Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

“ Penyusunan Laporan Keuangan PPKD ”

Dosen Pengampu :
Agus Kurniawan, S.E., M.S.Ak.

Disusun Oleh :

Ahmad Jarot 2151030113


Ajeng Dwi Rahayu 2151030114
Shella Juniet Dubelta 2151030087

AKUNTANSI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas Rahmat dan Karunia-Nya
sehingga pembuatan makalah dengan judul " PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN
PPKD " ini dapat terselesaikan dengan lancar. Makalah ini disusun dengan maksud untuk
memenuhi tugas mata kuliah " Akuntansi Sektor Publik " dengan dosen pengampu bapak
Agus Kurniawan, S.E., M.S.Ak.

Tak ada gading yang tak retak, maka penulis menyadari bahwa makalah ini tentunya
masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu atas saran dari berbagai pihak sangat
diharapkan yang bersifat membangun dan berguna untuk pembenahan dan penyempurnaan
serta memotivasi penulis dalam penulisan makalah selanjutnya.

Akhirnya pada kesempatan ini penulis ucapkan terima kasih kepada bapak Agus
Kurniawan, S.E., M.S.Ak. yang tak pernah bosan dengan sikap sabarnya memberikan
pengajaran kepada kami dan rekan-rekan mahasiswa yang banyak membantu dan mendukung
kami dalam penulisan makalah ini. Semoga makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi
kita semua .

Bandar Lampung, November 2023

Kelompok 11

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................... ii

DAFTAR ISI ....................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ........................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ...................................................................................................... 3

C. Tujuan Penulisan ........................................................................................................ 3

BAB II PEMBAHASAN

A. Definisi PPKD ........................................................................................................... 4

B. Jenis-Jenis Laporan Keuangan ...................................................................................... 4

C. Funsi Laporan Keuangan.................................................................................................. 4

D. Dasar-Dasar dan Teknis Akuntansi Keuangan Pemerinta Daerah .............................. 5

E. Tantangan Penyusunan Laporan Keuangan PPKD .................................................... 6

F. Proses Penyusunan Laporan Keuangan ..................................................................... 7

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................................................ 9

B. Saran .......................................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Akuntansi keuangan pemerintah daerah merupakan bagian dari akuntansi


sektor publik, yang mencatat dan melaporkan semua transaksi yang berkaitan dengan
keuangan daerah. Yang disebut keuangan daerah adalah semua hak dan kewajiban
daerah dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah yang dapat dinilai
dengan uang, termasuk di dalamnya segala bentuk kekayaan yang berhubungan
dengan hak dan kewajiban daerah tersebut

.Keuangan daerah merupakan semua hak dan kewajiban daerah dalam


rangkapenyelenggaraan pemerintah daerah yang dapat dinilai. Ruang lingkup
keuangan Negara yang dikelola langsung oleh Pemerintah Pusat adalah Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), dan yang dikelola langsung oleh
Pemerintah Daerah adalah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Jadi
akuntansi keuangan pemerintah daerah merupakan bagian dari akuntansi sector
public yang mencatat dan melaporkan semua transaksi yang berkaitan dengan
keuangan daerah.

Siklus pengelolaan keuangan daerah mengikuti siklus dalam sistem


pengendalian entitas pemerintah. Siklus pengelolaan keuangan daerah dapat dibagi
menjadi 5 tahapan yaitu perencanaan fundamental, perencanaan operasional, Tahap
Penganggaran, Tahap Pengendalian dan Pengukuran, Tahap Pelaporan dan umpan
balik.

1
Setelah dikeluarkannya paket Undang-Undang Keuangan Negara yaitu
UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, UU No. 1 Tahun 2004
tentang Perbendaharaan Negara, UU No. 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan
Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara, maka informasi
keuangan negara yang meliputi Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
dilengkapi dengan informasi Neraca, Laporan Arus Kas, Catatan atas Laporan
Keuangan,selain informasi mengenai Laporan Realisasi APBN/APBD.
Pelaporan keuangan pemerintah selanjutnya harus mengacu pada
StandarAkuntansi Pemerintah seperti yang tertuang dalam PP 71 Tahun 2010.

