Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

TAHAP DAN TUGAS PERKEMBANGAN SERTA IMPLEMENTASINYA


DALAM PROSES PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 2
Clariza Marina Putri (21065054)
Cyntia Tiara Putri (21329007)
Difa Aziza (21029011)

DOSEN PENGAMPU:
Drs. Taufik, M.Pd, Kons

UNIVERSITAS NEGERI PADANG


2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
Rahmat dan Karunia-Nya kepada kita semua sehingga Makalah ini dapat tersusun
dengan baik dan lancar. Tak lupa pula kita kirimkan salam serta shalawat kepada
junjungan Nabi besar kita, Muhammad SAW yang telah membawa kita dari alam
kegelapan menuju alam yang terang benderang seperti yang kita rasakan saat ini.
Makalah ini berjudul : “Tahap dan Tugas Perkembangan serta Implementasinya dalam
Proses Pendidikan dan Pembelajaran”.
Kami menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
semua pihak dan terutama Allah SWT dalam pengerjaan makalah ini. Dengan ini kami
menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan
baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, kami telah berupaya dengan
segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga makalah ini dapat selesai
dengan baik dan oleh karenanya, kami dengan rendah hati menerima masukan, saran,
dan usul guna penyempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami berharap agar makalah ini bisa bermanfaat bagi seluruh
pembacanya.

Wassalamu’alaikum wr.wb

Padang, 7 September 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ ii

DAFTAR ISI ...................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 4

A. Latar Belakang ............................................................................................................ 4

B. Rumusan Masalah ....................................................................................................... 4

C. Tujuan Masalah........................................................................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................... 6

A. Tahap Perkembangan Manusia ................................................................................... 6

B. Konsep Tugas Perkembangan dan Pemenuhan Tugas Perkembangan ....................... 8

C. Tugas Perkembangan pada Masa Anak, Remaja dan Dewasa .................................... 9

1. Tugas-Tugas Perkembangan Masa Anak ............................................................ 9

2. Tugas-Tugas Perkembangan Masa Remaja ....................................................... 12

3. Tugas Perkembangan Masa Dewasa ................................................................. 14

D. Tugas Perkembangan dan Implementasinya dalam Pembelajaran .......................... 16

1. Pengertian Tugas-Tugas Perkembangan ............................................................ 16

2. Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan ...................................................... 16

BAB III PENUTUP .......................................................................................................... 17

A. Kesimpulan ............................................................................................................... 17

B. Saran ......................................................................................................................... 17

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 18

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada setiap perkembangan kehidupan manusia, individu itu dituntut untuk
menguasai kemampuan berperilaku yang menjadi ciri bahwa perkembangannya
berhasil dan normal. Jika pada fase itu individu tidak mempunyai kemampuan
berperilaku sepatutnya, sesuai dengan tugas-tugas perkembangannya maka dianggap
individu itu mengalami kelambatan perkembangannya, atau penyimpangan
perkembangan.
Pencapaian tugas-tugas perkembangan bukan hanya penting untuk fase
perkembangan dimana tugas-tugas perkembangan itu seharusnya muncul, tetapi juga
penting untuk pencapaian tugas-tugas perkembangan selanjutnya.
Demikian juga tugas-tugas perkembangan pada fase dewasa, dapat tercapai dengan
sempurna, jika tugas pada periode remaja tercapai dengan sempurna pula. Sebaliknya
jika pencapaian tugas-tugas perkembangan pada periode awal kehidupan individu tidak
sukses, maka pencapaian tugas-tugas perkembangan pada periode awal kehidupan
individu tidak sukses, maka pencapaian tugas-tugas perkembangan pada fase
berikutnya cenderung tidak sukses. Jika tugas-tugas perkembangan setiap fase
perkembangan kehidupan manusia berhasil atau sukses dicapai, maka individu ini akan
mengalami perasaan bahagia dan menjalani kehidupan dengan perasaan sukses baik
secara emosional, intelektual, dan moral.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Apa saja tahap-tahap perkembangan manusia ?
2. Apa konsep tugas perkembangan dan pemenuhan tugas perkembangan ?
3. Apa saja tugas perkembangan masa anak, masa remaja dan masa dewasa?
4. Apa pemenuhan tugas perkembangan dan implementasinya dalam proses
pendidikan dan pembelajaran?

