Anda di halaman 1dari 17

PENGANGGARAN MODAL

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Penilaian Mata Kuliah Akuntansi

Manajemen

Dosen Pengampu: Dr. Nani Rusnaeni S.E., M.M.

Disusun Oleh:

KELOMPOK 10

PROGRAM STUDI MANAJEMEN S-1

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PAMULANG

TANGERANG SELATAN

2023
LEMBAR PENGESAHAN

PENGANGGARAN MODAL

Makalah ini telah diperiksa oleh dosen pengampu mata kuliah Akuntansi

Manajemen, dengan judul “Penganggaran Modal”

Dibuat Oleh:

Penulis I, Penulis II, Penulis III,

OKTAFIAN PUTRI FITRIANI REZA AGUS

DWIYANTO NIM. 211010500615 SAPA’AT

NIM. 211010504089 NIM. 211010500582

Dosen Manajemen Sumber Daya Manusia I,

DR. NANI RUSNAENI S.E., M.M.

NIDN. 0418097104

i
ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari penganggaran modal.

Penganggaran modal adalah proses kunci dalam perencanaan keuangan

perusahaan yang melibatkan alokasi sumber daya finansial untuk proyek-proyek

investasi. Mata kuliah ini memperkenalkan konsep dasar penganggaran modal,

teknik analisis investasi, dan strategi pendanaan yang relevan. Mahasiswa akan

memahami bagaimana merancang, mengelola, dan mengevaluasi proyek modal

dengan menggunakan berbagai metode analisis. Mata kuliah ini menyoroti peran

penganggaran modal dalam mencapai pertumbuhan dan keberlanjutan bisnis.

Kata Kunci : Penganggaran Modal, Investasi, Keuangan.

ii
ABSTRACT

The purpose of this research is to study capital budgeting. Capital budgeting is a

key process in corporate financial planning that involves the allocation of

financial resources to investment projects. This course introduces the basic

concepts of capital budgeting, investment analysis techniques, and relevant

funding strategies. Students will understand how to design, manage, and evaluate

capital projects using various analytical methods. This course highlights the role

of capital budgeting in achieving business growth and sustainability.

Keywords : Capital Budgeting, Investment, Finance.

iii
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha

Esa yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada saya sehingga saya

berhasil menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya yang berjudul

“Penganggaran Modal”. Makalah ini penulis buat untuk memenuhi tugas mata

kuliah Akuntansi Manajemen dan Penulis sangat berharap makalah ini dapat

menambah pengetahuan bagi kita semua.

Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang

penulis hadapi. Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan

materi ini tidak lain berkat dukungan dan bimbingan dari Dosen pengajar mata

kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia I , yaitu kepada Ibu Dr. Nani Rusnaeni

S.E., M.M., serta bantuan dan dorongan yang ikut berkontribusi langsung maupun

tidak langsung dalam pembuatan makalah ini sehingga kendala-kendala penulis

dapat teratasi.

Pada kesempatan ini saya ingin menyampaikan rasa hormat dan


terimakasih kepada:

1. Bapak Dr. Pranoto, S.E., M.M., selaku Ketua Yayasan Sasmita Jaya yang

telah mewujudkan dan membangun mimpi-mimpi anak bangsa untuk

berkuliah dengan biaya yang terjangkau.

2. Bapak Dr. E. Nurzaman AM, M.M., M.Si., selaku Rektor Universitas

Pamulang yang telah berupaya keras menjadikan Universitas Pamulang

semakin berkualitas.

iv
3. Bapak Dr. H. Endang Ruhiyat, S.E., M.M., CSRA, CMA., selaku Dekan

Fakultas Ekonomi Universitas Pamulang yang telah memajukan Fakultas

Ekonomi dan Bisnis.

4. Bapak Dr. Ali Maddinsyah. S.E., M.M. selaku ketua program studi

Manajemen Universitas Pamulang.

5. Ibu Dr. Nani Rusnaeni, S.E., M.M., selaku dosen pengampu mata kuliah

akuntansi manajemen yang telah memberikan dorongan dan membantu

penulis untuk menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.

6. Beberapa orang yang telah membantu memberikan masukkan, bantuan, dan

motivasinya kepada penulis. Terimakasih atas semua partisispasinya.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari

yang di harapkan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang

bersifat membangun. Penulis berharap makalah ini dapat berguna bagi para

pembaca dan dunia ilmu pengetahuan.