2
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud PPKD?
2. Apa saja jenis- jenis Laporan Keuangan?
3. Apa fungsi dari laporan keuangan?
4. Bagaimana dasar-dasar dan teknis akuntansi keuangan pemerintah
daerah?
5. Bagaimana tantangan penyusunan laporan PPKD ?
6. Bagaimana proses penyusunan Laporan Keuangan PPKD?

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui apa itu PPKD.
2. Untuk mengetahui jenis- jenis laporan keuangan.
3. Untuk mengetahui fungsi dari laporan keuangan
4. Untuk mengetahui bagaimana dasar-dasar dan teknis akuntansi
keuangan pemerintah daerah.
5. Untuk mengetahui tantangan penyusunan laporan PPKD.
6. Untuk mengetahui proses penyusunan Laporan Keuangan PPKD.

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi PPKD ( Pejabat Pengelola Keuangan Daerah )


Pejabat Pengelola Keuangan Daerah disingkat PPKD adalah kepala satuan kerja
pengelola keuangan daerah yang selanjutnya disebut dengan. kepala SKPKD yang
mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan APBD dan bertindak sebagai
bendahara umum daerah.
Istilah laporan keuangan PPKD, akuntansi PPKD merupakan entitas akuntansi yang
dijalankan oleh fungsi akuntansi di SKPD yang mencatat transaksi-transaksi level Pemda
sebagai pelaksanaan dari DPA PPKD. PPKD juga merupakan entitas pelaporan yang bertugas
melakukan konsolidasi laporan keuangan. Kegiatan akuntansi pada PPKD meliputi pencatatan
atas pendapatan, belanja, pembiayaan, investasi, hutang dan transaksi-transaksi selain kas,
serta transaksi sebagai konsolidator. Proses tersebut dilaksanakan oleh sebuah fungsi
akuntansi berdasarkan dokumen-dokumen sumber yang sah. Fungsi akuntansi
tersebut melakukan pencatatan transaksi pendapatan pada jurnal khusus pendapatan, transaksi
belanja pada jurnal khusus belanja serta transaksi lainnya pada jurnal umum. Laporan
Keuangan yang dihasilkan oleh PPKD merupakan hasil proses akuntansi sesuai dengan siklus
akuntansi yang dilaksanakan sebelumnya, yaitu tahap mengidentifikasikan dokumen sumber,
tahap peng-jurnalan, dan posting ke buku besar pada setiap akun agar memudahkan kontrol
dalam penyusunan laporan keuangan secara manual, dapat dibantu melalui penyusunan Kertas
Kerja (Worksheet).

B. Jenis-Jenis Laporan Keuangan PPKD


Adapun komponen laporan keuangan yang disusun oleh PPKD (Pejabat Pengelolaan
Keuangan Daerah) terdiri atas :
a. Laporan Realisasi Anggaran (LRA);
b. Neraca;
c. Laporan Arus Kas;
d. Catatan Atas Laporan Keuangan.

C. Fungsi Laporan Keuangan PPKD


Fungsi laporan keuangan PPKD bertugas untuk melakukan administrasi, menerbitkan
bukti memorial, dan pencatatan akuntansi atas setiap transaksi yang terjadi. PPKD
mempunyai tugas memberikan otorisasi atas transaksi beban yang terjadi, bahkan
menyetujui penerbitan dokumen pencairan dana untuk membayar beban yang terjadi.

4
D. D asar- D asar dan T eknis A kuntansi K euangan Pem erintah D aerah

1. Pembukuan Tunggal dan Pembukuan Berpasangan


Sistem pembukuan tunggal (single entry) adalah sistem yang pencatatan transaksinya
dilakukan dengan mencatat secara tunggal. Transaksi yang berakibat bertambahnya
kas akan dicatat pada sisi Penerimaan dan transaksi yang berakibat berkurangnya kas
akan dicatat pada sisi Pengeluaran.

Sistem pembukuan berpasangan (double entry) adalah sistem yang pencatatan


transaksinya dicatat secara berpasangan. Dalam sistem ini proses pencatatannya
tersebut ada sisi Debit dan Kredit. Debit ada disebelah kiri dan Kredit ada disebelah
kanan.

