Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

LAPORAN KEUANGAN PADA FASYANKES

Disusun Dalam Rangka Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah


“PERENCANAAN ANGGARAN” Dengan Dosen Pengapuh

WILDA FATMALA S.Sos., M.Si

NAMA : WINDA KUMALA SARI

KELAS : M20B

NIM : PBB200062

PROGRAM STUDI REKAM MEDIS DAN INFORMASI


KESEHATAN

JURUSAN KESEHATAN

POLITEKNIK BAUBAU

2021/2022
KATA PRNGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia Nya sehingga saya

dapat Menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.tanpa pertolongan Nya saya tidak mungkin

dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Pada kesempatan kali ini kami membahas

makalah yang berjudul “ laporan keuangan pada fasyankes”. Dalam menyelesaikan karya tulis

ini saya mengalami beberapa kesulitan, namun dengan usaha dan kerja keras saya dalam

mengerjakan, akhirnya saya dapat menyajikan makalah ini. Saya menyadari bahwa makalah ini

masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna, maka saya sangat mengharapkan kritik dan

saran dari dosen pengampuh yang dapat membangun demi kesempurnaan makalah yang saya

buat.dan semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan.

Baubau, 31 Oktober 2021

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KataPengantar......................................................................................................2

Daftar Isi..............................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................4

A. Latar Belakang.............................................................................................4

B. Tujuan Pembahasan....................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................5

A. Pengertian laporan keuangan......................................................................5

B. Akuntabilitas dana di rumah sakit..............................................................5

C. Laporan keuangan di rumah sakit...............................................................6

D. Kewajiban atau liabitas.............................................................................10

E. Ekuitas .....................................................................................................10

F. Implementasi akuntansi rumah sakit........................................................11

BAB III PENUTUP ..........................................................................................12

A. Kesimpulan ..........................................................................................12

B. Saran.....................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................13

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Untuk mewujudkan penyelenggaraan negara yang bersih dan bebas dari korupsi,
kolusi dan nepotisme maka dalam pelaksanaannya harus berpedoman pada azas-azas
umum penyelenggaraan negara yang meliputi azas kepastian hukum, tertib
penyelenggaraan negara, kepentingan umum, keterbukaan, proporsionalitas dan
akuntabilitas. Azas akuntabilitas adalah azas yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan
hasil akhir dari kegiatan penyelenggaraan negara harus dapat dipertanggungjawabkan
kepada masyarakat atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai
dengan ketentuan perundang-undangan.

Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabili Kinerja Instansi


Pemerintah mewajibkan setiap instansi pemerintah sebagai unsur penyelenggara
pemerintahan untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya
serta mempertanggungjawabkan pengelolaan sumber daya dan kebijaksanaan yang
dipercayakan berdasarkan perencanaan strategi yang telah dirumuskan dan ditetapkan
sebelumnya. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) dibangun dalam
rangka upaya mewujudkan good governance dan sekaligus result oriented government.
SAKIP merupakan sebuah sistem dengan pendekatan manajemen berbasis kinerja
(Performance-base Management) untuk penyediaan informasi kinerja. (Sakit and Haji
2016). Untuk memenuhi hal-hal tersebut di atas, Direktorat Fasilitas Pelayanan
Kesehatan. setiap tahun menyampaikan Laporan Keuangan Fasyankes kepada Menteri
Kesehatan RI(Akuntansi et al. 2019)

B. TUJUAN
1. Menyajikan informasi mengenai posisi keuangan
2. Menyajikan informasi mengenai arus kas dan kinerja keuangan
C. MANFAAT
1. Sebagai sumber informasi yang diperlukan untuk pengambilan keputusan dalam
pemecahan masalah dan perencanaan untuk keberhasilan pengembangan Rumah
Sakit
2. Mampu mengetahui jenis laporan keuangan di pelayanan kesehatan

4
BAB II

PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN LAPORAN KEUANGAN

Bagi para analis, laporan keuangan merupakan media yang penting untuk menilai
prestasi dan kondisi ekonomi suatu perusahaan Laporan keuangan juga menjadi baha
nsarana informasi bagi para analis dalam proses pengambilan keputusan karena laporan
keuangan dapat menggambarkan posisi keuangan perusahaan, hasil usaha perusahaan,
dan arus kas perusahaan dalam periode tertentu. Dalam lingkup unit pelayanan kesehatan,
Laporan keuangan adalah alat dimana informasi yang dikumpulkan selama proses
akuntansi dikomunikasikan kepada pihak yang membuat ekonomi unit pelayanan
kesehatan. yang memper kegiatan

