DI SUSUN OLEH :
NAMA :NUR FALMIN
NIM :N1D122036
KELAS : B
Makalah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu
saya menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi
dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya.Oleh karena itu
dengan tangan terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar saya
dapat memperbaiki makalah ini.
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL......................................................................................................
DAFTAR ISI......................................................................................................................
A. Kesimpulan ............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
I.III TUJUAN
1.untuk mengetahui pengrtian filsafat dalam islam
2.mengetahui aliran-aliran filsafat islam
3.untuk mengetahui tujuan mempelajari filsafat islam dan menegtahui alasan filsafat di larang
dalam islam
BAB II
PEMBAHASAN
Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap tentara
bergajah? [Surat Al-Fil 105: 1]
Karena kebiasaan orang-orang Quraisy, (yaitu) kebiasaan mereka bepergian pada musim
dingin dan musim panas. Maka hendaklah mereka menyembah Tuhan Pemilik rumah ini
(Ka‟bah). Yang telah memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan
mengamankan mereka dari ketakutan. [QS. Quraisy, 106: 1-4]
3. Bahan Renungan Diri
Allah berulang kali memerintahkan umat Islam di dalam Quran untuk mengamati,
mempertimbangkan, dan merenungkan pelajaran dari filsafah bangsa-bangsa yang telah berlalu.
Menginstruksikan orang-orang Muslim dalam filsafah moral dan spiritual bangsa-bangsa
sebelumnya tampaknya menjadi salah satu penekanan utama Quran.Fakta bahwa mayoritas
Pesan Akhir Allah terdiri dari cerita perjuangan moral orang-orang sebelumnya merupakan
indikasi pentingnya filsafah belajar, dan mempelajarinya dengan perspektif yang tepat untuk
mencari pelajaran filsafat pendidikan islam.
4. Interpretasi Moral-Spiritual
Sementara sejarawan modern memusatkan perhatian pada dimensi filsafah yang berbeda dan
menawarkan basis yang berbeda untuk interpretasi filsafah berdasarkan sistem kepercayaan
masing-masing, dasar pengisahan Alquran secara tegas bersifat moral dan spiritual.Dengan kata
lain, Allah menuntut kita untuk melihat terlebih dahulu dan terutama aspek moral dari filsafah
suatu bangsa. Bangsa-bangsa jatuh, misalnya, bukan karena kegagalan ekonomi, namun karena
kegagalan moral-spiritual untuk secara tepat mengeluarkan keadilan ekonomi berdasarkan
kepercayaan dan ketaatan yang benar kepada Allah.Di Surat Al-A‟raf, setelah menceritakan
beberapa kisah perjumpaan antara nabi-nabi Allah yang benar dan orang-orang yang tidak
percaya mereka, Allah merangkum pelajaran dari cerita-cerita ini dengan mengatakan:
Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan
melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-
ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya. [Surat Al-A‟raf 7:96]
Penyebab jatuhnya bangsa-bangsa jaman dahulu adalah bahwa mereka mengabaikan
pelajaran moral dari filsafah nenek moyang mereka, dan berpikir bahwa hal yang sama tidak
berlaku bagi mereka:
Kami tidaklah mengutus seseorang nabi pun kepada sesuatu negeri, (lalu penduduknya
mendustakan nabi itu), melainkan Kami timpakan kepada penduduknya kesempitan dan
penderitaan supaya mereka tunduk dengan merendahkan diri.
Kemudian Kami ganti kesusahan itu dengan kesenangan hingga keturunan dan harta mereka
bertambah banyak, dan mereka berkata: “Sesungguhnya nenek moyang kamipun telah merasai
penderitaan dan kesenangan”, maka Kami timpakan siksaan atas mereka dengan sekonyong-
konyong sedang mereka tidak menyadarinya. [Surat Al-A‟raf, 7: 94-95]
Mariyah, Siti, et al. "Filsafat dan Sejarah Perkembangan Ilmu." Jurnal Filsafat Indonesia 4.3 (2021): 242-
246.
Badruzaman, Dudi. "Perkembangan Paradigma Epistemologi dalam Filsafat Islam." Idea: Jurnal
Humaniora (2019): 52-64.