Pamulang, 18 September 2023


Penulis,

KELOMPOK 10

DAFTAR ISI

PENGANGGARAN MODAL..........................................................................................i

v
ABSTRAK........................................................................................................................ii
ABSTRACT......................................................................................................................iii
KATA PENGANTAR.....................................................................................................iv
DAFTAR ISI....................................................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................2
1.3 Tujuam Penulisan............................................................................................2
1.4 Manfaat Penulisan............................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................3
2.1 Definisi Penganggaran Modal.........................................................................3
2.2 Model Tanpa Perdiskontoan Arus Kas...........................................................5
2.3 Arus Kas Diskontoan.......................................................................................8

vi
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penganggaran modal yaitu perencanaan yang mencakup penganalisaan dan

pemilihan berbagai investasi modal. Dengan adanya pengaggaran modal mereka

dapat menghitung tingkat keuntungan yang akan mereka dapatkan pada jangka

panjangnya. Penganggaran modal adalah istilah yang sering kita dengar pada saat

berhubungan dengan uang. Tapi seringkali istilah penganggaran modal disalah

tafsirkan sebagai alat untuk menghitung keuntungan saja, padahal penganggaran

modal (capital budgeting) bukan hanya sekedar itu saja. Maka dari itu kita harus

memahami betul pengertian dari penganggaran modal (capital budgeting) agar

penafsiran tidak hanya terbatas pada mencari keuntungan saja tetapi melakukan

keputusan investasi yang akan berdampak bagus pada jangka panjang maupun

jangka pendek bagi perusahaan. Di suatu perusahaan, seorang manajer keuangan

harus paham betul dengan capital budgeting ini sebab seorang manajerlah yang

akan memutuskan investasi atau penanam modal ini dapat diinvestasikan agar

berdampak baik pada perusahaan.

1
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, berikut rumusan masalah yang akan

dibahas pada makalah ini:

1. Apakah yang di maksud dengan Penganggaran Modal?

2. Apa yang membedakan Model Diskonto Arus Kas Dan Model Non Diskonto

Arus Kas?

3. Apa yang di maksud dengan Arus Kas Diskontoan?

4. ?

5. ?

1.3 Tujuam Penulisan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini, diharapkan pembaca akan

mengetahui lebih luas tentang Akuntansi Manajemen yang antara lain:

1. Untuk mengetahui tentang Penganggaran Modal.

2. Untuk mengetahui Perbedaan Model Diskonto Arus Kas Dan Model Non

Diskonto Arus Kas

3. Untuk mengetahui apa itu Arus Kas Diskontoan.

4. Untuk mengetahui

5. Untuk mengetahui

1.4 Manfaat Penulisan

Diharapkan hasil penuliasan ini dapat menjadi bahan informasi dalam

mengetahui hal-hal yang berkenan dengan akuntansi manajemen, terutama tentang

Penganggaran Modal.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Penganggaran Modal

Penganggaran modal (capital budgeting) adalah sebuah proses untuk

mengestimasi pendapatan dan pengeluaran modal. Itu biasanya dikaitkan dengan

menilai seberapa menguntungkan atau layak investasi modal atau proyek-proyek

utama perusahaan. Penganggaran modal dalam prakteknya dimaksudkan untuk

mengadakan analisis investasi dari beberapa alternatif investasi yang tersedia,

untuk kemudian menetapkan atau memilih investasi yang paling menguntungkan.

Ketidaktepatan dalam menetapkan pilihan investasi akan menimbulkan kerugian-

kerugian baik kerugian riil ataupun kerugian karena kehilangan kesempatan untuk

memperoleh manfaat yang lebih menguntungkan (opportunity cost) yang

sebenarnya dapat diwujudkan. Analisis investasi akan menyeleksi kesempatan-

kesempatan investasi yang ada, sehingga dapat dipilih investasi yang memberikan

manfaat terbesar dari setiap rupiah dana yang diinvestasikan. Anggaran modal

merupakan proses kegiatan yang mencakup seluruh aktivitas perencanaan

penggunaan dana dengan tujuan untuk memperoleh manfaat (benefit) pada waktu

yang akan datang. Anggaran modal berkaitan dengan penilaian aktivitas investasi

yang diusulkan. Aktivitas suatu investasi ditujukan untuk mencapai tujuan yang

diharapkan selama periode tertentu di waktu yang akan datang, yang mempunyai

titik awal (kapan investasi dilaksanakan) dan titik akhir (kapan investasi akan

berakhir). Definisi lain dari anggaran modal adalah proses mengumpulkan,

mengevaluasi, menyeleksi, dan menentukan alternatif penanaman modal yang

3
akan memberikan penghasilan bagi perusahaan untuk jangka waktu lebih dari 1

tahun. Berikut adalah definisi yang lebih rinci tentang penganggaran modal:

1. Proses Manajerial: Penganggaran modal adalah elemen penting dari

manajemen perusahaan yang mencakup pengambilan keputusan strategis

terkait dengan penggunaan sumber daya finansial dalam jangka panjang.

Ini adalah proses yang dipimpin oleh manajemen tingkat atas perusahaan.