C. Tujuan Masalah
Adapun tujuan pada makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui tahap-tahap perkembangan manusia.
4
2. Untuk mengetahui konsep tugas perkembangan dan pemenuhan tugas
perkembangan.
3. Untuk mengetahui tugas perkembangan masa anak, masa remaja dan masa dewasa.
4. Untuk mengetahui pemenuhan tugas perkembangan dan implementasinya dalam
proses pendidikan dan pembelajaran.

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Tahap Perkembangan Manusia


Tahap-tahap perkembangan manusia menurut Rousseau (Crain, 2007: 17-19),
salah satu psikolog membagi tahap perkembangan manusia menjadi empat tahap,
yaitu:
1. Masa Bayi (usia dari 0 - 2 tahun)
Bayi mengalami dunia langsung lewat indranya. Mereka tidak mengetahui ide
atau pemikiran apapun, mereka hanya merasakan panas, dingin, enak atau sakit.
Mereka menggunakan gramatika sendiri ketika berkomunikasi dengan orang
dewasa. Mereka memperbaiki pengertian mereka sendiri meskipun orang lain tidak
memperbaikinya.
2. Masa Kanak-kanak Awal (usia 2 - 12 tahun)
Masa ini dimulai ketika anak mulai memiliki independensi baru. Mereka
sudah bisa berjalan, berbicara, makan sendiri, dan berlari ke sana kemari. Anak
masih melekat pada hal-hal yang konkrit. Mereka belum mampu memahami hal-
hal yang bersifat abstrak. Pemikiran mereka masih terbatas pada hal-hal yang
bersifat pra operasional dan operasional konkrit.
3. Masa Kanak-kanak Akhir (usia 12 – 15 tahun)
Masa ini transisi masa anak ke masa dewasa. Anak berada pada tahap
prasosial, di mana anak hanya memperhatikan apa yang berguna bagi dirinya
sedikit saja dari mereka yang memiliki kepedulian terhadap menjaga hubungan
dengan orang lain.
4. Masa Dewasa (usia 15 tahun sampai akhir hidup)
Pada masa ini anak mulai merasa malu berhadapan dengan lawan jenis karena
kesadarannya terhadap perasaan seksual yang mulai meningkat. Mereka lebih
membutuhkan orang lain. Kognitif mereka juga berkembang. Mereka mulai
memahami konsep-konsep yang abstak.

Frued (1905: 586) membagi tahap perkembangan anak menjadi 5 (lima) tahap:
1. Tahap oral (usia 0 - 24 bulan)
Pada tahap ini kepuasan anak terletak pada otoerotik, yaitu kesempatan anak
6
menghisap puting susu ibunya. Frued memandang konsep narsisme (mencintai diri
sendiri) sudah ada sejak masa bayi di mana bayi merasakan kenyamanan dari
menyusu kepada ibunya dan mengulang perbuatan tersebut dengan mengisap
jarinya meskipun dia tidak lapar. Anak-anak juga mencoba mempertahankan
kedekatannya dengan ibunya dengan menggigit dan menangis.
2. Tahap Anal (usia 2 – 3 tahun)
Selama usia ini wilayah anal (anus) menjadi fokus ketertarikan anak. Oleh
sebab itu pelatihan menggunakan toilet sangat tepat dilakukan pada usia ini.
3. Tahap Falik atau Odipal (usia 3 - 6 tahun)
Pada tahap ini anak laki-laki mulai tertarik dengan penisnya. Tahap
perkembangan paling membingungkan dari pendapat Frued sebab dia meyakini
ketertarikan seksual seorang anak laki-laki pertama kepada ibunya, sedangkan
pada anak perempuan kepada ayahnya. Namun karena dia menyadari hal tersebut
tidak dapat diterima lingkungannya, maka meninggalkan fantasi persaingannya
dengan ayah atau ibunya yang dikenal dengan istilah Oedipus Complex dan
Electra Complex.
4. Tahap Latensi (usia 6 – 11 tahun)
Pada periode ini anak terlihat sudah dapat mengendalikan permusuhannya
dengan orangtuanya yang memiliki jenis kelamin berbeda dengan dirinya. Anak
laki-laki dan anak perempuan terlihat bersikap lembut kepada ayah dari pada ibu
mereka.
5. Tahap Pubertas (di atas usia 11 tahun)
Masa pubertas merupakan masa dimana anak berupaya membebaskan diri
dari perwalian orangtuanya. Mereka sudah mulai menyukai perempuan lain selain
ibunya, dan menyukai pria lain selain ayahnya.

