PROPOSAL SKRIPSI
Oleh:
PUTRYANTHI
C 301 16 318
1
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................3
1.1 Latar Belakang..........................................................................................3
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................32
2
BAB I
PENDAHULUAN
keuangan daerah. Hal ini menjadi perhatian utama bagi pembuat keputusan
selama ini hanya diterapkan secara utuh, pada organisasi sektor swasta. Hal ini
arti penting dari akuntansi pemerintahan, baik dari segi ilmu maupun dari segi
praktek.
3
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang pertimbangan keuangan antara
adalah : Peraturan Pemerintah Nomor 105 Tahun 2000 tentang pengelolaan dan
denga cara tertentu dalam ukuran moneter, transaksi dan kejadian-kejadian yang
dengan prinsip ekonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip negara kesatuan
Republik Indonesia
masyarakat.
4
Anggaran pemerintah belanja daerah ini yang dimasukan kedalam APBD .
APBD ini di susun di dalam laporan keuangan pemerintah daerah atau biasa
(LKPD) ini setiap tahunnya diperiksa dan mendapat penilaian berupa Opini dari
laporan keuangan pemerintah daerah ini belum masih belum tersusun secara
maksimal dan belum bisa di expose oleh masyarakat atau belum bersifat
Hal ini sejalan dengan penelitian farah dan Indrawati (2021) dimana
merupakan sebuah output atas proses akuntansi setelah melewati siklus akuntansi
dalam lingkup pemerintah daerah yang akan bermanfaat bagi pengguana laporan
5
Kualitas Laporan Pemerintahan Daerah yang baik (good governance) tidak
supremasi hukum. Namun, kualitas tata kelola yang baik tergantung pada faktor-
efisiensi dan visi strategis. Hal ini sejalan dengan karakteristik good governance
UNDP dan Bank Dunia (Ginting, 2011). Karena banyaknya faktor yang
Pemeriksaan BPK RI, yang dimana pada tahun 2018 dari 34 pemerintah provinsi,
sebanyak 33 LKPD (97%) memperoleh opini WTP dan 1 LKPD (3%) mendapat
opini WDP. Dari 415 pemerintah kabupaten, sebanyak 298 LKPD (72%)
mendapat opini WTP dan 99 LKPD (24%) dengan opini WDP. Sedangkan dari 93
LKPD (14%) dengan opini WDP (BPK RI). Dilihat dari data tahun 2018, kualitas
dengan faktor yang berbeda ketika menilai kualitas laporan dari pemerintah
daerah di Indonesia. Tujuan lain dari literature ini adalah untuk melihat
pemerintah daerah Indonesia. Dengan kata lain, pemetaan studi kualitas pelaporan
6
masing studi, dengan fokus pada faktor yang berbeda seperti akuntabilitas dan
transparansi.
pemerintah daerah?
penelitian adalah:
2. Bagi pemerintah, dari hasil penelitian ini merupakan masukan yang dapat
keuangan pemerintah.
7
1.5 Sistematika Penulisan
Bab I Pendahuluan
peneletian,manfaat penelitian.
8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
TINJAUAN PUSTAKA
Penelitian terdahulu ini menjadi salah satu acuan penulis dalam melakukan
menemukan penelitian dengan judul yang sama seperti judul penelitian penulis.
penulis.
penelitian ini memerlukan waktu yang lama dan reliabilitasnya diragukan. Oleh
karena itu, penelitian ini mengaplikasikan analisis konten yang menelusuri artikel
tentang pajak dan syariah dengan menggunakan Leximancer (versi 4.5) – sebuah
“konseptualisai apa yang muncul pada isu tentang pajak dan syariah?”. Peneliti
menggunakan kata kunci “tax dan leximancer” serta “pajak dan syariah”
pajak di Indonesia. Penulis meneliti 166 artikel yang disajikan dalam Simposium
9
Nasional Akuntansi (SNA) selama 20 tahun. Temuan menunjukkan masih sedikit
Saleem, Misra and Mason, (2022) penelitian ini mengukur persepsi siswa
ukur melalui survei dengan 383 tanggapan. Analisis faktor menghasilkan lima inti
dimensi keberlanjutan, terdiri dari 31 item, yang mengiformasikan lima pilar yang
membentuk tema konsep utama yang di usulkan dalam makalah gamifikasi. Kami
terkait.
