Anda di halaman 1dari 46

GAMBARAN UMUM AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

Mata Kuliah Akuntansi Sektor Publik


Dosen Pengampu : Dr. Aliamin, S.E, M.Si, Ak, CA

Oleh :
Kelompok 4

ANGGOTA : 1. Muhammad Raja Wildansyach (2001103010147)


2. Meisyi Natasya (210110301010015)
3. Annysya Salsyabila (210110301010052)
4. Kessya Desyka Ayliyanda (210110301010094)
5. Widya Nabila Putri (2101103010105)

UNIVERSITAS SYIAH KUALA


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
BANDA ACEH
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur selalu dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas izin,

rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul

“Gambaran Umum Akuntansi Sektor Publik” dengan baik. Makalah ini disusun

untuk melengkapi tugas mata kuliah Akuntansi Sektor Publik. Melalui makalah

ini, penulis berharap agar penulis dan pembaca mampu mengenal dan memahami

mengenai gambaran umum akuntansi sektor publik.

Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang ikut

membantu dalam penyusunan makalah ini. Dan mengucapkan terima kasih kepada

Bapak Dr. Aliamin, S.E, M.Si, Ak, CA sebagai dosen pengajar akuntansi sektor

publik pada kelas 31 yang memberikan bimbingannya selama proses

pembelajaran mengenai materi yang terdapat pada makalah ini.

Pada makalah ini penulis berharap agar makalah yang telah disusun dapat

memberikan inspirasi dan referensi untuk pembaca. Penulis juga menyadari bahwa

masih terdapat banyak kekurangan dalam penysusunan makalah ini

Banda Aceh, 22 Januari 2023

Tim Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... i

DAFTAR ISI ........................................................................................................ ii

DAFTAR TABEL ............................................................................................... iv

DAFTAR DIAGRAM ......................................................................................... v

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1

1.1 LATAR BELAKANG.................................................................... 1

1.2 RUMUSAN MASALAH................................................................ 3

1.3 TUJUAN ......................................................................................... 3

BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................... 5

2.1 PENGERTIAN AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK ...................... 5

2.2 KARAKTERISTIK SEKTOR PUBLIK........................................ 6

2.3 ORGANISASI PEMERINTAHAN SEBAGAI BAGIAN DARI

ORGANISASI SEKTOR PUBLIK ................................................ 8

2.4 TUJUAN AKUNTANSI DI SEKTOR PUBLIK ........................... 12

2.5 PERBEDAAN AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK DENGAN

AKUNTANSI BISNIS ...................................................................... 14

2.6 PERBEDAAN AKUNTANSI PEMERINTAHAN DENGAN

AKUNTANSI NIRLABA LAINNYA ............................................. 25

2.7 REGULASI AKUNTANSI PEMERINTAHAN DI INDONESIA

............................................................................................................ 29

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................ 37

3.1 KESIMPULAN .................................................................................. 36

ii
3.2 SARAN ............................................................................................... 36

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 38

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Perbedaan akuntansi sektor publik dan akuntansi sektor bisnis

(swasta)................................................................................................... 16

Tabel 2. Perencanaan dalam sektor publik dan sektor bisnis (swasta) ......... 20

Tabel 3. Penganggaran dalam sektor publik dan sektor bisnis (swasta) ....... 22

Tabel 4. Realisasi anggaran dalam sektor publik dan sektor bisnis (swasta) 22

Tabel 5. Pengadaan barang dan jasa dalam sektor publik dan sektor bisnis

(swasta)................................................................................................... 23

Tabel 6. Perbedaan laporan keuangan sektor publik dengan sektor bisnis

(swasta)................................................................................................... 24

iv
DAFTAR DIAGRAM

Diagram 1. Kerangka Pemikiran SPKN .......................................................... 19

Diagram 2. Tahapan perencanaan sektor publik dan sektor swasta ............. 21

v
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Akuntansi sektor publik merupakan suatu sistem akuntansi yang digunakan

oleh lembaga - lembaga publik sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada publik.

Akuntansi sektor publik adalah proses dalam pengumpulan, pengidentifikasian,

pengukuran, pencatatan dan pembuatan laporan keuangan entitas publik. Akuntansi

sektor publik digunakan untuk memenuhi hak-hak publik dalam hal transparansi

dan aksesibilitas laporan keuangan agar publik dapat mengetahui bagaimana kinerja

dari pemerintah selama ini.

Akuntansi sektor publik di Negara Indonesia semakin pesat perkembangannya

karena adanya pelaksanaan kebijakan pemerintah yaitu otonomi daerah dan

desentralisasi fiskal yang menitikberatkan pada Pemerintah Daerah. Selain itu,

maraknya globalisasi yang menuntut daya saing di setiap negara juga menuntut

daya saing di setiap pemerintah daerahnya. Yang perlu dikembangkan di Negara

Indonesia adalah mewujudkan suatu iklim ke-pemerintahan yang baik (good

governance) yang ditandai dengan adanya tiga pilar elemen dasar yaitu

transparansi, partisipasi dan akuntabilitas.

Organisasi sektor publik merupakan bagian dari sistem perekonomian negara

yang bertujuan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Institusi

pemerintahan, partai politik, sekolah, rumah sakit merupakan organisasi sektor

publik (Nordiawan, 2009). Pelayanan terhadap masyarakat menjadi fokus utama

organisasi sektor publik. Oleh karena itu, akuntabilitas kinerja menjadi faktor

1
penting dalam mempertahankan/ menjaga kepercayaan masyarakat terhadap

organisasi sektor publik. Manajemen berbasis kinerja dapat digunakan untuk

meningkatkan akuntabilitas organisasi (Propper dan Wilson, 2003; Kloot, 1999)

Pemerintah harus dapat meningkatkan transparansi dan akuntabilitas

pengelolaan keuangan pemerintah pusat dan pemerintah daerah dengan melakukan

reformasi penyajian laporan keuangan, yaitu pemerintah harus mampu

menyediakan seluruh informasi keuangan yang relevan secara jujur dan terbuka

kepada publik dalam rangka melaksanakan amanat rakyat. Dalam mewujudkan

akuntabilitas pengelolaan keuangan, pemerintah harus menyampaikan laporan

pertanggungjawaban keuangan pemerintah tepat waktu dan sesuai dengan standar

akuntansi pemerintah yang telah ditetapkan.

Dasar pengelolaan laporan keuangan yang baik perlu adanya sistem dan

prosedur kelembagaan yang mendukung terciptanya kualitas laporan keuangan

(Fransiska dkk, 2016). Laporan keuangan yang berkualitas harus dapat

meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dan memenuhi empat karakteristik

kualitatif laporan keuangan pemerintah yang disyaratkan dalam Peraturan

Pemerintah No. 71 Tahun 2010 yakni relevan, andal, dapat dibandingkan dan dapat

dipahami. Diterbitkannya Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tersebut

maka Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 dicabut dan tidak berlaku lagi.

Perubahan pencatatan akuntansi pemerintahan dari basis kas menuju akrual menjadi

basis akrual sepenuhnya bertujuan untuk meningkatkan kualitas laporan keuangan.

Standar akuntansi pemerintah (SAP) merupakan persyaratan yang mempunyai

kekuatan hukun dalam upaya peningkatan kualitas laporan keuangan Pemerintah

2
Indonesia. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2010 “Standar

Akuntansi Pemerintah (SAP) adalah prinsip-prinsip akuntansi yang diterapkan

dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan pemerintah, dalam rangka

transparansi dan akuntabilis penyelenggaraan akuntansi pemetrintahan”. Akuntansi

berbasis akrual dianggap lebih baik daripada akuntansi berbasis kas. Akuntansi

berbasis akrual lebih menghasilkan laporan keuangan yang lebih akurat,

komprehensif, dapat dipercaya dan relevan dalam pengambilan keputusan

ekonomi, sosial dan politik.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian akuntansi sektor publik?

2. Bagaimana karakteristik sektor publik ?

3. Bagaimana organisasi pemerintah sebagai bagian dari organisasi sektor

publik?

