Anda di halaman 1dari 14

METODOLOGI STUDI ISLAM

SEJARAH PERKEMBANGAN STUDI ISLAM


DOSEN PEMBIMBING : Tengku Indra, M.Sy

Disusun oleh :
1. DELSI SANDRA SARI : NIM (
2. NOVELA QURRATA AINI : NIM ( 11850422205)
3. YUSNITA HASIBUAN : NIM (

JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN SYARIF KASIM RIAU
2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan Allah SWT, karena dengan berkat rahmat dan hidayahNya,
makalah ini dapat diselesaikan. Shalawat dan salam kita curahkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada ibu dosen Shofiyun Nahidloh S.Ag M.Hi yang
telah membimbing dan memberikan ilmunya kepada kami, dan tidak luput juga kami ucapkan terima
kasih banyak kepada teman-teman yang ikut menyumbang pikirannya sehingga makalah ini dapat
terselesaikan.
Kami memohon maaf kepada ibu dosen Shofiyun Nahidloh S.Ag, M.Hi khusunya dan
umumnya kepada para pembaca apabila menemukan kesalahan atau kekurangan dalam penulisan
makalah ini, baik dari segi bahasanya maupun isinya, kami mengharap kritik dan sarannya yang
bersifat membangun kepada semua pembaca demi lebih baiknya makalah ini.

Riau , 1 november 2020

Penyusun
DAFTAR ISI

Halaman Judul.......................................................................................................i
Kata Pengantar.......................................................................................................ii
Daftar Isi................................................................................................................iii

Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang..................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................................1
C. Tujuan Penulisan...............................................................................................2

Bab II Pembahasan
A. Sejarah awal study Islam..................................................................................3
B. Metode pembelajaran........................................................................................4
C. Perkembangan studi Islam di Negara muslim..................................................4
D. Perkembangan studi Islam di Barat..................................................................5
E. Perkembangan studi Islam di Asia Tenggara....................................................14

Bab III Penutup


A. Kesimpulan.......................................................................................................22

Daftar Pustaka.......................................................................................................23
BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang

Sejarah perkembangan studi Islam di kalangan ilmuan muslim dari masa kemasa, ada banyak
sekali kisah yang dapat dipelajari. Sejarah perkembangan studi Islam ini merupqkqn bidang study
yang banyak menarik perhatian para penelitian, baik dari kalangan sarjana muslim maupun
nonmuslim. Karena dari hasil penelitian itu banyak manfaat yang dapat di peroleh untuk landasan
study. Entahkah dari perkembangan, pendekatan, cara, ataupun hal-hal yang lain yang berkaitan
dengan pembelajaran.

Selama ini informasi mengenai sejarah perkembangan study Islam banyak berasal dari penelitian
sarjana nonmoslem (orang barat) dikarenakan mereka memiliki etos penelitian yang sangat tinggi dan
didukung oleh dana yang banyak serta kemauan politik yang kuat dari pemimpinnya. Sedangkan
penelitian dari kalangan sarjana Islam sendiri tidak bisa berkembang di karenakan keilmuannya masih
rendah dan belum ada keahlian di bidang penelitian tersebut. Selain itu dana dan politik dari
pemerintahnya sangat kondusif..

B.     Rumusan Masalah


1.      Bagaimana sejarah awal study Islam ?
2.      Bagaimana metode pembelajaran Islam ?
3.      Bagaimana perkembangan lembaga pendidikan Islam ?
4.      Bagaimana munculnya studi Islam ?
5.      Bagaimana perkembangan studi Islam di negara-negara Barat?
6.      Bagaimana perkembangan studi Islam di Asia Tenggara?

