Anda di halaman 1dari 10

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

(Dosen pengampu: Donal M. Pd)

PERKEMBANGAN DAN KARIR PESERTA DIDIK


Kelompok 8 :
1. Dimas Agung Prasetio 2105113368
2. Rosmita Fortuna Gayatri 2105135875

Pendidikan Sejarah
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Riau
2022
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami ucapkan atas kehadirat allah swt. Karena berkat dan hidayah-nya lah
kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan lancar dan tepat waktu. Tidak lupa pula
shalawat beriring salam kami hadiahkan kepada nabi besar kita nabi muhammad saw, yang
telah membawa kita dari zaman jahiliah.
terimakasih kami ucapkan kepada bapak Donal, M. Pd selaku dosen pengampu mata
kuliah perkembangan peserta didik yang telah memberikan kami tugas makalah dengan judul
“ perkembangan dan karir peserta didik”. Karena berkat tugas makalah yang bapak berikan,
kami mendapatkan wawasan serta ilmu pengetahuan yang lebih luas dan semakin bertambah.
Tujuan di buatnya makalah ini adalah untuk memenuhi nilai tugas mata kuliah perkembangan
peserta didik serta untuk memberikan beberapa ilmu serta wawasan bagi para pembaca.
kami berharap dengan adanya makalah yang kani tulis, teman – teman dan para
pembaca akan mendapatkan wawasan serta ilmu yang lebih dalam lagi. Sekian makalah yang
kami tuliskan, jika terdapat kesalahan dan ketidak tepatan dalam penulisan dan bahasa kami,
mohon di maafkan, terimakasih.

Pekanbaru, 19 Mei 2022

Kelompok 8
DAFTAR ISI

COVER
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN
1. Latar belakang
Perkembangan dapat diartikan sebagai perubahan yang sistematis, progresif
dan berkesinambungan dalam diri individu sejak lahir hingga akhir hayatnya atau
dapat diartikan pula sebagai perubahan-perubahan yang dialami individu menuju
tingkat kedewasaan atau kematangannya. Sedangkan menurut Dr.Aminah
Soepalarto,SpS Perkembangan adalah proses yang berlangsung sejak konsepsi, lahir
dan sesudahnya, dimana badan, otak, kemampuan dan tingkah laku pada masa usia
dini, anak-anak, dan dewasa menjadi lebih kompleks dan berlanjut dengan
kematangan sepanjang hidup. Dari dua definisi tersebut dapat ditarik sebuah
kesimpulan bahwa perkembangan merupakan sebuah proses progresif
berkesinambungan dalam pase kehidupan individu menuju kematangan hidupnya.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia “kemandirian” berasal dari kata
mandiri yang berarti keadaan dapat berdiri sendiri; tidak bergantung pada orang lain.
Dan karier berarti keahlian (hobi dan sebagainya) yang diamalkan dalam masyarakat
atau dijadikan sumber kehidupan; atau kemajuan dalam kehidupan; perkembangan
dan kemajuan dalam pekerjaan,atau jabatan. Setelah kita mengetahui definisi dari
penggalan kata pertumbuhan, kemandirian, dan karier, maka mudah bagi kita untuk
mengetahui definisi dari “Karakteristik Perkembangan Kemandirian dan karier
Anak dan Remaja” yaitu, proses progresif menuju kematangan seorang individu
dalam menjalani hidup dengan usaha dirinya sendiri dan kemampuannya dalam
mengambil peran dalam kehidupan di masyarakat dalam fase anak dan remaja dan
orientasinya di masa depan.
Dari pengertian kemandirian dan karier maka perkembangan kemandirian
karier anak dan remaja dapat dimaknai sebagai proses progresif menuju kematangan
seorang individu dalam menjalani hidup dengan usaha dirinya sendiri dan
kemampuannya dalam mengambil peran dalam kehidupan di masyarakat dalam fase
anak dan remaja dan orientasinya di masa depan.