Hurlock (1980) menyatakan membagi tahap perkembangan menjadi 10 tahap yaitu:


1. Periode Pranatal
Periode pranatal dimulai sejak terjadi proses pembuahan (konsepsi) sampai
anak terlahir ke dunia. Pada masa itu terjadi pertumbuhan dan perkembangan fisik
dan psikhis yang sangat penting bagi seorang anak. Jenis kelamin anak dan bentuk
fisik telah ditentukan sejak anak berada dalam kandungan.
2. Masa Bayi Baru Lahir

7
Masa bayi baru lahir dimulai dari hari pertama kelahiran sampai dua minggu
setelah kelahiran. Masa ini ditandai dengan lepasnya tali pusat bayi.
3. Masa Bayi
Masa bayi dimulai 2 minggu setelah kelahiran sampai usia 2 tahun. Pada
masa anak mulai belajar duduk, merangkak, berdiri, berjalan, dan berlari. Anak
juga mulai berkomunikasi dengan caranya sendiri dengan orang-orang di
sekitarnya.
4. Masa Anak-anak Awal
Masa anak-anak awal dimulai dari usia 2 - 6 tahun. Masa ini dipandang
sebagai awal bagi kehidupan anak.
5. Masa Anak-Anak Akhir
Masa anak-anak akhir dimulai dari 6 - 13 tahun. Masa ini dipandang sebagai
anak sekolah dasar.
6. Masa Puber
Masa puber dimulai dari usia 14 - 15 tahun. Masa ini dipandang sebagai
awal memasuki masa remaja.
7. Masa Remaja
Masa remaja dimulai dari usia 15 – 18 tahun. Masa remaja merupakan masa
peralihan dari anak menjadi dewasa.
8. Masa Dewasa Dini
Masa dewasa dini dimulai dari usia delapan belas sampai empat puluh tahun.
9. Masa Dewasa Madya
Masa dewasa madya dimulai dari usia empat puluh sampai enam puluh tahun.
10. Masa Usia Lanjut
Masa usia lanjut dimulai dari usia enam puluh tahun sampai akhir hayat.

B. Konsep Tugas Perkembangan dan Pemenuhan Tugas Perkembangan


Robert havighurst (Adam dan Gullota, 1983) melalui perspektif psikososial
berpendapat bahwa periode yang beragam dalam kehidupan individu menuntut untuk
menuntaskan tugas-tugas perkembangan yang khusus. Selanjutnya, Havighurst (1961)
mengartikan tugas-tugas perkembangan adalah suatu tugas yang muncul pada periode
tertentu dalam rentang kehidupan individu, yang apabila tugas itu berhasil dituntaskan
akan membawa kebahagiaan dan kesuksesan dalam menuntaskan tugas berikutnya;
sementara apabila gagal, maka akan menyebabkan ketidakbahagiaan pada diri

