MAKALAH
Disusun Oleh:
Kelompok 1
Penulis
Kelompok 1
ii
DAFTAR ISI
iii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam agama Islam, hadis memiliki posisi yang penting. Ini tidak dapat
ditawar lagi. Namun demikian, tidak semua hadis itu bersifat terpuji perawinya
dan tidak semua hadis-hadis itu bersifat dhaif perawinya, sehingga sangat wajar
manakala para muhadditsin sangat besar perhatiannya untuk melakukan
penelitian, penilaian dan penelusuran Hadis dengan tujuan untuk mengetahui
kualitas Hadis yang terdapat dalam rangkaian sanad dan matan yang diteliti,
sehingga Hadis tersebut dapat dipertanggungjawabkan keotentikannya.
Kritikan para periwayat hadis itu tidak hanya berkenaan dengan hal-hal
yang terpuji saja tetapi juga mengenai hal-hal yang tercela. Hal-hal dapat
dikemukakan untuk dijadikan pertimbangan dalam hubungannya dengan dapat
atau tidak diterimanya riwayat hadis yang mereka riwayatkan. Untuk itulah lebih
jelasnnya disini penulis akan membahas tentang “Struktur Keilmuan dalam
Bidang Sejarah Peradaban Islam.”
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu sejarah peradaban islam?
2. Apa saja dasar-dasar dari sejarah peradaban islam?
3. Bagaimana ruang lingkup kajian sejarah peradaban islam?
C. Tujuan Pembahasan
1. Untuk mengetahui apa itu sejarah peradaban islam.
2. Untuk mengetahui apa saja dasar-dasar sejarah peradaban islam.
3. Untuk mengetahui bagaimana ruang lingkup kajian sejarah peradaban
islam.
D. Manfaat Pembahasan
1. Bagi penulis, makalah ini menjadi sebuah media kreatifitas ilmu dalam
pengkajian mengenai struktur keilmuan dalam bidang sejarah peradaban
islam.
2
2. Bagi pembaca, makalah ini diharapkan dapat dijadikan referensi yang baik
dan mampu menambah pengetahuan.
BAB II
PEMABAHASAN
2
Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003); M. Solikhin,
Sejarah Peradaban Islam, (Semarang: Rosail, 2005).
3
1. Pembangunan Masjid.
: Terjemahannya
“Sesungguhnya masjid yang didirikan atas dasar takwa (Masjid Quba), sejak hari
pertama adalah lebih patut kamu salat di dalamnya.” (Q.S. At-Taubah: 108)
2. Ukuwah Islamiyah
Dari catatan sejarah ini dapat kita pahami bahwa Rasulullah mengajarakan
kepada kita umat muslim untuk selalu menjalin hubungan yang harmonis
meskipun terhadap orang yang dapat dianggap non-muslim. Hal ini lah yang harus
kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari, dalam bergaul, dan beraktivitas.
Karena lingkungan kita ini merupakan lingkungan yang plural, yang terdiri dari
berbagai komunitas, dan Islam juga mengajarkan setiap umatnya untuk memiliki
sifat toleransi. Dalam konteks toleransi antar-umat beragama, Islam memiliki
konsep yang jelas. “Tidak ada paksaan dalam agama”[17]. Janganlah
memaksakan kehendak kita terhadap orang lain. Tetapi kita juga harus dapat
menjaga diri agar tidak terseret terlalu dalam ke dalam komunitas mereka. Dengan
kata lain, kita dituntut untuk dapat menempatkan diri, bukan malah menyesuaikan
diri.
Dengan ruang lingkup yang dikemukakan, maka ada tujuh lapangan hidup
yang dibahas dalam ilmu sejarah, yaitu:
Dari tujuh lapangan yang dikupas tersebut, lembaga politik dan aktifitas
manusia adalah yang paling banyak mendapat perhatian. Faktor yang
menimbulkan akibat demikian adalah karena lembaga politik dan aktifitas
manusia adalah dua hal yang peling banyak mempengaruhi kehidupan manusia
secara umum.6 Pertanyaan yang telah dikemukakan menunjukkan bahwa aspek
yang lain kurang mendapat perhatian. Karenanya sebagaimana kita saksikan,
buku-buku yang membahas tentang sejarah ekonomi Islam sangat langka.
Demikan juga buku-buku yang membahas ilmu pengetahuan, teknologi,
kesenian, hukum dan bidang pemikiran agama Islam.
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan makalah di atas, maka penulis dapat menarik beberapa
kesimpulan sebagai berikut:
1. Ilmu jarh wa al-ta'dil sangat berguna untuk menentukan kualitas perawi
dan nilai hadisnya. Jika kita tidak mengetahui benar atau salahnya
sebuah riwayat, kita akan mencampuradukkan antara hadits yang benar-
benar dari Rasulullah dan hadits yang palsu (maudhu’).
2. Ilmu Gharibil-Hadits, ialah Ilmu pengetahuan untuk mengetahui lafadh-
lafadh dalam matan Hadits yang sulit lagi sukar difahamkan, karena jarang
8
B. Saran
9
DAFTAR PUSTAKA