2. Rumusan masalah
1. Pengertian perkembangan kemandirian dan karir
2. Tahap perkembangan kemandirian dan karir
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan kemandirian dan karir
4. Peran guru dalam meningkatkan perkembangan kemandirian dan karir

3. Tujuan penulisan
1. Untuk memenuhi mata kuliah Perkembangan peserta didikdengan Dosen Pengampu bapak
Donal, M. Pd
2. Untuk memberikan penyajian kepada kelompok yang lain.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian perkembangan kemandirian

Istilah “kemandirian” berasal dari kata dasar “diri” yang mendapat awalan “ke” dan akhiran
“an”, kemudian membentuk satu kata keadaan atau kata benda. Karena kemandirian berasal dari
kata dasar “diri”, maka pembahasan mengenai kemandirian tidak bisa lepas dari pembahasan
tentang perkembangan diri itu sendiri.
kemandirian merupakan salah satu tugas pokok dari perkembangan. Seperti yang ditegaskan
oleh steinberg disebut pokok atau fundamental karena pencapaian kemandirian pada remaja
sangat penting artinya dalam kerangka menjadi individu dewasa. Bahkan pentingnya kemandirian
diperoleh individu pada masa remaja sama dengan pentingnya pencapaian identitas diri oleh
mereka. Dalam analisis steinberg jika remaja, terutama remaja awal, mampu memutuskan simpul-
simpul ikatan infantile maka ia cenderung akan mengalami separasi, yakni pemisahan diri dari
keluarga. Keberhasilan dalam melakukan separasi inilah yang merupakan dasar bagi pencapaian
kemandirian terutama kemandirian yang bersifat independence. Dengan kata lain kemandirian
yang pertama muncul pada diri individu adalah kemandirian yang bersifat independence, yakni
lepasnya ikatan-ikatan emosional infantile individu sehingga ia dapat menentukan sesuatu tanpa
harus selalu ada dukungan emosional dari orang tua.

2. Pengertian karir

karier sering diartikan sebagai pekerjaan atau profesi seseorang yang menghasilkan sesuatu
dalam memenuhi kebutuhan hidup. Pekerjaan tidak serta merta merupakan karier. Kata pekerjaan
(work, job, employment) menunjuk pada setiap kegiatan yang menghasilkan barang atau jasa,
sedangkan kata karier (career) lebih menunjuk pada pekerjaan atau jabatan yang ditekuni dan
diyakini sebagai panggilan hidup, yang meresapi seluruh alam pikiran dan perasaan seseorang,
serta mewarnai seluruh gaya hidupnya. Maka dari itu pemilihan karier lebih memerlukan
persiapan dan perencanaan yang matang dari pada kalau sekedar mendapat pekerjaan yang
sifatnya sementara waktu. Mengingat betapa pentingnya masalah karier dalam kehidupan
manusia, maka sejak dini anak perlu dipersiapkan dan dibantu untuk merencanakan hari depan
yang lebih cerah, dengan cara memberikan pendidikan dan bimbingan karier yang berkelanjutan.

3. Tahap perkembangan kemandirian

Kemandirian semakin berkembang pada setiap masa perkembangan seiring pertambahan usia dan
pertambahan kemampuan. Perkembangan kemandirian tersebut diidentifikasikan pada usia 0 – 2
tahun; usia 2 – 6 tahun; usia 6 – 12 tahun; usia 12 – 15 tahun dan pada usia 15 – 18 tahun.
a. Usia 0 sampai 2 tahun :
Sampai usia dua tahun, anak masih dalam tahap mengenal lingkungannya,
mengembangkan gerak-gerik fisik dan memulai proses berbicara. Pada tahap ini anak
masih sangat bergantung pada orang tua atau orang dewasa lainnya dalam memenuhi
kebutuhan dan keinginannya.
b. Usia 2 sampai 6 tahun :
Pada masa ini anak mulai belajar untuk menjadi manusia sosial dan belajar bergaul.
Mereka mengembangkan otonominya seiring dengan bertambahnya berbagai
kemampuan dan keterampilan seperti keterampilan berlari, memegang, melompat,
memasang dan berkata-kata. Pada masa ini pula anak mulai dikenalkan pada toilet
training, yaitu melatih anak dalam buang air kecil atau air besar.
c. Usia 6 sampai 12 tahun :
Pada masa ini anak belajar untuk menjalankan kehidupan sehari-harinya secara
mandiri dan bertanggung jawab. Pada masa ini anak belajar di jenjang sekolah dasar.
Beban pelajaran merupakan tuntutan agar anak belajar bertanggung jawab dan
mandiri.
d. Usia 12 sampai 15 tahun :
Pada usia ini anak menempuh pendidikan di tingkat menengah pertama (smp). Masa
ini merupakan masa remaja awal di mana mereka sedang mengembangkan jati diri
dan melalui proses pencarian identitas diri. Sehubungan dengan itu pula rasa
tanggung jawab dan kemandirian mengalami proses pertumbuhan.
e. Usia 15 sampai 18 tahun
Pada usia ini anak sekolah di tingkat sma. Mereka sedang mempersiapkan diri
menuju proses pendewasaan diri. Setelah melewati masa pendidikan dasar dan
menengahnya mereka akan melangkah menuju dunia perguruan tinggi atau meniti
karier, atau justru menikah. Banyak sekali pilihan lagi mereka. Pada masa ini mereka
diharapkan dapat membuat sendiri pilihan yang sesuai baginya tanpa tergantung pada
orangtuanya. Pada masa ini orangtua hanya perlu mengarahkan dan membimbing
anak untuk mempersiapkan diri dalam meniti perjalanan menuju masa depan.

