Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PERENCANAAN KEUANGAN

DOSEN PENGAMPU : 1. Merisa Oktaria, SE,. M.Si.

2. Kharisma Nugraha Putra, S.E., M.S.A

Di Susun Oleh Kelompok 6 :

NAMA NIM
HERTA TAMBUNAN 213020205025
RAHMAH 213020205009
ROSALIA 213020205011
SUSILOWATI WIDYANINGSIH 213020205028

UNIVERSITAS PALANGKA RAYA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PENDIDIKAN EKONOMI

2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji Syukur Kami Sampaikan Kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
petunjuknya dalam menyelesaikan makalah ini. Mengucapkan terima kasih kepada Ibu
Dosen Merisa oktaria,SE.M.Si dan Bapak Dosen Kharisma Nugraha Putra, S.E., M.S.A
selaku dosen mata kuliah manajemen keuangan program studi pendidikan ekonomi
fakultas keguruan dan ilmu pendidikan universitas palangka raya makalah ini di susun
untuk memenuhi nilai tugas mata kuliah mananjemen keuangan

Mungkin dalam makalah ini terdapat beberapa kekurangan yang di sengaja atau pun tidak
sengaja. Oleh karena itu kami selaku penulis mohon memaklumi karena pembuatan
makalah ini tidak lain adalah salah satu proses pembelajaran, dan semoga makalah ini
berguna dan bermafaat untuk kita semua.
DAFTAR ISI
BAB I.................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN................................................................................................................................3
1.1 latar belakang.........................................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................................................3
1.3 Tujuan Penulisan.....................................................................................................................3
BAB II................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN..................................................................................................................................5
2.1 Konsep Dasar Perencaan Keuangan........................................................................................5
2.2 Arus kas dalam perusahaan....................................................................................................7
2.3 Analisis sumber penggunaan dana..........................................................................................9
2. 4 Perencanaan keuangan dan perencanaan strategi..............................................................10
BAB III.............................................................................................................................................14
PENUTUP........................................................................................................................................14
3.1 Kesimpulan............................................................................................................................14
3.2 Saran.....................................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................15
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 latar belakang

Perencanaan keuangan adalah sebuah proses evaluasi komprehensif dari pemasukan


individu saat ini dan keadaan keuangan di masa depannya dengan menggunakan
variabel-variabel yang sudah diketahui untuk memprediksi pendapatan masa depan,
nilai aset, dan rencana penarikannya Perencanaan keuangan adalah strategi untuk
mencapai tujuan hidup. Manajemen keuangan yang cermat menjadi
sangat penting untuk mendukung kehidupan kita saat ini dan di masa mendatang
menjadi lebih baik. Financial planning adalah rencana jangka panjang yang akan terus
dilakukan oleh setiap manusia tanpa terkecuali. Sepanjang manusia tersebut hidup
maka keuangan harus diatur sedemikian rupa agar tercapai kestabilan antara
pemasukan dengan pengeluaran tanpa terjadi defisit. Secara sederhana perencanaan
keuangan tidak hanya mengacu pada pemilik usaha. Manajemen yang baik terkait
keluar masuk uang juga harus dikuasai oleh para pribadi demi kepentingan sendiri.
Terutama bagi ibu rumah tangga yang bertugas untuk mengelola kas keluarga. Sebisa
mungkin ketika menyusun perencanaan harus menyediakan dana darurat untuk
menghadapi berbagai situasi. Berbagai situasi seperti sakit dan harus dirawat atau
kecelakaan lainnya akan tertangani secara baik apabila terdapat dana cadangan. 

