Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH

PERIODESASI PERKEMBANGAN PERADABAN


ISLAM

Disusun Untuk Memenuhi Dan Melengkapi Tugas


Pada Mata Kuliyah Sejarah Peradaban Islam
Dosen Pengampu
Bapak Dr. Dedi Setiawan, M.Pd.I

Di Susun Oleh ;
Aziz Abdullah Npm : 192210158
Ahmad Nur Sidiq Npm : 191210014
Arifatul Khoir Npm : 192210156

FAKULTAS TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM MA’ARIF (IAIM ) NU
METRO – LAMPUNG
2021/2022

i
KATA PENGATAR

Segala puji syukur kami haturkan kehadirat Allah SWT, yang telah

memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga kami dapat melaksanakan

makalah ini sebagai tugas kelompok dalam Mata Kuliah Sejarah Peradaban Islam

yang dibimbing oleh Bapak Dr. Dedi Setiawan, M.Pd.I Tema yang akan dibahas

di makalah ini sengaja dipilih oleh Dosen Pembimbing kami, untuk kami pelajari

lebih dalam.

Penyusun menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari

sempurna, maka kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun,

sehingga kami dapat berusaha lebih baik lagi sesuai kemampuan yang kami miliki

dalam penyusunan tugas di masa yang akan datang. Atas kritik dan saran dari para

pembaca kami ucapkan terimakasih.

08 Oktober 2020

PENULIS

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul ................................................................................................... i


Kata Pengantar..................................................................................................... 1
Daftar Isi.............................................................................................................. 2

BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.................................................................................. 3
1.2 Rumusan Masalah............................................................................ 3
1.3 Tujuan Pembahasan.......................................................................... 3
BAB II : PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Sejarah Peradaban Islam................................................ 4
2.2 Sejarah Peradaban Islam sebagai Ilmu Pengetahuan....................... 4
2.3 Dasar-dasar Peradaban Islam........................................................... .6
2.4 Periodesasi Perkembangan Peradaban Islam................................... 9
BAB III PENUTUP
4.1 Kesimpulan....................................................................................... 23
4.2 Saran ................................................................................................. 23

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam sejarah kebudayaan ummat manusia proses tukar-menukar dan


interaksi (intermingling) atau pinjam meminjam konsep antara satu kebudayaan
dengan kebudayaan lain memang senantiasa terjadi, seperti yang terjadi antara
kebudayaan Barat dan peradaban Islam. Dalam proses ini selalu terdapat sikap
resistensi dan akseptansi. Namun dalam kondisi dimana suatu kebudayaan itu
lebih kuat dibanding yang lain yang tejadi adalah dominasi yang kuat terhadap
yang lemah. Istilah Ibn Khaldun, "masyarakat yang ditaklukkan, cenderung
meniru budaya penakluknya".

Ketika peradaban Islam menjadi sangat kuat dan dominan pada abad
pertengahan, masyarakat Eropa cenderung meniru atau "berkiblat ke Islam". Kini
ketika giliran kebudayaan Barat yang kuat dan dominan maka proses peniruan itu
juga terjadi. Terbukti sejak kebangkitan Barat dan lemahnya kekuasaan politik
Islam, para ilmuwan Muslim belajar berbagai disiplin ilmu termasuk Islam ke
Barat dalam rangka meminjam. Hanya saja karena peradaban Islam dalam kondisi
terhegemoni maka kemampuan menfilter konsep-konsep dalam pemikiran dan
kebudayaan Barat juga lemah.

1.2 Rumusan Masalah

1. Jelaskan tentang pengertian sejarah peradaban islam !


2. Jelaskan tentang sejarah peradaban islam sebagai ilmu pengetahuan !
3. Jelaskan tentang dasar-dasar peradaban islam ?
4. Jelaskan tentang periodesasi perkembangan peradaban islam !

1.3 Tujuan Pembahasan

1. Menjelaskan tentang pengertian sejarah peradaban islam


2. Menjelaskan tentang sejarah peradaban islam sebagai ilmu pengetahuan

1
3. Menjelaskan tentang dasar-dasar peradaban islam
4. Menjelaskan tentang periodesasi perkembangan peradaban islam
5. Untuk memenuhi tugas mata kuliah sejarah peradaban islam

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sejarah Peradaban Islam

Pengertian Sejarah yang dalam bahasa arab disebut Tarikh/sirah atau history
dalam bahasa Inggris, adalah cabang ilmu pengetahuan yang berkenaan dengan
kronologi berbagai pristiwa. Sedangkan menurut pengertian istilah, al-tarikh
berarti; ’’sejumlah keadaan dan peristiwa-peristiwa yang terjadi di masa lampau,
dan benar-benar terjadi pada diri individu atau masyarakat, sebagaimana benar-
benar terjadi pada kenyataan-kenyataan alam dan manusia’’

Sejarah Peradaban Islam diartikan sebagai perekembangan atau kemajuan


kebudayaan islam dalam perspektif sejarahnya. Namun ada pengertian pengertian
lain mengenai Sejarah Peradaban Islam yaitu kemajuan dan tingkat kecerdasan
akal yang di hasilkan dalam satu periode kekuasaan islam mulai dari periode nabi
Muhammad Saw sampai perkembangan kekuasaan islam sekarang. Sejarah
Peradaban Islam juga diartikan sebagai hasil yang dicapai oleh ummat islam
dalam lapangan kesustraan, ilmu pengetahuan dan kesenian.

2.2 Sejarah Peradaban Islam sebagai Ilmu Pengetahuan

` Sejarah Peradaban Islam erat kaitanya dengan Sejarah Kebudayaan Islam


namun terdapat perbedaan antara keduanya, perbedaan antara keduanya yaitu
Kebudayaan adalah bentuk ungkapan tentang semangat mendalam suatu
masyarakat. Sedangkan manifestasi-manifestasinya adalah bentuk mekanik
teknologis lebih berkaitan dengan Peradaban. Kalau Kebudayaan lebih di
refleksikan dalam seni, sastra, dan moral maka Peradaban di refleksikan pada
politik, ekonomi, dan teknologi.

Kenapa Sejarah Peradaban Islam menjadi sebuah Ilmu pengetahuan?


Pertanyaan ini dapat kita jawab dengan meruju’ pada lontaran pendapat dari
H.A.R Gibb didalam bukunya Whiter Islam menyatakan , “ Islam is indeed much
more than a system of tecnologi, its is a complete civilization” (Islam

3
sesungguhnya lebih dari sekedar agama, ia adalah suatu peradaban yang
sempurna). Karena yang menjadi sebab timbulnya sebuah kebudayaan adalah
Agama Islam, Kebudayaan yang ditimbulkannya adalah Kebudayaan atau
Peradaban Islam.