4. Apa tujuan akuntansi di sektor publik?

5. Apa perbedaan akuntansi sektor publik dengan akuntansi bisnis ?

6. Apa perbedaan akuntansi pemerintahan dengan akuntansi nirlaba lainnya ?

7. Bagaimana regulasi akuntansi pemerintahan di indonesia?

1.3 TUJUAN

1. Mengetahui pengertian akuntansi sektor publik

2. Memahami karakteristik sektor publik

3. Memahami organisasi pemerintah sebagai bagian dari organisasi sektor

publik

4. Mengetahui tujuan akuntansi di sektor publik

3
5. Mengetahui perbedaan akuntansi sektor publik dengan akuntansi bisnis

6. Mengetahui perbedaan akuntansi pemerintahan dengan akuntansi nirlaba

lainnya

7. Memahami regulasi akuntansi pemerintahan di indonesia

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

Akuntansi sektor publik merupakan suatu entitas yang aktivitasnya berkaitan

dengan usaha untuk menghasilkan barang dan pelayanan publik yang bermanfaat

untuk memenuhi kebutuhan dan hak publik. Dalam beberapa hal, lembaga sektor

publik memiliki kesamaan dengan swasta. Keduanya sama-sama menggunakan

sumber daya yang sama dan proses pengendalian yang hampir mirip. Namun dalam

tugas tertentu, sektor publik tidak dapat digantikan oleh swasta seperti halnya pada

fungsi pemerintahan akuntansi sektor publik juga merupakan sebuah proses

pembukuan, pencatatan, klasifikasi, analisis, peringkasan, serta komunikasi dan

interpretasi semua informasi keuangan pemerintahan yang dilakukan secara detail

dan agregat. Akuntansi sektor publik lebih menekankan pada pemeriksaaan serta

sistem akuntansi. Standar sistem akuntansi negara khususnya lembaga pemerintah

membuat akuntansi ini menjadi akuntansi yang wajib disesuaikan dengan standar

akuntansi setiap lembaga.

Pengertian akuntansi sektor publik menurut para ahli :

a. Indra Bastian (2014:6)

Akuntansi sektor publik adalah mekanisme teknik dan analisis akuntansi

yang diterapkan pada lembaga tinggi negara beserta departemen di bawahnya untuk

penerapan pengelolaan berbagai dana masyarakat.

5
b. Mardiasmo (2015:14)

Menurut Mardiasmo, akuntansi sektor publik adalah alat informasi baik dari

pemerintah sebagai manajemen atau alat informasi bagi publik.

c. Halim (2014:18)

Akuntansi sektor publik merupakan kegiatan jasa dalam rangka

menyediakan informasi kuantitatif yang bersifat keuangan berdasarkan entitas

pemerintah yang berguna sebagai pengambilan keputusan bagi pihak-pihak yang

berkepentingan.

d. Erlina, dkk (2015)

Akuntansi sektor publik adalah proses pencatatan peristiwa ekonomi dalam

suatu organisasi yang sering dilakukan pada sektor publik seperti partai politik,

masyarakat, sekolah, universitas dan lain-lain.

e. Dwi Ratmono (2015)

Menurut Dwi Ratmono pengertian akuntansi sektor publik adalah proses

pengidentifikasian, pengukuran, pencatatan, serta pelaporan transaksi keuangan

dari entitas pemerintah daerah guna pengambilan keputusan ekonomi yang

bermanfaat bagi pihak eksternal.

2.2 KARAKTERISTIK SEKTOR PUBLIK

Akuntansi untuk sektor publik memiliki karakteristik yang berbeda dengan

akuntansi yang digunakan sektor swasta. Perbedaan utamanya terlihat dari lembaga

atau instansi yang menggunakan kedua ilmu akuntansi tersebut. Akuntansi untuk

sektor publik biasanya digunakan oleh lembaga pemerintah daerah dan pusat.

Berikut adalah beberapa karakteristik dari akuntansi sektor publik :

6
a. Berdasarkan penggunaan

Akuntansi jenis ini digunakan oleh lembaga pemerintah pusat maupun

daerah. Akuntansi untuk sektor publik berfokus pada sifat lembaga. Jadi, sifat

akuntansi ini adalah khusus organisasi non profit yang tidak menghasilkan laba.

Misalnya seperti lembaga pemerintahan.

b. Akuntansi untuk sektor publik berfokus pada tujuan lembaga

Sesuai namanya, akuntansi untuk sektor publik hanya menyediakan

informasi pelayanan pada publik. Pelayanan untuk publik ini dilakukan untuk

meningkatkan kesejahteraan dari masyarakat. Dilihat dari lingkungan, lembaga

atau sektor publik bergerak pada lingkungan turbulence dan sangat kompleks.

Lembaga sektor publik dipengaruhi oleh beberapa faktor terdiri dari:

a. Ekonomi

Komponen terkait ekonomi yang mampu mempengaruhi lembaga sektor

publik yaitu tingkat inflasi, pertumbuhan sektor ekonomi, tenaga kerja produktif,

nilai kurs/nilai tukar mata uang, infrastruktur/sarana dan prasarana, dan tingkat

pertumbuhan pendapatan perkapita.

b. Politik

Politik memiliki kontribusi besar dalam ekosistem lembaga akuntansi

publik. Di antara unsur sisi politik yang mempengaruhi lembaga tersebut mulai dari

hubungan antara negara dengan masyarakatnya, legitimasi hukum pemerintah, tipe

pemerintahan yang berkuasa, ideologi dan pasar yang dianut, jaringan

internasional, hingga hubungan antar lembaga.

c. Kultural

7
Komponen penting lain yang berpengaruh terhadap lembaga sektor

publik adalah budaya, meliputi jenjang pendidikan, agama, ras, suku, bahasa serta

budaya, kondisi sosiologis masyarakat, historis atau sejarah, sistem nilai yang

diterapkan di dalam masyarakat (moral), karakteristik masyarakat yang berbeda

tiap daerah.

d. Demografis

Faktor demografis terdiri atas tingkat pertumbuhan penduduk, struktur atau

penyebaran usia penduduk, tingkat harapan hidup, kesehatan masyarakat, migrasi

(transmigrasi,imigrasi,dll).

2.3 ORGANISASI PEMERINTAHH SEBAGAI BAGIAN DARI

ORGANISASI SEKTOR PUBLIK

Istilah “sektor publik" sendiri memiliki pengertian yang bermacam - macam.

Hal tersebut merupakan konsekuensi dari luasnya wilayah publik, sehingga setiap

disiplin ilmu (ekonomi, politik, hukum, dan sosial) memiliki cara pandang dan

definisi yang berbeda. Dari sudut pandang ekonomi, sektor publik dapat dipahami

sebagai suatu entitas yang aktifitasnya berhubungan dengan usaha untuk

menghasilkan barang dan pelayanan publik dalam rangka memenuhi kebutuhan hak

publik.

Sektor publik dipahami sebagai segala sesuatu yang berhubungan dengan

kepentingan umum dan penyediaan barang atau jasa kepada publik yang dibayar

melalui pajak atau pendapatan negara lain yang diatur dengan hukum. Pada awalnya

organisasi sektor publik ini muncul karena adanya kebutuhan masyarakat secara

bersama terhadap barang atau layanan tertentu. Oleh karena sektor publik sangat

8
luas, maka dalam penyelenggaraannya sering diserahkan ke pasar, namun

pemerintah tetap mengawasinya dengan sejumlah regulasi agar terhindar dari

terjadinya alokasi atau distribusi barang yang tidak adil.

Menurut Prof. Dr. Taliziduhu Ndraha, Organisasi sektor publik adalah

organisasi yang didirikan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan jasa publik

dan layanan sipil. Organisasi sektor publik juga mewadahi seluruh lapisan

masyarakat dengan ruang lingkup negara serta mempunyai kewenangan yang absah

(terlegitimasi) di bidang politik, administrasi pemerintahan, dan hukum secara

lembaga sehingga mempunyai kewajiban melindungi juga melayani keperluan

warga negaranya. Untuk mendapatkan timbal balik dari warga negara, maka suatu

organisasi sektor publik berhak memungut pajak untuk pendanaan serta

menjatuhkan hukuman sebagai sanksi penegakan peraturan.

Dengan demikian, terdapat beberapa alasan mengapa diperlukannya organisasi

sektor publik yaitu untuk menjamin bahwa pelayanan publik seperti pendidikan,

kesehatan, transportasi, rekreasi, perlindungan hukum dapat disediakan untuk

masyarakat secara adil dan merata tanpa memperhitungkan kemampuan

masyarakat untuk membayarnya. Kemudian sebagai penjamin bahwa public goods

and services disediakan dengan harga yang relatif lebih murah dibandingkan

membeli dari perusahaan swasta, misalnya transportasi, rumah sakit, sekolah, dan

perusahaan jasa. Alasan lainnya dibutuhkan organisasi sektor publik untuk

menciptakan persatuan dan kesatuan bangsa karena adanya perbedaan agama

maupun suku serta melindungi hak masyarakat dengan menetapkan peraturan

perundang - undangan yang jelas pada organisasi sektor publik.

