Anda di halaman 1dari 23

KEWIRAUSAHAAN

Pengelolaan Rencana Keuangan (Manajemen Keuangan) dan SDM

Dosen Pengampu: Drs. I Gusti Salit Ketut Netra, M.M.

OLEH :

Komang Ayu Laran Tari 1907311009


Ni Ketut Sindi Oktavia Pinatih SP 1907311041
Novia Indra Sari 1907311054

PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2021

i
KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan berkat dan rahmat-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah Kewirausahaan tentang “Pengelolaan Rencana Keuangan” dengan sebaik – baiknya
dan tepat pada waktunya.
Makalah Kewirausahaan ini kami susun untuk memenuhi tugas kelompok pada mata
kuliah Kewirausahaan dengan mengacu pada beberapa sumber, sehingga kami mengucapkan
banyak terimakasih kepada sumber-sumber yang telah menjadi referensi kami. Makalah ini
juga bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada pembaca tentang Pengelolaan
Rencana Keuangan.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari bahwa makalah yang kami susun ini tak
pernah lepas dari kekurangan ataupun kesalahan. Dengan itu kami sangat mengharapkan
masukan dari Bapak dosen, sebagai acuan dalam menyusun makalah – makalah selanjutnya.
Akhir kata kami berharap semoga makalah Kewirausahaan ini dapat bermanfaat dan diterima
bagi pembaca.

Denpasar, 20 September 2021

Penyusun
(Kelompok 6)

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar........................................................................................................... ii
Daftar Isi..................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang.................................................................................................... 1
1. 2 Rumusan Masalah............................................................................................... 1
1. 3 Tujuan Penulisan................................................................................................. 2
1. 4 Manfaat............................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengelolaan Rencana Keuangan......................................................................... 3
2.2 Pengertian Laporan Keuangan............................................................................ 5
2.3 Pihak – Pihak yang Berkepentingan dalam Laporan Keuangan......................... 6
2.4 Jenis – Jenis Laporan Keuangan......................................................................... 8
2.5 Komponen – Komponen Laporan Keuangan...................................................... 9
2.6 Bentuk – Bentuk Laporan Keuangan.................................................................. 10
2.7 Pengertian Manajamen Sumber Daya Manusia.................................................. 12
2.8 Fungsi – Fungsi dalam MSDM........................................................................... 14
BAB III Penutup
3. 1 Kesimpulan......................................................................................................... 19
3. 2 Saran.................................................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................... 20

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1. 1 Latar Belakang
Indonesia telah mengalami banyak perkembangan dalam segala aspek kehidupan.
Mulai dari bidang sosial, ekonomi, budaya, teknologi, dan lain-lain. Hal ini menuntut
suatu negara untuk mewajibkan dirinya untuk memperbaiki diri dengan cara lebih
mengupgrade setiap informasi yang terbaru, sehingga segala informasi baru dapat
dimanfaatkan sebagai alat untuk membuat suatu negara dapat lebih berkembang
ataupun maju, salah satunya dalam bidang perekonomian. Terutama untuk negara
Indonesia yang saat ini sedang berkembang untuk maju, salah satunya lewat sector
ekonomi.
Dalam bidang ekonomi, Indonesia telah mengalami banyak perkembangan.
Walaupun belum menjadi negara maju tetapi ekonomi Indonesia sudah lebih baik.
Seiring dengan perkembangan masyarakat, kebutuhan yang ditimbulkan juga semakin
banyak. Keadaan seperti ini membuat sebagian masyarakat berpikir untuk menciptakan
sesuatu untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Maka saat ini banyak sekali UMKM
(Usaha Mikro, Kecil dan Menengah) yang menjadi soko guru perekonomian Indonesia.
Namun, banyak UMKM di Indonesia yang sulit mengalami perkembangan.
Salah satu kendalanya adalah manajemen usaha yang kurang baik. Maka dari itu, dalam
makalah ini akan kami paparkan mengenai beberapa manajemen yang sangat penting
bagi perkembangan UMKM di Indonesia, yang meliputi manajemen sumber daya
manusia dan manajemen keuangan.

1. 2 Rumusan Masalah
1) Apakah yang dimaksud dengan manajemen keuangan?
2) Apakah yang dimaksud dengan Laporan Keuangan?
3) Siapa saja pihak – pihak yang berkepentingan dalam laporan keuangan?
4) Apa saja jenis – jenis laporan keuangan?
5) Apa saja komponen – komponen laporan keuangan?
6) Bagaimana bentuk – bentuk laporan keuangan?
7) Apa pengertian manajemen sumber daya manusia?
8) Apa saja fungsi – fungsi dalam manajemen sumber daya manusia?

1
1. 3 Tujuan Penelitian
1) Untuk mengetahui yang dimaksud dengan manajemen keuangan.
2) Untuk mengetahui yang dimaksud dengan laporan keuangan.
3) Untuk mengetahui pihak – pihak yang berkepentingan dalam laporan keuangan.
4) Untuk mengetahui jenis – jenis laporan keuangan.
5) Untuk mengetahui komponen – komponen laporan keuangan.
6) Untuk mengetahui bentuk – bentuk laporan keuangan.
7) Untuk mengetahui pengertian manajemen sumber daya manusia.
8) Untuk mengetahui fungsi – fungsi dalam manajemen sumber daya manusia.

