Anda di halaman 1dari 11

Makala perkembangan study islam

BAB 1

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Sejarah Perkembangan studi Islam dikalangan ilmuan Muslim dri masa keemasan ada

Banyak sekali kisah atau halyang dapat di pelajari,bahkan pendekatan pendekatan dan
metode-metodenya bisa juga diterapkan dalamera modern seperti di zaman sekarang ini.
Sejarah perkembang studi islam ini merupakan bidang studi islam studi yang banyak menarik
perhatian para peneliti,baik dari kalangan sarjana muslim maupun nonmuslim. Karena dari
penelitian itu banyak manfaat yang dapat diperoleh dri penelitian perkembangan studi
tersebut.seperti halnya perkembangan,pendekatan,cara,ataupun hal-hal yang lain dalam studi
islam.

Disadari atau tidak,selama ini informasi mengenai sejarah perkembangan studi islam

Banyak berasal dari hasil penelitian sarjana barat.Hal ini terjadi karena selain masyarakat
barat memiliki etos keilmuan yang tinggi,juga didukung oleh dana dan kemauan politik yang
kuat dari para pinpinannya.Sedangkan para peneliti muslim tampak di samping etos
keilmuannya rendah,jaga belum di dukung oleh keahliannya di bidang penelitian yang
menandai,serta dana dan dukungan politik dari pemerintah yng kondusif.

Proses pendidikan sebenarnya telah berlangsung sepanjang sejarah dan berkembang sejalan
denagn perkembangan sosial budaya manusia di bumi.Proses pewarisan pengembangan
budaya manusia yang bersumber pedoman pada aliran islam sebagaimana termaktub dalam al
qur’an dan dan terjabar dalam sunnah rosul bermula sejak nabi muhammad SAW
menyampaikan ajaran tersebut pada umatnya.

B.Rumusan Permasalahan

Berdasarkan latar belakang diatas,maka masalah yang akan di bahas dalam makalah ini
adaiah:

1.bagaimana sejarah awal studi islam?


2.bagaimana metode pembelajaran islam?

3.bagaimana perkembangan lembaga pendidikan islam?

4.bagaimana perkembangan studi islam di barat?

5.bagaimana perkembangan studi islam di indonesia?

6.bagaimana perkembangan ilmu pengetahuan?

7.bagaimana munculnya studi islam sebagai bagian dari studi ketimuran?

C.Tujuan penulis

Berdasarkan masalah di atas,maka tujuan ditulisnya makalah ini adalah:

1.mengetahui sejarah awal studi islam.

2.mengetahui metode pembelajaran islam.

3.mengetahui perkembangan lembanga pendidikan islam.

4.mengetahui perkembangan studi islam di barat.

5.mengetahui perkembangan studi islam di indonesia.

6.mengetahui perkembangan ilmu pengetahuan.

7.mengetahui kemunnjulan studi islam sedagai bagian dari studi ketimuran(oriental studies).

BAB ll

PEMBAHASAN

A.Sejarah Awal Studi Islam

Masa kejayan pendidikan islam merupakan satu priode dimana pendidikan islam berkembang

Pesat yang ditandai dengan berkembangnya lemdaga pendidikan islam dan madrasah
(sekolah-sekolah) formal serta universitas-universitas dalam berbagai pusat kebudayaan
islam.lembaga-lembaga pendidikan sangat dominan pengaruhnyadalam membentuk pola
kehidupan dan pola kebudayaan umat islam.berbagai ilmu pengetahuan yang berkembang
melalui lembaga pendidikan.

Itu menghasilkan pembentukan dan pengembanganan berbagai macam aspek budaya uma
islam.

Pada masa kejayaan islam ini,pendidikan merupakan jawaban terhadap tantangan


perkembangan dan kemajuan kebudayaan islam.kebudayaan islam telah berkembang dengan
cepat sehingga mengungguli dan bahkan menjadi puncak budaya umat islam pada masa
itu.dalam perkembangan kebudayaan islam,ada faktor yang mempengaruhi yaitu faktor intern
atau pembawaan dari ajaran islam itu sendiri dan faktor ekstrn yaitu berupa tantangan dan
rangsangan dari luar.

