Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

SEJARAH PERADABAN ISLAM


Sejarah Peradaban Islam sebagai Ilmu Pengetahuan

Dosen Pengampu:
Nova Ismawati, M. Pd
Disusun Oleh:
Laila Sahla : 21122.0070
Khomsatun : 21122.0069

PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR


(STIQ) AS-SYIFA
SUBANG
2023
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim Segala puji syukur atas kehadiran Allah SWT dengan


limpah rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah ini, guna untuk
memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Peradaban Islam dengan judul “Sejarah Peradaban
Islam sebagai Ilmu Pengetahuan”. Dan sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan
kepada qudwah hasanah yakni Nabi Muhammad SAW kepada keluarga, sahabat, tabi’in dan
para pengikutnya hingga akhir zaman.
Kami sebagai penulis sangat berterima kasih kepada Bapak dosen Nova Ismawati, M.
Pd atas bimbingan dan arahannya dalam penulisan makalah ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran bagi pembaca, agar kedepannya penulis
dapat memperbaiki lagi. Dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan
perkembangnya dunia pendidikan.

Depok, 24 Februari 2024

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................................................
DAFTAR ISI........................................................................................................................................................
BAB I....................................................................................................................................................................
PENDAHULUAN................................................................................................................................................
A. Latar Belakang...........................................................................................................................................
B. Rumusan Masalah......................................................................................................................................
C. Tujuan Masalah..........................................................................................................................................
BAB II..................................................................................................................................................................
PEMBAHASAN..................................................................................................................................................
A. Sejarah Peradaban Islam............................................................................................................................
a. Pengertian Sejarah Peradaban Islam.....................................................................................................
b. Objek dan Ruang Lingkup Sejarah Peradaban Islam............................................................................
c. Urgensi Sejarah Peradaban Islam..........................................................................................................
B. Metode Penelitian Sejarah Peradaban Islam..............................................................................................
C. Pengaruh Sejarah Peradaban Islam pada Ilmu Pengetahuan......................................................................
BAB III.................................................................................................................................................................
PENUTUP............................................................................................................................................................
A. Kesimpulan................................................................................................................................................
B. Saran...........................................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perjalanan panjang sudah dilalui oleh umat Islam dalam lintasan sejarah membuat kita
selaku umat Islam di zaman sekarang merasakan suatu kebanggaan yang besar terhadap para tokoh
intelektual dan para umat Islam di masa lampau, karena mereka semua masih memiliki semangat
untuk senantiasa terus menuntut ilmu dan terus berinovasi untuk menemukan dan mengembangkan
suatu ilmu pengetahuan.
Perjalanan yang panjang, yang pernah umat Islam lalui dan bentuk dalam lintasan sejarah,
meninggalkan jejak yang berharga bagi kemajuan dunia modern sekarang ini, transmisi keilmuan
yang pernah diperoleh peradaban Islam menuju dunia Barat, banyak sekali upaya yang dilakukan
oleh orang-orang Barat, dalam mengambil keilmuan yang pernah diraih oleh umat Islam, baik itu
kemajuan ilmu pengetahuan Islam di masa-masa Abbasiyyah ataupun di masa-masa Umayyah, baik
Damaskus ataupun Andalusia
Sejarah Peradaban Islam adalah cabang ilmu yang mengupas tuntas semua peristiwa penting
yang pernah dilalui oleh umat Islam. Yang dirangkai oleh ruang dan waktu pada masa lalu. Pada
umumnya sejarah merupakan peristiwa panjang, yang memberikan inspirasi bagi generasi
selanjutnya. Dan peristiwa sejarah dapat membangun peradaban manusia untuk lebih maju.
Sejarah Peradaban Islam mendorong dalam bidang ilmu pengetahuan yang merupakan
syarat utama dalam kedaulatan Islam sehingga ajarannya menyebar luas di belahan dunia dan kokoh
selama ribuan tahun.
Ilmu Pengetahuan adalah proses yang bermula dari pemahaman akan dunia, dan dapat
mengembangkan pikiran, inovatif serta bekerja secara baik.1
Pada masa peradaban Islam mengalami perkembangan pada masa Rasulullah SAW.
Perkembangan pada saat itu mulai terlihat banyaknya para pengikut Islam. Perkembangan ini terus
berjalan sampai Rasulullah wafat. Setelah Rasulullah wafat Islam mengalami pergantian
pemerintahan yaitu, pemerintahan Khulafaur Rasyidin, Dinasti Umayyah dan dinasti Abbasiyah.
Sejarah peradaban Islam telah memberikan kontribusi yang signifikan dalam bidang ilmu
pengetahuan. Islam mendorong kemajuan ilmu pengetahuan, bahkan menjadi syarat utama
kedaulatan Islam. Perkembangan ilmu pengetahuan Islam juga mempengaruhi Barat, terutama
dalam bidang filsafat. Filsuf Islam telah memberikan sumbangan berharga dalam perkembangan
1
M. Nasron, Ardianti Yunita putri, Elia Mariza. Sejarah Peradaban Islam Sebagai Ilmu Pengetahuan. Jurnal
Pendidikan dan Anak Usia Dini Volume 4, Nomor 2, Mei 2023. Hal. 36
ilmu pengetahuan. Pada masa Abbasiyah, peradaban Islam mencapai puncak kejayaan di mana ilmu
pengetahuan berkembang pesat. Islamisasi ilmu pengetahuan sebagai gerakan internasional
memainkan peran penting dalam menyebarkan pengetahuan secara luas.

