Anda di halaman 1dari 20

PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP KAJIAN SEJARAH

PERADABAN ISLAM
Di ajukan untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah : Sejarah Peradaban Islam
Dosen Pengampu : Rani Suryandari, M.Pd

Disusun Oleh:
Kelompok 1
Auliya Nadhira 2211100410
Davara Salsabila Elphasani 2211100256
Nurul Zakya 2211100157

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
2023/1444 H
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum iWarahmatullahi iWabarakatuh. I


Puji isyukur ikehadirat Allah iSWT, ikami ipanjatkan ikarena iatas
hidayah ikarunia iserta limpahan irahmat-Nya isehingga imakalah iini
dapat itersusun sebagaimana imestinya.
Makalah iyang iberjudul i“Pengertian dan Ruang Lingkup
Kajian Sejarah Peradaban Islam” iini disusun untuk imemenuhi itugas
mata ikuliah Sejarah Peradaban Islam dengan idi ibimbing ioleh dosen
pengampu iyaitu iIbu Rani Suryandari, M.pd penulis iberharap isemoga
dengan tersusunnya imakalah iini idapat berguna ibagi ipembaca idan idan
semoga isegala iyang tertuang dalam makalah iini idapat ibermanfaat ibagi
penyusun imaupun ibagi ipara pembaca idalam irangka imembangun
khasanah ikeilmuan.
Makalahiiniitersusun dengan segala keterbatasan
ilmuipengetahuan,ioleh karenanya ikritik, isaran iserta imasukan iyang
sifatnya imembangun sangat diharapkan isebagai ibahan iperbaikan
makalah iini.

Bandar Lampung, 2 Maret 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

JUDUL ................................................................................................................ i
KATA PENGANTAR ........................................................................................ ii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 3
C. Tujuan ......................................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................... 4
A. Pengertian sejarah ....................................................................................... 4
B. Pengertian Peradaban .................................................................................. 4
C. Peradaban Islam .......................................................................................... 5
D. Pengertian Sejarah Peradaban Islam ............................................................ 6
E. Ruang Lingkup Peradaban Islam ................................................................. 6
BAB III PENUTUP .......................................................................................... 16
A. Kesimpulan............................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 17

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Berbicara tentang peradaban tidak bisa lepas dari konteks
kebudayaan. Peradaban adalah seluruh kehidupan sosial, politik, ekonomi
dan teknologi, jadi yang dimaksud disini adalah semua bidang kehidupan
untuk kegunaan praktis. Sedangkan kebudayaan merupakan semua yang
berasal dari hasrat dan gairah yang lebih tinggi dan murni yang berada di
atas tujuan praktis dalam hubungan masyarakat, misalnya musik, seni,
ilmu, filsafat dan lain-lain. (De Haan, Ahli Antropologi)
Peradaban Islam adalah bagian-bagian dari kebudayaan Islam yang
meliputi berbagai aspek seperti moral, kesenian dan ilmu pengetahuan,
serta meliputi juga kebudayaan yang mempunyai sistem teknologi, seni
bangunan, seni rupa, sistem kenegaraan dan ilmu pengetahuan yang luas,
yang bertujuan memudahkan dan mensejahterakan hidup umat Islam.
Jika kita menoleh ke belakang menapaki alur perjalanan sejarah
peradaban umat manusia, maka sikap konservatif pernah menghinggapi
semua peradaban di dunia. Dari sejarah diketahui bahwa sikap seperti ini
telah menimbulkan korban pada berbagai kalangan yang memiliki
pandangan yang berbeda dengan keyakinan agama yang berkembang saat
itu. Dalam sejarah Kristen tercatat banyak ilmuwan menjadi korban,
karena memiliki pandangan yang berbeda dengan pihak gereja, sedang
dalam sejarah Islam pengajaran filsafat pernah dilarang dipelajari
termasuk diajarkan di perguruan tinggi seperti perguruan tinggi Al Azhar
yang ada di Kairo, Mesir.
Sejarah telah membuktikan bahwa adanya sikap konservatif
terhadap pandangan-pandangan baru, telah menghantarkan peradaban ke
dalam masa-masa kegelapan. Sejarah Islam telah mencatat bahwa masa
keemasan (The Golden Age of Islam) terjadi pada masa pemerintahan
Dinasti Abbas (Abbasiyah), yang sangat terbuka terhadap perkembangan