Pendidikan islam mencapai puncakkejayaan pada masa dinasti abbasiyah,yaitu pada masa
pemerintah Harun Al-Rasyid (170-193 H) karena beliau adalah ahli ilmu pengetahuan dan
mempunyai kecerdasan serta didukung negara dalam kondisi aman,tenang dalam masa
pembangunan sehingga dunia islam pada saat itu di warnai dengan perkembangan ilmu
pengetahauan.

Pada masa kejayaan islam,mata pelajaran bagi kurikulum sekolah tinggat rendah adalah Al-
Qur’an,agama,membaca,menulis,dan syair.di istana-istana biasanya ditegaskan pentingnya
pengajaran khittabah,ilmu sejarah,cerita perang,cara-cara pergaulan,ilmu-ilmu pokok seperti
Al-Qur’an,syir dan fiqh.

Di lembaga-lembaga pendidikan formal,seperti mesjid,kurikulumnya adalahilmu agama


dengan Al-Qur’an sebagai intinya.sebagai intinya.selain itu hadist dan tafsir.hadist
merupakan meteri penting di mesjid-mesjid,karena kedudukannya sebagai sumber agama
islam yang kedua,setelah Al-Qur’an.sedangkan tafsir adalah ilmu yang membahas kandungan
Al-Qur’an dengan penafsirannya.

Pelajaran fiqh,merupakan materi kurikulum yang paling populer karena bagi mereka yang
ingin mencapai jabatan-jabatan dalam pengadilan harus mendalami bidang studi
tersebut.banyaknya muslim yang yang tertarik pada ilmu fiqh karena besarnya penghasilan
yang diperoleh ahli-ahli fiqh dalam memecahkan masalah fiqhiyah seperti masalah warisan
menyebabkan berkembangnya kebiasan buruk sebagaimana yang dikritik oleh Al-Ghajali
yaitu munculnya ahli fiqh yang memberikan fatwa-fatwa demi mengharap imbalan harta.
Seni berdakwah(retorika) jugamembentuk bagian penting dalam pengajaran ilmu-ilmu
agama,karena kemampuan menyampaikan dakwah dengan menyakinkan dan pelajaran yang
ilmiah serta memainkan peranan penting dalam kehidupan keagamaan dan pendidikan islam
di kalangan masyarakat muslim.mata pelajaran retorika terdiri dari tiga cabang yaitu Al-
Ma’aniyang membahas perbedaan kalimat dan bagaimana melafalkannya dengan jelas,Al-
Bayan,yang mengajarkan seni.

B.Metode Pembelajaran

Metode pengajaran merupakan salah satu aspek yang penting dalam proses belajar mengajar
untuk mentrasfer pengetahuan atau kebudayaan dari seorang guru kepada anak
didiknya.melalui metode pengajaran terjadi proses internalisasi dan pemilihan ilmu oleh
murit,sehingga murit dapat menyerap apa yang di sampaikan gurunya.

Metode pengajaran yang dipakai pada masa dinasti Abbasyah dapat dikelompokkan menjadi
3 macam,yaitu:

1.Metode Lisan

Metode ini dapat berupa dikte,cerama,qira’ah,dan dapat berupa diskusi.Dikte (imlah) adalah
metode untuk menyampaikan pengetahuan yang dianggap baik dan aman sehingga pelajar
mempunyai catatan yang dapat membantunya terutama bagi yang daya ingatnya tidak
kuat.Metode ceramah (al-asma’),yaitu guru membacakan bukunya atau menjelaskan isi buku
dengan hafalan,sedangkan murit mendengarkannya.pada saat tertentu guru memberi
kesempatan kepada murit untuk menulis dan bertanya.Metode qira’ah (membaca) biasanya
digunakan untuk membaca.sedangkan diskusi meupakan metode pengajaran dalam
pendidikan islam dengan cara perdebatan.

