Anda di halaman 1dari 15

“Akuntansi Keuangan Sektor Publik”

Dosen Pengampu: Putu Novia Hapsari Ardianti, SE., M.Si

Oleh Kelompok 2:

1. Tarisa Ananda Amijaya (03/2002622010063)


2. Ni Komang Ayu Trisia Dewi (06/2002622010066)
3. Ni Luh Putu Ratih Widyastuti (19/2002622010079)
4. Kadek Ahasasia Dinda Ferlianda (21/2002622010381)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


PROGRAM STUDI AKUNTANSI
UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
TAHUN AJARAN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Pertama-tama, puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Atas pertolongan Tuhan
Yang Maha Esa, kami dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul ”Akuntansi Keuangan
Sektor Publik“ dapat diselesaikan tepat waktu. Makalah ini merupakan syarat untuk
memenuhi tugas dari Ibu Putu Novia Hapsari Ardianti, SE., M.Si selaku dosen mata kuliah
Akuntansi Sektor Publik. Kami juga mengucapkan terima kasih atas semua bimbingannya
untuk menyelesaikannya makalah ini.

Dalam menyelesaikan makalah ini kami menghadapi banyak kendala, namun dengan
adanya pembagian tugas antar kelompok semua masalah tersebut dapat dilalui. Semoga
Tuhan Yang Maha Esa memberkati kita semua. Walaupun makalah ini memiliki banyak
kekurangan dalam penyusunan dan penjelasannya, namun kami berharap makalah ini dapat
dijadikan referensi dan memberikan manfaat bagi pembaca.

Denpasar, 12 Februari 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i

DAFTAR ISI...........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

1.1. Latar Belakang............................................................................................1


1.2. Rumusan Masalah.......................................................................................1
1.3. Tujuan.........................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................2

2.1. International Publik Sektor Accounting Standards (IPSAS)..................2-4

2.2. Standar Akuntansi Pemerintah...............................................................4-5

2.3. Teknik-Teknik Akuntansi Keuangan Sektor Publik...............................6-8

BAB III PENUTUP................................................................................................9

3.1 Kesimpulan..................................................................................................9

3.2 Saran.............................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Akuntansi sektor publik sangat berpengaruh terhadap perkembangan
perekonomian dibidang akuntansi terutama dalam sektor – sektor tertentu. Adapun
unsur yang termasuk dibidang tertentu merupakan kerangka dalam sektor
perekonomian dan indikator yang bersifat kemajuan yang sangat pesat dan dominan.
Dalam pengelolaannya seorang akuntan mempunyai peran terutama dalam
peningkatan kualitas dan kredibilitas informasi keuangan atau laporan keuangan
suatu entitas.
Ekonomi yang mendasar pada umumnya bertitik dan berfokus pada ruang
lingkup akuntansi yang mencolok dibidang ekonomi terutama akuntansi sektor
publik. Akuntansi merupakan dibidang ilmu yang mempengaruhi tingkat kemajuan
perusahaan ataupun pemerintahan yang menjalin keadaan dimana keuntungan akan
dicapai dan diperoleh, oleh sebab itu banyak yang berlomba – lomba untuk
mempelajari ilmu yang satu ini. Keuntungan dari pengetahuan yang dipelajari akan
mencapai kemudahan dalam situasi dan kondisi yang diinginkan.
Sektor publik merupakan organisasi yang kompleks dan heterogen, yang
menyebabkan kebutuhan informasi untuk perencanaan dan pengendalian manajemen
lebih bervariasi. Tidak sebatas informasi finansial saja tetapi juga informasi non
finansial.
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa Itu International Publik Sektor Accounting Standards (IPSAS)?
2. Apa saja Standar Akuntansi Pemerintah?
3. Bagaimana Teknik-Teknik dari Akuntansi Keuangan Sektor Publik?
1.3. Tujuan
Tujuan dari dibuatnya paper ini yaitu bertujuan agar mahasiswa mengetahui
pengertian dari International Publik Sektor Accounting Standards (IPSAS),
mengetahui standar akuntansi pemerintah dan teknik-teknik dari akuntansi keuangan
sektor publik. Selain itu membantu mahasiswa dalam memahami materi Akuntansi
Keuangan Sektor Pubik ini.
2.1 International Publik Sektor Accounting Standards (IPSAS)