masyarakat cara pengolahan kedua OMAI tersebut. Hasil data leximancer 4.51
menunjukkan masyarakat belum memahami cara pengolahan yang baik dan benar
untuk sediaan serbuk instan ataupun sediaan yang lainnya sedangkan untuk
sediaan siap minum (larutan) masyarakat sebagian besar memahami dengan baik
dan benar cara pengolahannya. Hal ini juga di sebabkan karena masyarakat masih
banyak yang belum menjumpai sediaan selain larutan. Dari hasil ini dapat
10
pengolahan bentuk sediaan yang lainnya seperti bentuk sediaan serbuk instan,
Adapun matriks penelitian terdahulu secara rinci dapat dilihat pada table
sebagai berikut:
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
11
Luís Filipe Rodrigues , Abílio Oliveira , Sama – sama
mapping study.
Farizah Izazi(2020)
Program Leximancer.
keuangan yang disusun harus dapat menyajikan laporan yang dapat memenuhi
IAI. Saat ini, secara garis besar Standar Akuntansi Keuangan berisi 59 PSAk
12
beserta kerangka dasar penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan yang
tertentu dan dalam ukuran moneter, transaksi dan kejadian yang umumnya bersifat
13
sosial atas suatu entitas yang dapat didefinisikan sehingga memungkinkan
14
laporan keuangan bertujuan umum, entitas pelaporan dimungkinkan untuk
dapat memberi informasi tentang posisi keuangan, kinerja dan perubahan posisi
bermanfaat bagi sebagian besar pemakai dalam pengambilan keputusan ini dapat
lain yang berkepentingan, laporan keuangan yang disusun oleh manajemen juga
menggambarkan posisi keuangan pada tanggal tertentu dan laba rugi operasi
dalam suatu periode tertentu. Periode yang dimaksud dalam definisi tersebut dapat
untuk masa satu bulan, satu kwartal, satu semester, satu tahun atau untuk masa
informasi keuangan suatu badan usaha yang akan digunakan oleh pihak yang
15
informasi, laporan keuangan juga digunakan sebagai bahan prtanggungjawaban
mencapai tujuan.
yang dipahami dan ditaati oleh pembuat standar dalam penyusunan standar
laporan keuangan yang disajikan. Berikut adalah prinsip yang digunakan dalam
1. Basis Akuntansi
3. Realisasi (realization)
5. Periodisitas (Periodicity)
6. Kosistensi (Consistency)
16
Basis Akuntansi
adalah basis kas untuk pegungkapan pedapatan, belanja, dan pembiayaan dalam
kewajiban, dan ekuitas dalam neraca. Basis kas dalam laporan realisasi anggaran
berarti bahwa pendapatan diakui pada saat kas diterima direkening kas umum
daerah atau oleh entitas pelapor dan belanja diakui pada saat kas dikeluarkan dari
rekaning kas umum daerah atau entitas pelapor. Pendapatan dan belanja bukan
tunai seperti bantuan pihak luar asing dalam bentuk barang dan jasa di sajikan
dalam laporan realisasi anggaran. Basis akrual untuk neraca berarti bahwa aset,
kewajiban, dan ekuitas dana diakui dan dicatat pada saat terjadinya transaksi, atau
pemerintah, tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dibayar.
Aset dicatat sebesar pengeluaran kas dan setara kas yang dibayar atau
sebesar nilai wajar dari imbalan (consideration) untuk memperoleh aset tersebut
pada saat diperoleh. Kewajiban dicatat sebesar jumlah kas dan setara kas yang
diharapkan akan dibayarkan untuk memenuhi kewajiban dimasa yang akan datang
diandalkan daripada penilaian yang lain, karena lebih objektif dan dapat
diverifikasi. Dalam hal tidak terdapat nilai historis, dapat digunakan nilai wajar
17
Realisasi (realization)
melalui anggaran pemerintah selama satu tahun fiskal akan digunakan untuk
peristiwa lain yang seharusnya disajikan sesuai dengan substansi dan realitas
ekonomi, ini bukan hanya aspek formalitasnya. Apabila substansi transaksi atau
peristiwa lain tidak konsisten atau berbeda dengan aspak formalitasnya, maka hal
tersebut harus diungkap dengan jelas dan dicatat atas laporan keuangan.