1.2 Rumusan Masalah

1. bagaimana konsep dasar perencaan keuangan


2. bagaimana arus kas dalam perusahaan
3. bagaimana analisis sumber penggunaan dana
4. bagaimana perencanaan keuangan dan perencanaan strategi

1.3 Tujuan Penulisan

1. untuk mengetahui konsep dasar perencanaan keuangan


2. untuk mengetahui arus kas dalam perusahaan
3. untuk mengetahui analisis sumbr penggunaan dana
4. untuk mengetahui perencanaan keuangan danperencanaan strategi
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Konsep Dasar Perencaan Keuangan

A. Pengertian perencanaan keuangan


Perencanaan keuangan adalah sebuah proses evaluasi komprehensif dari
pemasukan individu saat ini dan keadaan keuangan di masa depannya dengan
menggunakan variabel-variabel yang sudah diketahui untuk memprediksi pendapatan
masa depan, nilai aset, dan rencana penarikannya. Perencanaan keuangan menurut
Financial Planning Standards Board Indonesia adalah proses untuk mencapai tujuan
hidup seseorang melalui pengelolaan keuangan secara ter-integrasi dan terencana
Perencanaan keuangan adalah strategi untuk mencapai tujuan hidup.
Manajemen keuangan yang cermat menjadi sangat penting untuk mendukung
kehidupan kita saat ini dan di masa mendatang menjadi lebih baik. Manfaat
dari perencanaan keuangan bisa dirasakan dengan adanya “arah dan arti” keputusan
finansial seseorang Dengan menentukan prioritas pengeluaran, bisa mengelola uang
yang masuk dan keluar secara lebih efektif. Dan ketika daftar prioritas pengeluaran
sudah dibuat, kita bisa berjanji kepada diri sendiri untuk mematuhinya.

b. fungsi perencanaan keuangan

Fungsi perencanaan keuangan


Tujuan Perencanaan Keuangan

1. Menentukan persyaratan modal

Persyaratan modal tergantung dari faktor-faktor seperti biaya aset lancar dan tetap, biaya
promosi dan perencanaan jangka panjang. Persyaratan modal harus dilihat dengan kedua
aspekyaitu persyaratan jangka pendek dan jangka panjang.
2. Menentukan struktur modal

Struktur modal adalah komposisi modal, yaitu jenis relatif dan proporsi modal yang
diperlukan dalam bisnis. Ini termasuk keputusan rasio utang ekuitas, baik jangka pendek
maupun jangka panjang.

3. Membingkai kebijakan keuangan

Hal ini terkait dengan kemungkinan untuk pengambilan keputusan pada kondisi
tertentu. Kebijakan keuangan berkaitan dengan kontrol dana tunai, utang, piutang, dan
lainnya.

4. Memanfaatkan sumber daya keuangan langka

Manajer keuangan harus memastikan bahwa sumber daya keuangan yang langka
dimanfaatkan secara optimal dengan cara sebaik mungkin, setidaknya biaya untuk
mendapatkan pengembalian investasi maksimum.

Pentingnya Perencanaan Keuangan

Pentingnya perencanaan keuangan dilakukan organisasi karena alasan-alasan berikut ini:

1. Memastikan ketersediaan dana yang memadai.

2. Membantu dalam memastikan keseimbangan yang wajar antara aliran keluar dan
aliran dana sehingga stabilitas tetap terjaga.

3. Memastikan bahwa pemasok dana mudah berinvestasi di perusahaan yang


menjalankan perencanaan keuangan.

4. Membantu dalam membuat program pertumbuhan dan ekspansi yang membantu


kelangsungan hidup perusahaan dalam jangka panjang.
5. Mengurangi ketidakpastian sehubungan dengan perubahan tren pasar yang dapat
dihadapi dengan mudah melalui dana yang cukup.

6. Membantu dalam mengurangi ketidakpastian yang dapat menjadi penghalang bagi


pertumbuhan perusahaan. Ini membantu dalam memastikan stabilitas dan
profitabilitas yang menjadi perhatian.

Perencanaan keuangan harus bisa menangani masalah-masalah itu sehingga bisa


memberikan ketahanan keuangan bagi perusahaan atau organisasi.
Manfaat Perencanaan Keuangan:
1. Mengetahui interaksi yakni rencana keuangan harus dapat menunjukkan hubungan
antara rencana investasi dan pendanaan.
2. Menilai berbagai pilihan atau alternatif.
3. Menghindari kejutan.
4. Memastikan kelayakan sasaran.

2.2 Arus kas dalam perusahaan

A. Pengertian Arus Kas


Secara singkat, arus kas didefinisikan sebagai arus keluar dan arus masuk atau biasa
disebut uang masuk dan uang keluar. Menurut KBBI, arus kas merupakan pengeluaran
dan pemasukan uang tunai perusahaan atas dasar harian, mingguan, dan dalam jangka
waktu lain.
Masalah arus kas pada bisnis biasanya ketika pengeluaran lebih besar daripada
pendapatan.
Nyatanya, pendapatan yang lebih besar dari pengeluaran juga bisa menyebabkan
masalah arus kas. Setidaknya terdapat 3 (tiga) kategori yang menyebabkan masalah
arus kas.
 Defisit: Pengeluaran > Pendapatan = Utang
Ini terjadi ketika Anda terpaksa berutang untuk menutupi pengeluaran, dan sering
terjadi karena Anda sering mendahalukan keinginan dan kepuasan pribadi, ketimbang
kebutuhan.
 Impas: Pendapatan = Pengeluaran
Kondisi ini tidak separah defisit dan terjadi karena alokasi dana tidak bisa memberikan
manfaat keuangan secara lebih dalam. Kurang cermat dalam mengelola penghasilan
juga bisa menyebabkan penghasilan tidak tersisa.
 Surplus: Pendapatan > Pengeluaran = OK
Kondisi ini akan terlihat baik-baik saja, di mana semua pengeluaran dan pendapatan
telah sesuai dengan perencanaan keuangan, berarti Anda berhasil mengendalikan
pengeluaran di bawah kemampuan keuangan.
Namun, kondisi ini bisa menjadi masalah jika dana tidak dialokasikan dengan baik.
B. Laporan Arus Kas
Mengetahui kondisi kas keuangan perusahaan yang sesungguhnya adalah salah satu
fungsi laporan arus kas, yang berisi mengenai catatan perubahan pada kas atau setara
kas (investasi jangka pendek yang amat likuid atau cair).
Dalam laporan arus kas , biasanya akan ada tiga klasifikasi utama dalam catatannya,
yaitu aktivitas operasi, aktivitas investasi, dan aktivitas pendanaan
 Operasional (Operating)
Aktivitas ini merupakan kumpulan dari aktivitas yang dapat memengaruhi kas atau
keuangan perusahaan. Aktivitas ini dibagi lagi menjadi dua, yaitu aktivitas masuk dan
aktivitas keluar.
Aktivitas operasi dari kas masuk umumnya berasal dari penerimaan atau penjualan
barang dan jasa, atau dari penerimaan yang dihasilkan dari pemberian pinjaman.
Sedangkan aktivitas operasi dari kas keluar biasanya berasal dari pembayaran gaji
karyawan, pembayaran kebutuhan perusahaan  seperti pajak kepada pemerintah,
ataupun utang dan pinjaman kepada perusahaan.
Contohnya, penjualan barang/jasa dari pelanggan, pembelian persediaan, perlengkapan
yang umurnya diperkirakan kurang dari setahun, utang kepada supplier, dan beban
operasional lainnya.
 Investasi (Investing)
Aktivitas arus kas ini berhubungan dengan pemasukan atau pengeluaran dana yang
memiliki keterikatan dengan pembelian atau penjualan aset tetap, yaitu kekayaan
perusahaan yang memiliki manfaat dalam jangka waktu yang lama dan tidak untuk
diperjualbelikan seperti gedung, tanah, pertokoan, atau gudang untuk menunjang
kegiatan perusahaan.
Arus masuk kas pada aktivitas ini biasanya berasal dari penjualan aktiva tetap seperti
penjualan properti. Sedangkan arus keluar pada aktivitas ini bersumber dari
pengeluaran untuk pembelian aktiva tetap.
Contohnya, pembelian/penjualan aktiva tetap atau investasi jangka panjang lainnya.
 Pendanaan (Financing)
Aktivitas pendanaan biasanya berasal dari transaksi yang berkaitan dengan
penambahan atau pengurangan modal.
Di mana, arus masuk dapat bersumber dari penjualan surat berharga ekuitas,
misalnya saham perusahaan, atau bisa juga berasal dari penerimaan obligasi.
Sedangkan, arus keluar pada aktivitas ini berasal dari pembelian saham dan
pembayaran utang jangka panjang untuk memperoleh kembali saham.
Contohnya, penyetoran modal awal, utang bank atau obligasi, dan penerbitan
saham.
Laporan ini sebenarnya tidak hanya dibutuhkan oleh bisnis atau perusahaan skala
besar, namun juga dibutuhkan oleh bisnis kecil atau skala rumahan. Di mana, laporan
arus kas ini bisa menjadi salah satu dasar dalam pembuatan strategi keuangan dan
dapat membantu Anda ketika ingin membuat evaluasi keuangan, sampai pada
memetakan peluang dan risiko berdasarkan keuangan yang ada.
C. Alasan Perusahaan Harus Membuat Laporan Arus Kas
 Melihat Posisi Keuangan Menjadi Lebih Mudah
Posisi keuangan perusahaan yang terus bergerak akan lebih mudah dilihat dan
dimonitor melalui laporan arus kas. Jika terlihat arus kas menunjukkan nilai yang
positif, maka perusahaan mendapat laba.
Sedangkan jika menunjukkan angka yang negatif, maka perusahaan mengalami defisit.
 Menjadi Poin untuk Menilai Perusahaan
Dengan laporan arus kas, Anda juga dapat dengan mudah melihat keuangan
perusahaan, termasuk investasi perusahaan yang dapat diperlihatkan kepada investor.
Sehingga bisa menjadi nilai tambah dan memberikan dampak positif bagi perusahaan
tersebut.
 Perencanaan Masa Depan
Laporan ini juga bisa menjadi acuan perusahaan untuk merencanakan masa depan
bisnisnya. Di mana, dengan laporan ini, Anda dapat mengetahui kondisi keuangan,
juga mempermudah dalam melakukan evaluasi untuk perusahaan.
Selain itu, juga dapat memperhitungkan strategi keuangan yang lebih matang untuk
masa yang akan datang.
Dengan laporan arus kas atau cash flow, perusahaan Anda jadi lebih mudah
mengetahui kondisi keuangan, sehingga mempermudah Anda dalam melakukan
perencanaan dan pembuatan strategi bisnis lebih tepat.
Dengan begitu, perusahaan jadi bisa melakukan evaluasi dan perbaikan jika terjadi
kesalahan maupun kekurangan dalam pengelolaan arus kas dan keuangan bisnis.
Sama halnya dengan membuat laporan HR dengan Talenta, kini perusahaan tidak perlu
lagi mengerjakan laporan arus kas secara manual.
Terdapat aplikasi keuangan perusahaan atau software keuangan yang
mempermudah Anda dalam membuat laporan keuangan ini dengan lebih mudah, cepat,
efisien.

2.3 Analisis sumber penggunaan dana

A. Pengertian dan Tujuan Laporan Sumber-Sumber dan Penggunaan Dana (Kas)


Prinsip manajemen perusahaan menuntut agar dalam memperoleh dana maupun
menggunakan dana harus didasarkan pada pertimbangan efisiensi dan efektivitas. Penggunaan
dana yang berlebihan menunjukkan adanya dana yang tidak produktif. Hal ini akan
menimbulkan kerugian besar bagi perusahaan yang bersangkutan karena terdapat dana yang
menganggur, sebaliknya apabila dalam perusahaan terjadi kekurangan dana maka perusahaan
tersebut akan kehilangan kesempatan untuk memperoleh keuntungan yang seharusnya
didapatkan (opportunity cost). Sehingga dalam menjaga kelangsungan hidupnya, perusahaan
perlu beroperasi dengan skala tertentu. Perusahaan di dalam operasinya harus membuat
laporan keuangan yang terdiri dari neraca, laporan laba rugi dan laporan perubahan posisi
keuangan perusahaan. Pada akhir-akhir ini muncul keinginan baik dari pihak ekstern maupun
intern untuk mengetahui perubahan yang terjadi atas posisi keuangan dari satu periode ke
periode yang lain. Laporan ini sering disebut Laporan Dana (fund statement) atau Laporan
Sumber dan Penggunaan Dana (statement of changes in financial position) (Sofyan Syafri,
1996:80).
B. Klasifikasi Sumber-Sumber dan Penggunaan Kas
Laporan arus kas harus melaporkan arus kas selama periode tertentu dan diklasifikasikan
menurut aktivitas operasi (operating activities), investasi (investing activities) dan pendanaan
(financing activities) (PSAK No.2, 2002). 1. Aktivitas Operasi Arus kas dari aktivitas operasi
terutama diperoleh dari aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan. Informasi mengenai
unsur tertentu arus kas historis bersama dengan informasi lain, berguna dalam memprediksi
arus kas operasi masa depan. Oleh karena itu, arus kas tersebut pada umumnya berasal dari
transaksi dan peristiwa lain yang mempengaruhi penetapan laba atau rugi bersih.
2. Aktivitas Investasi
Pengungkapan terpisah arus kas yang berasal dari aktivitas investasi perlu
dilakukan sebab arus kas tersebut mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas
sehubungan dengan sumber daya yang bertujuan untuk menghasilkan pendapatan dan
arus kas masa depan.
3. Aktivitas Pendanaan
bagaimana kegiatan kas diperoleh untuk membiayai perusahaan termasuk operasinya.
Dimana arus kas masuk merupakan kegiatan mendapatkan dana untuk kepentingan
perusahaan, sedangkan arus kas keluar adalah pembayaran kembali kepada pemilik dan
kreditur atas dana yang diberikan sebelumnya.

2. 4 Perencanaan keuangan dan perencanaan strategi

Terdiri atas:

 Tentukan Posisi Keuangan Anda Saat Ini

Perencanaan keuangan di awali dengan mengukur dan menentukan dimana posisi


keuangan Anda saat ini. Pengukuran posisi keuangan tidak lepas dari laporan keuangan
pribadi dan keuangan keluarga. Bentuk laporan keuangannya terdiri dari neraca (balance
sheet) dan laporan arus kas (cashflow).

Pada laporan arus kas, Anda harus mencermati besaran-besaran seperti asset, kewajiban
dan nilai Kekayaan bersih. Pada umumnya posisi keuangan seseorang dinilai dari besarnya
nilai kekayaan bersih orang tersebut. Kekayaan bersih adalah selesih antara total asset dan
total kewajiban. Terdapat 3 kemungkinan hasil perhitungan nilai bersih, yaitu: nilai asset
sama dengan utang, nilai asset lebih besar daripada utang dan nilai utang lebih besar
daripada asset.

Jika kondisi kekayaan bersih saat ini berada pada kondisi nilai asset sama dengan utang
atau utang lebih besar daripada asset, maka Anda memiliki prioritas tugas untuk
memperbesar asset Anda.

Setelah mengetahui nilai kekayaan bersih, sebaiknya dilakukan pengecekan arus kas
(cashflow). Usahakan Anda dan pasangan mengerti dari mana sumber pendapatan, kemana
dan berapa besar pengeluaran Anda, berapa besar pengeluaran untuk investasi atau
tabungan dan lain-lainya.
 Buat Tujuan-Tujuan Keuangan

Tahapan kedua adalah membuat daftar tujuan keuangan. Setiap orang pasti memiliki
tujuan-tujuan keuangan yang hendak dituju. Tujuan keuangan tidak sesederhana: saya
ingin kaya, saya ingin semua kebutuhan saya tercukupi dan lain-lain. Tujuan keuangan
yang dimaksuda adalah tujuan keuangan yang SMART (specific, measurable,
achieveable, relevant  dan  timely). Penjelasan lebih lengkap mengenai tujuan keuangan
yang SMART: Tujuan keuangan seseorang mungkin saja bisa lebih dari 5 buah tujuan.
Fokus untuk memenuhi tujuan-tujuang keuangan yang penting dan genting. Sembari
berjalannya waktu Anda dan pasangan harus bekerja keras, membuat rencana dan taktik
untuk mendapatakan resources untuk memenuhi tujuan keuangan lainny 

Banyak orang terjebak dalam proses pelaksanaan rencana keuangan. Ujung dari rencana
keuangan adalah sebuah action plan. Action plan adalah daftar langkah-langkah yang
harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan-tujuan keuangan Anda. Kebanyakan orang
berpikir  action plan dari sebuah rencana keuangan adalah sesederhana membeli produk-
produk investasi dan asuransi.

Kenyatannya tingkat keberhasilan proses pelaksanaan perencanaan keuangan harus


dilakukan dengan penuh komitmen antara Anda, pasangan serta perencana keuangan.

Proses melaksanakan action plan harus Anda pelajari dan jalankan dengan penuh
komitmen. Buat catatan kecil mengenai proses yang Anda alami, kesalahan apa yang Anda
perbuat saat menjalankan action plan, perbaikan apa yang Anda lakukan dan sebagainya.

 Buat Rencana

Pembuatan rencana keuangan adalah pekerjaan yang cukup menari dan menantang,
terlebih jika membuat rencana keuangan untuk kebutuhan pribadi dan keluarga.
Pembuatan rencana keuangan memang membutuhkan asumsi. Satu hal yang harus
dipahami, asumsi harus dibuat dengan pertimbangan yang logis dan didukung data-data
terkait. Jangan sampai asumsi yang dibuat, adalah dasar pembenaran atau membodohi
(assume = ass u me) diri sendiri.

Tujuan keuangan pada dasarnya dapat dibedakan dari segi waktu pelaksanannya, ada
tujuan keuangan yang harus dicapai dalam waktu dekat (di bawah 1 tahun), dalam jangka
menengah (1-5 tahun) atau jangka panjang (lebih besar dari 5 tahun). Formulasikan atau
rumuskanlah tujuan-tujuan keuangan dengan bijak.

Membuat rencana keuangan memang membutuhkan dasar pengetahuan dibidang keuangan


pribadi dan keuangan keluarga. Di internet memang banyak kalkulator dan tools yang
dapat membantu untuk merencanganan keuanagn keluarga, tetapi kembali lagi pastikan
Anda logis dalam membuat asumsi perhitungan. Jika Anda memang awam dalam dunia
keuangan, Anda dapat berkonsultasi dengan para perencana keuangan berlisensi untuk
mendiskusikan sebuah rencana keuangan. Dalam proses konsultasi tersebut, lakukan
sebuah pembelajaran, cari tahu alasan-alasan seorang perencana keuangan dalam
menentukan sebuah asumsi. Ketika Anda bekerja sama dengan seorang perencana
keuangan, pastikan Anda tidak hanya mendapat sebuah rencana keuangan yang cukup
tebal, tetapi dapatkan juga pengetahuan-pengetahuan di bidang keuangan pribadi dan
keuangan keluarga.

 Buat Anggaran

Anggaran adalah pekerjaan rumah bagi setiap pasangan yang telah berumah tangga.
Anggaran berperan sebagai sebuah petunjuk (guidance) dalam mengurus keuangan pribadi
dan keuangan keluarga. Jadikan kegiatan membuat anggaran keuangan keluarga menjadi
sebuah pekerjaan yang dilakukan setiap bulannya dan lakukan dengan senang hati.

Saat ini banyak cara yang mudah dan murah untuk membuat anggaran keuangan. Anda
dapat menggunakan tradisional (pensil, kertas dan kalkulator), dengan menggunakan
aplikasi spreadsheet (contoh Microsoft Excel) atau dengan aplikasi keuangan khusus untuk
mengelola keuangan pribadi dan keuangan keluarga.

 Hadapi Permasalahan Kredit dan Utang Jelek

Seperti yang kita ketahui banyak hal yang harus diperhatikan ketika berbicara mengenai
utang dan kredit. Pada dasarnya utang terbagi menjadi dua bagian yaitu utang baik dan
utang buruk. Utang buruk kecenderungannya adalah utang-utang yang bersifat konsumtif,
sedangkan utang baik adalah utang yang dapat digunakan untuk menghasilkan keuntungan
untuk Anda.

Seperti pada tahap 1 yaitu menghitung posisi keuangan saat ini. Ketika Anda mengetahui
nilai utang Anda sama dengan atau lebih besar daripada asset, Anda harus melihat lebih
dalam lagi. Perhatikan utang-utang apa saja yang mengakibatkan kekayaan bersih Anda
mengalami nilai minus. Tidak berarti banyak utang itu artinya jelek. Banyak pengusaha
yang memiliki utang lebih besar daripada assetnya, tetapi utang-utang tersebut dapat
menghasilkan arus kas positif (dapat membayarkan pokok dan bunga).

 Tinjau Kembali Perkembangannya

Tahapan terakhir adalah meninjau kembali perkembangan atau prosesnya. Setelah


merencanakan keuangan keluarga, tahap terakhir adalah melakukan peninjauan (review).
Hal ini perlu dilakukan, karena adanya kondisi keuangan yang senantiasa berkembang dari
tahun ke tahun, adanya kejadian-kejadian penting dalam kehidupan seseorang dan banyak
hal lainnya.

Pembuatan rencana keuangan adalah pekerjaan yang cukup menari dan menantang,
terlebih jika membuat rencana keuangan untuk kebutuhan pribadi dan keluarga.
Pembuatan rencana keuangan memang membutuhkan asumsi. Satu hal yang harus
dipahami, asumsi harus dibuat dengan pertimbangan yang logis dan didukung data-data
terkait. Jangan sampai asumsi yang dibuat, adalah dasar pembenaran atau membodohi
(assume = ass u me) diri sendiri.

Tujuan keuangan pada dasarnya dapat dibedakan dari segi waktu pelaksanannya, ada
tujuan keuangan yang harus dicapai dalam waktu dekat (di bawah 1 tahun), dalam jangka
menengah (1-5 tahun) atau jangka panjang (lebih besar dari 5 tahun). Formulasikan atau
rumuskanlah tujuan-tujuan keuangan dengan bijak.

Membuat rencana keuangan memang membutuhkan dasar pengetahuan dibidang keuangan


pribadi dan keuangan keluarga. Di internet memang banyak kalkulator dan tools yang
dapat membantu untuk merencanganan keuanagn keluarga, tetapi kembali lagi pastikan
Anda logis dalam membuat asumsi perhitungan. Jika Anda memang awam dalam dunia
keuangan, Anda dapat berkonsultasi dengan para perencana keuangan berlisensi untuk
mendiskusikan sebuah rencana keuangan. Dalam proses konsultasi tersebut, lakukan
sebuah pembelajaran, cari tahu alasan-alasan seorang perencana keuangan dalam
menentukan sebuah asumsi. Ketika Anda bekerja sama dengan seorang perencana
keuangan, pastikan Anda tidak hanya mendapat sebuah rencana keuangan yang cukup
tebal, tetapi dapatkan juga pengetahuan-pengetahuan di bidang keuangan pribadi dan
keuangan keluarga.

 
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Perencanaan keuangan adalah strategi untuk mencapai tujuan hidup. Perencanaan


keuangan dapat dijadikan sebagai alat untuk bisa memenuhi kebutuhan-kebutuhan
keuangan di masa kini dan masa depan. Melalui pengelolaan keuangan, seseorang tahu
bagaimana setiap keputusan keuangan yang dibuat akan berdampak ke keseluruhan situasi
keuangan pada diri seseorang tersebut. Dengan melihat setiap keputusan finansial sebagai
bagian dari suatu keseluruhan, seseorang dapat mempertimbangkan efek jangka pendek
dan jangka panjang atas tujuan-tujuan hidupnya akan lebih mudah beradaptasi atas
perubahan hidup dan merasa lebih aman karena tujuan-tujuannya berada di jalur yang
tepat.

3.2 Saran

Seseorang berharap bisa mencapai tujuan akhir dari perencanaan keuangan yaitu
kebebasan finansial (financial freedom), yang dapat diartikan bebas dari hutang,
tersedianya arus penghasilan dari investasi yang telah dilakukannya, serta terproteksi
secara finansial dari risiko apapun yang mungkin terjadi sebagai saran perencanaan
keuangan.
DAFTAR PUSTAKA
Sumber : https://www.finansialku.com/7-langkah-merencanakan-keuangan-keluarga/#

Sumber : https://www.jurnal.id/id/blog/laporan-arus-kas/#:~:text=Software
%20Pengelolaan%20Keuangan-,Pengertian%20Arus%20Kas,dan%20dalam%20jangka
%20waktu%20lain

Anda mungkin juga menyukai