1. 4 Manfaat
1) Bagi penulis makalah ini dapat menambah wawasan serta pengetahuan mengenai
pengelolaan rencana keuangan dan sumber daya manusia.
2) Bagi pembaca dapat dijadikan sebagai bahan acuan dalam pembuatan makalah
selanjutnya.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengelolaan Rencana Keuangan


Manajemen keuangan adalah seni (art) dan ilmu (science), untuk me-manage
uang, yang meliputi proses, institusi/lembaga dan instrumen yang terlibat dalam masalah
transfer uang di antara individu, bisnis dan pemerintahan. (Brigham dalam Kasmir:
2016)
Menurut James C. Van Horne dalam Kasmir : 2016 manajemen keuangan adalah
segala aktifitas yang berhubungan dengan perolehan, pendanaan, dan pengelolaan aktiva
dengan beberapa tujuan menyeluruh.
Menurut Martono dan Harjito (2007:4) manajemen keuangan adalah segala
aktifitas perusahaan yang berhubungan dengan bagaimana memperoleh dana,
menggunakan dana, dan mengelola aset sesuai dengan tujuan secara menyeluruh.
Selanjutnya menurut Sudana (2011) manajemen keuangan merupakan bidang
keuangan yang menerapkan prinsip-prinsip keuangan dalam suatu organisasi perusahaan
untuk menciptakan dan mempertahankan nilai melalui pengambilan keputusan dan
pengelolaan sumber daya yang tepat.
Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa manajemen keuangan
adalah segala aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan bagaimana memperoleh
dana, menggunakan dana, dan megelola aset dalam suatu organisasi perusahaan untuk
menciptakan dan mempertahankan nilai perusahaan.
Salah satu tujuan manajemen keuangan adalah pendekatan likuiditas dan profitabilitas
sebagai berikut :
1) Menjaga likuiditas dan profitabilitas
2) Likuiditas berarti manajer keuangan menjaga agar selalu tersedia uang as untuk
memenuhi kewajiban finansialnyadengan segera.
3) Profitabilitas berarti manajer keuangan berusaha agar memperoleh laba perusahaan,
terutama untuk jangka panjang.

Fungsi Manajemen Keuangan yang Harus Kamu Ketahui


Selain tujuan manajer keuangan di atas, manajer keuangan juga harus mempunyai fungsi
yang jelas. Ada beberpa fungsi manajer keuangan :
1) Planning

3
2) Merencanakan keuangan dalam sebuah perusahaan sangat lah penting. Perencanaan
keuangan meliputi mengatur uang kas, menghitung rugi laba, merencanakan arus kas.
3) Budgeting
Budgeting merupakan kegiatan mengalokasikan dana untuk semua keperluan
perusahaan. Alokasi ini harus dilakukan seminimal mungkin dan memaksimalkan
anggaran yang ada.
4) Controlling
Controlling adalah melakukan pengontrolan atau evaluasi terhadap keuangan yang
sedang berjalan. Evaluasi dilakukan untuk memperbaiki sistem keuangan perusahaan
agar perusahaan dapat bertahan.
5) Auditing
Auditing adalah proses pemeriksaan keuangan. Pemeriksaan keuangan perusahaan
sesuai kaidah akuntasi akan menghindari terjadinya penyelewengan dan
penyimpangan dana perusahaan.
6) Reporting
Reporting adalah melaporkan keuangan. Melaporkan keuangan perusahaan harus
dilaksanakan secara terbuka dan transparan di semua kalangan perusahaan. Laporan
ini berguna untuk memberikan informasi keadaan keuangan perusahaan.

Prinsip Manajemen Keuangan


Terdapat juga beberapa prinsip manajer keuangan yang harus diterapkan di setiap
perusahaan.
1) Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kewajiban moral dan hukum yang terdapat dalam sebuah
perusahaan. Sehingga dapat diketahui darimana dana diperoleh, dana dipakai untuk
apa saja, serta bagaimana perusahaan memakai dana tersebut. Semua pihak dan aspek
di perusahaan harus tahu bagaimana dana dan wewenang itu digunakan.
2) Konsistensi
Sistem keuangan perusahaan harus dilakukan secara konsisten, bukan berarti
perusahaan tidak boleh mengganti sistem yang sudah berjalan. Tetapi dengan adanya
pergantian tersebut menandakan adanya penggunaan dana yang tidak stabil

4
3) Kelangsungan Hidup
Manajer keuangan harus bisa merencanakan keuangan agar perusahaan bisa terus
berjalan dan hidup. Manajer keuangan juga harus memunyai strategi keuangan yang
tepat.
4) Transparansi
Perusahaan harus transparan dan terbuka terhadap keuangan perusahaan. Perusahaan
harus menyediakan informasi tentang aktivitasnya dengan orang yang
berkepentingan. Keuangan yang akurat, lengkap, dan rapi dapat diakses dnegan
mudah oleh setiap manajer yang berkepentingan.
5) Standar Akuntansi
Sistem akuntasi yang berlaku di setiap perusahaan haruslah sama. Yang berrarti
semua akuntan di seluruh dunia dapat paham dan mengerti tentang sistem akuntasi
yang sama.
6) Integritas
Laporan dan catatan keuangan harus dijaga integritasnya dengan baik. Laporan
keuangan harus dibuat selengkap dan seakurat mungkin.
7) Pengelolaan
Perusahaan harus bisa mengelola keuangan perusahaan dengan tepat. Perusahaan
harus bisa menjamin bahwa dana yang telah dianggarkan dapat digunakan sesuai
dengan tujuan dan rencana keuangan yang telah dibuat sebelumnya.

