Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH TAFSIR TARBAWY

“Ayat Tentang Materi Pengajaran ”

OLEH

KELOMPOK 4

Yusta (20 31 007)

Amalia (20 31 011)

Muhammad Saleh (20 31 013)

Nur Aprilyanti Syam (20 31 025)

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM DARUD DA’WAH WAL-IRSYAD

SEMESTER IV

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT. Atas rahmat dan hidayah-Nya, kami dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Ayat tentang Materi Pengajaran " dengan
tepat waktu.

Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Tafsir Tarbawy. Selain itu,
makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang apa saja yang berhubungan dengan
ayat-ayat yang membahas tentang materi pengajaran , bagi para pembaca dan juga bagi
kami.

Kami menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik
yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Maros, 29 Mei 2022

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar........................................................................................... 2

Daftar Isi ................................................................................................... 3

BAB I Pendahuluan.................................................................................... 3

1.1 Latar Belakang................................................................................ 3

1.2 Rumusan Masalah............................................................................ 3

1.3. Tujuan............................................................................................. 3

BAB II Pembahasan

2. 1. Ayat tentang materi pengajaran ...................................................... 4

2. 2. Terjemahan dan koa kata ayat tentang materi pengajaran ............... 5

2.3 Pandangan Ulama tentang materi pengajaran................................... 9

BAB III Penutup........................................................................................ 12

3. 1. Kesimpulan..................................................................................... 12

3. 2. Saran .............................................................................................. 12

DAFTAR PUSTAKA................................................................................ 13

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Al-Qur’an ialah firman Allah berupa wahyu yang disampaiakan oleh Jibril
kepada Nabi Muhammmad saw. Di dalamnya terkandung ajaran pokok yang
dapat dikembangkan untuk keperluan seluruh aspek kehidupan melalui uapaya
para pemeluknya denagan cara ijtihad. Ajaran yang terkandung dalam Al-Qur’an
itu terdiri darai dua prinsip besar, yaitu dengan masalah yang berhubungan dengan
keiamanan yang disebut akidah, dan dengan yang berhubungan dengan amal yaitu
syari’ah.
Ajaran-ajaran yang berkenaan dengan iman, dibicarakan di dalam Al-
Qur’an tidak sebanyak ajaran yang berkenaan dengan amal perbuatan. Hal ini
menunjukkan bahwa amal itulah yang paling banyak dilaksanakan. Sebab semua
amal perbuatan manusia dalam hubungannya dengan Allah, dengan dirinya
sendiri, dengan manusia sesamanya, dengan alam dan lingkungannya, dengan
makhluk lainnya, termasuk dalam ruang lingkup amal shaleh (Syari’ah). Istilah-
istilah yang biasa digunakan untuk membicarakan ilmuu tentang syari’ah ialah: a)
ibadah, untuk perbuatan yang langsung berhubungan dengan Allah, b)
mu’amalah, untuk perbuatan yang berrhubungan dengan selain Allah, dan c)
akhlaq, untuk tindakan yang menyangkut etika dan budi pekerti dalam pergaulan
Dalam makalah ini akan dibahas mengenai tinjauan Al-qur’an terhadap
pedidikan yakni materi pendidikan menurut Al-Qur’an, dan makalah ini diberi
judul “Pendidikan dalam Surah Luqman ayat 12-19. Dan dalam pembahasannya
mengangkat Al-Qur’an Surah Luqman ayat 12-19

4
1.2 Rumusan Masalah
1.Apa ayat yang termasuk dan membahas tentang materi pengajaran?
2. Apa saja kosa kata dan arti kata dalam ayat yang membahas materi
pengajaran?
3. Bagaimana pandangan ulama tentang ayat yang membahas tentang
materi pembaelajaran ?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui ayat yang termasuk dan membahas tentang materi
pengajaran
2. Mengetahui kosa kata dan arti kata dalam ayat yang membahas materi
pengajaran
3. pandangan ulama tentang ayat yang membahas tentang materi
pembaelajaran

