Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH SEJARAH PERADABAN ISLAM

‘‘ Pengantar Sejarah Peradaban Islam ’’

Disusun Oleh

Kelompok I :

Rizki Ade Afriyanti (1907026010)


Widyastuty Culis Setianingrum (1907026015)
Shinta Furry Anggareni (1907026016)

Kelas : Gizi 5A
Mata Kuliah : Sejarah Peradaban Islam
Dosen : Dr. Widiastuti, M. Ag

PROGRAM STUDI GIZI


FAKULTAS PSIKOLOGI DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2021
DAFTAR ISI

BAB I ......................................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN .................................................................................................................... 3
A. Latar Belakang .............................................................................................................. 3
B. Rumusan Masalah ........................................................................................................... 3
C.Tujuan ............................................................................................................................... 4
BAB II ....................................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN ....................................................................................................................... 5
A. Arti Sejarah, Peradaban dan Islam ............................................................................ 5
B. Diskursus Kebudayaan dan Peradaban ..................................................................... 7
C. Hubungan Al-Qur’an dan Hadist dengan Peradaban .............................................. 8
D. Metodologi Penulisan Sejarah ................................................................................... 10
BAB III.................................................................................................................................... 15
PENUTUP............................................................................................................................... 15
Kesimpulan ......................................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 16

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menurut etimologi sejarah berasal dari bahasa Arab “syajaratun” yang artinya
“pohon”. Sedangkan dalam bahasa Inggris sejarah disebut dengan “history” yang
berarti masa lalu manusia. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia “sejarah” memiliki
makna (1) asal-usul (keturunan) silsilah; (2) kejadian dan peristiwa yang benar-benar
terjadi pada masa lampau; riwayat, (3) pengetahuan atau uraian tentang peristiwa dan
kejadian yang benar-benar terjadi di masa lampau. Islam menaruh perhatian besar
terhadap studi sejarah dengan Al-Qur’an sebagai sumber inspirasi, pedoman hidup
dan sumber tata nilai bagi umat islam.
Eksistensi dalam peradaban manusia dapat menentukan kemajuan ataupun
kemunduran sebuah peradaban itu sendiri. Peradaban yang diartikan sebagai sesuatu
yang bukan merupakan bagian dari kebutuhan pokok, melainkan hal-hal yang berada
di luar kebutuhan pokok manusia. Peradaban Islam dalam bahasa Arab “ats-tsaqafah”
yang berarti kebudayaan. Akan tetapi dalam Bahasa Inggris terdapat perbedaan
pengertian antara kedua istilah tersebut, yakni istilah “civilization” untuk peradaban
dan “culture” untuk kebudayaan. Berbicara tentang peradaban, terdapat beberapa
klasifikasi atau pengelompokan dari peradaban. Salah satunya yaitu sejarah peradaban
Islam yang menjadi salah satu penyumbang sejarah di dunia (Nasution Syamruddin,
2017).
Pada abad pertengahan, peradaban Islam mulai berkembang dan
mendominasi. Islam pun menjadi “pusat kiblat” banyaknya masyarakat Eropa yang
mulai meniru budaya Islam ini menjadikan Islam mencapai puncak masa kejayaannya
yang disebut sebagai “The Gold Age of Islam” atau diartikan sebagai masa keemasan
Islam.

B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi sejarah, peradaban dan Islam ?
2. Bagaimana diskursus kebudayaan dan peradaban ?
3. Bagaimana hubungan Al-Qur’an dan Hadist dengan peradaban ?
4. Bagaimana metodologi penulisan sejarah ?

3
C. Tujuan
1. Mahasiswa dapat mengetahui definisi sejarah, peradaban dan Islam.
2. Mahasiswa dapat mengetahui bagaimana diskursus kebudayaan dan peradaban.
3. Mahasiswa dapat mengetahui apa hubungan Al-Qur’an dan Hadist dengan
peradaban.
4. Mahasiswa dapat mengetahui bagaimana metodologi penulisan sejarah.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Arti Sejarah, Peradaban dan Islam