B. Rumusan Masalah
1. Apa makna yang terkandung dalam Sejarah Peradaban Islam Sebagai Ilmu Pengetahuan?
2. Apa saja yang menjadi ruang lingkup Sejarah Peradaban Islam?
3. Bagaimana periodisasi Sejarah Peradaban Islam?
4. Bagaimana dampak dengan adanya Sejarah Peradaban Islam sebagai Ilmu Pengetahuan?

C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui makna yang terkandung dalam Sejarah Peradaban Islam Sebagai Ilmu
Pengetahuan?
2. Untuk mengetahui apa saja yang menjadi ruang lingkup Sejarah Peradaban Islam?
3. Untuk mengetahui periodisasi Sejarah Peradaban Islam?
4. Untuk mengetahui dampak dengan adanya Sejarah Peradaban Islam sebagai Ilmu Pengetahuan?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Peradaban Islam
a. Pengertian Sejarah Peradaban Islam
1. Sejarah
Kata sejarah secara bahasa berasal dari bahasa Arab juga “Tarikh”, yang mempunyai
arti ketentuan masa atau waktu. Maksudnya ilmu yang mengandung atau mengupas
penyebutan atau sebab-sebab terjadinya peristiwa tersebut. Dan dalam Bahasa Inggris
penyebutan sejarah adalah history yang berarti pengalaman masa lampau dari umat manusia.
Adapun secara Istilah sejarah adalah keterangan atau bukti-bukti peristiwa yang
terjadi pada masa lampau atau masa yang masih ada. Kata tarikh juga dimaknai sebagai
perhitungan tahun, seperti keterangan pergantian tahun masehi sebelum atau sesudah.
Kemudian maksud dari ilmu tarikh adalah suatu pengetahuan yang fungsinya untuk
mengetahui keadaan-keadaan atau peristiwa-peristiwa yang terjadi di masa lampau atau
dimasa sekarang.2
Kata Sejarah menurut Amin berasal dari bahasa Arab “Syajaratun” yang memiliki arti
pohon. Kalau kita pandang dari sudut sistematik, sejarah dapat disamakan seperti halnya
pohon yang memiliki ranting, yang bermula dari bibit, kemudian tumbuh dan berkembang,
lalu layu dan tumbang. Begitu pula dengan peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam sejarah
peradaban Islam yang mengalami pertumbuhan, perkembangan, kemudian kemunduran dan
kehancuran.
Sayyid Quthub menjelaskan bahwa sejarah bukanlah peristiwa-peristiwa, melainkan
tafsiran dari peristiwa-peristiwa tersebut, dan merupakan pengertian hubungan-hubungan
nyata dan tidak nyata, yang mencakup seluruh bagian serta memberikan dinamisme dalam
waktu dan tempat.
Dari beberapa pengertian sejarah diatas dapat diketahui bahwa sejarah itu ilmu
pengetahuan yang melukiskan tentang peristiwa di masa lampau yang disusun secara
kronologis untuk menjadi pelajaran bagi kehidupan generasi selanjutnya, baik kehidupan
sekarang maupun yang akan datang.3
2. Peradaban

2
Siti Zubaidah. Sejarah Peradaban Islam. Medan: Perdana Publishing. Oktober 2016. halaman 04.
3
Din Muhammad Zakariya. Sejarah Peradaban Islam (Pra Kenabian hingga Islam di Indonesia).
Malang: CV. Intrans Publishing. Juli 2018. Halaman 9 dan 10.
Peradaban Islam diambil dari kata bahasa Arab “al-hadharah al-Islamiyah”. Kata ini
kalau diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia adalah kebudayaan Islam yang tercermin
dalam politik, ekonomi, dan teknologi. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kata peradaban
berasal dari kata adab yang berarti kesopanan, kehalusan, dan kebaikan budi pekerti. Kata
peradaban diawali dengan per- dan diakhiri -an yang memiliki dua makna yaitu, kemajuan
lahir batin dan hal yang menyangkut sopan santun, budi bahasa, dan kebudayaan suatu
bangsa. Jadi Peradaban mempunyai arti kemajuan dan kecerdasan yang ada pada suatu
bangsa.4
Menurut Koentjaraningrat peradaban sering juga dipakai sebagai penyebutan suatu
kebudayaan yang mempunyai sistem teknologi, seni bangunan, seni rupa, sistem kenegaraan,
dan ilmu pengetahuan yang maju dan kompleks.
3. Islam
Islam merupakan agama yang diturunkan oleh Allah kepada seluruh manusia melalui
Rasulullah SAW. Yang mana ajarannya terdapat dalam kitab suci Al-Qur’an dan Hadits
Nabi. Keduanya menjadi pedoman kehidupan umat Islam selama hidup di dunia. Islam dapat
dilihat dari dua sisi: Pertama, Islam adalah ajaran dasar (Al-Qur’an dan Hadits). Kedua,
sebagian ajarannya ada yang memerlukan penafsiran dan ada juga yang tidak. Ketiga, Islam
adalah penafsiran ulama, sarjana, dan kaum intelektual muslim terhadap teks-teks ajaran
dasar Islam. Maka dari itu, semua buku Islam mengandung dua unsur yaitu, teks atau
terjemahan ajaran dasar dan hasil penafsiran.5
Islam dan peradaban adalah satu kesatuan karena, Islam merupakan peradaban yang
universal, dan sangat tegas mengajarkan betapa pentingnya membangun peradaban di muka
bumi. Karena menciptakan peradaban Islam itu merupakan tujuan pokok hidup manusia,
sebagaimana dijelaskan dalam surah Ad-Dhariyat ayat 56 yang artinya: “Tidakkah Aku
ciptakan Jin dan Manusia melainkan agar mereka menyembahKu”.
Seperti halnya ketika Islam diturunkan di Jazirah Arab telah membawa bangsa Arab
yang bermula bodoh, terbelakang, tidak terkenal dan diabaikan oleh bangsa-bangsa lain,
maka menjadi bangsa yang maju dan berperadaban. Berubah secara cepat mengembangkan
dunia membina suatu kebudayaan dan peradaban yang sangat penting artinya dalam sejarah