2. Siklus Akuntansi
Akuntansi adalah suatu sistem. Sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri atas
subsistem- subsistem atau kesatuan yang lebih kecil, yang berhubungan satu sama
lain dan memiliki tujuan tertentu. Suatusistem mengolah masukan (input) menjadi
keluaran (output). Input sistem akuntansi adalah bukti-bukti transaksi dalam bentuk
dokumen atau formulir. Output-nya adalah laporan keuangan. Di dalam proses
akuntansi, terdapat beberapa catatan yang dibuat. Catatan-catatan tersebut adalah
jurnal, buku besar, dan buku pembantu. Sistem akuntansi dapat dijelaskan secara
rinci melalui siklus akuntansi. Yang di maksud dengan siklus akuntansi adalah
tahap-tahap yang ada dalam sistem akuntansi.
Tahapan Siklus Akuntansi adalah
• Tahap pertama : menganalisis transaksi.
• Tahapan kedua : adalah menjurnal transaksi. Transaksi-transaksi pada
awalnya dicatat secara kronologis didalam jurnal sebelum dipindahkan
ke Buku Besar akun-akun. Jadi jurnal disebut dengan buku pencatatan
awal. Biasanya jurnal memiliki kolom untuk mencantumkan tanggal,
nama akun, dan uraiannya, referensi dan dua kolom jumlah debit dan
kredit.

• Tahap ketiga, transaksi yang telah dicatat dalam Jurnal


kemudian diklasifikasikan ke dalam Buku Besar per
akun atau kode rekening.
• tahap keempat menyusun Neraca Saldo. Pada tanggal
tertentu (misal akhir periode), saldo dari setiap akun
atau kode rekening dari Buku Besar diikhtisarkan atau
dirangkum dalam Neraca Saldo.
• Tahap kelima menjurnal dan memposting jurnal
penyesuaian untuk transaksi pembayaran
dimuka/pendapatan diterima dimuka

5
(prepayment)atau transaksi yang masih harus
dibayar/yang masih harus diterima (accrual ).
• Tahap keenam menyusun Neraca Saldo Disesuaikan.
• Tahap ketujuh menyusun laporan keuangan.
• Tahap kedelapan menjurnal dan memposting ayat jurnal penutup.
• Tahap kesembilan menyusun neraca saldo setelah penutupan.

3. Pemakai Laporan Keuangan Pemerintah Daerah


Para pengguna dikategorikan sebagai berikut :
1) Penerima pelayanan atau wakil- wakilnya (masyarakat, pembayar
pajak, konsumen)
2) Penyedia sumber dana atau wakil- wakilnya (kreditor, investor, donor,
pemerintah atasan).
3) Pihak-pihak lain (pimpinan SKPD/PPKD,asosiasi profesi,para pemerhati
Pemerintah Daerah).

E. Tantangan Penyusunan Laporan Keungan

1. Ketidaklengkapan Data dalam Laporan Keuangan

Salah satu masalah utama yang sering dihadapi oleh pebisnis adalah ketidaklengkapan data
dalam laporan keuangan mereka. Hal ini dapat terjadi karena kurangnya sistem akuntansi yang
efektif, kurangnya pemahaman tentang pentingnya pencatatan transaksi secara teratur, atau
kesalahan manusia dalam menginput data. Untuk mengatasi masalah ini, pebisnis perlu
memperbaiki sistem akuntansi mereka, memastikan pelatihan yang memadai untuk staf yang
terlibat dalam pencatatan data, dan melakukan audit internal secara rutin untuk memverifikasi
keakuratan dan kelengkapan data keuangan.

2. Keterlambatan Pelaporan Laporan Keuangan


Keterlambatan dalam menyusun dan mengajukan laporan keuangan dapat menyebabkan
masalah serius bagi bisnis. Hal ini bisa disebabkan oleh kurangnya waktu dan sumber daya
yang cukup, kompleksitas proses pelaporan, atau kurangnya pemahaman tentang persyaratan
pelaporan yang berlaku. Untuk mengatasi masalah ini, pebisnis perlu membuat jadwal yang
ketat untuk menyusun laporan keuangan, mengalokasikan sumber daya yang cukup, dan
memperdalam pemahaman mereka tentang persyaratan pelaporan dengan berkonsultasi dengan
profesional akuntansi atau mengikuti pelatihan yang relevan.