1
berbagai pemikiran baru. Islam memang berbeda dari negara-negara lain.
H.A.R. Gibb di dalam bukunya Whither Islam menyatakan,” Islam is
indeed much more than a system of theology, its a complete civilization”
(Islam sesungguhnya lebih dari sekedar sebuah agama, ia adalah suatu
peradaban yang sempurna). Karena yang menjadi pokok kekuatan dan
sebab timbulnya kebudayaan adalah agama Islam, kebudayaan yang
ditimbulkannya dinamakan kebudayaan atau peradaban Islam.Semenjak
munculnya, ajaran Islam yang dibawa Rasulullah SAW telah banyak
memberikan sumbangan kepada dunia Arab khususnya dan seluruh dunia
pada umumnya, baik semenjak zaman Rasulullah SAW sendiri hingga
zaman modern saat ini. Dari sejak munculnya hingga saat ini banyak
tokoh-tokoh dan ilmuwan muslim yang lahir dan memberikan pengaruh
besar terhadap khazanah keilmuan dan peradaban dunia, terlebih lagi
ketika zaman keemasan Islam. Saat ini banyak hal yang telah dapat
dinikmati dan kita gunakan dari hasil pemikiran para tokoh-tokoh muslim
terdahulu, baik di bidang kesehatan, politik, sosial, budaya, keilmuan dan
lain sebagainya. Hasil pemikiran mereka tidak kalah dengan apa yang
dihasilkan oleh para pemikir-pemikir barat, bahkan banyak ilmuan-ilmuan
barat yang justru mengambil hasil fikiran para pemikir-pemikir muslim
dan dianggap menjadi hasil produk pemikiran mereka. Perlu diketahui
bersama, sisi gelap dalam pola pendidikan yang dirumuskan oleh Amerika
dan Eropa yaitu tidak adanya muatan nilai ruhiyah, dan lebih
mengedepankan logika materialisme serta memisahkan antara agama
dengan kehidupan yang dalam hal ini sering disebut paham Sekulerisme.
Implikasi yang bisa dirasakan namun jarang disadari adalah adanya
degradasi moral yang dialami oleh anak bangs
Sejarah adalah gambaran masa lalu tentang manusia dan sekitarnya
sebagai makhluk sosial, yang disusun secara ilmiah dan lengkap, meliputi
urutan fakta masa tersebut dengan tafsiran dan penjelasan yang memberi
pengertian dan kepahaman tentang apa yang telah berlalu.

2
Adapun peradaban menurut ahli anthropologi De Haan. Peradaban
adalah seluruh kehidupan sosial, politik, ekonomi dan ilmu teknik. Sejarah
peradaban islam adalah keterangan mengenai pertumbuhan dan
perkembangan peradaban islam dari satu waktu ke waktu lain, sejak
zaman lahirnya islam sampai sekarang.
Dengan adanya perkembangan zaman modern yang mempengaruhi
kebudayaan yang ada di Indonesia yang pada akhirnya secara perlahan
budaya tersebut akan mulai dilupakan oleh masyarakat, karena lebih
memilih sistem modern. Dari kajian tersebut, maka perlu mempelajari
sejarah-sejarah masa lampau yang tersebar dinusantara.
Khusus peradaban Islam di Indonesia, sebagian masyarakat
Indonesia yang beragama islam tidak mengetahui tentang peradaban
tersebut. Hal ini dikarenakan kurangnya informasi yang diperoleh.

B. Rumusan Masalah
1. Pengertian Sejarah Peradaban Islam?
2. Ruang lingkup sejarah peradaban islam?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian sejarah peradaban islam
2. Untuk mengetahui Ruang lingkup sejarah peradaban islam