Setelah mengamati lontaran pendapat tersebut kita kaitkan pada Sejarah


Peradaban Islam sebagai Ilmu Pengetahuan, Agama Islam adalah pokok kekuatan
timbulnya kebudayaan dan kebudayaan yang di maksud tersebut adalah Peradaban
Islam dan Kebudayaan Islam, dan yang terdapat dalam keduanya diantaranya
sastra, seni, moral, ekonomi, politik, dan teknologi, namun masih banyak lagi.
Semua hal yan terdapat pada keduanya adalah ilmu Pengetahuan yang banyak di
pelajari oleh umat manusia sekarang ini, dari situlah kenapa Sejarah Peradaban
Islam Sebagai Ilmu Pengatahuan.

Semua ilmu itu baik Sejarah Peradaban Islam maupun Sejarah


Kebudayaan Islam dapat di pelajari dalam Al-Qur’an karena semua Ilmu terdapat
di dalamnya, sudah banyak terbukti di kalangan akademisi, baik itu terkait dengan
penemuan di masa lalu maupun yang berhubungan dengan konsep pengetahuan
modern. Hal tersebut menjadi sebuah bukti tentang konsep Islam sebagai ajaran
yang bersumber dari Tuhan secara langsung dan bukan melalui proses rekayasa.

Al Qur’an adalah sumber dan penggerak terhadap perkembangan sejarah Islam


sebagai ilmu pengetahuan. Ayat-ayat Al Qur’an berisi misteri yang banyak diakui
kebenarannya oleh para ilmuwan, baik yang berasal dari ilmuwan Islam maupun
ilmuwan di luar Islam.Selain itu, dalam Al Qur’an pula Allah banyak menyitir
ayat yang berisi anjuran serta perintah pada umat Islam untuk selalu belajar dan
mencari ilmu pengetahuan. Hal itu karena ilmu pengetahuan adalah sumber
kejayaan dan kemuliaan sebuah umat.

Tanpa memiliki ilmu pengetahuan, maka sebuah umat akan hidup dalam sebuah
masa yang dipenuhi kegelapan tanpa ada perkembangan dalam
kehidupannya.Bahkan banyak sejarawan barat yang mengakui tentang sejarah
peradaban Islam sebagai ilmu pengetahuan. Bukan hanya di bidang agama saja,

4
namun Islam juga mampu memberikan warna di beberapa cabang ilmu lain seperti
kdokteran, kimia, fisika, matematika, filsafat,bologi, astronomi dan disiplin ilmu
lainnya.Pengakuan ini salah satunya dikemukakan oleh Dr. Zagred melalui
bukunya “Matahari Arab Terbit di Barat, Pengaruh Peradaban Arab Atas Eropa”.
Dalam buku tersebut, Zagreb tegas menyebutkan, bahwa perkembangan ilmu
pengetahuan modern yang ada saat ini semua bermuara dari Islam dan Al Qur’an.

Dari hal tersebut kamipun mencari pembenarannya dan ternyata ada Beberapa
bukti yang menunjukkan peran Islam dalam perkembangan ilmu pengetahuan
dunia di antaranya adalah :

1. Sejarah Peradaban Islam yaitu kemajuan dan tingkat kecerdasan akal yang
di hasilkan dalam satu periode kekuasaan islam mulai dari periode nabi
Muhammad Saw sampai perkembangan kekuasaan islam sekarang.
2. Doktor di Amerika ( Dr. Fidelma), memeluk Islam karena mendapatkan
penemuan mengagumkan pada penelitiannya. Fidelmina meneliti dampak
orang yang melakukan shalat dan ditemukan fungsi gerakan shalat yang
sangat dahsyat. Khususnya, ketika seseorang melakukan sujud, maka pada
saat itulah ada bagian dalam otak manusia yang tidak terjangkau oleh
aliran darah bisa mendapatkan asupan darah. Sebagai dokter neurologi,
Fidelmina mengakui bahwa dengan adanya peredaran darah di bagian
tersebut, bisa mencegah kemungkinan terjadinya stroke serta mampu
meningkatkan kecerdasan orang yang kerap melakukan sujud.
3. Ignaro dan Murat menemukan bukti bahwa dengan melakukan shalat
subuh, seseorang akan mendapatkan keuntungan. Yakni memberikan
pengaruh baik pada pencegahan gangguan kardiovaskular. Selain itu, pada
saat subuh, tubuh memproduksi zat NitriOksida yang berfungsi untuk
mencegah pembekuan darah. Ternyata itu hanya bisa didapatkan ketika
manusia melakukan aktivitas pada saat subuh. Umat Islam sudah
diperintahkan untuk selalu bangun pada waktu tersebut dan mengerjakan
shalat subuh sebagai aktivitas pertama dan dianjurkan untuk mengerjakan

5
berjamaah dengan harapan meningkatkan beban aktivitas agar zat NO
tersebut makin banyak diproduksi tubuh.

2.3 Dasar-dasar Peradaban Islam

Analisis Historis Dan Konstektual Dalam Kajian Literatur Islam Klasik


Adalah kesepakatan keimanan seluruh kaum muslimin bahwa Islam yang dibawa
oleh Nabi Muhammad saw adalah agama yang dihadirkan untuk menjadi petunjuk
hidup bagi seluruh umat manusia. Pandangan ini didasarkan pada teks al Qur-an :
“Dan Kami tidak mengutus kamu (Muhammad) melainkan kepada seluruh umat
manusia sebagai pembawa berita gembir Dan sebagai pemberi peringatan tetapi
kebanyakan manusia tidak mengetahui”.

Dalam teks lain dikemukakan bahwa visi atau tujuan akhir yang dibawa
oleh agama ini adalah kerahmatan (kasih sayang). Dan ini bukan hanya bagi
manusia tetapi juga bagi alam semesta. Ia adalah agama yang merahmati alam
semesta.(Q.S. al Anbiya,21: 107). Berdasarkan teks al Qur-an tersebut, maka
seluruh manusia merupakan ciptaan Tuhan Dan semuanya meski memiliki
latarbelakang kultural, etnis, warna kulit, kebangsaan, Dan jenis kelaim,
menempati posisi yang sama di hadapan-Nya.

Hal ini dinyatakan secara eksplisit Dalam al Qur-an Wahai manusia, Kami
ciptakan kamu sekalian terdiri dari laki-laki Dan perempuan Dan Kami jadikan
kamu berbangsa-bangsa Dan bersuku-suku agar saling mengenal. Sesungguhnya
yang paling unggul di antara kamu adalah yang paling bertaqwa (kepada Allah;.
(Q.S. Al Hujurat, 13). Ini sungguh merupakan pernyataan paling tegas mengenal
universalitas Islam Totalitas Islam pada sisi lain muncul Dalam konsep “Trilogi
Islam”. Trilogi ini merupakan ajaran yang mewadahi dimensi-dimensi manusia.
Pertama, dimensi keimanan. Dimensi ini berpusat pada keyakinan personal
manusia terhadap;Kemahaesaan Tuhan pada al Nubuwwat (kenabian dan kitab-
kitab suci) Dan al Ghaibiyyat” (metafisika). Dimensi ini biasanya juga dikenal
dengan istilah “aqidah”.