1. Definisi Sejarah
Menurut Amin (2015:1) sejarah berasal dari bahasa Arab “syajaratun” yang
artinya “pohon”. Jika digambarkan secara sistematik, sejarah hampir sama dengan
pohon karena memiliki cabang dan ranting. Dimana pohon awalnya berasal dari
sebuah bibit, yang kemudian tumbuh dan berkembang, lalu layu hingga menjadi
tumbang. Begitu pula pada peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam sejarah
peradaban Islam ini yang juga mengalami masa pertumbuhan, perkembangan, lalu
kemunduran dan kehancuran. Sedangkan dalam bahasa Inggris sejarah disebut
dengan “history” yang berarti masa lalu manusia. Dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia “sejarah” memiliki makna (1) asal-usul (keturunan) silsilah; (2)
kejadian dan peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau; riwayat, (3)
pengetahuan atau uraian tentang peristiwa dan kejadian yang benar-benar terjadi
di masa lampau (Zakariya M. D., 2018).
Sejarah jika dibagi berdasarkan pembagian waktu maka dapat diartikan
menjadi arti sempit dan arti luas. Dalam arti sempit sejarah dimulai pada saat
manusia mengenal tulisan, sedangkan dalam arti luas sejarah merupakan
pengetahuan yang berhubungan dengan peristiwa dan kejadian yang benar-benar
terjadi pada masa lalu, termasuk masa prasejarah. Salah satu sejarawan Indonesia
yaitu Kartono Kartodirjo dalam bukunya membagi pengertian sejarah ini menjadi
dua yaitu, pengertian sejarah secara subjekti dan secara objekif. Pada arti subjektif
sejarah adalah suatu kontruk, yakni bangunan yang disusun oleh seorang penulis
sebagai uraian atau cerita. Uraian atau cerita ini merupakan suatu kesatuan yang
menggambarkan gejala sejarah, baik dari proses maupun struktur, kesatuannya
menunjukkan koherensi dimana yang berarti keterkaitan antara bagian yang satu
dengan yang bagian lainnya, sehingga memiliki satu kesatuan yang utuh. Disebut
subjektif karena sejarah memuat unsur dan isi subjek. Lalu pada arti objektif
sejarah adalah menunjuk kepada kejadian atau peristiwa itu sendiri, yakni proses
sejarah dan aktualisasinya. Dimana kejadian yang sudah terjadi tidak dapat

5
terulang lagi di kemudian hari. Manusia memiliki kesempatan sekali saja saat
mengalami suatu kejadian (Sewang Anwar, 2017).

2. Definisi Peradaban
Peradaban Islam dalam bahasa Arab “ats-tsaqafah” yang berarti kebudayaan.
Akan tetapi dalam Bahasa Inggris terdapat perbedaan pengertian antara kedua
istilah tersebut, yakni istilah “civilization” untuk peradaban dan “culture” untuk
kebudayaan. Berbicara tentang peradaban, terdapat beberapa klasifikasi atau
pengelompokan dari peradaban. Salah satunya yaitu sejarah peradaban Islam yang
menjadi salah satu penyumbang sejarah di dunia. Peradaban Islam merupakan
hasil cipta karsa dan rasa bersama dari orang-orang yang berada dalam wilayah
kekuasaan pemerintahan Islam tanpa memperhatikan asal, bangsa, agama dan
lainnya.
Bila kita melihat apa yang dikemukakan oeh sejarawan, hal-hal yang mereka
golongkan kebudayan Islam adalah keseluruhan dari hasil cipta, karya, karsa dan
rasa manusia yang :
- Muslim
- Disemangati ajaran Islam
- Non Muslim yang berada dalam pemerintahan Islam
- Hasil-hasil itu ada yang sesuai dan ada yang tidak sesuai dengan ajaran
Islam.

Keempat hal yang dikemukakan ini bukan merupakan definisi dari peradaban
Islam, tetapi merupakan catatan atas hal-hal yang dimasukkan ke dalam sebutan
peradaban Islam. Kita menyaksikan para ahli memasukkan segala cipta, karya
rasa dan karsa kaum muslimin atau orang-orang non Islam yang dalam
pemerintahan Islam, aktivitas untuk menghasilkan atau perintah untuk
menghasilkan itu di dorong oleh ajaran Islam, hasil aktifitas yang dicatat sebagai
peradaban Islam itu ada yang sejalan dengan ajaran Islam tapi adapula yang tidak
sesuai, seperti karya-karya filasafat yang kemudian dituduh alghazali dapat
mengkafirkan manusia dan sekaligus mengingkari kenabian. Semua itu dicatat
sejarawan sebagai peradaban Islam terlepas dari kriteria atau batasan peradaban
Islam (Rohani Laila dan Achiriah, 2018).