6
3. Kesalahan dalam Interpretasi Data
Membaca dan memahami laporan keuangan dengan benar adalah kunci untuk mengambil
keputusan yang tepat bagi bisnis. Namun, kesalahan dalam interpretasi data keuangan dapat
mengakibatkan pengambilan keputusan yang tidak akurat atau tidak tepat. Untuk
menghindari masalah ini, pebisnis perlu meningkatkan pemahaman mereka tentang akuntansi
dan analisis keuangan. Jika diperlukan, mereka dapat mencari bantuan dari profesional
akuntansi untuk membantu menganalisis laporan keuangan dan memberikan wawasan yang
berharga.

4. Kurangnya Transparansi
Ketidaktransparan dalam pelaporan keuangan dapat menciptakan ketidakpercayaan dari pihak
eksternal seperti investor, kreditor, atau otoritas pajak. Untuk mengatasi masalah ini, pebisnis
harus memastikan bahwa laporan keuangan mereka disusun dengan transparan dan akurat.
Mengikuti standar akuntansi yang berlaku dan melibatkan auditor independen untuk
melakukan audit eksternal dapat membantu membangun kepercayaan dengan pihak eksternal.
5. Tidak Konsisten dalam Pelaporan
Konsistensi dalam pelaporan keuangan sangat penting untuk membandingkan kinerja
keuangan perusahaan dari waktu ke waktu atau antara bisnis yang berbeda. Untuk mengatasi
masalah ini, pebisnis perlu menjaga konsistensi dalam metode akuntansi, kebijakan, dan
praktik pelaporan mereka. Memiliki panduan yang jelas dan mengikuti standar akuntansi yang
konsisten akan membantu menciptakan laporan keuangan yang konsisten dan dapat
diandalkan.

6. Kurangnya Pemahaman Tentang Analisis Keuangan


Pemahaman yang memadai tentang analisis keuangan sangat penting untuk mengungkapkan
tren, masalah, atau peluang bisnis melalui laporan keuangan. Untuk mengatasi masalah ini,
pebisnis perlu meningkatkan pemahaman mereka tentang konsep dan metode analisis
keuangan. Mereka dapat mengikuti pelatihan, mengkonsultasikan dengan profesional, atau
menggunakan alat analisis keuangan yang tersedia.

7. Perubahan Regulasi
Peraturan akuntansi dapat berubah dari waktu ke waktu, dan pebisnis perlu mengikuti
perkembangan ini. Perubahan regulasi akuntansi dapat mempengaruhi metode akuntansi yang
digunakan atau persyaratan pelaporan yang diperlukan. Untuk mengatasi masalah ini,
pebisnis perlu menjaga diri mereka tetap diperbarui tentang perubahan regulasi akuntansi dan
memastikan bahwa laporan keuangan mereka mematuhi persyaratan yang berlaku.

F. Proses Penyusunan Laporan Keuangan PPKD


Langkah-langkah dalam penyusunan laporan keuangan PKPD sesuai dengan kertas kerja yang
dibuat terdiri atas: Neraca saldo, Jurnal Penyesuaian, Neraca Saldo setelah Penyesuaian, Jurnal
Penutupan, Laporan Realisasi Anggaran (LRA) sebelum konversi dan Laporan Realisasi
Anggaran setelah konversi, kemudian menyusun Neraca sebelum konversi dan Neraca setelah
konversi.

1. Neraca Saldo

Neraca saldo merupakan ikhtisar buku besar. Fungsi Akuntansi PPKD melakukan
rekapitulasi saldo-saldo buku besar menjadi neraca saldo. Angka-angka saldo dari semua
akun buku besar dipindahkan ke kolom Neraca Saldo dalam worksheet, sesuai dengan
posisi debit atau kredit dalam saldo di buku besar masing-masing.