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian sejarah
Kata sejarah berasal dari bahasa arab, yaitu syajarah yang berarti
“pohon” atau “silsilah”. Masih dalam bahasa arab, dikenal istilah
syajarah al-nasab yang artinya “pohon silsilah”. Dari kata sejarah
dalam bahasa jerman disebut geschichte (sesuatu yang telah terjadi)
yang berasal dari kata geschehen yang mempunyai arti terjadi. Dengan
demikian, kata sejarah berarti sesuatu yang telah terjadi pada masa
lampau.
Selanjutnya, dikemukakan pengertian sejarah secara terminologi
dari para ahli. Sejarah dapat didefinisikan sebagai peristiwa-peristiwa
penting yang terjadi pada waktu, ruang, dan ras tertentu yang memiliki
beberapa fungsi, yaitu:
1. Sebagai sumber informasi mengenai sesuatu yang
pernah terjadi.
2. Sebagai ilmu yang menjelaskan fenomena kehidupan
sepanjang perubahan yang terjadi karena interaksi
manusia dengan masyarakat.
3. Sebagai ilmu yang menyelidiki fakta-fakta dalam waktu
temporer mengenai perkembangan umat manusia.
4. Sebagai manifestasi dari pemikiran.
5. Sebagai operasional dari pemikiran. 1

B. Pengertian Peradaban
Istilah peradaban (Cifilization) sering di sinonimkan dengan istilah
kebudayaan (culture) karena keduanya terkait dengan aktifitas
manusia. Akan tetapi diantara keduanya memiliki titik pemnekanan
yang berbeda yang saling terkait dan tidak dapat dipisahkan.

1
Suyuthi Pulungan, Sejarah Peradapan Islam Di Indonesia, (Jakarta: Amzah, 2019) Hlm
7-9

4
Peradaban terbentuk dari kreasi-kreasi kebudayaan manusia dalam
rangka menuju hidup berperadaban tinggi.
Hodgson mendefinisikan peradaban (Civilization) sebagai sebuah
pengelompokan yang relatif luas dari kebudayaan-kebudayaaan yang
saling berkaitan yang telah berbagi dalam tradisi-tradisi kumulatif
dalam bentuk kebudayaan-kebudayaan tinggi.
Peradaban merupakan sebuah proses dan sekaligus warisan sejarah.
Sebagai sebuah proses peradaban diartikan sebagai proses menjadikan
manusia berkeadaban tinggi. Warisan sejarah kebudayaan manusia
yang berkembang dan maju juga dapat disebut sebagai peradaban.
Adapun kebudayaan sering diartikan sebagai aktivitas pemikiran.
Aktifitas pemikiran yang dimaksud adalah kreativitas manusia untuk
mempertahankan eksistensi dan kebebasan sebagai makhluk yang
membuat hidup menjadi lebih mulia. Dengan demikian kebudayaan
merupakan proses kreatif untuk menegakkan eksistensinya.
Proses kreativitas itu tidak hanya menggunakan nalar (akal) saja
tetapi juga melibatkan hati dan jiwa. Kebudayaan bukan saja ada pada
sentrum akal manusia tetapi juga bertitik sentrum pada hati. 2

C. Peradaban Islam
Islam merupakan agama yang multi aspek. keyakinan islam
memiliki sifat yang azasi yaitu tauhid yang didalamnya terkandung
persoalan-persoalan yang kompleks. Mengenal islam yang sebenarnya
adalah mengenal islam dari berbagai aspeknya. Secara umum islam
memiliki 3 manifestasi yaitu islam sebagai doktrin normatif (Dogma)
azasi yaitu teks Al-Qur’an dan sunnah rasul, islam sebagai paham
ideologi teologi (penafsiran atas normatifitas ayat) dan islam sebagai
sebuah peradaban yaitu manifestasi islam dalam pergumulan
kesejarahan.

2
Syamsul Bahri, Peta Sejarah Peradaban Islam, (Yogyakarta: Fajar Media Press, 2011),
hlm.1-2

5
Islam merupakan sebuah sistem yang terbangun dari al-islam yaitu
sebuah komitmen terhadap tauhid (ke-esaan Allah SWT). Sebagai
Sebuah sistem, tentunya islam memiliki keterlibatan dan manifestasi
historis dalam bentuk hukum, pemikiran teologi dan kebudayaan.