B. AKUNTANSIBILITAS DANA DI RUMAH SAKIT

Aplikasi akuntansi dana juga dapat kita lihat dalam praktik akuntansidi rumah
sakit. Namun, harus disadari bahwa tidak semua rumah sakit adalahorganisasi yang
bersifat nirlaba. Beberapa rumah sakit dioperasikan sebagailayaknya perusahaan yang
mencari laba, bahkan beberapa diantaranyamelakukan penjualan sahamnya di pasar
modal. Dalam kasus rumah sakityang berorientasi laba, standar akuntansi yang diikuti
adalah standar akuntansikeuangan yang digunakan untuk sektor komersia. ((Maiti and
Bidinger 1981) Dalam hal ini dibahas bagaimana aturan dan prinsip-prinsip penggunaan
akuntansi dana dalam rumah sakit. Dalam mengatur rumah sakit dibedakan menjadi 2,
yaitu

 Rumah sakit yang dikelola pihak swasta, dalam hal ini pelaksanaan akuntansi yang
dikembangkan oleh dewan standart akuntansi keuangan khususnya dalam pernyataan
no. 117 tentang laporan keuangan untuk organisasi nirlaba.
 Rumah sakit yang dikelola oleh pihak pemerintah dalam hal ini pelaksanaan
akuntansi dilaksanakan berdasarkan standart akuntansi yang dikembangkan oleh
dewan standart akuntansi daerah.

Keuangan mengharuskan pembentukan dana yang dibagi menjadi 2 yaitu :

1. Dana Dana Tidak Terikat (Unrestricted Fund) yaitu dana yang tidak dibatasi
penggunaannya pada suatu tujuan tertentu.
2. Terikat (Restricted Fund) yaitu dana yang dibatasi penggunaannya pada suatu tujuan
tertentu yang biasanya muncuul karena permintaan dari pihak eksternal yang
memberikan sumbangan. Terikat tidaknya aktiva tergantung pada ketentuan pihak
lain (donor) yang memberikan sumber keuangan tidak ada PSAK khusus yang
5
mengatur standar akuntansi untuk rumah sakit. PSAK yang paling cocok untuk
sementara waktu digunakan adalah PSAK 45 tentang organisasi
3. nirlaba.Berdasarkan PSAK 45, akuntansi RS tidak berdasarkan sistem dana, hanya
dana tunggal. Namun aktiva bersih RS dikategorikan berdasarkan tiga jenis yaitu :
 Dana tidak terikat
 Dana terikat sementara
 Dana terikat permanen

C. LAPORAN KEUANGAN RUMAH SAKIT

Dalam laporan keuangan rumah sakit terdapat empat laporan keuangaan utama
yang dihasilkan oleh proses akuntansi, yaitu:

1. Neraca, terdiri dari :


a. Aktiva dan utang diklasifikasi menjadi:
 Aktiva lancar-aktiva tetap
 Utang lancar-utang jangka panjang
b. Aktiva bersih (ekuitas) diklasifikasi berdasarkan: . Aktiva bersih tidak terikat
 Aktiva bersih terikat temporer
 Aktiva bersih terikat permanen

Neraca dalam rumah sakit tidak mempunyai perbedaan mendasar baik isi
maupun proses penyusunan dari sudut pandang ilmu akuntansi dibandingkan dengan
neraca perusahaan yang sering kita kenal disektor komersial namun demikian ada
beberapa hal yang secara khusus perlu diperhatikan antara lain:

a. Kas dan setara kas


1. Kas adalah mata uang kertas dan logam baik rupiah maupun mata uang asing
yang masih berlaku sebagai alat pembayaran yang sah.
2. Setara kas (cash equivalent):
 investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka pendek,
 dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi
risiko perubahan nilai yang signifikan.
 dapat dikonversi menjadi Kas dalam jangka waktu 1 s/d 3 bulan

2. Kas
Merupakan salah satu komponen alat likuid dan tidak menghasilkan
pendapatan, sehingga perlu dikendalikan besarannya agar tidak menimbulkan adanya
dana yang menganggur (idle fund). (li and Kas 2004)

Penambahan kas dan setara kas, antara lain, karena

6
1. Penerimaan tunai dari pelayanan;
a. Pelunasan piutang
b. Penerimaan dana dari pemerintah/donatur,
c. Penerimaan tunai lainnya.