5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 AYAT TENTANG MATERI PENGAJARAN
a. TEKS AYAT SURAH LUQMAN 12-19

‫ِإ َّن‬F َ‫ َر ف‬F َ‫ ِه َو َم ْن َكف‬F ‫ ُك ُر لِنَ ْف ِس‬F ‫َولَقَ ْد آتَ ْينَا لُ ْق َمانَ ْال ِح ْك َمةَ َأ ِن ا ْش ُكرْ هَّلِل ِ َو َم ْن يَ ْش ُكرْ فَِإنَّ َما يَ ْش‬
‫ ِر ْك بِاهَّلل ِ ِإ َّن‬F ‫ي اَل تُ ْش‬َّ َ‫ا بُن‬FFَ‫هُ ي‬F ُ‫و يَ ِعظ‬F َ Fُ‫ان اِل بْنِ ِه َوه‬Fُ F‫ا َل لُ ْق َم‬FFَ‫) َوِإ ْذ ق‬12( ‫ ٌد‬F ‫هَّللا َ َغنِ ٌّي َح ِمي‬
‫ا َعلَى َو ْه ٍن‬FFً‫هُ ُأ ُّمهُ َو ْهن‬F ‫ ِه َح َملَ ْت‬F ‫انَ بِ َوالِ َد ْي‬F ‫ ْينَا اِإْل ْن َس‬F ‫ص‬
َّ ‫) َو َو‬13( ‫َظي ٌم‬ ِ ‫ك لَظُ ْل ٌم ع‬ ِّ
َ ْ‫ر‬F ‫الش‬
‫دَاكَ َعلَى‬F َ‫) َوِإ ْن َجاه‬14( ‫ر‬Fُ ‫ي‬F ‫ص‬ ِ ‫ي ْال َم‬ ْ ‫صالُهُ فِي عَا َم ْي ِن َأ ِن‬
َّ َ‫ ُكرْ لِي َولِ َوالِ َد ْيكَ ِإل‬F ‫اش‬ َ ِ‫َوف‬
‫ا َواتَّبِ ْع‬FFً‫ ُّد ْنيَا َم ْعرُوف‬F ‫اح ْبهُ َما فِي ال‬
ِ F‫ص‬ َ ‫ك بِ ِه ِع ْل ٌم فَاَل تُ ِط ْعهُ َما َو‬ َ َ‫ْس ل‬ َ ‫َأ ْن تُ ْش ِركَ بِي َما لَي‬
َّ َ‫ا بُن‬FFَ‫) ي‬15( َ‫ون‬FFُ‫ي َمرْ ِج ُع ُك ْم فَُأنَبُِّئ ُك ْم بِ َما ُك ْنتُ ْم تَ ْع َمل‬
‫ا ِإ ْن‬FFَ‫ي ِإنَّه‬ َّ َ‫ي ثُ َّم ِإل‬ َ ‫يل َم ْن َأن‬
َّ َ‫َاب ِإل‬ َ ِ‫َسب‬
ِ ‫ْأ‬F َ‫ض ي‬
‫ت‬ ِ ْ‫ت َأوْ فِي اَأْلر‬ َّ ‫ ْخ َر ٍة َأوْ فِي‬F ‫ص‬
ِ ‫ َما َوا‬F ‫الس‬ َ ‫رْ َد ٍل فَتَ ُك ْن فِي‬FFَ‫ك ِم ْثقَا َل َحبَّ ٍة ِم ْن خ‬ ُ َ‫ت‬
‫هَ َع ِن‬F‫ُوف َوا ْن‬ ْ ْ‫ر‬FF‫اَل ةَ َوْأ ُم‬F‫الص‬
ِ ‫بِال َم ْعر‬ َّ ‫ي َأقِ ِم‬َّ َ‫ا بُن‬FFَ‫) ي‬16( ‫ف خَبِي ٌر‬F ٌ F‫بِهَا هَّللا ُ ِإ َّن هَّللا َ لَ ِطي‬
‫ك‬ َ ُ‫) َواَل ت‬17( ‫ور‬F
َ ‫ َّد‬F‫عِّرْ َخ‬F ‫ص‬ ‫ ْ ُأْل‬F‫ك ِم ْن َع‬ َ ‫ْال ُم ْن َك ِر َواصْ بِرْ َعلَى َما َأ‬
َ ِ‫صابَكَ ِإ َّن َذل‬
ِ F‫ز ِم ا ُم‬F
‫ ْد‬F ‫ص‬ ِ ‫) َوا ْق‬18( ‫ور‬Fٍ F‫ض َم َرحًا ِإ َّن هَّللا َ اَل يُ ِحبُّ ُك َّل ُم ْختَا ٍل فَ ُخ‬ِ ْ‫ش ِفي اَأْلر‬ ِ َّ‫لِلن‬
ِ ‫اس َواَل تَ ْم‬
ِ ‫ت ْال َح ِم‬
)19( ‫ير‬ ِ ‫صوْ تِكَ ِإ َّن َأ ْن َك َر اَأْلصْ َوا‬
َ َ‫ت ل‬
ُ ْ‫صو‬ َ ِ‫فِي َم ْشي‬
َ ‫ك َوا ْغضُضْ ِم ْن‬
2.2 TERJEMAH SURAH LUQMAN 12-19
“Dan Sesungguhnya Telah kami berikan hikmat kepada Luqman, yaitu:
"Bersyukurlah kepada Allah. dan barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah),
Maka Sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barangsiapa yang
tidak bersyukur, Maka Sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji".
(12)Dan (Ingatlah) ketika Luqman Berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi
pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah,
Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang
besar".(13) Dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua
orang ibu- bapanya; ibunya Telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang
bertambah- tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun [1180]. bersyukurlah