D. Pengertian Sejarah Peradaban Islam


Sejarah dan peradaban islam adalah deskripsi kehidupan umat
manusia muslim masa silam yang mengalami kemajuan sebagai hasil
cipta, rasa, dan karsa mereka yang dijiwai ajaran islam dalam berbagai
aspek kehidupan menuju suatu kemajuan yang mengangkat harkat dan
martabat mereka. Perkembangan peradaban islam itu, secara internal
tidak bisa lepas dari konsep hablun minallah dan hablun minannas
serta konsep ilmu dan penggunaan akal pikiran yang tercantum dalam
Al-Qur’an. Konsep-konsep tersebut memotivasi kaum muslimin untuk
mengimplementasikan ajaran islam, baik dalam kaitan hablun minallah
maupun hablun minannas.3

E. Ruang Lingkup Peradaban Islam


Ruang lingkup peradaban islam dapat dilihat dari segi periodesasinya
menurut prov. Dr. Harun Nasution periodesasi peradaban islam terbagi
menjadi tiga periode:
1) Periode klasik (650-1250 M)
Peradaban islam dalam periode klasik adalah masa kemajuan islam
1 yaitu sejak masa perjuangan Nabi Saw, khulafa al-rasyidin, bani
ummayah, dan daulah abbasiyah. 4
a) Masa perjuangan Nabi Saw (571-632 M)
Pada masa ini, peradaban islam dimulai dan telah membawa
bangsa arab yang semula terbelakang, bodoh, tidak terkenal, dan
diabaikan oleh bangsa-bangsa lain, menjadi bangsa yang maju.

3
Suyuthi Pulungan, Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta: Amzah 2017 ), Hal 17
4
Abuddin Nata, Metodologi Studi Islam, (Jakarta: Raja Gravindo Persada, 2012), Hal
363

6
Dengan cepat bergerak membangun peradaban baru yang sangat
penting dalam sejarah manusia hingga sekarang.
b) Masa khulafa’ al-Rasyidin, (30) Tahun
Al-Khulafa ar-Rasyidin bermakna pengganti-pengganti
Rasul yang cendekiawan. Adapun pencetus nama Al-Khulafa ar-
Rasyidin adalah dari orang-orang muslim yang paling dekat dari
Rasul setelah meninggalnya beliau. Mengapa demikian, karena
mereka menganggap bahwa 4 tokoh sepeninggal Rasul itu orang
yang selalu mendampingi Rasul ketika beliau menjadi pemimpin
dan dalam menjalankan tugas.
Dalam Al-Qur'an, manusia secara umum merupakan
khalifah Allah di muka bumi untuk merawat dan
memberdayakan bumi beserta isinya. Sedangkan khalifah secara
khusus maksudnya adalah pengganti Nabi Muhammad saw
sebagai Imam umatnya, dan secara kondisional juga
menggantikannya sebagai penguasa sebuah edentitas kedaulatan
Islam (negara). Sebagaimana diketahui bahwa Muhammad saw
selain sebagai Nabi dan Rasul juga sebagai Imam, Penguasa,
Panglima Perang, dan lain sebagainya. 5
Adapun yang dimaksud dengan Khulafaur Rasyidin adalah
para pemimpin pengganti Rosulullah dalam mengatur kehidupan
umat manusia yang adil, bijaksana, cerdik, selalu melaksanakan
tugas dengan benar dan selalu mendapat petunjuk dari Allah.
Tugas Khulafaur Rasyidin adalah menggantikan
kepemimpinan Rosulullah dalam mengatur kehidupan kaum
muslimin. Jika tugas Rosulullah terdiri dari dua hal yaitu tugas
kenabian dan tugas kenegaraan. Maka Khulafaur Rasyidin
bertugas menggantikan kepemimpinan Rasulullah dalam
masalah kenegaraan yaitu sebagai kepala Negara atau kepala

