Disusun oleh :
1. Elfa Alfajriyah 7101421056
2. Mega Agustina 7101421208
3. Rita Oktavia 7101421235
4. Shafa Chantika P.P 7101421377
5. Lutfiani Puspita Dewi 7101421407
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Atas
izin-Nya kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Konsep Dasar Penganggaran
Pendidikan” ini tepat waktu. Tidak lupa pula kami kirimkan shalawat serta salam kepada
junjungan Nabi besar Muhammad SAW, beserta keluarganya, para sahabat, dan seluruh
umatnya yang senantiasa istiqamah hingga akhir zaman.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pembiayaan Pendidikan yang
berjudul “Konsep Dasar Penganggaran Pendidikan”. Kami juga mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada Ibu Dr. Nina Oktarina, M.Pd. dan Bapak Aulia Prima
Kharismaputra, S.Pd., M.Pd., selaku dosen mata kuliah Pembiayaan Pendidikan yang sudah
memberikan kepercayaan kepada kami untuk menyelesaikan tugas ini. Kami sangat berharap
makalah ini dapat bermanfaat untuk menambah wawasan dan pengetahuan mengenai materi
konsep penganggaran dalam pendidikan pada mata kuliah Pembiayaan Pendidikan. Kami
mengakui secara sadar makalah ini masih memiliki banyak kekurangan dan mungkin terdapat
beberapa kesalahan. Untuk itu, kami mengharapkan tegur sapa, kritik, dan koreksi agar pada
makalah berikutnya kami mendapatkan peningkatan kualitas isi maupun referensi.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
3
4
Proses anggaran dapat meliputi hal yang sederhana yang bersifat informal pada
lembaga kecil yang hanya membutuhkan beberapa hari sampai dengan proses yang sangat
rumit dan panjang pada perusahaan atau Lembaga besar seperti dalam suatu pemerintahan
yang membutuhkan waktu berbulan-bulan, bahkan lebih dari satu tahun (Zahruddin et al.,
2018). Dalam proses penyusunan anggaran, sekurang-kurangnya harus melalui tahapan-
tahapan sebagai berikut:
a. Mengidentifikasi kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan selama periode anggaran
b. Mengidentifikasi sumber-sumber yang dinyatakan dalam uang, jasa, dan barang
c. Semua sumber dinyatakan dalam bentuk uang sebab anggaran pada dasarnya
merupakan pernyataan finansial
d. Memformulasikan anggaran dalam bentuk format yang telah disetujui dan
dipergunakan oleh instansi tertentu
e. Menyusun usulan anggaran untuk memperoleh persetujuan dari pihak berwenang
f. Melakukan revisi usulan anggaran
g. Persetujuan revisi usulan
h. Pengesahan anggaran
Proses penganggaran pendidikan merupakan bagian integral dari perencanaan dan
pengelolaan sistem pendidikan. Pengelolaan yang baik dan transparan dalam penggunaan
dana pendidikan akan membantu mencapai tujuan pendidikan yang lebih baik dan
meningkatkan kualitas pendidikan secara keseluruhan. Proses penganggaran pendidikan
harus dilakukan secara transparan, partisipatif, dan akuntabel untuk memastikan bahwa
dana yang dialokasikan digunakan dengan efisien dan efektif dalam mendukung
peningkatan mutu pendidikan. Proses ini juga membutuhkan kerjasama antara pemerintah
pusat, pemerintah daerah, lembaga pendidikan, dan masyarakat untuk mencapai tujuan
pendidikan yang diinginkan.
2.6 Penentuan Standardisasi Dalam Penganggaran Pendidikan
Dalam dunia pendidikan, pengelolaan dana merupakan elemen kunci dalam
memastikan bahwa pendidikan yang berkualitas dapat diberikan kepada generasi
mendatang. Pengeluaran yang cerdas dan efisien dalam pendidikan bukan hanya tentang
berapa banyak dana yang dialokasikan, tetapi juga tentang bagaimana dana tersebut
digunakan dan dipertanggungjawabkan. Oleh karena itu, penentuan standar dan
standardisasi biaya pendidikan menjadi aspek yang krusial dalam penganggaran
pendidikan yang berhasil.Penentuan standar biaya pendidikan adalah langkah penting
dalam mengukur semua pengeluaran yang terkait dengan pendidikan, termasuk uang dan
9
sumber daya yang tidak berbentuk uang. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa semua
pihak yang terlibat, seperti masyarakat, orang tua, dan pemerintah, merasa bertanggung
jawab terhadap pembangunan pendidikan yang efisien dan efektif. Dengan standar biaya
yang jelas, kita dapat menentukan dengan tepat berapa banyak dana yang diperlukan untuk
berbagai aspek pendidikan, mulai dari pembelian buku pelajaran hingga pembayaran gaji
guru. Salah satu aspek penting dalam standardisasi adalah menetapkan batasan objektif
mengenai jenis, jumlah, dan mutu sumber daya yang dibutuhkan oleh unit kerja pendidikan
sesuai dengan tugas dan fungsinya. Ini membantu dalam menentukan harga yang adil untuk
proyek-proyek pendidikan atau aktivitas lainnya..