4
Mardinal Taringan, Ahmad Ardhi Mauluddin Sitorus, Lydia amelia. Sejarah Peradaban Islam
Sebagai Ilmu Pengetahuan. Journal Indo-MathEdu Intellectuals. Volume 4, Nomor 3, Maret 2023. halaman
2847
5
Syamruddin Nasution. (2013). Sejarah Peradaban Islam. Pekanbaru: Yayasan Pusaka Riau. Halaman
03.
manusia sampai sekarang. Bahkan kemajuan bangsa Barat pada mulanya bersumber dari
peradaban Islam yang masuk ke Eropa melalui Spanyol.6
Jadi pengertian sejarah peradaban Islam adalah segala peristiwa yang dialami manusia
pada masa lalu sebagai manifestasi atau penjelmaan kegiatan muslim yang didasari ajaran
Islam. Demikian itu, peristiwa-peristiwa penting yang dialami umat manusia terkait dengan
aktivitas keagamaan, politik, sosial budaya, sejak masa lalu sampai sekarang merupakan
kajian sejarah peradaban Islam.
b. Objek dan Ruang Lingkup Sejarah Peradaban Islam
Sejarah peradaban Islam mengungkapkan fenomena berdasarkan fakta-fakta tentang
perkembangan historis umat Islam dari masa ke masa dalam segala aspek, untuk itu objek
kajiannya mencakup perkembangan Islam pada masa Nabi, Khulafaur Rasyidin, dinasti
Umayah, dinasti Abbasiyah, dinasti Fatimiyah, dinasti Umayah II. Tiga dinasti besar
perkembangan peradaban Islam dalam lingkup unsur dan wujud peradaban serta kebudayaan
(pendidikan, ilmu pengetahuan, teknologi, seni, filsafat, arsitektur, militer, ekonomi,
pemikiran, dan pola perilaku) pada masa tersebut, praktik pemerintahan Islam yang
berkembang dalam sejarah dan perkembangan pemikiran Islam.
Sebagai sebuah ilmu, Sejarah Peradaban Islam memiliki objek kajian yang terdiri dari
satu golongan yang sama hakikatnya. Dalam mengkaji objek, yang dicari adalah kebenaran,
yakni persesuaian antara tahu dan objek, sehingga disebut dengan kebenaran yang objektif.
Oleh karenanya, objek kajian maupun topik-topik pembahasan dalam tulisan ini akan diurai
dengan data dan fakta secara objektif.7 Aspek objek kajian ini terdiri:
1. Bidang Keagamaan
Aspek penting yang dibahas ketika mempelajari sejarah peradaban Islam adalah ranah
agama. Karena umat Muslim sendiri tidak dapat memisahkan diri dari konteks
keagamaannya sepanjang sejarah. Karena fondasi pertama Peradaban Islam adalah
agama itu sendiri, yaitu Islam. Dalam kaitan ini, pengetahuan tentang aspek-aspek
keagamaan yang dibahas dalam kajian ini menjadi penting. Misalnya pertumbuhan
dan perkembangan awal Islam, dan sebagainya.
2. Bidang Politik
Dalam konteks ini, umat Islam sangat erat kaitannya dengan dunia politik dari dulu
hingga sekarang. Itulah sebabnya umat Islam hidup dalam konteks sejarah peradaban