Periodisitas (Periodicity)
periode-periode pelaporan sehingga kinerja entitas dapat diukur dan posisi sumber
daya yang dimiliki dapat ditentukan. Periode utama yang digunakan adalah
Kosistensi (Consistency)
Perlakuan akuntansi yang sama diterapkan pada kejadian yang serupa dari
periode oleh suatu entitas pelapor (prinsip konsistensi internal). Hal ini tidak
berarti bahwa tidak boleh terjadi perubahan dari satu metode akuntansi ke metode
akuntansi yang lain. Metode akuntansi yang dipakai dapat diubah dengan syarat
bahwa periode yang baru diterapkan mampu memberikan informasi yang lebih
18
baik dibandingkan metode yang lama. Pengaruh atas perubahan penerapan metode
oleh pengguna. Informasi yang dibutuhkan oleh pengguna laporan keuangan dapat
ditempatkan pada lembar muka (on the face) laporan keuangan atau catatan atas
laporan keuangan.
neraca, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan. Faktor pertimbangan
tinggi dan kewajiban tidak dinyatakan terlalu rendah. Namun demikian, pengguna
atau sengaja memcatat kewajiban atau belanja yang terlampau tinggi, sehingga
19
Berdasarkan APB statement No. 4 (AICPA) tujuan umum laporan
keuangan adalah menyajikan laporan posisi keuangan, hasil usaha dan perubahan
20
c. Memberikan informasi keuangan untuk memonitor kinerja,
organisasional :
Sistem Pencatatan
dapat membedakan mana transaksi yang bersifat ekonomi dan mana yang tidak.
21
Pada dasarnya transaksi ekonomi adalah aktifitas yang berhubungan
uang. Oleh karena itu semua transaksi akuntansi harus dinyatakan dalam satuan
tersebut melalui penambahan atau pengurangan oleh sumber daya yang ada.
merupakan hasil akhir proses akuntansi. Untuk mengatur hal tersebut pemerintah
Tahun 2005).
a. Single Entry.
pencatatan tata buku tunggal atau tata buku saja. Dalam sistem ini,
b. Double Entry
berpasangan. Pencatatan dengan sistem ini ada sisi debet dan kredit.
22
c. Triple Entry
Dasar Pengakuan
suatu pos dalam akun dan laporan keuangan entitas (Donald E. Kieso, 2002 : 3).
akuntansi.
empat yaitu:
23
Basis akrual adalah dasar akuntansi yang mengakui transaksi dan
peristiwa lainnya pada saat transaksi dan peristiwa itu terjadi (dan
bukan hanya pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar).
Relevan
24
mengevaluasi peristiwa masa lalu atau masa kini, dan memprediksi masa depan,
serta menegaskan atau mengkoreksi hasil evaluasi mereka di masa lalu. Dengan
Andal
menyesatkan dan kesalahan material, menyajikan setiap fakta secara jujur, serta
a. Penyajian Jujur
c. Netralitas
Dapat Dibandingkan
Informasi yang termuat dalam laporan keuangan akan lebih berguna jika
pelaporan lain pada umumnya. Perbandingan dapat dilakukan secara internal dan
25
menerapkan kebijakan akuntansi yang sekarang diterapkan, perubahan tersebut
Dapat Dipahami
pengguna dan dinyatakan dalam bentuk serta istilah yang disesuaikan dengan
pengetahuan yang memadai atas kegiatan dan lingkungan operasi entitas pelapor,
Kerangka Pemikiran
LITERATUR
RIVIEW
FAKTOR-FAKTOR
KEUANGAN
LAPORAN
PEMERINTAH
KEUANGAN
DAERAH
PEMERINTAH
LEXIMANCER
26
Literature review dimulai dengan materi hasil penulisan yang secara
sekuensi diperhatikan dari yang paling relevan, relevan, dan cukup relevan.
singkat berupa tabel yang beirisi nama penulis, tahun penulisan, rancangan studi,
sampel, instrumen (alat ukur), dan hasil penelitian. Setelah hasil penulisan dari
bentuk pembahasan.
