Kelompok 4
Nama Anggota : 1. Muhammad Rafif (2105112614)
2. Restu Fadilah (2105125602)
3. Dimas Agung Prasetio (2105113368)
4. Zaer Yasa (2105124826)
Mata Kuliah : Pengelolaan Pendidikan
Dosen Pengampu : Dra. Munjiatun, M.Pd.
PENDIDIKAN SEJARAH
FAAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS RIAU
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang mana
berkat rahmat-Nya lah kami bisa menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat
waktu. Makalah yang berjudul “PENGELOLAAN KEUANGAN, SARANA,
DAN PRASARANA SEKOLAH” ini dibuat untuk memenuhi tugas yang
diberikan oleh ibu dosen kami yang mengampu mata kuliah Pengelolaan
Pendidikan.
Kami berharap makalah ini dapat menambah wawasan bagi para pembacanya.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna sehingga kami
menerima kritik maupun saran untuk menyempurnakan makalah ini.
Kami mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah membantu proses
penulisan makalah ini
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I..............................................................................................................1
PENDAHULUAN...........................................................................................1
LATAR BELAKANG.....................................................................................1
RUMUSAN MASALAH................................................................................2
TUJUAN.........................................................................................................2
BAB II.............................................................................................................2
PEMBAHASAN.............................................................................................2
BAB III............................................................................................................10
KESIMPULAN...............................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lembaga pendidikan dari semua jenjang pendidikan mulai dari prasekolah, sekolah
sampai perguruan tinggi merupakan entitas organisasi yang dalam operasionalnya
memerlukan dan membutuhkan uang (money) untuk menggerakkan semua sumber daya
(resource) yang dimilikinya. Oleh karena itu perlu dikelola dengan efektif dan efisien
agar membantu pencapaian tujuan pendidikan.
Salah satu aspek yang mendapat perhatian utama dari setiap administrator pendidikan
adalah mengenai sarana dan prasarana pendidikan. Sarana pendidikan umumnya
mencakup semua peralatan dan perlengkapan yang secara langsung dipergunakan dan
menunjang dalam proses pendidikan harus sesuai dengan proses pembelajarannya seperti
gedung, ruang belajar atau kelas, alat-alat atau media pendidikan, meja, kursi dan
sebagainya.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep dari dari manajemen pengelolaan dana keuangan di lembaga
pendidikan?
2. Bagaimana pengelolaan setiap sarana dan prasarana yang ada di sekolah?
C. Tujuan
Untuk mengetahui bagaimana pengelolaan keuangan serta sarana dan prasarana disekolah
dan untuk memenuhi tugas mata kuliah pengelolaan pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Transparansi
Prinsip transparan dalam manajemen keuangan dan pembiayaan pendidikan
berarti adanya keterbukaan dalam mengelola suatu kegiatan di lembaga
pendidikan, misalnya bidang manajemen keuangan lembaga pendidikan. Dengan
keterbukaan sumber keuangan dan jumlahnya, rincian penggunaan, dan
pertanggungjawabannya harus jelas sehingga bisa memudahkan pihak-pihak yang
berkepentingan untuk mengetahuinya. Transparansi keuangan sangat diperlukan
dalam rangka meningkatkan dukungan atau partisipasi orang tua, masyarakat dan
pemerintah dalam penyelenggaraan seluruh program di lembaga pendidikan. Di
samping itu transparansi dapat menciptakan kepercayaan (trust) timbal balik
antara pemerintah, masyarakat, orang tua siswa dan warga sekolah melalui
penyediaan informasi dan menjamin kemudahan di dalam memperoleh informasi
yang akurat dan memadai.
2. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kondisi yang dinilai oleh orang lain karena kualitas
performansinya dalam melaksanakan tugas untuk mencapai tujuan yang menjadi
tanggung jawabnya. Akuntabilitas di dalam manajemen keuangan lembaga
pendidikan berarti penggunaan uang lembaga pendidikan bisa
dipertanggungjawabkan sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan dan
peraturan yang berlaku. Dengan akuntabilitas ini, pengelola lembaga pendidikan
bisa membelanjakan uang secara bertanggung jawab. Adapun pihak-pihak yang
menuntut terbangunnya akuntabilitas, antara lain orang tua peserta didik,
masyarakat dan pemerintah. Kepada stakeholders pendidikan itulah pengelola
pendidikan perlu menyampaikan report keuangannya secara periodik.
3. Efektivitas
Efektivitas manajemen keuangan dan pembiayaan pendidikan tentu maknanya
akan lebih dalam lagi, karena efektivitas di sini tidak berhenti sampai pada
pencapaian tujuan pendidikan, melainkan secara kualitatif hasil diraih tentunya
dikaitkan dengan pencapaian visi lembaga penyelenggara pendidikan itu sendiri.
Manajemen keuangan dikatakanmemenuhiprinsipefektivitas kalau kegiatanyang
dilakukandapat mengatur keuangan membiayai aktivitas dalam rangka mencapai
tujuan lembaga yang bersangkutan dan kualitatif outcomes-nya sesuai dengan
rencana yang telah ditetapkan.
