PENGANGGRAN (BUDGETING)
Makalah Ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Education Funding
Disusun Oleh:
2023
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan Rahmat
dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini. Makalah
ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Education Funding dengan judul
“Penganggaran (Budgeting)” dengan Dosen Pengampu: Aulia Prima
Kharismaputra, S.Pd., M.Pd. Pembuatan makalah ini selain bertujuan untuk
memenuhi tugas mata kuliah Education Funding, juga untuk menambah
pengetahun dan wawasan bagi para pembaca. Kami menyadari bahwa makalah ini
jauh dari kata sempurna, untuk itu kami terbuka akan saran, kritik, atau masukan
yang dapat membangun makalah menjadi lebih baik lagi. Akhir kata, kami
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu selama
proses penulisan makalah ini.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................... 2
DAFTAR ISI ....................................................................................................................... 3
BAB I .................................................................................................................................. 4
PENDAHULUAN .............................................................................................................. 4
1.1. Latar Belakang .................................................................................................... 4
1.2. Rumusan Masalah ............................................................................................... 5
1.3. Tujuan ................................................................................................................. 5
BAB II................................................................................................................................. 6
PEMBAHASAN ................................................................................................................. 6
2.1. Pengetian Pengangaran (Budgeting) ........................................................................ 6
2.2. Konsep Penganggaran Pendidikan ........................................................................... 6
2.3. Fungsi Anggaran ...................................................................................................... 7
2.4. Prinsip-prinsip Penganggaran .................................................................................. 8
2.5. Prosedur Penyusunan Anggaran............................................................................... 8
2.6. Standarisasi Pengangaran......................................................................................... 8
2.7. Sistem Pengangaran ................................................................................................. 9
BAB III ............................................................................................................................. 11
PENUTUP ........................................................................................................................ 11
3.1. Kesimpulan ....................................................................................................... 11
3.2. Saran ................................................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 12
3
BAB I
PENDAHULUAN
Selain itu juga, teknologi informasi dan perangkat lunak sangat berperan
dalam menyusun suatu anggaran. Teknologi informasi dan perangkat lunak
sekarang telah berkembang pesat dan membawa dampak yang signifikan dalam
penganggaran seperti menganalisis data menjadi lebih baik dan melakukan
visualisasi anggran menjadi lebih efektif.
4
1.2. Rumusan Masalah
1.3. Tujuan
1. Mendeskripsikan anggaran.
2. Menjelaskan fungsi dari anggaran.
3. Menjelaskan standarisasi dari anggaran.
4. Memaparkan penyusunan suatu anggaran.
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
pendidikan untuk setiap komponen yang perlu dibiayai. Sisi pengeluaran terdiri dari
alokasi besarnya biaya pendidikan untuk setiap komponen yang harus dibiayai. Dari
seluruh penerimaan, sebagian dipergunakan untuk membiayai kegiatan
administrasi, ketatausahaan, sarana prasarana pendidikan, dan sebagian diberikan
kepada kepala sekolah melalui beberapa saluran. Selain anggaran rutin terdapat
anggaran proyek yang setiap tahun disalurkan oleh Departemen Pendidikan dengan
kebutuhan sekolah-sekolah. Anggaran rutin pemerintah pusat dibiayai seluruhnya
dari penerimaan pajak, sedangkan anggaran proyek dibiayai dari surplus anggaran
rutin.
7
efisiensi. Anggaran sebagai alat efisiensi merupakan fungsi yang paling esensial
dalam pengendalian. Dari segi pengendalian jumlah anggaran yang didasarkan
atas angka-angka standart dibandingkan dengan realisasi biaya yang melebihi
atau kurang, dapat dianalisis ada tidaknya pemborosan.
8
sesuai dengan tugas dan fungsinya. Misalnya,suatu wilayah membutuhkan
jumlah dan mutu sarana pendidikan untuk melaksanakan tugas dan fungsinya
dengan baik. Untuk memenuhi kebutuhan ini, harus diperhitungkan bahwa
pembangunan suatu ruang kelas dengan standar sekian meter persegi dan
kualitas tinggi akan membutuhkan biaya yang sangat besar dibanding dengan
pembangunan ruang kelas yang sama dengan standar kualitas sedang rendah.
Standarisasi pada umumnya dihubungkan dengan prosedur penganggaran yang
harus diikuti yang dilandasi oleh hukum dan tata cara kerja yang beraturan.
Standarisasi sangat membantu dalam penentuan harga. Ada beberapa keutungan
dari adanya standarisasi yaitu:
a. Proses penganggaran menjadi lebih mudah, karena beban kerja dan
perhitungan yangrumit akan lebih mudah dikerjakan.
b. Tidak banyak waktu yang terbuang untuk menghitung dan memeriksa biaya
yang diperlukan
c. Perkiraan kebutuhan dana untuk setiap kegiatan yang sama akan seragam
d. Pengalokasian dan realokasai dana menjadi lebih mudah
e. Menghindari terjadinya manipulasi harga yang berdampak negative
9
baru. Hal ini seringkali bertentangan dengan kebutuhan riil dan kepentingan
Masyarakat.
b. Performance Based Budgeting System (Anggaran Berdasarkan Hasil)
sistem penganggaran lebih mengutamakan pada pencapaian hasil atau
kinerja dari perencanaan biaya aktifitas yang telah ditetapkan. Karena
penyusunan anggaran berbasis kinerja adalah sistem penyusunan dan
pengelolaan anggaran yang berorientasi pada pencapaian hasil atau kinerja,
maka kinerja pada organisasi publik harus mencerminkan efisiensi dan
efektifitas pelayanan publik, yang berarti harus berorientasi kepada
kepentingan masyarakat. Pekerjaan akhir dalam suatu program terpecah
dalam bentuk beban kerja dan unit hasil yang dapat diukur. Hasil
pengukurannya dipergunakan untuk menghitung masukan dana dan tenaga
yang dipergunakan untuk mencapai suatu program.
c. Zero Based Budgeting (Pengganggaran Berbasis Nihil)
Anggaran berbasis nihil dapat dikatakan sebagai sistem penganggaran
yang penyusunannya dimulai dari nol. ZBB didasarkan pada kegiatan tahun
yang bersangkutan, bukan pada apa yang dilakukan pada masa lalu, tetapi
berdasarkan kebutuhan saat ini. ZBB mensyaratkan adanya evaluasi atas
semua kegiatan atau pengeluaran dan semua kegiatan dimulai dari basis nol,
tidak ada level pengeluaran minimum tertentu. Dengan ZBB, item anggaran
yang sudah tidak relevan dan tidak mendukung pencapaian tujuan
organisasi dapat dihilangkan dari struktur anggaran atau mungkin juga
muncul item baru.
d. Planning, Programming, Budgeting System (S4)
Sistem ini merupakan kerangka kerja dalam perencanaan dengan
mengorganisasikan informasi dan menganalisisnya secara sistematis.
Dalam sistem ini, tiap-tiap tujuan suatu program dinyatakan dengan jelas,
baik jangka pendek maupun jangka panjang. Dalam PPBS ini, perhatian
banyak ditekankan pada penyusunan rencana dan program. Rencana
disusun sesuai dengan tujuan nasional yaitu untuk kesejahteraan rakyat
karena pemerintah bertanggung jawab dalam produksi dan distribusi
sumber-sumber ekonomi.
10
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
3.2. Saran
11
DAFTAR PUSTAKA
12