Anda di halaman 1dari 16

KARAKTERISTIK PERADABAN ISLAM MASA PERMULAAN ISLAM

DAN BANI UMAYYAH

Makalah

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Peradaban Islam

Dosen Pengampu : Dr. H. Dendi Yuda S, M. Ag.

Disusun :

Fikri Ramdhani Noer 1225020056

Imas Ririn Nurlatipah 1225020071

Ispa Ahwatul Muslimah 1225020074

PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA ARAB

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UIN SUNAN GUNUNG DJATI

BANDUNG

2023
KATA PENGANTAR

Puji serta syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah Swt. berkat rahmat dan
karunia-Nya penyusun dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Karakteristik
Peradaban Islam Masa Permulaan Islam dan Bani Umayyah” dengan baik. Makalah ini
diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Peradaban Islam.

Pada kesempatan ini, penyusun mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya


kepada Dr. H. Dendi Yuda S, M. Ag. Selaku dosen pengampu mata kuliah Sejarah
Peradaban Islam atas kepercayaanya kepada penyusun untuk membuat tugas makalah ini.

Penyusun berharap, informasi dan materi yang terdapat dalam makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca dan penyusun. Penyusun menyadari bahwa banyak kesalahan dan
kekurangan dalam penyusunan makalah, baik dari segi kosakata, tata bahasa, maupun isi.
Maka dari itu, penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran seluas-luasnya dari pembaca.
Demikian makalah ini dibuat, semoga dapat diterima oleh pembaca sebagai gagasan yang
menambah pengetahuan budaya.

Bandung, 18 September 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................................................ii

DAFTAR ISI..........................................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................................1

1.1 Latar Belakang Masalah..........................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................................2

1.3 Tujuan Makalah.......................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................................................3

2.1 Masa Permulaan Islam.............................................................................................................3

2.2 Masa Bani Umayyah................................................................................................................5

2.3 Karakteristik Masa Permulaan Islam.......................................................................................6

2.3.1 Metode Dakwah Nabi Muhammad SAW........................................................................6

2.3.2 Sistem Dakwah Nabi Muhammad SAW Menuju Perubahan Sosial...............................6

2.3.3 Sistem Pertahanan Pada Masa Khalifah Abu Bakar........................................................7

2.3.4 Sistem Pemerintahan Pada Masa Khalifah Umar bin Khattab........................................7

2.3.5 Penetapan Mushaf Utsmany............................................................................................8

2.4 Karakteristik Masa Peradaban Bani Umayyah........................................................................8

2.4.1 Bidang Militer dan Kekuasaan........................................................................................8

2.4.2 Bidang Politik dan Pemerintahan....................................................................................8

2.4.3 Bidang Sosial dan Budaya...............................................................................................9

2.4.4 Khalifah Umar bin Abdul Aziz........................................................................................9

BAB III PENUTUP...............................................................................................................................10

3.1 Kesimpulan............................................................................................................................10