C.    Tujuan Penulis


1.      Mengetahui sejarah awal studi Islam.
2.      Mengatahui metode pembelajaran Islam.
3.      Mengetahui perkembangan lembaga pendidikan Islam.
4.      Mengetahui perkembangan ilmu pengetahuan.
5.      Mengetahui perkembangan studi Islam di negara-negara Barat.
6.      Mengetahui perkembangan studi Islam di Asia Tenggara.
BAB II
PEMBAHASAN
A.    Sejarah Awal Studi Islam
Masa kejayaaan pendidikan Islam merupakan satu periode dimana pendidikan Islam berkembang
pesat yang ditandai dengan berkembangnya lembaga pendidikan Islam dan madrasah (sekolah-
sekolah) formal serta universitas-universitas dalam berbagai pusat kebudayaan Islam. Lembaga-
lembaga pendidikan sanagat dominan pengaruhnya dalam membentuk pola kehidupan dan pola

budaya umat Islam. Berbagai ilmu pengetahuan yang berkembang melalui lembaga pendidikan itu
menghasilkan pembentukan dan pengembangan berbagai macam aspek budaya umat Islam.
Pendidikan Islam mencapai puncak kejayaan pada masa dinasti Abbasiyah, yaitu pada masa
pemerintahan Harun Ar-Rosyid (170-193). Karena beliau adalah ahli ilmu pengetahuan dan
mempunyai kecerdasan serta didukung Negara dalam kondisi aman, tenang dan dalam masa
pembangunan sehingga dunia Islam pada saat itu diwarnai dengan perkembangan ilmu pengetahuan.
Pada masa kejayaan Islam, mata pelajaran bagi kurikulum sekolah tingkat rendah adalah al-
Qur’an, agama, membaca, menulis, dan sya’ir. Di istana-istana biasanya ditegaskan pentingnya
pengajaran khitabah, ilmu sejarah, cerita perang, cara-cara pergaulan, ilmu-ilmu pokok seperti al-
Qur’an, syair dan fiqih.
Di lembaga-lembaga pendidikan formal, seperti masjid, kurikulumnya adalah ilmu agama dengan
Al-Qur’an sebagai intinya. Selain itu hadits dan tafsir. Dan selain itu, adapula system pengajaran cara
berdakwah dengan baik, karena merupakan peran penting dalam kehidupan keagamaan dan
pendidikan Islam di kalangan masyarakat. Ada 3 hal yang harus di pelajari dalam berdakwah,
1.      Al-Ma’ani yang membahas perbedaan kalimat bagaimana dan bagaimana melafalkannya dengan
jelas.
2.      Al-Bayan yang menagajarkan dalam berekspresi, mengeluarkan ide-ide dengan fasih dan tidak
mengandung arti ganda.
3.      Al-Badi yang membahas kata-kata indah dan hiasan kata dalam pidato.

B.     Metode Pembelajaran


Metode pengajaran yang dipakai pada masa dinasti Abbasiyah dapat di kelompokkan menjadi 3 maca,
yaitu :
1.      Metode Lisan
Metode ini dapat berupa dikte, ceramah, qiro’ah, dan dapat berupa diskusi.
2.      Metode Hafalan
Metode ini dilakukan oleh murid dengan cara membaca berulang-ulang sehingga pelajaran melekat di
benak mereka.
3.      Metode Tulisan

Metode ini merupakan metode pengkopian karya-karya ulama’ atau penggandaan buku.