6
Kedua adalah dimensi aktualisasi keyakinan tersebut yang bersifat eksoterik (hal-
hal yang dapat dilihat, yang lahiriyah). Dimensi ini berisi aturan-aturan
bertingkahlaku baik tingkah laku personal dengan Tuhannya, tingkah laku
interpersonal yakni antar suami-isteri Dan bertingkahlaku antar personal. Dimensi
ini biasanya disebut “syari’ah”. Ketiga aturan ini kemudian dirumuskan oleh para
ulama Islam sebagai : aturan ibadah, aturan hukum keluarga (al ahwal al
syakhshiyyah), Dan aturan mu’amalat atau pergaulan antar manusia Dalam ruang
publik dengan segala persoalannya.

Dimensi ketiga adalah aturan-aturan yang mengarahkan gerak hati (dimensi


esoterik) yang diharapkan akan teraktualisasi Dalam sikap- sikap moral luhur atau
al Akhlaq al Karimah. Ini biasanya disebut juga dimensi
“tasawuf/akhlaq”.Seluruh dimensi ajaran Islam tersebut diambil dari sumber-
sumber otoritatif Islam yakni al Qur-an Dan Hadits Nabi. Kedua sumber utama
Islam ini mengandung prinsip-prinsip, dasar-dasar normatif, hikmah-hikmah Dan
petunjuk-petunjuk yang diperlukan bagi hidup Dan kehidupan manusia. Al Qur-an
menyatakan : “Kami tidak melupakan sesuatupun di Dalam al Kitab”. Q.S.Al
An’am,6:38). Dari sini para ulama kemudian mengeksplorasi Dan
mengembangkan kandungannya untuk menjawab kebutuhan manusia Dalam
ruang Dan waktu yang berbeda-beda Dan berubah-ubah.

Ekplorasi Dan pengembangan tersebut dilakukan melalui alat Analisis yang


bernama Ijtihad, Istinbat dan lainya yang terdapat dalam ilmu Ushul fiqih. Alat-
alat Analisis inilah yang kemudian melahirkan khazanah intelektual Islam yang
maha kaya Dalam beragam disiplin ilmu pengetahuan Dan teknologi.

Aktifitas intelektual kaum muslim paling produktif Dalam sejarah Islam lahir
pada tiga abad pertama Islam.Menelusuri aktifitas intelektual kaum muslimin
pada tiga abad pertama Islam kita menemukan bahwa para sarjana Klasik Islam
Klasik ternyata tidak melakukan dikotomisasi antara ilmu pengetahuan Agama
Dan pengetahuan umum (sekuler). Mereka meyakini bahwa beragam jenis ilmu
pengetahuan adalah ilmu Allah yang mahakaya. Bahkan pergulatan intelektual

7
mereka dilakukan dengan mengadopsi secara selektif produk-produk ilmu
pengetahuan Helenistik Dan Persia terutama Dalam bidang filsafat Dan fisika.

Aspek Hukum Islam Pada tataranpengetahuan keagamaan, bidang paling


hidup Dan produktif adalah bidang hukum. Ini memang wajar karena tingkahlaku
manusia senantiasa bergerak dalam ruang dan waktu yang semakin meluas Dan
cepat disamping ini paling mudah dipahami banyak orang. Maka sampai abad ke
IV H, peradaban Islam telah menghasilan ratusan para ahli hukum Islam
terkemuka (mujtahidin) selain empat Imam mujtahid; Abu Hanifah, Malik bin
Anas, Muhammad bin Idris al Syafi’i Dan Ahmad bin Hanbal. Mereka bekerja
keras untuk mengeksploitasi Dan mengembangkan hukum Islam bagi keperluan
masyarakat yang senantiasa berkembang. Masing-masing dengan metodanya Dan
kecenderungannya sendiri-sendiri.

Produk-produk hukum mereka yang dikemudian hari dikenal dengan


sebutan “fiqih”, senantiasa memiliki relevansi dengan konteks sosio-kulturalnya
masing-masing. Jika kita harus memetakan pola fiqih ke empat mazhab paling
terkenal di atas, maka dapat kita kemukakan : Mazhab Hanafi adalah mazhab ahl
al Ra’y (rasionalis), mazhab Maliki; mazhab “muhafizhin” (menjaga tradisi),
Syafi’i mazhab al Tawassuth, Dan Hanbali ; mazhab “mutasyaddidin”. Pembagian
pola atau katagorisasi ini tentu saja tidak bersifat absolut, melainkan sebagai
kecenderungan utama atau umum.

Satu hal yang sangat menarik adalah bahwa mereka Dan para pengikutnya yang
awal senantiasa saling menghargai pendapat lainnya. Satu pernyataan yang sering
dikemukakan mereka adalah “Ra’yuna Shawab Yahtamil al Khatha’ wa Ra’yu
Ghairina Khatha Yahtamil al Shawab” (pendapat kami benar tetapi boleh jadi
keliru, Dan pendapat selain kami keliru tetapi mungkin saja benar).Sikap
menghargai pandangan orang lain yang berbeda ditunjukkan oleh Imam Malik bin
Anas melalui penolakannya terhadap Khalifah dinasti Abbasiyah, Abu Ja’far al
Manshur yang menghendaki kitab Al Muwattha sebagai rujukan hukum bagi
seluruh masyarakat muslim. Kepada Khalifah beliau mengatakan anda tahu bahwa

8
di berbagai wilayah negeri ini telah berkembang berbagai tradisi hukum sesuai
dengan kemaslahatan setempat.

2.4 Periodesasi Perkembangan Peradaban Islam

A. Gambaran Umum Periodesasi Peradaban Islam

Dikalangan sejarawan terdapat perbedaan tentang saat dimulainya sejarah


islam. Secara umum perbedaan tersebut dapat di bedakan menjadi dua.

1. Sebagian sejarawan berpendapat bahwa sejarah islam dimulai sejak Nabi


Mukhamad SAW diangkat menjadi rasul, oleh karena itu pendapat ini , selama
13 tahun nabi tinggal di Mekkah telah lahir masyarakat muslim meskipun belum
berdaulat.

2. Sebagian sejarawan berpendapat bahwa sejarah umat islam dimulai sejak nabi
Mukhamad SAW hijrah ke madinah karena masyarakat muslim baru berdaulat
ketika nabi tinggal dimadinah , tidak hanya sebagai rasul , tetapi merangkak
sebagai pemimpin atau kepala negara berdasarkan konstitusi yang disebut piagam
Madinah.

