Anda di halaman 1dari 15

“LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN DAN KOMUNIKASI

INFORMASI KEUANGAN PERBANKAN DAN LPD”

Disusun Oleh:

I Gusti Ngurah Komang Raynanda 1907311039

Yudhawastu Maharizky Okynawa 1907311048

PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
2021

1
KATA PENGANTAR

“Om Swastyastu”
Puja dan Puji Syukur saya panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa / Ida
Sang Hyang Widhi Wasa, karena atas Asung Kertha Wara NugrahanNya lah makalah
yang berjudul “Laporan Pertanggungjawaban Keuangan Perbankan Dan LPD“ ini
dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Saya menyadari bahwa masih sangat banyak kekurangan yang mendasar dalam
makalah ini. Oleh karena itu, saya mengundang pembaca untuk memberikan kritik dan
saran yang bersifat membangun untuk kemajuan ilmu pengetahuan ini. Terima kasih
dan semoga makalah ini bisa memberikan sumbangsi positif bagi kita semua.

“Om Santih, Santih, Santih Om”

Denpasar, 28 September

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................2

DAFTAR ISI...............................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................4

1.1 LATAR BELAKANG..........................................................................................................4

1.2 RUMUSAN MASALAH......................................................................................................5

1.3 TUJUAN DAN MANFAAT.................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................6

2.1 PENGERTIAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN...........................................6

2.2 POJK LAPORAN BULANAN DAN LAPORAN PUBLIKASI.........................................8

2.3 PERGUB TENTANG PELAPORAN LPD........................................................................10

2.4 NILAI INFORMASI...........................................................................................................11

2.5 SIA PERBANKAN DAN LPD...........................................................................................12

2.6 STAKEHOLDER................................................................................................................12

BAB III PENUTUP..................................................................................................................14

3.1 KESIMPULAN...................................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................15

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perbankan memiliki peran penting dalam pembangunan khususnya dalam


menunjang pertumbuhan ekonomi negara. Hukum perbankan adalah hukum positif
yang mengatur segala sesuatu yang menyangkut tentang bank. Bank adalah salah satu
lembaga pembiayaan yang menghimpun dana masyarakat dan menyalurkan kembali
pada masyarakat. Sesuai dengan Pasal 1 UU No.10 Tahun 1998 tentang Perbankan
menyatakan bahwa: Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat
dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk kredit
dan/atau dalam bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup orang
banyak.

Sistem perbankan mengalami perubahan yang cukup prinsipil terutama setelah


diundangkannya Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan, karena
Undang-Undang perbankan yang lama memang sudah sangat tidak memadai lagi
menampung permasalahan dan kompleksitas yang timbul dari industri perbankan
sejalan dengan pesatnya perkembangan sektor perekonomian khususnya perbankan,
yang mengikuti tuntutan kebutuhan masyarakat terhadap jasa-jasa perbankan.
Disamping itu, dari sisi pelaksanaan kebijakan moneter dan perbankan, agar dapat
lebih efektif maka undangundang perbankan dituntut untuk selalu akomodatif.

4
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian akuntansi pertanggungjawaban?
2. Apa saja isi POJK mengenai laporan bulanan dan laporan publikasi?
3. Apa isi dari Pergub tentang pelaporan LPD?

1.3 Tujuan dan Manfaat


1. Mengetahui pengertian akuntansi pertanggungjawaban.
2. Memahami isi POJK mengenai laporan bulanan dan laporan publikasi.
3. Memahami isi dari Pergub tentang pelaporan LPD.

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Akuntansi Pertanggungjawaban

Menurut Mulyadi (2001:218), Akuntansi pertanggungjawaban adalah suatu sistem


akuntansi yang disusun sedemikian rupa sehingga pengumpulan dan pelaporan biaya
dan pendapatan dilkakukan sesuai dengan pusat pertanggungjawaban dan organisasi
dengan tujuan agar dapat ditunjuk orang atau kelompok orang yang bertanggungjawab
atas penyimpangan biaya dan pendapatan yang dianggarkan. Defenisi tersebut
mengatakan bahwa akuntansi pertanggungjawaban mengelompokkan akuntansi pusat-
pusat pertanggungjawaban, sehingga apabila terjadi penyimpangan atas anggaran,
maka pihak manajemen dapat mencari orang yang bertanggungawab atas
penyimpanga yang terjadi.