B.Metode Pembelajaran

Metode pengajaran merupakan salah satu aspek yang penting dalam proses belajar mengajar
untuk mentrasfer pengetahuan atau kebudayaan dari seorang guru kepada anak
didiknya.melalui metode pengajaran terjadi proses internalisasi dan pemilihan ilmu oleh
murit,sehingga murit dapat menyerap apa yang di sampaikan gurunya.

Metode pengajaran yang dipakai pada masa dinasti Abbasyah dapat dikelompokkan menjadi
3 macam,yaitu:
1.Metode Lisan

Metode ini dapat berupa dikte,cerama,qira’ah,dan dapat berupa diskusi.Dikte (imlah) adalah
metode untuk menyampaikan pengetahuan yang dianggap baik dan aman sehingga pelajar
mempunyai catatan yang dapat membantunya terutama bagi yang daya ingatnya tidak
kuat.Metode ceramah (al-asma’),yaitu guru membacakan bukunya atau menjelaskan isi buku
dengan hafalan,sedangkan murit mendengarkannya.pada saat tertentu guru memberi
kesempatan kepada murit untuk menulis dan bertanya.Metode qira’ah (membaca) biasanya
digunakan untuk membaca.sedangkan diskusi meupakan metode pengajaran dalam
pendidikan islam dengan cara perdebatan.

B.Metode Pembelajaran

Metode pengajaran merupakan salah satu aspek yang penting dalam proses belajar mengajar
untuk mentrasfer pengetahuan atau kebudayaan dari seorang guru kepada anak
didiknya.melalui metode pengajaran terjadi proses internalisasi dan pemilihan ilmu oleh
murit,sehingga murit dapat menyerap apa yang di sampaikan gurunya.

Metode pengajaran yang dipakai pada masa dinasti Abbasyah dapat dikelompokkan menjadi
3 macam,yaitu:

1.Metode Lisan

Metode ini dapat berupa dikte,cerama,qira’ah,dan dapat berupa diskusi.Dikte (imlah) adalah
metode untuk menyampaikan pengetahuan yang dianggap baik dan aman sehingga pelajar
mempunyai catatan yang dapat membantunya terutama bagi yang daya ingatnya tidak
kuat.Metode ceramah (al-asma’),yaitu guru membacakan bukunya atau menjelaskan isi buku
dengan hafalan,sedangkan murit mendengarkannya.pada saat tertentu guru memberi
kesempatan kepada murit untuk menulis dan bertanya.Metode qira’ah (membaca) biasanya
digunakan untuk membaca.sedangkan diskusi meupakan metode pengajaran dalam
pendidikan islam dengan cara perdebatan.

1.Metode hafalan

Metode ini dilakukan oleh murit dengan cara membaca berulang-ulang sesingga pelajaran
melekat di benak mereka.dalam proses selanjutnyan,murit mengeluarkan kembali pelajaran
yang dihafalnya sehingga dalam suatu diskusi dia dapat merespon,mematahkan lawan,atau
memunculkan ide baru.
1.Metode tulisan

Metode ini merupakan metode pengkopian karya-karya ulama.metode ini di samping


bermanfaat bagi proses penguasaan pengetahuan juga sangat besar artinya bagi penggandaan
jumlah buku karena pada masa itu belum ada mesin cetak.

B.Metode Pembelajaran

Metode pengajaran merupakan salah satu aspek yang penting dalam proses belajar mengajar
untuk mentrasfer pengetahuan atau kebudayaan dari seorang guru kepada anak
didiknya.melalui metode pengajaran terjadi proses internalisasi dan pemilihan ilmu oleh
murit,sehingga murit dapat menyerap apa yang di sampaikan gurunya.