3.2 Saran......................................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................12

iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


J. Bank berpendapat bahwa segala sesuatu yang pernah terjadi adalah sejarah.
Sejarah berfungsi untuk memahami perilaku di masa lalu, masa sekarang, dan masa
depan. Sedangakan menurut Sir Charles Firth, sejarah adalah kumpulan pengalaman
yang mencatat keberadaan manusia, perubahan yang tiada henti, mencatat pemikiran,
dan mencatat keadaan material yang telah membantu atau merintangi
perkembangannya.1
Sesuai dengan rujukan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), karakteristik
adalah tanda, sifat atau unsur yang dapat dijadikan identitas. Selain itu karakteristik
juga merupakan sifat atau ciri khas yang membedakan sesuatu yang tertentu.2
Konsep sejarah adalah suatu peristiwa yang menarik atau luar biasa karena
keunikan. Dalam penelitian sejarah, peristiwa-peristiwa selalu menjadi objek
kajiannya, mengingat salah satu ciri ilmu pengetahuan yang dapat dibuktikan
kebenarannya adalah mencari hal-hal luar biasa yang terjadi pada peristiwa-peristiwa
tertentu. Dalam merencanakan materi dasar pembelajaran sejarah, sangat mungkin
dihubungkan dengan permasalahan saat ini dan masa depan. Terutama dalam
menyisipkan kecakapan hidup (life skill), kesetaraan gender, hak azazi manusia, dan
multi culture.3 Sejarah juga memiliki peran yaitu sebagai pelajaran. Manusia
dianugerahi akan dan pikiran sehingga memapu mengambil pelajaran dari
pengalaman yang dialaminya atau pengalaman oran lain. 4 Dengan demikian
Karakteristik Sejarah adalah sebagai berikut :
1. Unik berarti peristiwa sejarah hanya terjadi satu kali, dan tidak terbayangkan
peristiwa serupa terulang kembali.
2. Penting mempunyai makna bahwa peristiwa peristiwa otentik yang ditulis
merupakan peristiwa yang dianggap penting dan berdampak pada perubahan dan
kemajuan umat manusia

1
Anwar Sanusi, M.Ag., Pengantar Ilmu Sejarah, (Cirebon:Syekh Nurjati Press, 2013), hal. 1
2
https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/karakteristik. 18 September 2023
3
Anwar Sanusi, M,Ag., op. cit. hal. 61
4
Dien Madjid dan Johan Wahyudhi, Ilmu Sejarah Sebuah Pengantar (Jakarta: Kencana, 2014), hal. 13

1
3. Abadi artinya peristiwa nyata tidak berubah dan akan selalu dikaitkan dengan
sepanjang masa.5

Kajian sejarah masih terlalu luas sehingga memerlukan pembatasan. Oleh karena itu,
sejarah harus diartikan sebagai aktivitas manusia dalam kurun waktu tertentu di masa
lalu yang dilakukan di tempat tertentu. Dengan cara ini, muncullah penelitian
terhadap latar belakang sejarah pertemuan etnis tertentu, di tempat tertentu, atau pada
waktu tertentu.6

1.2 Rumusan Masalah


Bedasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan beberapa masalah yang
menjadi acuan penyusun dalam makalah ini, yaitu :
1. Bagaimana masa permulaan islam?
2. Bagaimana masa peradaban bani umayyah?
3. Apa saja karakteristik masa peradaban pada masa permulaan islam?
4. Apa saja karakteristik masa peradaban pada masa bani umayyah?

1.3 Tujuan Makalah


Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas, maka tujuan penyusunan
makalah ini, yaitu :
1. Mengetahui masa permulaan islam
2. Mengetahui masa peradaban bani umayyah
3. Mengetahui karakteristik masa peradaban pada masa permulaan islam
4. Mengetahui karakteristik masa peradaban pada masa bani umayyah

5
Anwar Sanusi, M,Ag., loc. cit.
6
Dr. Din Muhammad Zakariya, Sejarah Peradaban Islam Prakenabian hingga Islam di Indonesia (Malang: Cv.
Intrans Publishing, 2018), hal. 10