2.2 Pengertian Laporan Keuangan


Setiap perusahaan pada suatu waktu (periode) memiliki kewajiban untuk
melaporkan semua kegiatan keuangannya. Laporan ini berisi jumlah aktivitas yang
berhubungan dengan uang masuk (pendapatan) dan uang ke luar (biaya – biaya),
sehingga terlihat besaran angka – angka yang mampu menjelaskan keuangan perusahaan
dalam suatu periode. Oleh karena itu, seorang pebisnis harus mampu menyajikan laporan
keuangannya, secara berkala agar terlihat aktivitas keuangan perusahaannya.
Laporan ini berisi jumlah aktivitas yang berhubungan dengan uang masuk
(pendapatan) dan uang ke luar (biaya – biaya), sehingga terlihat besaran angka – angka
yang mampu menjelaskan keuangan perusahaan dalam suatu periode.Dalam laporan
keuangan termuat informasi mengenai jumlah kekayaan (assets) dan jenis – jenis
kekayaan: kewajiban – kewajiban (utang), baik jangka Panjang maupun jangka

5
pendek; serta ekuitas (modal) yang dimiliki perusahaan tersebut. Informasi yang
disebutkan diatas tergambar dalam neraca.
Selain itu, laporan keuangan juga memberikan informasi tentang hasil – hasil
usaha yang diperoleh perusahaan dalam suatu periode tertentu dan biaya- biaya atau
beban yang dikeluarkan untuk memperoleh hasil tersebut. Informasi ini akan
termuat dalam laporan laba rugi. Laporan keuangan perusahaan juga memberikan
gambaran tentang arus kas suatu perusahaan seperti yang tergambar dalam laporan arus
kas.
Pembuatan masing-masing laporan keuangan memiliki tujuan tersendiri. Secara
umum tujuan pembuatan laporan keuangan suatu perusaahan adalah sebagai berikut:
 Memberikan informasi keuangan tentang jumlah aktiva (harta) dan jenis– jenis aktiva
 Memberikan informasi tentang jumlah kewajiban, jenis – jenis kewajiban dan
jumlah modal.
 Memberikan informasi tentang hasil usaha yang tercermin dari jumlah pendapatan
yang diperoleh dan sumber-sumber pendapatan.
 Memberikan informasi tentang jumlah biaya yang dikeluarkan.
 Memberikan informasi tentang perubahan-perubahan yang terjadi dalam aktiva,
kewajiban dan modal suatu perusahaan.
 Memberikan informasi tentang kinerja manajemen dalam suatu periode dari hasil
laporan keuangan yang disajikan
Dari laporan keuangan akan tergambarkan kondisi keuangan suatu perusahaan,
sehingga memudahkan untuk menilai kinerja manajemen perusahaan yang bersangkutan.
Penilaian kinerja manajemen akan menjadi patokan atau ukuran berhasil atau tidaknya
manajemen dalam menjalankan kebijakan yang telah digariskan oleh perusahaan.
Jadi, dari laporan keuangan tergambar kinerja manajemen masa lalu yang
sekaligus merupakan gambaran kinerja ke depan. Laporan yang disajikan akan dinilai
melalui rasio-rasio keuangan yang ada, sehingga akan diketahui kondisi keuangan
perusahaan yang sesungguhnya.

2.3 Pihak – Pihak yang Berkepentingan dalam Laporan Keuangan


Pembuatan dan penyusunan laporan keuangan ditujukan untuk memenuhi
kepentingan berbagai pihak, baik pihak dalam perusahaan maupun pihak luar
perusahaan. Pihak dalam perusahaan yang paling berkepentingan dengan perusahan baik