2. Pengurangan kas dan setara kas, antara lain, karena:


a. Pembelian tunai aset; b. Pelunasan utang; dan
b. Pembayaran/pengeluaran lainnya.

3. Piutang
Piutang adalah pendapatan yang diterima oleh rumah sakit atas jasa
pelayanan medis kepada pasien baik pasien umum maupun pasien yang memiliki
jaminan kesehatan dari perusahaan asuransi, instansi dan asuransi pemerintah atau
BPJS secara kredit
Piutang merupakan hak yang muncul dari penyerahan pelayanan jasa atau
penyerahan uang, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara rumah sakit
dan pihak lain, yang mewajibkan pihak lain tersebut untuk melunasi pembayaran
atas jasa yang telah diterimanya atau utangnya setelah jangka waktu tertentu
sesuai dengan kesepakatan. Piutang pelayanan diakui pada saat pelayanan medis
telah diberikan tetapi belum menerima pembayaran dari pengguna jasa yang
bersangkutan. 1) Piutang menurut sumber terjadinya dikelompokkan menjadi dua
jenis, yaitu:
1. Piutang pelayanan
a) b) Piutang Umum/Perorangan
b) Piutang Jaminan :
c) Piutang Jaminan Pemerintah Pusat
d) Piutang Jaminan Pemerintah Daerah
e) Piutang Jaminan Asuransi
f) Piutang lain-lain adalah piutang yang timbul di luar kegiatan pelayanan
medis, yang jumlahnya tidak material, seperti:
 Piutang pegawai/karyawan;
 Piutang sewa; dan
 Piutang Lainnya

4. Investasi
Investasi adalah suatu kegiatan menanamkan modal, baik langsung
maupun tidak, dengan harapan pada waktu nanti pemilik modal mendapatkan
sejumlah keuntungan dari hasil penanaman modal tersebut. Investasi awal dicatat
pada harga perolehan pada saat pembelian, atau pada nilai wajar pada saat
penerimaan jika investasi diterima sebagai pemberian.

7
5. Aktiva Tetap
Aktiva berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai dengan
dibangun terlebih dahulu, yang digunakan dalam operasi perusahaan tidak
dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal perusahaan dan
mempunyai masa manfaat Aktiva tetap dilaporkan bersama dengan akumulasi
depresiasinya dalam Dana Umum.

6. Aktiva yang Disisihkan


Klasifikasi aktiva terikat (restricted assets) hanya diberikan pada dana
yang penggunaannya dibatasi oleh pihak eksternal rumah sakit yang mensponsori
dana tersebut.

7. Utang
Jangka Panjang, Utang jangka panjang dilaporkan pada neraca Hutang
jangka panjang adalah pinjaman yang memiliki tempo pembayaran lebih dari 5
tahun Umumnya utang jangka panjang memiliki rentang waktu pembayaran 5-30
tahun. Modal (capital) bagi sebuah unit usaha sangat dibutuhkan. Modal
dibutuhkan untuk operasional perusahaan, pengembangan usaha dan bahkan
untuk mengawali usaha (start-up),

8. Saldo Dana
Sesuai dengan kaidah pembagian dana yang dijelaskan, saldo dana yang
dimiliki oleh rumah sakit dipisahkan menjadi tiga macam yaitu: terikat, terikat
sementara waktu, dan terikat permanen.

9. Laporan Operasi
Untuk rumah sakit, hasil dari kegiatan operasinya dilaporkan dalam
Laporan Operasi (Statement of Operations). Laporan ini mencakup tentang
pendapatan, beban, untung dan rugi, serta transaksi lainnya yang mempengaruhi
saldo dana selama periode berjalan. Dalam laporan operasi harus dinyatakan suatu
indikator kinerja seperti halnya laba bersihdalam perusahaan, yang melaporkan
hal kegiatan operasi rumah sakit selama periode berjalan. Indikator kinerja ini
harus mencakup baik laba ataupun rugi operasi selama periode berjalan maupun
laba langsung yang diperoleh selama operasi berjalan. Perubahan lain dari saldo
dana selama periode berjalan harus dilaporkan setelah indikator kinerja. Berikut
adalah pos-pos lain yang juga perlu menjadi perhatian:

a. Pendapatan Jasa Pasien

8
Pendapatan jasa pasien dihitung dari jumlah bruto dengan menggunakan
tarif standar Jumlah tersebut kemudian di kurangi dengan penyesuaian
kontraktual (contractual adjusments) menjadi Pendapatan Bersih Jasa Pasien.
b. Penyesuaian Kontraktual
Penyesuaian kontraktual berasal dari keterlibatan pihak ketiga dalam
proses penggantian pembayaran medis. Perusahaan asuransi biasanya
mengganti kurang dari jumlah tarif standar penuh untuk jasa medis yang
disediakan bagi pasien yang menjadi tanggunan asuransi. Meskipun rumah
sakit memiliki tariff standar untuk jasa yang diberikan, namun rumah sakit
menjalin kontrak dengan pembayar pihak ketiga di mana rumah sakit
menerima jumlah pembayaran yang lebih rendah untuk jasa tersebut.
Pendapatan dari Kegiatan Lainnya Pendapatan dari kegiatan lain
mencerminkan pendapatan dari sumber-sumber bukan pasien, seperti kantin
dan sewa parkir. Pendapaatan ini biasanya mencerminkan jumlah bersih dari
operasinya, jadi bukan jumlah brutonya.
c. Transfer Antardana
Tidaklah tepat untuk tetap mengelola aktiva dalam Dana Terikat ketika
persyaratan yang ditetapkan oleh pihak sponsor atau donor sudah terpenuhi.
Dalam hal ini aktiva tersebut harus ditransfer dari Dana Terikat ke Dana Tidak
Terikat. Untuk tujuan pelaporan keuangan, transfer antar dana ini dilaporkan
dalam Laporan Operasi sebagai "Pelepasan Saldo Dana" dan ditunjukkan
sebagai penambahan atas Dana Tidak Terikat.
Contoh Pendapatan:

1. Pendapatan operasioal rawat jalan: karcis umum dan karcis spesialis.

2. Pendapatan operasional rawat inap: akomodasi dan visite.

3. Pendapatan tindakan medis: tindakan medik, dan tindakan


keperawatan

4. Pendapatan operasional unit penunjang: rasiologi, laboratorium,


fisioterapi, farmasi, dan rehab medik.

d. Beban Dana Umum


Beban-beban dalam Dana Umum diakui secara akrual, seperti halnya
padaentitas komersial.

Contoh beban :

9
1. Biaya pelayanan: bahan, jasa pelayanan, pegawai, penyusutan
pemeliharaan, asuransi, langganan dan daya, pelatihan, dan penelitian.
2. Biaya umum dan administrasi: pegawai, penyusutan, pemelihataan,
langganan dan penelitian administrasi kantor, daya, pelatihan, dan