Metode pengajaran yang dipakai pada masa dinasti Abbasyah dapat dikelompokkan menjadi
3 macam,yaitu:

1.Metode Lisan

Metode ini dapat berupa dikte,cerama,qira’ah,dan dapat berupa diskusi.Dikte (imlah) adalah
metode untuk menyampaikan pengetahuan yang dianggap baik dan aman sehingga pelajar
mempunyai catatan yang dapat membantunya terutama bagi yang daya ingatnya tidak
kuat.Metode ceramah (al-asma’),yaitu guru membacakan bukunya atau menjelaskan isi buku
dengan hafalan,sedangkan murit mendengarkannya.pada saat tertentu guru memberi
kesempatan kepada murit untuk menulis dan bertanya.Metode qira’ah (membaca) biasanya
digunakan untuk membaca.sedangkan diskusi meupakan metode pengajaran dalam
pendidikan islam dengan cara perdebatan.

1.Metode hafalan

Metode ini dilakukan oleh murit dengan cara membaca berulang-ulang sesingga pelajaran
melekat di benak mereka.dalam proses selanjutnyan,murit mengeluarkan kembali pelajaran
yang dihafalnya sehingga dalam suatu diskusi dia dapat merespon,mematahkan lawan,atau
memunculkan ide baru.

1.Metode tulisan

Metode ini merupakan metode pengkopian karya-karya ulama.metode ini di samping


bermanfaat bagi proses penguasaan pengetahuan juga sangat besar artinya bagi penggandaan
jumlah buku karena pada masa itu belum ada mesin cetak.
B.Metode Pembelajaran

Metode pengajaran merupakan salah satu aspek yang penting dalam proses belajar mengajar
untuk mentrasfer pengetahuan atau kebudayaan dari seorang guru kepada anak
didiknya.melalui metode pengajaran terjadi proses internalisasi dan pemilihan ilmu oleh
murit,sehingga murit dapat menyerap apa yang di sampaikan gurunya.

Metode pengajaran yang dipakai pada masa dinasti Abbasyah dapat dikelompokkan menjadi
3 macam,yaitu:

1.Metode Lisan

Metode ini dapat berupa dikte,cerama,qira’ah,dan dapat berupa diskusi.Dikte (imlah) adalah
metode untuk menyampaikan pengetahuan yang dianggap baik dan aman sehingga pelajar
mempunyai catatan yang dapat membantunya terutama bagi yang daya ingatnya tidak
kuat.Metode ceramah (al-asma’),yaitu guru membacakan bukunya atau menjelaskan isi buku
dengan hafalan,sedangkan murit mendengarkannya.pada saat tertentu guru memberi
kesempatan kepada murit untuk menulis dan bertanya.Metode qira’ah (membaca) biasanya
digunakan untuk membaca.sedangkan diskusi meupakan metode pengajaran dalam
pendidikan islam dengan cara perdebatan.

1.Metode hafalan

Metode ini dilakukan oleh murit dengan cara membaca berulang-ulang sesingga pelajaran
melekat di benak mereka.dalam proses selanjutnyan,murit mengeluarkan kembali pelajaran
yang dihafalnya sehingga dalam suatu diskusi dia dapat merespon,mematahkan lawan,atau
memunculkan ide baru.

1.Metode tulisan

Metode ini merupakan metode pengkopian karya-karya ulama.metode ini di samping


bermanfaat bagi proses penguasaan pengetahuan juga sangat besar artinya bagi penggandaan
jumlah buku karena pada masa itu belum ada mesin cetak.

Diantara ciri khas pendidikan di masa dinasti abbsiyah adalah teacher oriented,yaitu kualitas
suatu pendidikan tergantung pada guru.pelajar bebas mengikuti suatu pelajaran yang
dikehendaki dan bisa belajar dimana saja,misalnya di perpustakaan,toko buku,rumah ulama
atau tempat terbuka.pelejar dapat di kelompokan menjadi 2,yaitu pelejar tidak tetap,yang
terdiri dari para pekerja yang mengikuti pelajaran untuk menunjang profesi dan pelajar
tetap,yaitu belajar dan menghabiskan hidupnya untuk belajar.

