebut.
Peraturan ini menjadi pedoman yang harus ditaati oleh setiap Daerah
Otonom Kabupaten/Kota maupun Provinsi dalam menyajikan laporan
keuangan berbasis akrual pada pemerintah daerahnya. Dalam hal ini
pemerintah kota kendari sebagai pengguna anggaran juga wajib membuat
laporan keuangan sebagai bentuk pertanggungjawaban atas kewenangan yang
dilaksanakannya sesuai PP No. 71 Tahun 2010 dan Permendagri No. 64 Tahun
2013 tentang penerapan standar akuntansi pemerintahan berbasis akrual pada
pemerintah daerah.1
1
Muhammad Rajab, Analisis Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual Dalam
Penyajian Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kota Kendari, Vol. 3, Journal of Economic and
Business, December 2020, 82.
4
Pengguna Anggaran (PA) dan Pengguna Barang (PB). Selaku Pemegang
Kekuasaan Pengelolaan Keuangan Daerah (PKPKD), kepala daerah
(Gubernur,Bupati, Walikota) yang mendelegasikan sebagian kewenangannya
kepadakepala SKPD, pada akhirnya akan meminta kepala SKPD membuat
pertanggungjawaban atas kewenangan yang dilaksanakannya.
2
Anisa Amisepti, “Peran SKPD dalam Menghasilkan Laporan Keuangan Daerah yang Kredibel
dan Akuntabel” https://bpkd.lhokseumawekota.go.id/article-peran-skpd-dalam-menghasilkan-
laporan-keuangan-daerah-yang-kredibel-dan-akuntabel.html, diakses pada tanggal Senin, 16
Oktober 2023.
5
C. J enis-jenis Laporan Keuangan SKPD
b) Neraca SKPD;
c) Laporan Operasional;
3
Rendra Kresna, Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah, (Malang: 20017), hal
3.
6
SKPD, serta membantu menentukan ketaatannya terhadap peraturan
perundang undangan.
4
Yudi Mardiana, Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan,(Semarang, Januari 2019),
hal 1.
7
Jurnal Finansial: Transaksi yang mengakibatkan terjadinya perubahan
atas akun-akun pada neraca (Aset , Kewajiban, Ekuitas) dan akun-akun
pada Laporan Operasional (Pendapatan LO dan Beban), dibukukan ke
dalam jurnal finansial.
Jurnal Anggaran: Transaksi yang mengakibatkan perubahan pada
akun-akun Laporan Realisasi Anggaran (Pendapatan LRA, Belanja,
Transfer dan Pembiayaan) yang dilakukan secara tunai yang
melibatkan penerimaan dan pengeluaran kas ke/dari Kas Daerah,
dicatat ke dalam jurnal finansial.
Penggunaan kode akun Guna memudahkan penyusunan laporan
keuangan, baik secara manual maupun secara terkomputerisasi, maka
digunakan kode-kode akun. Daftar kode akun ini disebut Bagan Akun
Standar (BAS) dan diatur dalam Permendagri 64 tahun 2014. Kode
akun ditata sampai 5 jenjang / tingkatan. Digit pertama mencerminkan
golongan besar akun, sebagai berikut:
8
d. Posting ke Buku Besar
Dalam pembukuan yang dilakukan secara manual, posting ke dalam
buku besar adalah kegiatan memindahkan transaksi dari buku jurnal ke
dalam Buku Besar. Sebagaimana dimaklumi, jurnal merupakan suatu buku
yang berisi transaksi berbagai akun. Untuk memudahkan mengikhtisarkan
transaksi per akun maka diperlukan buku yang hanya menampung satu
akun saja untuk setiap buku. Buku inilah yang disebut sebagai buku besar.
Transaksi pada jurnal direkap, dipindahkan angka-angkanya, ke dalam
buku besar sesuai dengan akun masing-masing. Dalam pembukuan yang
terkomputerisasi tidak diperlukan posting ke buku besar, karena
pengikhtisaran per akun dapat dilakukan langsung dari database melalui
proses yang disebut query.
9
Laporan Operasional
Laporan Perubahan Ekuitas
Neraca
Laporan Realisasi Anggaran
10
saldo yang akan terbawa hanyalah saldo dari akun-akun neraca. Akun-
akun temporary bersaldo nol pada awal tahun anggara berikutnya. Melalui
mekanisme ini, nilai transaksi pendapatan, belanja dan beban tahun
anggaran tertentu tidak akan tercampur dengan tahun anggaran berikutnya.
5
Kementrian keuangan republik indonesia direktorat jendral perimbangan keuangan “Modul
Kerjasama Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Keuangan Daerah” hal 102-106.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam penyusunan laporan keuangan pemerintah daerah diharapkan
selalu berpedoman pada standar yang telah ditentukan. Mengacu pada
UU no.17 tahun 2003 tentang keuangan negara, pemerintah
menerbitkan peraturan pemerintah nomor 24 Tahun 2005 yang
kemudian digantikan dengan peraturan pemerintah nomor 71 Tahun
2010 mengenai standar akuntansi pemerintah (SAP).
Satuan kerja perangkat daerah (SKPD) merupakan bagian dari
pemerintah daerah yang melaksanakan fungsi pemerintahan dan
pelayanan publik, baik secara langsung ataupun tidak.
SKPKD diwajibkan untuk menyusun Laporan Realisasi Anggaran
(LRA), Laporan Operasional (LO) dan Laporan Arus Kas (LAK).
Laporan Keuangan Satuan Kerja Perangkat Daerah (LK-SKPD)
dimaksudkan untuk menyediakan informasi yang relevan mengenai
posisi keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh SKPD
selama satu periode pelaporan.
Laporan Kuangan SKPD secara umum mempunyai tujuan untuk
menyajikan informasi yang bermanfaat bagi para pengguna laporan
dalam menilai akuntabilitas entitas akuntansi atas sumber daya yang
dipercayakan kepada SKPD
B. Saran
12
DAFTAR PUSTAKA
13