6
kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakmu, Hanya kepada-Kulah kembalimu.
(14 )Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu
yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, Maka janganlah kamu mengikuti
keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan
orang yang kembali kepada-Ku, Kemudian Hanya kepada-Kulah kembalimu,
Maka Kuberitakan kepadamu apa yang Telah kamu kerjakan.(15) (Luqman
berkata): "Hai anakku, Sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji
sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah
akan mendatangkannya (membalasinya). Sesungguhnya Allah Maha Halus
[1181] lagi Maha Mengetahui.(16)Hai anakku, Dirikanlah shalat dan suruhlah
(manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang
mungkar dan Bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya
yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).(17)Dan
janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan
janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah
tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.(18) Dan
sederhanalah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya
seburuk-buruk suara ialah suara keledai.”(19)
-HUBUNGAN SURAH LUQMAN DENGAN BAHAN
PENGAJARAN
Pada ayat 12 Allah menjelaskan profil Lukman sebagai hamba Allah yang
diberi anugerah Al-Hikmah dari-Nya.  Dengan Al-Hikmah itu ia mendidik
anaknya menjadi hamba Allah yang senantiasa bersyukur. Langkah-langkah
Lukman mendidik anaknya dalam upaya mencapai ‘abdan syakura dijelaskan
dalam ayat 13 sampai ayat 19 dengan rincian sebagai berikut:
1.   Larangan berbuat syirik, yaitu menyekutukan Allah dengan segala sesuatu
2.  Perintah berbuat baik kepada kedua orang tua/ keharusan berbuat baik
kepada orang tua yang juga dibatasi oleh aturan-aturan Allah
3.   Keimanan.
4.   Shalat dan amar ma’ruf nahi munkar
5.   Etika

7
Dari sisi redaksi, secara keseluruhan nasihat Lukman berisi sembilan
perintah, tiga larangan dan tujuh argumentasi. Sembilan perintan tersebut adalah:
1.      Berbuat baik kepada orang tua
2.      Syukur kepada Allah dan orang tua
3.      Berkomunikasi dengan baik kepada orang tua
4.      Mengikuti pola hidup anbiya’ dan shalihin
5.      Menegakkan shalat
6.      Amar ma’ruf
7.      Nahi munkar
8.     Sederhana dalam kehidupan
9.      Bersikap sopan dalam berkomunikasi
Adapun yang berbentuk larangan adalah:
1.      Larangan syirik
2.      Larangan bersikap sombong
3.      Larangan berlebihan dalam kehidupan
Sedangkan ketujuh argumen tersebut adalah:
1.   Barang siapa bersyukur, sungguh syukurnya itu untuk dirinya sendiri, dan
barang siapa kufur, sesungguhnya Allah Maha Kaya dan Maha terpuji
2.   Sesungguhnya syirik itu ialah kezaliman yang besar
3.   KepadaNya manusia dikembalikan, untuk mempertanggung jawabkan apa
yang telah diperbuatnya selama hidup di dunia
4.   Sesungguhnya Allah maha mengetahui segala sesuatu
5.   Sesungguhnya semua itu merupakan ‘azmil umuur/ merupakan sesuatu
yang telah diwajibkan
6.   Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong
7.   Sesungguhnya sejelek-jelenya suara adalah suara keledai.