C.Perkembangan Lembaga Pendidikan Islam

1.Lembaga Pendidikan Islam Nonformal

a.Kutab sebagai lembaga pendidikan dasar

Kutab atau maktab,berasal dari kata dasra kattaba yang berarti menulis atau tempat
menulis.pada mulanya dilaksanakan di rumah guru-guru yang bersangkutang,yang diajarkan
adalah menulis dan membaca.kemudian pada akhr abad pertama hijriyah,kutab tidak hanya
mengajarkan menulis dan membaca,tetapi juga mengajarakan membaca Al-qur’an dan
pokok-pokok ajaran islam.

b.Pendidikan Rendah Diistana

Pendidikan anak di istana berbeda dengan pendidikan kutab pada umumnya di istana orang
tua murit membuat rencana pelajaran yang selaras dengan anaknya.guru yang mengajar
disebut Mu’addib,karna berfungsi mendidik budi pekerti dan mewarisakan kecerdasan serta
pengetahuan.

c.Toko-Toko Kitab

Toko-toko kitab bukan hanya berjual beli saja,tetepi juga sebagai tempat berkumpulnya para
ulama,pujangga,dan ahli-ahli ilmu pengetahuan untuk berdiskusi,berdebat,bertukar pikiran
dengan berbagai masalah ilmiah atau sekaligus lembaga pendidikan dalam rangka
pengembangan berbagai macam ilmu pengetahuan dan kebudayaan islam.

d.Rumah-rumah Para ulama(Ahli Ilmu Pengetahuan)

Pada masa kejayaan ilmu pengetahuan dan kebudayaan islam,rumah-rumah para ulama dan
ahli ilmu pengetahuan menjadi tempat belajar dalam pengembangan ilmu pengetahuan
diantaranya,rumah ibnu sina,al-ghazali,ali ibnu muhammad al-fashihi,ya’qub ibnu killis,wazir
khalifah ydan al-aziz billah al-fathimy.

D.Perkembangan studi Islam di Barat

Kontak islam dengan barat(Eropa)dapat di kelompokkan menjadi dua fase,yakni :


1.Dimasa kejayaan islam(abad ke 8 M) kalau melihat spayol adalah abad 13 M,dan

2.Dimasa reassinance/runtuhnya muslim,dimana barat yang berjaya(selama abad ke 16


M)sampai sekarang.

1.Fase kejayaan musim

Kontak pertama antara dunia barat dengan dunia muslim adalah lewat kontak perguruan
tinggi.bahwa sejumlah ilmuan dan tokoh-tokoh barat datang di perguruan tinggi muslim
untuk menperdalam pengetahuan dan teknologi.di dunia islam belehan timur,perguruan
tersebut berkedudukan baghdad dan kairo,sementara di belehan barat ada cordova.bentuk lain
dari kontak dunia muslim dengan dunia barat pada fase pertama adalah penyalinan
manuskrip-manuskrip ke dalam bahasa latin sejak abad ke 13 M hingga bangkitnya zaman ke
bangunan(renaissance)di eropa pada abad ke 14.

Berkat penyalinan karya-karya ilmiah dari manuskrip-manuskrip arab itu,terbukalah jalan


bagi perkembangan cabang-cabang ilmiah tersebut di barat.apabila sesudah aliran emprisme
yang di kumandangkan oleh francis Bajon menguasahi alam pikiran di barat dan
berkembangannya observasi dan eksperimen.setelah ilmu-limu yang dahulunya di
kembangkan muslim masuk ke eropa dan di kembangankan oleh sarjana-sarjana
barat,dirasakan banyak tidak sejalan dengan islam.misalkan dirasakan dirasuki oleh paham
skuler dan sejenisnya.karena itu,beberapa ilmuan melakukan usaha pembersian.