5
Ahmad Jamil, Sejarah Kebudayaan Dinamika Islam,( Gresik: Putra Kembar Jaya, 2011)
Hal 22

7
pemerintahan dan pemimpin agama. Adapun tugas kerosulan
tidak dapat digantikan oleh Khulafaur Rasyidin karena
Rasulullah adalah Nabi dan Rosul yang terakhir. Setelah Beliau
tidak ada lagi Nabi dan Rosul lagi. Tugas Khulafaur Rasyidin
sebagai kepala Negara adalah mengatur kehidupan rakyatnya
agar tercipta kehidupan yang damai, adil, makmur, aman, dan
sentosa. Sedangkan sebagai pemimpin agama Khulafaur
Rasyidin bertugas mengatur hal-hal yang berhubungan dengan
masalah keagamaan. Bila terjadi perselisihan pendapat maka
kholifah yang berhak mengambil keputusan. Meskipun
demikian Khulafaur Rasyidin dalam melaksanakan tugasnya
selalu mengutamakan musyawarah bersama, sehingga setiap
kebijakan yang diambil tidak bertentangan dengan kaum
muslimin.
Khulafaur Rasyidin merupakan pemimpin umat Islam dari
kalangan sahabat pasca Nabi wafat. Mereka merupakan
pemimpin yang dipilih langsung oleh para sahabat melalui
mekanisme yang demokratis. Siapa yang terpilih, maka sahabat
yang lain memberikan baiat (sumpah setia) pada calon yang
terpilih tersebut. Ada dua cara dalam pemilihan khalifah ini ,
yaitu : pertama, secara musyawarah oleh para sahabat Nabi.
Kedua, berdasarkan atas penunjukan khalifah sebelumnya. 6
Sepeninggalan rasulullah saw, selanjutnya pemerintahan
islam dipimpin oleh empat orang sahabat terdekatnya.
Kepemimpinan dari empat sahabat inililah yang disebut masa
Khulafa’ al-Rasyidin. Empat khalifah tersebut adalah:
1) Abu Bakar Al-Siddiq 11-13 H/632-634 M
2) Umur ibn Khattab 13-23 H/634-644 M
3) Utsman ibn Affan 23-35 H/644-656 M

6
Machfud syaefudin, Pradaban Islam, (Yogyakarta: Pustaka Ilmu, 2013) Hal 29

8
4) Ali ibn Abi Thalib 35-40 H/656-661 M 7
Meskipun hanya berlangsung selama 30 tahun, masa ini
adalah masa yang penting dalam peradaban islam. Khulafa’ al-
Rasyidin berhasil menyalamatkan Islam, mengkonsolidasikan
dan meletakan dasar bagi keagungan umat islam. Khalifah Abu
Bakar menyelamatkan umat islam dari perpecahan dan dari
bahaya besar orang-orang murtad dan nabi palsu, juga
mempertahankan kebenaran islam. Khalifah umar berhasil
mengkonsolidasikan islam di arabia, mengubah anak-anak
padang pasir yang liar menjadi bangsa pejuang yang disiplin,
menghancurkan kekaisaran Persia dan Byzantium, serta
membangun imperium yang sangat kuat. Khalifah Utsman
menambah ekspansi imperium arab yang lebih jauh di asia
Tengah dan tripoli8. Khalifah Ali berusaha keras mengatasi
kekacauan di dalam negri.
Perkembangan perdaban islam pada masa ini, diantaranya:
pembukuan al-Qur’an, perkembangan ilmu pengetahuan,
perkembangan sastra, dan perkembangan arsitektur.
c) Masa Dawlah Bani Umayyah
(Masa Umawiyah Timur)
Umawiyah timur adalah sebuah dinasti yang didirikan oleh
keturunan Umayyah atas rintisan muawiyah yang berpusat di
Damaskus. Daulah Umawiyah timur merupakan fase ketiga
kekuasaan Islam yang berlangsung selama kurang lebih satu
abad (661-750 M). Ciri-ciri menonjol yang ditampilkan dinasti
ini, antara lain pemindahan ibukota kekuasaan Islam dari
madinah ke damaskus, kekuasaan dikuasaai militer arab dari
lapisan bangsawan dan ekspansi kekuasaan Islam yang lebih
luas. Perkembangan peradaban pada masa ini diantara pada

7
Hafidzyah, Sejarah Perkembangan Islam Periode Klasik,
https://hapidzcs.wordpress.com/2012/11/20/sejarah-perkembangan-islam-periode-klasik/feed/html.
8
Syed mahmudunnasir, islam konsepsi (Bandung: cv. Rosidah, 2001), Hal 202.

9
bidang arsitektur, organisasi militer, perdagangan, kerajinan,
dan reformasi fiskal.

(Masa Umawiyah Barat)