International Publik Sektor Accounting Standards (IPSAS) adalah standar akuntansi untuk
entitas sektor publik yang dikembangkan oleh International Publik Sektor Accounting
Standards Board (IPSASB). IPSASB merupakan badan yang bernaung di bawah International
Federation of Accountants (IFAC), organisasi profesi akuntansi di tingkat internasional yang
didirikan tahun 1977. Keberadaan IPSASB mula dari kesadaran akan manfaat nyata
informasi keuangan yang konsisten dan terbandingkan (comparable) lintas-jurisdiksi IPSAS,
sebagai standar internasional akuntansi sektor publik, diharapkan memainkan peran kunci
untuk merealisasikan manfaat tersebut.

Dalam mengembangkan standar akuntansi sektor publik. IPSASB sangat mendorong.


keterlibatan pemerintah dan penyusun standar di berbagai negara melalui penyampaian
tanggapan/komentar atas proposal-proposal IPSASB yang dinyatakan dakm exposure draft.
IPSAS yang diterbitkan oleh IPSASB terkait dengan pelaporan keuangan sektor publik, baik
untuk yang masih menganut basis kas (cash basis) maupun yang telah mengadopsi basis
akrual (accrual basis). IPSAS yang berbasis akrual dikembangkan dengan mengacu kepada
International Financial Reporting Standards (IFRS), standar akuntansi bisnis yang diterbitkan
oleh International Accounting Standards Board (LASB), sepanjang ketentuan ketentuan di
dalam IFRS dapat diterapkan di sektor publik. Meskipun demikian, IPSASB tetap
memperhatikan isu-isu yang spesifik di sektor publik yang tidak tercakup di dalam IFRS.

Diadopsinya IPSAS oleh pemerintah di berbagai negara diharapkan akan meningkatkan


kualitas dan daya banding informasi keuangan yang dilaporkan entitas-entitas sektor publik
di seluruh dunia. Dalam mendorong pengadopsian dan harmonisasi ketentuan-ketentuan
akuntanss sektor publik di berbagai negara dengan IPSAS, IPSASB menghormati hak
pemerintah dan penyusun standar di tingkat nasional dalam menetapkan standar dan pedoman
pelaporan keuangan di dalam jurisdiksi mereka masing-masing. Meskipun demikian laporan
keuangan sektor publik hanya boleh mengklaim telah mematuhi IPSAS jika laporan
keuangan itu memenuhi semua ketentuan yang berlaku di dalam masing-masing standar.

 Tujuan IPSAS

Untuk improvisasi kualitas pelaporan keuangan untuk tujuan umum oleh entitas sektor
publik. yang mengarah ke penihian informasi yang lebih baik dari akkasi sumber daya
keputusan yang dibuat oleh Pemerintah, sehingga Meningkatkan transparansi dan
akuntabilitas. Cakupan IPSAS adabh standar akuntansi untuk aplikasi oleh Pemerintah
nasional regional (misalnya, negara bagian, propinsi, teritorial) Pemerintah, lokal (misalnya,
kota, kota) Pemerintah dan badan pemerintah terkait (misalnya, lembaga,dan komisi. Standar
IPSAS secara kas digunakan okh organisasi antar pemerintah IPSAS tidak berlaku untuk
badan usaha pemerintah.

Dalam IPSAS( internasional publik sektor accounting standart) NO. 1 paragraf 37 disebutkan
bahwa manajemen harus memilih dan menerapkan kebijakan akuntansi entitas dan
meyakinkan bahwa laporan keuangan telah memberikan informasi sebagai berikut :

1. Relevan dengan pengambilan keputusan bagi para pemakai. Informasi yang relevan harus
mempunyai seperangkat standar yang jelas dengan tujuan akuntansi dan berlandaskan
pada konsep-konsep yang jelas serta dapat diterima umum.
2. Reliabel (dapat dipercaya) yang berarti informasi harus :
 Disajikan secara cepat dalam hal kinerja dan posisi keuangan entitas.
 Mencerminkan substansi ekonomi atas kejadian-kejadian dan transaksi-transaksi dan
tidak hanya bentuk formalitasnya.
 Netral yang berarti bebas dari bias dan kesalahan.
 Kehati-hatian (prudent), dan
 Lengkap dalam semua hal yang material.