8
individu yang bersangkutan menimbulkan penolakan masyarakat, dan kesulitan-
kesulitan dalam menuntaskan tugas-tugas berikutnya.
Tugas-tugas perkembangan ini berkaitan dengan sikap, perilaku, atau
keterampilan yang harus dimiliki oleh setiap orang, sesuai dengan usia atau fase
perkembangannya. Hurlock (1981) menyebut tugas-tugas perkembangan ini sebagai
social expectations. Dalam arti setiap kelompok budaya mangharapkan anggotanya
menguasai keterampilan tertentu yang penting dan memperoleh pola perilaku yang
disetujui bagi berbagai usia sepanjang rentang kehidupan.
Munculnya tugas-tugas perkembangan, bersumber pada faktor-faktor yang
dapat dibagi menjadi empat jenis sumber diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Kematangan fisik, misalnya:
a. Belajar berjalan karena kematangan otot otot kaki, keterampilan itu akan
diperlukan untuk tahap perkembangan selanjutnya, misalnya untuk bermain
bersama teman-teman.
b. Belajar bertingkah laku bergaul dengan jenis kelamin berbeda, pada masa
remaja karena kematangan organ-organ seksual. Disini ada tugas perkembangan
untuk belajar menjaga sikap pada lawan jenis.
2. Tuntutan masyarakat secara kultural, misalnya :
a. Belajar membaca
b. Belajar menulis
c. Belajar berhitung
d. Belajar berorganisasi
3. Tuntutan dan dorongan dan cita-cita individu sendiri, misalnya:
a. Memilih pekerjaan
b. Memilih teman hidup
4. Tuntutan norma agama, misalnya
a. Taat beribadah kepada Allah
b. Berbuat baik kepada sesama manusia.

C. Tugas Perkembangan pada Masa Anak, Remaja dan Dewasa


1. Tugas-Tugas Perkembangan Masa Anak
Masa anak dibagi menjadi 2 bagian yaitu masa anak usia 0-6 tahun dan masa
anak usia 6-12 tahun. Di antara tugas-tugas perkembangannya yaitu sebagai
berikut :
9
a. Masa Anak Usia 0-6 Tahun
Beberapa tugas perkembangan yang muncul dan harus dikuasai oleh
anak pada masa ini adalah :
1) Belajar berjalan
Pada usia sekitar satu tahun, tulang dan otot-otot bayi telah cukup
kuat untuk melakukan gerakan berjalan. Berjalan merupakan puncak dari
perkembangan gerak pada masa bayi.
2) Belajar mengambil makanan
Makanan merupakan kebutuhan biologis utama pada manusia.
Dengan diawali oleh kemampuan mengambil dan memakan sendiri
makanan yang dibutuhkannya, bayi telah memulai usaha memenuhi sendiri
kebutuhan hidupnya.
3) Belajar berbicara
Bicara merupakan alat berpikir dan berkomunikasi dengan orang lain.
Melalui tugas ini anak mempelajari bunyi-bunyi yang mengandung arti dan
berusaha mengkomunikasikannya dengan orang-orang di sekitarnya.
Melalui penguasaan akan tugas ini anak akan berkembang pula kecakapan
sosial dan intelektualnya.
4) Belajar mengontrol cara-cara buang air
Pengontrolan cara buang air bukan hanya berfungsi menjaga
kebersihan, tetapi juga menjadi indikator utama kemampuan berdiri sendiri,
pengendalian diri dan sopan santun. Anak yang sudah menguasai cara-cara
buang air dengan baik, termasuk tempat dan pemeliharaan kebersihannya,
pada tahap selanjutnya akan mampu mengendalikan diri dan bersopan
santun.
5) Belajar mengetahui jenis kelamin
Dalam masyarakat akan selalu ditemui individu dengan jenis kelamin
pria atau wanita, walaupun ada juga yang berkelainan. Anak harus
mengenal jenis-jenis kelamin ini baik ciri-ciri biologisnya maupun sosial
kulturalnya serta peranan-peranannya. Pengenalan tentang jenis kelamin
sangat penting bagi pembentukan peranan dirinya serta penentuan bentuk
perlakuan dan interaksi baik dengan jenis kelamin yang sama maupun
berbeda dengan dirinya.
6) Menguasai stabilitas jasmaniah
10
Pada masa bayi, kondisi fisiknya sangat labil dan peka, mudah sekali
berubah dan kena pengaruh dari luar. Pada akhir masa kanak-kanak, ia
harus memiliki jasmani yang stabil, kuat, sehat, seimbang agar mampu
melakukan tuntutan-tuntutan perkembangan selanjutnya.
7) Memiliki konsep sosial dan fisik walaupun masih sederhana
Anak hidup dalam lingkungan fisik dan sosial tertentu. Agar dapat
hidup secara wajar dan menyesuaikan diri dengan keadaan dan tuntutan
dari lingkungannya, anak dituntut memiliki konsep-konsep sosial dan fisik
yang sesuai dengan kemampuannya.
8) Belajar hubungan sosial yang baik dengan orang tua, serta orang-orang
dekat lainnya, karena akan selalu berhubungan dengan orng lain, baik
dalam keluarganya maupun di lingkungannya.
9) Belajar membedakan mana yang baik dan tidak baik serta pengembangan
hati nurani. Pergaulan hidup selalu beriisi dan berlandaskan moral.