Akuntansi pertanggungjawaban bukan hanya digunakan untuk menunjukkan


terjadinya penyimpangan biaya yang diperlukan dalam laporan kinerja manajer, tetapi
yang terutama adalah sebagai manfaat memberi informasi bagaimana kegiatan yang
menjadi tugas manajer pusat pertanggungjawaban dilakukan. Melalui informasi ini
diharapkan akan timbul motivasi bagi manajer untuk bekerja lebih efektif dan efisien
serta dapat melakukan tindakan korektif yang diperlukan agar hasil yang diperoleh
merupakan yang terbaik dengan tidak mengesampingkan tujuan perusahaan.

Sedangkan menurut Hansen dan Mowen (2009:229) mengemukakan akuntansi


pertanggungjawaban adalah alat fundamental untuk pengendalian manajemen dan
ditentukan melalu empat elemen penting, yaitu pemberian tanggungjawaban yang
digunakan pembuatan ukuran kinerja atau benchmarking, pengevaluasian kinerja, dan
pemberian penghargaan. Akuntansi pertanggungjawaban bertujuan mempengaruhi
perilaku dalam cara tertentu sehingga sesorang atau kegiatan peusahaan akan
disesuaikan untuk tujuan bersama.

6
Pada umumnya teknik akuntansi pertanggungjawaban diterapkan pada perusahaan
yang mempunyai kegiatan yang sangat luas dan kompleks, sehingga pada masing-
masing bagian dari organisasi tersebut perlu dibentuk beberapa pusat
pertanggungjawaban dan manajer yang memiliki tugas masing-masing
pertanggungjawaban atas kegiatan yang dilakukan oleh bagiannya. Jadi, pusat
pertanggungjawaban adalah setiap unit kerja dalam organisasi yang dipimpin oleh
seorang manajer yang bertanggungjawab atasnya.

Dapat disimpulkan bahwa akuntansi pertanggungjawaban merupakan suatu sistem


yang digunakan oleh perusahaan untuk mengevaluasi kinerja pusat-pusat
pertanggungjawaban dan memudahkan pengendalian atas pendapatan dan biaya yang
menjadi tanggungjawab manajer yang bersangkutan.

Adapun tujuan dari akuntansi pertanggungjawaban menurut mulyadi (2001:168)


adalah sebagai berikut:

a. Untuk mengumpulkan dan melaporkan informasi akuntansi menurut pusat-pusat


pertanggungjawaban
b. Menentukan batas-batas wewenang dan tanggungjawab setiap pimpinan pusat
pertanggungjawaban didalam struktur organisasi.
c. Untuk pengurusan biaya dan sekaligus untuk mengukur kinerja masing-masing
pimpinan pusat pertanggungjawaban berdasarkan anggaran yang telah ditetapkan
untuk masing-masing pusat pertanggungjawaban.

Dari pengertian diatas, syarat-syarat akuntansi pertanggungjawaban menurut


Mulyadi (2007) untuk dapat diterapkan sistem akuntansi pertanggungjawaban ada
lima syarat, yaitu:

a. Struktur organisasi yang menetapkan secara tegas wewenang dan tanggungjawab


tiap tingkat manajemen.
b. Anggaran biaya yang disusun untuk tiap tingkatan manajemen.
c. Penggolongan biaya sesuai dan dapat dikendalikan (controllability) biaya oleh
manajemen tertentu dala operasi.

7
d. Terdapatnya susunan kode rekening perusahaan yang dikaitkan dengan
kewenangan pengendalian pusat pertanggungjawaban.
e. Sistem pelaporan biaya kepada manajer yang bertanggungjawab (responsibility
reporting).