 Karakteristik laporan keuangan

Selanjutnya, lampiran IPSAS No. 1 menyajikan karakteristik kualitatif agar laporan keuangan
menjadi informasi yang berguna bagi para pemakai laporan keuangan. Karakteristik kualitatif
tersebut adalah Understandability, Relevance, Materiality, Reliability, Faithul Representation,
Substance Over Form, Neutrality, Prudence, Completeness Information, and Comparability
Information.
1. Understandability
Informasi harus dapat dimengerti oleh para pemakai hporan keuangan. Dengan demikian,
para pemakai laporan keuangan diharapkan dapat dimengerti atau memahami artinya.
Untuk tujuan ini para pemakailaporan keuangan diasumsikan mempunyai pengetahuan
atas aktivitas dan Ingkungan entitas yang beroperasi dan mau mempelajari informasi
tersebut.
2. Relevance
Informasi harus relevan bagi para pemakai laporan keuangan sehingga informasi dapat
digunakan untuk mengevaluasi musa hlu, masa sekarang, dan masa yang akan dating.
Informasi yang relevan adalah informasi yang disajikan tepat waktu.
3. Materiality
Informasi yang relevan dipengaruhi oleh sifat dan materialnya. Informasi dikatakan
material jika salah saji laporan keuangan dapat mepengaruhi pengambilan keputusan bagi
para pemakai hporan keuangan.
4. Reliability
Informasi yang reliabel (dapat dipercaya) adalah informasi yang bebas dari bis dan
kesalahan material.
5. Faithul Representation
Informasi yang mengenai transaksi atau kejadian hinnya secara tepat harus disajikan
sesuai.

6. Substance Over Form


Informasi akuntansi disajikan secara jujur atas transaksi dan kejadian yang harusnya
disajikan. Transaksi atau kejadian tersebut disajikan sesuai dengan substansinya dan
realitas ekonomi, bukan huny mengikuti aspek formalitasnya saja. Substansi transaksi dan
kejadian hinnya tidak selalu konsisten dengan aspek formalitasnya.
7. Neutrality
Informasi yang netral adalah informasi yang bebas dari bias. Laporan keuangan dikatakan
tidak netral jika informasinya telah dipilih dan dirancang untuk memengaruhi
pengambilan keputusan agar dapat mencapai hasil yang telah ditetapkan sebelumnya.
8. Prudence
Kehati-hatian merupakan pelaksanaan pertimbangan yang memerlukan pembuatan
estimuisi menurut kondisi ketidakpastian, seperti aktiva dan pendapatan yang tidak
dinaiki terlalu tinggi (overstated) dan kewajiban atau beban yang tidak dinilai terlalu
rendah (understated).

9. Completeness Information
Laporan keungan harus disajikan secara lengkap dengan batas materialitas dan biaya.
10. Comparability Information
Dalam laporan keuangan dapat diperbandingkan ketika para pemakai laporan keuangan
numpu mengidentifikasi kesamaan dan perbedaan antara informasi tersebut dan informasi
laporan lainnya. Perbandingan tersebut meliputi:
 Perbandingan laporan keuangan dengan entitas yang berbeda.
 Perbandingan laporan keuangan atas periode waktu yang sama.