b. Masa Anak Usia 6 - 12 tahun


Pada usia antara 6 - 12 tahun, dunia kanak-kanak lebih banyak di
sekolah dan lingkungan sekitar rumahnya. Namun, terdapat tiga dorongan
besar yang dialami anak pada masa ini: (1) dorongan untuk ke luar rumah dan
bergaul dengan teman sebaya (per group), (2) dorongan fisik untuk melakukan
berbagai bentuk permainan dan kegiatan yang menuntut keterampilan/gerakan
fisik, dan (3) dorongan mental untuk masuk ke dunia konsep, pemikiran,
interaksi, dan simbol-simbol orang dewasa.
Adapun tugas perkembangan untuk masa kanak-kanak antara lain :
1) Belajar keterampilan fisik yang dapat dilakukan dalam permainan. Anak
pada masa ini sangat senang sekali bermain. Maka dari itu, anak perlu di
ajarkan keterampilan fisik seperti melempar bola, menendang, menangkap,
berenang, dan mengendarai sepeda.
2) Pengembangan sikap yang menyeluruh terhadap diri sendiri sebagai
individu yang sedang berkembang. Pada masa ini, anak dituntut untuk
mengenal dirinya sendiri dan dapat memelihara kesehatan dan keselamatan
dirinya, menyanyangi dirinya, senang berolaraga, dan berekreasi untuk
menjaga kesehatan dirinya, dan juga memiliki sikap yang tepat tehadap
lawan jenis.
11
3) Belajar berkawan dengan teman sebaya. Pada masa ini, anak dituntut untuk
dapat bergaul, berkerjasama, dan membina hubungan baik dengan teman
sebayanya,dan saling tolong menolong.
4) Belajar untuk dapat melakukan peranan sosial sebagai layaknya seorang
laki-laki atau wanita. Anak dituntut melakukan peranan-peranan sosial
yang diharapkan masyarakat sesuai dengan jenis kelaminnya. Seperti, anak
laki-laki bermain dengan anak laki-laki dan juga sebaliknya.
5) Belajar menguasai keterampilan-keterampilan intelektual dasar, seperti
membaca, menulis, dan berhitung. Untuk dapat melaksanakan tugas-tugas
yang diberikan sekolah dan perkembangan belajarnya lebih lanjut. Pada
masa awal ini anak dituntut untuk menguasai kemampuan membaca,
menulis dan berhitung.
6) Perkembangan konsep diperlukan oleh anak dalam kehidupan sehari-hari
agar dapat menyesuaikan diri dan perilaku yang sesuai denga tuntutan dari
lingkungannya.
7) Pengembangan moral, nilai, dan hati nurani. Pada masa ini, anak dituntut
untuk dapat menghargai perbuatan-perbuatan yang sesuia dengan moral.
Dan diharapkan pada masa ini akan mulai tumbuh pemikiran akan sekala
nilai dan pertimbangan-pertimbangan yang didasarkan atas kata hati.
8) Memiliki kemerdekaan pribadi. Anak dituntut untuk mampu memilih,
merencanakan, dan melakukan pekerjaan atau kegiatan tanpa tergantung
pada orang tuanya.
9) Pengembangan sikap terhadap lembaga dan kelompok sosial. Anak
diharapkan dapat memiliki sikap tepat terhadap lembaga-lembaga dan unit
kelompok-kelompok sosial yang terdapat dalam masyarakat.