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Masa Permulaan Islam


Para ahli sejarah memiliki perbedaan pendapat mengenai kapan latar belakang
islam dimulai. Hal ini dapat dibedakan menjadi dua. Pertama, beberapa sejarawan
berpendapat bahwa latar belakang sejarah Islam dimulai ketika Nabi Muhammad
SAW diutus sebagai misionaris. Oleh karena itu, berdasarkan pendapat ini, selama 13
tahun Nabi Muhammad SAW tinggal di Mekkah, telah terbentuk masyarakat Muslim
meskipun belum berdaulat.
Kedua, beberapa ahli sejarah berpendapat bahwa latar belakang sejarah umat
Islam bermula ketika Nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah karena kelompok
umat Islam baru bisa berdaulat ketika Nabi Muhammad SAW bermukim di
Madinah..7
Periode Sejarah Peradaban Islam Menurut Nourouzzaman Shiddiqy Sejarah
peradaaban umat Islam dibagi menjadi tiga periode; pertama, periode klasik (+650-
1258 M); kedua, periode pertengahan (jatuhnya Bagdad sampai abad ke-17 M) dan
periode modern (mulai abad ke-18 sampai sekarang). Sementara itu, menurut Harun
Nasution Sejarah peradaaban Islam dibagi menjadi tiga periode: pertama, periode
klasik (650–1250 an); kedua, periode pertengahan (1250 – 1800 an) dan periode
modern (1800 hingga saat ini).8
Hasjimy menyatakan bahwa para ahli sejarah kebudayaan telah membagi sejarah
kebudayaan Islam dalam 9 periode, sesuai dengan perubahan-perubahan politik,
ekonomi, dan social dalam masyarakat Islam selama masa-masa itu. Kesembilan
periode itu adalah, sebagai berikut :
1. Masa permulaan Islam, yang dimulai sejak lahirannya Islam pada tanggal 17
Ramadhan 12 tahun sebelum hijrah sampai tahun 41 Hijriyah, atau 6 Agustus
610 sampai 661.
2. Masa Daulah Umayyah: dari tahun 41-132 H./ 661-750 M.
3. Masa Daulah Abbasiyah Islam: dari tahun 132-232 H. ( 750-847 M ).
4. Masa Daulah Abbasiyah II: dari tahun 232-334 H./ 847-946 M.
5. Masa Daulah Abbasiyah III: dari tahun 334-467 H. ( 946-1075 M ).
7
Dr. Din Muhammad Zakariya, op. cit. hal. 15
8
Dr. H. Syamruddin Nasution, M. Ag., Sejarah Peradaban Islam (Pekanbaru: Yayasan Pusaka Riau, 2013), hal.
5

3
6. Masa Daulah Abbasiyah IV: dari tahun 467-656 H. ( 1075-1261 M ).
7. Masa Daulah Mungoliyah: dari tahun 656-925 H. ( 1261-1520 M ).
8. Masa Daulah Utsmaniyah: dari tahun 925-1213 H. ( 1520-1801 M ).
9. Masa Kebangkitan Baru: dari tahun 1213 H. (1801 M ) sampai awal abad 20.

Dari beberapa pendapat diatas, kami menyimpulkan dan menggabungkan


periodesasi sejarah islam menjadi empat periode :

1. Periode praklasik (610-650 M), yang meliputi 3 (tiga) fase, yaitu: fase
pembentukan agama (610-622 M), fase pembentukan Negara (622- 632 M), dan
fase praekspansi (632-650 M).
2. Periode klasik (650-1230 M), yang meliputi 2 (dua) fase, yaitu: fase ekspansi,
integrasi dan puncak kemajuan (650-1000 M), dan fase disintegrasi (1000-1250
M).
3. Periode pertengahan (1250-1800 M), yang meliputi 2 (dua) fase, yaitu: fase
kemunduran (1250-1500 M), dan fase tiga kerajaan besar (1500-1800 M)
4. Periode modern (1800-dan seterusnya), yang merupakan zaman kebangkitan
Islam.9

Masa permulaan islam termasuk dalam periode klasik. Yakni dari tahun 650M –
1250 M). Harun Nasution telah membagi periode klasik ini ke dalam dua (2) fase,
yaitu:

a. Fase Ekspansi, Integrasi, dan Puncak Kemajuan 650-1000


Masa klasik merupakan masa kemunculan Islam dan peradaban Islam mencapai
puncak kejayaannya. Pada masa ini lahir lahir para ulama mazhab, para filsuf
Muslim yang terkenal dengan pemikirannya tentang akhlak, dll. Periode klasik
ini merupakan periode kebudayaan dan peradaban Islam yang tertinggi dan
mempunyai pengaruh terhadap tercapainya kemajuan atau peradaban modern di
Barat sekarang, sungguhpun tidak dengan secara langsung.
b. Fase Disintegrasi (1000-1250 M) Fase disintegrasi merupakan fase di mana
pemisahan diri dinasti-dinasti dari kekuasaan pusat, dilanjutkan dengan
perebutan kekuasaan antara dinasti-dinasti tersebut untuk menguasai satu sama
lain. Misalnya :