2.2 POJK Laporan Bulanan dan Laporan Publikasi

Berdasarkan Pasal 2 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 12 /


POJK.03 /2019 tentang pelaporan bank umum melalui sistem pelaporan otoritas jasa
keuangan, mennyatakan bahwa bank wajib menyusun dan menyampaikan Laporan
kepada Otoritas Jasa Keuangan secara lengkap, akurat, kini, utuh, dan tepat waktu.
Laporan yang dimaksud diungkapkan lebih lanjut pada Pasal 4, yang salah satunya
yaitu laporan bulanan.

Laporan bulanan yang wajib diserahkan ke OJK harus memenuhi ketentuan-


ketentuan berikut, sebagaimana dijelaskan pada Pasal 7, yaitu:

(1) Laporan disampaikan paling lambat:

a. untuk periode I, Laporan disampaikan paling lambattanggal 7 pada bulan


berikutnya;
b. untuk periode II, Laporan disampaikan paling lambat tanggal 15 pada bulan
berikutnya;
c. untuk periode III, Laporan disampaikan paling lambat tanggal 21 pada bulan
berikutnya; dan
d. untuk periode IV, Laporan disampaikan paling lambat akhir bulan berikutnya.

(2) Laporan bulanan yang disampaikan untuk masing-masing periode sebagaimana


dimaksud pada ayat (1) bagi bank umum konvensional wajib terdiri atas:

a. periode I, meliputi:
1. Laporan suku bunga dasar kredit; dan

8
2. Laporan kewajiban penyediaan modal minimum dan aset tertimbang
menurut risiko-Bank secara individu;
b. periode II yaitu Laporan data sumber daya manusia perbankan Indonesia-
bulanan; dan
c. periode IV yaitu Laporan publikasi bulanan.

(3) Selain Laporan bulanan yang disampaikan sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
bank umum konvensional yang termasuk dalam kelompok Bank Umum berdasarkan
Kegiatan Usaha (BUKU) 3, BUKU 4, dan bank asing wajib menyampaikan Laporan
bulanan lainnya.

(4) Laporan bulanan lainnya sebagaimana dimaksud pada ayat (3) meliputi:

a. periode II, terdiri atas:


1. Laporan liquidity coverage ratio-Bank secara individu; dan
2. Kertas kerja net stable funding ratio dan Laporan net stable funding
ratio-Bank secara individu, untuk Bank yang memiliki net stable
funding ratio kurang dari 100% (seratus persen);
b. periode IV, terdiri atas:
1. Laporan liquidity coverage ratio-Bank secara konsolidasi;
2. Rencana tindak pemenuhan net stable funding ratio-Bank secara
individu, untuk Bank yang memiliki net stable funding ratio kurang dari
100% (seratus persen);
3. Rencana tindak pemenuhan net stable funding ratio-Bank secara
konsolidasi, untuk Bank yang memiliki net stable funding ratio kurang
dari 100% (seratus persen); dan
4. Kertas kerja net stable funding ratio dan Laporan net stable funding
ratio-Bank secara konsolidasi, untuk Bank yang memiliki net stable
funding ratio kurang dari 100% (seratus persen).

(5) Kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (3) juga berlaku bagi bank umum
konvensional yang tidak termasuk dalam kelompok BUKU 3, BUKU 4, atau bank

9
asing namun pernah diwajibkan untuk menyampaikan Laporan sebagaimana dimaksud
pada ayat (4).

(6) Laporan bulanan yang disampaikan untuk masingmasing periode sebagaimana


dimaksud pada ayat (1) bagi bank umum syariah wajib terdiri atas:

a. periode I yaitu Laporan kewajiban penyediaan modal minimum dan aset


tertimbang menurut risiko-Bank secara individu;
b. periode II yaitu Laporan data sumber daya manusia perbankan Indonesia-
bulanan; dan
c. periode IV yaitu Laporan publikasi bulanan.