2. Tugas-Tugas Perkembangan Masa Remaja


Masa remaja adalah masa transisi yang ditandai oleh adanya perubahan fisik,
emosi dan psikis. Masa remaja yakni antara usia 10-19 tahun, adalah suatu periode
masa pematangan organ reproduksi manusia, dan sering disebut masa pubertas.
Pubertas adalah periode dalam rentang perkembangan ketika anak-anak berubah
dari makhluk aseksual menjadi makhluk seksual. Kata pubertas berasal dari kata
latin yang berarti “usia kedewasaan”. Kata ini lebih menunjukkan pada perubahan

12
fisik daripada perubahan perilaku yang terjadi pada saat individu secara seksual
menjadi matang dan mampu memperbaiki keturunan.
Tugas perkembangan masa remaja difokuskan pada upaya sikap dan
meninggalkan perilaku kekanak-kanakan serta berusaha untuk kemampuan
bersikap dan perilaku secara dewasa. Adapun tugas-tugas perkembangan masa
remaja, menurut Hurlock (Asrori, 2004:10) adalah berusaha:
a. Mampu menerima keadaan fisiknya.
b. Mampu menerima dan memahami peran seks usia dewasa.
c. Mampu membina hubungan baik dengan anggota kelompok yang berlainan
jenis.
d. Mencapai kemandirian emosional.
e. Mencapai kemandirian ekonomi.
f. Mengembangkan konsep dan ketrampilan intelektual yang sangat diperlukan
untuk melakukan peran sebagai anggota anggota masyarakat.
g. Memahami dan menginternalisasikan nilai-nilai orang dewasa dan orang tua.
h. Mengembangkan perilaku tanggung jawab sosial yang diperlukan untuk
memasuki dunia dewasa.
i. Mempersiapkan diri untuk memasuki perkawinan.
j. Memahami dan mempersiapkan berbagai tanggung jawab kehidupan keluarga.

Senada dengan pendapat Hurlock, William Kay (Pratiwi, 2015)


mengemukakan tugas-tugas perkembangan remaja itu sebagai berikut :
a) Menerima fisiknya sendiri berikut keragaman kualitasnya.
b) Mencapai kemandirian emosional dari orang tua atau figur-figur yang
mempunyai otoritas.
c) Mengembangkan keterampilan berkomunikasi intrapersonal dan belajar bergaul
dengan teman sebaya atau orang lain, baik secara individual maupan kelompok.
d) Menemukan manusia model yang dijadikan identitasnya.
e) Menerima dirinya sendiri dan memiliki kepercayaan terhadap kemampuannya
sendiri.
f) Memperkuat self-control (kemampuan mengendalikan diri) atas skala nilai,
prinsip-prinsip atau falsafah hidup.
g) Mampu meninggalkan reaksi dan penyesuaian diri (sikap perilaku) kekanak-
kanakan.