9
Organisasi sektor publik wajib dikendalikan oleh pemerintah atau bisa

dikatakan organisasi pemerintahan. Faktor yang mendukung kewajiban tersebut

adalah output sektor publik berkaitan dengan barang atau jasa kebutuhan

masyarakat umum, barang atau jasa kebutuhan umum tersebut tidak dapat dibagi -

bagi secara individu atau perorangan karena tidak mungkin menjatah penggunaan

setiap orang, alokasi barang atau jasa kebutuhan publik menghadapi pasar

persaingan tidak sempurna, dan sebagai bentuk bagi pemerintah untuk memberikan

subsidi bagi masyarakat.

Setiap negara, cakupan organisasi sektor publik sering tidak sama. Di

Indonesia, beberapa organisasi yang termasuk dalam sektor publik antara lain badan

– badan pemerintahan (pemerintahan pusat, pemerintahan daerah, serta unit kerja

pemerintahan), sejumlah perusahaan dimana pemerintah mempunyai saham

(BUMN dan BUMD), yayasan, organisasi bidang pendidikan, organisasi bidang

kesehatan, organisasi massa, Lembaga Swadaya Masyrakat (LSM), universitas, dan

organisasi nirlaba lainnya.

Meskipun organisasi sektor publik tidak bertujuan untuk mencari profit,

organisasi ini terdiri dari unit - unit yang saling terkait dengan misi yang sama yaitu

melayani masyarakat. Untuk itu organisasi sektor publik harus dapat

menerjemahkan misinya kedalam strategi, tujuan, ukuran serta target yang ingin

dicapai. Tujuan dari organisasi sektor publik adalah memberikan pelayanan (public

service), namun tetap memiliki tujuan finansial, contohnya usaha pemerintah

meningkatkan penerimaan negara, peningkatan laba BUMN/BUMD, dan

peningkatan PAD. Sehingga organisasi sektor publik bukan semata - mata

10
organisasi sosial yang non -profit oriented. Karena organisasi sektor publik ada

yang berjenis quasi non - profit yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan

masyarakat dengan motif surplus (laba) agar terjadi keberlangsungan organisasi dan

memberikan kontribusi pendapatan negara atau daerah, misalnya BUMN, BUMD,

PLN, PT.KAI, PDAM, dan PT.Telkom.

Sumber pembiayaan organisasi sektor publik berbeda dengan sektor swasta.

Kebijakan pemilihan struktur modal pada sektor swasta lebih banyak dipengaruhi

oleh faktor ekonomi, seperti tingkat suku bunga, nilai tukar dan tingkat inflasi. Pada

organisasi sektor publik, keputusan pemilihan struktur pembiayaan tidak hanya

dipengaruhi oleh pertimbangan ekonomi semata, namun juga pertimbangan politik

dan sosial.

Manajemen organisasi sektor publik bertanggungjawab kepada masyarakat

karena sumber dana yang digunakan berasal dari masyarakat (public funds)

sehingga bersifat vertikal (pertanggungjawaban pengelolaan dana kepada otoritas

yang lebih tinggi, misalnya pemerintah daerah kepada pemerintah pusat) dan

horizontal (pertanggungjawaban kepada masyarakat luas). Sistem akuntansi yang

digunakan pada organisasi pemerintahan sebagai bagian dari organisasi sektor

publik adalah sistem akuntansi kas.

Perkembangan akuntansi keuangan sektor publik khususnya di pemerintahan

telah ditandai dengan adanya standar akuntansi pemerintahan. Keberadaan standar

akuntansi pemerintahan mendorong penerapan akuntansi keuangan kearah

perubahan yang lebih baik. Standar akuntansi pemerintahan akan menjadi pedoman

bagi para pihak yang berkepentingan terhadap pelaporan keuangan pemerintah

11
dalam menilai dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan suatu entitas pemerintah.

Selain itu, bagi manajemen penerapan standar akuntansi akan memberikan

kemudahan dalam menjalankan fungsi perencanaan, pengelolaan dan pengendalian

atas seluruh aset, kewajiban, dan ekuitas dana pemerintah untuk kepentingan

masyarakat. Penerapan standar akuntansi pemerintahan akan mendorong

berfungsinya akuntansi sektor publik sebagai media untuk mewujudkan

pertanggungjawaban (akuntabilitas) ke publik terutama masyarakat dan lembaga

perwakilan.

2.4 TUJUAN AKUNTANSI DI SEKTOR PUBLIK

American Accounting Association (1970) dalam Glynn (1993) menyatakan

bahwa tujuan akuntansi pada organisasi sektor publik ada dua poin secara umum.

Pertama, memberikan informasi yang diperlukan untuk mengelola secara tepat,

efisien, dan ekonomis atas suatu operasi dan alokasi sumber daya yang

dipercayakan kepada organisasi. Tujuan ini terkait dengan pengendalian

manajemen (management control).

Kedua, memberikan informasi yang memungkinkan bagi manajer untuk

melaporkan pelaksanaan tanggung jawab mengelola secara tepat dan efektif

program dan penggunaan sumber daya yang menjadi wewenangnya dan

memungkinkan bagi pegawai pemerintah untuk melaporkan kepada publik atas

hasil operasi pemerintah dan penggunaan dana publik. Tujuan ini terkait dengan

akuntabilitas (accountability).

Akuntansi sektor publik merupakan alat informasi bagi pemerintah sebagai

manajemen maupun alat informasi bagi publik. Bagi pemerintah, informasi

12
akuntansi digunakan dalam proses pengendalian manajemen mulai dari

perencanaan strategi, pembuatan program, penganggaran, evaluasi kinerja, dan

pelaporan kinerja. Informasi akuntansi bermanfaat untuk pengambilan keputusan,

terutama membantu manajer dalam melakukan alokasi sumber daya. Informasi

akuntansi dapat digunakan untuk menentukan biaya suatu program, proyek, atau

aktivitas serta kelayakannya baik secara ekonomis maupun teknis. Dengan

informasi akuntansi, pemerintah dapat menentukan biaya pelayanan (cost of

services) yang diberikan kepada publik, menetapkan biaya standar, dan harga yang

akan dibebankan kepada publik atas suatu pelayanan (charging for services).

Sebagai contoh, untuk dapat menetapkan SPP per siswa, pemerintah harus dapat

menghitung biaya pendidikan per siswa untuk tingkat pendidikan tertentu.

Selain itu, informasi akuntansi dapat digunakan untuk membantu dalam

pemilihan program yang efektif dan ekonomis. Pemilihan program yang tepat

sasaran, efektif, dan ekonomis akan sangat membantu dalam proses penganggaran.

Pada sektor publik, penganggaran merupakan tahap yang membutuhkan keahlian

khusus karena penganggaran pada sektor publik merupakan proses politik, sehingga

manajer sektor publik dituntut untuk memiliki political skill disamping pemahaman

teknis akuntansi.

Informasi akuntansi juga untuk menentukan indikator kinerja (performance

indicator) atau sebagai dasar penilaian kinerja yang dilakukan oleh pemerintah.

Manajemen akan kesulitan untuk melakukan pengukuran kinerja apabila tidak ada

indikator kinerja yang memadai. Indikator kinerja tersebut bisa bersifat finansial

13
maupun non finansial. Informasi akuntansi memiliki peran utama dalam

menentukan indikator kinerja sektor publik.

Tahap akhir dari proses pengendalian manajemen ini, akuntansi dibutuhkan

dalam pembuatan laporan keuangan sektor publik berupa laporan surplus atau

defisit pada pemerintahan. Laporan laba/rugi dan aliran kas pada BUMN atau

BUMD, laporan pelaksanaan anggaran, laporan alokasi sumber dana, dan neraca.

Laporan keuangan sektor publik merupakan bagian penting dari proses

akuntabilitas publik. Akuntabilitas publik hendaknya dipahami bukan sekedar

akuntabilitas finansial saja, akan tetapi juga akuntabilitas value for money,

akuntabilitas manajerial, akuntabilitas hukum, dan akuntabilitas politik.

Di Indonesia, kehadiran akuntansi sektor publik memang ditujukan untuk dapat

menciptakan kondisi yang transparan, efisiensi, akuntabilitas publik, efektif, serta

ekonomis. Yang dimaksud dengan kondisi transparan adalah pelaporan yang

disajikan dalam keadaan terbuka dan tidak ada bagian yang ditutupi. Definisi dari

akuntabilitas publik adalah pewujudan dari konsep etika pertangungg jawaban

dalam lembaga publik. Sedangkan tujuan dari efektivitas, efisiensi, serta ekonomis

merupakan makna dari penghematan waktu serta biaya agar kinerja dapat berjalan

optimal.