27
BAB III METODE PENELITIAN
METODE PENELITIAN
sudah ada untuk diuji kembali mengunakan leximancer agar dapat mengetahui
membuang bagian tertentu sampai bungkahan tanah liat itu mirip dengan “image”
pustaka meski bisa dikatakan mirip akan tetapi berbeda. Studi pustaka adalah
28
istilah lain dari kajian pustaka, tinjauan pustaka, kajian teoritis, landasan teori,
telaah putsaka (literature review), dan tinjauan teoritis. Yang dimaksud penelitian
tertulis, termasuk hasil penelitian baik yang telah maupun yang belum
tidak harus turun ke lapangan dan bertemu dengan responden. Data-data yang
dibutuhkan dalam penelitian dapat diperoleh dari sumber pustaka atau dokumen.
perpustakaan untuk memperoleh data penelitian. Selain data, beberapa hal yang
harus ada dalam sebuah penelitian supaya dapat dikatakan ilmiah, juga
memerlukan hal lain seperti rumusan masalah, landasan teori, analisis data, dan
persiapannya sama dengan penelitian lainnya akan tetapi sumber dan metode
tinggi agar data dan analisis data serta kesimpulan yang dihasilkan sesuai dengan
tujuan yang diharapkan. Untuk itu dibutuhkan persiapan dan pelaksanaan yang
29
literatur juga sebuah penelitian dan dapat dikategorikan sebagai sebuah karya
ilmiah karena pengumpulan data dilakukan dengan sebuah strategi dalam bentuk
metodologi penelitian. Variabel pada penelitian studi literatur bersifat tidak baku.
Data yang diperoleh dianalisis secara mendalam oleh penulis. Data-data yang
masalah penelitian.
tesis, teks book atau referensi yang resmi lainnya yang dapat
deskriptif atau berbentuk uraian. Data kualitatif dapat dijelaskan dengan proses
Adapun sumber data yang digunakan dalam penelitian ini dapat dibedakan
menjadi:
penelitian ini.
30
Pengumpulan data/literature dilakukan menggunakan database elektronik.
sebanyak 30 artikel melalui aplikasi google scholar dengan kata kunci “Laporan
tersebut terhitung dari tahun 2020-2022. Setelah semua hasil data penelitian yang
permasalahan apa saja, atau tujuan apa saja yang sudah dicapai didalam
pengelolaan keuangan pemerintah daerah selama ini, seperti pada penelitian yang
dilakukan oleh Kartiningrum (2015) yang dimana memulai dengan materi hasil
penelitian yang secara sekuensi diperhatikan dari yang paling relevan, relevan,
dan cukup relevan. Cara lain dapat juga, misalnya dengan melihat tahun penelitian
diawali dari yang paling mutakhir, dan berangsung – angsur mundur ke tahun
yang lebih lama. Membaca abstrak dari setiap penelitian lebih dahulu untuk
memberikan penilaian apakah permasalahan yang dibahas. Hal ini juga diperkuat
dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Darmadi (2015) Dimana Peneltian ini
Untuk menjaga tidak terjebak dalam unsur plagiat, para peneliti hendaknya juga
memang informasi berasal dari ide atau hasil penelitian orang lain. Membuat
31
catatan, kutipan, atau informasi yang disusun secara sistematis sehingga penelitian
DAFTAR PUSTAKA
Harahap sofyan safri (2005) Teori Akuntansi. jakarta: PT.Raja Grafindo persada.
Studi Bibliografi’, Jurnal Dinamika Akuntansi dan Bisnis, 6(1), pp. 103–120.
doi:10.24815/jdab.v6i1.13012.
32
Mardiasmo (2002) Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: Andi Offset.
Mistika (2008). penelusuran pustaka tidak hanya untuk langkah awal menyiapkan
kerangka penelitian (research design).
33