9
Nurhasanah Bakhtiar dan Marwan, Metodologi Studi Islam (Pekanbaru: Cahaya Firdaus, 2016), hal. 161-162

4
1) Dinasti Buwaihi yang menguasai daerah Persia dikalahkan oleh Saljuk
pimpinan Tughril Beg (1076 M).
2) Dinasti Saljuk waktu dipimpin Nizamul Mulk dikalahkan oleh Dinasti
Hasysyasin pimpinan Hasan Ibnu Sabah, yang meskipun Dinasti Saljuk
masih sempat berdiri, tetapi akhirnya dikalahkan total pada Perang Salib
oleh Paus Urban II (1096-1099 M).10

2.2 Masa Bani Umayyah


Setelah khalifah Ali meninggal dunia bulan Ramadhan 40 H, penduduk Kufah
mengangkat putranya, Hasan menjadi khalifah mereka walaupun sebenarnya dia tidak
berbakat menjadi khalifah karena lebih suka hidup bersenang-senang dan kawin
dengan banyak wanita. Pernah juga dia menantang Muawiyah dengan mengirim
12.000 orang pasukan untuk menyerang Muawiyah. Akan tetapi pasukannya kalah
dan dia mengajak Muawiyah berdamai.
Sementara itu, penduduk Syam pun telah mengangkat Muawiyah menjadi
khalifah mereka semenjak peristiwa tahkim. Berbeda dengan Hasan, dia didukung
oleh tentara-tentara militan yang keperluan finansial mereka ditanggung Muawiyah,
apalagi tanah Syam yang kaya raya mendukung Muawiyah untuk hal itu.11
Bani Umayah adalah sebuah nama yang diadopsi dari nama Muawiyah.
Muawiyah adalah salah seorang tokoh kabilah Quraisy pada masa jahiliyyah. 12 Dinasti
Umayyah dinisbatkan kepada Mu’awiyah ibn Abi Sofyan ibn Harb ibn Umayyah ibn
Abd Al-Syams yang merupakan pembangun dinasti Umayyah dan juga khalifah
pertama yang memindahkan ibu kota kekuasaan Islam dari Kufah ke Damaskus. 13
Pada saat ini, Damaskus merupakan ibu kota Negara Suriah. Damaskus merupakan
masa awal berdiri pemerintahan Bani Umayyah. Bani Umayyah berdiri pada tahun
661 M.14
Ekspansi pada zaman Muawiyah dapat menguasai daerah Khurasan sampai ke
Afghanistan dan Kabul. Ekspansi ke Timur yang dilakukan Muawiyah kemudian
dilanjutkan oleh Khalifah Abd alMalik. Dia mengirim tentara menyeberangi sungai

10
Nurhasanah Bakhtiar dan Marwan, op. cit. hal. 165-166
11
Dr. H. Syamruddin Nasution, M. Ag., op. cit. hal. 103
12
Ahmad Al-Usairy, Sejarah Islam (Jakarta: Akbar Media Eka Sarana, 2004) hal. 181
13
Dr. Fuji Rahmadi P, MA. “Dinasti Umayyah (Kajian Sejarah dan Kemajuannya)”. AL-HADI. Volume III
No. 2, 2018, hal. 669
14
Topanji Pandu Barudin, Perkembangan Ilmu Pengetahuan Pada Masa Umayyah (Klaten: Cempaka Putih,
2019), hal. 1