6
3. Definisi Islam
Islam merupakan salah satu agama yang telah membawa bangsa Arab yang
semula berada di zaman jahiliyah, terkebelakang, bodoh, tidak dikenal dan
diabaikan oleh bangsa-bangsa lain sekarang telah menjadi bangsa yang maju serta
berperadaban. Pengaruh Islam sangat cepat untuk bergerak mengembangkan
dunia menggunakan suatu kebudayaan dan peradaban yang sangat penting artinya
di dalam sejarah manusia sampai dengan sekarang. Agama Islam memang
berbeda dengan agama lain, Islam bukanlah kebudayaan melainkan yang
menimbulkan kebudayaan. Landasan “peradaban Islam” merupakan “kebudayaan
Islam” pada wujud idealnya, sedangkan “kebudayaan Islam” merupakan agama
Islam. Dapat dikatakan bahwa agama Islam itu melahirkan kebudayaan (Nasution
Syamruddin, 2013).

B. Diskursus Kebudayaan dan Peradaban


Dalam bahasa Arab peradaban Islam berasal dari kata “al-hadlarah al-
Islamiah”. Di berbagai negara, baik negara Arab maupun Barat mengaggap bahwa
kata kebudayaan (Arab, al-tsaqafah ; Inggris, culture) dan peradaban (Arab, al-
hadlarah ; Inggris, civilization) memilki persamaan. Seiring dengan perkembangan
ilmu Antropologi, kebudayaan dan peradaban memiliki makna yang berbeda.
Kebudayaan merupakan bentuk dari ungkapan yang mengandung semangat suatu
masyarakat, dan lebih banyak direfleksikan dalam seni, sastra, religi (agama), dan
moral. Sedangkan peradaban merupaka n manifestasi mengenai kemajuan mekanis
dan teknologis , yang terefleksi dalam bidang politik, ekonomi, dan teknologi
(Syaraqawi, 1986;5).
Menurut M. Abdul Karim kebudayaan merupakan usaha otak manusia atau
akal budi. Sedangkan, peradaban merupakan adab yang berasal dari bahasa Jawa
Kawi yang berarti kesopanan, hormat-menghormati, budi bahasa , etiket, dan lain-
lain. Dengan penjelasan bahwa culture (kebudayaan) merupakan sikap batin dan sifat
yang bersumber dari jiwa manusia yakni usaha-usaha dalam mempertahankan hekekat
dan kebebasan sebagai makhluk hidup agar menjalani hidup lebih mudah dan Indah.
Civilization (peradaban) merupakan sutu aktivitas lahir yang umumnya digunakan
untuk menyebut bagian dan unsur-unsur dari kebudayaan secara halus, maju dan

7
indah. Seperti kesenian, ilmu pengetahuan, adat sopan santun, serta suatu
keorganisasian.
Adanya suatu peradapan ditandai dengan lahirnya kota-kota besar,
masyarakat yang telah memiliki keahlian dalam bidang tertentu seperti bidang
industry, memiliki politik dan kekuasaan yang tertib, serta memiliki suatu karya seni
yang indah. Sedangkan budaya sebagai perilaku, akal dan budi manusia yang
bersumber dari diri manusia memerlukan proses dalam mengembangkan cipta, krasa
dan rasa manusia. Sehingga peradaban merupakan manifestasi dari kebudayaan.
Sejak dahulu, agama islam merupakan pelopor dalam perdaban di dunia.
Peradaban islam memiliki beberapa pengertian yang berbeda pertama ; kemajuan
perkembangan dan kemajuan suatu periode kekuasaan Islam dimulai dari periode
Nabi Muhammad hingga kekuasaan saat ini, kedua ; hasil-hasil kejayaan yang telah
dicapai oleh umat islam seperti sastra, ilmu pengetahuan dan kesenian, ketiga ;
dengan majunya sistem politik dan kekuasaan islam memberikan dampak besar bagi
kehidupan yakni melindungi pandangan hidup islam yang berkaitan dengan ibadah,
penggunaan bahasa, maupun kebiasaan hidup masyarakat.