7
2. Jurnal Penyesuaian

Jurnal penyesuaian dimaksudkan agar nilai dari akun-akun LRA dan neraca sudah
menunjukkan nilai wajar pada tanggal pelaporan. Penyesuaian ini meliputi: transaksi
penyesuaian akibat adanya perbedaan waktu pengakuan transaksi seperti pengakuan
piutang, akumulasi penyusutan di akhir periode akuntansi, penyesuaian untuk SP2D yang
belum diterbitkan untuk pembelian/pembangunan aktiva tetap, dan penyesuaian
penerimaan hibah berupa aset.

3. Penyusunan Laporan Realisasi Anggaran PPKD Sebelum Konversi


Laporan Realisasi Anggaran PPKD (LRA PPKD) sebagai kantor pusat, disusun setiap
semester/tahunan. Laporan ini menyajikan informasi realisasi pendapatan dan belanja
PPKD yang masing-masing diperbandingkan dengan anggarannya dalam satu periode

4. Jurnal Penutup
Jurnal Penutup adalah jurnal yang dibuat untuk menutup saldo nominal sehingga menjadi
nol pada akhir periode akuntansi. Perkiraan nominal adalah perkiraan yang digunakan
untuk Laporan Realisasi Anggaran, yaitu Pendapatan, Belanja, dan Pembiayaan serta
menutup surplus/defisit ke ekuitasnya PPKD.

5. Neraca PPKD sebelum Konversi


Setelah disusun LRA PPKD, selanjutnya PPKD menyusun Neraca PPKD. Neraca ini
menyajikan informasi tentang posisi keuangan PPKD mengenai aset, kewajiban, dan
ekuitas dana pada tanggal tertentu

6. Konversi Laporan Keuangan PPKD


Laporan keuangan yang dibuat oleh PPKD yang dihasilkan oleh sistem ini menggunakan
struktur akun belanja yang berbeda dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Untuk
itu diperlukan sebuah langkah konversi.

7. Penyusunan Laporan Keuangan PPKD setelah Konversi

8. Penyusunan Laporan Arus Kas

Laporan Arus Kas disusun untuk memberikan informasi mengenai penerimaan dan
pengeluaran kas selama periode tertentu yang diklasifikasikan berdasarkan aktivitas
operasi, investasi aset nonkeuangan, pembiayaan, dan transitoris

9. Catatan Atas Laporan Keuangan


Catatan atas Laporan Keuangan disajikan secara sistematis. Setiap pos dalam Laporan
Realisasi Anggaran, Neraca, dan Laporan Arus Kas harus memiliki referensi silang
dengan informasi terkait dalam Catatan atas Laporan Keuangan

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Akuntansi adalah suatu sistem. Sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri atas
subsistem-subsistem atau kesatuan yang lebih kecil, yang berhubungan satu sama
lain dan memiliki tujuan tertentu.

Pejabat Pengelola Keuangan Daerah disingkat PPKD adalah kepala satuan


kerja pengelola keuangan daerah yang selanjutnya disebut dengan. kepala
SKPKD yang mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan APBD dan
bertindak sebagai bendahara umum daerah.

PPKD merupakan hasil proses akuntansi sesuai dengan siklus akuntansi yang
dilaksanakan sebelumnya, yaitu tahap mengidentifikasikan dokumen sumber,
tahap peng-jurnalan, dan posting ke buku besar pada setiap akun agar
memudahkan kontrol dalam penyusunan laporan keuangan secara manual, dapat
dibantu melalui penyusunan Kertas Kerja (Worksheet).

B. Saran

Dari uraian diatas penulis menyarankan kepada pembaca untuk dapat mengambil
manfaat atau ilmu dari pembahasan diatas agar dapat berdampak positif baik bagi
pembaca maupun diri penulis sendiri. Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan
makalah ini masih terdapat kesalahan dan kekurangan. Untuk itu penulis mengharapkan
saran/kritik dari pembaca terhadap makalah ini.

9
DAFTAR PUSTAKA

- https://id.scribd.com/document/405244622/190141-MAKALAH-PPKD

- https://www.academia.edu/61919623/Makalah_Bab_13_Penyusunan_Laporan_Keuan
gan_SKPD_PPKD_dan_Pemda

- https://simpleaccounting.co.id/tantangan-menyusun-laporan-keuangan-bisnis/

10

Anda mungkin juga menyukai