Nim : 211320007
Kelas : IV F/PIAUD
A. Pengertian
Yang dimaksud dengan kurikulum adalah sejumlah mata pelajaran yang harus
ditempuh atau dipelajari oleh siswa dalam suatu periode tertentu. Dalam arti yang
lebih luas, kurikulum sebenarnya bukan hanya sekadar rencana pelajaran, tapi semua
yang secara nyata terjadi dalam proses pendidikan di sekolah.
C. Isi kurikulum.
1. Kurikulum tingkat rendah Kurikulum tingkat rendah telah meliputi alquran dan
agama, membaca, menulis syair, dan sebagai prinsip2 pokok agama dan ditambah
juga dengan nahwu, cerita dan berenang.
2. Kurikulum tingkat atas Kurikulum pendidikan tingkat atas meliputi ilmu fiqih,
nahwu, ilmu kalam, alajabar dan ilmu hitung.
1. Mekkah yaitu Ayat2 makiyah sejumlah 93 surat dan petunjuk2nya yang di sebut
sebagai sunnah dan hadist
Ilmu-ilmu yang diajarkan pada kuttab pada mula-mulanya adalah dalam keadaan sederhana
yaitu : Belajar membaca dan menulis, Membaca al Qur’an dan menghafalnya, Belajar pokok-
pokok agama Islam, seperti cara berwudhu’, sholat, puasa dan sebagainya.
Kurikulum pendidikan islam klasik ll
Pada masa bani Umayyah pendidikan Islam belum menjadi pendidikan formal,
masyarakat dan putra penguasa belajar di badiyah, gurun dan qushur. Pentingnya
belajar di beberapa tempat karena masa itu pandangan luas masyarakat terhadap
orang yang membaca dan menulis bahasa aslinya kemudian bisa menggunakan
busur dan panah serta berenang sebagai orang terpelajar.
Ilmu yang berkembang pada masa ini adalah ilmu agama, ilmu sejarah dan
geografi, ilmu pengetahuan bidang Bahasa dan ilmu filsafat.
a. Kuttab.
b. Qushur
Materi pendidikan dasar pada masa daulat Abbasiyah terlihat ada unsur
demokrasinya, disamping materi pelajaran yang bersifat wajib(ijbari) bagi setiap
murid juga ada materi yang bersifat pillihan(ikhtiari). Hal ini tampaknya sangat
berbeda dengan materi Pendidikan dasar pada masa sekarang.
Kemajuan dibidang agama, ilmu tafsir, ilmu hadist, ilmu kalam,ilmu fikih.
Pemahaman Islam klasik merujuk pada pemahaman Islam yang didasarkan pada
kitab suci Al-Qur'an dan hadis-hadis Nabi Muhammad SAW. Pemahaman ini berasal
dari masa awal Islam, di mana para ulama dan cendekiawan Islam mencoba
memahami ajaran Islam dan menerapkan ajaran tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
2. Tujuan Pendidikan Islam. Menjaga dan memperkuat iman dan taqwa kepada
Allah, meningkatkan pengetahuan tentang Islam dan menerapkan prinsip-prinsip
Islam dalam kehidupan sehari-hari, mengembangkan keterampilan dan
kemampuan untuk memenuhi tugas-tugas sebagai hamba Allah dan sebagai
anggota masyarakat yang bermanfaat. Membangun kepribadian yang kuat,
mandiri, dan bertanggung jawab, serta berperan dalam membangun masyarakat
yang lebih baik. Menyediakan landasan moral dan etika bagi kehidupan pribadi
dan masyarakat. Membangun kesadaran dan penghargaan terhadap budaya dan
peradaban Islam.
Sistem dan metode pendidikan Islam klasik didasarkan pada pengajaran secara
langsung, terutama melalui diskusi dan pengajian di bawah bimbingan seorang guru.
Adapun aspek dari sistem dan metode pendidikan Islam klasik yaitu Pendekatan
berbasis kitab suci dan hadis, kurikulum yang terstruktur, pengajaran langsung,
metode hafalan, pengembangan keterampilan berfikir kritis.
Hubungan guru dan murid dalam pendidikan Islam klasik sangat penting dan
erat. Hubungan ini didasarkan pada nilai-nilai Islam yang menghormati dan
menghargai kedudukan guru dalam proses pendidikan, dan pada kesetiaan, rasa
hormat, dan penghargaan siswa kepada guru mereka.
Kuttab dan masjid sebagai institusi Pendidikan islam
Pada periode awal Pendidikan islam yaitu pada masa Rasulullah SAW. Masjid
memiliki peran signifikan dan strategis, baik Ketika di mekkah atau
dimadinah.
Masjid dalam sejarah Pendidikan islam tidak hanya berfungsi sebagai tempat
ibadh tetapi juga berfungsi sebagai pusat Pendidikan dan kebudayaan.
Perkembangan pendidikan pada masa ini tidak terlepas dari besarnya perhatian al-
Qur’an pada pendidikan dan juga kebijakan kebijakan yang diambil oleh Nabi
sendiri dan anjuran-anjuran yang beliau sampaikan kepada umatnya berkaitan
dengan urusan pendidikan.
A. Pengertian Madrasah.
Madrasah Kata Madrasah dalam bahasa Arab adalah bentuk kata "keterangan
tempat(ism makan ) dari kata "darasa" secara harfiyah "madrasah" diartikan sebagai
"tempat belajar para pelajar" atau "tempat untuk memberikan pelajaran ".
a. Pesantren.
Kata pesantren berakar dari kata santri dengan awalan ”pe” dan akhiran ”an”.
Menurut C.C.Berg istilah tersebut berasal kata India Shastri, berarti orang-
orang yang tahu buku-buku suci Agama Hindu, atau seorang sarjana ahli kitab
suci Agama Hindu. Kata Shastri sendiri berasal dari kata shastra yang berarti
buku-buku suci, buku-buku Agama atau pengetahuan.