2.3 PANDANGAN ULAMA TENTANG AYAT YANG MEMBAHAS


TENTANG MATERI PEMBAELAJARAN

8
1.    Imam Ghazali
Menurut pendapat Ghazali, pekerjaan mengajar adalah termasuk karya
yang amat mulia dari seluruh pekerjaan yang dapat dilakukan oleh manusia.
Pandangan Ghazali terhadap karya mengajar ini dimasanya, memang amat
berpengaruh sekali kepada para pengajar dan amat merangsang kepada para
mubaligh. Sebenarnya pandangan Ghazali itu melahirkan kegotong-royongan
dalam dunia mengajar dan memberi pelajaran tanpa memikirkan materi, gaji dan
honor. Tetapi dewasa ini para Ulama dan para Mubaligh amat memperhitungkan
materi dan honor dari pekerjaan-pekerajaan mengajar dan bertabligh. Bukan di
Indonesia saja, bahkan di seluruh dunia Islam sebagaimana yang kita ketahui
sendiri. Bukankah amat bertentangan dengan ajaran Ghazali, bila untuk menjadi
Khatib dan Imam di hari-hari Jum’at, kita diberi dan menerima honor dan sedekah
pula.
Ghazali menyimpulkan, tujuan pendidikan yan terakhir dalam kata yang
amat simpel dan terang sekali serta mudah di pahami, yaitu: “Keutamaan dan
pendekatan diri kepada Allah.” Biarpun beraneka ragam ilmu yang dipelajari,
biarpun beragam pula metode yang dituruti dan biarpun bertahun-tahun belajar,
namun tujuan itu tetap diletakkan di mata dan disematkan di hati. Bila tujuan itu
tidak tercapai dan tak dapat diujudkan oleh sang guru dan pelajar, maka Ghazali
menghukum pendidikan itu gagal total.
2.    Ibnu Chaldun

Ibnu Chaldun berpendapat, dalam mempelajari satu ilmu, agar dibagi


kepada tiga tahap sebagai berikut:
Tahap pertama:
            Tahap ini dinamakan tahap permulaan. Di tahap ini ilmu diberikan secara
sederhana, belum terurai. Kepada pelajar diajarkan masalah-masalah yang
dianggap induk dan asal dari tiap-tiap bab. Demikianlah sampai ke akhir ilmu

9
tersebut. Tahap ini dewasa ini sama dengan tingkat Sekolah Dasar, tingkat
sekolah-sekolah rendah atau SD.
Tahap kedua
            Guru-guru ditahap kedua ini mengulang kembali pelajaran dari awal bab.
Pelajaran lebih ditingkatkan dari tahap pertama. Uraian diperluas dan diperinci.
Sedang perbedaan pendapat mulai disinggung. Demikianlah dituruti sistem itu
sampai tamat pula ilmu tersebut. Dan di tahap ini tentu pelajar telah memiliki ilmu
itu. Menurut pendapat kita tahap kedua ini sama dengan sekolah menengah
pertama dan atas.
Tahap ketiga
            Ditahap ini adalah tahap akhir bagi pelajar untuk mempelajari ilmu
tersebut. Mereka telah lebih cerdas dan telah lebih memilki ilmu tersebut, maka
guru mengulang kembali pelajaran dari awal sampai akhir Bab. Di tahap III ini
seluruh masalah ilmu itu baik yang sukar atau yang tertanam digali sampai kepada
hal-hal yang berkecil-kecil. Pada akhirnya pelajar menamatkan ilmu tersebut
dengan memiliki pokok-pokok soal sampai kepada soal-soal yang halus kecil.
Tahap ke-III ini dapat disamakan dengan tingkat “Sekolah Tinggi” dewasa ini.
            Menurut pendapat Ibnu Chaldun, sistem tiga tahap dalam mempelajari satu
ilmu, itulah sistem yang baik dalam menyelesaikan dan mengajarkan ilmu. Di
samping itu IbnuChaldun menyarankan agar guru-guru dalam mengajar kanak-
kanak dapat membawakan contoh-contoh berupa benda yang dapat diraba. Dalam
hal ini Ibnu Chaldun tampaknya menganjurkan agar guru-guru dalam mengajar
anak-anak hendaklah mempergunakan alat peraga. Pendapat ini sesuai betul
dengan qaidah-qaidah pengajar yang kita turuti dewasa ini yang berbunyi:
“Pindah dari yang mahsus (dapat diraba) kepada yang ma’qul”. Maka disini dapat
kita nyatakan bahwa jauh sebelum teori-teori dan metode baru, Ibnu Chaldun
telah merasakan perlunya alat peraga dalam memudahkan jalan pengajaran dan
memang hal itu sesuai betul dengan ilmu jiwa mengajar.