Disamping perbedaan mengenai awal sejarah umat islam, sejarawan juga


berbeda dalam menentukan fase- fase atau periodesasi sejarah islam. Paling tidak
ada dua periodesai sejarah islam yang dikemukakan oleh ulama indonesia, yaitu
A. Hasymy dan Harun Nasution. Menurut A. Hasymy ( 1978 : 58 ), periodesasi
sejarah islam adalah sebagai berikut :

1. Permulaan Islam ( 610 -661 M )


2. Daulah Ammawiyah ( 661 – 750 M )
3. Daulah Abbasiyah I ( 750 – 847 M )
4. Daulah Abbasiyah II ( 847 – 946 M )
5. D aulah Abbasiyah III ( 946 – 1075 M )
6. Daulah Mughal ( 1261 – 1520 M )
7. Daulah Utsmaniyah ( 1520 – 1801 M )
8. Kebangkitan ( 1801 – sekarang )

9
Harun Nasution ( 1975 : 13 – 14 ) dan Nourouzaman Shidiqi ( 1986: 12 ),
membagi sejarah islam menjadi tiga periode, yaitu :

1. Periode Klasik ( 650 – 1250 M )


2. Periode Pertengahan ( 1250 – 1800 M )
3. Periode Modern ( 1800 – sekarang )

Berbeda dengan kedua pakar diatas, Badri Yatim membagi periode sejarah
peradaban islam kedalam delapan periode, sebagai berikut :

1. Kemajuan Islam I ( 650 – 1000 M )

a. Khilafah Rasyidah ;
b. Khilafah Bani Umayah ;
c. Khilafah Bani Abbas ;

2. Masa disintegrasi ( 1000 – 1250 M )

a. Dinasti – dinasti yang memerdekakan diri dari baghdad ;


b. Perebutan kekuasan di pusat pemerintahan ;
c. Perang Salib ;
d. Sebab- sebab kemunduran pemerintahan bani Abbas ;

3. Islam di spanyol dan pengaruhnya terhadap renaisans di Eropa

a. Masuknya islam ke spanyol ;


b. Perkembangan Islam di Spanyol ;
c. Kemajuan Peradaban ;
d. Penyebab kemunduran dan kehancuran ;
e. Pengaruh peradaban Spanyol Islam di Eropa ;

4. Masa Kemunduran ( 1250 – 1500 M )

a. Bangsa mongol dan dinasti Ilkhan ;


b. Serangan – serangan timur lenk ;
c. Dinasti Mamluk di Mesir ;

5. Masa tiga kerajaan besar ( 1500 – 1800 M )

10
a. Kerajaan Utsamani ;
b. Kerajaan Syafawi di persia ;
c. Kerajaan Mughal di India ;
d. Perbedaan kemajuan masa ini dengan masa klasik .

6. Kemunduran tiga kerajaaan besar ( 1700 – 1800 M )

a. Kemunduran dan kehancuran kerajaan syafawi ;


b. Kemunduran dan runtuhnya kerajaan mughal ;
c. Kemunduran kerajaan Utsmani ;
d. Kemajuan Eropa ( barat )

7. Penjajahan barat atas dunia islam dan perjuangan kemerdekaan negara –


negara islam

a. Renaisans di Eropa
b. Penjajahan barat terrhadap dunia islam di anak benua India dan Asia
Tenggara
c. Kemunduran kerajaan Utsmani dan ekspansi barat ke timur tengah
d. Bangkitnya nasionalisme di dunia islam dan tumbuhnya gerakan partai
yang memperjuangkan kemerdekaan negaranya.
e. Kemerdekaan negara – negara islam dari penjajahan

8. Kedatangan Islam di Indonesia dan kerajaan – kerajaan islam di indonesia

Jaih Mubarok menulis secara tegas bahwa setiap periode itu dinamakaan
peradabaan . Periode peradaban islam terbagi menjadi enam periode, yaitu :

1) Peradaban Islam Pada zaman Nabi Mukammad SAW ( 610 – 632


M)
2) Peradaban islam pada zaman Al- khulafa Ar- Rasyidin ( 632 – 661
M)
3) Peradaban islam pada zaman umayah di siria ( 661 – 689 M ) dan
Andalusia ( 705 – 1031 )

11
4) Peradaban islam pada masa dinasti abbasiyah ( 750 – 1258 M ) .
Periode aawal , kemajuan dan kemunduran dinasti abbasiyah
sampai berdirinya dinasti – dinasti kecil , baik ditimur ataupun
barat baghdad
5) Peradaban tiga kerajaan besar islam
a) Turki Utsmani ( 1300 – 1922 M ) hingga mustafa kemal
b) Dinasti Syfawi ( 1501 – 1732 M ) di persia hingga khumaini
c) Dinasti Mughal di india hingga terbentuknya pakistan- bagladesesh.

6 ) Peradaban Islam di Asia Tenggara

Ahmad Al- Usairy membagi sejarah islam secara komprehensif . Ia menjelaskan


bahwa sejarah islam telah ada sejak zaman nabi Adam sampai abad dua puluh .
Urutan pereadabaan islam dalam pandangan ini adalah sebagai berikut :

Peradaban pertama telah dimulai sejak peradaban firaun dan Sumeria


sebagaimana di kutip dari H.J. Wills dalam short History of the word.

Peradaban Kaldaniyah yang di mulai dari Nabi Nuh as sampai Nabi Yunus as.

Peradaban i dimulai dari nabi – nabi dinegeri syam ; sejak nabi Ibrahim as
sampai nabi Yusuf as.

a. Peradaban pada nabi- nabi di Mesir sampai pada firaun.


b. Peradaban pra- islam ( jazirah arab )
c. Peradaban zaman Rasulullah SAW ( 570 – 632 M )
d. Peradaban pada masa Khulafaur Rasyidin ( 632 – 661 M )
e. Peradaban pada masa Bani Umayah ( 661 – 749 M )
f. Peradaban pada masa bani Abasiyah ( 749 – 1200 M )
g. Peradaban pada masa pemerintahan Mamluk ( 1250 – 1517 M
h. Peradaban pada masa Utsmani dan Modern ( 1517 – 1932 M)
i. Peradaban pada masa dunia islam ( 1420 H / 2000 M )

Namun periodesasi yang disepakati yang oleh pakar islam pada umumnya yaitu
sejarah islam periode klasik, pertengahan, dan modern.