C.    Perkembangan Studi Islam Di Negara Muslim


Study Islam di Negara-negara muslim telah lama ada. Ditandai dengan sebuah perguruan tinggi
(PT) Nizamiyah di Bahdad yang berdiri pada tahun 455 H/1063 M. PT ini di lengkapi dengan
perpustakaan, yang bernama Bait al-Hikmah, yang di bangun oleh kholifah Al-makmun (813-833 M).
salah seorang ulama’ besar yang pernah megajar disana, adalah ahli pikir Islam tersebar Abu Hamid
Al-Ghozali (1058-1111 M) yang terkenal dengan sebutan Imam al-Ghozali. Akan tetpi Perguruan
Tinggi ini hanya sempat hidup selama hampir dua abad dikarenakan penyerbuan banggsa Mongol di
bawah pimpinan Hulagu Khan pada tahun 1258 M.
Selanjutnya berdiri pusat-pusat study Islam seperti Universitas Al-Azhar Kairo Mesir. Pada
masa pemerintahan Al-Hakim Biamrillah Khalifah keenam dari Daulat Fathimiyah, ia pun
membangun perpustakaan terbesar di Al-Qahira yang di beri nama Bait AL-Hikmat (Balai Ilmu
Pengetahuan).
Pada tahun 567 H/1171 M Daulat Fathimiyah ditumbangkan oleh Sulthan Salahuddin Al-
Ayyuubi yang mendirikan Daulat Al-Ayyubiyah (1171-1269 M) dan menyatakan tunduk kembali
kepada Daulat Abbasiyyah di Bahdad sehingga kurikulum yang ada di PT al-Azhar yang mengalami
perombakan total, dari aliran Syiah kepada aliran Sunni. Akan tetapi PT Al-Azhar ini dapat bertahan
dari abad 10 M sampai abad 20 M.
Di Universitas Al Azhar itu proses pembelajaran di bedakan antara laki- laki dengan
perempuan, beda dengan Universitas-Universitas yang lain seperti Universitas Umul Qura di Arab
Saudi, Universita Taheran di Taheran

D.    Perkembangan Studi Islam di Barat


Kontak Islam dengan Barat (Eropa) dapat dikelompokkan menjadi dua fase, yakni: (1) di masa
kejayaan Islam (abad ke 8 M) dan (2) di masa renaissance/ runtuhnya muslim.
1.      Fase Kejayaan Muslim
Kontak pertama antara dunia Barat dengan dunia muslim adalah lewat kontak perguruan
tinggi. Bahwa sejumlah ilmuan dan tokoh-tokoh barat datang di perguruan tinggi muslim untuk
memperdalam ilmu pengetahuan dan teknologi. Di dunia belahan barat ada di Cordova. Bentuk lain
dari kontak dunia muslim dengan dunia barat pada fase pertama adalah penyalinan manuskrip-
manuskrip ke dalam bahasa latin sejak abad ke-13 M hingga bangkitnya zaman kebangunan
(renaissance) di Eropa pada abad ke-14.
Kemudian setelah ilmu-ilmu yang dahulunya dikembangkan muslim masuk ke Eropa dan
dikembangkan oleh sarjana-sarjana Barat, dirasakan banyak tidak sejalan dengan Islam. Misalkan
dirasakan dirasuki oleh paham sekuler dan sejenisnya. Karena itu, beberapa ilmuan melakukan usaha
pembersihan.

2.      Fase Renaissance/ Runtuhnya Muslim


Selama abad renaissance Eropa menguasai dunia untuk mencari mata dagangan, komersial,
dan penyebaran agama. Kedatangan muslim fase kedua ke dunia barat, khususnya Eropa Barat dilatar
belakangi oleh dua alasan pokok, yakni: (1) alasan politik dan (2) alasan ekonomi. Alasan politik
adalah kesepakatan kedua negara, yang satu sebagai bekas penjajah, sementara yang satunya sebagai
bekas jajahan. Adapun alasan ekonomi adalah untuk mencukupi tenaga buruh yang dibutuhkan
negara-negara Eropa Barat.

Dunia Islam, pada abad ke-19 menurut beberapa ahli menjadi salah satu “situs arkeologis”
yang paling eksotis untuk dikaji.

Islam di daerah barat dipelopori oleh orientalis yakni para ahli ketimuran khususnya Islam.
Studi Islam yang para orientalis lakukan menyangkut berbagai aspek. Namun ada juga yang hanya
memfokuskan pada hal-hal tertentu. Contohnya adalah, Ignaz Goldziher, yang membahas tentang
hadist lewat bukunya yang berjudul Muhammadenische Studien (1890 M). Hal ini juga diikuti oleh
Joseph Schact yang memiliki buku berjuul The Origin Of Muhammadan Jurisprudence (1950) dan
juga buku yang berjudul An Introdution To Islamic Law.