Ketika daulah umawiyah di damaskus runtuh pada tahun 750 H,
Andalusia menjadi salah satu propinsi dari daulah Bani Abbas,
Abd Al-Rahman ibn Muawiyah memproklamasikan propinsi
tersebut sebagai negara yang berdiri sendiri pada tahun 756 M
setelah menyingkirkan gubernur andalusia Yusuf ibn Abd al-
Rahman al-fihr. daulah ini hanya berlangsung dari tahun 756-
1031 M. Perkembangan peradaban pada masa ini diantaranya:
perkembangan kota dan seni bangun, perkembangan bahasa dan
sastra, dan perkembangan ilmu pengetahuan.
d. Masa Dawlah Bani Abbasiyah
Daulah ini didirikan oleh Abu al-Abbas Abd Allah ibn
Muhammad al-Shaffah dengan pusat pemerintahan di kota
Baghdad. Berdasarkan pola pemerintahan dan pola politik itu
para sejarawan biasanya membagi masa pemerintahan Bani
Abbas menjadi lima periode :
1) Periode Pertama (132 H/750 M-232 H/847 M).
2) Periode Kedua (232 H/847 M - 334 H/945 M)
3) Periode Ketiga (334 H/945 M-447 H/1055 M).
4) Periode Keempat (447 H/1055 M-590 H/1194 M),
5) Periode Kelima (590 H/1194 M-656 H/1258 M),

Pada periode pertama, daulah Abbasiyah mencapai masa


keemasannya baik dari segi politis, agama, kemakmuran
masyarakat.9 Dalam bidang peradaban, masa Abbasiyah menjadi

9
Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta:Raja Graffindo Persada, 2014) Hal 50

10
tonggak puncak peradaban islam. 10 Kemajuan yang dicapai
dalam masa dinasti Abbasiyah diantaranya: perkembangan
dalam bidang politik, ekonomi, sosial, filasafat dan ilmu
pengetahuan. Selam periode pertama, khalifah yang dianggap
mencapai puncak kejayaan diantaranya: al-Mahdi, al- Hadi,
Harun al-rasyid, al-Makmun, al-Mu'tashim, al- Wasiq, dan al-
Mutawakkil.
Masa selanjutnya masa dimana Bani Abbasiyah mengalami
kemunduran. Yang dimulai dengan dinasti- dinasti kecil yang
melepaskan diri dari baghdad, periode kedua Bani Abbasiyah
yang dikuasai oleh pasukan pengawal turki (850-945 M),
periode ketiga berada dalam kekuasaan Bani buwaih (945-1055
M). periode keempat beralih ke tangan kaum Saljuk (1055- 1157
M), perang salib (1096-1270), hingga masa sesudah Saljuk
(1157-1258 M).
2. Periode Pertengahan (1250-1800 M) Pada periode ini dibagi
dalam dua masa, yaitu masa kemunduran I dan masa tiga
kerajaan besar. Fase Tiga Kerajaan Besar mengalami kemajuan
pada tahun 1500- 1700 M dan mengalami kemunduran kembali
pada 1700-1800 M.11
Pada masa kemunduran I (1250-1500 M) Keturunan jengis
Khan datang membawa penghancuran ke dunia islam. Satu demi
satu kerajaan-kerajaan Islam di Barat jatuh ke tangannya. Pada
tahun 1258 M, kota Baghdad pun jatuh ke tangan bangsa
mongol. Di zaman inilah penghacuran khilafah secara formal.
Namun negeri Islam di mesir selamat dari serangan kehancuran
keturunan Jengis khan. Di negri mesir ini, kemudian berdirilah
dinasti kecil yang didirikan para budak dengan nama dinasti
Mamalik (1250-1517 M). Walaupun demikian, kemajuan yang

10
Dudung Abdurrahman, Sejarah Peradaban Islam: dari masa klasik hingga modern,
(Yogyakarta: LESFI, 2012), Hal 107
11
Abuddin Nata, Metodologi Studi Islam, 364

