Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PERIODE KANAK-KANAK AWAL (2-6 tahun)

Mata kuliah: Psikologi Perkembangan

Dosen pengampu: Desy Ayuningrum, M.Psi.

Disusun oleh:

Manisa Hardiyanti. 21132007

Malika Azizah Sangaji. 211320014

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT PERGURUAN TINGGI ILMU AL-QUR’AN JAKARTA

TAHUN AKADEMIK 2022/2023


KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT dengan segala rahmat
dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Terima kasih juga kami
ucapkan kepada semua. Makalah disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi
Perkembangan. Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang periode kanak-
kanak awal (2-6 tahun) bagi pembaca maupun penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada ibu Desy Ayuningrum,M.Psi selaku dosen
pengampu mata kuliah Psikologi perkembangan. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada
semua pihak yang telah membantu menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari penulisan
makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun
diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Jakarta, Februari 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................................................iii
BAB I...............................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..........................................................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................................................1
B. Rumusan masalah...............................................................................................................1
C. Tujuan Pembahasan...........................................................................................................1
BAB II.............................................................................................................................................2
PEMBAHASAN.............................................................................................................................2
2.1 Tugas perkembangan kanak-kanak awal dan akhir........................................................2
2.2 Pertumbuhan fisik................................................................................................................4
2.3 Perkembangan kognitif.......................................................................................................6
2.4 Perkembangan Psikososial.................................................................................................7

2.5 Perkembangan Moral.........................................................................................................8


BAB III............................................................................................................................................9
PENUTUP.......................................................................................................................................9
3.1 Kesimpulan..........................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................10

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Satu hal dalam belajar adalah hendaknya menjadi lebih baik untuk melihat ke
masa depan, belajar untuk mengantisipasi realitas hidup. Ini menjadi sangat penting bagi
masa kanak-kanak yang hidup dalam era globalisasi yang menuntut keterbukaan dan
kelunturan dalam pemikiran, serta kemampuan untuk memecahkan masalah-masalah non
rutin secara kreatif dan kritis. Dibutuhkan keterampilan-keterampilan tertentu untuk
menyiapkan masa depan kanak-kanak dengan belajar melalui penanaman nilai-nilai
agama dan hidup dengan baik.
Orang tua terkadang banyak yang tidak tahu akan perkembangan yang terjadi
pada anaknya, sehingga mereka tidak tahu akan kecepatan dan keterlambatan yang terjadi
pada perkembangan anak mereka. Padahal jika telah terjadi keterlambatan perkembangan
pada anak, anak membutuhkan penanganan yang cepat agar tidak berdampak bagi
berkelanjutan mereka. Anak usia 2-6 tahun merupakan usia yang penting dalam masa
perkembangan, dan dalam masa-masa perkembangannya harus sangat diperhatikan.
Orang tua harus memperhatikan beberapa aspek perkembangan yang terjadi pada
anaknya. Pekembangan fisik, kognitif, dan psikososial anak pada masa 2-6 ini tidak bisa
dikesampingkan pentingnya. Ketiga perkembangan itu sangat penting dalam
perkembangan anak, yang akan menentukan dan membawa perilaku anak sampai ia
dewasa.
B. Rumusan masalah
1. Apa saja tugas perkembangan kanak-kanak awal dan akhir?
2. Bagaimana pertumbuhan fisik pada anak?
3. Bagaimana perkembangan kognitif anak?
4. Bagaimana perkembangan psikososial anak?
5. Bagaimana perkembangan moral pada anak?

C. Tujuan Pembahasan
1. Untuk mengetahui tugas perkembangan kanak-kanak awal dan akhir.
2. Untuk mengetahui pertumbuhan fisik pada anak.
3. Untuk mengetahui perkembangan kognitif anak.
4. Untuk mengetahui perkembangan psikososial.
5. Untuk mengetahui perkembangan moral.

iv
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Tugas perkembangan kanak-kanak awal dan akhir.