1. Pusat-Pusat Kajian Islam di Barat

a.    Perkembangan Islam di Canada


Islam dikenal di daerah ini mulai tahun 1854. Bukti dari penyataan ini adalah adanya seseorang
yang bernama Agnes dan James Love yang berasal dari Skotlandia. James lahir tahun 1854 dan dia
merupakan muslim pertama yang lahir di Ontario.
Muslim di Kanada hidup dengan damai dan berbaur dengan warga lain yang non Muslim.
Bahkan, para wanita Muslim diperbolehkan untuk memakai hijab ketika mereka beraktifitas..

Gagasan kajian ini dikarenakan banyaknya konflik yang timbul akibat isu agama. Hal tersebut
yang membuat Smith membuka pusat kajian agar para sarjana Barat paham akan ajaran Islam dan
mengurangi kesalahpahaman diantara mereka. Kemudian pusat kajian ini berkembang hingga
memiliki departemen tersendiri. Untuk lebih meperbanyak hasil penelitian tentang Islam, mereka juga
mengundang para peneliti, profesor, dan guru-guru besar dari berbagai negara di seluruh penjuru
dunia.
Studi ini bertujuan untuk menekuni kajian budaya dan peradaban Islam dari zaman Nabi
Muhammad SAW sampai kontemporer. Tujuan lainnya adalah memahami ajaran Islam dan
masyarakat muslim di seluruh dunia. Tujuan ketiga adalah mempelajari beberapa bahasa muslim.

b.      Perkembangan Islam di Amerika


Islam adalah bagian dari masa lalu Amerika. Edward E. Curtis adalah seorang profesor studi
agama dan studi Amerika di Indiana University Purdue University Indianapolis. Dalam bukunya
“Muslim di Amerika”, mengatakan bahwa muslim selalu menjadi bagian dari Amerika Serikat,
bahkan sebelum (AS) menjadi sebuah bangsa.

Kita masih ingat peristiwa bom Bali dan juga peristiwa 11 September yang menewaskan
banyak warga Amerika saa itu. Justru hal itu yang sangat aneh, setelah adanya peristiwa itu warga
Amerika justru berbondong-bondong untuk masuk Islam. Memang awalnya Islam di cap sebagai
negara yang teroris dan mengajarkan kekerasan. Namun, pada kenyataannya begitu banyak warga non
Muslim yang masuk Islam. Mereka begitu penasaran dengan Islam setelah adanya peristiwa itu.
Mereka mulai mencari tahu tentang ajaran-ajaran islam baik langsung dari Al-Qur’an maupun buku-
buku tengtang agama pembawa kebahagiaan ini. Mereka menemukan pengisi kekosongan hati yang
selama ini mereka cari.

Terdapat berbagai alasan mengapa para warga non muslim ini malah masuk ke agama islam.
Pertama, kehidupan mereka sebelumnya hanya diisi dengan urusan duniawi sehingga mereka merasa
terdapat suatu kekosongan di diri mereka sendiri.

Kedua, setelah mempelajari dan masuk Islam, mereka merasakan ketenangan dan kedamaian
karena merasa hubungan dengan Allah SWT itu langsung dan dekat.

Ketiga, mereka bahkan menemukan kebenaran yang selama ini mereka cari dalam hidup ini.
Semisal tentang keesaan Tuhan, kemurnian kitab suci, dan sebagainya.

Keempat, para kaum wanita merasa bahwa harkat dan derajat mereka lebih tinggi dalam islam.
Mereka merasa lebih dihargai dan dihormati di agama ini.

c.       Perkembangan Studi Islam di Jerman


Islam masuk ke daerah Jerman abad ke-8 M. Islam berkembang dengan pesat dikarenakan
peranan tentara muslim melawan Napoleon, Rusia, dan Polandia. Tentara muslim tergabung dalam
resimen “Towarczy”.
Puncak pekembangan Islam di Jerman tejadi pada tahun 60-an. Populasi muslim di Jerman saat
ini mencapai 3,7 juta jiwa.
Pendidikan agama Islam di negara ini pun telah disetujui untuk masuk kurikulum dalam sekolah
negeri. Namun, masih terdapat beberapa kendala yang terjadi. Tidak adanya organisasi Islam yang
diakui pemerintah, membuat materi pelajaran agama Islam terhambat dan sulit untuk disampaikan.