C. Hubungan Al-Qur’an dan Hadist dengan Peradaban


Islam merupakan agama yang telah berkembang selama berbad-abad dan
menyimpan berbagai peristiwa-peristiwa sejarah yang perlu dikaji dari berbagai sudut
pandang (perspektif). Peristiwa-peristiwa yang telah terjadi meliputi ajaran,
pemikiran, social, politik, ekonomi, budaya, dan lainnya yang merupakan bahan
(obyek material) dalam mengkaji sejarah islam. Selain itu islam merupakan agama
yang fleksibel serta terbuka terhadap peradaban luar islam. Seperti kegiatan mencari
ilmu dunia sudah dilakukan sejak masa Nabi Muhammad saw., yang dilakukan oleh
para sahabat sehingga timbul pentingnya pemikiran islam.
Agama islam secara umum dapat dipahami sebagai suatu sistem kepercayaan dan
tindakan yang didasarkan pada wahyu Allah (Al-Qur’an), yang juga dijelaskan pada
sabda-sabda Nabi Muhammad saw. (Al-Hadist), kemudian dikembangkan menjadi
pandangan hidup bagi pemeluknya melalui perantara pemikiran-pemikiran para
ulama. Sehingga hal tersebut menjadi realitas kehidupan umat islam dalam keragaman
paham, tindakan, komunitas, dan lingkungan.
Keberadaan Al-Qur’an merupakan sumber utama dan terpenting dalam
menentukan karakteristik suatu peradaban. Hal tersebut sejalan dengan pendapat

8
Bernard Lewis yang mengatakan bahwa unsur pokok suatu peradaban adalah agama.
Huntington juga menuliskan bahwa agama merupakan karakteristik sentral yang
menentukan peradaban dikarenakan agama merupakan pondasi dari peradaban pada
generasi berikutnya. Al-Qur’an merupakan kitab Allah yang telah disempurnakan,
Allah berfirman dalam surah al-An’am ayat 38 ;

ِ ‫طنَا فِى ْال ِكت‬


َ ‫ب ِم ْن‬
ٍ‫ش ْيء‬ ٓ َّ ‫ض َو َْل ۤط ِٕى ٍر ي َِّطي ُْر ِب َجنَا َح ْي ِه ا‬
ْ ‫ِْل ا ُ َم ٌم ا َ ْمثَالُ ُك ْم ۗ َما فَ َّر‬ ِ ‫َو َما ِم ْن دَ ۤا َّب ٍة فِى ْاْلَ ْر‬
َ‫ث ُ َّم اِلى َر ِب ِه ْم يُحْ ش َُر ْون‬
Artinya : “ Dan tidak ada seekor binatang pun yang ada di bumi dan burung-burung
yang terbang dengan kedua sayapnya, melainkan semuanya merupakan umat-umat
(juga) seperti kamu. Tidak ada sesuatu pun yang Kami luputkan di dalam Kitab,
kemudian kepada Tuhan mereka dikumpulkan.”
Melaui ayat tersebut menjelaskan bahwa Allah telah menyebutkan segala sesuatu
yang dapat membawa manusia hidup dalam kebajikan dan kesejahteraan, bahkan
segala sesuatu yang telah disyariatkan kepada manusia bersifat jelas dan berlaku
secara universal, sesuai dengan situasi dan kondisi zaman , tempat dan ruang
kehidupan manusia.
Hadist berasal dari akar kata bahasa arab hadatsa-yahdutsu-hudutsan-wahadatsah
yang memilki ari al-jadid yakni baru. Dalam kamus ilmu hadis disebutkan bahwa
hadis merupakan sesuatu yang disandarkan kepada Nabi Muhammad saw., baik
berupa perkataan, perbuatan, pernyaatan (taqir) maupun yang lainnya. Menurut
muhadditsin hadis merupakan segala perkataan Nabi Muhammad saw., yang
mencakup perbuatan dan ihwalnya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hadist
merupakan segala sesuatu, baik perkataan, perbuatan, persetujuan, sifat, hal ihwal,
hammi dan lainnya yang disandarkan kepada Nabi Muhammad saw. Hadist sebagai
sumber peradaban karena di dalam kitab-kitab hadist mendorong manusia untuk
bersikap modernis (kemajuan zaman).
Islam datang untuk mengeluarkan manusia dari kegelapan menuju ke jalan yang
terang (benar). Al-Qur’an dan hadis memuat ajaran yang diberi nama al-wa’yu al-
hadlari (kesadaran peradaban) atau dapat juga diungkapkan dengan sebutan al-fiqh
al- hadlari merupakan fiqih peradaban yang menghantarkan manusia dari
pemahaman yang dangkal dan primitive menuju pemahaman yang luas mengenai
alam dan kehidupan, dari akal yang jumud (statis ) menuju akal yang dinamis, dari

9
pemikiran taklid menuju kepada pemikiran bebas dan merdeka, dari pemikiran mistik
berubah kepada pemikiran ilmiah yang menggunakan bukti dan dalil, serta dari
pemikiran fanatic berubah menjadi pemikiran yang toleran. Perilaku kebudayaan
dapat tercermin dalam segala hal yang dapat meningkatkan kualitas individu dan
masyarakat, meningkatkan spiritual dengan ibadah, peningkatan intelektual dengan
ilmu pengetahuan, peningkatan ekonomi fisik, social dan material sehingga
menciptakan kemajuan dalam peradaban.

D. Metodologi Penulisan Sejarah


Penulisan sejarah merupakan bentuk dan proses dari pengkisahan atas
peristiwa-peristiwa masa lampau umat manusia. Pengkisahan dalam sebuah sejarah
bersifat subjektif, hal tersebut dikarenakan setiap orang memiliki sudut pandang yang
berbeda terhadap suatu peristiwa yang terjadi. Seiring dengan perkembangan dan
kemajuan ilmu pengetahuan (IPTEK) sejarah dikategorikan dalam disiplin ilmu
menunjukan fungsinya yang sejajar dengan ilmu disiplin lainnya bagi kehidupan
manusia pada masa kini dan masa mendatang.
Secara sederhana dalam upaya penulisan sejarah terdapat dua implikasi
metodologis yaitu : pertama, keharusan menggunakan metode studi sejarah yang
lebih problem oriented (bersifat ilmiah). kedua, penjelasan serta penelaahan sejarah
didasarkan pada analisa yang bersifat social-scientific. Metodologi sebagai ilmu
tentang metode sesungguhnya yang bermuara pada pendekatan yang hanya dapat
dioperasionalkan dengan bantuan seperangkat konsep dan teori. Sehingga perlu
adanya pendekatan dalam menyusun gambaran suatu peristiwa ditinjau dari sudut
pandang, dimensi dan unsur-unsur yang diungkapkan.
Adapun dalam penulisan sejarah, demikian pula dalam sejarah peradaban
Islam, metode yang digunakan adalah metode deskriptif, komparatif dan analisis
sintesin.
1) Metode deskriptif
Dengan metode ini ditunjukkan untuk menggambarkan adanya peradaban Islam
tersebut, maksudnya ajaran Islam sebagai agama samawi yang dibawa Nabi
Muhammad SAW yang berhubungan dengan peradaban diuraikan sebagaimana
adanya, dengan tujuan untuk memahani yang terkandung dalam sejarah tersebut.
2) Metode Kompratif

10
Metode yang berusaha membandingkan sebuah perkembangan peradaban Islam
dengan peradaban Islam lainnya. Melalui metode ini dimaksudkan bahwa ajaran-
ajaran Islam tersebut dikomparasikan dengan fakta-fakta yang terjadi dan
berkembang dalam waktu serta tempat-tempat tertentu untuk mengetahui adanya
persamaan dan perbedaan dalam suatu permasalahan tertentu. Dengan demikian,
dapat diketahui pula adanya garis tertentu yang menghubungkan peradaban Islam
dengan peradaban yang dibandingkan.
3) Metode Analisis sintesis
Metode ini dilakukan dengan melihat sosok peradaban Islam secara lebih kritis,
ada analisis dan bahasan yang luasserta kesimpulan yang spesifik. Dengan
demikian, akan tampak adanya kelebihan dan kekhasan peradaban Islam. Hal
tersebut akan lebih jelas dengan adanya pendekatan sintesis yang dimaksudkan
untuk memperloeh kesimpulan yang diambil untuk memperoleh suatu keutuhan
dan kelengkapan kerangka pencapaian tujuan serta manfaat penulisan sejarah
peradaban Islam.
Untuk memperoleh data yang akurat terkait sejarah dibutuhkan ilmu-ilmu
pendukung yang akan memperkuat keberadaan sejarah tersebut. Adapun ilmu tersebut
terbagi menjadi Ilmu-ilmu dasar sejarah (auxillary disciplines) dan Ilmu-ilmu bantu
sejarah (auxillary sciences). Adapun ilmu Bantu sejarah meliputi :
1) Paleografi.
Adalah pengetahuan mengenai tulisan-tulisan kuno. Melalui paleografi ini
dapat diketahui beberapa hal yaitu :
a. Bentuk tulisan misal tulisan Arab seperti : tumar, nasakhi, tsulus, farisi,
magribi, ghubar, diwani dan lainnya.
b. Cara membaca tulisan kuno seperti tulisan mesir pada piramida, tulisan
arab sebelum Islam, tulisan Ibrani, tulisan jawa dengan bahasa sansekerta
maupun tulisan kuno lainnya.
c. Kapan dan dimana tulisan itu dibuat, sebab tulisan mengalami perubahan-
perubahan, baik karena waktu maupun tempat yang berbeda.
2) Diplomatik
Diplomatik adalah suatu cabang pengetahuan yang menyelidiki tanggal,
tempat serta keaslihan dokumendokumen tertulis.
3) Epigrafi

11
Epigrafi adalah cabang pengetahuan mengenai inskripsi atau tulisan yang
terdapat dalam monument, baik mengenai teknik penulisan/pembuatan
maupun isi teksnya.
4) Kronologis
Kronologis adalah cabang pengetahuan yang membahas tentang masalah
kesatuan waktu, seperti kalender Julius (model lama) dan Gregorius (model
baru) dalam kalender masehi, tahun hijriyah dalam Islam (1 H = 622 M),
tahun saka (1 saka = 78 M).
5) Sigilografi
Sigilografi merupakan pengetahuan mengenai segel yang dipergunakan oleh
para raja, khalifah, gubernur, dan lainnya. Dengan mengetahui bentuk segel
dan cara penggunaanya, maka akan diketahui apakah dokumen tersebut asli
atau palsu.
6) Heraldry
Heraldry merupakan pengetahuan tentang tandatanda atau symbol istimewa
yang terdapat dalam stempel, baju besi, pakaian para pembesar, pada bendera
dan pakaian tentara.
7) Numismatik
Numismatic merupakan pengetahuan untuk mengadakan klasifikasi dan
menguraikan secara deskriptif mengenai mata uang menurut negeri atau
zamanya, termasuk didalamnya adalah medali.
8) Genealogi
Genealogi merupakan pengetahuan mengenai asal usul dan silsilah termasuk
juga daftar para pembesar dan pegawai. Bangsa Arab sangat mementingkan
silsilah ini, sehingga ada buku khusus untuk mencari silsilah.
Sejarah peradaban merupakan uraian sistematis dari segala sesuatu
yang telah dipikirkan dan dikerjakan dalam lapangan peradaban pada waktu
yang telah lampau. Didalam memahami sejarah peradaban tersebut dibutuhkan
ilmu Bantu sejarah meliputi
a) Geografi
Geografi merupakan peristiwa sejarah yang memiliki lingkup ruang
dan waktu, dalam konteks ruang dimensi geografi sangat penting.
Bahkan dalam konteks perluasan wilayah kekuasaan dan penyebaran

12
suatu agama tidak mungkin dapat dijelaskan dengan baik, jika tidak
mengetahui geografinya.
b) Sosiologi
Sosiologi timbulnya akibat adanya dinamika kehidupan berawal dari
interaksi seseorang yang terjadi dalam kehidupan antara individu
maupun antara golongan. Proses mobilitas social hendaknya
berorientasi pada kemaslahatan, baik dunia maupun akherat. Karena
mobilitas social berpengaruh pada system peradaban Islam dan
kebijakan peradaban Islam yang digunakan pada perkembangan
peradaban Islam selanjutnya.
c) Antropologi
Antropologi dan sejarah memiliki obyek kajian yang sama yaitu
manusia. Metode dalam antropologi dapat membantu beberapa
masalah yang dihadapi oleh sejarawan. Berkaitan dengan peradaban,
maka ada sejarah peradaban dan ada pula antropologi budaya. Dalam
melakukan kajian sejarah peradaban dapat menggunakan konsep
antropologi budaya dalam berbagai aspek yaitu : norma, adat istiadat,
tingkat peradaban, gaya hidup dan lain-lain.
d) Arkeologi
Arkeologi berbicara tentang warisan masa lampau yang berupa benda,
bangunan, dan momentum yang berada dipermukaan tanah. Arkeologi
memberikan bahan tentang kurun waktu yang tidak mewariskan bahan
tertulis atau kurang tertulis. Dalam konteks ini arkeologi bersifat
melengkapi, meskipun hanya bersifat melengkapi, bagi sejarah
kebudayaan dan peradaban arkeologi sangat penting keberadaanya.
Sebab arkeologi dapat mengungkapkan peradaban materiel masa
lampau, seperti pembentukan kota, struktur perumahan, perabot rumah
tangga, pakaian, perhiasan, alat kerja, senjata bahkan pengetahuan
tentang agama.
e) Ilmu Sejarah.
Sejarah adalah kisah dan peristiwa masa lampau umat manusia. Ilmu
sejarah dipelajari untuk diambil dari sebuah sejarah, jika ada nilai
positifnya dapat dikembangkan dalam kemodernan peradaban, tetapi

13
jika sebaliknya hal yang sudah tidak sesuai dengan perkembangan
zaman dapat dijadikan sebagai pengetahuan.

14
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan
Sejarah Peradaban Islam merupakan suatu keterangan mengenai pertumbuhan dan
perkembangan peradaban Islam dari satu waktu ke waktu lain, sejak zaman lahirnya Islam
sampai sekarang. Dalam bahasa Arab peradaban Islam berasal dari kata “al-hadlarah al-
Islamiah”. Di berbagai negara mengaggap bahwa kebudayaan dan peradaban memilki
persamaan. Namun, seiring dengan perkembangan ilmu Antropologi, kebudayaan dan
peradaban memiliki makna yang berbeda.
Al-Qur’an dan hadist merupakan dasar yang membentuk peradaban Islam. Keduanya
mensyariatkan untuk mempelajari setiap bidang ilmu pengetahuan, akidah, politik,
masyarakat, ekonomi, tarbiyah, akhlak, dan lain-lain yang meliputi peradaban Islam dalam
setiap sisi kehidupan. Al-Qur’an dan hadist dijadikan dasar dalam membentuk peradaban
Islam dikarenakan Al-Qur’an dan hadist merupakan sumber hukum Islam dan di dalamnya
juga membicarakan sejarah dan kisah-kisah.
Penulisan sejarah merupakan bentuk dan proses dari pengkisahan atas peristiwa-
peristiwa masa lampau umat manusia. Pengkisahan dalam sebuah sejarah bersifat subjektif,
hal tersebut dikarenakan setiap orang memiliki sudut pandang yang berbeda terhadap suatu
peristiwa yang terjadi. Seiring dengan perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan
(IPTEK) sejarah dikategorikan dalam disiplin ilmu menunjukan fungsinya yang sejajar
dengan ilmu disiplin lainnya bagi kehidupan manusia pada masa kini dan masa mendatang.

15
DAFTAR PUSTAKA

Abdurahman, D. 2011. METODOLOGI PENELITIAN SEJARAH ISLAM. Yogyakarta:


Ombak.

Feri Eko Wahyudi, M.A. 2019. HADIS SEBAGAI SUMBER PERADABAN. Palopo: ejournal
IAIN Palopo.

Herlinawati. 2016. PERANAN HADIS DALAM PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN


DAN PERADABAN. Al-Ittihad Jurnal Pemikiran dan Hukum Islam, 42-58.

Inrevolzon. 2013. KEBUDAYAAN DAN PERADABAN. Kebudayaan dan sastra Islam, 1-8.

Masyuri, A.A. 2015. AL-QUR’AN DAN PERADABAN MANUSIA. al-burhan, 145-164

Nasution Syamruddin. 2013. SEJARAH PERADABAN ISLAM. Pekanbaru: Yayasan Pusaka


Riau

Nasution Syamruddin. 2017. SEJARAH PERKEMBANGAN PERADABAN ISLAM. Riau: Asa


Riau (CV. Asa Riau)

Rohani Laila dan Achiriah. 2018. SEJARAH PERADABAN ISLAM. Medan: PERDANA
PUBLISHING

Sewang Anwar. 2017. BUKU AJAR Sejarah Peradaban Islam.

Sewing, A. 2015. BUKU AJAR: SEJARAH PERADABAN ISLAM. Parepare: STAIN.

Wahid, A. 2012. AL-QUR’AN SUMBER PERADABAN. Jurnal Ushuluddin, 111-123.

Zakariya M. D. 2018. SEJARAH PERADABAN ISLAM (Prakenabian hingga Islam di


Indonesia). Malang: CV. Intrans Publishing

Zakariya, D.M. 2018. SEJARAH PERADABAN ISLAM PRAKENABIAN HINGGA ISLAM DI


INDONESIA. Malang: CV. Interans Publishing.

16

Anda mungkin juga menyukai