4. Tahap perkembangan karir

Menurut ginzberg perkembangan karier dibagi menjadi 3 (tiga) tahap pokok, yaitu:
1. Tahap fantasi : 0 – 11 tahun (masa sekolah dasar)
Pada tahap ini anak mulai berfantasi mengenai cita-citanya, seperti berperan sebagai dokter,
polisi, penyanyi dan lain-lain. Fantasi ini banyak dipengaruhi oleh lingkungannya baik itu di
kehidupan nyata atau hanya sekedar melalui media, seperti televise ataupun internet. Pada
tahap ini anak menentukan kariernya tanpa pertimbangan yang rasional.
2. Tahap tentatif : 12 – 18 tahun (masa sekolah menengah)
Pada tahap tentatif anak mulai menyadari bahwa mereka memiliki minat dan kemampuan
yang berbeda satu sama lain. Ada yang lebih berminat di bidang seni, sedangkan yang lain
lebih berminat di bidang olah raga. Demikian juga mereka mulai sadar bahwa kemampuan
mereka juga berbeda satu sama lain. Ada yang lebih mampu dalam bidang matematika,
sedang yang lain dalam bidang bahasa, atau lain lagi bidang olah raga
3. Tahap realistis :19-25 tahun (masa perguruan tinggi)
Pada usia perguruan tinggi (18 tahun ke atas) remaja memasuki tahap reasiltis, di mana
mereka sudah mengenal secara lebih baik minat-minat, kemampuan, dan nilai-nilai yang ingin
dikejar. Lebih lagi, mereka juga sudah lebih menyadari berbagai bidang pekerjaan dengan
segala konsekuensi dan tuntutannya masing-masing. Oleh sebab itu pada tahap realistis
seorang remaja sudah mampu membuat perencanaan karier secara lebih rasional dan obyektif.
5.faktor yang mempengaruhi perkembangan kemandirian
kemandirian merupakan aspek yang berkembang dalam diri setiap orang, yang bentuknya sangat
beragam, pada tiap orang yang berbeda, tergantung pada proses perkembangan dan proses belajar
yang dialami masing-masing orang. Ada banyak factor-faktor yang mempengaruhi perkembangan
kemandirian anak, namun ada beberapa factor yang sangat berperan banyak dalam membentuk
kemandirian anak.
Faktor-faktor yang memengaruhi kemandirian anak dan remaja.
1. Gen atau keturunan orang tua. Orang tua yang memiliki sifat kemandirian tinggi seringkali
menurunkan anak yang memiliki kemandirian juga. Namun, factor keturunan ini masih
menjadi persebatan karena ada yang berpendapat bahwa sesunguuhnya bukan sifat
kemandirian orang tuanya itu menurun kepada anaknya, melainkan sifat orang tuanya muncul
berdasarkan cara orangtua mendidik anaknya.
2. Pola asuh orang tua. Orang tua yang terlalu banyak melarang atau mengeluarkan kata jangan
kepada anaknya tanpa disertai dengan penjelasan yang rasional akan menghambat
perkembangan kemandirian sistem pendidikan di sekolah. Proses pendidikan disekolah yang
tidak mengembangkan demokrasi pendidikan dan cenderung menekankan indoktrinisasi tanpa
argumentasi akan menghambat perkembangan kemandirianremaja.
4. Sistem kehidupan di masyarakat. Sistem kehidupan masyarakat yang terlalu menekankan
pentingnya hierarki struktur social, merasa kurang aman atau mencekam serta kurang
mengahargai manifestasi potensu remaja dalam kegitan prosuktif dapat menghambat
kelancaran perkembangan kemandirian remaja.
Upaya pengembangan kemandirian, sesuai dengan fase perkembangannya, upaya pengembangan
remaja dapat dilakukan melalui:
1. Penciptaan partisipasi dan keterlibatan remaja secara penuh dalam keluarga.
2. Penciptaan keterbukaan komunikasi dalam keluarga.
3. Penciptaan kebebasan mengeksplorasi lingkungan.
4. Penerimaan remaja secara positif tanpa syarat atau tanpa pamrih.
5. Penciptaan komunikasi empati dengan remaja.
6. Penciptaan kehangatan interaksi dengan remaja.