Terdapat sekitar 2200 masjid dan mushollah di Jerman. Dan ada 70 masjid/mushollah di
ibukotanya Berlin. Masjid di Jerman digunakan untuk berbagai kegiatan selain untuk tempat ibadah.
Masjid digunakan untuk pengajian dan studi tentang pendidikan Islam...

d.      Perkembangan Studi Islam di Inggris

Awal masuknya islam di inggris melalui proses Imigrasi. Imigrasi muslim ke Inggris terjadi pada
akhir abad ke-18 dan awal abad 19 melaului pendaratan para pelaut yang direkrut oleh East India
Company (Perusahaan India Timur) dari Yaman, Gujarat.

Setelah dibukanya terusan Suez pada tahun 1869 dan sejalan dengan meluasnya ekspansi
kolonial Inggris, para pendatang muslim semakin banyak dan mulai membentuk pemukiman baru
dikota-kota pelabuhan seperti Cardiff Shout Shields (Dekat Newcastle), London, dan Liverpool.
Dinamika Perkembangan Islam Di Inggris sejak akhir Abad ke-19 dan awal abad ke-20, kaum muslim
mulai menetap dan membangun komunitas di negara-negara Eropa.

Muslim Inggris pada tahun 1991 sekitar 1.200.000 orang. Kemudian Menteri dalam negeri
Inggris, Jackie Smith mengumumkan bahwa jumlah kaum muslimin di Inggris pada tahun 2001
sejumlah 1,6 juta jiwa dan bertambah sedikitnya 400 ribu setelah tujuh tahun ini. Beberapa tahun ini
di Inggris muncul Organisasi-organisasi keagamaan muslim di berbagai perguruan tinggi dan
organisasi islam lainnya berperan mensosialkan islam melalui gerakan dakwah dan kampanye budaya
yang menarik bagi rakyat inggris tentang Islam, sehingga banyak penduduk pribumi inggris yang
tertarik dan kemudian memeluk agama yang penuh keberkahan ini.

Faktor penyebab Islamisasi Modern berkembang pesat di Inggris adalah:

1.      Imigrasi orang-orang Islam ke negara-negara Eropa.


2.      Peristiwa Bom Bali dan Peristiwa 11 September yang membuat kaum non muslim tertarik untuk
mempelajari agama Islam.
3.      Adanya kegersangan hati orang non muslim.
4.      Muslim Inggris menikah dan memiliki banyak keturunan.
Kajian mengenai Islam juga dilakukan di Universitas disana, seperti University of Cambridge dan
University of Edinburgh yang didikung Pangeran Kerajaan Arab Saudi Al-Walad bin Talal. Kedua
Universitas itu menerima bantuan sekitar 16 juta Poundsterling. Hal ini juga adalah salah satu upaya
untuk mengembangkan Islam di Inggris.
e.       Perkembangan Studi Islam di Australia
Dewasa ini nama islam semakin banyak dibicarakan begitu pula di Australia. Di Australia mulai
banyak dibuka prodi Studi Islam untuk mengimbangi minat para mahasiswa yang ingin menpelajari
Islam dan Arab. Jumlah peminatnya tidak tanggung-tanggung mencapai lebih dari 200 persen sejak
tahun 2008.
Salah satu tujuan mereka adalah ingin tahu nasib warisan Islam yang berada di Timur Tengah.
Alasan lainnya adalah terkait dengan revolusi serta konflik yang sedang berlangsung. Bukan hanya
mahasiswa muslim saja yang tertarik untuk mempelajari Studi Islam. Bahkan, veteran perang yang
pernah dikirim ke Afghanistan atau Timur Tengan juga ingin mengkaji Islam dengan benar.

