Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PENGANGGRAN (BUDGETING)

Makalah Ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Education Funding

Dosen Pengampu: Aulia Prima Kharismaputra, S.Pd., M.Pd.

Disusun Oleh:

1. Hanifah Ammi Rahmawati (7101421046)


2. Nur Fadiyah Choirunnissa (7101421198)
3. Chotimah Candra Dewi (7101421254)

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS

PRODI PENDIDIKAN EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2023
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan Rahmat
dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini. Makalah
ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Education Funding dengan judul
“Penganggaran (Budgeting)” dengan Dosen Pengampu: Aulia Prima
Kharismaputra, S.Pd., M.Pd. Pembuatan makalah ini selain bertujuan untuk
memenuhi tugas mata kuliah Education Funding, juga untuk menambah
pengetahun dan wawasan bagi para pembaca. Kami menyadari bahwa makalah ini
jauh dari kata sempurna, untuk itu kami terbuka akan saran, kritik, atau masukan
yang dapat membangun makalah menjadi lebih baik lagi. Akhir kata, kami
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu selama
proses penulisan makalah ini.

Semarang, 02 September 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................... 2
DAFTAR ISI ....................................................................................................................... 3
BAB I .................................................................................................................................. 4
PENDAHULUAN .............................................................................................................. 4
1.1. Latar Belakang .................................................................................................... 4
1.2. Rumusan Masalah ............................................................................................... 5
1.3. Tujuan ................................................................................................................. 5
BAB II................................................................................................................................. 6
PEMBAHASAN ................................................................................................................. 6
2.1. Pengetian Pengangaran (Budgeting) ........................................................................ 6
2.2. Konsep Penganggaran Pendidikan ........................................................................... 6
2.3. Fungsi Anggaran ...................................................................................................... 7
2.4. Prinsip-prinsip Penganggaran .................................................................................. 8
2.5. Prosedur Penyusunan Anggaran............................................................................... 8
2.6. Standarisasi Pengangaran......................................................................................... 8
2.7. Sistem Pengangaran ................................................................................................. 9
BAB III ............................................................................................................................. 11
PENUTUP ........................................................................................................................ 11
3.1. Kesimpulan ....................................................................................................... 11
3.2. Saran ................................................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 12

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Penganggaran atau budgeting adalah salah satu aspek penting dalam


pengelolaan keungan, baik dalam pemerintahan, organisasi, bisnis, maupun pribadi.
Anggaran merupakan alat yang digunakan dalam menyusun rencana pengeluaran
serta pendapatan dalam suatu periode waktu tertentu. Dengan pengelolaan anggaran
yang baik maka akan mencapai keberhasilan.

Penggaran sangat berperan penting dalam mengarahkan sumber daya


finansial menjadi lebih efektif dan efisien. Dalam bisnis, penggaran membantu
perusahaan dalam merencanakan investasi, memastikan ketersediaan dana untuk
operasional sehari-hari, dan untuk mengidentifikasi potensi penghematan. Dalam
pemerintahan ataupun organisasi, anggaran berperan untuk mengalokasikan dana
kepada berbagai program dan rencana yang mendukung pencapaian misi mereka.

Namun, melakukan penganggran juga merupakan hal yang kompleks dan


penuh tantangan. Perubahan ekonomi, fluktuasi pasar, dan fakto-faktor lain dapat
mempengaruhi rencana anggaran. Oleh sebab itu, penting bagi para praktisi dan
peneliti keuangan untuk memahami dsar-dasar, metode, serta perkembangan dari
penganggaran.

Selain itu juga, teknologi informasi dan perangkat lunak sangat berperan
dalam menyusun suatu anggaran. Teknologi informasi dan perangkat lunak
sekarang telah berkembang pesat dan membawa dampak yang signifikan dalam
penganggaran seperti menganalisis data menjadi lebih baik dan melakukan
visualisasi anggran menjadi lebih efektif.

Makalah ini bertujuan untuk memberikan ilmu pengetahuan dan wawasan


yang mendalam tentang penganggaran, proses pengangaran, prinsinsip-prinsip
penggaran dan lain-lain. Kami berharap makalah ini dapat menjadi sumber referensi
bagi pembaca dan juga dapat memberikan manfaat tentang memhami penganggran.

4
1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapat di rumuskan suatu


rumusan masalah yaitu:

1. Apa yang dimaksud dengan anggaran?


2. Apa saja fungsi dari anggaran?
3. Apa standarisasi dari anggaran?
4. Bagaimana prosedur penyusun suatu anggaran?

1.3. Tujuan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu sebagai berikut:

1. Mendeskripsikan anggaran.
2. Menjelaskan fungsi dari anggaran.
3. Menjelaskan standarisasi dari anggaran.
4. Memaparkan penyusunan suatu anggaran.

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengetian Pengangaran (Budgeting)

Penganggaran menurut (Fattah, 2000) merupakan kegiatan atau


proses penyusunan anggaran (budget). Budget sendiri merupakan rencana
operasi dari suatu kegiatan yang berisi perincian pengeluaraan biaya dalam
suatu periode tertentu. Penganggaran dan anggaran tidak semata-mata berkaitan
dengan uang, namun juga memberi gambaran tentang program kegiatan yang
akan dilaksanakan. Dalam anggaran kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan
disertai dengan besarnya biaya yang akan digunakan, sehingga terdapat dua hal
yang perlu mendapatkan perhatian besar yaitu besarnya dana untuk membiayai
kegiatan yang akan dilaksanakan serta kegiatan yang akan dilaksanakan. Dalam
suatu organisasi, anggaran memiliki dua fungsi utama, yaitu sebagai alat
perencanaan dan sebagai alat pengendalian manajemen. Sebagai alat
perencanaan, anggaran akan memberikan arah, pedoman dan standar bagi
aktivitas yang akan dilakukan oleh setiap bagian dalam suatu organisasi.
Sebagai alat pengendalian, anggaran akan berguna untuk memastikan bahwa
apakah seluruh aktivitas yang dilakukan telah sesuai dengan rencana yang telah
ditetapkan di awal periode apa belum.

2.2. Konsep Penganggaran Pendidikan

Untuk mencapai sasaran berbagai kegiatan dibidang pendidikan baik yang


diselenggaran di sekolah maupun luar sekolah sangat tergantung kepada
pembiayaan guna membiayai berbagai kegiatan tersebut. Anggaran pendidikan
merupakan suatu rencana keuangan yang akan digunakan untuk suatu kegiatan
yang telah disusun untuk jangka waktu tertentu. Pada dasarnya setiap anggaran
tergambar dua sisi yaitu sisi penerimaan dan sisi pengeluaran. Sisi penerimaan
menunjukkan sumber-sumber darimana dana yang diterima oleh Lembaga, baik
dari pemerintah, dari orangtua, dari masyarakat, atau dari sumber lain yang
dibenarkan. Sedangkan sisi pengeluaran terdiri dari alokasi besarnya dana

6
pendidikan untuk setiap komponen yang perlu dibiayai. Sisi pengeluaran terdiri dari
alokasi besarnya biaya pendidikan untuk setiap komponen yang harus dibiayai. Dari
seluruh penerimaan, sebagian dipergunakan untuk membiayai kegiatan
administrasi, ketatausahaan, sarana prasarana pendidikan, dan sebagian diberikan
kepada kepala sekolah melalui beberapa saluran. Selain anggaran rutin terdapat
anggaran proyek yang setiap tahun disalurkan oleh Departemen Pendidikan dengan
kebutuhan sekolah-sekolah. Anggaran rutin pemerintah pusat dibiayai seluruhnya
dari penerimaan pajak, sedangkan anggaran proyek dibiayai dari surplus anggaran
rutin.

2.3. Fungsi Anggaran

Apabila melihat dari perkembangannya, anggaran memiliki fungsi sebagai


berikut:
a. Alat untuk perencanaan dan pengendalian.
b. Alat bantu bagi manajemen dalam mengarahkan suatu Lembaga
menempakan organisasi dalam posisi yang kuat atau lemah.
c. Alat bantu untuk melihat apakah program kegiatan terlaksana dengan
baik dan sesuai
d. Sebagai tolok ukur keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai
sasaran yang telah ditetapkan
e. Sebagai alat efisiensi yang memotivasi manajer/pimpinan/pegawai
untuk bertindak secara efisien
f. Alat otorisasi pengeluaran dana

Anggaran disamping sebagai alat untuk perencanaan dan pengendalian,


juga merupakan alat bantu bagi manajemen dalam mengarahkan suatu lembaga
menempatkan organisasi dalam posisi yang kuat atau lemah. Anggaran dapat
dipergunakan untuk melihat apakah program kegiatan terlaksana dengan baik
serta apakah penggunaan dana untuk membiayai program tersebut sesuai,
efektif, dan efisien. Oleh karena itu, anggaran juga dapat berfungsi sebagai tolak
ukur keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai sasaran yang telah
ditetapkan. Apabila melihat perkembangannya, anggaran mempunyai fungsi
sebagai alat penaksir, sebagai alat otoritas pengeluaran dana dan sebagai alat

7
efisiensi. Anggaran sebagai alat efisiensi merupakan fungsi yang paling esensial
dalam pengendalian. Dari segi pengendalian jumlah anggaran yang didasarkan
atas angka-angka standart dibandingkan dengan realisasi biaya yang melebihi
atau kurang, dapat dianalisis ada tidaknya pemborosan.

2.4. Prinsip-prinsip Penganggaran

Anggaran dapat menjadi alat perencanaan dan pengendalian jika dikelola


berdasarkan prinsip:
1. Adanya pembagian wewenang dan tanggungjawab yang jelas dalam sistem
manajemen
2. Adanya sistem akuntansi yang memadai dalam melaksanakan anggaran
3. Adanya analisis dan penelitian untuk menilai kinerja organisasi
4. Adanya dukungan dan pelaksana mulai dari tingkat atas sampai yang paling
bawah.

2.5. Prosedur Penyusunan Anggaran

Dalam prosedur penyusunan anggaran memerlukan tahapan-tahapan yang


sistematis, sebagai berikut:
1) Melakukan identifikasi terhadap kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan
selama periode anggaran
2) Mengidentifikasi sumber-sumber yang dnyatakan dalam uang, jasa dan
barang
3) Memformulasikan anggaran dalam bentuk format yang telah disetujui
4) Menyusun ulang anggaran untuk memperoleh persetujuan dari pihak
berwenang
5) Melakukan revisi usulan anggaran
6) Persetujuan revisi usulan anggaran
7) Pengesahan anggaran

2.6. Standarisasi Pengangaran

Standarisasi dimaksudkan sebagai suatu batasan yang objektif tentang


jenis, jumlah, dan mutu sumber daya yang dibutuhkan unit kerja pada tingkatan

8
sesuai dengan tugas dan fungsinya. Misalnya,suatu wilayah membutuhkan
jumlah dan mutu sarana pendidikan untuk melaksanakan tugas dan fungsinya
dengan baik. Untuk memenuhi kebutuhan ini, harus diperhitungkan bahwa
pembangunan suatu ruang kelas dengan standar sekian meter persegi dan
kualitas tinggi akan membutuhkan biaya yang sangat besar dibanding dengan
pembangunan ruang kelas yang sama dengan standar kualitas sedang rendah.
Standarisasi pada umumnya dihubungkan dengan prosedur penganggaran yang
harus diikuti yang dilandasi oleh hukum dan tata cara kerja yang beraturan.
Standarisasi sangat membantu dalam penentuan harga. Ada beberapa keutungan
dari adanya standarisasi yaitu:
a. Proses penganggaran menjadi lebih mudah, karena beban kerja dan
perhitungan yangrumit akan lebih mudah dikerjakan.
b. Tidak banyak waktu yang terbuang untuk menghitung dan memeriksa biaya
yang diperlukan
c. Perkiraan kebutuhan dana untuk setiap kegiatan yang sama akan seragam
d. Pengalokasian dan realokasai dana menjadi lebih mudah
e. Menghindari terjadinya manipulasi harga yang berdampak negative

2.7. Sistem Pengangaran

Anggaran memiliki fungsi manajemen, baik dari segi perencanaan maupun


pegawasan. Sistem perencaaan penganggaran dipengaruhi oleh pikiran-pikiran
yang melandasi pendekatan tersebut. Adapun bentuk-bentuk sistem
penganggaran sebagai berikut:
a. Line Item Budgeting (Anggaran butir per butir)
Anggaran line-item biasa disebut dengan traditional budgeting system
merupakan bentuk penyusunan anggaran paling sederhana dan umum
digunakan. Sistem ini bersifat incrementalism yaitu hanya menambah atau
mengurangi jumlah rupiah pada item-item anggaran yg sudah ada
sebelumnya dengan data tahun sebelumnya sebagai dasar menyesuaikan
besarnya penambahan/pengurangan tanpa kajian yg mendalam/kebutuhan
yg wajar. Konsekuensinya tidak ada perubahan mendasar terhadap anggaran

9
baru. Hal ini seringkali bertentangan dengan kebutuhan riil dan kepentingan
Masyarakat.
b. Performance Based Budgeting System (Anggaran Berdasarkan Hasil)
sistem penganggaran lebih mengutamakan pada pencapaian hasil atau
kinerja dari perencanaan biaya aktifitas yang telah ditetapkan. Karena
penyusunan anggaran berbasis kinerja adalah sistem penyusunan dan
pengelolaan anggaran yang berorientasi pada pencapaian hasil atau kinerja,
maka kinerja pada organisasi publik harus mencerminkan efisiensi dan
efektifitas pelayanan publik, yang berarti harus berorientasi kepada
kepentingan masyarakat. Pekerjaan akhir dalam suatu program terpecah
dalam bentuk beban kerja dan unit hasil yang dapat diukur. Hasil
pengukurannya dipergunakan untuk menghitung masukan dana dan tenaga
yang dipergunakan untuk mencapai suatu program.
c. Zero Based Budgeting (Pengganggaran Berbasis Nihil)
Anggaran berbasis nihil dapat dikatakan sebagai sistem penganggaran
yang penyusunannya dimulai dari nol. ZBB didasarkan pada kegiatan tahun
yang bersangkutan, bukan pada apa yang dilakukan pada masa lalu, tetapi
berdasarkan kebutuhan saat ini. ZBB mensyaratkan adanya evaluasi atas
semua kegiatan atau pengeluaran dan semua kegiatan dimulai dari basis nol,
tidak ada level pengeluaran minimum tertentu. Dengan ZBB, item anggaran
yang sudah tidak relevan dan tidak mendukung pencapaian tujuan
organisasi dapat dihilangkan dari struktur anggaran atau mungkin juga
muncul item baru.
d. Planning, Programming, Budgeting System (S4)
Sistem ini merupakan kerangka kerja dalam perencanaan dengan
mengorganisasikan informasi dan menganalisisnya secara sistematis.
Dalam sistem ini, tiap-tiap tujuan suatu program dinyatakan dengan jelas,
baik jangka pendek maupun jangka panjang. Dalam PPBS ini, perhatian
banyak ditekankan pada penyusunan rencana dan program. Rencana
disusun sesuai dengan tujuan nasional yaitu untuk kesejahteraan rakyat
karena pemerintah bertanggung jawab dalam produksi dan distribusi
sumber-sumber ekonomi.

10
BAB III

PENUTUP
3.1. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan diatas maka dapat buat kesimpulan yaitu


penganggaran merupakan rencana operasi dari suatu kegiatan yang berisi rincian
pengeluaran biaya dalam suatu periode tertentu. Anggaran memiliki beberapa
fungsi yang diantaranya yaitu sebagai alat untuk melakukan perencanaan dan
pengendalian, alat otorisasi pengeluaran dana, alat bantu manajemen dalam
mengarahkan suatu Lembaga menempakan organisasi dalam posisi kuat atau
lemah, dan lain sebagainya. Standarisasi dalam pengangaran berguna untuk
membantu dalam penentuan harga. Dalam menyusun anggaran dibutuhkan
prosedur dalam melakukannya, prosedur dalam Menyusun anggaran diantaranya
yaitu melakukan identifikasi terhadap kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan
seolam periode anggaran, mengidentifiaksi sumber-sumber yang dinyatakan dalam
uang, jasa, dan barang, memformulasikan anggaran dalam bentuk format yang telah
disetujui, dll.

3.2. Saran

Ketika akan melakukan kegiatan pengangaran harus dilakukan dengan


cermat dan juga teliti, karena jika salah maka akan bertampak besar terhadap
rencana pengangaran yang akan dibuat dan akan berdampak pada program-program
yang akan dilaksanakan.

11
DAFTAR PUSTAKA

Dr. Emilda Sulasmi, M. (2022). PENGANGGARAN DAN KEUANGAN


PENDIDIKAN. Yogyakakrta: Bildung.
Santosa, A. B. (2014). SISTEM PENGANGGARAN PENDIDIKAN TINGGI
DARI OLD PUBLIC MANAGEMENT MENUJU NEW PUBLIC. Jurnal
Kependidikan.
Wakhid, A. (2020). KONSEP PENGANGGARAN BIAYA PENDIDIKAN.
Jurnal Syntax Transformation .

12

Anda mungkin juga menyukai