Kelompok 2
“Laporan Keuangan Pemerintah Daerah”
Disusun Oleh :
Yudha Tri Haryogi (20013010199)
Bagas Arya Satya Dinata (23013010276)
Pramadita Maharani (23013010282)
Via Nur Mahera (23013010285)
Salsabila Azka Az Zahra (23013010292)
Karoma (23013010294)
Siti Nur Ashikin (23013010295)
Dosen Pengampu :
Fajar Syaiful Akbar, SE, M.Aks,CTC.
Penyusun
i
Daftar Isi
Kata Pengantar……………………………………………………………. i
Daftar Isi………………...………………………………………………….. ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan…………………………………………………………... 7
3.2 Saran…………………………………………..……………………... 7
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………..……………………... 9
ii
[1]
BAB I
PENDAHULUAN
Pemerintah daerah sebagai pihak yang diberi amanah oleh rakyat untuk menyelenggarakan
pemerintahan harus mempertanggungjawabkan kinerja kepada rakyat dan laporan keuangan
yang disusun pada akhir tahun anggaran merupakan salah satu mekanisme
pertanggungjawaban pemerintah kepada rakyat dan pengelolaankeuangan daerah, khususnya
yang berkaitan dengan akuntansi dan akuntabilitas yangmengacu pada peraturan perundang-
undangan. Dalam era transparansi dan akuntabilitas pemerintahan saat ini, laporan keuangan
pemerintah daerah menjadi dokumen penting yang mencerminkan kinerja dan integritas
pengelolaan keuangan daerah. Laporan keuangan yang akurat dan tepat waktu tidak hanya
memenuhi kewajiban legal, tetapi juga meningkatkan kepercayaan publik terhadap
pemerintah daerah.
Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan diatas, maka rumusan masalah ialah sebagai
berikut:
BAB II
PEMBAHASAN
tahun anggaran berakhir. Sebelum diserahkan kepada DPRD, laporan keuangan pemerintah
daerah terlebih dahulu diaudit oleh lembaga negara yang indenpenden yaitu BPK RI dalam
waktu paling lambat enam bulan setelah tahun anggaran berakhir.
Laporan keuangan merupakan tindak lanjut paket undang-undang tentang keuangan
negara. Hal ini menjadi suatu fenomena baru bagi pemerintah, khususnya pemerintah daerah
dalam melakukan pengelolaan keuangan agar menjadi lebih baik, walaupun dalam waktu
singkat masih banyak yang kurang yakin bahwa pengelolaan keuangan sesuai paket undang-
undang tersebut dapat dilaksanakan dengan baik. Hal ini dibuktikan dengan adanya
pemerintahan daerah yang belum mampu melakukan pelaporan keuangan sesuai pelaporan
yang ada. Secara kuantitas, hal ini tercermin melalui jumlah pemerintah daerah yang
mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian dari BPK mengenai pelaksanaan laporan
keuangan, dimana hasilnya sangat belum memenuhi harapan masyarakat. Dengan tidak
sempurnanya pengelolaan keuangan daerah sebagiamana yang diharapkan oleh masyarakat
karena banyaknya komponen laporan keuangan yang perlu dimasukkan sehingga sulit
menidentifikasi secara wajar. Hal ini mengakibatkan opini BPK RI terhadap laporan keuangan
Pemerintah Daerah masih sangat sedikit yang memperoleh opini Wajar Tanpa Pengecualian.
Para pengguna yang membaca laporan keuangan akan mempertanyakan apakah penurunan ini
terjadi akibat penyimpangan di daerah atau ketidakmampuan pemerintah dalam mengelola
keuangan atau mungkin karena adanya peraturan- peraturan tentang tata cara pengelolaan
keuangan yang belum dapat memberikan pemahaman yang sama dengan pembuat aturan
tersebut.