2.5 PERBEDAAN AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK DENGAN

AKUNTANSI BISNIS

Akuntansi sektor publik di Indonesia jauh tertinggal dibandingkan dengan

akuntansi bisnis (swasta). Bukti ketertinggalan Akuntansi sektor publik dari

Akuntansi sektor swasta adalah :

14
a. Pemerintah Indonesia belum memiliki semua infrastruktur akuntansi

keuangan yang dibutuhkan.

b. Standar audit pemerintah pada tahun 1990-an baru ada dua buah, yaitu satu

yang diperiksa Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia dan pihak

lain, BPKP sebagai Aparat Pengawas Internal Pemerintah juga

mengeluarkan standar Audit.

c. Pada organisasi publik selain pemerintah ada Standar Akuntansi Keuangan

( SAK ) No.45 tentang standar akuntansi untukentitas nirlaba

Di sisi lain, karakteristik sektor publik sangat berbeda dengan sektor swasta,

sehingga akuntansi yang diterapkan pada kedua sektor tersebut juga berbeda dan

mempunyai keunikan sendiri. Perbedaan karakter dan mekanisme pengelolaan di

masing-masing sektor menjadi maksimal dalam mencapai tujuannya.

Maksimalisasi kinerja organisasi sektor publik inilah yang menjadi tujuan dari

komparasi akuntansi sektor publik dan organisasi bisnis swasta).

Akuntansi sektor publik dan akuntansi bisnis (swasta) ada untuk memenuhi

kebutuhan publik atau masyarakat. Perbedaan antara sektor publik dan swasta

terletak pada keuntungan yang ingin diperoleh. Akuntansi sektor bisnis (swasta)

akan mencari keuntungan sebanyak–banyaknya dari layanan atauproduk yang

diberikan kepada publik. Sedangkan akuntansi sektor publik hanya memenuhi

keuntungan publik tanpa mencari keuntungan.

Akuntansi sektor publik secara tersendiri diharapkan dapat meningkatkan

keinginan akan akuntabilitas dan transparansi kinerja pengelolaan sektor publik.

Selain itu, dampak lainnya adalah mendudukkan kembali keseimbangan

15
pembangunan fisik dan pembangunan nilai (reformasi), serta keahlian penyusunan

sistem keuangan akan menjadi salah satu pilar transparansi ekonomi di Indonesia.

Karena kelemahan akuntansi keuangan pemerintah dimasa lalu harus dipecahkan

melalui mekanisme hukum yang memberdayakan warga masyarakat. Pembagian

tugas yang jelas akan menunjukkan unit yang bertanggungjawab atas perhitungan

utang pemerintah dan strategi pelunasannya.

Pelayanan sektor publik sering diserahkan kepada pasar, namun regulasi dari

pemerintah tetap harus diikuti. Pemerintah wajib mengendalikan sektor publik

lainnya yang dikelola oleh organisasi nonpemerintah. Setiap warga Negara

mempunyai kewajiban untuk membayar pajak. Karena itu, intervensi pemerintah

dengan fungsi alokasinya atas penerimaan pajak masyarakat menjadi hal yang

wajib.

Keunikan karakter dari akuntansi sektor publik adalah cenderung kurang

seragam karena setiap bidangnya mempunyai karakteristik yang berbeda.

Akuntansi sektor publik dibuat sebagai wujud pertanggung jawaban kepada

masyarakat dan bukan semata-mata kepada pemilik atau pemegang saham saja

sebagaimana disektor swasta.

Perbedaan Akuntansi Sektor Akuntansi Sektor


Publik Swasta
Tujuan Kesejahteraan Keuntungan
masyarakat
Organisasi Sektor publik Swasta
Keuangan Negara, daerah, Individual,
masyarakat, konstituen perkumpulan
Tabel 1
Perbedaan akuntansi sektor publik dan akuntansi sektor bisnis (swasta)

16
Suatu organisasi dianggap semakin efisien apabila rasio efisiensi cenderung di

atas satu. Efisiensi dapat dikembangkan dengan empat cara yaitu dengan

menaikkan output untuk input yang sama, menaikkan output lebih besar

dibandingkan proporsi peningkatan input, menurunkan input untuk output yang

sama, atau menurunkan input lebih besar dibandingkan proporsi penurunan output.

Sedangkan efektivitas menunjukkan kesuksesan atau kegagalan dalam

mencapai tujuan. Dalam rangka mencapai tujuannya, organisasi sektor publik

sering kali tidak memperhatikan biaya yang dikeluarkan. Hal seperti itu bisa terjadi

apabila efisiensi biaya bukan merupakan salah satu dari indikator hasil.

Indikator ekonomi merupakan indikator tentang penggunaan input. Terdapat

tiga indikator kinerja organisasi sektor publik, yaitu ekonomi mengenai input,

efisiensi tentang input dan output, serta efektifitas yang berhubungan dengan input

dan output.

Indikator efisiensi mencakup baik input maupun output. Penerapan indikator

efisiensi di sektor publik akan membuka kemungkinan kerja sama dengan pihak

swasta. Ada dua kesulitan benchmark penerapan ukuran kinerja sektor swasta ke

sektor publik, yaitu :

a. Jika output diukur dalam ukuran uang, kualitas rasio tergantung pada

kualitas output .Sedangkan pengukuran yang ada mencakup prakiraan

kualitatif konsumen. Kegagalan pasar merupakan suatu masalah khusus

dalam pelayanan sektor publik.

17
b. Jika output tidak bias diukur dalam nilai uang, rasio efisiensi diperhitungkan

dengan unitfisik. Disini, permasalahan dasarnya adalah kondisi pengukuran

fisik tidak dapat diterima dalam standar internasional.

Dalam lingkup geraknya, organisasi sektor publik bergerak di sektor publik,

sedangkan organisasi sektor publik bergerak di sektor publik, sedangkan organisasi

swasta bergerak di sektor swasta dan berorientasi laba. Budaya atau kultur di

organisasi sektor publik berbeda dengan kultur organisasi bisnis. Dalam organisasi

bisnis. Dalam organisasi publik, semua karyawan / pegawai / pengurus / relawan

bekerja untuk mencapai suatu tujuan yakni pemenuhan pelayanan publik.

Sedangkan dalam organisasi bisnis, segala aktivitas dan sumber daya manusianya

terfokus pada keuntungan dari persaingan antar organisasi dan produk yang

dihasilkan. Inilah yang menghantarkan kinerja swasta cenderung lebih cepat

berkembang dibandingkan sektor publik.

Dasar Hukum Akuntansi Sektor Publik adalah :

a. Standar Akuntansi Pemerintah ( SAP )

Peraturan pemerintah tentang Standar Akuntansi ditetapkan dengan

Peraturan Pemerintah No. 24 tahun 2005. SAP dinyatakan dalam bentuk pernyataan

Standar Akuntansi Pemerintahan (PSAP), yang dilengkapi dengan Pengantar

Standar Akuntansi Pemerintah dan disusun dengan mengacu pada Kerangka

Konseptual Akuntansi Pemerintahan. SAP digunakan sebagai menyusun laporan

keuangan pemerintah, baik pemerintah pusat maupun pemerintahdaerah.

b. Pedoman Standar Akuntansi Keuangan (PSAK)

c. Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN)

18
Peran SPKN adalah memberikan patokan/arahan per tahapan pemeriksaan

pengelolaan dan tanggung jawab keuangan Negara bagi pemeriksa. SPKN memiliki

mekanisme kerja, yakni pengumpulan bukti dan pengujian bukti secara objektif.

Hasil dari pengujian ini akan membawa manfaat, yakni peningkatan mutu

pengelolaan, pemenuhan tanggung jawab keuangan Negara, dan pengambilan

keputusan.

Diagram 1
Kerangka Pemikiran SPKN

Disamping adanya dasar hukum adapula teknik pengambilan keputusan.

Dalam sektor publik, pengambilan keputusan dilakukan melalui mekanisme formal

dan telah ditetapkan dengan keputusan organisasi. Selain itu, berbagai keputusan

juga diambil dan ditetapkan oleh lembaga legislatif dan eksekutif di tingkat pusat

maupun daerah. Pada organisasi lainnya seperti partai politik, yayasan, atau LSM,

segala keputusan diambil melalui musyawarah mufakat antara pengurus dan

perwakilan pengurus. Berbeda dengan sektor publik, organisasi sektor swasta

19
(bisnis) juga mengambil keputusan secara musyawarah mufakat, meskipun ada

keputusan yang diambil secara individual (pemilik usaha). Pengambilan keputusan

melalui musawarah dilakukan antara pemilik saham dan para pimpinan atau pihak

manajemen organisasi bisnis (swasta). Selain itu, pengambilan keputusan

organisasi juga jarang melibatkan karyawan atau konsumennya.

Setiap organisasi tentunya memiliki sebuah perencanaan, tidak terkecuali

organisasi sektor publik dan organisasi sektor bisnis (swasta). Namun kedua sektor

tersebut memiliki perbedaan dalam perencanaannya seperti pada tabel di bawah ini.

Perencanaan
Sektor publik Sektor bisnis (swasta)
Disusun oleh bagian perencanaan Disusun oleh para pegawai serta
organisasi,staf, atau pengelola manajer yang ada dalam organisasi
organisasi. tersebut
Disahkan dengan aturan perusahaan
Disahkan dengan regulasi publik atau keputusan pemilik/pengelola
perusahaan
Hasil yang ingin dicapai adalah
Hasil yang ingin dicapai adalah meraup profit/labayang tinggi, serta
kesejahteraan publik peningkatan kekayaan dan
pertumbuhan organisasi.
Tabel 2
Perencanaan dalam sektor publik dan sektor bisnis (swasta)

Terdapat beberapa tahapan pokok dari perencanaan dan pengendalian bagi

kedua sektor dengan melakukan perencanaan sasaran dan tujuan yang didapat dari

hasil perbaikan atau modifikasi laporan sebelumnya, kemudian rencana tersebut

diimplementasikan dalam perencanaan operasi, perencanaan operasi juga berkaitan

erat dengan anggaran yang akan dikeluarkan sehingga perlu adanya analisis untuk

mengukur dan mengendalikan anggaran operasi. Sama seperti siklus pada

20
umumnya, setelah adanya suatu operasi maka munculah laporan sebagi bentuk

umpan balik yang kemudian dapat dianalisis untuk keperluan operasi yang akan

datang.

Diagram 2
Tahapan perencanaan sektor publik dan sektor swasta

Dalam organisasi legislatif, seperti organisasi pemerintahan, penyusunan

anggaran dilakukan bersama masyarakat dalam perencanaan program. Penurunan

program legislatif dalam anggaran akan dipublikasikan untuk dikritisi dan

didiskusikan oleh masyarakat. Dan akhirnya disahkan oleh wakil masyarakat di

DPR, DPD, atau DPRD. Dalam organisasi swasta, penyusunan anggaran dilakuan

oleh para pegawai dan manajer perusahaan yang berwenang dengan persetujuan

pemilik perusahaan.

Penganggaran
Sektor publik Sektor bisnis (swasta)

21
Penyusunan anggaran dilakukan Penyusunan anggaran dilakukan
legislatifatif masyarakat dalam bagian keuangan pengelola
perencanaan program perusahaan, atau pemilik usaha
Dipublikasiakan untuk dikritisi dan
Tidak dipublikasikan
didiskusikan oleh masyarakat
Disahkan oleh wakil masyarakat di
Disahkan oleh pengelolah perusahaan
DPR/D, legislatifative, dewan
ataupemilik usaha.
pengurus
Tabel 3
Penganggaran dalam sektor publik dan sektor bisnis (swasta)

Dalam organisasi sektor publik maupun organisasi sektor bisnis (swasta), isu

utama pada proses realisasi anggaran adalah kualitas. Dalam sektor publik, kualitas

dicapai untuk memenuhi tujuan pelayanannya kepada publik. Sedangkan pada

organisasi swasta, kualitas dicapai dalam rangkamendapatkan keuntungan yang

lebih besar dari produknya. Pada organisasi publik, masyarakat aktif berpartisipasi

selama proses realisasi anggaran, baik sebagai penerima layanan maupun

pengawas independen. Sedangkan pada organisasi swasta, masyarakat sebagai

konsumen berpartisipasi pada saat menggunakan output yang dihasilkan oleh

organisasi tersebut.

Realisasi Anggaran
Sektor publik Sektor bisnis (swasta)
Kualitas untuk memenuhi tujuan Kualitas untuk mendapatkan
pelayanan organisasi keuntungan yang lebih besar
Partisipasi konsumen (masyarakat) Pertisipasi konsumen setelah
selama proses realisasi mendapatkan output
Tabel 4
Realisasi anggaran pada sektor publik dan sektor bisnis

22
Mengenai pengadaan barang dan jasa dalam dalam sektor publik dan sektor

bisnis (swasta), barang publik adalah barang kolektif yang harus dikuasai oleh

negara atau pemerintah. Sifat dari barang ini adalah tidak ekslusif dan

diperuntukkan bagi kepentingan seluruh warga dalam skala luas. Sedangkan barang

swasta adalah barang spesifik yang dimiliki oleh swasta dan bersifat eksklusif serta

hanya mampu dinikmati oleh mereka yang mampu membelinya, karena harganya

disesuaikan dengan harga pasar serta keinginan sang penjual.

Mekanisme alokasi barang dan jasa dalam suatu masyarakat dapat dilakukan

melalui dua mekanisme yaitu melalui mekanisme pasar (market mechanism) atau

melalui mekanisme birokrasi (bureaucratic mechanism).

Pengadaan Barang dan Jasa


Sektor publik Sektor bisnis (swasta)
Barang publik adalah barang kolektif
Barang swasta adalah barang spesifik
yang harus dikuasai oleh negara atau
yangdimiliki oleh swasta
pemerintah.
Sifatnya tidak eksklusif Sifatnya eksklusif
Barang dan jasa hanya bisa dinikmati
oleh mereka yang mampu
Pada umumnya, barang dan jasa
membelinya, karena harganya
diperuntukkan bagi kepentingan
disesuaikan dengan harga pasar serta
seluruh warga dalam skala luas
keinginan sang penjual yang ingin
meraih laba sebesar-besarnya
Tujuan pengadaan barang dan jasa
Tujuan pengadaan barang dan jasa
publik adalah diperuntukan bagi
adalah diperuntukan bagi kepentingan
kepentingan seluruh wargadalam skala
internal organisasi
luas.
Tabel 5
Pengadaan barang dan jasa dalam sektor publik dan sektor bisnis (swasta)

Pentingnya pelaporan keuangan yang akuntabilitas dan dapat dipercayai dalam

dunia perekonomian seperti pelaporan keuangan dalam sektor publik dan sektor

23
bisnis (swasta), terdapat perbedaan serta kesamaan antara kedua sektor tersebut

dalam hal laporan keuangan dan sistem pelaporannya, seperti yang dijabarkan

berikut ini.

Laporan Keuangan Sektor bisnis


Laporan Keuangan Sektor publik
(swasta)
➢ Laporan keuangan publik
dipengaruhi oleh proses keuangan
dan politik.
➢ Pertanggungjawaban laporan unit
pemerintah/organisasi publik
➢ Laporan keuangan swasta sangat
adalah ke DPR / DPRD / legislatif
terikatoleh aturan dan kriteria
/ Dewan pengurus dan
kecurangan.
masyarakatluas.
➢ Kriteria pertanggungjawaban
➢ Laporan unit pemerintah /
laporan keuangan sektor swasta
organisasi public harus ditujukan
ditentukan oleh para pemegang
sebagai pengembangan
saham dan kreditor.
akuntabilitas publik.
➢ Laporan keuangan sektor swasta
➢ Laporan unit pemerintah /
hanya diungkap ditingkat
organisasi publiksecara
organisasi secara keseluruhan.
keseluruhan dijadikan dasar
➢ Laporan keuangan swasta
analisisatas prospek pemerintahan
diperiksa oleh auditor independen
/ organisasi publik.
➢ Laporan unit pemerintah diperiksa
BPK/auditor yang telah
ditetapkan.