e. Sumbangan
Sumbangan atau donasi atau derma adalah sebuah pemberian pada
umumnya bersifat secara fisik oleh perorangan atau badan hukum, pemberian
ini mempunyai sifat sukarela dengan tanpa adanya imbalan bersifat
keuntungan kepada orang lain.
Sumbangan (donasi) dibagi menjadi donasi yang terbentuk jasa dan
berbentuk aktiva. Karena sering kali sulit untuk menetapkan nilai dari donasi
yang berbentuk jasa, maka nilai dari donasi ini biasanya tidak dicatat. Namun,
jika terdapat kebutuhan untuk melakukan pencatatan, maka perkiraan nilai
dari donasi jasa dicatat sebagai sumbangan yang langsung diikuti dengan
beban dalam jumlah yang sama. Sedangkan donasi yang berbentuk aktiva
dilaporkan pada nilai wajar pada tanggal diterimanya sebagai sumbangan jika
donasi aktiva ini penggunaannya dibatasi oleh pihak sponsor atau donor maka
dilaporkan dalam Dana Terikat Sementara atau Dana Terikat Permanen.
Ketika pembatasannya sudah tidak berlaku lagi, maka dilakukan transfer dari
Dana Terikat ke Dana Umum.
10. Laporan Perubahan Aktiva Bersih
Laporan aktiva bersih adalah laporan yang dapat memberikan informasi
tentang jumlah kekayaan (aktiva) bersih dana pensiun yang tersedia untuk
manfaatpensiun kepada peserta.Laporan ini menyajikan perubahan dalam ketiga
kategori aktiva bersih yang Tidak Terikat, Terikat Sementara, dan terikat
Permanen.
11. Laporan Arus Kas
Adalah bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan
pada suatu periode akuntansi yang menunjukkan aliran masuk dan keluar uang
perusahaan. Dalam arti sempit laporan arus kas artinya sebuah laporan keuangan
yang menyajikan arus kas masuk dan kas keluar dari sebuah perusahaan Format
dari laporan ini serupa dengan yang digunakan untuk entitas komersial.
Laporan arus kas terdiri dari:
a. Aktivitas operasi
b. Aktivitas investasi
c. Aktivitas pendanaan
12. Catatan Atas Laporan Keuangan, terdiri dari :
a. Gambaran umum RS
b. Iktisar kebijakan akuntansi
c. Penjelasan pos-pos laporan keuangan
10
D. KEWAJIBAN/LIABITAS
Kewajiban adalah utang BLU rumah sakit masa kini yang timbul dari peristiwa
masa lalu, penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus keluar dari sumber daya
BLU rumah sakit yang mengandung manfaat ekonomi Misalnya: pembelian barang atau
penggunaan jasa yang menimbulkan utang usaha; penerimaan pinjaman bank
menimbulkan kewajiban untuk membayarkan kembali pinjaman tersebut.
Kewajiban diklasifikasikan menjadi 2 (dua) macam:
1. Kewajiban jangka pendek
a. Utang usaha yaitu kewajiban yang timbul karena pengadaan material, dan
penerimaan jasa untuk pelaksanaan kegiatan BLU rumah sakit.
b. Uang muka pasien yaitu uang yang diterima dari pasien sebagai pembayaran
dimuka untuk beban perawatannya.
c. Pendapatan yang diterima dimuka yaitu penerimaan uang dari pihak ketiga
sebagai pembayaran jasa tertentu tetapi BLU rumah sakit belum memberikan
manfaat ekonomis jasa tersebut kepada pihak ketiga, misalnya penerimaan sewa
dimuka
d. Beban yang masih harus dibayar yaitu beban-beban yang sudah jatuh tempo tetapi
belum dibayar termasuk bagian beban/bunga yang telah diakui, sampai tanggal
neraca tetapi beban secara keseluruhan belum jatuh tempo.
e. Dana pihak ketiga yang timbul karena pungutan sebagai wajib pungut pajak atau
pungutan lainnya sesuai ketentuan yang berlaku.
f. Diperkirakan akan selesai dalam jangka waktu siklus normal operasional BLU
rumah sakit atau jatuh tempo dalam jangka waktu 12 (Dua belas) bulan dari
tanggal neraca
2. Kewajiban jangka panjang.
a. Kredit Investasi
b. Pinjaman jangka panjang dari Bank atau Lembaga Keuangan lainnya.
c. Tidak diharapkan diselesaikan dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan setelah
tanggal neraca.
E. EKUITAS
1. Penggunaannya tidak dibatasi untuk tujuan tertentu oleh penyumbang atau hasil
operasional rumah sakit.
2. Ekuitas rumah sakit antara lain meliputi:

a. Ekuitas Awal hak awal rumah sakit yang merupakan selisih aset dan kewajiban
pada saat pertama kali rumah sakit ditetapkan, kecuali sumber daya ekonomi yang
diperoleh untuk tujuan tertentu.
b. Surplus & Defisit Tahun Lalu: akumulasi surplus dan defisit pada periode
sebelumnya.

11
c. Surplus & Defisit Tahun Berjalan Berasal dari seluruh pendapatan setelah
dikurangi seluruh biaya pada tahun berjalan. d) Ekuitas Donasi Merupakan
sumber daya yang diperoleh dari pemilik atau pihak lainnya.