6
M. Nasron, Ardianti Yunita putri, Elia Mariza. Sejarah Peradaban Islam Sebagai Ilmu Pengetahuan.
Jurnal Pendidikan dan Anak Usia Dini Volume 4, Nomor 2, Mei 2023. Hal. 37
7
Putri Rahayu. Sejarah Peradaban Sebagai Ilmu……Hal. 23
Islam dalam perkembangan politik. Misalnya, sejak zaman Nabi, umat Islam telah
diajarkan politik Islam, yaitu bagaimana rasul dan para sahabatnya mendirikan negara
Islam baik di Mekkah maupun Madinah. Hingga akhirnya pemerintahan Islam
terbentuk dalam kerangka peradaban dari awal hingga kejayaan, dari kemunduran
hingga kebangkitan peradaban Islam, serta dinamika Islam di Barat juga dibahas.
Semua kegiatan tersebut merupakan kegiatan politik.
3. Bidang Sosial Budaya
Dinamika pertumbuhan sosial dan perkembangan kebudayaan manusia merupakan
salah satu aspek terpenting peradaban Islam. Di bidang sosial, meluasnya pengaruh
Islam dan prestasi umat Islam di masa lalu dan sekarang di bidang sosial menjadi
bukti bahwa pembahasan ini sangat menarik. Misalnya, aspek budaya yang berbeda
dibahas dalam konteks budaya, kelahiran sastra, arsitektur, kaligrafi, fashion, musik,
dan sebagainya adalah topik penting yang dibahas dalam penelitian ini.
4. Bidang Intelektual
Intelektual merupakan salah satu aspek yang menarik dari penelitian peradaban, dan
tidak dapat disangkal bahwa umat Islam menggoreskan prestasi pertama di bidang
intelektual. Oleh karena itu, aspek ini ditangani lebih detail, misalnya; lahirnya ilmu
pengetahuan dan teknologi dalam Islam, titik-titik tinggi peradaban Islam di bidang
intelektual, lahirnya ulama-ulama Islam, dan titik-titik kejayaan peradaban Islam.
c. Urgensi Sejarah Peradaban Islam
Sejarah mencatat kondisi kebesaran Islam berkat kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi, di mana pada masa itu dunia Islam menjadi kiblat perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi dunia. Namun, sangat memilukan bahwa masyarakat Indonesia
yang religius dewasa ini terpuruk dalam himpitan krisis dan terbelakang dalam berbagai
aspek kehidupan. Oleh karena itu, hendaknya perlu ada upaya rekonstruksi untuk menata
kehidupan, baik ilmu pengetahuan maupun teknologi. Ilmu pengetahuan dan teknologi
merupakan unsur penting bagi terbentuknya suatu peradaban, bukan menjadi monopoli hanya
pada satu agama tertentu.
Sejarah yang membahas berbagai peristiwa masa lalu, jangan dibiarkan seiring
dengan berlalunya waktu, sebab begitu besar makna sejarah bagi kehidupan manusia.
"Belajarlah dari sejarah", demikian kata-kata mutiara yang dapat mengingatkan akan makna
sejarah. Bahkan Presiden Pertama RI, Soekarno telah menitipkan sesuatu yang sangat
berharga, berupa "Jas Merah" sebagai akronim dari "Jangan Sekali-kali Melupakan Sejarah".
Sejarah memiliki nilai dan arti penting yang bermanfaat bagi kehidupan umat
manusia. Hal tersebut dikarenakan sejarah menyimpan atau mengandung kekuatan yang
dapat menimbulkan dinamisme atau melahirkan nilai-nilai baru bagi perkembangan
kehidupan manusia. Pentingnya memahami sejarah peradaban Islam tidak semata-mata untuk
mengetahui tanggal, bulan, tahun dan abad suatu peristiwa peradaban Islam di masa lampau.
melainkan juga dapat memahami realitas muslim untuk mengetahui suatu peristiwa
peradaban Islam. Dari sejarah dapat diketahui segala sesuatu yang terjadi dalam peradaban
Islam dengan segala ide, konsep, konstitusi, sistem, dan operasionalnya yang terjadi dari
waktu ke waktu. Jadi, sejarah pada dasarnya tidak hanya sekedar memberikan romantisme,
tetapi lebih dari itu yang merupakan refleksi historis.8
Pentingnya mempelajari sejarah peradaban Islam terdapat dua kelompok: Pertama,
secara umum: sejarah memiliki peran penting bagi kehidupan manusia. Karena sejarah
mengandung atau menyimpan kekuatan yang menimbulkan dinamisme dan melahirkan nilai-
nilai baru bagi perubahan serta perkembangan kehidupan manusia. Sejarah peradaban Islam
memiliki peran tersendiri yaitu sebagai faktor keteladanan, cermin, pembandingan dan
perbaikan keadaan dari peradaban pada masa Rasulullah sampai sekarang.
Sebagai keteladanan, dapat dikaji dalam Al-Qur’an surah Al-Ahzab ayat 21 yang
artinya, “Sesungguhnya pada diri Rasulullah itu ada teladan yang baik bagi kamu sekalian”.
Terdapat pula pada surat Ali Imran : 31, yang memiliki arti “Katakan olehmu (Muhammad)
jika kamu sekalian cinta kepada Allah, maka hendaklah ikut akan aku, niscaya Allah cinta
kepada kamu”. Dan surat Al-A’raf : 158, yang memiliki arti “Dan hendaklah kamu
mengikuti akan di (Muhammad) supaya kamu mendapat petunjuk”. Berpedoman pada ayat-
ayat tersebut umat Islam dapat meneladani proses berkembangnya peradaban Islam pada era
Rasulullah SAW.
Sebagai cermin ilmu, sejarah berusaha menafsirkan pengalaman masa lampau
manusia dalam berbagai kegiatan. Akan tetapi sejalan dengan perkembangannya tidak semua
kegiatan manusia berjalan mulus, terkadang menemukan rintangan-rintangan tertentu
sehingga dalam proses kegiatannya mendapat sesuatu yang tidak diharapkan, maka manusia
perlu bercermin atau mengambil pelajaran dari kejadian-kejadian masa lampau sehingga ilmu
tarikh itu bagi masa sekarang dapat menjadi cermin dan dapat diambil manfaatnya,
khususnya bagi perkembangan peradaban Islam. Dan sebagaimana diketahui, bahwa generasi
sekarang (milenial) memiliki gaya hidup yang jauh berbeda dengan generasi di masa