Terdapat 3 jenos standar pembiayaan pendidikan yaitu :
1. Biaya investasi,seperti:Penyediaansaranadanprasarana, mengembangkan SDM, dan
lain lainnya.
2. Biaya personal, yaitu pembiayaan pendidikan dikeluarkan oleh siswa guna dapat ikut
dalam proses belajar mengajar.
3. Biaya operasional, yaitu gaji guru dan tenaga kependidikan serta tunjangan, alat habis
dipakai, serta biaya operasional tidak langsung yakni air, alat komunikasi,
pemeliharaan alat, uang lembur, transportasi, konsumsi, pajak, asuransi, dan biaya lain-
lainnya.
Untuk meningkatkan mutu pendidikan, perlu adanya standar pembiayaan minimal
yang ditentukan berdasarkan perhitungan semua biaya personal, seperti gaji, tunjangan,
ATK, pertemuan, penilaian, pemeliharaan, pembinaan, dan jasa yang diperkirakan
diperlukan. Untuk memahami perbedaan biaya di berbagai daerah, kita perlu menggunakan
indeks yang mengukur biaya di setiap daerah tersebut. Standar pembiayaan ini digunakan
sebagai tolak ukur kelayakan sekolah dalam hal pembiayaan dan juga sebagai
pertimbangan dalam keputusan pembiayaan pemerintah untuk berbagai kegiatan
pendidikan. Dalam menjalankan analisis keuangan, diperlukan pemahaman tentang
perhitungan keuangan yang kadang memerlukan keahlian khusus. Ini menjadi penting
karena pengelolaan dana pendidikan yang baik adalah kunci untuk memastikan dana
tersebut digunakan secara efisien dan efektif dalam meningkatkan mutu pendidikan secara
keseluruhan.
Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Persyaratan Pendidikan Nasional
menjadi dasar untuk standar pembiayaan dalam pendidikan. Dalam konteks ini,
pembiayaan pendidikan mencakup tiga aspek utama: biaya investasi, biaya operasional,
dan biaya pribadi. Biaya investasi meliputi hal-hal seperti infrastruktur sekolah dan
10
3.1 Kesimpulan
Anggaran pendidikan merupakan rencana keuangan untuk mendukung kegiatan
pendidikan, baik itu di sekolah maupun di luar sekolah. Tujuannya adalah mengalokasikan
dana dengan tepat untuk mencapai tujuan pendidikan. Prinsip-prinsip seperti keadilan,
efisiensi, transparansi, akuntabilitas, dan efektivitas sangat penting dalam penganggaran
pendidikan karena mereka membantu mendapatkan dukungan dan kepercayaan
masyarakat. Ada dua jenis penganggaran utama dalam pendidikan, yaitu penganggaran
langsung dan tidak langsung. Penganggaran langsung melibatkan dana yang diberikan
langsung kepada siswa atau sekolah, sementara penganggaran tidak langsung melibatkan
biaya hidup yang dikeluarkan oleh keluarga siswa. Pilihan ini dapat memengaruhi
fleksibilitas, akuntabilitas, dan kualitas pendidikan. Proses penganggaran pendidikan
melibatkan beberapa langkah, termasuk perencanaan, penyusunan anggaran, pelaksanaan,
evaluasi, dan pengawasan. Proses ini harus dilakukan secara transparan, melibatkan
partisipasi masyarakat, dan diawasi dengan baik. Standardisasi biaya pendidikan juga
sangat penting untuk memastikan dana digunakan dengan efisien dan mencegah
penyalahgunaan. Dengan pengelolaan dana yang baik, pendidikan dapat berkembang lebih
baik, memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat, dan membantu mencapai
tujuan pendidikan yang lebih baik secara keseluruhan.
3.2 Saran
Saran yang dapat dilakukan dalam penganggaran pendidikan yaitu meningkatkan
standar biaya pendidikan dengan mengembangkan standar yang akurat dan relevan yang
mencerminkan kebutuhan pendidikan, serta memperbarui standar tersebut secara berkala
sesuai dengan perubahan ekonomi dan kebijakan pendidikan yang berbeda di berbagai
wilayah atau daerah . dan menjalankan proses penganggaran pendidikan dengan transparan
dan akuntabel, serta melibatkan partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan
terkait anggaran pendidikan. Selain itu, belajar dari negara atau wilayah lain dapat menjadi
panduan berharga untuk meningkatkan efisiensi alokasi dana pendidikan, sehingga dapat
memberikan manfaat jangka panjang dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan
pembangunan masyarakat secara keseluruhan.
11
DAFTAR PUSTAKA
12