Dosen Pengampu:
Disusun Oleh:
Kelompok 8
Nora Fina Feby Amalia (23 02 3 1 0026)
Moh. Rizky Nur Rachman (23 02 3 1 0010)
Fikri Maulana rahman (23 02 3 1 0032)
Kelas: Informatika A 23
Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, shalawat serta salam tetap
tercurahkan kepada Nabi Muhammad Saw. beserta keluarga, sahabat, dan seluruh
pengikutnya hingga akhir zaman. Atas berkat karunia-Nya, kami telah selesai
menyusun makalah yang BERJUDUL “Aspek Sejarah dan Kebudayaan Islam”.
Makalah kami susun guna menyelesaikan tugas kuliah dari mata kuliah
Religion dengan dosen pengampu Ibu Any Sani’atin, S.HI., M.H. Adapun ruang
lingkup pembahasan dalam makalah ini meliputi aspek sejarah dan kebudayaan
Islam.
Penulis menyadari bahwa makalah ini tidak dapat terselesaikan tanpa adanya
dukungan, bantuan, bimbingan, dan nasehat dari berbagai pihak dalam
penyusunannya. Pada kesempatan kali ini penulis menyampaikan terima kasih
setulusnya kepada:
2. Ibu Any Sani’atin, S.HI., M.H. selaku dosen pengampu mata kuliah
Religion.
3. Teman-teman yang telah mendukung selesainya makalah ini tepat
waktu.
Penulis
1
DAFTAR ISI
2
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam Islam kita juga mempelajari tentang sejarah dan kebudayaan Islam,
bagaimana peradaban Islam pada masa lalu dan kebudayaan yang berkembang saat
itu. Al-Qur’an sebagai kitab suci umat Islam memerintahkan umatnya untuk
memperhatikan sejarah. Seperti halnya yang dijelaskan dalam QS. Ar-Rum [30]: 9,
“Apakah mereka tidak berjalan di muka bumi ini sehingga mereka dapat melihat
bagaimana kesudahan (sejarah) orang-orang sebelum mereka.” Dan Qs. Yusuf
[12]: 111, “Sungguh, pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang
yang mempunyai akal. (Al-Qur’an) itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, tetapi
membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya, menjelaskan segala sesuatu, dan
(sebagai) petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.”
Pada makalah ini penulis akan membahas mengenai pengertian dan manfaat
mempelajari sejarah dan kebudayaan Islam, maka dari itu penulis mengangkat judul
“Aspek Sejarah dan Kebudayaan Islam”.
3
1. Apa pengertian sejarah dan kebudayaan Islam ?
1. Bagi Dosen
Manfaat bagi dosen adalah dapat memberikan arahan dan bimbingan pada
mahasiswa dengan topik judul makalah sesuai dengan keahlian dosen, serta dapat
membantu mahasiswa agar penulisan makalah dapat lebih baik.
2. Bagi Mahasiswa
4
BAB II
PEMBAHASAN
Oleh karena itu dapat dipahami bahwa sejarah itu adalah aktivitas manusia
yang berhubungan dengan kejadian-kejadian tertentu yang tersusun secara
kronologis. Pengertian sejarah juga berarti ilmu pengetahuan yang berikhtiar untuk
melukiskan atau menjelaskan fenomena kehidupan sepanjang terjadinya perubahan
karena adanya hubungan antara manusia terhadap masyarakatnya (Shiddiqi, 1981).
2. Kejadian dan peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau, riwayat,
tambo.
3. Ilmu pengetahuan atau uraian tentang peristiwa dan kejadian yang benar-benar
terjadi di masa lampau.
5
Pengertian sejarah menurut para ahli:
Pengertian yang lebih rinci mengenai istilah sejarah, historia, atau history
sebenarnya telah dirumuskan olah banyak filsufi sejak zaman Yunani Kuno (sejak
abad ke-8 SM), meskipun seringkali dikaitkan dengan cabang ilmu lainnya.