E.     Perkembangan Studi Islam di Asia Tenggara

Sejak abad pertama, kawasan laut Asia Tenggara, khususnya Selat Malaka sudah mempunyai
kedudukan yang sangat penting dalam kegiatan pelayaran dan perdagangan internasional yang dapat
menghubungkan negeri-negeri di Asia Timur, Asia Tenggara dan Asia Barat. Perkembangan
pelayaran dan perdagangan internasional yang terbentang jauh dari Teluk Persia sampai China
melalui Selat Malaka itu kelihatan sejalan pula dengan muncul dan berkembangnya kekuasaan besar,
yaitu China dibawah Dinasti Tang (618-907), Kerajaan Sriwijaya (abad ke-7-14), dan Dinasti
Umayyah (660-749).

Keberadaan pedagang-pedagang di Asia Tenggara ketika itu mungkin belum memberikaan


pengaruh terhadap kerajaan- kerajaaan yang ada. Setelah pecahnya pemberontakan petani Cina
Selatan terhadap kaisar Hi-Tsung (878-889 M) yang menyebabkan banyak orang Islam di bunuh
maka mulailah mereka mencari perlindungan ke Kedah. Hal ini berarti orang Islam telah mulai
melakukan politik yang tentunya banyak membawa akibat pada kerajaan di Asia Tenggara dan Cina.
Syed Naguib al-attas mengatakan bahwa sejak abad VII orang Islam telah mendirikan perkampungan
di Kanton dengan derajat keagamaan yang tinggi dan menyelenggarakan pemerintahan perkampungan
sendiri di Kedah dan Palembang

. islam di Asia Tenggara, tidak menggunakan bahasa arab, melainkan jawi melayu membuat
islam Asia Tenggara termarginalkan dari wacana islam secara menyeluruh