2.3 PERGUB Tentang Pelaporan LPD

Berdasarkan Peraturan Gubernur Bali No. 44 Tahun 2017 tentang peraturan


pelaksanaan PERDA Provinsi Bali No. 3 Tahun 2017 tentang LPD, yakni pada Pasal
30 mennyatakan bahwa:

(1) Prajuru LPD harus menyampaikan laporan kepada Desa melalui Panureksa dan
kepada Gubernur, Bupati/Walikota melalui LPLPD.

(2) Jenis pelaporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sebagai berikut:

a. Laporan bulanan, terdiri dari:


1. Laporan kegiatan dan perkembangan pinjaman;
2. Neraca percobaan;
3. Laporan neraca; dan
4. Laporan rugi/laba
b. Laporan tiga bulanan terdiri dari:
1. Laporan penilaian kesehatan LPD; dan
2. Laporan penilaian peringkat risiko LPD
c. Laporan tahunan terdiri dari:
1. Laporan RK-RAPB tahunan LPD;

10
2. Laporan Pertanggung Jawaban Prajuru Akhir Tahun; dan
3. Laporan Pertanggung Jawaban Panureksa Akhir Tahun.

2.4 Nilai Informasi

Menurut Priyanto (2013:1), nilai informasi adalah bisa diartikan sebagai data
dengan arti atau makna atau informasi yang memiliki arti penting dan manfaat yang
relatif untuk membuat suatu keputusan untuk melakukan tindakan selanjutnya. Bagian
terpenting dalam nilai informasi adalah saat seseorang menerima informasi, dia dapat
membuat keputusan dari informasi yang diterima. Apabila dia tidak membuat
keputusan, maka informasi tersebut tidak relevan untuk melakukan tidakan
selanjutnya.

Menurut Jogiyanto (2005:31), nilai informasi ditentukan oleh dua hal, yaitu
manfaat dan biaya mendapatkannya. Informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya
lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Nilai informasi secara
nyata memiliki karakteristik khusus terhadap tingkat ukuran, kebutuhan, dinamika,
kemanfaatan dan keterpakaian informasi itu sendiri. Tetapi nilai tersebut tidak dapat
diukur secara nyata.

Kualitas Informasi biasa ditentukan oleh tiga hal yakni waktu (timeliness),
relevansi (relevance), dan keakuratan (accuracy). Penjelasan dari waktu, relevansi, dan
keakuratan menurut Jogiyanto H.M sebagai berikut:

1) Tepat pada waktunya, berarti informasi yang datang pada penerimanya tidak
boleh terlambat. Informasi yang terlambat akan mengurangi nilai dari
informasi tersebut.
2) Relevansi, berarti informasi informasi tersebut mempunyai manfaat untuk
pemakainya.
3) Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias
atau menyesatkan. Informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.

11
2.5 SIA Perbankan dan LPD

Sistem Informasi Akuntansi merupakan suatu komponen dalam perusahaan yang


mengumpulkan, mengklasifikasikan, mengolah, menganalisis serta
mengkomunikasikan informasi keuangan dan pengambilan sebuah keputusan yang
relevan untuk pihak eksternal dan pihak internal perusahaan.

Berdasarkan pengertian sistem informasi akuntansi, sistem informasi akuntansi


memiliki tujuan untuk menghasilkan informasi yang diperlukan oleh para pembuat
keputusan, baik pihak internal maupun pihak eksternal perusahaan. Terdapat tiga
tujuan utama sistem informasi akuntansi menurut Krismiaji (2010:37) yaitu terdiri
dari:

1) Menjamin bahwa informasi yang dihasilkan dapat dipercaya.


2) Menjamin bahwa aktivitas bisnis dilaksanakan secara efisien dan sesuai
dengan tujuan manajemen serta sejalan dengan peraturan yang telah
digariskan.
3) Melindungi dan menjaga aktiva organisasi termasuk data lain yang dimiliki
oleh perusahaan.