6.faktor yang mempengaruhi perkembangan karir


Faktor yang mempengaruhi perkembangan karier anak dan remaja dibagi menjadi dua bagian:
1. Faktor internal
a. Motivasi dalam diri anak sendiri
b. Kesadaran anak pada kemampuan dan minat yang ddimiliki
2. Faktor eksternal
a. Keluarga
b. Pendidikan sekolah.
c. Lingkungan sekitar, baik itu teman sebaya ataupun media informasi.

7. Peran guru dalam meningkatkan perkembangan kemandirian dan karir


Peran guru dalam meningkatkan perkembangan kemandirian dan karir.usaha guru dalam
menumbuhkan kemandirian belajar siswa bertujuan untuk menguasai sesuatu kompetensi yang
diharapkan sehingga tujuan pembelajaran tercapai dalam bentuk pengetahuan maupun ketrampilan.
Agar siswa tertarik dengan apa yang diajarkan guru, salah satu caranya yaitu memberi motivasi dan
membuat perencanaan mata pelajaran sehingga siswa lebih termotivasi dengan yang diajarkan.
Peran guru terutama guru bk sangat lah penting dalm mengupayakan pemahaman siswa akan
pentingnya perencanaan karier yang lebih baik, sesuai dengan tujuan guru adalah membantu siswa
dalam mengembangkan potensi dan kemampuan yang dimiliki oleh siswa.

BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa :
A. Kemandirian adalah usaha untuk melepaskan diri dari orangtua dengan maksud untuk
menemukan dirinya melalui proses mencari identitas ego yaitu merupakan
perkembangan kearah individualitas yang mantap dan berdiri sendiri. Sedangkan,
karier yang merupakan pekerjaan atau profesi seseorang yang menghasilkan sesuatu
dalam memenuhi kebutuhan hidup. Dari pengertian kemandirian dan karier maka
perkembangan kemandirian karier anak dan remaja dapat dimaknai sebagai proses
progresif menuju kematangan seorang individu dalam menjalani hidup dengan usaha
dirinya sendiri dan kemampuannya dalam mengambil peran dalam kehidupan di
masyarakat dalam fase anak dan remaja dan orientasinya di masa depan.
B. Perkembangan kemandirian dan karier individu akan semakin matang sesuai dengan
bertambahnya usia, sehingga dapat memberikan implikasi dalam pendidikan yang
dapat berupa, mengembangkan proses belajar mengajar yang demokratis, yang
memungkinkan anak merasa diahargai,mendorong anak untuk berpartisipasi aktif
dalam pengambilan keputusandan dalam berbagai kegiatan sekolah, memberi
kebebasan kepada anak untuk mengeksplorasi lingkungan mendorong rasa ingin tahu
mereka,penerimann positif tanpa syarat kelebihan dan kekurangan anak, tidak
membeda-bedakan anak yang satu dengan yang lain, dan menjalin hubungan yang
harmonis dan akrab dengan anak.
C. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan kemandirian dan karier pada
seorang individu dapat berupa factor internal dan factor eksternal. Dimana factor
internal adalah factor yang dibawa sejak lahir berupa gen dari orang tua. Sedangkan
factor eksternal dapat berupa pola asuh orang tua, system di sekolah, dan system di
masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai