Anda di halaman 1dari 19

DINAMIKA DAN PERKEMBANGAN PARADIGMA ILMU

PENGETAHUAN DI DUNIA ISLAM PADA ERA


PERTENGAHAN

Disusun dalam Rangka Memenuhi Tugas Pada Mata Kuliah Filsafat Ilmu
Dosen Pengampu: Dr. Ade Ruswatie, S.Pd.I, M.Pd

Disusun Oleh:

Bachtiar Abdul Ghani NIM 2241500021

MAGISTER MANAJEMEN PENDIDKAN ISLAM


PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI PROF. K.H SAIFUDDIN ZUHRI
PURWOKERTO
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan hidayah-
Nya Penulis dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Filsafat Ilmu, dalam bentuk
makalah yang berjudul “Dinamika Dan Perkembangan Paradigma Ilmu
Pengetahuan Di Dunia Islam Pada Era Pertengahan “ . Untuk memenuhi tugas
yang diberikan oleh Ibu Dr. Ade Ruswatie, S.Pd.I, M.Pd selaku pengampu mata
kuliah Filsafat Ilmu.

Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menamah wawasan dan
pengetahuan tentang Dinamika Dan Perkembangan Paradigma Ilmu Pengetahuan
Di Dunia Islam Pada Era Pertengahan bagi para pembaca dan juga penulis.

Saya menyadari makalah ini masih terdapat banyak kekurangan, dan


tidak liput dari kesalahan dan kekeliruan didalamnya oleh karena itu, segala
keritik dan saran dan saran saya harapkan demi perbaikan dan pengembangan
makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat dan dapat menamah wawasan
tentang “Dinamika Dan Perkembangan Paradigma Ilmu Pengetahuan Di Dunia
Islam Pada Era Pertengahan”.

Purwokerto 20 September 2022

Bachtiar Abdul Ghani

ii
DAFTAR ISI

Halaman

COVER ................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................................... 1
B. Rumusan Penulisan .................................................................................... 2
C. Tujuan Pembahasan .................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Dinamika Dan Perkembangan Paradigma Ilmu Pengetahuan
di Dunia Islam Pada Era Pertengahan .......................................................... 4
B. Tinjawan Ontologi, Efistimologi dan Aksiologi Ilmu
Pengetahuan di Islam Era Pertengahan ....................................................... 11
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................................. 14
DAFTARPUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Setelah pada periode klasik dunia islam sebagai pusat peradaban
dunia, pada periode pertengahan dunia Islam ( 1258 M - 1800 M ) sering
digambarkan sebagai potret dinamika dunia Islam yang berada dalam kondisi
kemunduran, baik secara politis, agama, sosial, maupun budaya.Gambaran
dunia Islam sebagai pusat peradaban dunia mulai memudar. Kegiatan
transmisi dan transformasi ilmu pengetahuan dan peradaban Islam ke
berbagai belahan dunia, baik afrika Utara, Eropa, afrika Timur, Asia tengah,
Asia Selatan, Asia Tenggara, maupun Asia Timur yang semula banyak
mempengaruhi peradaban lain tampaknya mulai berkurang, untuk tidak
dikatakan berhenti sama sekali. Tradisis intelektual didunia Islam sudah
Stagnan. Pemikiran Filsafat jangkan dikembangkan, dipelihara pun tidak. Hal
ini menyebabkan kemunduran sesuai fakta fakta - fakta historis berikut : (1)
Sejak Tahun 1258 seiring dengan penyerbuan bangsa Mongol, (2) Ajaran
Islam mengalami kemunduran karena bercampur dengan praktik-praktik
bid'ah, Kurafat. (3) banyaknya ancaman disintegrasi, peperangan dan intrik
perebutan kekuasaan, (4) dengan semakin meluasnya pengaruh kehidupan
tasawuf dan tarekat sejak abad ke 13 M.
Pada abad pertengahan, Islam mengalami bukan hanya mundur
dalam segi kekuatan militer dan wilayah, tetapi juga dalam hal ilmu
pengetahuan. Salah satu efek kemunduran Islam adalah stagnasi ilmu
pengetahuan dan teknologi. Karena itu, pada fase kemunduran, tidak ada sosok
cendekiawan dan ilmuwan muslim yang berhasil tampil mengagumkan,
sebagaimana para pelopor kejayaan Islam di era Klasik.
Penggunaan kata filsafat ada sebelum Islam lahir sebagai agama,
Penggunaan kata ini yang kemudian menjadikan indikator tentang lahir Ilmu
Filsafat. Pada kisaran tahun 595 M Islam lahir, dan saat itu Nabi Muhammad
diutus menjadi seorang Nabi. Pada tahun 610 M beliau diutus menjadi seorang

1
rasul. Pada masa ini dalam buku-buku yang penulis baca tidak adanya
penjelasan adanya ilmu filsafat dalam dunia Islam, namun pada masa ini di
Yunani dan Romawi telah dikenal ilmu filsafat, hal ini karena sebelum tahun
Masehi Yunani telah lebih dulu mengenal ilmu filsafat.
Dalam dunia Islam istilah Ilmu Filsafat terdeteksi saat beberapa
ilmuan muslim telah mengenal Ilmu Filsafat, masa ini dimulai dari masa
Abasiyah. Pada masa ini muncul beberapa Filusuf  muslim sebagaimana kita
kenal Al Faraby, Al Kindi, Ibnu Rusyd dan Imam Ghozali. Kehadiran Filusuf
pada masa itu membawa perkembangan ilmu pengetahuan yang sangat pesat.
Pertama-tama mereka mengkaji Qur’an dan Hadits saja sebagai sumber agama,
kemudian mereka menyadari bahwa Qur’an dan Hadits selain menjadi sumber
agama, Qur’an dan Hadits juga menjadi sumber bagi ilmu-ilmu lain.
Dalam makalah ini penulis hanya membatasi kepada pembahasa n
Bagaimanakah dinamika dan perkembangan ilmu pengetahuan di dunia islam
pada era pertengahan?. Bagaimana tinjauan ontologi, epistimologi dan
aksiologi ilmu di dunia islam era pertengahan? . Hal-hal inilah yang
melatarbelakangi disusunnya Makalah yang berjudul “Dinamika dan
Perkembangan Paradigma Ilmu Pengetahuan Di Dunia Islam Pada Era
Pertengahan” ini.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka rumusan
masalahnya adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana dinamika dan paradigma perkembangan ilmu pengetahuan di


dunia islam era pertengahan?
2. Bagaimana tinjauan ontologi, epistemologi, dan aksiologi paradigma ilmu
pengetahuan di dunia islam era pertengahan?

C. Tujuan Pembahasan
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan pembahasan
makalah yang dibuat adalah:
2
1. Mengetahui dinamika dan paradigma perkembangan ilmu pengetahuan di
dunia islam era pertengahan.
2. Mengetahui tinjauan ontologi, epistemologi, dan aksiologi paradigma ilmu
pengetahuan di dunia islam era pertengahan.

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Dinamika Dan Perkembangan Paradigma Ilmu Pengetahuan Di


Dunia Islam Pada Era Pertengahan

Dinamika adalah perubahan baik berubah secara lambat atau cepat,


kecil atau besar, dan relevan dengan kehidupan yang sedang dijalani. Menurut
Slamet Santoso 2004 Dinamika berarti tingkah laku warga yang satu secara
langsung mempengaruhi warga yang lain secara timbal balik.. Dinamika berarti
adanya interaksi dan interdependensi antara anggota kelompok yang satu
dengan anggota kelompok secara keseluruhan.1
Perkembangan ilmu pengetahuan tidak terlepas dari rasa keingin
tahuan manusia atas apa yang difikirkannya dan atas apa yang ia temukan
dalam kehidupannya. Rasa keingin tahuan manusia terhadap sesuatu yang
baru  akan semakin bertambah  jika rasa keingin tahuan mereka berkaitan
dengan sesuatu yang bermanfaat baginya atau membahayakan dirinya.
Dorongan untuk memanfaatkan sesuatu adalah titik pertama dorongan manusia
memulai percobaan-percobaan dan pengamatan terhadap sesuatu, dari hal ini
pula dimulai pengenalan beberapa hal yang ada di hadapanya.
Paradigma ilmu pengetahuan dalam Islam, yaitu paradigma yang
memandang bahwa agama adalah dasar dan pengatur kehidupan. Aqidah Islam
menjadi basis dari segala ilmu pengetahuan.
Di dalam Islam, ilmu pengetahuan mempunyai kedudukan tinggi dan
istimewa di sisi Allah terbukti melalui pengiktirafan Allah terhadap ilmu
melalui wahyu pertama Ilahi kepada junjungan besar Rasulullah
memerintahkan baginda untuk mempelajari ilmu dan menitik beratkan
kepentingan pembelajaran dalam setiap aspek kehidupa.2 Dunia Islam mencapai

1
Slamet Santoso. Dinamika Kelompok Sosial. (Jakarta: Bumi Aksara, 2004). hal 5
2
Kuhn TS, The Structure of Scientific Revolution (Bandung: Rosda Karya, 1962).
hal .46
4
kemajuan atau menciptakan peradaban karena ilmu pengetahuan mendapatkan
apresiasi yang tinggi dari umat Islam. Hal itu disemangati oleh ajaran Islam
sendiri sebagaimana yang termuat di dalam kitab suci al-Qur’an. Ayat pertama
kali yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW di Gua Hira yaitu iqra atau
bacalah, mengandung inti pesan bahwa ilmu pengetahuan hendaklah mendapat
tempat yang tinggi bagi orang-orang Muslim.
Dalam ayat lain al-Qur’an menegaskan bahwa orang yang memiliki
ilmu penegetahuan akan mendapatkan derajat yang tinggi di dalam kehidupan.
Begitu pula berbunyi hadis yang sudah sangat dikenal oleh kebanyakan orang
Muslim bahwa menuntut ilmu adalah kewajiban bagi semua Muslim baik laki-
laki maupun wanita. Sejarah perkembangan ilmu di dunia Muslim mengalami
masa yang panjang. Sejak masa Nabi ilmu pengetahuan disebar luaskan di
rumah salah seorang sahabat; dan perhatian ini terus berlanjut sepanjang hidup
Nabi SAW.
Pada saat umat Islam memenangkan peperangan Badar ia jadikan
syarat bagi pembebasan mereka yang tertawan dengan keharusan mengajarkan
baca tuliskepada kaum Muslimin. Kemudian masa berikutnya pengajaran
dilanjutkan di masjid-masjid,seterusnya mengambil tempattempat seperti
kuttab, madrasah, khanqah, zawiyah, observatorium, perpustakaan; atau di
pesantren dan surau di tanah air. Masa Nabi sebagai awal tonggak pemberi
semangat menuntut ilmu, masa berikutnya mengalami masa kecemerlangan
terutama padamasamasa Khilafah Umayyah dan Abbasiyah. Pada masa-masa
ini muncul lembaga-lembaga pendidikan Islam yang menjadi model di
tempattempat lain. Muncul pula ilmuan yang ternamayang karya-karyanya
sampai saat ini dapat dibaca dan menjadi rujukan bagi ilmuan . Namun, setelah
masamasa kejayaan di zaman klasik, saat ini bangsa-bangsa Muslim didunia
sedang mengalami ketertinggalan dalam bidang keilmuan, baik ilmu sosial
maupun sains.
Diakui atau tidak   perkembangan ilmu pengetahuan bergantung
kepada pola pikir manusia pada saat itu. Artinya sebuah masa dapat dikatakan
sebagai masa yang didalamnya terdapat perkembangan ilmu pengetahuan

5
berarti pola pikir manusianya baik. Pola pikir yang baik di sini  adalah
tidak  dibatasi oleh penguasa atau dogma agama. Sebaliknya suatu masa yang
pada saat itu manusianya tidak punya pola pikir baik, maka ilmu pengetahuan
pun akan rendah.
Zaman pertengahan merupakan suatu kurun waktu yang ada
hubungannya dengan sejarah bangsa-bangsa di benua Eropa. Pengertian umum
tentang zaman pertengahan yang berkaitan dengan perkembangan pengetahuan
ialah suatu periode panjang yang dimulai dari jatuhnya kekaisaran Romawi
Barat tahun 476 M hinggatimbulnya Renaissance di Italia 3. Zaman Pertengahan
ditandai dengan pengaruh yang cukup besar dari agama Katolik kepada
kekaisaran dan perkembangan kebudayaan pada waktu itu. orang Romawi
sibuk dengan masalah keagamaan tanpa memperhatikan masalah duniawi dan
ilmu pengetahuan. Para ilmuwan pada masa ini hampir semua adalah para
teolog, sehingga aktivitas ilmiah terkait dengan aktivitas keagamaan Dengan
kata lain, kegiatan ilmiah diarahkan untuk mendukung kebenaran agama. Oleh
karena itu sejak jatuhnya kekaisaran Romawi Barat hingga kirakira abad ke-10,
di Eropa tidak ada kegiatan dalam bidang ilmu pengetahuan yang spektakuler
yang dapat dikemukakan. Periode ini dikenal pula dengan sebutan abad
kegelapan. 3 Menjelang berakhirnya abad tengah, ada beberapa kemajuan yang
tampak dalam masyarakat yang berupa penemuan-penemuan. Penemuan-
penemuan tersebut antara lain pembaharuan penggunaan bajak yang dapat
mengurangi penggunaan energi petani. Kincir air mulai digunakan untuk
menggiling jagung.
Pada abad ke-13 ada pula kemajuan dan pembaharuan dalam bidang perkapalan
dan navigasi pelayaran. Perlengkapan kapal memperoleh kemajuan sehingga
kapal dapat digunakan leih efektif, Alatalat navigasinya pun mendapat
kemajuan pula, Kompas mulai digunakan orang di Eropa, Kemajuan lain yang
penting pada masa akhir abad tengah adalah keterampilan dalam pembuatan
3
https://mahasiswa.ung.ac.id/921412177/home/2013/3/14/
pengetahuan__amp__ilmu.html_jurnal dikutif pada minggu 23 oktober 2022, pukul
12.30 wib

6
kertas, Keterampilan ini berasal dari Cina dan dibawa oleh orang Islam ke
Spanyol4. Di samping itu orang juga telah mengenal percetakan dan pembuatan
bahan peledak. Berbeda dengan keadaan di Eropa yang mengalami abad
kegelapan, di dunia Islam pada masa yang sama justru mengalami masa
keemasan ilmu pengetahuan dan teknologi. terutama pada zaman Bani Umayah
telah menemukan suatu cara pengamatan astronomi pada abad 7 M, delapan
abad sebelum Galileo.
Galilei dan Copernicus melakukannya. Pada zaman keemasan
kebudayaan Islam juga dilakukan penerjemahan berbagai karya Yunani, dan
bahkan khalifah Al Makmun telah mendirikan Rumah Kebijaksanaan (House
of Wisdom) pada abad 9 M.5 Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
yang pesat pada dunia Islam tersebut dimungkinkan oleh adanya pengamatan
yang terusmenerus dan pencatatam yang teratur serta adanya dorongan dan
bantuan dari pihak para raja yang memerintah.
Dengan demikian untuk pertama kalinya dalam sejarah, tiga faktor
penting, yaitu politik, agama dan ilmu pengetahuan, berada pada satu tangan,
raja atau sultan. Keadaan ini sangat menguntungkan perkembangan ilmu
pengetahuan lebih lanjut. Selama 600-700 tahun lamanya kemajuan
kebudayaan dan ilmu pengetahuan tetap ada pada bangsa-bangsa yang beragma
Islam.
Ilmu pengetahuan Islam abad pertengahan memiliki maksud praktis
serta tujuan pemahaman. Sebagai contoh, astronomi berguna untuk
menentukan Kiblat, arah yang dituju saat seorang Muslim mendirikan salat,
botani memiliki penerapan praktis dalam pertanian, seperti dalam karya-karya
Ibnu Bassal dan Ibnu al-Awwam, dan geografi memungkinkan Abu Zayd
alBalkhi membuat peta yang akurat. Matematikawan Islam seperti al-
Khwarizmi, Ibnu Sina, dan Jamshid al-Kāshī mengembangkan metode dalam

4
https://afidburhanuddin.wordpress.com/2013/09/23/sejarah-filsafat-abad-pertengahan/
dikutif pada minggu 23 oktober 2022, pukul 14.10 wib
5
https://www.neliti.com/id/publications/293622/peranan-baitul-hikmah-dalam-
menghantarkankejayaan-daulah-abbasiyah, dikutif pada sabtu 22 oktober 2022, pukul
09.23 wib
7
aljabar, geometri, dan trigonometri. Para dokter Islam menjabarkan penyakit
seperti cacar dan campak dan menantang teori medis Yunani klasik. Al-Biruni,
Ibnu Sina, dan yang lainnya menjabarkan preparasi ratusan obat yang terbuat
dari tumbuhan obat dan senyawa kimia. Fisikawan Islam mempelajari optika
dan mekanika (serta astronomi) dan mengkritik pandangan Aristoteles tentang
gerak. 6
Pandangan tradisionalis berpendapat bahwa ilmu pengetahuan Islam
kurang inovasi, dan terutama penting untuk menyampaikan pengetahuan kuno
kepada Eropa abad pertengahan. Pandangan revisionis menyatakan bahwa ilmu
pengetahuan Islam merupakan revolusi ilmiah. Apa pun argumennya, ilmu
pengetahuan berkembang di seluruh daerah yang luas di sekitar Laut Tengah
dan lebih jauh lagi, selama beberapa abad, di berbagai pranata Era Islam
dimulai pada tahun 622. Tentara Islam menaklukkan Arab, Mesir, dan
Mesopotamia, yang pada akhirnya menggusur Kekaisaran Persia dan Romawi
Timur dari wilayah tersebut. Dalam satu abad, Islam telah mencapai daerah
yang saat ini merupakan Portugal di barat dan Asia Tengah di timur. Zaman
Kejayaan Islam (kira-kira antara tahun 692 dan 945) dengan rentang waktu dari
Kekhalifahan Umayyah (661-750) dan khususnya, fase awal dari penggantinya,
Kekhalifahan Abbasiyah (750–1258), dengan struktur politik yang stabil dan
perdagangan yang berkembang. Karya-karya keagamaan dan kebudayaan
utama dari kerajaan-kerajaan Islam diterjemahkan ke dalam bahasa Arab.
Budaya Islam mendapat pengaruh Yunani, India, Asyur, dan Persia7
Sejak abad ke-8 dan seterusnya, para cendekiawan seperti AlKindi,
menerjemahkan ilmu pengetahuan bangsa India, Asyur, Sasaniyah (Persia),
dan Yunani, termasuk karya-karya Aristoteles, ke dalam bahasa Arab.
Terjemahan-terjemahan ini mendukung kemajuan para ilmuwan di seluruh
dunia Muslim. Ilmu pengetahuan Islam bertahan dari penaklukan kembali
Spanyol Kristen awal, termasuk jatuhnya Sevilla pada tahun 1248, ketika karya
6
Soelaiman, Darwis. Filsafat Ilmu Pengetahuan Perspektif Barat dan Islam. (Penerbit
Bandar Publishing: Kota Banda Aceh 2019). hal 18
7
https://id.scribd.com/doc/9227600/Perkembangan-Islam-Pada-Abad-Pertengahan,
jurnal dikutif pada minggu 21 oktober 2022, pukul 10.16 wib
8
berlanjut di pusat-pusat timur (seperti di Persia). Setelah selesainya penaklukan
kembali Spanyol pada tahun 1492, dunia Islam mengalami kemunduran
ekonomi dan budaya. Kekhalifahan Abbasiyah diikuti oleh Kesultanan
Utsmaniyah ( tahun 1299–1922), berpusat di Turki, dan Kekaisaran Safawiyah
(1501–1736), berpusat di Persia, tempat karya dalam seni dan ilmu
pengetahuan terus berlanjut.8 Hingga 1258 Islam mengalami kemunduran,
Awal kemunduran peradaban Islam dimulai saat Bagdad, yang merupakan ibu
kota Bani Abbasiyah dan pusat peradaban Islam, diserang dan dihancurkan
oleh tentara Mongol pimpinan Hulagu Khan pada 1258.9 Tentara Mongol
pimpinan Hulagu Khan menyerang Bagdad setelah Khalifah Bani Abbasiyah
saat itu, Al-Mu'tashim, menolak menyerah. Invasi yang dilakukan Hulagu
Khan berlangsung brutal dan terjadi pembantaian lebih dari satu juta penduduk
Bagdad. Tindakan brutal ini menghancurkan peradaban Islam, baik secara
fisik, psikis, sosial, politi, dan kultural. Jatuhnya Bagdad ke tangan bangsa
Mongol bukan saja mengakhiri Kekhalifahan Abbasiyah, tetapi juga menjadi
awal kemunduran peradaban Islam karena pusat keilmuan Islam telah hancur.
Setelah menguasai Baghdad dan Persia, tentara Mongol kemudian bergerak ke
Mesir untuk menaklukkan Dinasti Mamluk atau Mamalik yang saat itu
berkuasa.
Namun usaha tentara Mongol gagal dalam pertempuran di Ain Jalut
yang terjadi pada 15 Ramadhan atau 13 September 1260 Setelah itu, hingga 85
tahun kemudian, dunia Arab, dikuasai oleh bangsa Mongol di bawah
pemerintahan Dinasti Ilkhan, yang kehadirannya semakin membawa
kehancuran dan kemunduran dunia Islam.10Dinasti Ilkhan Di masa suram
peradaban Islam, ada penguasa Dinasti Hulagu Khan atau Dinasti Ilkhan yang
memperhatian ilmu pengetahuan, yaitu Mahmud Ghazan (1295-1305).
Mahmud Ghazan adalah Raja Ilkhan pertama yang beragama Islam, sehingga
mau membangun kembali peradaban Islam dengan mendirikan beberapa
8
https://id.scribd.com/document/24816536/Dinamika-Peradaban-Islam-periode-
pertengahan, jurnal dikutif pada minggu 20 oktober 2022, pukul 14.18 wib
9

10
Pulungan, Suyuthi. Sejarah Peradaban Islam. (Jakarta: Amzah.2017), hal. 76
9
perguruan tinggi untuk mazhab Syafi'i dan Hanafi. Selain itu, Mahmud Ghazan
juga membangun perpustakaan, laboratorium penelitian, dan beberapa gedung
umum lainnya. Meski demikian, Dinasti Ilkhan pada akhirnya terpecah
menjadi beberapa kerajaan kecil, seperti Kerajaan Jaylar di Baghdad, Kerajaan
Salghari di Fars, dan Kerajaan Muzaffari. Menjelang akhir abad ke-14, Dinasti
Ilkhan berada di bawah kekuasaan Timur Lenk, yang lebih kejam dari
pendahulunya dan selalu melakukan penaklukan dengan pembantaian serta
menghancurkan fasilitas-fasilitas Islam.
1. Peradaban Islam Mesir dan Spanyol
Pada masa Abad Pertengahan Islam, peradaban Islam di Mesir
dikuasai oleh Dinasti Mamluk, yang mengalami kemajuan di berbagai
bidang, mulai dari ekonomi, ilmu pengetahuan, budaya, filsafat, dan
arsitektur. Perkembangan ilmu pengetahuan ini kemudian melahirkan
beberapa ilmuwan besar, seperti Ibnu Khaldun, Ibnu Khalikan, Ibnu
Taghribardi, Nasir Al-Din Al-Tusi, Abu Al-Faraj, Abu Hasan Ali Al-Nafis.
Meski tercatat pernah menghancurkan tentara Mongol dan pasukan Salib,
dinasti ini akhirnya hancur. Sikap pemimpin dan gaya hidup yang royal
serta tidak memperhatikan pada perkembangan kerajaan membuat Dinasti
Mamluk runtuh. Di Spanyol, peperangan terjadi antara dinasti-dinasti Islam
dengan raja-raja Kristen. Ketika dinasti-dinasti Islam sibuk berseteru, raja-
raja Kristen bersatu, sehingga para penguasa Islam pun dikalahkan. Pada
awal abad ke-17, kejayaan Islam di Spanyol pun resmi berakhir
2. Faktor kemunduran peradaban Islam
Berikut ini faktor-faktor yang menyebabkan Islam mengalami
kemunduran pada tahun 1250-1800.11
a. Kurangnya rasa tanggung jawab para pemimpin negara akan pentingnya
menjaga wilayah kekuasaan yang luas.
b. Persoalan penduduk yang heterogen menyulitkan penyatuan dalam negara
Lemahnya sikap para pemimpin negara.
c. Krisis ekonomi yang dialami oleh negara Islam.

11
Pulungan, Suyuthi. Sejarah Peradaban Islam. (Jakarta: Amzah 2017), hal. 89
10
d. Merosotnya moral para pemimpin yang berpengaruh pada kedaulatan
negara.
e. Tidak ada perkembangan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi
Konflik antara kerajaan Islam dengan Kristen.
f.. Sistem peralihan kekuasaan yang menimbulkan perselisihan antar umat
Islam.
3. Masa Tiga Kerajaan Besar (1500-1800)
Setelah Masa Kemunduran, umat Islam di wilayah lain masih
berusaha bangkit, dibuktikan dengan keberadaan tiga dinasti besar. Tiga
dinasti besar yang dimaksud yaitu, Turki Utsmani di Turki (1288-1924),
Dinasti Safawiyah di Persia (1501-1736), dan Dinasti Mughal di India
(1526-1857). Periode ini kerap disebut masa Tiga Kerajaan Besar, yang
berdiri sebagai simbol kebangkitan peradaban Islam setelah runtuhnya
Bagdad. Turki Utsmani bersama dengan Safawiyah dan Mughal menjadi
pilar kebangkitan peradaban Islam. Meski demikian, eksistensi ketiganya
tidak berlangsung lama, di mana Safawiyah dan Mughal terlebih dahulu
runtuh pada abad ke-18. Tiga kerajaan besar tersebut runtuh akibat
persoalan internal pemerintahan, yang disebabkan merosotnya moral para
pemimpinnya.
Pada Abad Pertengahan, Islam bukan hanya mundur dalam segi
kekuatan militer dan wilayah, tetapi juga dalam hal ilmu pengetahuan. Salah
satu efek kemunduran Islam adalah stagnasi ilmu pengetahuan dan
teknologi. Karena itu, pada fase kemunduran, tidak ada sosok cendekiawan
dan ilmuwan muslim yang berhasil tampil mengagumkan, sebagaimana para
pelopor kejayaan Islam di era Klasik.
B. TINJAUAN ONTOLOGI, EPISTEMOLOGI, DAN AKSIOLOGI ILMU
PENGETAHUAN DI ISLAM ERA PERTENGAHAN

1. Tinjauan Ontologi Ilmu Pengetahuan di Dunia Islam Era Pertengahan


Ontologi ilmu pengetahuan di duni islam pertengahan mempelajari
membahas hakikat yang ada yang merupakan realita baik berbentuk jasmani

11
atau konkrit maupun rohani atau abstrak, memaparkan hakikat pendidikan
yang sebenarnya dan sesuai dengan kebutuhan manusia sebagai upaya untuk
menguatkan eksistensi dan esensi manusia sebagai makhluk bertuhan dan
memiliki sifat-sifat humanistik.12 Dalam ilmu pengetahuan di dunia islam
pertengahan ilmu pengetahuan berusaha menjawab tentang hakikat alam.
Artinya dalam proses pendidikan memandang manusia dan alam merupakan
sesuatu yang memiliki keterkaitan erat dengan proses pendidikan.
Contohnya ontologinya fenomena alam, seperti ontologi terbentuknya air
hujan. Fungsi air hujan Ada banyak sekali manfaat hujan untuk manusia
seperti mebantu pertanian, menyirami tanaman padi, sayuran dan buah dapat
tumbuh dengan baik.
2. Tinjauan Epistemologi Ilmu Pengetahuan di Dunia Islam Era Pertengahan
Epistemologi atau teori ilmu pengetahuan merupakan kajian yang
berguna, karena ia membahas aspek kehidupan manusia yang amat
fundamental yaitu ilmu pengetahuan. Epistemologi juga dapat diartikan
sebagai bagian yang mengkaji dengan penciptaan pengetahuan yang
memiliki fokus pada bagaimana pengetahuan tersebut diperoleh dan
bagaimana caranya mampu menyelidiki suatu hal yang valid, Epistemologi
mengkaji secara filosofis tentang asal, struktur, metode, validitas dan
tujuan13. Contoh Epistemologi Misalnya dalam kehidupan sehari-hari, kita
pasti dekat dengan cara mencari makan atau mendapatkan makanan.
Pertanyaannya adalah, bagaimana sodara tahu bahwa benda itu merupakan
makanan dan bisa dimakan? Berdasarkan hal tersebut, maka apa yang
sodara pikirkan dan anggap sebagai makanan merupakan makanan. Sodara
pasti memiliki pengetahuan dan sudah bisa menangkap melalui panca indera
bahwa hal tersebut merupakan makanan, sehingga ilmu yang Anda peroleh
merupakan ilmu yang tepat untuk mengetahui bahwa itu merupakan
makanan
12
Syar’i, Ahmad. Filsafat Pendidikan Islam. (Palangka Raya: CV. Narasi Nara, 2005). hal
17
13
Syar’i, Ahmad. Filsafat Pendidikan Islam. (Palangka Raya: CV. Narasi Nara, 2005). hal
18
12
3. Tinjauan Aksiologi Ilmu Pengetahuan di Dunia Islam Era Pertengahan
Dijelaskan bahwa aksiologi adalah kegunaan ilmu pengetahuan bagi
kehidupan manusia, kajian tentang nilai-nilai khususnya etika. Sehingga
secara mendasar, aksiologi merupakan sebuah penjelasan tentang kegunaan
ilmu pengetahuan bagi manusia.

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

13
Sejarah Islam dapat dibagi ke dalam tiga periode, yang dimulai dari
Periode Klasik (650-1250), Abad Pertengahan (1250-1800), dan Periode
Modern (1800-sekarang). Periode Abad Pertengahan Islam dimulai saat
Bani Abbasiyah runtuh pada 1258 hingga timbul kebangkitan kembali
pada sekitar abad ke-19. Pada Abad Pertengahan, berbagai krisis yang
sangat kompleks menerpa dunia Islam hingga mengakibatkan
kemunduran. Periode Abad Pertengahan ini dapat dibagi lagi ke dalam dua
pembabakan, yaitu Masa Kemunduran (1250-1500) dan Masa Tiga
Kerajaan Besar (1500-1800).
Berikut ini faktor-faktor yang menyebabkan Islam mengalami
kemunduran pada tahun 1250-1800.
a. Kurangnya rasa tanggung jawab para pemimpin negara akan pentingnya
menjaga wilayah kekuasaan yang luas.
b. Persoalan penduduk yang heterogen menyulitkan penyatuan dalam negara
Lemahnya sikap para pemimpin negara.
c. Krisis ekonomi yang dialami oleh negara Islam.
d. Merosotnya moral para pemimpin yang berpengaruh pada kedaulatan
negara.
e. Tidak ada perkembangan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi
Konflik antara kerajaan Islam dengan Kristen.
f.. Sistem peralihan kekuasaan yang menimbulkan perselisihan antar umat
Islam.
Setelah Masa Kemunduran, umat Islam di wilayah lain masih
berusaha bangkit, dibuktikan dengan keberadaan tiga dinasti besar. Tiga
dinasti besar yang dimaksud yaitu, Turki Utsmani di Turki (1288-1924),
Dinasti Safawiyah di Persia (1501-1736), dan Dinasti Mughal di India
(1526-1857). Periode ini kerap disebut masa Tiga Kerajaan Besar, yang
berdiri sebagai simbol kebangkitan peradaban Islam setelah runtuhnya
Bagdad. Turki Utsmani bersama dengan Safawiyah dan Mughal menjadi
pilar kebangkitan peradaban Islam. Meski demikian, eksistensi ketiganya
tidak berlangsung lama.
14
Pada Abad Pertengahan, Islam bukan hanya mundur dalam segi
kekuatan militer dan wilayah, tetapi juga dalam hal ilmu pengetahuan. Salah
satu efek kemunduran Islam adalah stagnasi ilmu pengetahuan dan
teknologi. Karena itu, pada fase kemunduran, tidak ada sosok cendekiawan
dan ilmuwan muslim yang berhasil tampil mengagumkan, sebagaimana para
pelopor kejayaan Islam di era Klasik.
Tinjauan Ontologi, Epistimologi dan Aksiologi Ilmu Pengetahuan di Islam
Era Pertengahan antara lain adalah; Tinjauan Ontologi : Perkembangan Ilmu
berfokusn pada fenomena Alam, Tinjauan Epistimologi : Pengetahuan tentang Ilmu
yang dimiliki manusia, Tinjauan Aksiologi : Bagaimana penggunaan ilmu dan
etika..

15
DAFTARPUSTAKA

Pulungan, Suyuthi. 2017. Sejarah Peradaban Islam. Jakarta: Amzah.


Slamet Santoso. 2004.Dinamika Kelompok Sosial. Jakarta: Bumi
Aksara.
Soelaiman, Darwis. 2019. Filsafat Ilmu Pengetahuan Perspektif Barat dan Islam.
Bandar Publishing: Kota Banda Aceh
Syar’i, Ahmad.2005. Filsafat Pendidikan Islam. Palangka Raya: CV.
Narasi Nara
Jurnal,
Budin,Alfi. https://afidburhanuddin.wordpress.com/2013/09/23/sejarah-filsafat-
abad-pertengahan/ dikutif pada minggu 23 oktober 2022, pukul 14.10 wib
Dhyifa, Faizhttps://id.scribd.com/document/24816536/Dinamika-Peradaban-
Islam-periode-pertengahan, jurnal dikutif pada minggu 20 oktober 2022,
pukul 14.18 wib
Kuhn, TS. 1962. The Structure of Scientific Revolution Bandung: Rosda Karya
https://mahasiswa.ung.ac.id/921412177/home/2013/3/14/
pengetahuan__amp__ilmu.html_jurnal dikutif pada minggu 23 oktober
2022, pukul 12.30 wib
Irfan. Jurnal As-Salam. vol. 1, no. 2, 2016, ISSN 2528-1402
https://www.neliti.com/id/publications/293622/peranan-baitul-hikmah-
dalam-menghantarkankejayaan-daulah-abbasiyah, dikutif pada sabtu 22
oktober 2022, pukul 09.23 wib
Valintino. https://id.scribd.com/doc/9227600/Perkembangan-Islam-Pada-Abad-
Pertengahan, jurnal dikutif pada minggu 21 oktober 2022, pukul 10.16 wib

16

Anda mungkin juga menyukai