2.2 Standar Akuntansi Pemerintah


Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) adalah prinsip – prinsip akuntansi yang diterapkan
dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan pemerintah. Standar Akuntansi
Pemerintah (SAP) dilengkapi dengan Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan.
Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan adalah konsep dasar penyusunan dan
pengembangan Standar Akuntansi Pemerintahan, dan merupakan acuan bagi Komite Standar
Akuntansi Pemerintahan, penyusun laporan keuangan, pemeriksa, dan pengguna laporan
keuangan dalam mencari pemecahan atas sesuatu masalah yang belum diatur dalam
Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan. Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP)
dinyatakan dalam bentuk Pernyataan Standar akuntansi Pemerintahan (PSAP). Pernyataan
Standar akuntansi Pemerintahan (PSAP) dapat dilengkapi dengan IPSAP dan/atau Buletin
Teknis SAP. Interpretasi Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan, yang selanjutnya
disingkat IPSAP, adalah penjelasan, klarifikasi, dan uraian lebih lanjut atas PSAP. Sedangkan
Buletin Teknis SAP adalah informasi yang berisi penjelasan teknis akuntansi sebagai
pedoman bagi pengguna.
Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah No. 71
Tahun 2010 sebagai pengganti Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2005. SAP dinyatakan
dalam bentuk Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan (PSAP), dilengkapi dengan
Pengantar Standar Akuntansi Pemerintahan dan disusun mengacu kepada Kerangka
Konseptual Akuntansi Pemerintahan. SAP harus digunakan sebagai acuan dalam menyusun
laporan keuangan pemerintah, baik Pemerintah Pusat maupun pemerintah daerah.
Peraturan Pemerintah tentang Standar Akuntansi Pemerintahan selengkapnya adalah sebagai
berikut :
 Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2010
 Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) 2016
 Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) 2019
 Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) 2020
 Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) 2021
 Government Accounting Standards Republic of Indonesia (handbook 2019)
 Government Accounting Standards Republic of Indonesia (handbook 2020)

 Basis Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah

Berikut ini basis penerapan standar akuntansi pemerintah yang sampai saat ini masih
digunakan:

1. SAP Berbasis Kas


SAP berbasis kas ini digunakan oleh pemerintah untuk pengakuan pendapatan, belanja,
dan pembiayaan dalam Laporan Realisasi Anggaran dan basis akrual untuk pengakuan
aset, kewajiban, dan ekuitas dalam neraca. Basis kas untuk Laporan Realisasi
Anggaran berarti pendapatan diakui pada saat kas di terima di Rekening Kas Umum
Negara/Daerah atau oleh entitas pelaporan dan belanja diakui pada saat kas dikeluarkan
dari Rekening Kas Umum Negara/Daerah atau entitas pelaporan (PP No.71 tahun 2010).

2. SAP Berbasis Akrual


SAP berbasis akrual adalah SAP yang mengakui pendapatan, beban, utang, aset, dan
ekuitas dalam pelaporan finansial berbasis akrual. SAP basis ini pun mengakui
pendapatan, belanja, dan pembiayaan dalam pelaporan pelaksanaan anggaran berdasarkan
basis yang ditetapkan dalam APBN/APBD. SAP basis akrual bagi neraca berarti aset,
kewajiban, dan ekuitas dana diakui dan dicatat saat terjadinya transaksi. Atau pada saat
kejadian atau kondisi lingkungan berpengaruh pada keuangan pemerintah, tanpa
memerhatikan saat uang kas dan setara kas di terima atau di bayar (PP No.71 tahun
2010).
SAP berbasis akrual di terapkan dalam lingkungan pemerintah yaitu pemerintah pusat,
pemerintah daerah, dan satuan organisasi di lingkungan pemerintah pusat/daerah, jika
menurut peraturan perundang-undangan satuan organisasi dimaksud wajib menyajikan
laporan keuangan (PP No.71 Tahun 2010).
Karena akuntansi adalah hal penting yang mendasari lahirnya Standar Akuntansi
Pemerintahan dalam akuntansi pemerintah,Maka dari itu perlu dipahami bahwa adanya
pencatatan akuntansi yang baik akan memudahkan pengolahan dan pelaporan bagi
keperluan pemerintah.
Hal ini juga membantu mempermudah perusahaan untuk mendapatkan kepercayaan dari
pemerintah.Contoh sederhana adalah dalam hal pengelolaan pajak di perusahaan.