1. Tugas perkembangan kanak-kanak awal
Tugas perkembangan pada usia kanak-kanak dimulai dari usia 2 tahun hingga
13 tahun. Usia kanak-kanak dibagi menjadi dua periode yaitu usia pra sekolah dan
usia sekolah. Usia pra sekolah disebut dengan kanak-kanak awal (early childhood),
dan usia sekolah disebut dengan kanak-kanak akhir (late childhood).
Pada Usia kanak-kanak awal berbagai macam istilah diberikan pada periode
prasekolah ini, yaitu: orang tua sering menyebut periode ini sebagai "problem age"
atau "troublesome age". Dikatakan demikian karena pada periode ini orang tua sering
dihadapkan pada problem tingkah laku, misalnya keras kepala, tidak menurut,
negativistis, tempertantrums, mimpi buruk, iri hati, ketakutan yang irasional (tidak
masuk akal) pada siang hari dan sebagainya.
Problem tingkah laku ini, menyebabkan anak-anak pada periode ini kurang
menarik penampilannya bagi orang tua dibandingkan ketika berada pada periode
bayi. Keadaan ini menyebabkan periode anakanak prasekolah merupakan masa yang
tidak menarik (not appealing) bagi orang tua. Sifat "ketergantungan" anak pada
periode bayi merupakan hal yang menarik bagi orang tua dan saudara-saudaranya.
Sekarang si anak mulai tidak mau atau menolak tingkah laku kasih sayang orang tua
atau saudara-saudaranya. Para guru atau pendidikmenyebut periode ini sebagai usia
pra sekolah (preschool age), yaitu periode persiapan untuk masuk sekolah dasar.
Biasanya, anak-anak usia 2-6 tahun memasuki TamanKanak-kanak. Para psikolog
memberikan istilah kepada periode pra-sekolah ini sebagian usia pra gang (pregang
age). Dikatakan demikian, karena pada periode ini, anak-anak harus mulai belajar
dasar-dasar tingkah laku sosial sebagai persiapan untuk penyesuaian dirinya terhadap
kehidupan sosial yang lebih tinggi nanti setelah dewasa.
Selain itu para psikolog menyebut pula periode prasekolah sebagai periode
eksplorasi. Hal ini disebabkan karena perkembangan yang utama pada periode ini
ialah menguasai dan mengontrol lingkungannya. Mereka selalu ingin mengetahui

v
seperti apa lingkungannya itu, merekamencari cara untuk dapat menjadi bagian dari
lingkungan tersebut. Lingkungan yang dijelajahi adalah baik yang merupakan
manusia maupun benda-benda. Cara umum yang dilakukan anak-anak usia 2-6 tahun
yaitu dengan bertanya, karenanya sering pula dikenal sebagai usia bertanya
(Questioning age). Tugas-tugas Perkembangan adalah penyempurnaan pemahaman
mengenai konsep-konsep sosial, konsep-konsep benar dan salah dan seterusnya, dan
belajar membuat hubungan emosional dengan lingkungan sosial yang semakin
matang baik di rumah maupun di luar rumah.
Tugas perkembangan pada masa kanak-kanak awal menurut Jannah (2015)
meliputi hal-hal sebagai berikut :
a. Toilet Training, hakikat tugas yang harus dipelajari anak yaitu buang air kecil dan
buang air besar yang bisa diterima secara sosial.Toilet training yang berhasil
dapat membentuk anak yang berhatihati, dapat menguasai dirinya, mendapatkan
pandangan jauh ke depan dan dapat berdiri sendiri. Tentang toilet training,
Havighurst berpendapat: "Toilet training is the first moral training that child
received. The stamp of the first moral training that child later character."
b. Belajar membedakan jenis kelamin, serta dapat bekerja sama dengan jenis
kelamin lain. Melalui observasi, nantinya anak akan melihat tingkah laku yang
berbeda jenis kelamin satu dengan lain.
c. Belajar mencapai stabilitas fisiologis, manusia pada waktu lahir sangatlah labil
jika dibandingkan dengan fisik orang dewasa. Anak lebih cepat merasakan
perubahan dari panas ke dingin, sehingga anak harus belajar menjaga
keseimbangan terhadap perubahan.
d. Pembentukan konsep-konsep yang sederhana tentang realitas fisik dan sosial.
e. Belajar mengenai kontak perasaan dengan orang tua, keluarga, dan orang lain.
f. Menghubungkan diri sendiri secara emosional.
g. Belajar membedakan mana yang baik dan buruk serta mengembangkan kata hati.

2. Tugas perkembangan kanak-kanak akhir


Masa Kanak-kanak Akhir (late chilhood), atau masa anak sekolah ini berlangsung
dari umur 6 tahun sampai umur 12 tahun. Selanjutya Kohnstam menamakan masa kanak-

vi
kanak akhir atau masa anak sekolah ini dengan masa intelektual, ketika anak-anak telah
siap untuk mendapatkan pendidikan di sekolah dan perkembangannya berpusat pada
aspek intelek. Erikson menekankan masa ini sebagai masa timbulnya "sense of
accomplishment" karena anak-anak pada masa ini merasa siap untuk menerima tuntutan
yang dapat timbul dari orang lain dan melaksanakan/menyelesaikan tuntutan itu. Kondisi
inilah kiranya yang menjadikan anak-anak masa ini memasuki masa keserasian untuk
bersekolah (Jannah 2015).
Tugas perkembangan pada masa kanak-kanak akhir menurut Robert J. Havighurst
(Jannah, 2015) adalah sebagai berikut:
a. Mempelajari keterampilan fisik yang diperlukan untuk permainan-permainan yang
umum.
b. Membangun sikap yang sehat mengenai diri sendiri sebagai makhluk yang sedang
tumbuh.
c. Belajar menyesuaikan diri dengan teman-teman seusianya.
d. Mulai mengembangkan peran sosial pria atau wanita yang tepat.
e. Mengembangkan keterampilan-keterampilan yang diperlukan untuk kehidupan
sehari-hari.
f. Mengembangkan pengertian-pengertian yang diperlukan untuk kehidupan sehari-hari.
g. Mengembangkan hati nurani, pengertian moral, tata dan tingkatan nilai.
h. Mengembangkan sikap terhadap kelompok-kelompok sosial dan lembaga-lembaga.
i. Mencapai kebebasan pribadi.1

2.2 Pertumbuhan fisik

Masa kanak-kanak awal (early childhood) merupakan periode perkembangan


yang terjadi mulai akhir masa bayi hingga sekitar usia 5 atau 6 tahun, kadang periode ini
disebut tahun pra sekolah. Kelas satu sekolah dasar biasanya menandai akhirnya periode
ini.2 Perkembangan fisik merupakan dasar bagi kemajuan perkembangan berikutnya,
dengan meningkatnya pertumbuhan tubuh baik berat badan maupun tinggi badan serta
kekuatannya, memungkinkan anak untuk lebih aktif dan berkembang keterampilan
1
Fitri indriani,perkembangan peserta didik terintegrasi dengan nilai-nilaikeislaman, Yogyakarta, UAD
PRESS, 2021, h.44
2
John W. Santrock, dkk, Perkembangan Anak, (Jakarta: Salemba Humanika, 2011), h. 20.

vii
fisiknya, dan juga berkembangnya eksplorasi terhadap lingkungan tanpa bantuan orang
tuanya. Perkembangan sistem syaraf pusat memberikan kesiapan pada anak untuk lebih
meningkatkan pemahaman dan penguasaannnya terhadap tubuhnya.

a. Tinggi: Pertambahan tinggi badan setiap tahunnya rata-rata tiga inci. Pada usia enam
tahun tinggi anak rata-rata 46,6 inchi;
b. Berat: Pertambahan berat badan setiap tahunnya rata-rata tiga sampai lima pon. Pada
usia enam tahun kurang lebih tujuh kali berat pada waktu lahir. Anak perempuan rata-
rata 48,5 pon dan laki-laki 49pon;
c. Perbandingan tubuh: Penampilan bayi tidak tampak lagi. Wajah tetap kecil tetapi
dagu tampak jelas dan leher lebih memanjang. Gumpalan tubuh berkurang dan tubuh
cenderung berbentuk kerucut, dengan perut yang rata, dan dada yang lebih bidang,
bahu lebih luas dan persegi, lengan dan kaki lebih panjang dan lurus, tangan dan kaki
lebih besar;
d. Postur tubuh: Perbedaan dalam tubuh pertama kali tampak jelas pada awal masa
kanak-kanak, ada yang postur tubuhnya gemuk lembek (endomorfik), ada yang kuat
berotot (mesomorfik), ada yang relatif kurus (ektomorfik);
e. Tulang dan otot: Tingkat pergeseran otot bervariasi pada bagian tubuh mengikuti
hukum perkembangan arah. Otot menjadi lebih besar, berat dan kuat, sehingga anak
tampak lebih kurus meskipun beratnya bertambah;
f. Lemak: Anak yang cenderung bertubuh endomorfik lebih banyak jaringan lemaknya
dari pada jaringan ototnya sedangkan mesomorfik sebaliknya dan yang bertubuh
ektomorfik mempunyai otot yang kecil dan sedikit jaringan lemak;
g. Gigi: Selama empat sampai enam bulan pertama dari awal masa kanak-kanak, empat
gigi bayi terakhir geraham belakang muncul. Selama setengah tahun terakhir gigi bayi
mulai tanggal digantikan oleh gigi tetap. Yang pertama lepas adalah gigi bayi yang
pertama kali tumbuh yaitu gigi seri tengah. Bila masa kanak-kanak berakhir, pada
umumnya bayi memiliki satuatauduagigitetap di depan dan beberapa celah di mana
gigi tetap akan muncul.3

3
Elizabeth B. Hurlock, Psikologi Perkembangan, Edisi V, (Jakarta: Erlangga, 1996), h. 114.

viii
2.3 Perkembangan kognitif
Kognitif artinya kemampuan berfikir, kemampuan menggunakan otak.
Perkembangan kognitif berarti perkembangan anak dalam menggunakan kekuatan
berfikirnya. Dalam perkembangan kognitif, anak dalam hal ini otaknya mulai
mengembangkan kemampuan untuk berfikir, belajar dan mengingat. Dunia kognitif anak
pada usia ini adalah kreatif, bebas, dan fantastis. Imajinasi anak berkembang sepanjang
waktu, dan pemahaman mental mereka mengenai dunia menjadi lebih baik. 4 Pada tingkat
ini anak sudah dapat meningkatkan penggunaan bahasa dengan menirukan prilaku orang
dewasa.
a. Tahap Pra-Operasional Piaget
Imajinasi anak prasekolah bekerja sepanjang waktu dan jangkauan mental mereka
tentang dunia mereka terus berkembang sepanjang waktu. Piaget menggambarkan
kognitif anak prasekolah sebagai pra-operasional. Pemikiran pra-operasional adalah
periode penantian yang nyaman untuk menuju tahapan berikutnya, yakni pemikiran
operasional konkret. Akan tetapi label praoperasional menekankan bahwa anak
tersebut belum menunjukkan suatu operasi, yaitu tindakan-tindakan internalisasi yang
memampukan anak melakukan secara mental apa yang sebelumnya hanya dapat
mereka lakukan secara fisik. Operasi adalah tindakan mental dua-arah (reversibel).
Penambahan dan pengurangan jumlah secara mental adalah contoh operasi.
Tahapan pra-operasional, yang berlangsung kira-kira usia 2 hingga 7 tahun,
adalah tahapan kedua dari teori piaget. Dalam tahapan ini, anak mulai
mempresentasikan dunia mereka dengan kata-kata, bayangan, dan gambargambar.
Pemikiran-pemikiran simbolik berjalan melampaui koneksi-koneksi sederhana dari
informasi sensorik dan tindakan fisik. Konsep stabil mulai terbentuk, pemikiran-
pemikiran mental muncul, egosentrisme tumbuh, dan keyakinan-keyakinan magis
mulai terkonstruksi.5 Anak mulai bisa menulis dan menggambar dengan imajinasi
mereka. Masa ini disebut masa prasekolah dan masa sekolah. Anak mulai berinteraksi
dengan teman sebayanya dan bekerja sama dan juga anak berlompat, berlari, dan
bermain bersama. Pemikiran praoperasional dapat dibagi menjadi sub-sub tahapan
yaitu tahapan fungsi simbolik dan sub tahap pemkiran ituitif.
4
http://www. Scribt. Com/ doc/Perkembangan Anak Usia Dini 2-6 tahun, (diakses 19 Nopember 2012).
5
John W. Santrock, dkk, Perkembangan Anak..., h. 45.

ix
b. Teori vygotsky
Vigotsky menekankan bahwa anak-anak secara aktif membangun pengetahuan
dan pemahaman mereka. Dalam teori Vigotsky, anak-anak lebih sering digambarkan
sebagai makhluk sosial daripada dalam teori Piaget. Mereka mengembangkan cara-
cara mereka dalam berpikir dan pemahaman, terutama melalui interaksi sosial.
Perkembangan kognitif mereka bergantung pada alat yang disediakan oleh
masyarakat, dan pikiran mereka dibentuk oleh konteks budaya tempat mereka
tinggal.6 Jika dibandingkan, menurut teori Piaget anak berkembang dari
kemampuannya sendiri sedangkan menurut Vigotsky anak berkembang karena
dibantu oleh lingkungan sekitar mereka.

2.4 Perkembangan psikososial


Psikososial adalah suatu kondisi yang terjadi pada individu yang mencakup aspek
psikis dan sosial atau sebaliknya. Psikososial menunjuk pada hubungan yang dinamis
atau faktor psikis atau sosial, yang saling berinteraksi dan mempengaruhi satu sama lain.
Psikososial sendiri berasal dari kata psiko dan sosial. Kata psiko mengacu pada aspek
psikologis dari individu (pikiran, perasaan dan perilaku) sedangkan sosial mengacu pada
hubungan eksternal individu dengan orang-orang disekitarnya (Pusat Krisis Fakultas
Psikologi UI). Istilah psikososial berarti menyinggung relasi sosial yang mencakup
faktor-faktor psikis (Chaplin, 2011).7
Masa anak-anak adalah masa perkembangan dari usia 2 tahun sampai dengan usia
6 tahun, pada masa-masa ini perkembangan biologis dan fisik berjalan dengan sangat
cepat dan pesat, akan tetapi secara sosiologisnya anakanak masih sangat terikat dengan
lingkungannya terutama keluarga. Oleh karena itu, pada masa anak-anak awal ini
keluarga sangat berperan penting dalam mempersiapkan anak untuk terjun ke lingkungan
yang lebih luas, terutama lingkungan sekolah.8
2.5 Perkembangan moral
Perkembangan moral adalah perkembangan yang berkaitan dengan aturan dan
konvensi mengenai apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia dalam interaksinya

6
F.J. Monks, dkk, Psikologi Perkembangan…, h. 105.
7
Noorhapizah, dkk, Teori perkembangan peserta didik, h.80
8
Elizabeth B. Hurlock, Psikologi Perkembangan…, h. 114.

x
dengan orang lain. Anak-anak ketika dilahirkan tidak memiliki moral, tetapi dalam
dirinya terdapat potensi moral yang siap untuk dikembangkan.
Perkembangan moral pada awal masa kanak-kanak masih dalam tingkat yang
rendah. Hal ini disebabkan karena perkembangan intelektual anak-anak belum mencapai
titik dimana ia dapat mempelajari atau menerapkan prinsip-prinsip abstrak tentang benar
dan salah. Awal masa anak-anak ditandai dengan "moralitas melalui paksaan" Dalam
tahap perkembangan moral ini anak-anak secara otomatis mengikuti peraturanperaturan
tanpa berpikir atau menilai.9
Pada awal masa anak-anak perkembangan moral tidak begitu pesat berkembang,
hal ini disebabkan oleh pemikiran intelektual anak-anak belum bisa mencapai
pemahaman menganai prinsip-prinsip benar dan salah, pada masa ini anak-anak belum
bisa membedakan hal-hal yang benar untuk dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Masa kanak-kanak adalah masa perkembangan dari usia 2 hingga 6 tahun.
Perkembangan biologis pada masa-masa ini berjalan pesat, tetapi secara sosiologis ia
masih sangat terikat oleh lingkungan dan keluarganya. Oleh karena itu, keluarga sangat
9
Noorhapizah, dkk, Teori perkembangan peserta didik, h.80

xi
berperan penting untuk mempersiapkan anak untuk bisa beradaptasi ke dalam
lingkungan yang lebih luas terutama lingkungan sekolah. Perkembangan fisik
merupakan dasar bagi kemajuan perkembangan berikutnya, dengan meningkatnya
pertumbuhan tubuh baik berat badan maupun tinggi badan serta kekuatannya,
memungkinkan anak untuk lebih aktif dan berkembang keterampilan fisiknya, dan juga
berkembangnya eksplorasi terhadap lingkungan tanpa bantuan orang tuanya.
Perkembangan kognitif, anak dalam hal ini otaknya mulai mengembangkan kemampuan
untuk berfikir, belajar dan mengingat. Masa anak-anak adalah masa perkembangan dari
usia 2 tahun sampai dengan usia 6 tahun, pada masa-masa ini perkembangan biologis
dan fisik berjalan dengan sangat cepat dan pesat, akan tetapi secara sosiologisnya anak-
anak masih sangat terikat dengan lingkungannya terutama keluarga.

DAFTAR PUSTAKA

Indriani fitri, 2021. perkembangan peserta didik terintegrasi dengan nilai-nilaikeislaman,


Yogyakarta, UAD PRESS,

Santrock John W, dkk,2011. Perkembangan Anak, (Jakarta: Salemba Humanika

Hurloc elizabeth B, Psikologi Perkembangan, Edisi V, (Jakarta: Erlangga, 1996), h. 114.

xii
http://www. Scribt. Com/ doc/Perkembangan Anak Usia Dini 2-6 tahun, (diakses 19 Nopember
2012).

John W. Santrock, dkk, Perkembangan Anak.

F.J. Monks, dkk, Psikologi Perkembangan.

Noorhapizah, dkk, Teori perkembangan peserta didik, h.80

Elizabeth B. Hurlock, Psikologi Perkembangan…, h. 114.

xiii

Anda mungkin juga menyukai