F. IMPLEMENTASI AKUNTANSI RUMAH SAKIT


Pemerintah merupakan unit kerja dari Instansi Pemerintah yang memberikan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat umum. Sistem keuangan Rumah Sakit
mengalami perubahan secara keseluruhan diharapkan dana yang dikelola oleh Rumah
Sakit akan menjadi lebih besar dan terus meningkat sejalan dengan peningkatan
Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) serta persiapan Badan Layanan Umum dari
tahun ke tahun (Sugawara and Nikaido 2014)
Kondisi ini selain akan membawa pengaruh positif bagi peningkatan pelayanan,
juga membuka peluang untuk menghindari penyalahgunaan dalam pengelolaan keuangan
negara. Akuntansi Rumah Sakit yang merupakan salah satu kegiatan dari manajemen
keuangan adalah salah satu sasaran pertama yang harus diperbaiki agar dapat
memberikan data dan informasi yang akan mendukung para manajer Rumah Sakit dalam
pengambilan keputusan maupun pengamatan erta pengendalian kegiatan dalam Rumah
Sakit. Kendala pada Rumah Sakit yang belum terpecahkan sampai saat ini adalah Rumah
Sakit melakukan dua sistem pencatatan dan pelaporan yaitu yang berdasarkan prinsip
akuntansi yang lazim (Accrual Basis) dan Basis Kas (Cash Basis) untuk memenuhi
ketentuan yang berlaku yang diharapkan dapat berjalan secara paralel, independen dan
tercipta mekanisme saling kontrol di antaranya (kontrol internal), namun hal ini dirasakan
menjadi beban bagi petugas Rumah Sakit. Dalam penerapannya RS Pemerintah
menggunakan Sistem Cash Basis atau Kas Stelsel yaitu sistem yang hanya dicatat
"penerimaan" dari pengeluaran uang. sehingga sebetulnya sistem ini sangat sederhana,
mudah dikerjakan dan tidak memerlukan keahlian tinggi. Di samping itu pengawasan
menjadi lebih mudah. Penerimaan akan dicatat jika telah diterima uang dan pengeluaran
dalam satu tahun anggaran yang ditentukan. Serta menggunakan Sistem Accrual Basis
yaitu sistem transaksi dan peristiwa diakui pada saat kejadian, bukan pada saat hak
diterima atau dibayar, dan dicatat serta dilaporkan pada periode yang bersangkutan.
Dengan kata lain penghasilan diakui pada saat penyerahan jasa, bukan pada saat kas
diterima; dan biaya diakui pada saat terjadinya, buka pada saat kas dibayarkan. Dengan
metode aktual, harta di akui pada saat diperoleh kepemilikannya.
Rumah Sakit Pemerintah dalam mengelola keuangannya menggunakan sistem
akuntansi yang hasil akhirnya adalah Laporan keuangan. Walaupun Rumah Sakit
Pemerintah berorientasi sosial atau nir laba, namun dengan perubahan menjadi Unit
Swadana, maka mencari laba usaha adalah penting walaupun bukan menjadi tujuan
utama pendirian Rumah Sakit tersebut. Rumah Sakit Pemerintah menggunakan Laporan
Hasil Usaha dalam melaporkan hasil usahanya, tetapi berbeda dengan badan usaha
12
lainnya atau Rumah Sakit yang berbentuk PT, pada Rumah Sakit Swadana tidak ada
bagian yang diserahkan kepada pemilik sebagai dividen.

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Laporan keuangan adalah laporan yang berisi informasi keuangan sebuah organisasi.
Laporan keuangan yang diterbitkan oleh rumah sakit merupakan hasil proses akuntansi yang
dimaksudkan sebagai sarana mengkomunikasikan informasi keuangan terutama kepada pihak
eksternal.
Tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi mengenai posisi keuangan,
kinerja keuangan dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan
pengguna laporan dalam pembuatan keputusan ekonomi. Laporan keuangan yang lengkap
terdiri dari, antara lain:
1. Neraca.
2. Laporan laba rugi,
3. Laporan perubahan ekuitas,
4. Laporan arus kas,
B. SARAN
Dengan membaca makalah ini penulis menyarankan agar para pembaca bisa mengambil
manfaat tentang laporan keuangan di rumah sakit ataupun di fasilitas kesehatan yang dapat
diterapkan dalam proses pembelajaran kedepannya.

13
DAFTAR PUSTAKA

Akuntansi, Perlakuan et al. 2019. "Perlakuan Akuntansi Persediaan Sesuai Dengan Standar

Akuntansi Pemerintahan Pada Dinas Kesehatan Kota Batu."

li, BAB, and A Pengertian Kas. 2004. "Money Order).": 14-40.

Maiti, and Bidinger. 1981. "Akuntansi Rs." Journal of Chemical Information and Modeling

53(9): 1689-99

Sakit, Rumah, and Umum Haji. 2016. "LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2016 ( AUDITED

)."2016(031).

Sugawara, Etsuko, and Hiroshi Nikaido. 2014. "Properties of AdeABC and AdelJK Efflux

Systems of Acinetobacter Baumannii Compared with Those of the AcrAB-TolC System

of Escherichia coli." Antimicrobial agents and chemotherapy 58(12): 7250-57.

Vinet, Luc, and Alexei Zhedanov, 2011. "A "missing Family of Classical Orthogonal

Polynomials." Journal of Physics A: Mathematical and Theoretical 44(8): 1689-99.

14

Anda mungkin juga menyukai