4. Efisiensi
Konsepsi efisiensi menggambarkan hubungan antara pemasukan dan pengeluaran.
Namun lebih dari pada itu, efisiensi juga terkait dengan kualitas layanan, dan
keluaran dari aktivitas penyelenggaraan pendidikan. Efisiensi pendidikan
memiliki kaitan antara pendayagunaan sumber-sumber pendidikan yang terbatas
sehingga mencapai optimalisasi yang tinggi. Begitu juga efisiensi dalam
manajemen keuangan dan pembiayaan pendidikan tentu berkaitan dengan
kuantitas hasil suatu kegiatan yang dibiayai sesuai dengan kebutuhan yang
diisyaratkan.
Sumber dana pendidikan adalah semua pihak-pihak yang memberikan bantuan subsidi
dan sumbangan yang diterima oleh lembaga pendidikan, baik dari lembaga sumber resmi
pemerintah (pusat dan daerah) ataupun dari masyarakat sendiri secara teratur. Pendanaan
yang disediakan oleh pemerintah, baik pusat maupun daerah merupakan amanat dari
dalam Undang Dasar 1945 pasal 31 Tiap-tiap warga negara berhak mendapat pengajaran.
Pendanaan dari pemerintah pusat bersumber dari Aggaran Pendapatan Belanja Negara
(APBN) baik untuk membiayai kegiatan rutin yang tercantum dalam Daftar Isian
Kegiatan (DIK) maupun untuk membiayai kegiatan pembangunan yang tercantum dalam
Daftar Isian Proyek (DIP). Selain itu juga terdapat bantuan dana dari pemerintah pusat
berupa Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang sudah ditentukan jumlahnya
berdasarkan pada jumlah siswa dan jenjang pendidikannya. Di samping itu dana dari
pemerintah daerah berasal dari APBD tingkat Provinsi, kabupaten/kota. Dana dari APBD
digunakan untuk mendukung kegiatan- kegiatan bidang pendidikan yang ada di daerah
yang bersangkutan baik untuk kegiatan rutin maupun untuk kegiatan pembangunan.
Di samping itu dana dari pemerintah daerah berasal dari APBD tingkat Provinsi,
kabupaten/kota. Dana dari APBD digunakan untuk mendukung kegiatan- kegiatan bidang
pendidikan yang ada di daerah yang bersangkutan baik untuk kegiatan rutin maupun
untuk kegiatan pembangunan. Sarana dan prasarana sangat penting dalam dunia
pendidikan karena sebagai alat penggerak suatu pendidikan. Sarana dan prasarana
pendidikan dapat berguna untuk menunjang penyelenggaraan proses belajar mengajar,
baik secara langsung maupun tidak langsung dalam suatu lembaga dalam rangka
mencapai tujuan pendidikan. Prasarana dan sarana pendidikan adalah salah satu sumber
daya yang menjadi tolok ukur mutu sekolah dan perlu peningkatan terus menerus seiring
dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang cukup canggih.
Secara umum, tujuan pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan adalah memberikan
pelayanan secara professional di bidang sarana dan prasarana pendidikan dalam rangka
terselenggaranya proses pendidikan secara efektif dan efisien. Secara rinci, tujuannya
adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengupayakan pengadaan sarana dan prasarana pendidikan melalui sistem
perencanaan dan pengadaan yang hati-hati dan seksama. Dengan perkataan ini,
melalui manajemen sarana dan prasarana pendidikan diharapkan semua perlengkapan
yang didapatkan oleh sekolah adalah sarana dan prasarana yang berkualitas tinggi,
sesuai dengan kebutuhan sekolah, dan dengan dana yang efisien.
2. Untuk mengupayakan pemakaian sarana dan prasarana secara tepat dan efisien.
1. Prinsip pencapaian tujuan, yaitu bahwa sarana dan prasarana pendidikan di sekolah harus
selalu dalam kondisi siap pakai bilamana akan di dayagunakan oleh personel sekolah
dalam rangka pencapaian tujuan proses belajar mengajar.
2. Prinsip efisiensi, yaitu bahwa pengadaan sarana dan prasarana pendidikan di sekolah hars
dilakukan melalui perencanaan yang seksama, sehingga dapat diadakan sarana dan
prasarana pendidikan yang baik dengan harga yang murah. Dan pemakaiannya pun harus
dengan hati-hati sehingga mengurangi pemborosan.
3. Prinsip kejelasan tanggung jawab, yaitu bahwa manajemen sarana dan prasarana
pendidikan di sekolah harus di delegasikan kepada personel sekolah yang mampu
bertanggungjawab. Apabila melibatkan banyak personel sekolah dalam manajemennya
maka perlu adanya deskripsi tugas dan tanggung jawab yang jelas untuk setiap personel
sekolah.
4. Prinsip Kekohesifan, yaitu bahwa manajemen sarana dan prasarana pendidikan di sekolah
itu harus direalisasikan dalam bentuk proses kerja yang sangat kompak.
5. Prinsip Administratif, yaitu bahwa manajemen sarana dan prasarana ndidikan di sekola
harus selalu memperhatikan undang-undang, peraturan, instruksi dan petunjuk teknis
yang diberlakukan oleh yang berwenang.
H. Perencanaan Kebutuhan Pengadaan Sarana dan Prasarana
Perencanaan sarana dan prasarana pendididkan merupakan pekerjaan yang komplek, karena
harus terintegrasi dengan rencana pembangunan baik nasional, regional maupun lokal,
prencanaan ini merupakan sistem perencanaan terpadu dengan perencanaan pembangunan
tersebut. perencanaan kebutuhan sarana dan prasarana pendidikan tergantung pada jenis program
pendidikan dan tujuan yang ditetapkan.
Program pendidikan yang berorientasi pada pemenuhan kebutuhan tenaga kerja akan berbeda
dengan program pendidikan yang berorientasi pada pemerataan kesempatan belajar, dalam hal
sarana dan prasarananya, karena itu dalam perencanaan kebutuhan tersebut tersebut perlu dikaji
sstem internal pendidikan dan aspek eksternalnya seperti masalah demographi, ekonomi
kebijakan-kebijakan yang ada. Kegagalan dalam tahap perencanaan ini akan merupakan
pemborosan.
Sarana dan prasarana merupakan penunjang untuk keaktifan proses belajar mengajar. Barang-
barang tersebut kondisinya tidak akan tetap, tetapi lama kelamaan akan mengarah pada
kerusakan, kehancuran bahkan kepunahan. Namun agar saran dan prasarana tersebut tidak cepat
rusak atau hancur diperlukan usaha pemeliharaan yang baik dari pihak pemakainya.
Pemeliharaan atau maintenanace merupakan suatu kegiatan yang kontinu untuk mengusahakan
agar sarana dan prasarana pendidikan yang ada tetap dalam keadaan baik dan siap untuk
dipergunakan.
Pemeliharaan adalah suatu kegiatan dengan pengadaan biaya yang termasuk dalam keseluruhan
anggaran persekolahan dan diperuntukan bagi kelangsungan “building”, “equipment”, serta
“furniture”, termasuk penyediaan biaya bagi kepentingan perbaikan dan pemugaran, serta
penggantian. Perlunya pemeliharaan yang baik terhadap bangunan, perabot dan perlengkapan
sekolah dikarenakan kerusakan sebenarnya telah dimulai semenjak hari pertama gedung, perabot
dan perlengkapan itu diterima dari pihak pemborong, penjual atau pembeli sarana tersebut,
kemudian disusul oleh proses kepunahan, meskipun pemeliharaan yang baik telah dilakukan
terhadapa sarana tersebut selama dipergunakan.
BAB III
KESIMPULAN
Pendidikan memiliki banyak aspek yang harus dikelola secara baik dan benar. Diantaranya
seperti Konsep Dasar Administrasi, Manajemen Kesiswaan, Manajemen membiayaan, Sarana
Prasarana, dan lain-lain. Oleh karena itu perlu adanya manajemen yang baik dalam dunia
pendidikan. Salah satu yang menjadi aspek utama dalam manajemen pendidikan ialah konsep
dasar dalam mengelola pembiayaan pendidikan. Hal ini perlu mendapat kajian tersendiri
mengingat hal tersebut merupakan komponen yang sangat penting dan paling menentukan
keberhasilan setiap usaha pendidikan. Dana merupakan salah satu sumber daya yang secara
langsung menunjang efektivitas dan efisiensi pengelolaan pendidikan. Hal tersebut lebih terasa
lagi dalam implementasi manajemen berbasis sekolah, yang menuntut kemampuan sekolah untuk
merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi serta mempertanggungjawabkan pengelolaan
dana secara transparan.
Manajemen sarana dan prasarana sekolah pada dasarnya merupakan salah satu bidang kajian
administrasi sekolah (school Administrator) dan sekaligus menjadi tugas pokok administrator
sekolah atau kepala sekolah. Pada hakekatnya manajemen sarana dan prasarana sekolah
merupakan proses pendayagunaan semua sarana dan prasarana yang dimiliki oleh sekolah.
Melalui proses tersebut diharapakan semua pendayagunaan sarana dan prasarana pendidikan
disekolah dapat secara efektif dan efisien. Secara etimologis(bahasa) prasarana berarti alat tidak
langsung untuk mencapai tujuan dalam pendidikan misalnya lokasi/tempat bangunan sekolah,
lapanagan olahraga, uang dan sebagainya. Sedangkan sarana berati alat langsung untuk mencapai
tujuan pendidikan misalnya: ruang, buku, perpustakaan, laboratorium dan sebagainya. Dengan
demikian dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa manajemen saran dan prasarana sekolah adalah
semua komponen yang secara langsung maupun tidak langsung menunjang jalannya proses
pendidikan untuk mencapai tujuan dalam pendidikan itu sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
http://seftianisaamay10.blogspot.com/2016/01/pengelolaan-sarana-dan-prasarana.html?m=1
https://afidburhanuddin.wordpress.com/2013/11/15/pengelolaan-sarana-dan-prasarana-pendidikan/
/MANAJEMEN-KEUANGAN-DAN-PEMBIAYAAN-PENDIDIKAN-
Jilid-I.pdf