2.fase Renaissance/Runtuhnya Muslim

Selama abad renaisssance Eropa menguasai dunia untuk mencari mata


dagangan,komersial,dan penyebaran agama.kedatangan muslim fase kedua ke dunia barat
dilatar belakangi oleh alasan pokok,yakni:(1) alasan politik (2)alasan ekonomi.Alasan politik
adalah kesepakatan ke dua negara,yang satu sebagai bekas penjajah,sementara yang satu lagi
bekas jajahan.misalnya francis mempunyai kesempatan dengan negara bekas
jajahannya,bahwa penduduk bekas jajahan boleh masuk ke ferancis tanpa pembatas.

E.Perkembangan Studi Islam di Indonesia

Perkembangan studi islam di indonesia dapat digambarkan bahwa lembaga/sistem pendidikan


islam islam di indonesia mulai dari sistem pendidikan langgar,kemudian sistem
pesantren,kemudian berlanjut dengan sistem pendidikan kerajaan-kerajaan islam,akhirnya
muncul sistem kelas.
Maksud pendidikan dengan sistem langgar adalah pendidikan yang di jalankan di langgar,
surau mesjid atau di rumah guru.

Adapun sistem pendidikan di pesantren, dimana seorang kyai mengajari sanri dengn sarana
masjid sebagai tempat pengajaran/pendidikan dan didukung oleh pondok sebagai tempat
tinggal santri.

F.Perkembangan Ilmu Pengetahuan

1.Ilmu Tafsir

Ulama-ulama tafsir tidak hanya menafsirkan Al-Qur’ansaja,tetapi juga menerangkan sebab-


sebab turunnya ayat,bukti-bukti sebagai bahasa,nahwu,balaghah,yang di kandungnya dan
dengan akidah dan hukum-hukum fiqh yang bisa dihasilkan dari ayat-ayat tersebut.

2.Ilmu Qira’at

Lahirnya madhad qira’at Andalusia seperti abu ‘umar Al-Dani, abu muhammad Al-
Syatibi,dan Abu Abdullah Al-Sarbani Al-Kharraz

3.Ilmu Hadits

Diantara ulama-ulamayang menganjurkan penghimpunan hadits-hadits shahih adalah imam


Malik bin Anas(95-179 H) yang menulis kitab Al-muwatha;kemudian diikuti oleh imam
muhammad bin ismail Al-Bukhori (259H) kemudian muribnya Muslim bin Al-Hajaj An-
Nisaburi (w.261 H).

4.Ilmu Fiqh

5.Ilmu Ushul Fiqh

6.Ilmu Kalam

7.Ilmu Tasawuf

BAB lll

PENUTUP

A.Kesimpulan
Pendidikan islam yang dimulai dari akhir periode madinah sampai 4 H,yang pada punjak
kemajuan ilmu dan kebudayaan islam adalah terjadi pada masa Daulah abbasyah.

Dimulai dari masa para cendikiawan klasik, medern dan kontenporer.serta perkembangan
dtudi di era modern yaitu masa kebangkitan islam atau disebut dengan masa kebangkitan
islam atau disebut dengan masa pembaharuan yang terjadi pada abad ke-18M.dan juga
mengikut sertakan pendekatan-pendekatan kontenporer yang meliputi pendekatan
sosial,sosiologi dan antaropologi.

B.Saran

Kamimenyarankan bahwa studi islam tidak hanya kita dapat dari membaca dari makalah
inipun dari buku-buku tentang islam saja,tetapi kita harus mencari kebenaran-kebenaran dan
pembuktian-oembuktian dari banyak hal yang menyangkut studi islam.

Demikianlah makalah ini kami buat,dalam makalah ini tentunya masih jauh dari kata
sempurna,oleh karenaitu kritik dan saran yang komunikatif senantiasa kami harapkan demi
perbaikan makalah selanjutnya, dan semoga makala ini bisa bermanfaat.Amiiin.......

Anda mungkin juga menyukai