6
langsung maupun tidak langsung. Masing – masing pihak mempunyai kepentingan dan
tujuan tersendiri terhadap laporan keuangan yang dibuat oleh perusahaan.
Dalam praktiknya pihak-pihak yang memiliki kepentingan terhadap laporan
keuangan perusahaan adalah sebagai berikut:
1) Pemegang saham
Kepentingan laporan keuangan bagi pemegang saham yang merupakan pemilik
perusahan adalah untuk melihat kemajuan perusahaan yang dimilikinya dalam suatu
periode.
2) Manajemen
Arti penting laporan keuangan bagi pihak manajemen adalah untuk menilai kinerja
manajemen perusahaan dalam mencapai target – target yang telah ditetapkan. Selain
itu juga untuk menilai kinerja manajemen dalam mengelola sumber daya yang
dimilikinya.
3) Kreditor
Kreditor adalah pihak penyandang dana seperti bank atau Lembaga keungan lainnya.
Mereka sangat berkepentingan terhadap usaha yang akan dibiayainya. Bank atau
Lembaga keungan lain yang turut membiayai tidak mau menderita kerugian, sehingga
perlu mempelajari prospek usaha yang akan dating. Bank juga harus mengetahui
berapa dana yang dibutuhkan sesungguhnya, sehingga tidak mubazir dan menjadi
beban pelanggannya.
4) Pemerintah
Bagi pemerintah, laporan keuangan digunakan untuk menilai kejujuran perusahaan
dalam melaporkan aktivitas usahanya. Laporan keuangan sekaligus befungsi untuk
mengetahui kewajiban perusahaan terhadap negara, terutama pembayaran pajak yang
menjadi kewajiban perusahaan.
5) Karyawan
Bagi karyawan, laporan keuangan berfungsi untuk mengetahui kondisi keuangan
perusahaan yang sebenarnya. Dengan mengetahui ini, mereka dapat melihat kinerja
mereka sehingga boleh mengharapkan adanya peningkatan kesejahteraan apabila
perusahaan memgalami keuntungan dan sebaliknya perlu melakukan perbaikan jika
perusahaan mengalami kerugian.
6) Investor

7
Investor adalah pihak yang akan atau ingin menanamkan modalnya di perusahaan.
Penanaman modal dapat mereka lakukan baik dalam pembelian obligasi yang
ditawarkan ataupun saham.

2.4 Jenis – Jenis Laporan Keuangan


Masing – masing jenis laporan keuangan memiliki bentuk dan berisi komponen –
komponen yang telah dipersyaratkan. Laporan keuangan yang disajikan harus sesuai
dengan pedoman yang telah ditetapkan atau dibuat sesuai dengan standar yang telah
ditentukan.
Jenis jenis laporan keuangan yang ada adalah sebagai berikut:
1) Neraca
Neraca merupakan laporan yang menunjukan posisi keuangan perusahaan pada
tanggal tertentu. Posisi keuangan dimaksud adalah posisi aktiva (harta), passive
(kewajiban) dan ekuitas (modal) suatu perusahaan. Penyusunan komponen di dalam
neraca biasanya didasarkan pada tingkat likuiditas dan jatuh temponya.
2) Laporan laba rugi
Laporan laba rugi merupakan laporan keuangan yang menggambarkan hasil usaha
dalam suatu periode tertentu. Dalam laporan ini tergambar jenis atau sumber – sumber
pendapatan dan jumlah pendapatan perusahaan serta jenis – jenis biaya dan jumlah
biaya yang dikeluarkan. Jadi, intinya laporan laba rugi berisi komponen pendapatan
yang diperoleh dan biaya yang telah dikeluarkan selama satu periode tertentu
(biasanya semester atau tahun).
3) Laporan arus kas
Laporan arus kas merupakan laporan yang menunjukkan semua aspek yang berkaitan
dengan kegiatan perusahaan, baik yang berpengaruh langsung ataupun tidak langsung
terhadap kas. Laporan arus kas harus disusun berdasarkan konsep kas selama periode
laporan.
4) Laporan perubahan modal
Laporan ini berisi catatan terjadinya perubahan modal di perusahaan. Perubahan
modal disebabkan berbagai factor, misalnya adanya penjualan sejumlah saham yang
baru atau sebaliknya yaitu penarikan saham yang lama.
5) Catatan atas Laporan Keuangan

8
Catatan Atas Laporan Keuangan (CaLK) merupakan bagian dari laporan keuangan
suatu entitas. Namun, catatan laporan keuangan bukanlah hal yang wajib dibuat oleh
perusahaan. Sehingga biasanya perusahaan yang membuat catatan atas laporan
keuangan adalah perusahaan-perusahaan skala besar atau perusahaan yang sudah
terbuka (public companies). Tujuan pembuatan laporan ini adalah untuk memberikan
penjelasan yang rinci tentang hal-hal yang ada pada jenis laporan keuangan lainnya.
Sehingga letak catatan atas laporan keuangan ada di belakang sendiri.

2.5 Komponen – Komponen Laporan Keuangan


Untuk lebih memahami neraca dan laporan laba/rugi, ada baiknya untuk
mengetahui komponen – komponen yang terdapat dalam dua laporan keuangan, yaitu:
Neraca
Secara garis besar neraca menggambarkan jumlah harta di posisi aktiva dan jumlah
hutang serta modal (ekuitas) di posisi pasiva. Komponen harta yang tergambar di posisi
aktiva adalah sebagai berikut.
1. Aktiva lancar terdiri dari:
a. Kas
b. Bank (rekening giro dan tabungan)
c. Deposito berjangka
d. Surat – surat berharga
e. Piutang atau kredit yang berikat
f. Persediaan
g. Biaya yang dibayar dimuka
h. Pendapatan yang masih harus diterima
i. Dan aktiva lancar lainnya
2. Penyertaan
3. Aktiva tetap terdiri dari:
a. Aktiva tetap berwujud, yaitu: tanah, mesin, bangunan, peralatan, akumulasi
penyusutan dan aktiva tetap lainnya.
b. Aktiva tetap tidak berwujud, yaitu: goodwill, hak cipta, lisensi, dan merek dagang.
4. Aktiva lainnya terdiri dari:
a. Gedung dalam proses
b. Tanah dalam penyelesaian
c. Piutang jangka panjang