a.     Pusat Kajian Islam di Asia Tenggara

1.      Islam di Indonesia


Perkembangan studi Islam di Indonesia dapat digambarkan bahwa lembaga/ sistem
pendidikan Islam di Indonesia mulai dari sistem pendidikan langgar, kemudian sistem pesantren,
kemudian berlanjut dengan sistem pendidikan di kerajaan-kerajaan Islam, akhirnya muncul sistem
kelas.
Adapun sistem pendidikan di pesantren, dimana seorang kyai mengajari santri dengan sarana
masjid sebagai tempat pengajaran/ pendidikan dan didukung oleh pondok sebagai tempat tinggal
santri. Di pesantren juga berjalan dua cara yakni sorongan dan halaqah. Hanya saja sorongan di
pesantren biasanya dengan cara si santri yang membaca kitab sementara kyai mendengar sekaligus
mengoreksi jika ada kesalahan.
Sistem pengajaran berikutnya adalah pendidikan dikerajaan-kerajaan Islam, yang dimulai dari
kerajaan Samudera Pasai di Aceh. Adapun materi yang diajarkan di majlis ta’lim dan halaqah di
kerajaan pasai adalah fiqh mazhab Al-Syafi’i.
. Pada bulan April 1945 diadakan pertemuan antara berbagai tokoh organisasi Islam, ulama,
dan cendekiawan. Setelah persiaapan cukup, pada tanggal 8 Juli 1945 atau tanggal 27 Rajab 1364 H
bertepatan dengan Isra’ dan Mi’raj diadakan acara pembukaan resmi Sekolah Tinggi Islam (STI) di
Jakarta. Dari sinilah sekarang kita mengenal UII, IAIN, UIN, dan STAIN.
2.      Islam di Brunei Darussalam
Brunei Darussalam memperoleh kemerdekaan penuhnya pada tanggal 1 januari 1984.
Penduduk negara ini terdiri dari 65% suku melayu, 25% keturunan cina dan sisanya kelompok
pribumi kalimantan. Beberapa sumber menyatakan bahwa agama islam masuk ke negara ini pada
abad ke-15, dan sejak itu negara ini berubah menjadi kesultanan Islam. Agama resminya juga Islam
dan tradisi keislaman juga dijaga sangat baik sampai sekarang.Dari segi politik situasi di negara ini
terbilang tenang dan stabil karena ukuran negara ini kecil. Dan sebagai agama resmi negara islam
mendapatkan perlindungan dari negara. Dominasi keluarga kerajaan di bidang pemerintahan dan tidak
adanya demokrasi politik memungkinkan pemerintah memberlakukan kebijakan di bidang agama dan
bidang lainnya tanpa banyak kesulitan.1
3.      Islam di Filipina
Islam tersebar di wilayah ini pada abad ke-6 H/12 M. Saat itu penjajah Portugis telah sampai
di wilayah ini. Kemudian disusul oleh Belanda dan Inggris yang datang pada tahun 1211H/1796 M.
Terjadilah perlawanan dan revolusi di negeri ini sejak tahun 1305 H. Negeri ini berada dibawah
perlindungan Inggris sejak tahun 1367 H/ 1947 M, dan mengumumkan diri sebagai negara republic
yang merdeka pada tahun 1385 H/ 1965 M. Adapun di Filiphina, Islam tersebar hampir mencapai
seluruh kepulauannya, pula telah berdiri pemerintahan Islam. Akan tetapi, munculah arus pemiliran
keagamaan yang dibawa oleh penjajah Spanyol yang amat dibenci.Pada tahun 928 H/ 1521 M, secara
mendadak Spanyol menyerbu kepulauankepulauan Filipina. Mereka datang denagn membawa seluruh
dendam orang-orang salib terhadap kaum muslimin,. Maka, situasi di Filipina saat itu hamper sama
denagn situasi yang dialami oleh Islam Andalusia. Penjajah Spanyol berada di Filiphina ini hingga
tahun 1316 H/ 1898 M.
4.      Islam di Malaysia

1
Hipotesis telah ditemukan bahwa islam datang pertama kali sekitar abad ke-8 H (14 M, dikatakan
demikian karena terdapat penemuan Batu bersurat di Trengamu yang bertanggal 702H/ 1303 M). Batu
bersurat tersebut ditulis dengan bahasa Arab. Pada sebuah sisi memuat pernyataan yang
memerintahkan para penguasa dan pemerintah untuk berpegang teguh pada keyakinan Islam dan
ajaran Rasulullah . Dapat disimpulkan bahwa Islam masuk ke Malaysia pada abad ke-10 M.

Sebagaimana diketahui secara umum, sebelum Islam dating ke tanah Melayu. Orang-orang
Melayu adalah penganut Animisme, Hinduisme, dan Budhisme. Namun demikian, sejak
kedatangannya, Islam secara berangsur-angsur mulai diyakini dan diterima sebagai agama baru oleh
masyarakat Melayu Nusantara.
5.      Islam di Thailand
Islam di Muangthai adalah agama minoritas hanya 4 %, selain itu masyarakat Muangthai
menganut agama Budha dan Hindu.Orang Melayu Muslim merupakan golongan minoritas terbesar
ke-dua di Muangthai, sesudah golongan Cina.
Pada akhir abad ke-13 orang Melayu Muslim terus-menerus memberontak terhadap kekuasaan
Muangthai.Keinginan mereka adalah untuk menjadi bagian dari Dunia budaya Melayu Muslim
dengan pemerintahan otonom.Akhirnya keinginan yang tak pernah mengendor itu pudar dalam
sejarah, dan ciri-ciri sosial ekonomi dan budaya mereka telah membuat mereka sadar bahwa mereka
hanyalah kelompok kecil yang mempunyai identitas terpisah dari bagian utama penduduk Negeri
Muangthai.Masyarakat Muslim di Muangthai sebagian besar berlatar belakang pedesaan. Dan
Perkembangan Islam di Muangthai telah banyak membawa peradaban-peradaban.
6.      Islam di Singapura