5
Oxus dan dapat berhasil menundukkan Balkh sampai Samarkand dan Punjab sampai
ke Maltan.
Ekspansi yang dilakukan Dinasti Bani Umayyah inilah yang membuat Islam
menjadi negara besar di zaman itu. Dari persatuan berbagai bangsa di bawah naungan
Islam, timbullah benih-benih kebudayaan dan peradaban Islam yang baru, walaupun
Bani Umayyah lebih banyak memusatkan perhatian kepada kebudayaan Arab.15

2.3 Karakteristik Masa Permulaan Islam


2.3.1 Metode Dakwah Nabi Muhammad SAW
Nabi Muhammad SAW menjalankan misi dakwahnya secara bertahap.
Tahapan dakwah Nabi Muhammad SAW saat di Makkah berlangsung selama
tiga belas tahun yang kemudian dibagi menjagi dua tahapan yaitu: tahapan
dakwah secara sembunyi-sembunyi dan tahapan dakwah secara terang-
terangan.16

2.3.2 Sistem Dakwah Nabi Muhammad SAW Menuju Perubahan Sosial


Berawal dari keprihatinan melihat kondisi masyarakat Arab yang secara
sosial dan budaya mengalami kemerosotan akhlak hingga dalam tingkat yang
sangat rendah, Muhammad SAW kemudian sering melakukan kontemplasi
('uzlah), untuk memikirkan dan mendapatkan jawaban atas apa yang menimpa
bangsa Arab dan bagaimana memperbaikinya. Setelah melalui kontemplasi
yang cukup lama, tepatnya di Gua Hira, akhirnya Muhammad SAW mendapat
wahyu petunjuk dari Allah SWT melalui Malaikat Jibril.17
Perubahan tersebut telah membawa masyarakat Arab yang dulunya sangat
terpuruk menjadi masyarakat unggul, berilmu dan beradab. Perubahan tersebut
juga dapat dilihat dalam dua bentuk, seperti yang dipaparkan Hasymys.
Pertama, perubahan langsung, yaitu bahwa ajaran Islam langsung
mempengaruhi dan merubah keyakinan dan sistem kehidupan orang Arab.
Misalnya masyarakat Arab yang dulunya menyembah banyak Tuhan berubah
menjadi penyembah Tuhan yang Esa. Masyarakat Arab yang sebelum Islam
mempraktikan sistem hukum dan ekonomi yang menindas kaum lemah,
15
Dr. H. Syamruddin Nasution, M. Ag., op. cit. hal. 20-21
16
Siti Rohmah dan Anas Budiharjo, Islam dalam Narasi Sejarah dan Peradaban: Upaya Menelusuri Wajah Islam
Dalam Dimensi Ruang dan Waktu (Malang: UB Press, 2018), hal. 25
17
Siti Rohmah dan Anas Budiharjo, op. cit. hal. 23

6
setelah hadirnya Islam berubah menjadi masyarakat yang taat hukum.
Demikian juga dalam hal moral, masyarakat Arab jahiliyyah menjadi
masyarakat yang beradab dan berakhlak.18
Dari sinilah terlihat bahwa proses dakwah Nabi Muhammad SAW berhasil.
Hanya dalam waktu singkat dapat merubah masyarakat hingga menjadi
masyarakat yang berperadaban. Hingga setelah wafatnya pun para penerusnya
mampu mengembangkan Islam keseluruh dunia. Berawal dari kota kecil
Madinah yang sama sekali tidak pernah diperhitungkan dalam kekuatan dunia,
hingga kelak mampu menguasai dua imperium besar; Romawi dan Persia.19

2.3.3 Sistem Pertahanan Pada Masa Khalifah Abu Bakar


Pada bidang pertahanan dan keamanan, Abu Bakar membentuk crganisasi
pasukan-pasukan militer untuk mempertahankan keamanan dan eksistensi
keagamaan serta kenegaraan. Militer tersebut disebar untuk menjaga stabilitas
baik di dalam maupun di luar negeri. Abu Bakar juga melakukan perluasan
untuk membuka wilayah yang menentang Islam ataupun yang berusaha
menggrogoti Islam.20

2.3.4 Sistem Pemerintahan Pada Masa Khalifah Umar bin Khattab


Peran Umar bin Khattab dalam berdirinya negara Islam sangatlah menonjol
terutama karena perluasan wilayahnya. Pada masa Umar bin Khattab telah
berhasil ditaklukkan wilayah Irak, Iran, Siria, Palestina, dan Mesir di dalam
waktu yang sangat singkat. yaitu selama sepuluh tahun kekhalifaannya.
Pemerintahan Islam yang mulanya kecil berubah menjadi kekuatan besar di
muka bumi. Untuk itulah Umar dianggap sebagai pendiri yang sebenarnya dari
pemerintahan Islam. "Selama 30 tahun berdirinya pemerintahan itu" kata Amir
Ali" "Kebajikannya memeroleh cirinya terutam dari Umar, baik selama masa
hidupnya maupun setelah wafatnya.".21

2.3.5 Penetapan Mushaf Utsmany

18
Siti Rohmah dan Anas Budiharjo, op. cit. hal. 24
19
Siti Rohmah dan Anas Budiharjo, op. cit. hal. 25
20
Siti Rohmah dan Anas Budiharjo, op. cit. hal. 69
21
Siti Rohmah dan Anas Budiharjo, op. cit. hal. 79

7
Penyusunan Kitab Suci Al-Qur'an merupakan gebrakan penting pada masa
Khalifah Utsman bin Affan. Hal ini didasari oleh adanya berbagai bacaan dan
versi Kitab Suci Al-Qur'an di berbagai wilayah imperium selama masa
kekhalifahannya. Utsman membuat keputusan untuk meniadakan perbedaan
dan menghimpun versi yang benar dari Al-Qur'an. Pada masanya dibentuklah
suatu dewan penghimpunan Al-Qur'an yang diketuai oleh Zaid bin Tsabit.
Dewan ini bertugas menghimpun Kitab suci yang otentik dengan merujuk
pada salinan yang bersumber dari Hafsah. salah seorang istri Rasulullah SAW
yang banyak berkontribusi dalam perhimpunannya. Dibuatlah beberapa
salinan dari Al-Qur'an yang telah disusun, yang selanjutnya dikirimkan ke
berbagai wilayah imperium, sementara sisanya dimusnahkan dengan maksud
agar keotentikan Kitab Suci Al- Qur'an dapat dijaga.22

2.4 Karakteristik Masa Peradaban Bani Umayyah


2.4.1 Bidang Militer dan Kekuasaan
Penaklukkan militer di Zaman Bani Umayyah mencakup tiga front penting
yaitu; pertama, melawan Romawi di kawasan Asia kecil dengan sasaran utama
pengepungan ke ibu kota Konstantinopel, dan penyerangan ke pulau-pulau laut
tengah. Kedua, Afrika Utara. Selain menaklukkan daerah hitam Afrika,
pasukan muslim juga menyebrangi selat Gibraltar, lalu hingga ke Spanyol.
Ketiga, bagian front timur menghadapi wilayah yang amat luas, sehingga
dibagi menjadi dua jalur yaitu jalur utara ke daerah- daerah di seberang sungai
Jihun (Amul Dariyah), sedangkan yang lainnya ke arah selatan menyuduri
Sind wilayah India bagian barat.23

2.4.2 Bidang Politik dan Pemerintahan


Pada bidang politik, Bani Umayyah membuat sistem administrasi baru
untuk menyesuaikan dengan keadaan dan kondisi kenegaraan yang semakin
besar dan kompleks. Di sampig mengangkat Majelis Penasehat sebagai
pendamping, Khalifah Bani Umayyah dibantu oleh beberapa orang "al-Kuttab"
(secretaries) untuk melaksanakan tugas yang meliputi; Katib ar-Rasail yaitu
sekertaris, bertugas menyelenggarakan administrasi dan surat menyurat

22
Siti Rohmah dan Anas Budiharjo, op. cit. hal. 85-86
23
Siti Rohmah dan Anas Budiharjo, op. cit. hal. 123

8
dengan pembesar-pembesar setempat. Kemudian Katib al-Kharraj berugas
menyelenggarakan penerimaan dan pengeluaran negara. Selanjutnya, Katib al-
Jundi, menyelenggarakan hal-hal yang berkaitan dengan urusan ketentaraan.24

2.4.3 Bidang Sosial dan Budaya


Dinasti Bani Umayyah telah mengadakan hubungan antarà negara-negara
muslim Arab dengan negera-negara maju kala itu seperti Mesir, Persia, dan
negara-negara Eropa. Dari interaksi antarperadaban tersebut memunnculkan
kemajuan di bidang ilmu dan seni yang sangat luar bisa. Dari bagian seni,
terutama bidang arsitektur menghasilkan Dome of the Rock di Yerusalem,
menjadi monumen terbaik yang sampai kini tidak henti-henti dikagumi
orang.25

2.4.4 Khalifah Umar bin Abdul Aziz


Umar bin Abdul Aziz adalah khalifah yang termasyhur karena keadilan,
kebijaksanaan dan kearifannya. Ia menjadi khalifah berdasarkan wasiat
pamannya, Sulaiman bin Abdul Malik. Masa pemerintahannya banyak
melakukan pembaruan dan inovasi-inovasi seperti menghidupan lahan-lahan
mati untuk pertanian, menggali sumur-sumur baru untuk mencari sumber air
wilayah-wilayah Islam. la juga membangun pemerintahan yang bersih dan
pengelolaan keuangan atau pendapatan negara yang jujur dan dapat
dipertanggungjawabkan. Sehingga pada masanya tidak ada rakyat yang miskin
atau kekurangan.
Tidak banyak perluasan atau penaklukan wilayah pada masa Umar bin
Abdul Aziz. la lebih banyak membangun wilayah yang sudah ada, ia lebih
banyak berdakwah melalui kepemimpinannya sehingga banyak sekali yang
tertarik untuk mengikuti ajaran Islam, Umar meninggal pada bulan Rajab 101
H/719 M setelah memerintah selama 25 tahun.26

24
Siti Rohmah dan Anas Budiharjo, op. cit. hal. 124
25
Siti Rohmah dan Anas Budiharjo, op. cit. hal. 124-125
26
Saeful Bahri, Sejarah Peradaban Islam: Sumbangan Peradaban Dinasti-Dinasti Islam (Tangerang: Pustaka Aufa
Media, 2018), hal. 10-11

9
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Simpulan dari masa permulaan Islam dan karakteristik Bani Umayyah dapat
diuraikan sebagai berikut:
1. Masa Permulaan Islam: Masa ini mencakup periode praklasik dan klasik
Islam. Dalam periode praklasik, Islam berkembang dari fase pembentukan
agama hingga fase praekspansi. Pada periode klasik, Islam mencapai puncak
kejayaannya, dengan kemunculan para ulama, filosof, dan perkembangan
peradaban yang berdampak pada dunia Barat.
2. Bani Umayyah : Dinasti Bani Umayyah, yang dinisbatkan kepada Muawiyah,
menguasai wilayah luas yang meliputi Asia, Afrika Utara, dan sebagian
Spanyol. Ekspansi militer mereka mencakup penaklukan terhadap Romawi,
Afrika Utara, dan wilayah Timur. Mereka juga membangun sistem
administrasi yang kompleks.
3. Metode Dakwah Nabi Muhammad SAW : Nabi Muhammad SAW
menjalankan misi dakwah secara bertahap, mulai dari tahap dakwah secara
sembunyi-sembunyi hingga terang-terangan. Dakwahnya membawa
perubahan sosial, moral, dan keagamaan yang signifikan di masyarakat Arab.
4. Sistem Pertahanan pada Masa Khalifah Abu Bakar : Khalifah Abu Bakar
membentuk organisasi militer untuk menjaga keamanan dan eksistensi
negara. Dia juga melanjutkan kebijakan Nabi Muhammad SAW dalam urusan
militer.
5. Sistem Pemerintahan pada Masa Khalifah Umar bin Khattab: Khalifah Umar
bin Khattab memimpin penaklukan wilayah yang luas dan mengembangkan
pemerintahan Islam. Dia dianggap sebagai pendiri sejati negara Islam karena
perluasan wilayah dan pembangunan infrastruktur.
6. Penetapan Mushaf Utsmany : Khalifah Utsman bin Affan menyusun Kitab
Suci Al-Qur'an untuk mengatasi perbedaan bacaan dan versi. Ini melibatkan
dewan penghimpunan Al-Qur'an yang menyusun teks yang otentik dan
menghapus variasi lainnya.
7. Karakteristik Masa Peradaban Bani Umayyah : Dinasti Bani Umayyah
mencapai kejayaan militer dan politik, dengan penaklukan wilayah luas.

10
Mereka juga memajukan seni dan arsitektur, menghasilkan monumen seperti
Dome of the Rock.
8. Khalifah Umar bin Abdul Aziz : Khalifah Umar bin Abdul Aziz dikenal
karena keadilan dan kebijaksanaannya. Ia membangun pemerintahan yang
bersih, memperbaiki infrastruktur, dan melakukan dakwah melalui
kepemimpinannya.

Periode ini menandai perkembangan awal Islam yang berdampak luas pada
peradaban dunia, dari perubahan sosial dan agama hingga pencapaian dalam seni
dan ilmu pengetahuan.

3.2 Saran
Kami sadar bahwa masih banyak kekurangan yang kami miliki, baik dalam tilisan
maupun bahasan yang kami sajikan, oleh karena itu mohon untuk memberikan
sarannya agar kami dapat membuat malalah yang lebih baik lagi, dan semoga
makalah ini bisa bermanfaat bagi siapapun yang membacanya.

11
DAFTAR PUSTAKA

Al-Usairy, A. (2004). Sejarah Islam. Jakarta: Akbar Media Eka Sarana.


Anwar Sanusi, M. (2013). Pengantar Ilmu Sastra. Cirebon: Syekh Nurjati Press.
Bahri, S. (2018). Sejarah Peradaban Islam: Sumbangan Peradaban Dinasti-Dinasti Islam.
Tangerang: Pustaka Aufa Media.
Bakhtiar, N., & Marwan. (2016). Metodologi Studi Islam. Pekanbaru: Cahaya Firdaus.
Barudin, T. P. (2019). Perkembangan Ilmu Pengetahuan Pada Masa Umayyah. Klaten:
Cempaka Putih.
Dr. Fuji Rahmadi P, M. (2018). Dinasti Umayyah (Kajian Sejarah dan Kemajuannya). AL-
HADI, 669.
Dr. H. Syamruddin Nasution, M. A. (2013). Sejarah Peradaban Islam. Pekanbaru: Yayasan
Pusaka Riau.
Madjid, D., & Wahyudhi, J. (2014). Ilmu Sejarah Sebuah Pengantar. Jakarta: Kencana.
Rohmah, S., & Budiharjo, A. (2018). Islam dalam Narasi Sejarah dan Peradaban: Upaya
Menelusuri Wajah Islam dalam Dimensi Ruang dan Waktu. Malang: UB Press.
Zakariya, D. D. (2018). Sejarah Peradaban Islam: Prakenabian hingga islam di Indonesia.
Malang: Cv. Intrans Publishing.

12

Anda mungkin juga menyukai