9
d. Uang jaminan
e. Uang muka investasi

Komponen utang (kewajban) serta modal (ekuitas) tergambar dalam posisi pasiva
sebaigai berikut.
1. Utang lancar (kewajiban jangka panjang) terdiri dari: Utang dagang, Utang wesel,
Utang bank, Utang pajak, Biaya yang masih harus dibayar, Utang sewa guna
usaha, Utang deviden.
2. Utang jangka panjang terdiri dari: utang hipotek, utang obligasi, utang bank jangka
panjang, utang dari lembaga keuangan jangka panjang, dan lannya.
3. Ekuitas terdiri dari: modal saham, agio saham, laba ditahan, modal sumbangan.

Laporan Laba Rugi


Berikut ini komponen – komponen yang terdapat dalam suatu laporan laba rugi.
a. Penjualan (pendapatan)
b. Harga pokok penjualan (HPP)
c. Laba kotor
d. Biaya operasi terdiri dari: biaya umum, biaya penjualan, biaya sewa, biaya
administrasi
e. Penyusutan (depresiasi)
f. Pendapatan bersih operasi
g. Pendapatan lainnya
h. Laba sebelum bunga dan pajak
i. Biaya bunga terdiri: bunga wesel, bunga bank, bunga hipotek, bunga obligasi, dan
bunga lainnya.
j. Pajak
k. Laba sesudah bunga dan pajak
l. Laba per lembar saham

2.6 Bentuk – Bentuk Laporan Keuangan


Penyajian laporan keuangan dapat dibuat dalam beberapa bentuk sesuai dengan
keinginan perusahaan. Meskipun bentuk laporan ini dibuat sesuai dengan keinginan
pihak manajemen perusahaan, namun tidak menyalahi aturan yang telah ditetapkan.

10
Berikut ini bentuk laporan umum yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
1. Bentuk Neraca
Dalam laporan keuangan neraca terdapat beberapa macam bentuk sebagai berikut.

a. Bentuk skontro (Account form)


Artinya neraca dibuat dalam bentuk seperti huruf “T”. Dalam bentuk ini sisi akiva
disebelah kiri dan pasiva ( kewajiban dan ekuitas ) di sebelah kanan. Untuk lebih
jelasnya, berikut ini neraca dalam bentuk skontro.

b. Bentuk laporan atau vertikal (report form)


Neraca dalam bentuk ini tersusun secara berurutan dari atas ke bawah, mulai dari
aktiva lancar, aktiva tetap, aktiva lainnya dan diikuti dengan kewajiban (utang)
jangka pendek, kewajiban jangka panjang, serta yang terakhir ekuitas. Untuk
jelasnya bentuk laporan keuangan vertikal adalah sebagai berikut.

c. Bentuk lainnya disesuaikan dengan kebutuhan dan posisi keuangan perusahaan

2. Bentuk Laporan Laba Rugi


Bentuk laporan laba rugi memiliki dua macam sebagai berikut.
a. Bentuk tunggal (single step system)
Dalam bentuk ini laporan laba rugi tidak terinci dan ditentukan
berdasarkan total pendapatan dikurangi total biaya. Dalam bentuk ini laporan

11
laba rugi disusun tanpa membedakan pendapatan, biaya usaha dan di luar usaha.
Contoh bentuk laporan laba rugi single step system dapat dilihat berikut ini.

b. Bentuk majemuk (multiple step system)


Laporan bentuk ini dihitung secara terinci dan bertahap, yaitu dengan membedakan
antara pendapatan maupun biaya dari usaha dengan di luar usaha. Contoh bentuk
laporan laba rugi multiple step system dapat dilihat berikut ini.

2.7 Pengertian Manajamen Sumber Daya Manusia


Salah satu aspek yang tidak kalah pentingnya untuk dikelola para wirausahawan
adalah sumber daya manusia yang dimilikinya. Manusia yang menjadi motor penggerak
kegiatan usaha perlu dikelola secara professional. Pengelolaan SDM ini kita kenal
dengan manajemen sumber daya manusia (MSDM).
Pengelolaan manusia sebagai asset yang paling penting bagi perusahaan dimulai
dari penentuan jabatan yang dibutuhkan perusahaan atau seberapa banyak jabatan yang
diperlukan. Kemudian, penentuan jabatan yang dibutuhkan perusahaan atau seberapa
banyak jabatan yang diperlukan, penentuan tugas, wewenang, dan tanggung jawab

12
masing-masing jabatan. Untuk menduduki jabatan diperlukan keterampilan tertentu.
Oleh karena itu, perusahaan juga harus menentukan persyaratan jabatan untuk
menduduki jabatan tersebut. Kegiatan ini dikenal dengan nama analisis jabatan.