12
B. Islam Periode Klasik

Perkembangan islam klasik ditandai dengan perluasan wilayah. Ketika


tinggal di mekkah nabi Mukhamad SAW dan para pengikutnya mendapat
tekanan dari kalangan quraisy yang menentang ajaran nabi Mukhamad SAW ,
karena tekanan tersebut maka beliau mengirim sejumlah pengikutnya ke Abesinia
yang beragama kristen Koptis untuk mendapatkan suaka. Itulah fase mekkah yang
membuat nabi bertahan di mekkah atas dukungan keluarga. Setelah itu , istrinya
Khadijah meninggal dunia dan tidak lama kemudian kepala sukunya meninggal
yang kemudiaan digantikan oleh orang yang tidak simpati kepadanya

Dalam analisis Harun Nasution , Periode klasik dibagi menjadi dua , yaitu
masa kemajuan islam I dan masa disintegrasi . Masa ini merupakan masa
ekspansi, integrasi , dan kekuasaan islam . Dalam hal ekspansi, sebelum nabi
Mukhamad SAW wafat, seluruh Semenanjung Arabia telah tunduk ke bawah
kekuasaaan islam. Ekspansi ke daerah – daerah di luar arabia dimulai pada zaman
khalifah Abu Bakar Al- Siddiq

1.Kemajuan Islam

a. Khulafaur Rasyidin

Abu bakar menjadi khalifah pada tahun 632 M, tet api dua tahun kemudian
meninggal dunia. Masanya yang singkat banyak dipergunakan untuk
menyelesaikan perang riddah, yang ditimbulkan oleh suku – suku bangsa arab
yang tidak mau tunduk lagi kepada madinah. Mer eka menganggap bahwa
perjanjian yang mereka buat dengan nabi Mukhamad SAW dengan sendirinya
tidak mengikat lagi setelah beliau wafat. Mereka selanjutnya menentang Abu
Bakar. Kholid ibn Walid adalah jendral yang banyak jasanya dalam mengatasi
perang riddah ini. Setelah selesai perang dalam negri tersebut, barulah Abu Bakar
mulai mengirim kekuatan- kekuatan ke luar arabia. Khalid ibn Walid dikirim ke
irak dan dapat menguasai Al- Hirrah tahun 634 M. ke Suria dikirim tentara
dibawah pimpinan tiga jenderal, Amr Ibn Al- Aas, Yazid Ibn Abi Sufyan, dan
Syurahbil Ibn Hasanah . Untuk memperkuat tentara ini , Khalid Ibn Walid

13
kemudian diperintahkan untuk meninggalkan irak, dan melalui gurun pasir yang
jarang dijalani, delapan belas hari kemudian , dia sampai di Suria [6].

Usaha yang telah dimulai dari Abu Bakar ini dilanjutkan oleh khalifah kedua yaitu
Umar bin Khattab ( 634 – 644 M ). Pada zaman ini gelombang ekpansi pertama
terjadi , kota Damaskus jatuh pada tahun 635 M , dan setahun kemudian tentara
Bizantium kalah di pertempuran Yarmuk, daerah Suria jatuh ke bawah kekuasaan
islam .

Dengan memakai suria sebagai basis, ekspansi diteruskan ke mesir di bawah


pimpinan Amr Ibn Al- As dan keirak dibawah pimpinan Sa’ad Ibn Abi Waqqas.
Babilon di mesir dikepung tahun 640 M, Sementara itu tentara bizantium di
Heliopolis dikalahkan dan Alexandaria kemudian menyerah tahun 641 M. Dengan
demikian mesir jatuh pula ke tangan islam. Tempat perkemahan Amr Ibn Al- Ash
yang terletak di luar tembok Babilon, menjadi ibu kota dengan nama Al- Fusthat.
Al – Qadisiyah, suatu kota dekat Al- Hirrah di irak jatuh pda tahun 637 M.

Kemudian serangan dilanjutkan ke Al- Madain ( Ctesiphon ), ibukota persia yang


dapat dikuasai pada tahun itu juga. Ibu kota baru bagi daerah ini ialah Al –Kufah.
Selain itu raja Sagan Yazdagrid III, lari kesebelah utara Mosul ( didekat Niniveh )
dapat pula dikuasai. Dengan adanya gelombang ekpensi pertama , kekuasaan
islam dibawah khalifah villar, selain semenanjung Arabia telah meliputi juga
Palestina, suria, irak,persia, dan mesir [7].

Pada zaman Utsman Ibn Affan ( 644 – 656 M ). Tripoli, Ciprus dan beberapa
daerah lain dikuasai, tetapi ekspansi gelombang pertama berhenti sampai disini.
Dikalangan umat islam mulai terjadi perpecahan soal pemerintahan setelah
terbunuhnya Ustman bin Affan.

Sebagai pengganti Utsman , Ali bin Abi Thalib menjadi khalifah keempat ( 656 -
661 M), Tetapi ia mendapat tantangan dari pihak pendukung utsman terutama
Muawiyah, gubernur Damaskus. Konflik anatara Ali dan Muawiyah diakhiri
dengan tahkim. Dari Pihak Ali diutus Abu Musa Al- Asyari ( tidak cerdik
berpolitik ), sedangkan muawiyah di utus Amr Ibn Ash ( cerdik dalam berpolitik )

14
[8]. Dalam tahkim tersebut , Pihak Ali bin Abi thalib dirugikan oleh Muawiyah
bin abu Sufyan karena kecerdikan Amr bin Ash yang dapat mengalahkan Abu
Musa Al- Asyari. Pendukung Ali terpecah menjadi dua kelompok , yaitu khawarij
dan syiah. Meskipun berbeda kepentingan , dua kelompok ini sepakat untuk
menentang kekusaan Dinasti Bani Umayyah. Khawarij menentang kekuasaan bani
umayah karena menurut mereka dinasti umayah telah menyeleweng dari ajaran
islam, sedangkan Syi’ah menentang kekuasaan bani umayyah karena dalam
pandangan mereka , bani umayyah telah merampas kepemimpinan Ali bin Abi
Thalib dan keturunanya.

b. Bani Umayyah

Setelah Ali terbunuh , kepemimpinan dilanjutkan oleh bani Umayyah, didirikan


oleh Muawiyah berumur kurang lebih 90 tahun dan pada zaman ini , ekspansi
yang terhenti pada zaman kedua khalifah terakhir dilanjutkan kembali.khalifah
besar bani umayyah adalah Mu’awiyah ibn Abi Sufyan ( 661 – 680 M ), Abd Al-
Malik Ibn Marwan ( 685 – 705 M ), Al- Walid Ibn Abd Al- Malik ( 705– 715 M ),
Umar Ibn Al- Aziz ( 717 – 720 M ), Dan Hisyam Ibn Abd Al- Malik ( 724 – 743
M ).