13
3. Tugas Perkembangan Masa Dewasa
Dewasa ialah orang yang bukan lagi anak-anak dan telah menjadi pria atau
wanita seutuhnya. Setelah mengalami masa kanak-kanak dan remaja yang panjang
seorang individu akan mengalami masa dimana ia telah menyelesaikan
pertumbuhannya dan mengharuskan dirinya untuk berkecimpung dengan
masyarakat bersama dengan orang dewasa lainnya. Dibandingkan dengan masa
sebelumnya, masa dewasa ialah waktu yang paling lama dalam rentang kehidupan.
Masa dewasa biasanya dimulai dari usia 18 tahun hingga kira-kira usia 40
tahun dan biasanya ditandai dengan selesainya pertumbuhan pubertas dan organ
kelamin anak yang telah berkembang dan mampu berproduksi. Pada masa ini,
individu akan mengalami suatu perubahan fisik dan psikologis tertentu bersamaan
dengan masalah-masalah penyesuaian diri dan harapan-harapan terhadap perubahan
tersebut.
a. Tugas-Tugas Perkembangan Masa Dewasa Muda
Pada akhir masa remaja, hampir seluruh aspek kehidupan individu telah
berkembang dan siap untuk melaksanakan tugas-tugas sebagai orang dewasa.
Havinghurts membagi kehidupan masa dewasa atas tiga fase, yaitu dewasa muda,
dewasa, dan usia lanjut. Dewasa muda berkisar antara umur 20-40 tahun. Pada
dewasa muda tugas-tugas perkembangan yang harus diselesaikan individu adalah
:
a. Memilih pasangan hidup.
b. Belajar hidup bersama pasangan hidup.
c. Memulai hidup berkeluarga.
d. Memelihara dan mendidik anak.
e. Mengelola rumah tangga.
f. Memulai kegiatan pekerjaan.
g. Bertanggung jawab sebagai warga masyarakat dan warga negara
h. Menemukan persahabatan dalam kelompok sosial.

b. Tugas-tugas Perkembangan Masa Dewasa Matang


Masa Dewasa lanjut berkisar antara umur 40 - 50 tahun. Tugas-tugas
perkembangan pada masa dewasa merupakan pengembangan lebih lanjut dan
pematangan dari tugas-tugas perkembangan pada masa dewasa muda. Pada akhir
14
masa dewasa, realisasi dari semua tugas-tugas perkembangan tersebut mencapai
puncaknya dan masing-masing memperlihatkan bentuk hasilnya yang khas. Pada
usia lanjut, apa yang dicapai pada masa usia dewasa mungkin tetap
dipertahankan, tetapi beberapa hal lain mungkin mulai menurun, bahkan
menghilang. Tugas baru yang masih berkembang adalah kesiapan menghadapi
status pension, penurunan kekuaaan, penurunan kemampuan dan kekuatan fisik,
serta menghadapi kematian.

Secara rinci, tugas-tugas perkembangan pada usia dewasa adalah :


1) Memiliki tanggung jawab sosial dan kenegaraan sebagai orang dewasa.
2) Mengembangkan dan memelihara standar kehidupan ekonomi.
3) Membimbing anak dan remaja agar menjadi orang dewasa yang bertanggung
jawab dan berbahagia.
4) Mengembangkan kegiatan-kegiatan waktu tenggang sebagai orang dewasa,
hubungan dengan pasangan- pasangan keluarga lain sebagai pribadi.
5) Menerima dan menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan fisik sebagai
orang setengah baya.
6) Menyesuaikan diri dengan kehidupan sebagai orang tua yang bertambah tua
masih berkembang adalah kesiapan menghadapi status pension, penurunan
kekuaaan, penurunan kemampuan dan kekuatan fisik, serta menghadapi
kematian.

c. Tugas-Tugas Perkembangan Masa Usia Lanjut


Masa dewasa usia lanjut berkisar antara umur 60 tahun ke atas. Sementara
itu, Tugas-tugas perkembangan pada masa usia lanjut adalah :
1) Menyesuaikan diri dengan kondisi fisik dan kesehatan yang semakin menurun.
2) Menyesuaikan diri dengan situasi pension dan penghasilan yang semakin
berkurang.
3) Menyesuaikan diri dengan kematian dari pasangan hidup.
4) Membina hubungan dengan sesama usia lanjut.emenuhi kewajiban-kewajiban
sosial dan kenegaraan.
5) Memelihara kondisi dan kesehatan.
6) Kesiapan menghadapi kematian.

15
D. Tugas Perkembangan dan Implementasinya dalam Pembelajaran
1. Pengertian Tugas-Tugas Perkembangan
Menurut Havighurst, tugas perkembangan adalah tugas-tugas yang harus
diselesaikan individu pada fase-fase atau periode kehidupan tertentu; dan apabila
berhasil mencapainya mereka akan berbahagia, tetapi sebaliknya apabila mereka
gagal akan kecewa dan dicela orang tua atau masyarakat dan perkembangan
selanjutnya jugaakan mengalami kesulitan.

2. Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan


Tugas-tugas perkembangan pada fase perkembangan tertentu hendaknya
dikuasai oleh setiap individu sebab tugas-tugas perkembangan pada suatu sisi
merupakan harapan atau tekanan sosial. Selain itu pada fase berikutnya akan ada
tugas- tugas perkembangan yang lain, yang umumnya lebih berat. Namun demikian
tidak setiap individu berhasil dalam menguasai tugas-tugas perkembangannya,
karena ada beberapa faktor yang mempengaruhi hal ini, yang secara garis besar
dapat dibedakan menjadi dua, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
a. Faktor Internal
Faktor internal yang mempengaruhi penguasaan tugas perkembangan
adalah normal tidaknya pertumbuhan dan perkembangan, kesehatan, motivasi
untuk berkembang dan kelancaran dalam menguasai tugas-tugas perkembangan
sebelumnya.

b. Faktor eksternal

Penguasaan tugas-tugas perkembangan individu dipengaruhi pula oleh


faktor-faktor eksternal, yaitu pola asuh orang tua, lingkungan sekolah,
lingkungan pergaulan, dan lain sebagainya.

16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tahap-tahap perkembangan secara umum diklasifikasi menjadi beberapa tahap
yaitu:
1. Sebelum Kelahiran
Terbagi atas tahap, yaitu tahap germinal, tahap embrio dan tahap janin
4. Masa Bayi
5. Masa Awal Anak
6. Masa Pertengahan dan Akhir Anak
7. Masa remaja
8. Masa usia lanjut

Tugas-tugas perkembangan adalah suatu tugas yang muncul pada periode tertentu
dalam rentang kehidupan individu, yang apabila tugas itu berhasil dituntaskan akan
membawa kebahagiaan dan kesuksesan dalam menuntaskan tugas berikutnya;
sementara apabila gagal, maka akan menyebabkan ketidakbahagiaan pada diri individu
yang bersangkutan menimbulkan penolakan masyarakat, dan kesulitan-kesulitan dalam
menuntaskan tugas-tugas berikutnya.

B. Saran
Setelah mengetahui tentang tahap dan tugas perkembangan, semoga pembaca
bisa mengambil manfaat dan bisa memahami tahap dan tugas perkembangan sehingga
bisaditerapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis meminta
maaf kepada pembaca. Penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang membangun
demi perbaikan makalah ini.

17
DAFTAR PUSTAKA

Syamsu Yusuf, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, (Bandung: PT Remaja


Rosdakarya, 2008), 65.

Syamsu Yusuf, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja (Bandung: PT Remaja


Rosdakarya, 2008), 72.

Wiji Hidayati dan Sri Purnami, Psikologi Perkembangan (Yogyakarta: Teras, 2008), 124.

Asrori. (2020). Psikologi Pendidikan Pendekatan Multidispliner. Jawa tengah : CV. Pena
Persada.

Ajhuri, Kayyis F.(2019). Psikologi Perkembangan. Yogyakarta : Penebar Media Pustaka


Sit, Marganti. (2012). Perkembangan Peserta Didik. Medan: Perdana Publising.

Eni Fariyatul Fahyuni dan Istikomah, Psikologi Belajar dan Mengajar, (Sidoarjo :
Nizama Learning Center, 2016), hal 3.

Hartina sitti, Perkembangan Peserta Didik, (Bandung : PT Refika Aditama., 2008), hal.
46

Sitti Hartinah, Perkembangan Peserta Didik, (Bandung : PT. Refika Aditama, 2008). Hal
49-50.

Yudrik Jahja, Psikologi Perkembangan, (Jakarta: Kencana Prenadamedia Group, 2011),


hal. 203.

Ernawulan Syaodih. Jurnal Psikologi Perkembangan…. hal 9.

http://repository.unimus.ac.id

18

Anda mungkin juga menyukai