Berikut ini merupakan beberapa pengertian sejarah menurut para ahli, baik
dari luar negeri maupun dalam negeri:
1. Herodatus
Karya terbesar Herodatus adalah sebuah hasil penelitian sejarah yang diberi
judul Historia. Karya tersebut mngkaji tantang perang Yunani melawan Persia,
6
yang dibagi menjadi 9 buku. Salah satu diantaranya yaitu buku yang berjudul
Polymnia.
2. Ibnu Khaldun
Tokoh yang bernama Abu Zayd ‘Abd al-Rahman ibn Muhammad ibn
Khaldun al-Hadrami ini lahir pada 27 Mei 1332 di Tunisia. Beliau dikenal sebagai
sejarawan muslim dan sering disebut sebagai Bapak Ilmu Histiografi, Sosiologi,
dan Ekonomi. Karyanya yang paling terkenal yaitu Muqaddimah atau Pendahuluan.
Pengertian sejarah dari sisi luar adalah rekaman perputaran masa dan
pergantian kekuasaan yang terjadi pada masa lampau. Sedangkan dari sisi dalam,
sejarah adalah suatu studi dan penalaran kritis serta usaha cermat untuk mencari
kebenaran.
Filsuf yang juga guru besar ilmu logika dan metafisika di universitas
Edinburgh, Skotlandia, William Henry Walsh, meyakini bahwa sejarah
menitikberatkan pada pencatatan yang memiliki arti dan penting bagi umat manusia
di dunia.
7
Walsh juga mengatakan bahwa, sejarah adalah sebuah colligation atau ikatan
bersama dari sebuah urutan (sequence). Menurutnya, fakta sejarah tidak semata-
mata terbangun dari peninggalan masa lalu, melainkan telah melalui uji kebenaran,
yaitu dengan mengoptimalkan fungsi berpikir.
4. Aristoteles
3. Kebenarannya memiliki sifat subjektif sebab masih perlu adanya penelitian lebih
lanjut guna mencari kebenaran yang bersifat hakiki.
8
4. peristiwa sejarah ada tiga aspek, yaitu masa lampau, masa sekarang, serta masa
yang akan datang.
(1) Wujud ideal, yaitu wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks, ide-ide,
gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan dan sebagainya.
(2) Wujud kelakuan, yaitu wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks Aktivitas
kelakuan berpola dari manusia dalam masyarakat.
(3) Wujud benda, yaitu wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya.
Islam merupakan agama yang diwahyukan oleh Allah Swt kepada Nabi
Muhammad Saw, baik melalui perantara malaikat Jibril maupun secara langsung.
Menurut H.A.R. Gibb, Islam sesungguhnya bukan hanya sekedar agama, melainkan
adalah peradaban yang sempurna. Karena yang menjadi pokok kekuatan dan sebab
timbulnya kebudayaan adalah agama Islam. Jadi berdasarkan ketiga pengertian di
atas dapat disimpulkan bahwa sejarah kebudayaan Islam adalah kejadian atau
peristiwa masa lampau yang diabadikan di mana pada saat itu Islam merupakan
sumber timbulnya suatu kebudayaan seperti, seni rupa, seni bangunan, sistem
kenegaraan dan ilmu pengetahuan yang lebih maju.
9
Manfaat intrinsik :
1. sejarah sebagai ilmu, sejarawan dapat datang dari mana sajakarena sejarah
adalah ilmu yang terbuka. Keterbukaan itulah yang membuat siapapun
dapat mengaku sebagai sejarawan, asal hasilnya dapat
dipertanggungjawabkan.
Manfaat Ekstrinsik:
Pada periode ini, disebut juga sebagai masa keemasan di dalam sejarah islam.
Sebagai masa keemasan, masa ini sering dijadikan tolak ukur dan rujukan
keteladanan. Masa Nabi SAW yang hanya berlangsung kurang lebih 23 tahun. Pada
periode klasik, arab sangat menonjol karena memang Islam hadir di sana.