Setelah analisis jabatan ditetapkan, langkah selanjutnya adalah merencanakan


jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan sesuai dengan analisis jabatan yang sudah dibuat.
Perencanaan tenaga kerja meliputi jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan serta persyaratan
yang diinginkan. Hal ini penting agar perusahaan tidak mengalami kekurangan atau
kelebihan karyawan.
Langkah selanjutnya setelah perencanaan kerja adalah melakukan pengadaan
tenaga kerja. Pengadaan meliputi penarikan karyawan (rekrutmen) dan seleksi. Penarikan
disesuaikan dengan kebutuhan dan persyaratan Yang diinginkan penarikan pegawai
dapat dilakukan referensi (kenalan) atau iklan. Cara Iain dapat dilakukan dengan cara
menempelkan brosur di lembaga pendidikan tinggi atau pusat-pusat pelatihan dapat pula
dilakukan dengan cara Iain, seperti dari Yang masuk. Agar tenaga kerja Yang terjaring
sesuai dengan keinginan dalam informasi Yang diberikan perlu dijelaskan
persyaratannya, misalnya umur, jenis kelamin, pendidikan, pengalaman kerja, atau syarat
lainnya.
Karyawan yang telah lolos seleksi berminat akan mengajukan lamaran kerja
sesuai dengan waktu yang dibutuhkan. Biasanya jumlah yang melamar jauh lebih banyak
dibanding yang dibutuhkan. Tugas selanjutnya adalah menyeleksi pelamar yang ada
dengan kriteria sesuai dengan persyaratan. Pemilihan ini dimulai dari seleksi surat
lamaran, tes umum, wawancara, psikotes, sampai dengan tes kesehatan. Syarat untuk
lolos bagi seorang pelamar adalah sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan
perusahaan.
Karyawan yang telah lolos seleksi dibagi dalam dua kategori. Pertama, mereka
yang langsung dapat bekerja karena sudah berpengalaman kerja sebelumnya. Kedua,
mereka Yang belum memiiiki pengalaman kerja. Kelompok Yang belum memiliki
pengalaman kerja perlu diberikan pelatihan terlebih dulu. Diharapkan setelah mengikuti
pelatihan, keahlian mereka bertambah atau meningkat sehingga siap untuk dipekerjakan.
Tugas perusahaan selanjutnya adalah menentukan kompensasi yang akan diterima
karyawan. Besarnya kompensasi ditentukan oleh berbagai factor, seperti Pendidikan,
jabatan, wewenang dan tanggung jawab, serta faktor-faktor lainnya. Kompensasi ini dari

13
waktu ke waktu terus bergerak. Jenis kompensasi yang diberikan dapat dalam bentuk
keuangan atau nonkeuangan.
Setelah mulai bekerja, karyawan sudah dapat merencanakan kariernya sampai
karyawan tersebut berhenti bekerja. Dalam perencanaan karier beberapa
persyaratan yang harus dilalui, di antaranya waktu dan persyaratan tertentu, namun yang
menentukan adalah karyawan itu sendiri.
Disamping itu, perusahaan harus membuat berbagai kebijakan yang berhubungan
dengan pemutusan hubungan dengan karyawan. Pemutusan hubungan dapat dilakukan
dengan berbagai pertimbangan, misalnya sudah memasuki usia pension, diberhentikan
karena lalai atau membuat kesalahan, atau berhenti atas permintaan karyawan itu sendiri.
Masing – masing kegiatan dalam MSDM tidak dapat berjalan sendiri – sendiri,
tetapi harus dilaksanakan secara berkesinambungan karena kaitan antara satu kegiatan
dengan kegiatan lainnya sangat erat. Apabila salah satu kegiatan tidak dapat dijalankan
dengan baik, jangan diharapkan tujuan MSDM perusahaan dapat tercapai. Sebagaimana
fungsi manajemen pada umumnya, MSDM juga memiliki beberapa fungsi, seperti
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan terhadap SDM-nya secara
benar.

2.8 Fungsi – Fungsi dalam MSDM


Hal yang perlu dianalisis selanjutnya adalah kesiapan perusahaan yang berkaitan
dengan manajemen sumber daya manusia mulai dari pengadaan, penempatan jabatan
tertentu, sampai dengan penentuan kesejahteraan karyawan. Urutan proses ini dilakukan
untuk perusahaan yang baru berdiri, sedangkan abgi perusahaan yang sudah atau sedang
berjalan tinggal menyesuaikan diri dengan keadaan yang sedang berlangsung.
Manajemen sumber daya manusia adalah konsep yang bertalian dengan
kebijaksanaan, prosedur, dan praktik bagaimana mengelola atau mengatur orang dalam
perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Kegiatan manajemen sumber daya manusia dapat dijabarkan dalam fungsi
manajerial yang meliputi:
a. Analisis jabatan
b. Perencanaan tenaga kerja
c. Pengadaan karyawan (penarikan dan seleksi)
d. Pelatihan dan pengembangan
e. Kebijakan kompensasi