Komunitas muslim di Singapura terdiri dari 2 kelompok, yaitu migran dari wilayah indonesia dan
migran dari luar wilayah indonesia (India dan Arab). Studi islam di Singapura telah lama
berkembang. Hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti muslim.
Selanjutnya, disebutkan bahwa etnis melayu merupakan komunitas muslim terbesar di Singapura.
Tapi berdasarkan hasil sensus tahun 1980 yang menyatakan bahwa orang-orang muslim Singapura
tertinggal dari etnis lain dalam bidang sosial ekonomi, maka lembaga-lembaga muslim memberikan
motivasi untuk meningkatkan pendidikan dan berkompetensi secara profesional.

Dari gerakan tersebut muncullah beberapa profesional muslim seperti Maarof Saleh (Presiden
Himpunan Belia Islam), Dr. Muhd. Hussain Muthalib (Direktur Eksekutif MUIS dan Dosen
University of Singapore) dan Ridwan Abdullah (Presiden The Muslem Convert Assosiation Darul
Arqam). Sedangkan dalam bidang pendidikan, pada tahun 1981 ini didirikan sebuah lembaga yang
bergerak pada permasalahan pendidikan anak muslim (MENDAKI) dan mendapatkan dukungan dari
pemerintah setempat. Keberadaan lembaga ini juga mempercepat lahirnya karya-karya yang terkait
dengan pendidikan bagi kaum minoritasmuslim di Singapura
BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan

Pendidikan Islam mencapai puncak kejayaan pada masa dinasti Abbasiyah, yaitu pada masa
pemerintahan Harun Ar-Rosyid (170-193). Karena beliau adalah ahli ilmu pengetahuan dan
mempunyai kecerdasan serta didukung Negara dalam kondisi aman, tenang dan dalam masa
pembangunan sehingga dunia Islam pada saat itu diwarnai dengan perkembangan ilmu pengetahuan.
Perkembangan studi Islam di negara-negara Barat sungguh di luar dugaan. Setelah adannya
berbagai kegiatan terorisme yang mengatasnamakan agama Islam membuat citra Islam menjadi
agama yang begitu dekat dengan kekerasan. Namun, justru karena hal iniyang membuat para warga
non muslim merasa penasaran dengan kebenaran dalam agama Islam. Setelah mengenal Islam justru
banyak dari mereka yang malah masuk ke agama Islam.
Sedangkan, di Asia Tenggara lebih mudah dalam mendalami studi Islam. Dikarenakan,
banyaknya saudagar Arab dan Gujarat yang sering berdagangke daerah Asia Tenggara sehingga
mereka juga menyebarkan agama Islam di daerah tempat ia berdagang. Begitu pun perkembangan
studi Islam, karena agama Islam berkembang dengan baik studi tentang agama Islam juga
berkembang dengan baik di Asia Tenggara.
DAFTAR PUSTAKA
Ghazali, Ahmad Dede dan Gunawan, Heri, Studi Islam, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2015),
Dudung Abdurrahman. Sejarah Peraadaban Islam: dari masa klasik hingga modern. Yogyakarta:
Jurusan SPI fak. Adab Sunan Kalijaga bekerjasama dengan LESFI YOGYAKARTA.cet. Ke-
1, 2003.
Mahmud, Islam yang Berkemajuan, diambil dari
http://www.uinsgd.ac.id/front/detail/rektor_corner/giliran-islam-asia-tenggara-peradaban-
islam-masa-depan
Jamhari Ma’ruf, Pendekatan Antropologi dalam Kajian Islam, diambil dari
http://www.ditpertais.net/jamhari01.asp
Ahmad al-‘Usairy. Sejarah Islam. Jakarta: AKBAR MEDIA. Cet. 11, November 2012. (Penerjemah:
Samson Rahman).

Anda mungkin juga menyukai