Pada masa klasik telah terwujud kesatuan budaya islam di bawah naungan
Islam dengan bahasa arab. Pada masa ini Islam meliputi dua masa kemajuan yaitu
masa Rasululah SAW, khulafaurrasyidin, bani umaiyah dan masa-masa permulaan
daulah Abbasiyah. Masa itu merupakan masa perluasan wilayah yang dimulai oleh
khulafaurrasyidin dilanjutkan Bani Umaiyah dan mencapai keemasan pada masa
bani Abbasiyah yang membuat islam menjadi negara besar.
Di masa ini peradaban Islam tumbuh menjadi peradaban baru. Dari sisi
perkembangan ilmu telah berkembang kajian-kajian teologi pada masa kini. Pada
awal islam pengaruh helenisme dan juga filsafat Yunani terhadap tradisi keilmuan
Islam sudah sangat kental, sehingga pada saat selanjutnya pengaruh itupun terus
mewarnai perkembangan ilmu pada masa-masa berikutnya.
Pada periode pertengahan muncul tiga kerajaan besar Islam yang mewakili
tiga kawasan budaya, yaitu kerajaan Usmani di Turki, kerajaan Safawi di Persia,
dan kerajaan Mughal di India. Kerajaan-kerajaan islam yang lain, meski juga ada
11
yang cukup besar, tetapi jauh lebih lemah dibandingkan dengan tiga kerajaan ini,
bahkan berada dalam pengaruh salah satu diantaranya.
Pada masa ini telah terbentuk sistem masyarakat muslim yang bersifat global.
Masing-masing dibangun berdasarkan interaksi antara institusi Negara Islam.
Keagamaan dan institusi Komunal Timur Tengah dengan institusi sosial dan
cultural setempat, dan setiap interaksi melahirkan tipe kemasyarakatn Islam yang
berbeda-beda. Meskipun setiap masyarakat bersifat khas (unique), namun diantara
mereka terdapat kemiripan bentuk dan antar mereka dipertalikan oleh beberapa
hubungan politik dan keagamaan dan oleh persamaan nilai-nilai cultural. Dengan
demikian mereka membentuk Islam yang bersifat global (mendunia).
Selain bukti berupa peninggalan makam, ada pula bukti lainnya dari teori
India. Bukti lain berupa catatan perjalanan yang ditulis oleh Marco Polo yaitu
seorang pedagang yang berasal dari Venesia yang berkunjung ke daerah Perlak,
Aceh di tahun 1292. Dalam laporan Marco Polo tersebut, disebutkan bahwa ada
suatu komunitas Muslim yang baru saja didirikan di Perlak oleh para pedagang
Moor. Apabila diperhatikan lebih jauh, ada banyak peristiwa besar yang terjadi
pada abad ke-12 di berbagai belahan dunia lain. Seperti contohnya, dengan asusmi
bahwa agama Islam masuk ke Indonesia pada abad ke-13, maka pada abad yang
sama pula, di bawah kepemimpinan seorang Genghis Khan, Bangsa Mongol telah
berhasil dan menguasai sebagian besar dari wilayah di Asia. Kerajaannya kemudian
membentang dari Samudra Pasifik hingga ke wilayah Eropa atau tepatnya saat ini
bernama Hongaria.
Tidak hanya itu saja, di sebuah daerah bernama Barus yang saat itu berada
dalam wilayah kekuasaan Kerajaan Sriwijaya, ditemukan sebuah batu nisan dengan
nama Syekh Rukunuddin yang wafat pada tahun 672 M. Pada era yang sama pula,
13
munculnya agama Islam pertama kali di Arab memang memiliki periode yang sama
dengan teori Mekkah ini.
3. Teori Persia
Teori ketiga masuknya agama Islam ke Indonesia adalah teori Persia. Teori
satu ini didukung oleh beberapa tokoh salah satunya adalah Hoesein Djajadiningrat.
Menurut teori Persia, asal-usul hadirnya agama Islam di Nusantara bersumber dari
wilayah Persia pada abad ke-13. Menurut teori Persia, kebudayaan agama Islam di
Indonesia dan kebudayaan Islam yang ada di Persia memiliki banyak kesamaan.
Bukti yang terlihat ialah keberadaan dari acara Tabot yang ada di daerah Bengkulu
dan Tabuik yang ada di Sumatera Barat yang biasa diadakan pada tanggal 10
Muharram dan memiliki kemiripan dengan salah satu ritual yang ada di Persia.
Selain itu, kaligrafi yang ada pada makam batu nisan di Indonesia juga disebut
memiliki kemiripan dengan batu nisan yang ada di Persia.
4. Teori China
Teori China ini dicetuskan oleh Slamet Mulyana dan Sumanto Al Qurtuby
yang menganggap bahwa agama Islam di Nusantara datang dari salah satu wilayah
yang menjadi pusat dari dakwah agama Islam di China yaitu di daerah Kanton. Dari
daerah tersebutlah, para pendakwah yang telah lama ada, menyebarkan ajaran
agama Islam ke Nusantara terutama di daerah Palembang. Banyaknya para petinggi
dari Kesultanan Demak hingga Wali Songo yang berasal dari keturunanan etnis
China, menjadi salah satu bukti dari teori China ini. Salah satunya adalah Raden
Patah yang memiliki nama Tionghoa yaitu Jin Bun.
14
Peninggalan Kebudayaan islam di Indonesia
1. Masjid
Pada masa tersebut, masjid tidak hanya digunakan sebagai tempat ibadah
umat Islam saja, tetapi juga digunakan untuk menyebarkan ajaran agama Islam. Jika
diperhatikan, masjid tersebut memiliki karakteristik yang cukup unik, yaitu
memiliki serambi, menara, kolam dengan atap bertingkat serta memiliki bentuk
seperti bujur sangkar dan berada di kota dan menghadap ke alun-alun.
Salah satu contoh dari masjid yang hingga saat ini masih bisa dikunjungi
adalah Masjid Agung Demak. Masjid tersebut merupakan peninggalan dari
Kesultanan Demak dan menjadi masjid paling tua di Pulau Jawa. Masjid tersebut
dibandung oleh Raden Patah pada tahun 1477.
2. Keraton
Keraton merupakan simbol dan pusat kekuasaan. Keraton memiliki
karakteristik berupa bangunan yang dikelilingi pagar, sungai dan parit. Salah satu
contohnya adalah Keraton Kasepuhan yang berada di Cirebon.
3. Makam
Jirat atau kijing atau makam atau batu nisan adalah karakteristik dari kerajaan
Islam saat itu. Oleh sebab itulah, makam menjadi salah satu peninggalan sejarah
kebudayaan Islam oleh kerajaan Islam di Nusantara. Salah satu contoh makam
adalah makam Maulana Malik Ibrahim di Desa Gapura, Gresik.
15
BAB III
3.1. Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas maka dapat ditarik beberapa kesimpulan
diantaranya:
Sejarah kebudayaan Islam adalah kejadian atau peristiwa masa lampau yang
diabadikan di mana pada saat itu Islam merupakan sumber timbulnya suatu
kebudayaan seperti, seni rupa, seni bangunan, sistem kenegaraan dan ilmu
pengetahuan yang lebih maju.
3.2. Saran
Sejarah dan kebudayaan sangat penting bagi kehidupan umat manusia. Bagi
penulis maupun pembaca makalah ini, diharapkan dapat dikembangkan menjadi
lebih baik lagi.
16
DAFTAR PUSTAKA
Laksono, A. D. (2018). Apa Itu Sejarah; Pengertian, Ruang Lingkup, Metode dan
Penelitian. Pontianak: Derwati Press.
https://an-nur.ac.id/periodisasi-sejarah-peradaban-islam/
https://www.gramedia.com/literasi/sejarah-kebudayaan-islam/
17