10
3.      Ibn Sina
            Menurut Ibn Sina, pendidik harus melakukan pengamatan tentang apa
yang menjadi minat dan bakat peserta didiknya. Pendidik hendaknya berusaha
membimbingnya ke arah pengembangan totalitas potensi dan kepribadiannya
secara utuh. Hal ini, menurut Ibn Sina merupakan esensi tujuan pendidikan Islam
yaitu untuk mengisi lapangan kerja yang ada dalam masyarakat.
            Dalam masalah proses pembelajaran, Ibn Sina telah meletakkan dasar
psikologi pendidikan. Hal ini terlihat bahwa ia sangat memperhatikan kondisi
psikologi peserta didik. Sikap yang demikian dapat terlihat dari uraiannya
mengenai pendidikan peserta didik bila dilihat dari tingkat usia, bakat, dan
kemauan peserta didik. Dengan mengetahui latar belakang, bakat, dan kemauan
peserta didik, maka bimbingan pendidikan yang diberikan kepada peserta didik
akan lebih berhasil.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

11
Berangkat dari beberapa rincian diatas, materi pendidikan yang terdapat
dalam Al-Qur’an Surat Lukman yang telah dissampaikan oleh Lukman al-Hakim
kepada anaknya, dapat dikategorisasikan sebagai berikut:
Pertama, ‘aqaaid (Akidah), yang menyangkut masalah keimanan kepada
Allah, hal ini sudah tercakup iman kepada malaikat, kitab-kitab_Nya, para nabi,
hari kiamat, dan qadha dan qadar. Materi ini terdapat pada ayat 12,13, dan 16.
Kedua, syari’at, yakni satu sistem norma Ilahi yang mengatur hubungan
manusia denagn tuhan, hubungan manusia dengan manusia, dan hubungan
manusia dengan alam. Kaidah syari’ah ini terbagi menjadi dua: pertama, ibadah,
seperti shalat, thaharah, zakat, puasa dan haji. Kedua, mu’amalah yakni tata
aturan Ilahi yang mengatur hubungan manusia dengan manusia, dan hubungan
manusia dengan harta benda. Aspek syari’ah ini termaktub pada ayat 14,15, dan
17
Ketiga, Akhlaq. Secara etimologis, akhlaq adalah perbuatan yang
mempunyai sangkut paut dengan khaliq (pencipta). Akhlaq ini mencakup akhlaq
manusia terhadap khaliqnya, dan akhlaq manusia terhadap makhluk. Aspek ini
terdapat pada ayat 14,15, 18, dan 19. Baik ibadah, muamalah, dan akhlak pada
hakikatnya bertitik tolak dari akidah.

B .  Saran
1.      Bagi semua orang-orang yang berpartisikasi dalam membangun pendidikan yang
berkualitas, diharapkan  memahami metode-metode pengajaran dalam Al-Qur’an.
2.      Demikian pembahasan dari makalah kami. Kami berharap semoga pembahasan
dalam makalah ini dapat membantu dan bermanfaat bagi para pembaca. Dan kami
pun berharap kritik dan saran dari pembaca untuk kesempurnaan dalam tugas
kami selanjutnya. Sekian dan terimakasih.

DAFTAR PUSTAKA

12
- https://cecephilmanstaisukabumi.files.wordpress.com/2018/04/kelompok-
2-entin-solihat-dkk.pdf (diakses pada 28 Mei 2022)
- https://www.sakaran.com/2017/04/bacaan-terjemah-surat-luqman-ayat-12-
19.html (diakses pada 29 Mei 2022)
- https://www.academia.edu/44931810/
MAKALAH_TAFSIR_TARBAWY_BAHAN_PENGAJARAN_DALAM
_AL_QURAN_DOSEN_PENGAMPU (diakses pada 01 Mei 2022)
- https://mirojisyahsa.blogspot.com/2011/10/pendapat-ulama-tentang-
pendidikan.html

13

Anda mungkin juga menyukai