8
Din Muhammad Zakariya. Sejarah Peradaban Islam (Pra Kenabian hingga Islam di Indonesia).
Malang: CV. Intrans Publishing. Juli 2018. Halaman 9 dan 10.
Rasulullah, namun begitu melestarikan ajaran Rasulullah merupakan salah satu faktor
penentu nilai hamba dihadapan Sang Khaliq dengan segala kemajuannya, karena pada
akhirnya setiap hamba akan kembali kepada Rabb-nya tanpa membawa apapun kecuali amal
perbuatannya.
Sebagai pembanding, suatu peristiwa yang berlangsung dari masa ke masa tentu
memiliki nilai-nilai yang layak untuk dilestarikan atau justru ditinggalkan sehingga dengan
mengetahui sejarah peradaban pada masa lalu, kita bisa belajar untuk menata peradaban pada
masa sekarang supaya bisa menjadi pijakan yang baik pada peradaban yang akan datang.
Sebagai perbaikan, setelah mengetahui dan memahami sejarah peradaban Islam pada
masa lalu dalam berbagai kegiatan, kita yang sekarang hidup di era milenial berusaha untuk
mengikuti zaman dengan tanpa meninggalkan nilai-nilai Islam. Sehingga kemajuan zaman
sekarang tidak mengikis nilai-nilai ajaran Islam, justru bisa membantu mengontrol diri
seseorang, yang selalu mengingatkan bahwa semua kemajuan ini karena kehendak dan izin
Yang Maha Kuasa, yakni Allah SWT. Oleh karena itu mempelajari sejarah kebudayaan
dalam rangka memahami sejarah peradaban Islam adalah sangat penting.9
Kedua, bersifat khusus: dalam dunia akademis mengkaji sejarah peradaban Islam
diharapkan dapat berupa:
1. Mengetahui dan memahami pertumbuhan dan perkembangan peradaban Islam, sejak
zaman rasulullah SAW sampai dengan sekarang.
2. Mengambil manfaat dari proses peradaban dalam kurun waktu sejarah, guna
memecahkan problematika pada masa kini.
3. Memiliki sikap positif terhadap perubahan-perubahan dan pembaharuan-pembaharuan
seiring kemajuan zaman dengan memegang teguh nilai-nilai dan ajaran Islam.

Selain itu pentingnya mempelajari sejarah peradaban Islam akan mempunyai


kegunaan dalam rangka pembangunan dan pengembangan peradaban manusia pada generasi
selanjutnya. Dalam hal ini, belajar dari sejarah peradaban Islam pada masa lalu akan
memberikan arah kemajuan yang pernah dialami sehingga pembangunan dan pengembangan
itu tetap berada dalam kerangka pandangan yang utuh dan mendasar.

9
Rakhil Fajrin. Urgensi Telaah Sejarah Peradaban Islam Memasuki Era Revolusi Industri 4.0. Jurnal
Manajemen Pendidikan Islam. Volume 2, Nomor 2, April 2019. Halaman 117
B. Metode Penelitian Sejarah Peradaban Islam10
Metode sejarah adalah proses menguji dan menganalisis secara kritis rekaman dan peninggalan
masa lampau. Rekonstruksi yang imaginative dari masa lampau berdasarkan data yang diperoleh
dengan menempuh proses itu disebut historiografi (penulisan sejarah).
1. Metode Penggalian Sejarah(Historiografi)
Dalam penggalian sejarah terdapat beberapa metode yang dapat digunakan. Untuk menggali
data yang valid berkaitan dengan sejarah, diperlukan metode penggalian sejarah yang akurat.
Penggalian sejarah pada umumnya menggunakan metode lisan, observasi, dan dokumenter.
Metode Lisan (Interview)
Dengan metode ini pelacakan suatu objek sejarah dilakukan dengan interview. Metode
interview atau wawancara disebut juga metode kuesioner karena terjadi suatu dialog yang
dilakukan oleh pewawancara (Interviewer) Untuk memperoleh informasi dari terwawancara
(Interviewer).
Metode Observasi
Dalam metode observasi, objek sejarah diamati secara langsung. Sebelum penelitian dimulai
atau pertama kali terjun ke lapangan, metode observasi sangat penting untuk digunakan
dalam sebuah penelitian. Metode observasi merupakan metode pengumpulan data, yakni
penyelidikan yang dijalankan secara sistematis dan sengaja diadakan dengan menggunakan
alat indera terhadap kejadian yang dapat langsung ditangkap. Jadi, metode observasi adalah
metode penelitian dengan pengamatan yang dicatat secara sistematis fenomena-fenomena
yang diselidiki.
Metode Dokumenter
Metode ini berusaha mempelajari secara cermat dan mendalam segala catatan atau dokumen
tertulis. Metode dokumentasi merupakan metode pengumpulan data yang digunakan untuk
mengetahui data yang dapat dilihat secara langsung. Sebagai laporan tertulis dari suatu
peristiwa yang isinya terdiri dari penjelasan dan pemikiran terhadap peristiwa dan sengaja
menyimpan keterangan-keterangan tertentu atau catatan-catatan. Metode ini sangat efektif
dan efisien dalam penggunaan waktu dan tenaga karena cukup dengan melihat catatan yang
telah ada.