2.6 Stakeholder

Pengertian stakeholder merupakan semua pihak di dalam masyarakat, baik itu


individu, komunitas atau kelompok masyarakat yang memiliki sebuah hubungan dan
kepentingan terhadap organisasi, perusahaan dan permasalahan yang sedang dibahas.
Dalam terjemahan bahasa Indonesia sendiri, arti stakeholder adalah seorang pemangku
kepentingan atau pihak yang berkepentingan.

Stakeholder merupakan salah satu bagian penting sebuah organisasi yang


memiliki peran secara aktif serta pasif untuk menjalankan tujuannya. Stakeholder
sendiri dapat kita ditemui dimanapun, terutama dalam sebuah kegiatan bisnis sehingga
setiap perusahaan tidak terlepas dari keberadaan tokoh terpenting tersebut.

12
Dengan hadirnya stakeholder dalam kegiatan berbisnis akan diperlukan untuk
memberikan sebuah bantuan untuk mengembangkan sebuah tujuan dari perusahaan
tersebut. Namun, tidak seluruh stakeholder akan memberikan dampak positif terhadap
sebuah perusahaan.

Stakeholder dalam perusahaan mencangkup pemegang saham, karyawan, staff,


pegawai, sumber daya, serta distributor maupun konsumen. Bahkan, pesaing
perusahaan lain juga disebut sebagai stakeholder karena dapat mempengaruhi
kestabilan perusahaan. Adapun jenis-jenis stakeholder yaitu:

1. Stakeholder Utama (Primer)

Stakeholder primer merupakan stakeholder yang memiliki ikatan yang kuat


hubungannya dengan penyusunan kebijakan, proyek, serta program. Mereka tersebut
adalah bagian pihak penentu yang paling utama dalam sebuah aktivitas pengambilan
keputusan perusahaan. Beberapa contoh stakeholder primer ini adalah, masyarakat,
tokoh masyarakat, serta manajer publik.

2. Stakeholder Pendukung (Sekunder)

Stakeholder sekunder adalah bagian yang tidak akan berhubungan langsung


terhadap suatu program, dalam kebijakan atau sebuah proyek. Namun stakeholder
primer mempunyai rasa simpati dan kepedulian, sehingga banyak dari mereka turut
serta dalam mengemukakan pendapatnya yang berpotensi mampu mengubah sikap
stakeholder primer serta keputusan resmi pemerintah. Beberapa contoh stakeholder
sekunder adalah, lembaga pemerintah, LSM, Perguruan Tinggi, dan Pengusaha.

3. Stakeholder Kunci

Stakeholder kunci adalah bagian kelompok eksekutif yang memiliki wewenang


resmi atas pengambilan keputusan. Contoh dari stakeholder kunci dalam sebuah
proyek pemerintah daerah kabupaten yaitu Pemerintah Kabupaten, DPRD Kabupaten,
serta Dinas yang bertanggung jawab langsung atas proses proyek tersebut.

13
BAB 3

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Akuntansi pertanggungjawaban merupakan suatu sistem yang digunakan oleh


perusahaan untuk mengevaluasi kinerja pusat-pusat pertanggungjawaban dan
memudahkan pengendalian atas pendapatan dan biaya yang menjadi tanggungjawab
manajer yang bersangkutan. Adapun tujuan dari laporan pertanggungjawaban yaitu:
(1) untuk mengumpulkan dan melaporkan informasi akuntansi menurut pusat-pusat
pertanggungjawaban, (2) menentukan batas-batas wewenang dan tanggungjawab
setiap pimpinan pusat pertanggungjawaban didalam struktur organisasi, (3) Untuk
pengurusan biaya dan sekaligus untuk mengukur kinerja masing-masing pimpinan
pusat pertanggungjawaban berdasarkan anggaran yang telah ditetapkan untuk masing-
masing pusat pertanggungjawaban.

14
DAFTAR PUSTAKA

https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/16863/perda-prov-bali-no-3-tahun-2017

https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/64909

https://accurate.id/marketing-manajemen/pengertian-laporan-pertanggungjawaban/

https://www.jurnal.id/id/blog/simak-pengertian-dan-komponen-laporan-
pertanggungjawaban/

15

Anda mungkin juga menyukai