11
dicapai oleh dinasti ini, masih dibawah prestasi yang pernah
dicapai oleh umat Islam pada masa klasik.
Masa tiga kerajaan besar (1500-1800 M) yaitu kerajaan
Usmani, Kerajaan Syafawi, dan kerajaan Mughal di India. Pada
masa ini mengalami dua masa yaitu: masa kemajuan dan masa
kemunduran.
Masa Kemajuan I dimulai oleh kerajaan Usmani(1290-1566
M) yang berdiri sejak abad ke 13 M atas pimpinan Usman I.
Sejak awal berdiri, kerajaan Usmani terus menrus melakukan
ekspansi dan penyerangan terhadap mongol. Kemajuan yang
dicapai kerajaan ini diantaranya dalam bidang militer,
pemerintahan, ilmu pengetahuan, budaya, dan keagamaan.
Kerajaan Syafawi (1252-1628 M) baru berdiri saaat kerajaan
Usmani sudah mencapai puncak kejayaannya. Meskipun begitu,
kerajaan Syafawi mampu berkembang dengan cepat dan
menyatakan madzhab syiah sebagai madzhab negara. Kerajaan
ini didirikan oleh Safi al-Din., seorang pendiri tarekat
syafawiyah. Pada masa kerajaan ini, peradaban Islam juga
mengalami kemajuan dalam berbagai bidang yaitu: ekonomi,
ilmu pengetahuan, serta pembangunan fisik dan seni.
Seperempat abad setelah kerajaan Syafawi berdiri, kerajaan
Mughal (1482-1707 M) mulai berdiri di India dengan ibukota
Delhi oleh Zahiruddin Babur. Meskipun kerajaan ini hanya
berusia dua abad seperempat, namun kemajuan peradabannya
patut diperhitungkan yaitu: stabilitas politik, perekonomian,
kesenian dan kebudayaan.
Masa Kemunduran II. dimulai di kerajaan Usmani setelah
sultan sulaiman wafat, kerajaan ini masih tetap kuat melakukan
ekspansi meskipun mengalami kemunduran yang cukup drastis

12
di akhir abad ke-17 dan abad ke 18 M.12 " meskipun begitu
kerajaan ini baru berakhir pada abad ke-20 M. Kemunduran
paling drastis dialami oleh kerajaan syafawi, yakni setelah
Abbas I wafat karena raja-raja kerajaan Syafawi adalah orang-
orang yang lemah. Masa kemunduran kerajaan Mughal terjadi
pada abad ke- 18 M, ditandai dengan merosotnya kekuasaan
politik, terjadinya perebutan suksesi kepemimpinan di tingkat
pusat, adanya gerakan separatis Hindhu di India Tengah.
Kerajaan Mughal berakhir setelah bahdur Syah diusir dari istana
(1858 M).
3. Periode Modern/ Kontemporer (1800- sekarang) Periode ini
bermula dari tahun 1800 M dan berlangsung sampai sekarang.
Di awal periode ini kondisi dunia Islam secara politis berada di
bawah penetrasi kolonialisme dan renaisans di Eropa. Baru pada
pertengahan abad ke-20 M, dunia Islam bangkit memerdekakan
negrinya dari kolonialisme barat.
Pada awal periode ini, terjadilah ekspansi Barat ke timur
tengah untuk mengalahkan kerajaan Usmani di Turki, perang
dunia I, penetrasi Barat ke pusat dunia Islam di timur tengah
yang dimulai di Eropa Barat laut, yakni Inggris dan Prancis.
Eropa Barat laut, bahkan seluruh eropa, adalah daerah pinggiran.
karena benturan-benturan ini, menyadarkan Islam untuk
melakukan usaha pemulihan kembali kekuatan Islam yang pada
umumnya dikenal dengan gerakan pembaharuan, Agama Islam
berkepentingan untuk memacu pembaruan, peningkatan dan
pengembangan kehidupan. ia berkepentingan mendorong
seluruh potensi manusia agar dapat berkreasi, agar membesar
dan meningkat sehingga menyebabkan bangkitnya nasionalisme
di dunia Islam dan tumbuhnya gerakan partai yang
memperjuangkan kemerdekaan negaranya.

12
Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam, Hal 155

13
Munculnya gagasan nasionalisme yang diikuti dengan
berdirinya partai-partai politik merupakan modal utama umat
Islam untuk mewujudkan kemerdekaan negaranya dari kolonial
barat. Negara berpenduduk mayoritas muslim yang pertama kali
berhasil memproklamasikan kemerdekaannya adalah Indonesia.
negara Islam kedua yang merdeka adalah Pakistan (1947),
demikian satu demi satu negri Islam memerdekakan diri dari
kolonialisme. Namun, smapai pada saat ini masih ada umat
Islam yang berharap mendapatkan otonomi sendiri, atau paling
tidak menjadi penguasa atas masyarakat mereka sendiri. mereka
itulah penduduk minoritas muslim dalam negara-negara
nasional, Kasymir di India, Moro di Filipina dan sebagainya.
Apalagi sekarang peradaban Islam sangatlah maju, baik dalam
bidang politik, ilmu pengetahuan, ekonomi, dan lain sebagainya.
Ruang lingkup peradaban Islam ditinjau dari segi kemajuan dan
kemunduran, dapat dibagi menjadi:
a. Masa kemajuan I (650-1000 M) Masa ini dimulai sejak masa
perjuangan Nabi saw. sampai pada daulah Abbasiyah periode
pertama.
b. Masa Disintegrasi (1000-1250 M) Masa ini dimulai sejak masa
Bani Abbasiyah periode kedua hingga kelima.
c. Masa Kemunduran I (1250-1500 M)
Masa ini terjadi ketika keturunan jengis khan meluluhlantakkan
peradaban Islam di timur tengah dan seluruh dunia.
d. Masa Kemajuan II (1500-1700 M) Pada masa ini berdirilah tiga
kerajaan besar yang sangat berpengaruh dalam peradaban islam,
diantaranya usmani, syafawi, dan mughal. ketiganya mencapai
kejayaan pada masa ini.
e. Masa Kemunduran II (1700-1800 M)