3. Teknik – Teknik Akuntansi Keuangan Sektor Publik

Terdapat beberapa teknik akuntansi keuangan yang dapat diadopsi sektor publik, yaitu :

 Akuntansi Anggaran ( budgetary accounting )


 Akuntansi Komitmen ( commitment accounting )
 Akuntansi Dana ( fund accounting )
 Akuntansi Kas ( cash accounting )
 Akuntansi Akrual ( accrual accounting)

Pada dasarnya kelima teknik akuntansi tersebut tidak bersifat mutually exclusive. Artinya,
penggunaan salah satu teknik akuntansi tsb tidak menolak penggunaan teknik yang lain.
Dengan demikian, suatu organisasi dapat menggunakan teknik akuntansi yang berbeda-beda,
bahkan dapat menggunakannya kelima teknik dalam waktu yang bersamaan. Akuntansi kas,
akuntansi akrual, dan akuntansi komitmen berbeda satu dengan lainnya karena adanya
perbedaan waktu pengakuan pendapatan dan biaya. Dalam hal  pengakuan pendapatan, pada
dasarnya terdapat dua langkah yang mempengaruhi pencatatan, yaitu pada saat barang
dikirim dan faktur dikeluarkan, dan pada saat barang dikirim dan faktur dibayar.

1. Akuntansi Anggaran (Budgetary Accounting)


Akuntansi Anggaran adalahteknik akuntansi yang digunakan untuk mencatat setiap transaksi-
transaksi yang terjadi dan tedapat pada setiap anggaran mulai dari anggaran yang disahkan,
dialokasikan, ataupun yang dilaksanakan sampai pada penutupan buku anggaran akhir tahun.
Tujuan praktik ini adalah untuk menekankan peranan anggaran dalam siklus  perencanaan-
pengendalian-pertanggungjawaban.
2. Akuntansi Komitmen ( Commitment Accounting )
Akuntansi komitmen (commitment accounting) adalah sistem akuntansi yang mengakui
transaksi dan mencatatnya pada saat order dikeluarkan. Akuntansi komitmen dapat digunakan
bersama-sama dengan akuntansi kas atau akuntansi akrual. Tujuan utama akuntansi
komitmen adalah untuk pengendalian anggaran. Akuntansi Komitmen dapat digunakan
bersama, baik dengan basis akuntansi kas maupun akrual. Karena tidak masuk akal untuk
menggunakan akuntansi komitmen tersebut untuk beban karyawan, maka akuntansi
komitmen hanya mencakup salah satu  bagian kecil dalam anggaran organsisasi. Sebagai
konsekuensinya, akuntansi komitmen ini hanya merupakan subsistem dalam sistem akuntansi
utama organisasi. Meskipundemikian, akuntansi komitmen ini dapat menjadi sangat penting,
terutama bagi pemeganganggaran.Akuntansi komitmen mengakui transaksi ketika organisasi
telah memiliki komitmenuntuk melaksanakan transaksi tersebut. Ini berarti bahwa transaksi
tidak diakui ketika ada penerimaan atau pengeluaran kas, juga bukan pada saat faktur
diterima atau dikirimkan,namun pada saat yang lebih awal, yaitu pada saat pesanan dibuat
atau diterima.

3. Akuntansi Dana ( Fund Accounting )


Akuntansi Dana adalah sistem akuntansi yang sering digunakan oleh organisasi-organisasi
nirlaba dan institusi sektor publik. Sistem tersebut merupakan metode pencatatan dan
penampilan entitas dalam akuntansi seperti aset, dan kewajiban yangdikelompokkan menurut
kegunaannya masing-masing. Sumber daya keuangan berupadana yang disediakan untuk
digunakan oleh organisasi nirlaba atau institusi pemerintah biasanya mempunyai keterbatasan
penggunaan dalam arti dana-dana tersebut dibatasi penggunaannya untuk tujuan atau aktivitas
tertentu yang terkadang merupakan syarat dari pihak eksternal yang merupakan penyedia
dana. Tidak seperti perusahaan swasta yang mencari laba, organisasi sektor publik
mempunyai tujuan-tujuan yang spesifik. Dengan latar belakang seperti itu perusahaanswasta
dapat menggunakan sumber daya yang dimiliki untuk keperluan apapaun yang penting bagi
meraka adalah adanya laba yang berbeda dengan organisasi sektor publikdimana sumber
daya yang ada harus digunakan dengan tujuan tertentu.

 Basis Akuntansi dan Fokus Pengukuran


Dalam akuntansi dana dikenal istilah basis akuntansi dan fokus pengukuran. Basis akuntansi
menentukan kapan transaksi dan peristiwa yang terjadi diakui. Contoh, bila organisasi
mengadopsi basis akrual penuh, transaksi diakui ketika transaksi tersebut memiliki dampak
ekonomi yang subtantif. Kalau yang diadopsi adalah basis kas, transaksi diakui kalau kas
yang berhubungan dengan transaksi tersebut diterima atau dibayarkan. Konsep basis
akuntansi dan fokus pengukuran ini berhubungan erat dan pemilihan salah satu akan
mengimplikasikan pemilihan yang lain. Contoh kalau basis kas yangdipilih, maka fokus
pengukurannya juga atas kas saja, sehingga implikasinya hanya aktiva lancar kas yang di
laporkan dalam neraca. Perubahan dalam aktiva tetap dan kewajiban jangka panjang tidak
diakui. Jika suatu entitas mengadopsi basis akrual penuh seperti diharuskan untuk
perusahaan, maka fokus pengukurannya biasanya meliputi semua sumber daya ekonomi dan
neracanya akan melaporkan semua aktiva dan kewajiban, baik lancar maupun tidak lancar.
Di banyak lingkungan pemerintahan, basis akuntansi dan fokus pengukuran menjadi
permasalahan tersendiri yang sering kali menjadi perdebatan. Hal tersebut muncul karena
banyak entitas pemerintahan yang menggunakan anggaran dengan berbasis kas sehingga
dibutuhkan data realisasi anggaran yang berbasis kas pula. Dalam konteks tersebut.
dikembangkanlah basis akuntansi berupa basis kas yang akan menghasilkan informasi yang
bersifat jangka pendek. Permasalahan muncul karena entitas tersebut juga dituntut untuk
menyusun neraca yang juga menyajikan informsi yang bersifat jangka panjang (aktiva tetap
dan utang jangka panjang). Dengan kata lain. Dalam lingkungan. pemerintahan seperti itu,
ada tuntutan untuk menggunakan basis kas dengan fokus pengukuran jangka panjang. Dari
sinilah berkembang basis akuntansi yang disebut dengan basis kas yang dimodifikasi (cash
modified basis).

4. Akuntansi Kas (Cash Accounting)


Penerapan akuntansi kas, pendapatan dicatat pada saat kas diterima dan pengeluaran dicatat
pada saat kas dikeluarkan. Kelebihan cash basis adalah mencerminkan pengeluaran yang riil,
actual, dan objektif. Namun, GAAP tidak membenarkan pencatatan dengan dasar kas karena
tidak dapat mencerminkan kinerja yang sesungguhnya. Dengan cash basis tingkat efisiensi
dan efektifitas suatu kegiatan, program, aktivitas tidak dapat diukur dengan baik.
Sebagai contoh, penerimaan kas dari pinjaman akan dicatat sebagai pendapatan (revenue)
bukan utang. Untuk mengoreksi hal tersebut kebanyakan sistem akuntansi kas tidak hanya
mengakui kas saja tapi juga mengakui aktiva dan utang yang timbul sebelum terjadi transaksi
kas. Namun, koreksi semacam ini tidak dapat mengubah kenyataan setiap waktu,obligasi
yang beredar dalam bentuk kontrak atau order pembelian yang dikeluarkan tidak tampak pada
catatan akuntansi. Konsekuensinya adalah saldo yang tercatat akan dicatat overstated. Hal
tersebut dapat mengakibtkan pemborosan anggaran.

5. Akuntansi Akrual ( Accrual Accounting)


Akuntansi akrual dianggap lebih baik daripada akuntansi kas. Teknik akuntansi akrual
diyakini dapat menghasilkan laporan keuangan yang lebih dapat dipercaya, akurat,
komprehensif, dan relevan untuk pengambilan keputusan ekonomi, social, politik. Basis
akrual diterapkan agak berbeda antara properiority fund (full accrual) dan governments fund
(modified accrual) karena biaya (expense) diukur dalam properiority fund. Sedangkan
expenditure difokuskan pada general fund. Expense adalah jumlah sumber daya yang
dikonsumsi selama periode akuntansi. Expenditure adalah jumlah kas yang dikeluarkan dan
atau dialokasikan selama periode akuntansi. Karena governments fund tidak memiliki catatan
modal dan utang (dicatat dan dikategorikan dalam aktiva tetap dan utang jangka panjang),
expenditure yang diukur, bukan expense. Berbeda dengan governments fund, yang menjadi
kepentingan properiority fund dan juga organisasi bisnis adalah net income. Full accrual
accounting digunakan untuk mencatat revenue ketika diperoleh (earned) dan biaya (expense)
pada saat terjadi (incurred). Dengan kata lain, biaya dicatat ketika utang terjadi tanpa
memandang kapan pembayaran dilakukan. Pada governmental fund, hendaknya digunakan
modified accrual basis. Expenditure di accrued tetapi revenue dicatat berdasarkan cash basis
yaitu pada saat diterima bukan pada saat diperoleh. Pendapatan seperti PPN, PPh, dan fee
retribusi dihitung pada saat kasnya. Salah satu pengecualian adalah property tax (PBB) yang
diaccrued karena jumlahnya dapat diestimasi secara lebih pasti. Pengaplikasian accrual basis
dalam akuntansi sektor publik pada dasarnya adalah untuk menentukan cost of service dan
charging of service yaitu untuk mengetahui besarnya biaya yang dibutuhkan untuk
menghasilkan pelayanan public serta penentuan harga pelayanan yang dibebankan ke publik.
Hal ini berbeda dengan tujuan pengaplikasian accrual basis dalam sektor swasta yang dapat
digunakan untuk mengetahui dan membandingkan besarnya biaya terhadap pendapatan
(proper matching cost against revenue). Perbedaan ini disebabkan karenan pada sektor swasta
orientasi lebih difokuskan pada usaha untuk memaksimumkan laba (profit oriented)
sedangkan pada sektor publik orientasi difokuskan pada optimalisasi pelayanan publik
(public service oriented).
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Akuntansi sektor publik sangat berpengaruh terhadap perkembangan perekonomian
dibidang akuntansi terutama dalam sektor – sektor tertentu. International Publik Sektor
Accounting Standards (IPSAS) adalah standar akuntansi untuk entitas sektor publik yang
dikembangkan oleh International Publik Sektor Accounting Standards Board (IPSASB).
IPSASB merupakan badan yang bernaung di bawah International Federation of
Accountants (IFAC), organisasi profesi akuntansi di tingkat internasional yang didirikan
tahun 1977. Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) adalah prinsip – prinsip akuntansi yang
diterapkan dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan pemerintah. Standar
Akuntansi Pemerintah (SAP) dilengkapi dengan Kerangka Konseptual Akuntansi
Pemerintahan. Terdapat beberapa teknik akuntansi keuangan yang dapat diadopsi sektor
publik, yaitu:1) Akuntansi Anggaran ( budgetary accounting ), 2) Akuntansi Komitmen
( commitment accounting ), 3) Akuntansi Dana ( fund accounting ), 4) Akuntansi Kas
( cash accounting ), 5) Akuntansi Akrual ( accrual accounting).

3.2 Saran
Demikianlah makalah yang kami buat ini, semoga bermanfaat dan menambah
pengetahuan para pembaca. Kami mohon maaf apabila ada kesalahan ejaan dalam
penulisan kata dan kalimat yang kurang jelas, kurang dimengerti, dan lugas. Karena kami
hanyalah manusia biasa yang tak luput dari kesalahan. Dan kami juga sangat
mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Sekian penutup dari kami semoga dapat diterima di hati dan kami ucapkan terima kasih.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.skripsi.id/2014/05/international-public-sector-accounting.html

https://id.scribd.com/document/361513992/RMK-TEKNIK-AKUNTANSI-KEUANGAN-
SEKTOR-PUBLIK-docx

https://www.jurnal.id/id/blog/standar-akuntansi-pemerintahan-dalam-akuntansi-pemerintah-
adalah/

http://www.ksap.org/sap/standar-akuntansi-pemerintahan/

https://blud.co.id/wp/standar-akuntansi-pemerintah-sap-2/

Anda mungkin juga menyukai