Asumsi-asumsi pertanyaan tersebut tidak harus menyalahkan pihak- pihak yang
berkepentingan dalam pengelolaan keuangan daerah, namun diperlukan adanya pemahaman
yang sama anatar pengambil kebijakan, pelaksana pengelolaan keuangan daerah, maupun para
auditor sehingga pemerintah daerah akan lebih leluasa dalam memperbaiki mekanisme
pengelolaan keuangan agar setiap tahun ada perbaikan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Laporan keuangan pemerintah daerah sangat penting dalam memastikan akuntabilitas
dan transparansi pengelolaan keuangan daerah. Laporan keuangan memberikan informasi
relevan dan andal mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas daerah kepada
pihak-pihak yang berkepentingan, seperti DPRD, BPK, dan masyarakat. Penyusunan laporan
keuangan harus sesuai dengan standar akuntansi pemerintahan dan disusun oleh SKPD
kemudian dikonsolidasikan oleh SKPKD. Penerapan standar akuntansi yang sama
meningkatkan kepercayaan dan pemahaman yang sama.
3.2 Saran
Tentunya penulis sudah menyadari jika dalam penyusunan makalah di atas masih banyak
ada kesalahan serta jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun
dari para pembaca sangat diharapkan sebagai bahan evaluasi untuk ke depannya. Sehingga bisa
terus menghasilkan manfaat bagi banyak orang.
[8]
BAB IV
OPINI KELOMPOK
Materi kuliah mengenai laporan keuangan pemerintah daerah merupakan salah satu fondasi
penting dalam studi akuntansi sektor publik. Hal ini sangat relevan mengingat pentingnya
transparansi, akuntabilitas, dan efisiensi dalam pengelolaan keuangan publik, terutama di tingkat
lokal. Materi ini memungkinkan mahasiswa untuk memahami secara komprehensif bagaimana
keuangan sebuah daerah dikelola dan dilaporkan kepada masyarakat.
Penyusunan laporan keuangan pemerintah daerah melibatkan berbagai tahapan, mulai dari
pengumpulan data transaksi keuangan, pengklasifikasian informasi keuangan sesuai dengan
standar akuntansi sektor publik yang berlaku, hingga penyusunan laporan keuangan yang akurat
dan relevan. Mahasiswa akan mempelajari konsep-konsep dasar akuntansi sektor publik, seperti
basis akrual, pengukuran kinerja, dan klasifikasi transaksi keuangan berdasarkan jenisnya.
Selain itu, materi ini juga mencakup pemahaman tentang regulasi yang mengatur penyusunan
laporan keuangan pemerintah daerah, seperti peraturan pemerintah dan standar akuntansi yang
dikeluarkan oleh badan-badan otoritatif. Mahasiswa akan mempelajari pentingnya kepatuhan
terhadap regulasi ini dalam rangka memastikan keberlanjutan dan keandalan informasi keuangan
yang disajikan.
Dalam analisis kinerja keuangan pemerintah daerah, mahasiswa akan diajak untuk mengevaluasi
kesehatan keuangan, efisiensi pengeluaran, dan pencapaian tujuan pembangunan daerah. Hal ini
melibatkan pemahaman tentang rasio keuangan, tren pendapatan dan belanja, serta faktor-faktor
eksternal yang dapat memengaruhi kinerja keuangan sebuah daerah.
Dengan pemahaman yang mendalam tentang laporan keuangan pemerintah daerah, mahasiswa
dapat mempersiapkan diri untuk berbagai peran di sektor publik, mulai dari pejabat keuangan
hingga auditor atau analis keuangan. Mereka juga akan terlatih untuk menjadi agen perubahan
dalam meningkatkan transparansi, akuntabilitas, dan efisiensi dalam pengelolaan keuangan publik,
sehingga dapat mendukung pembangunan dan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan.
[9]
DAFTAR PUSTAKA
Priono, H., Widajantie T. D., Akbar, F. S., & Muslimin. (2024). Akuntansi Sektor Publik
(Revisi). Surabaya.