Tabel 6
Perbedaan laporan keuangan sektor publik dengan sektor bisnis (swasta)

Sedangkan persamaan laporan keuangan sektor publik dan sektor swasta

mencakup :

a. Pelaporan keuangan lebih ditentukan oleh fungsi akuntabilitas public

b. Siklus akuntansi dapat dipertimbangkan

c. Standar akuntansi ditetapkan oleh organisasi independen

24
d. Laporan keuangan publik dan swasta bias diakui sebagai dasar hukum

Laporan keuangan tentunya perlu dilakukan pengauditan, audit sektor publik

berbeda dengan audit pada sektor bisnis (swasta). Audit sektor publik dilakukan

pada organisasi pemerintah yang bersifat nirlaba seperti pemeriksaan daerah

(perda), BUMN, BUMD, dan instansi lain yang berkaitan dengan pengelolaan aset

kekayaan negara, partai politik, yayasan, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM),

dan organisasi sosial lainya. Sementara itu, audit sektor bisnis dilakukan pada

perusahaan milik swasta yang bersifat mencari laba. Audit sektor publik dan audit

sektor bisnis (swasta) sama-sama terdiri dari audit keuangan (financial audit), audit

kinerja (performance audit), dan audit untuk tujuan khusus (special audit)

Aspek tangggungjawab, dalam organisasi sektor publik, pertanggungjawaban

dilakukan kepada masyarakat, konstituen, dan dewan pengampu di LSM atau

yayasan. Sedangkan dalam akuntansi sektor swasta, pertanggungjawaban dilakukan

kepada stakeholders dan pemegang saham oleh pengelola organisasi bisnis swasta.

2.6 PERBEDAAN AKUNTANSI PEMERINTAHAN DENGAN

AKUNTANSI NIRLABA LAINNYA

a. Kepemilikan

Akuntansi pemerintah bersifat tidak ada kepemilikan sehingga lebih

independen. Sedangkan akuntansi nirlaba lainnya dibuat untuk pada pemilik

organisasi maupun entitas. Serta mempunyai kepentingan dari laporan yang sudah

dibuat. Bagi organisasi, kepemilikan dapat dimiliki oleh banyak individu yang

memegang saham perusahaan.

25
b. Auditor

Pada akuntansi nirlaba lainnya, akuntan publik merupakan pihak yang

mempunyai wewenang dalam mengaudit laporan keuangan. Lain lagi dengan

akuntansi pemerintahan, yang mana pihak berwenang terhadap pemeriksaan

laporan keuangan adalah BPK atau Badan Pemeriksa Keuangan.

c. Standar Akuntansi

Akuntansi pemerintahan beracuan pada SAP atau Standar Akuntansi

Pemerintahan yang dirancang KSAP (Komite Standard Akuntansi Pemerintahan)

serta diatur pada PP nomor 71 tahun 2010. Akuntansi nirlaba lainnya beracuan pada

SAK atau Standar Akuntansi Keuangan. Perancang dari standar ini adalah Ikatan

Akuntansi Indonesia atau IAI.

d. Sumber Pendapatan

Akuntansi nirlaba lainnya memiliki sumber pendapatan berupa penjualan

barang maupun jasa. Untuk akuntansi pemerintahan sendiri memiliki sumber

pendapatan dari penetapan aturan berdasar pada hukum yang berlaku seperti pajak,

dan sebagainya.

e. Laporan

Terakhir, ada perbedaan pada segi laporannya. Akuntansi nirlaba lainnya

terdiri atas laporan perubahan modal, laporan laba rugi, laporan arus kas.

Sedangkan pada akuntansi pemerintahan tidak terdapat laporan laba rugi. Namun,

pada akuntansi pemerintah ada laporan realisasi anggaran serta laporan operasional.

26
f. Masalah Beban

Perbedaan pada akuntansi keuangan (nirlaba lainnya) terdapat pengertian

expense (beban), Namun sedangkan pada akuntansi pemerintahan tidak

menggunakan istilah expense melainkan expenditure atau kurang lebih berarti

pengeluaran anggaran atau belanja.

Namun di sisi lain pengertian expenditure di sini mempunyai pengertian

yang lebih luas dari pada pengertian expense, yaitu selain mempunyai pengertian

yang sama dengan expense, juga termasuk didalam nya ada berupa pembayaran

angsuran atau pelunasan hutang jangka panjang dan pembelian aset tetap.

g. Penganggaran.

Pada akuntansi pemerintahan terdapat akuntansi anggaran (budgetory

accounting), anggaran tersebut termasuk dalam sistem informasi akuntansi serta

terdapat akun atau rekening (account) anggaran dalam bagan rekening (chart of

account).

Sedangkan dalam akuntansi nirlaba lainnya, walaupun terdapat anggaran,

tetapi anggaran tersebut tidak termasuk dalam sistem akuntansi dan karenanya tidak

terdapat rekening anggaran pada bagan atau klasifikasi rekening. Dalam hal ini,

penandingan antara anggaran dengan realisasinya dilakukan di luar akuntansi

(extracomptabel).

h. Keamanan.

Akuntansi pemerintah dijaga ketat dengan mengikuti aturan keuangan dan

ketentuan pemerintah. Sedangkan akuntansi nirlaba lainnya dikelola dengan

mengikuti aturan dan prinsip-prinsip akuntansi yang diterima secara umum.

27
i. Pemeliharaan Catatan

Dalam akuntansi nirlaba lainnya, satu set buku yang terpisah yang dikenal

sebagai buku penetapan biaya. Dipertahankan untuk mengetahui biaya produksi

dan penjualan. Lalu digunakan untuk memperbaiki harga jual setelah

menambahkan persentase keuntungan tertentu dan juga untuk melihat pemanfaatan

sumber daya yang tepat.

Sedangkan dalam akuntansi Pemerintah, anggaran harus disiapkan (yang

disahkan oleh Parlemen atau Legislatif Negara) dengan membuat perkiraan

pengeluaran yang akan dikeluarkan dan sumber dana yang akan dikumpulkan untuk

memenuhi pengeluaran tersebut. Sebagai tujuan untuk melihat grafik dan diagram

yang berbeda, dan disiapkan untuk membuat perbandingan yang tepat antara

pengeluaran dan pendapatan pertahunnya.

j. Masalah Pendapatan

Pada akuntansi pemerintah, hasil pendapatan sebagian besar diperoleh dari

pendapatan pajak yang bersifat pemaksaan (compulsory) dimana atas penerimaan

tersebut, pemerintah tidak mempunyai kewajiban untuk memberikan imbal balik

yang bersifat langsung kepada para wajib pajak. Namun sedangkan pada akuntansi

nirlaba lainnya pada bisnis, pendapatan diperoleh dari pihak-pihak yang secara

sukarela memerlukan barang atau jasa, serta terdapat kewajiban yang langsung dari

perusahaan kepada pihak pembeli barang atau jasa.

Dari sebuah pengertian pendapatan pada akuntansi pemerintahan sebagian

sama pengertiannya dengan yang berlaku pada akuntansi nirlaba lainnya, yaitu

meupakan sebagai akibat dari kegiatan operasi. Namun pada akuntansi

28
pemerintahan termasuk juga penerimaan pinjaman jangka panjang dan penjualan

aktiva tetap. Pada akuntansi keuangan, dua hal tersebut tidak dapat digolongkan

sebagai pendapatan (income).

2.7 REGULASI AKUNTANSI PEMERINTAHAN DI INDONESIA

Akuntansi pemerintah di Indonesia telah dikembangkan dan menemukan

bentuknya di tahun 2005 yang ditandai dengan disahkannya PP No. 24 tahun 2005

tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. Sebelum itu Indonesia telah mengalami

banyak pengalaman dengan pengembangan akuntansi pemerintah. Penggunaan

basis kas, pendekatan single fund, dan pencatatan transaksi keuangan dengan

metode pendekatan tunggal (single entry) mewarnai era perkembangan akuntansi

pemerintah di Indonesia.

Berikut ini beberapa fase penting dalam perkembangan akuntansi pemerintah

di Indonesia (Suryanto, 2018):

a. Tahun 1975

Pada tahun ini belum ada sistem akuntansi, yang ada baru sebatas sistem

administrasi atau dikenal dengan istilah tata usaha keuangan daerah. Pelaksanaan

pengelolaan keuangan pemerintahan khususnya pemerintah daerah berdasarkan :

1. Undang-Undang No. 5 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Pemerintahan di

Daerah.

2. Peraturan Pemerintah No. 5 Tahun 1975 tentang Pengurusan,

Pertanggungjawaban, dan Pengawasan Keuangan Daerah.