14
Setelah mencapai kejayaan, ketiga kerajaan tersebut mengalami
kemunduran karena beberapa faktor baik internal maupun
eksternal.
f. Masa Ekspansi Barat atas dunia Islam (1800-1900 M)
Melihat turki Usmani masih belum hancur, akhirnya dunia Barat
melakukan ekspansi, kolonialisme, penetrasi, dan renaisans
Eropa atas dunia islam. 13
g. Masa Kebangkitan Islam (1900- sekarang) Karena kolonialisme,
penetrasi, dan ekspansi Barat atas negara islam, pada akhirnya
umat Islam sadar untuk merebut kemerdekaan dan bangkit
kembali mengalahkan negara barat.

13
Fatah Syukur NC, Sejarah Peradaban Islam, (Semarang: Pustaka Riski Putra, 2011), Hal 10

15
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Peradaban Islam kemajuan dan taraf kecerdasan akal nan
dihasilkan dalam suatu periode kekuasaan Islam mulai dari periode Nabi
Muhammad Saw. Sampai perkembangan kekuasaan sekarang.
Perkembangan peradaban Islampada masa khulafaur Rasyidin mengalami
kemajuan yang pesat, hal tersebut ditandai dengan pembanguan di
berbagai bidang. Misalnya: perluasan wilayah kekuasaan, pertahanan
militer, pembangunan armada angkatan laut, pembentukan lembaga baitul
mal, pembangunan sarana ibadah, pembukuan al qur’an, pengembangan
ilmu pengetahuan, dan lain-lain.
Ruang lingkup peradaban Islam dapat dilihat dari segi
periodesasinya. Menurut Frof. Dr. Harun Nasution periodisasi peradaban
Islam terbagi pada 3 periode: masa klasik, pertengahan dan
kontempore/modern. Sedangkan dalam segi kemajuan dan kemunduran
peradaban dibagi menjadi 7. diantaranya: Masa kemajuan I (650-1000 M),
Masa Disintegrasi (1000-1250 M). Masa Kemunduran (1250-1500 M).
Masa Kemajuan II (1500-1700 M), Masa Kemunduran II (1700-1800 M),
Masa Ekspansi Barat atas dunia Islam (1800-1900 M), Masa Kebangkitan
Islam (1900-sekarang).

16
DAFTAR PUSTAKA

Pulungan Suyuthi, 2019, Sejarah Peradapan Islam Di Indonesia, Jakarta:


Amzah
Bahri Syamsul, 2011, Peta Sejarah Peradaban Islam, Yogyakarta: Fajar
Media Press
Suyuthi Pulungan, 2017, Sejarah Peradaban Islam, Jakarta: Amzah
Abuddin Nata, 2012, Metodologi Studi Islam, Jakarta: Raja Gravindo
Persada
Jamil Ahmad , 2011, Sejarah Kebudayaan Dinamika Islam,Gresik: Putra
Kembar Jaya
Syaefudin Machfud, 2013, Pradaban Islam, Yogyakarta: Pustaka Ilmu
Mahmudunnasir Syed, 2001, islam konsepsi,Bandung: cv. Rosidah
Yatim Badri, 2014, Sejarah Peradaban Islam, Jakarta:Raja Graffindo
Persada
Abdurrahman Dudung, 2012, Sejarah Peradaban Islam dari masa klasik
hingga modern, Yogyakarta: LESFI
Syukur Fatah, 2011, Sejarah Peradaban Islam, Semarang: Pustaka Riski
Putra

17

Anda mungkin juga menyukai