Pada zaman Muawiyah , Uqbah Ibn Nafi’ menguasai Tunisia tahun 670 M. Ia
didirikan kota Qairawan yang kemudian menjadi salah satu pusat kebudayaan
islam. Di sebelah timur muawiyah memperoleh daerah Khurasan sampai ke
sungai Oxus dan Afghanistan sampai ke kabul. Ekspansi ke timur diteruskan
pada zaman Abd Al- Malik dibawah pimpinan Al- Hajjaj Ibn Yusuf. Tentara yang
dikirimnya menyembrangi sungai Oxus dan dapat menundukan Balkh, Bukhara,
Khawarizm, Ferghana, dan Samarkand. Tentaranya juga samapi ke india dapat
menguasai Balukhistan, Sind, daerah Punjab sampai ke Multan. E kpansi ke barat
terjadi di zaman Al walid. Musa bin Nusyair menyerang jazair dan Maroko dan
dapat menundukanya. Tentara Spanyol dibawah pimpinan raja Roderick di
kalahkan, ibukota Toledo jatuh, demikian kota lainya seperi Sevile, Malaga,
Elvire, dan Cordova kemudian menjadi ibu kota Spanyol Islam ( Al- Andalus ).

15
Perluasan selanjutnya adalah prancis, melalui pengunungan Piranee, dilakukan
oleh Abd Ar- Rahman Ibn Abdullah Al- Ghafiqi, pada zaman umar bin abd aziz.
Daerah – daerah yang dikuasai islam pada zaman dinasti ini adalah spanyol,
Afrika Utara, Suria, Palestina, Semenanjung Arabia, Irak, sebagian dari Asia
kecil, Persia, Afganistan, daerah yang sekarang disebut Pakistan, Rurkmenia,
Uzbek, Dan Kirgis ( diasia tengah ). Ekspansi yang dilakukan bani umayah inilah
yang membuat islam menjadi Negara besar dizaman itu.

Dari persatuan bangsa dibawah naungan islam, timbulah benih- benih kebudayaan
dan peradaban islam baru, Bani umayyah lebih banyak memusatkan perhatian
kepda kebudayaan Arab. Diantaranya perubahan bahasa administrasi dari bahasa
yunani dan bahasa Pahlawi kebahasa arab dimulai oleh Abd Malik. Inilah yang
mendorong sibaweh untuk menyusun kitab, yang selanjutnya menjadi pegangan
dalam soal tata bahasa arab, syair- syair baru pun bermunculan seperti, Umar Ibn
Abi Rabi’ah ( w. 719 ), Jamil Al- Udhari ( w. 701 M), perhatian pada ilmu kalam,
hadits, tafsir,fiqih, semakin besar pada zaman ini.

Abd Al –Malik juga mengubah mata uang yang dipakai di daerah – daerah yang
dikuasai islam. Sebelumnya yang dipakai adalah mata uang Bizantium dan Persia
seperti Dinar dan Dirham . Sebagai ganti dalam mata uang asing ini , beliau
mencetak uang sendiri tahun 659 M, dengan memakai kata- kata dan tulisan arab,
Dinar dibuat dari emas dan dirham dibuat dari perak.

Bentuk peradaban lain adalah dalam bentuk masjid-masjid. Masjid pertama di luar
semenanjung arabia juga dibangun pada zaman dinasti umayyah . Katedral St.
John di damaskus diubah menjadi masjid. Di Al- Quds ( yerusalem ), Abd Malik
membangun masjid Aqsa.

Pada zaman dinasti bani umayyah inilah masjid Cordova juga dibangun, masjid
mekkah dan madinah diperbaiki dan diperbesar oleh Abd Al- Malik dan Al –
Walid[9]. Dinasti umyyah juga mendirikan istana – istana untuk tempat
beristirahat di padang pasir, seperti Qusayr Amrah dan Al- Mushatta .
Demikianlah fase sejarah peradaban islam yang dibuat oleh dinasti bani umayah .

16
Kekuasaan dan kejayaan mencapai puncaknya pada zaman al- Walid I. Sesudah
itu, kekuasaan mereka menurun dan akhirnya dipatahkan oleh bani Abbasiyah
pada tahun 750 M .

c. Bani Abbasiyah

Meskipun Abu Al- Abbasiyah ( 750 – 754 M ), yang mendirikan dinasti ini,
orang dibelakang yang berperan penting ialah Al- Mansur ( 754 – 775 M ).
Sebagai khalifah yang baru , ia banyak berhadapan dengan musuh – musuh
menjatuhkanya terutama golongan Bani Umayah, golongan khawarij, bahkan
kaum syi’ah. Al- Mansur merasa kurang aman ditengah – tengah arab maka ia
mmendirikan ibu kota baru sebagai ganti damaskus, yaitu Baghdad.Dalam bidang
pemerintahan Al- Mansur mengadakan tradisi baru dengan mengangkat wazir
yang membawahi kepala- kepala departemen.

Al- Mahdi ( 775 – 785 M ), menggantikan khalifah Al- Mansur sebagai khalifah,
dan dimasa pemerintahanya perekonomian mulai meningkat .Demikian pula
dagang transit antara timur dan Barat juga membawa kekayaaan. Basrah menjadi
pelabuhan yang penting.

Pada zaman Harun Al- Rasyid ( 785- 809 M ), Kekayaan yang banyak ,
dipergunakan al –rasyid untuk keperluan social. Rumah sakit didirikan,
pendidikan dokter di pentingkan, dan farmasi dibangun. Di ceritakan dibaghdad
mempunyai 800 dokter. Harun Al- Rasyid adalah raja besar pada zaman itu .
Pada masa dinasti abasiyah inilah, perhatian pada ilmu pengetahuan dan filsafat
yunani memuncak, terutama pada zaman Harun Ar- Rasyid dan Al- Ma’mun.
Buku- buku ilmu pengetahuan dan filsafat didatangkan dari Bizantium, kemudian
diterjemahkan kedalam bahasa arab. Bait Al hikmah bukan hanya pusat
penerjemahan tetapi juga akademi yang mempunyai perpustakaan. Cabang ilmu
pengetahuan yang diutamakan bait al hikmah ialah ilmu kedokteran, matematika,
optika, fisika, astronomi, dan sejarah disamping filsafat.

Ringkasnya , periode ini adalah periode yang tertinggi dan mempunyai pengaruh,
sungguh pun tidak secara langsung.

17
2. Masa Disintegrasi ( 1000 – 1250 M )

Disentegrasi dalam bidang politik sebenarnya telah mulai terjadi pada akhir
zaman Bani Umayyah , tetapi memuncak di zaman Abbasiyah terutama setelah
khalifah – khalifah menjadi lemah dalam tangan tentara pegawai Turki.

Disintegrasi dalam lapangan politik membawa pada disintegrasi dalam lapangan


kebudayaaan, bahkan juga dalam lapangan agama. Perpecahan dikalangan umat
islam menjadi besar. Dengan adanya daerah- daerah yang berdiri sendiri ,
disamping Baghdad, sebagaimana dilihat timbul pusat – pusat kebudayaan lain,
terutama kairo di Mesir, Cordova di spanyol, Asfahan, Bukhara, dan Samarkand
di timur. Dengan timbulnya pusat- pusat yang berada dibawah kekuasaan Persia,
bahasa Persia meningkat menjadi bahasa kedua di dunia islam. Pada zaman
disintegrasi ini, ajaran – ajaran sufi yang timbul pada zaman kemajuan I,
mengambil bentuk terikat.