2. Metode Penulisan Sejarah


10
Tarigan Mardinal, Fadlilani Audry, Fatimah Az Zahra,Syahida Tambunan, Putri pujianti Nur
Badariah, Tiwi Rohani, Sejarah Peradaban Islam dan Metode Kajian Sejarah, UIN Sumatera Utara
Medan.2023
Adapun dalam penulisan sejarah, demikian pula sejarah peradaban Islam, Metode yang dapat
digunakan adalah metode deskriptif, komparatif, dan analisis sintetis.
Metode Deskriptif
Dengan metode ini ditunjukkan untuk menggambar adanya peradaban Islam tersebut,
maksudnya ajaran Islam sebagai agama samawi yang dibawa Nabi Muhammad yang
berhubungan dengan peradaban diuraikan sebagaimana adanya, dengan tujuan untuk
memahami yang terkandung dalam sejarah tersebut.
Metode Komparatif
Metode ini merupakan metode yang berusaha membandingkan sebuah perkembangan
peradaban Islam dengan peradaban islam lainnya. Melalui metode komparatif dimaksudkan
bahwa ajaran-ajaran Islam tersebut dikomprasikan dengan fakta-fakta yang terjadi dan
berkembang dalam waktu serta tempat-tempat tertentu untuk mengetahui adanya persamaan
dan perbedaan dalam suatu permasalahan tertentu. Dengan demikian, dapat diketahui pula
adanya garis tertentu yang menghubungkan peradaban Islam dengan peradaban yang
dibandingkan.
Metode Analisis
Sintetis Metode ini dilakukan dengan melihat sosok peradaban Islam secara lebih kritis, ada
analisis dan bahasan yang luas serta kesimpulan yang lebih kritis, ada analisis dan bahasan
yang luas serta kesimpulan yang spesifik. Dengan demikian, akan tampak adanya kelebihan
dan kekhasan peradaban Islam. Hal tersebut akan lebih jelas dengan adanya pendekatan
sintetis yang dimaksudkan untuk memperoleh kesimpulan yang diambil untuk memperoleh
satu keutuhan dan kelengkapan kerangka pencapaian tujuan serta manfaat penulisan sejarah
peradaban Islam.

C. Pengaruh Sejarah Peradaban Islam Pada Ilmu Pengetahuan


Sejarah berkedudukan sebagai ilmu karena mendeskripsikan pengetahuan tentang masa
lampau masyarakat tertentu, sejarah mencatat kondisi kebesaran Islam serta kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi, di mana pada waktu itu dunia Islam menjadi kiblat perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi dunia.
Dengan mengkaji sejarah, dapat diperoleh informasi tentang aktivitas peradaban Islam dari
zaman Rasulullah sampai sekarang, mulai dari pertumbuhan, perkembangan, kemajuan,
kemunduran, dan kebangkitan kembali peradaban Islam. Dari sejarah dapat diketahui segala
sesuatu yang terjadi dalam peradaban Islam dengan segala ide, konsep, konstitusi, sistem, dan
operasionalnya yang terjadi dari waktu ke waktu. Sejarah peradaban Islam tidak hanya memiliki
manfaat yang sangat besar dalam pembangunan dan pengembangan Ilmu Pengetahuan, namun
dapat pula menyelesaikan problematika peradaban Islam pada masa kini.11.Perkembangan ilmu

11
M Nasron, Ardianti Yunita Putri, Elia Mariza, Sejarah Peradaban Islam, UIN Fatmawati Sukarno
Bengkulu, Mei 2023.
pengetahuan yang dilengkapi dengan penerjemahan buku buku, berdirinya perpustakaan dan
terlaksananya diskusi ilmiah sehingga berkembang pula ilmu-ilmu lain, seperti:12
a. Ilmu Aqli
Ilmu Aqli adalah ilmu yang didasarkan pada sebuah pemikiran manusia dan
dikemukakan oleh para ahli atau ilmuwan yang sesuai dalam bidangnya. Penerjemahan buku-
buku dilakukan dengan menerjemahkan karya-karya dari Aristoteles, Plato, Galen dan
ilmuwan Yunani lainnya sehingga para ahli dari kalangan muslim melakukan pengembangan
penelitian dan melakukan uji coba dan terbentuklah ilmu aqli seperti Ilmu Kedokteran, Ilmu
Matematika, Ilmu Geografi, Ilmu astronomi, Ilmu sejarah, Ilmu sastra, Ilmu farmasi, Ilmu
filsafat
b. Ilmu Naqli
Ilmu naqli merupakan ilmu yag bersumber dari Al Quran dan hadits. Pada masa
pemerintahan Bani Abbasiyah terdapat perkembangan dalam ilmu naqli seperti: Ilmu Fiqih,
Ilmu Tafsir, Ilmu Hadits, Ilmu kalam, Ilmu Bahasa, Ilmu Qira’at.13
Peradaban Islam memiliki empat karakteristik fundamental; Pertama, peradaban
Islam bersifat universal (al-‘alamiyah), bahwa peradaban Islam tidak dibatasi oleh letak
geografis, generasi, kurun waktu, suku, bangsa dan penyekat-penyekat lainnya. 14 Kedua,
Tawhid. Islam merupakan sebuah sistem yang terbangun dari sebuah komitmen terhadap
tawhid, ke-Esaan Allah swt. Ketiga, Al-Tawazun wa al-Wasthiyah (keseimbangan dan
moderat). Islam juga mengharuskan umatnya untuk menyeimbangkan antara dimensi akal
dan wahyu, ilmu agama dan ilmu pengetahuan umum. 15 Keempat, peradaban Islam memeliki
karakter Al-Shibghoh Al-Akhlaqiyah (menekankan pada aspek moral). Dalam sistem
kehidupan, Islam memiliki sistem nilai yang luhur dalam setiap aspek kehidupan; ekonomi,
budaya, politik, berbangsa, bernegara dan sebagainya.
Ilmu pengetahuan dalam konsep Islam juga harus selaras dengan karakter peradaban
Islam. Ilmu Pengetahuan harus berwatak humanis-religius, yang setidaknya didasarkan pada
beberapa prinsip berikut:16