29
3. Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 1975 tentang Penyusunan APBD,

Pelaksanaan Tata Usaha Keuangan Daerah, dan Penyusunan Perhitungan

APBD.

b. Tahun 1979-1980

Sistem administrasi pemerintahan masih dilakukan secara manual dan

belum dikenal sistem komputerisasi yang terintegrasi. Pada tahun tersebut sistem

administrasi pemerintahan belum memiliki Standar Akuntansi Pemerintah. Satu-

satunya laporan pertanggungjawaban keuangan pemerintah kepada DPR berupa

Perhitungan Anggaran Negara (PAN) yang disajikan berdasarkan sumbangan

perhitungan anggaran dari Departemen/Lembaga yang disusun secara manual dan

single entry. Pada penyampaian laporan PAN oleh pemerintah kepada DPR ini

dilaksanakan dalam waktu 2-3 tahun. Pada tahun tersebut juga Departemen

Keuangan mulai membuat rencana studi modernisasi sistem akuntansi pemerintah

dan hingga akhirnya Departemen Dalam Negeri mengeluarkan Keputusan Menteri

Dalam Negeri No. 900-099 Tahun 1980 tentang Manual Administrasi Keuangan

Daerah (MAKUDA), yang menjadi pedoman pencatatan keuangan daerah yang

pada dasarnya sebatas tata buku bukan merupakan suatu sistem akuntansi.

c. Tahun 1986

Pada tahun 1986 dibuat desain pengembangan Sistem Akuntansi Pusat dan

Sistem Akuntansi Instansi dengan mengusulkan disusunnya bagan akun standar dan

standar akuntansi pemerintahan serta pembentukan unit eselon I di lingkungan

Departemen Keuangan yang memegang fungsi akuntansi dan pelaporan. Sistem

yang disetujui Departemen Keuangan pada saat itu adalah menyusun alokasi

30
anggaran, proses penerimaan dan pengeluaran melalui Kantor Pelayanan

Perbendaharaan Negara (KPPN), pembuktian bukti jurnal dan daftar transaksi

sebagai dasar pembukuan dalam buku besar secara manual.

d. Tahun 1987-1988

Pada tahun ini mulai dilakukan simulasi sistem manual pada Departemen

Pekerjaan Umum, Sosial, Perdagangan pada wilayah Jakarta, Medan, dan

Surabaya. Pada saat bersamaan, timbul pemikiran penggunaan komputer untuk

proses akuntansi dan pada tahun 1989. Usulan pengembangan sistem akuntansi

pemerintah berbasis komputer akhirnya disetujui Departemen Keuangan dan Bank

Dunia dalam bentuk Proyek Pengembangan Sistem Akuntansi Pemerintah tahap I,

tetapi sistem fungsional masih berdasar pada desain manual sebelumnya, belum

sampai proses yang menyeluruh yang dapat menghasilkan laporan keuangan.

e. Tahun 1992

Dibentuk Badan Akuntansi Keuangan Negara (BAKUN) yang mempunyai

fungsi sebagai Central Accounting Office, yang bukan sekadar membukukan

namun memerlukan adanya standar akuntansi pemerintahan dan selanjutnya

melaksanakan implementasi sistem yang telah dirancang.

f. Tahun 2001-2002

Pada 1 Januari 2001 otonomi daerah dan desentralisasi fiskal serentak

dilaksanakan di Indonesia. Terdapat perubahan format anggaran dan pelaporannya

hingga dikeluarkan Kepmendagri No. 29 Tahun 2002 yang mulai mengenalkan

penggunaan akuntansi basis kas modifikasian (modified cash basis) serta

31
pembukuan berpasangan (double entry book keeping) untuk pencatatan keuangan

pemerintah daerah.

g. Tahun 2003-2004

Reformasi akuntansi sektor publik dimulai dengan diterbitkannya 3

Undang-undang Keuangan Negara, yaitu:

1. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.

2. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara.

3. Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan

Tanggung Jawab Keuangan Negara.

h. Tahun 2005

Pada tahun ini Komite Standar Akuntansi Pemerintahan – KSAP (Standard

Setter Body) dibentuk dengan Keppres No. 84 tahun 2004, diubah dengan Keppres

No. 2 Tahun 2005, Keppres No. 3 Tahun 2009. Standar Akuntansi Pemerintahan

untuk pertama kali dimiliki dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah Nomor

24 Tahun 2005. PP No. 24 Tahun 2005 menggunakan pendekatan cash towards

accrual (CTA) dalam sistem pencatatan akuntansinya. Mulai tahun 2005, Laporan

Keuangan Pemerintah Pusat dan daerah disusun berdasarkan Standar Akuntansi

Pemerintahan (Simanjuntak, 2005).

i. Tahun 2010

Dikeluarkan Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2010 tentang Standar

Akuntansi Pemerintahan menggantikan PP No. 24 Tahun 2005. Berdasarkan PP

No. 71 Tahun 2010 pemerintah pusat dan daerah harus menerapkan akuntansi

32
akrual penuh (full accrual accounting), tidak lagi cash towards accrual selambat-

lambatnya tahun 2015.

SAP adalah Standar Akuntansi Pemerintah yang diterbitkan oleh Komite

Standar Akuntansi Pemerintah. Sesuai dengan UU Nomor 17 Tahun 2003 tentang

Keuangan Negara, SAP ditetapkan sebagai PP (Peraturan Pemerintah) yang

diterapkan untuk entitas pemerintah dalam menyusun Laporan Keuangan

Pemerintah Pusat (LKPP) dan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD).

Setiap entitas pelaporan pemerintah pusat dan pemerintah daerah wajib menerapkan

SAP.

SAP diterapkan dengan PP Nomor 24 Tahun 2005 tanggal 13 Juni 2005 tentang

Standar Akuntansi Pemerintah (PP SAP). Namun pada tahun 2010 diterbitkan PP

Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan, sehingga sejak

saat itu PP No. 24 Tahun 2005 dinyatakan tidak berlaku lagi. PP Nomor 71 Tahun

2010 mengatur penyusunan dan penyajian laporan keuangan berbasis akrual. SAP

diyakini akan berdampak pada peningkatan kualitas pelaporan keuangan di

pemerintah pusat dan daerah. Ini berarti informasi keuangan pemerintahan akan

dapat menjadi dasar pengambilan keputusan di pemerintahan dan juga terwujudnya

transparansi serta akuntabilitas.

SAP dinyatakan dalam bentuk Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan

(PSAP), dilengkapi dengan Pengantar Standar Akuntansi Pemerintahan dan disusun

mengacu kepada Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan. Peraturan

Pemerintah tentang Standar Akuntansi Pemerintahan selengkapnya adalah sebagai

berikut:

33
a. Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2010

b. Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) 2016

c. Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) 2019

d. Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) 2020

e. Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) 2021

f. Government Accounting Standards Republic of Indonesia (handbook 2019)

g. Government Accounting Standards Republic of Indonesia (handbook 2020)

Terdapat regulasi organisasi nirlaba lainnya yang juga berkaitan dengan

pemerintahan, meliputi :

a. Regulasi Tentang Yayasan

Regulasi yg terkait dengan yayasan adalah UU RI No.16 tahun 2001 tentang

yayasan. UU ini dimaksudkan untuk menjamin kepastian dan ketertiban hukum

agar yayasan dapat berfungsi sesuai dengan maksud dan tujuannya berdasarkan

prinsip keterbukaan dan akuntabilitas kepada masyarakat. Kemudian UU tersebut

diperbarui dalam beberapa aspek dengan UU No.28 tahun 2004. Selain dari dua UU

tersebut, untuk lebih menjamin kepastian hukum pemerintah juga mengeluarkan

peraturan pemerintah No. 63 Tahun 2008 mengenai Undang Undang tentang

Yayasan.

b. Regulasi Tentang Partai Politik

UU yang pertama ada setelah era reformasi adalah UU No.2 tahun 1999.

Seiring dengan perkembangan masyarakat dan perubahan sistem ketatanegaraan yg

dinamis di awal-awal reformasi, UU ini diperbarui dengan keluarnya UU No.31

34
tahun 2002 tentang partai politik. Kemudian UU 31 Tahun 2002 kembali diperbarui

pada tahun 2008 melalui UU No.2 tahum 2008 tentang partai politik.

c. Regulasi Tentang Badan Hukum Milik Negara (BHMN) & Badan Hukum

Pendidikan (BHP)

BHMN adalah salah satu bentuk badan hukum di Indonesia yg awalnya

dibentuk untuk mengakomodasikan kebutuhan khusus dalam rangka “privatisasi”

lembaga pendidikan yg memiliki karakteristik tersendiri, khususnya sifat non-

profit meski berstatus sebagai badan usaha. Pada akhir tahun 2008, terdapat

perkembangan baru pada dunia pendidikan tinggi di Indonesia dengan disahkannya

UU tentang Badan Hukum Pendidikan (BHP). BHP adalah badan hukum

penyelenggaraan pendidikan formal dengan berprinsip nirlaba yang memeliki

kemandirian dalam pengelolaannya dengan tujuan memajukan satuan pendidikan.

d. Regulasi Tentang Badan Layanan Umum (BLU)

BLU adalah instansi di lingkungan pemerintah yg dibentuk untuk

memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang/jasa yang

tanpa mengutamakan mencari keuntungan. BLU dibentuk untuk mempromosikan

peningkatan layanan publik melalui fleksibilitas pengelolaan keuangan BLU yang

dikelola secara profesional dengan menonjolkan produktivitas, efisiensi dan

efektivitas. Wacana tentang BLU dalam regulasi dilevel UU disebut dalam UU

No.1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara. Level regulasi dibawahnya yang

secara khusus menjelaskan tentang BLU adalah peraturan pemerintah No.23 tahun

2005 tentang pengelolaan keuangan badan layanan umum.