Ekspansi Islam pada zaman ini meluas ke daerah yang dikuasai Bizantium di
barat, kedaerah pedalaman di timur dan diafrika melalui gurun sahara si selatan.
Dinasti Salajiqah meluaskan daerah islam sampai ke Asia kecil dan dari sana
kemudian diperluas lagi oleh Dinasti Usmani ke eropa timur. Ke India ekspansi
islam diteruskan oleh Dinasti Gaznawi. Raja- raja hindu dikalahkan dan Punjab
serta sebagian dari daerah Sind masuk kebawah kekuasaan islam. Dinasti Ghuri
kemudian melanjutkan ekspansi islam ke daerah- daerah lain di india sehingga
kerajaan Delhi jatuh pata tahun 1192 M., dan tidak lama sesudah itu , Bengal
juga menjadi daerah islam. Sementara penyiaran islam ke daerah- daerah Sahara
di Afrika dilakukan oleh Kaum Murabit yang menguasai Maroko dan Andalusia.
Mereka mengalahkan Kerajaan Zanj di Ghana di pertengahan kedua dari abad ke
11 M.

C. Periode Pertengahan ( 1250 – 1800 M )

Periode ini dibagi kedalam dua masa, yaitu masa kemunduran I dan masa Tiga
Kerajaan Besar.

1. Masa Kemunduran I ( 1250 – 1500 M )

18
Pada masa kemunduran I ini, disentralisasi dan disintegrasi dalam dunia islam
meningkat. Pada zamn ini pula , terjadi kehancuran khilafah secara formal. Islam
tidak lagi mempunyai khalifah yang diakui oleh seluruh umat sebagai lambing
persatuan dan ini berlaku sampai kerajaan utsmani mengangkat khalifah baru di
Istambul pada abad ke- 16 . Bagiana ayang merupakan pusat dunia islam, jatuh
ke tangan non- islam untuk beberapa waktu. Dan terlebih dari itu, Islam hilang
dari spanyol.

Perbedaan anatara kaum sunni dan kaum syi’ah menjadi berambah nyata.
Demikian pula, antara Arab dan Persia. Dunia islam terbagi kedalam dua bagian,
yaitu bagian arab yang terdiri dari semenanjung Arabia, irak, suria, Palestina,
Meir, Afrika Utara, dan Sudan dengan mesir sebagai pusatnya. Dan bagian Persia
yang terdiri atas daerah Balkan, Turki, Persia, dan india dengan pesia sebagai
pusatnya . Kebudayaan Persia meningkat didunia Islam bagian Persia serta
mengambil bentuk internasional dan mulai mendesak lapangan kebudayaan arab.

Disamping itu pengaruh tarikat – tarikat bertambah mendalam dan meluas didunia
islam. Perhatian pada ilmu- ilmu pengetahuan sedikit sekali. Kedaerah Balkan ,
islam dibaawa oleh Utsman , kepala suku bangsa turki yang menetap diasia kecil.
Sofia, ibu kota Rumelia berhasil diduduki, dengan demikian kesultanan kecil
yang dibentuk utsman berubah menjadi kerajaan besar yang kemudian dikenal
oleh sejarah dengan nama kerajaan Utsmani ( Ottoman Empire ). Sultan Bayazid
memperluas daerah kekuasaan kerajaan Utsmani di eropa dengan menaklukan
sebagian dari Yunani dan daerah- daerah eropa timur sampai perbatasan Hongaria
Salonika. Kemudian, oleh Sultan Murad II , wilayah kekuasaan kerajaan Utsmani
sampai ke Albania. Kemajuan – kemajuan lain pun dibuat oleh sultan- sultan yang
datang sesudahnya.

2. Masa Tiga Kerajaan Besar ( 1500 – 1800 M )

Masa ini dibagi kedalam dua fase, yaitu fase kemajuan dan fase kemunduran.

a. Fase Kemajuan ( 1500 – 1700 M )

19
Fase kemajuan ini merupakan kemajuan Islam II, Tiga kerajaan besar yang
dimaksud adalah Kerajaan Utsmani di Turki, Kerajaan Syafawi di Persia, Dan
Kerajaan Mughal di India. Sultan Mahmud Al- Fatih ( 1451 – 1481 M ) dari
kerajaan Utsmani mengalahkan kerajaan Bizantium, dengan menduduki Istambul
pada tahun 1453 M. Masing – masing dari ketiga kerajaaan besar tersebut
mempunyai masa kejayaan sendiri, terutama dalam bentuk Literatur dalam bahasa
turki. Pada masa- masa sebelumnya , pengarang – pengarang Turki menulis dalam
bahasa Persia.

Dalam bidang Arsitek , sultan – sultan mendirikan istana – istana, masjid,


benteng, dan sebagainya. Diantara masjid – masjid yang terkenal ialah masjid
Aya Sofia, yang pada mulanya gereja, tetapi di ubah menjadi masjid. Dan masjid
Sulaimania di Istambul, masjid dalam bentuk arsitek Ottoman didirikan juga
diluar daerah Turki seperti masjid Mukhamad Ali di kairo.

Di India, bahasa Urdu juga meningkat menjadi bahasa literatur dan menggantikan
bahasa persia, yang sebelumnya dipakai di kalangan istana sultan – sultan Delhi.
Gedung – gedung bersejarah yang ditinggalkan periode ini, antara lain Taj mahal
di Agra, Benteng Merah, Jama Masjid, istana – istana, dan gedung – gedung
pemerintahan di Delhi. Sultan – sultan Dughal juga , makam- makam yang
indah. Persia juga mempunyai masjid – masjid indah yang didirikan pada periode
ini, seperti masjid besar Isfahan.

Akan tetapi perhatian pada ilmu pengetahuan kurang sekali dan ilmu pengetahuan
diseluruh duniapun memang merosot. Kemajuan islam II ini lebih banyak
merupakan kemajuan dalam lapangan politik dan jauh lebih kecil dari kemajuan
islam I. Pad saat yang sama , barat mulai bangkit, terutama dalam terbukannya
jalan ke pusat rempah – rempah dan bahan mentah di timur jauh, Melaului Afrika
selatan dan dijumpainya Amerika oleh Colombus pada tahun 1492 M. Akan tetapi
, sebagaimana diterangkan Mc Neill, dibandingkan kekuatan Eropa pada waktu
itu, kekuatan islam masih lemah.

b. Fase Kemunduran II ( 1700 – 1800 M )

20
Sesudah Sulaiman Al- Qanuni , kerajaan Utsmani tidak lagi mempunyai sultan –
sultan kenamaan. Kerajaan ini mulai memasuki fase kemunduranya pada abad ke
– 17 M. Pada masa ini , kekutan militer dan politik umat islam menurun. Dagang
dan ekonomi umat islam , dengan hilangnya monopoli dagang antara timur dan
barat dari tangan mereka jatuh. Ilmu pengetahuan di dunia islam dalam keadaan
stagnasi. Tarikat- tarikat diliputi suasana khurafat dan superstisi. Umat isalam
dipengaruhi oleh sikap Vatalistis. Dunia islam dalam keadaan mundur dan statis.

Pada masa ini, Eropa dengan kekayaan- kekayaan yang diangkut dari Amerika
laba yang timbul dari dagang langsung dengan Timur jauh bertambah kaya dan
maju. Penetrasi Barat , yang kekuatanya bertambah besar, ke dunia islam yang di
dudukinya , makin lama bertambah mendalam. Akhirnya pada tahun 1798 M,
Napoleon menduduki Mesir, sebagai salahsatu pusat islam yang terpenting.
Jatuhnya pusat islam ini ke tangan barat, menginsyafkan dunia islam akan
kelemahanya dan menyadarkan umat islam bahwa dibarat telah muncul
peradaban yang lebih tinggi dari pada peradaban islam dan merupakan ancaman
bagi kehidupan islam sendiri.

D. Periode Modern ( 1800 M )

Periode ini merupakan zaman kebangkitan Islam. Ekspedisi Napoleon di mesir


yang berakhir pada tahun 1801 M, membuka mata dunia islam terutama Turki dan
Mesir, akan kemunduran dan kelemahan umat islam di samping kemajuan dan
kekuatan barat . Raja dan pemuka – pemuka islam mulai berfikir dan mencari
jalan untuk menegembalikan balance of power , yang telah pincang dan
membahayakan islam.

Kontak islam dengan barat sekarang berlainan sekali dengan kontak islam barat
periodde klasik. Sekarang islam sedang dalam kegelapan dan barat sedang
menaik. Kini islam ingin belajar dari barat. Dengan demikian timbulah apa yang
dimaksud pemikiran dan aliran pembaharuan atau modernisasi dalam
islam.Pemuka – pemuka islam mulai memikirkan bagaimana caranya membuat
islam lebih maju. Ide- ide baru yang diperkenalkan Naopleon dimesir adalah :

21
Pertama, sistem negara republik yang kepala negaranya di pilih untuk jangka
waktu tertentu, kedua persamaan dan terakhir kebangsaan.

Timbulah gerakan pembaharuan yang dilakaukan diberbagai negara, terutama


Turki Utsmani dan Mesir. Para pembaharu di Turki melahirkan berbagai aliran
pembaharuan : Utsmani Muda yang dipelapori oleh Ziya Pasya ( 1825- 1880 M )
Dan Namik Kemal ( 1840 -1888 M ), Turki Muda yang dimotori oleh Ahmed
Reza ( 1859 -1931 ), Mehmed ( 1853 -1912 M ), dan Sabahudin ( 1877-1948
M ). Disamping itu juga ada pembaharu lain, yaitu aliran barat yang dimotori oleh
Twfik Fikret ( 1867-1951 M ), Aliran islam yang dimotori oleh Mehmed Akif
( 1870- 1936 M ), Dan aliran – aliran nasionalis yang dimotori oleh Zia Gokalp
( 1875-1924 M ). Di Mesir, pembaharuan digagas oleh para pembaharu,
diantaranya Rifa’ah Badawi Rafi’ Ath -Thahthawi ( 1801 -1873 ),Jamaludi Afgani
( 1839 -1897 ), Mukhamad Abduh ( 1849 – 1905 )dan Rasyid Ridha ( 1865-1935
).

22
BAB III

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Sejarah Peradaban Islam yaitu kemajuan dan tingkat kecerdasan akal yang di
hasilkan dalam satu periode kekuasaan islam mulai dari periode nabi Muhammad
Saw sampai perkembangan kekuasaan islam sekarang.

Penemuan Masaru Emoto dari Universitas Yokohama, menemukan bukti bahwa


air memiliki kehidupan dan bisa merespon atas rangsangan yang diberikan
padanya. Hal ini merupakan bukti dari ayat Al Qur’an, Al Anbiya:30. “Dan Kami
ciptakan dari air segala sesuatu yang hidup.” Dan ini menunjukkan bahwa Al-
Qur’an sebagai sumber sejarah perkembangan islam sebagai ilmu pengetahuan.

Ilmu pengetahuan adalah sumber kejayaan dan kemuliaan sebuah umat. Tanpa
memiliki ilmu pengetahuan, maka sebuah umat akan hidup dalam sebuah masa
yang dipenuhi kegelapan tanpa ada perkembangan dalam kehidupannya.Bahkan
banyak sejarawan barat yang mengakui tentang sejarah peradaban Islam sebagai
ilmu pengetahuan.

4.2 Saran

Diharapkan kepada seluruh mahasiswa pada umumnya. Dan pada mahasiswa


semester satu pada khususnya. Agar lebih belajar dengan giat tentang sejarah
peradaban islam karena agar kita lebih mengenal bagaimana sebuah peradaban
tejadi yang pada makalah ini dititik beratkan pada peradaban islam.

Demikianlah makalah yang dapat kami sampaikan. Kami sadar bahwa di dalam
makalah ini masih terdapat kekurangan yang perlu dibenahi.Oleh karena itu, kritik
dan saran dari bapak dosen dan rekan-rekan sangat kami harapkan guna
memperbaiki makalah kami. Atas perhatian dan partisipasinya kami ucapkan
terima kasih.

23
DAFTAR PUSTAKA

 Sejarah Peradaban Islam . Jakarta : Rajawali Pers, 2006.


 Sejarah Peradaban Islam. Bandung : Pustaka Bani Quraisy, cetakan
kedua , 2005.
 Dimodifikasi dari Ahmad Al- Usairy. Sejarah Islam ; Sejak Zaman Nabi
Adam hingga Abad XX, Terj. Samson Rahman . Jakarta : Akbar Media
Eka Sarana, Cetakan Keempat, 2006.
 Jaih Mubarok & Atang Abd. Hakim. Metodologi Hukum Islam. Bandung :
Rosdakarya, 2000, hlm . 144.
 Islam Ditinjau dari berbagai Aspeknya. Jakarta : UL – Press, 1985, hlm .
56.
 Ibid.
 Ibid, hlm . 58.
 Lihat Harun Nasution . Islam di tinjau dari berbagai aspek, jilid II. UI-
Press, 1986, hlm. 32. Lihat pula Nurcholish Madjid , hlm. 269 .
 Ibid, hlm . 64.

24

Anda mungkin juga menyukai