12
Mardinal Tarigan1, Ahmad Ardhi Mauluddin Sitorus2 , Lydia Amelia3, Sejarah Peradaban Islam Sebagai Ilmu
Pengetahuan, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, Desember 2023

Mardinal Tarigan1, Ahmad Ardhi Mauluddin Sitorus2, Lydia Amelia3, Sejarah Peradaban Islam,
13

Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, Desember 2023


14
QS Al Hujurat, 13, Al Anbiya107, saba 28
15
Raghib Al-Sirjany, Madza Qaddama Al-Muslimun..., hal. 55-56.
16
Umar Sulaiman, Islam Kosmopolitan: Ikhtiar Pembumian Nilai-Nilai Transenden-Humanis di Ruang
Publik (Yogyakarta: Freshbooks, 2012), hal. 325-331.
Pertama, ilmu pengetahuan dalam Islam dikembangkan dalam kerangkan tauhid atau teologi.
Yaitu teologi yang bukan semata-mata meyakini adanya Allah swt. dalam hati, mengucapkan
dengan lisan dan mengamalkan dengan tingkah laku, melainkan teologi yang menyangkut
aktivitas mental berupa kesadaran manusia yang paling dalam perihal hubungan manusia
dengan Allah swt., lingkungan dan sesama.
Kedua, ilmu pengetahuan dalam Islam hendaknya dikembangkan dalam rangka untuk
bertakwa kepada Allah swt. hal ini penting ditegaskan, karena dorongan Al-Qur’an untuk
mempelajari fenomena alam dan sosial tampak kurang diperhatikan, sebagai akibat perhatian
dakwah Islam yang semula lebih tertuju untuk memperoleh keselamatan di Akhirat.
Ketiga, reorientasi pengembangan ilmu pengetahuan harus dimulai dengan suatu pemahaman
yang segera dan kritis atas epistemologi Islam klasik dan suatu rumusan kontemporer tentang
konsep ilmu. Perubahan harus ditafsirkan dalam rangka struktur fisik luarnya, dan
infrastruktur dari gagasan epistemologi Islam yang harus dipulihkan secara keseluruhan.
Keempat, ilmu pengetahuan harus dikembangkan oleh orang yang memiliki keseimbangan
antara kecerdasan moral dan spiritual. Hal ini sesuai dengan apa yang terjadi dalam sejarah
abad klasik, di mana para ilmuwan yang mengembangkan ilmu pengetahuan adalah pribadi-
pribadi yang senantiasa taat beribadah kepada Allah dan memiliki kesucian jiwa dan raga.
Kelima, ilmu pengetahuan harus dikembangkan dalam kerangka integral. Yakni ilmu agama
dan ilmu umum walaupun bentuk formalnya berbeda-beda, namun dalam hakikatnya sama,
yaitu sama-sama sebagai tanda-tanda kekuasaan Allah swt.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Sejarah peradaban islam adalah segala peristiwa yang dialami manusia pada masa lalu
sebagai manifestasi atau penjelmaan kegiatan muslim yang didasari ajaran Islam. Dengan
demikian, peristiwa-peristiwa penting yang dialami umat manusia terkait dengan aktivitas
keagamaan, politik, sosial budaya, sejak masa lalu sampai sekarang merupakan kajian sejarah
peradaban islam.
Al-Qur’an erat kaitannya dengan sejarah sebab di dalam Al-Qur’an terdapat informasi
mengenai sejarah yang sangat banyak dan Al-Qur’an merupakan kitab suci yang dijadikan
pedoman oleh umat manusia dan tidak diragukan lagi keaslian nya sebab ia diturunkan langsung
oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad Saw melalui malaikat Jibril. Di dalam Al-Qur’an juga
memerintahkan manusia untuk belajar melalui sejarah.
Islam dan peradaban adalah satu kesatuan karena, islam merupakan peradaban yang
universal, selain itu Islam sangat memperhatikan peradaban dan Islam dengan tegas
mengajarkan pentingnya membangun peradaban di muka bumi. Karena menciptakan peradaban
Islami itu merupakan misi dari penciptaan manusia di muka bumi.
“Sungguh pada kisah-kisah mereka terdapat pelajaran bagi mereka yang memiliki akal.
(Al-Qur’an) itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang
sebelumnya, menjelaskan segala sesuatu, dan (sebagai) petunjuk dan rahmat bagi orang-
orang yang beriman.”(QS. Yusuf: 111).
Sejarah bukanlah sekedar rangkaian peristiwa-peristiwa, melainkan tafsiran peristiwa-
peristiwa itu, dan pengertian mengenai hubungan-hubungan nyata dan tidak nyata yang menjalin
seluruh bagian serta memberinya dinamisme dalam waktu dan tempat.
Sejarah sangat penting untuk dipelajari. Dengan memahami dan mempelajari sejarah yang
benar, kita akan mampu menghadapi masa depan dengan penuh optimisme dan belajar dari
kegagalan masa lalu agar terhindar dari pesimisme. Siapa yang tidak mengenal sejarah, ia akan
kehilangan cermin untuk merancang masa depan. Siapa yang alpa terhadap sejarah, ia akan
kehilangan teladan. Karenanya, bagi mereka yang mempunyai agenda melemahkan umat Islam,
mereka berpegang pada adagium, “Jika ingin melumpuhkan suatu bangsa, maka jauhkan mereka
dari ingatan sejarahnya!”17