2. Perencanaan: Tahap awal dalam penganggaran modal melibatkan

perencanaan. Perusahaan harus mengidentifikasi tujuan jangka panjangnya

dan menentukan proyek-proyek atau aset-aset yang diperlukan untuk

mencapai tujuan tersebut. Ini melibatkan identifikasi peluang investasi

yang sesuai dengan strategi bisnis perusahaan.

3. Pengalokasian Sumber Daya: Setelah proyek-proyek atau aset-aset yang

akan diinvestasikan telah ditentukan, perusahaan harus menentukan berapa

banyak dana yang akan dialokasikan untuk masing-masing proyek

tersebut. Pengalokasian sumber daya ini harus memperhitungkan prioritas

strategis perusahaan dan ketersediaan dana.

4. Investasi Jangka Panjang: Penganggaran modal fokus pada investasi

jangka panjang, yang berarti penggunaan dana untuk aset atau proyek yang

diharapkan akan memberikan manfaat di masa depan, seringkali dalam

beberapa tahun. Ini dapat mencakup investasi dalam fasilitas produksi,

penelitian dan pengembangan, akuisisi bisnis, atau pengadaan aset tetap

lainnya.

4
5. Evaluasi dan Analisis: Sebelum mengambil keputusan alokasi dana,

perusahaan perlu melakukan evaluasi dan analisis yang cermat. Ini

mencakup analisis finansial untuk menilai potensi pengembalian investasi,

penilaian risiko yang terkait dengan proyek, serta perbandingan dengan

alternatif investasi lainnya.

6. Pengambilan Keputusan: Penganggaran modal melibatkan proses

pengambilan keputusan penting. Manajemen perusahaan harus

memutuskan proyek mana yang akan diambil, berapa banyak dana yang

akan dialokasikan, dan bagaimana dana tersebut akan dibiayai (misalnya,

dari laba ditahan, pinjaman, atau saham baru).

7. Pengendalian dan Monitoring: Setelah dana dialokasikan dan proyek

dimulai, perusahaan harus melakukan pengendalian dan pemantauan

berkelanjutan terhadap penggunaan dana dan perkembangan proyek. Ini

melibatkan pemantauan kinerja aktual dan perbandingannya dengan

proyeksi yang telah dibuat, serta mengambil tindakan korektif jika

diperlukan.

8. Pencapaian Tujuan Jangka Panjang: Tujuan utama penganggaran modal

adalah membantu perusahaan mencapai tujuan jangka panjangnya, yang

bisa berupa pertumbuhan pendapatan, peningkatan pangsa pasar, efisiensi

operasional, atau penciptaan nilai bagi pemegang saham.

2.2 Model Tanpa Perdiskontoan Arus Kas

Model tanpa perdiskontoan arus kas adalah metode analisis investasi yang

digunakan untuk mengevaluasi proyek atau investasi tanpa mempertimbangkan

5
nilai waktu uang atau diskonto arus kas. Dalam model ini, semua arus kas yang

dihasilkan oleh proyek dianggap memiliki nilai yang sama, tanpa

memperhitungkan nilai waktu uang atau tingkat diskonto. Ini adalah pendekatan

yang sederhana dan umumnya digunakan ketika tingkat inflasi atau suku bunga

dianggap tidak signifikan atau tidak berubah seiring waktu. Karakteristik Model

Tanpa Perdiskontoan Arus Kas:

1. Nilai Waktu Uang Diabaikan: Dalam model ini, tidak ada perhitungan

diskonto yang digunakan untuk menghitung nilai waktu uang. Semua arus

kas dianggap memiliki nilai yang sama saat ini atau di masa depan.

2. Sederhana: Pendekatan ini sangat sederhana dan mudah dipahami karena

tidak melibatkan perhitungan tingkat diskonto atau faktor nilai waktu

uang.

3. Cocok untuk Kasus Sederhana: Model ini cocok untuk kasus investasi

sederhana di mana tingkat inflasi atau suku bunga dianggap stabil atau

tidak signifikan.

Berikut ini merupakan beberapa jenis model tanpa perdiskontoan arus kas

yang umum digunakan:

1. Payback Period (Periode Pengembalian Modal)

a. Definisi: Model ini menentukan berapa lama waktu yang diperlukan

untuk memulihkan investasi awal dengan menggunakan arus kas bersih

yang dihasilkan oleh proyek atau investasi.

6
b. Cara Kerja: Proyek dianggap layak jika periode pengembalian modalnya

lebih pendek dari batas waktu yang ditetapkan sebelumnya. Ini tidak

mempertimbangkan nilai waktu uang dan hanya fokus pada waktu yang

diperlukan untuk menghasilkan kembali investasi awal.

2. Net Revenue (Pendapatan Bersih)

a. Definisi: Model ini melihat pendapatan bersih yang dihasilkan oleh

proyek atau investasi tanpa memperhitungkan tingkat diskonto atau

inflasi.

b. Cara Kerja: Jumlah pendapatan bersih yang diharapkan selama periode

tertentu (biasanya satu tahun) dibandingkan dengan biaya investasi awal.

Jika pendapatan bersih melebihi biaya investasi, proyek dianggap

menguntungkan.

3. Accounting Rate of Return (Tingkat Pengembalian Akuntansi)

a. Definisi: Model ini mengukur pengembalian investasi berdasarkan

perbedaan antara laba bersih yang diharapkan dari proyek dan nilai buku

investasi awal.

b. Cara Kerja: Laba bersih dari proyek dibandingkan dengan nilai investasi

awal. Jika tingkat pengembalian akuntansi melebihi tingkat minimum

yang ditetapkan, proyek dianggap layak.

4. Unadjusted Rate of Return (Tingkat Pengembalian Tidak Disesuaikan)

a. Definisi: Model ini mengukur tingkat pengembalian berdasarkan laba

kotor yang diharapkan dari proyek.

7
b. Cara Kerja: Laba kotor dari proyek dibandingkan dengan nilai investasi

awal. Jika tingkat pengembalian tidak disesuaikan melebihi tingkat

minimum yang ditetapkan, proyek dianggap layak.

5. Break-Even Analysis (Analisis Titik Impas)

a. Definisi: Model ini menentukan level penjualan atau aktivitas yang

diperlukan agar proyek atau investasi mencapai titik impas (break-even)

di mana pendapatan sama dengan biaya.

b. Cara Kerja: Break-even point dihitung untuk menentukan berapa banyak

unit produk atau jasa yang harus dijual agar proyek tidak mengalami

kerugian. Ini berguna untuk mengevaluasi risiko bisnis.

2.3 Arus Kas Diskontoan

Arus kas terdiskonto adalah nilai yang diharapkan dari sebuah penerimaan

dan pengeluaran kas, di mana nilai ini dihitung berdasarkan nilai kini maupun

besaran tingkat pengembalian hasil dan akan menjadi faktor untuk analisis, baik

itu untuk investasi modal ataupun investasi sekuritas (discounted cash flow).

Secara garis besar, Arus Kas Terdiskonto atau yang lazim disebut dengan

discounted cash flow (DCF) merupakan metode pembentukan modal keuangan

dengan berdasarkan asumsi terkait prospek pendapatan serta biaya yang

dikeluarkan atas sebuah properti maupun bisnis tertentu. Di dalam prakteknya,

pembuatan asumsi ini akan berkaitan dengan beberapa hal penting, seperti:

variabilitas, waktu, kuantitas, kualitas, arus kas masuk, arus kas keluar yang akan

didiskontokan pada nilai saat ini. Konsep arus kas terdiskonto ini didasarkan

8
kepada asumsi bahwa ketika sejumlah dana diinvestasikan, maka dana ini akan

bertumbuh dan menghasilkan sekian persen atau bahkan berkali lipat jumlahnya

setelah beberapa lama. Di dalam penggunaannya, arus kas terdiskonto ini bisa

dibedakan ke dalam beberapa jenis, antara lain:

1. Arus Kas Ganda – Nilai Mendatang (Multiple Cash Flow - Future Flow).

Arus kas ganda merupakan arus kas yang terdiri dari dua atau beberapa

periode. Arus kas ini bisa digunakan untuk mengetahui besaran nilai

investasi yang akan dilakukan perusahaan di masa mendatang.

2. Arus Kas Berganda - Nilai Sekarang (Multiple Cash Flow - Present

Value).

Arus kas berganda merupakan arus kas yang dapat dipakai untuk

mengetahui besaran kas yang dimiliki oleh perusahaan untuk beberapa

tahun ke belakang, di mana hal ini bisa diketahui melalui nilai investasi

perusahaan yang ada saat ini.

3. Keputusan Atas Dasar Arus Kas Terdiskonto

Keputusan ini merupakan hasil penilaiaan atas investasi yang dilakukan

oleh perusahaan. Jika nilai investasi saat ini adalah negatif, (di mana nilai

pengeluaran saat ini lebih besar daripada penerimaan), maka perusahaan

tidak akan membeli investasi tersebut. Hal yang sama juga berlaku

sebaliknya, jika ternyata nilai yang didapatkan adalah positif.

4. Anuitas dan Perpetuitas

Anuitas dalah rangkaian terbatas atas pembayaran, di mana pembayaran

ini dilakukan dalam jumlah yang sama dan juga pada jangka waktu yang

9
selalu sama. Perpetuitas adalah rangkaian pembayaran yang tidak terbatas,

di mana pembayaran ini dilakukan dalam jumlah yang selalu sama.

Perpetuitas merupakan kebalikan dari anuitas itu sendiri.

10

Anda mungkin juga menyukai