14
f. Perencanaan karier
g. Kebijakan kesejahteraan
h. Pemutusan hubungan kerja

A. Analisis Jabatan
Komponen organisasi dan SDM yang paling penting adalah penentuan
pekerjaan atau jabatan. Untuk mencapai tujuan, organisasi perlu menetapkan jenis
jenis pekerjaan yang harus dilaksanakan. Manajemen perusahaan khususnya
manajemen sumber daya manusia m utlak perlu mempunyai informasi dan data yang
lengkap dan tepat mengenai semua jabatan yang ada agar dapat melaksanakan setiap
fungsi manajemen secara keseluruhan. Informasi dan data jabatan tersebut diperoleh
dari analisis jabatan.
Analisis jabatan adalah proses untuk memperlajari dan mengumpulkan
berbagai informasi yang berhubungan dengan suatu jabatan. Untuk itu, perlu
diketahui pekerjaan apa saja yang harus dikerjakan, bagaimana mengerjakannya, dan
mengapa pekerjaan itu harus dilakukan serta persyaratan untuk menduduki suatu
jabatan. Dengan kata lain, analisis jabatan dapat diartikan sebagai suatu proses yang
sistematis untuk mengumpulkan, menganalisis data dan informasi suatu jabatan.
Hasil dari analisis jabatan akan diperoleh dua hal, yaitu:
• Uraian jabatan
• Spesifikasi jabatan
Dalam uraian jabatan dijelaskan secara lengkap keterangan tentang jabatan yang ada
serta segala sesuatu yang berkaitan dengan jabatan tersebut. Adapun isi uraian
jabatan meliputi hal hal seperti:
 Identitas jabatan
 Fungsi jabatan
 Uraian tugas
 Wewenang
 Tanggung jawab
 Hubungan kerja
 Bahan, alat dan mesin yang digunakan

15
 Kondisi kerja
Sementara itu, spesifikasi jabatan atau persyaratan jabatan memuat syarat-syarat
minimum yang harus dipenuhi oleh seseorang agar dapat melaksanakan
jabatan tertentu dengan baik.

Persyaratan jabatan harus memuat hal – hal antara lain :


 Persyaratan Pendidikan
 Persyaratan pelatihan
 Persyaratan pengalaman
 Persyaratan psikologi
 Persyaratan khusus

B. Sumber Daya Manusia


Perencanaan sumber daya manusia adalah kegiatan merencanakan jumlah
tenaga kerja yang dibutuhkan sesuai dengan analisis jabatan yang sudah dibuat.
Perencanaan tenaga kerja meliputi jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan
serta persyaratan yang diinginkan. Hal ini penting agar perusahaan tidak mengalami
kekurangan atau kelebihan karyawan.
Perencanaan sumber daya manusia merupakan suatu kegiatan yang dilakukan
secara sistematis untuk meramalkan atau memperkirakan kebutuhan sumber daya
manusia dalam suatu perusahaan. Perkiraan tentang kebutuhan tenaga kerja yang
diperlukan perusahaan didasarkan pada berbagai pertimbangan, antara lain rencana
produksi atau jasa yang dihasilkan sesuai dengan jenis atau bidang investasi yang
dijalankan.
Setelah melakukan perkiraan terhadap jumlah barang atau jasa yang akan
dihasilkan, selanjutnya perkiraan ini diubah ke dalam jumlah orang yang dibutuhkan
untuk mengerjakan dan melaksanakan aktivitas tersebut. Untuk level manajerial
biasanya jumlah pegawai didasarkan pada jumlah orang yang dibutuhkan untuk
mengerjakan dan melaksanakan aktivitas tersebut. Untuk level manajerial biasanya
jumlah pegawai didasarkan pada jumlah jabatan yang tersedia dalam struktur
organisasi perusahaan.

16
Perencanaan tenaga kerja diperlukan perusahaan karena beberapa
pertimbangan, seperti:
a. Untuk memenuhi kebutuhan karyawan baru karena ada pembukaan cabang baru
atau pendirian usaha baru.
b. Adanya karyawan yang keluar karena pensiun atau keluar sendiri atau
dikeluarkan perusahaan.
c. Pertimbangan lainnya.
C. Pengandaan Karyawan
Pengadaan tenaga kerja merupakan upaya untuk memperoleh jumlah dan jenis
tenaga kerja yang tepat untuk memenuhi kebutuhan organisasi dalam upaya
mencapai tujuan yang telah ditentukan. Pengadaan karyawan merupakan
perencanaan tenaga kerja yang dibuat. Kebutuhan tenaga kerja yang telah dibuat
perlu direkrut dan ditarik segera mungkin. Oleh karena itu, kegiatan pengadaan
tenaga kerja meliputi penarikan, seleksi, dan penempatan.
Penarikan (recruitment) adalah upaya mencari calon karyawan yang
memenuhi syarat tertentu, sehingga di perusahaan dapat memilih orang – orang
yang paling tepat untuk mengisi lowongan yang ada.
Proses penarikan pegawai juga disesuaikan dengan kebutuhan dan persyaratan
yang diinginkan. Penarikan pegawai dapat dilakukan dengan referensi (kenalan),
iklan, bursa tenaga kerja, open house, dari Lembaga Pendidikan tinggi, pusat pusat
pelatihan atau dengan cara lainnya. Agar dapat terjaring tenaga kerja yang sesuai
dengan keinginan, dalam informasi perlu dijelaskan persyaratannya, misalnya umur,
jenis kelamin, Pendidikan, pengalaman kerja atau syarat lainnya.
Tenaga kerja dapat berasal dari dua sumber, yaitu sumber dari dalam
organisasi (internal) atau sumber dari luar organisasi (eksternal). Sumber internal
adalah karyawan yang berada dalam organisasi itu sendiri untuk menduduki jabatan
dalam organisasi yang baru. Sementara itu, sumber eksternal adalah tenaga kerja
yang diperoleh melalui; periklanan, institusi Pendidikan, bursa tenaga kerja, atau
sumber lainnya. Proyek perluasan atau pengembangan dapat menggunakan sumber
internal dan eksternal, sedangkan proyek baru hanya menggunakan sumber eksternal.
Setelah dilakukan kegiatan penarikan, selanjutnya perlu dilakukan seleksi.
Seleksi adalah suatu proses untuk memilih atau mendapatkan tenaga kerja yang
memenuhi syarat sesuai dengan ketentuan organisasi. Tujuan seleksi adalah untuk
mendapatkan tenaga kerja yang paling tepat untuk menduduki jabatan tertentu.

17
Tugas berikutnya adalah menyeleksi di antara pelamar yang ada sesuai
dengan persyaratannya. Proses seleksi yang dilakukan dimulai dari:
 Seleksi surat lamaran
 Tes umum
 Wawancara
 Psikotes
 Sampai dengan tes kesehatan
Seorang pelamar dapat lolos sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan
perusahaan. Karyawan yang telah lolos seleksi dibagi dalam dua kategori. Pertama,
mereka yang langsung dapat bekerja karena sudah berpengalaman kerja
sebelumnya. Kedua, mereka yang belum memiliki pengalaman kerja.
Kelompok yang belum memiliki pengalaman kerja diberikan pelatihan
terlebih dahulu.
Penempatan berkaitan dengan pencocokan seseorang dengan jabatan yang
akan dijabatnya berdasarkan kebutuhan jabatan. Selanjutnya dilakukan orientasi,
dimana uraian tugas digunakan untuk menyampaikan informasi tentang tugas tugas
dan kewajiban kewajiban yang harus dilaksanakan dan standar pelaksanaan kerja
yang layak oleh karyawan.

D. Pelatihan dan Pengembangan


Bagi pelamar yang lulus seleksi, tetapi belum memiliki pengalaman kerja,
sebelum ditempatkan diberikan pelatihan terlebih dahulu. Tujuannya untuk
membiasakan mereka bekerja dalam lingkungan perusahaan. Diharapkan setelah
mengikuti pelatihan, keahlian mereka bertambah atau meningkat sehingga mereka
siap untuk bekerja.
Materi pelatihan diberikan kepada mereka sesuai dengan keahlian yang
dibutuhkan. Di samping itu, dipertimbangkan juga minat dan bakat karyawan sesuai
dengan hasil seleksi terdahulu atau pengalaman sebelumnya. Jangka waktu pelatihan
pun ditentukan.

18
BAB III
PENUTUP

3. 1 Kesimpulan
Kesimpulan dari seluruh materi yang telah kami sajikan dalam makalah diatas, bahwa
laporan keuangan memiliki peran penting dalam perusahaan karena digunakan sebagai
alat pengambil keputusan dan sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada
stakeholder. Laporan keuangan memiliki beberapa bentuk yang disesuaikan dengan
kepentingan dan kebutuhan perusahaan. Selain laporan keuangan, pengelolahan sumber
daya manusia juga penting karena karyawan merupakan penggerak kegiatan usaha
sebuah perusahaan.

3. 2 Saran
Dari kesimpulan diatas maka saran yang paling tepat yaitu setiap perusahaan harus
dapat membuat laporan keuangan yang benar dan baik karena hal tersebut menjadi
acuan dalam pengambilan keputusan yang menentukan keberlanjutan perusahaan
kedepannya. Selain itu perusahaan harus mampu memilih dan menempatkan karyawan
yang tepat di tempat yang tepat sehingga dapat menghindari adanya penambahan biaya
dan meminimalkan kesalahan yang dapat menghambat perusahaan dalam
mencapai tujuan perusahaan.

19
DAFTAR PUSTAKA

Justin G. Longenecker, Carlos W. Moore & J. William


Petty.2001.”Kewirausahaan: Manajemen Usaha Kecil”.Jakarta: Jakarta
Salemba Empat
Kasmir, S.E., M.M..2006.”Kewirausahaan”.Jakarta.PT RajaGrafindo Persada.
Wiratmo, M.Sc., Drs. Masykur.1996.”Pengantar Kewiraswastaan: Kerangka Dasar
Memasuki Dunia Bisnis”.Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta

20

Anda mungkin juga menyukai