17
DR. Din Muhammad Zakarya, M.Pd. I, Sejarah Peradaban Islam(Prakenabian hingga Islam di Indonesia)
Rasulullah saw, sosok yang telah mengukir sejarah dengan tinta emas, yang menjadikan
Islam dan kaum muslimin mencapai kegemilangan pada masanya dan masa-masa setelahnya. Al
Qur'an adalah mukjizat Agung Rasulullah SAW, yang terjaga keautentikannya, sebagai sumber
segala disiplin ilmu, di dalam Al Qur’an ada lebih dari 750 ayat yang membahas ilmu
pengetahuan. Dan kata ilmu dengan berbagai bentuknya terulang 845 kali di dalam susunan
Kalamullah Al Qur’an.
Semua ‘Ilmu pengetahuan berasal dari Allah dzat yang mengetahui. Begitu mulianya orang
yang berilmu sehingga ketika dibandingkan mana yang lebih utama antara orang yang tekun
beribadah namun bodoh dengan orang yang berilmu namun fasik. Di sisi lain, ‘ilmu adalah
sebuah cahaya bagi pemiliknya dan orang yang memiliki ‘ilmu mudah dimaafkan oleh Allah,
lolos dari tipu daya, memiliki anugrah syurga. Dan kesimpulannya ialah bahwa memiliki ‘ilmu
ialah wajib.18

‫َوِم َن الَّناِس َو الَّد َو ۤا ِّب َو اَاْلْنَع اِم ُم ْخ َتِلٌف َاْلَو اُنٗه َك ٰذ ِلَۗك ِاَّنَم ا َيْخ َش ى َهّٰللا ِم ْن ِع َباِدِه اْلُع َلٰۤم ُؤ ۗا ِاَّن َهّٰللا َع ِزْيٌز َغ ُفْو ٌر‬

“Dan demikian (pula) di antara manusia, makhluk bergerak yang bernyawa dan hewan-
hewan ternak ada yang bermacam-macam warnanya (dan jenisnya). Di antara hamba-
hamba Allah yang takut kepada-Nya, hanyalah para ulama. Sungguh, Allah
Mahaperkasa, Maha Pengampun.” (Q.S. al-Fathir: 28)

B. Saran
Untuk saran bisa berisi kritik atau saran terhadap penulisan juga bisa untuk menanggapi
terhadap kesimpulan dari bahasan makalah yang telah dijelaskan.
Penulis menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, untuk kedepannya penulis
akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber-sumber
yang lebih banyak yang tentunya dapat di pertanggung jawabkan.

18
Hiayat Yassir(Tanwir ID Kanal Tafsir), Kata Ilmu dan Derivasi Dalam Al Qur’an, 2022.
DAFTAR PUSTAKA

Taringan Mardinal, Mauluddin Sitorus Ahmad Ardhi, Amelia Lydia. (2023). Sejarah
Peradaban Islam Sebagai Ilmu Pengetahuan. Journal Indo-MathEdu Intellectuals.
Volume 4, Nomor 3. halaman 2847
Nasron M., Yunita putri Ardianti, Mariza Elia. (2023). Sejarah Peradaban Islam Sebagai Ilmu
Pengetahuan. Jurnal Pendidikan dan Anak Usia Dini Volume 4, Nomor 2. Hal. 36
Rahayu Putri. Sejarah Peradaban Sebagai Ilmu……Hal. 23
Fajrin Rakhil. (2019). Urgensi Telaah Sejarah Peradaban Islam Memasuki Era Revolusi
Industri 4.0. Jurnal Manajemen Pendidikan Islam. Volume 2, Nomor 2. Halaman 117
Muhammad Zakariya Din. (2018). Sejarah Peradaban Islam (Pra Kenabian hingga Islam di
Indonesia). Malang: CV. Intrans Publishing. Halaman 9 dan 10.
DR Zubaidah Siti. M.Ag. (2016). Sejarah Peradaban Islam. Medan: Perdana Publishing.
halaman 04.
DR Nasution Syamruddin. (2013). Sejarah Peradaban Islam. Pekanbaru: Yayasan Pusaka Riau.
Halaman 03.
DR. Din Muhammad Zakarya, M.Pd. I, Sejarah Peradaban Islam(Prakenabian hingga Islam di
Indonesia)
Hiayat Yassir(Tanwir ID Kanal Tafsir), Kata Ilmu dan Derivasi Dalam Al Qur’an, 2022.
Raghib Al-Sirjany, Madza Qaddama Al-Muslimun..., hal. 55-56.
Umar Sulaiman, Islam Kosmopolitan: Ikhtiar Pembumian Nilai-Nilai Transenden-Humanis di
Ruang Publik (Yogyakarta: Freshbooks, 2012), hal. 325-331.

Anda mungkin juga menyukai