35
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 KESIMPULAN

Akuntansi sektor publik merupakan suatu entitas yang aktivitasnya berkaitan

dengan usaha untuk menghasilkan barang dan pelayanan publik yang bermanfaat

untuk memenuhi kebutuhan dan hak publik. Akuntansi sektor publik yang kuat

merupakan salah satu instrumen penting dalam penegakan good governance di

sektor publik. Akuntansi sektor publik berkaitan dengan sistem pemrosesan

informasi keuangan dan pengkomunikasian informasi keuangan tersebut kepada

para pemangku kepentingan (stakeholders) organisasi sektor publik. Tuntutan akan

transparansi pengelolaan keuangan pada organisasi sektor publik semakin

meningkat akhir-akhir ini. Transparansi informasi keuangan organisasi sektor

publik sebagai bagian penting dalam penegakan good governance organisasi sektor

publik diharapkan dapat mengurangi potensi terjadinya korupsi pada organisasi

sektor publik. Penerapan sistem akuntansi yang sehat pada organisasi sektor publik

merupakan suatu kebutuhan yang tidak bisa ditunda lagi, hal ini didukung oleh

suatu regulasi yang berlaku pada setiap lembaga.

3.2 SARAN

Akuntansi sektor publik adalah alat informasi bagi pemerintah sebagai

manajemen maupun alat informasi bagi publik. Informasi akuntansi memiliki peran

yang sangat penting dalam menentukan indikator kinerja sektor publik. Oleh karena

itu diperlukan adanya transparansi dan akuntanbilitas publik oleh lembaga-lembaga

36
sektor publik untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas di sektor publik agar

good governance dapat tercapai di Indonesia.

37
DAFTAR PUSTAKA

Area, Universitas Medan. (2020). Ini Dia Perbedaan Akuntansi dalam


Pemerintahan dengan Akuntansi Perusahaan.
https://bakai.uma.ac.id/2020/09/21/ini-dia-perbedaan-akuntansi-dalam-
pemerintahan-dengan-akuntansi-perusahaan/. 21 September 2022.

Area, Universitas Medan. (2022). Mengenal Akuntansi Sektor Publik, Karakteristik


dan Ruang Lingkupnya.
http://akuntansi.uma.ac.id/2022/07/19/mengenal-akuntansi-sektor-publik-
karakteristik-dan-ruang-lingkupnya/.19 Juli 2022.

Berita Terkini. (2022). Pengertian, Karakteristik, dan Contoh Organisasi Sektor


Publik. https://kumparan.com/berita-terkini/pengertian-karakteristik-dan-
contoh-organisasi-sektor-publik-1z73fFvL7IK. 24 Oktober 2022. (17:11)

Handoko, Bambang Leo. 2021. Selayang Pandang Perkembangan Akuntansi


Pemerintahan di Indonesia.
https://accounting.binus.ac.id/2021/11/19/selayang-pandang-
perkembangan-akuntansi-pemerintahan-di-indonesia/. 19 November
2021.

Hanim, Liza. (2022). Karakteristik dan Ruang Lingkup Akuntansi Sektor Publik.
https://www.studocu.com/id/document/universitas-mataram/akuntansi-
sektor-publik/makalah-asp-2-karakteristik-dan-ruang-lingkup-akuntansi-
sektor-publik-klmp-1/32507706.

Harmony. (2021). Perbedaan Akuntansi Pemerintah Dan Akuntansi Nirlaba


lainnya. https://www.harmony.co.id/blog/perbedaan-akuntansi-
pemerintah-dan-akuntansi-nirlaba lainnya . 24 Febuari 2021.

Hisbullah. (2015). Komparasi Akuntansi Sektor Publik dengan Akuntansi Bisnis.


https://www.academia.edu/16469752/makalah_Komparasi_akuntansi_sekt
or_publik_dan_akuntansi_bisnis.

Jamaluddin dan Dwi Risma Deviyanti. (2021). Modul Akuntansi Sektor Publik.
Universitas Mulawarman.
https://repository.unmul.ac.id/bitstream/handle/123456789/13930/Modul
%20ASP%20Jamal%20Risma%20%281%29.pdf?sequence=1&isAllowed
=y. November 2021.

38
Jurnal Entrepreneur. Akuntansi Sektor Publik: Pengertian, Tujuan, Jenis.
https://www.jurnal.id/id/blog/pengertian-akuntansi-sektor-publik-adalah/.

Kholifah, Siti. (2022). Akuntansi Sektor Publik. http://komputerisasi-akuntansi-


d4.stekom.ac.id/informasi/baca/AKUNTANSI-SEKTOR-
PUBLIK/c64946582587c7578210b7e08cb28f2a24202275. 26 April 2022.
(23:50:48)
Komite Standar Akuntansi Pemerintahan. SAP.https://www.ksap.org/sap/standar-

akuntansi-pemerintahan/.

Majid, Jamaluddin. (2019). Akuntansi Sektor Publik. Penerbit Pusaka Almaida :


Sulawesi Selatan.

Nandy. (2021). Akuntansi Sektor Publik: Pengertian Menurut Ahli, Tujuan, Jenis.
https://www.gramedia.com/literasi/akuntansi-sektor-publik/.

Nusantara, PT Mid Solusi, (2023). Akuntansi Sektor Publik: Pengertian, Tujuan,


Jenis. https://www.jurnal.id/id/blog/pengertian-akuntansi-sektor-publik-
adalah/.

Novianty, Evi. KARAKTERISTIK AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK.


https://www.academia.edu/9103118/KARAKTERISTIK_AKUNTANSI_SE
KTOR_PUBLIK.

Pipit, Ajeng. (2018). Makalah Organisasi Sektor Publik.


https://www.slideshare.net/ajengpipit/organisasi-sektor-publik. 9 Juli
2018.

Priharto, Sugi. (2018). Pengertian Akuntansi Pemerintah dan Perbedaanya Dengan


Akuntansi Nirlaba lainnya. https://cpssoft.com/blog/akuntansi/akuntansi-
pemerintah-perbedaanya-dengan-akuntansi-nirlaba lainnya/. 23 Agustus
2018.

Rosa, Silvia. Pertemuan 1 Wawasan Umum Akuntansi Sektor Publik (ASP).


https://www.scribd.com/document/509968120/Pertemuan-1-Wawasan-
Umum-Akuntansi-Sektor-Publik-ASP.

Sampoerna University. (2022). Akuntansi Sektor Publik: Tujuan, Jenis, dan


Karakteristiknya. https://www.sampoernauniversity.ac.id/id/akuntansi-
sektor-publik-tujuan-jenis-dan-karakteristiknya/. 20 Agustus 2022.

39
Tiar, Bachtiar. (2014). Pengorganisasian Manajemen Sektor Publik.
https://www.academia.edu/9818509/ORGANISASI_SEKTOR_PUBLIK.

Universitas Andalas. Pendahuluan Akuntansi Sektor Publik.


http://scholar.unand.ac.id/101602/2/BAB%20I%20Pendahuluan.pdf.

Universitas Islam Sultan Agung. BAB I Akuntansi Sektor Publik.


http://repository.unissula.ac.id/13512/5/BabI.pdf.

Universitas Islam Negeri Suska Riau. Latar Belakang Akuntansi Sektor Publik.
https://repository.uinsuska.ac.id/15046/6/6.%20BAB%20I201894AKT.pdf.

Universitas Negeri Medan. Latar Belakang Akuntansi Sektor Publik.


http://digilib.unimed.ac.id/13918/7/7103330042%20BAB%20I.pdf.

Yani, Dela. 2022. REGULASI DAN STANDAR AKUNTANSI SEKTOR


PUBLIK. https://www.studocu.com/id/document/universitas-
hasanuddin/akuntansi-keuangan/regulasi-dan-standar-akuntansi-sektor-
publik/23668627. Maret 2022.

Yuesti, Anik, dkk. (2020). Akuntansi Sektor Publik. Bali : CV. Noah Aletheia

40

Anda mungkin juga menyukai